Oleh :
Nama : Anti Amelia
NIM : 200106023
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny A
Umur : 30 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan` : Menikah
Golongan darah :A
Alamat : Baleraksa 005/003, Karangmoncol
No. CM : 00667089
Diagnosa medis : Pneumonia
Tanggal masuk : 9 Januari 2022
Tanggal pengkajian : 10 Januari 2022
5) Riwayat Kesehatan
- Adakah penyakit keturunan? Tidak ada
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Jika iya, menderita penyakit
apa? Tidak ada
- Bagaimana pengobatannya, tuntas atau tidak? Tidak terkaji
- Obat apa saja yang pernah digunakan? Tidak terkaji
- Riwayat anestesi dan operasi sebelumnya. Tidak terkaji
- Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-
obatan). Tidak ada
- Riwayat alergi. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi
2) Air
a) Sebelum sakit :
- Konsumsi air : PDAM
- Kondisi air : masak
- Frekwensi minum air: 2 L / hari
- Skala mandi : 2 x / hari
b) Saat sakit :
Minum air
- Frekuensi : 1 L / hari
- Jenis : air putih
- Cara : diminum per oral
- Keluhan :-
3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
- Frekuensi : 3 x / hari
- Jenis : padat
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai : -
- Pantangan :-
- Napsu makan : tinggi
b) Saat sakit :
- Frekuensi : 3 x / hari
- Jenis : bubur kasar
- Porsi : ¼ porsi
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : -
- Pantangan :-
- Napsu makan : menurun
4) Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :
Frekuensi : 1 x / hari
Konsistensi : lunak
Warna : normal
Bau : khas
Cara : normal
- Saat Sakit
Frekuensi :-
Konsistensi : lunak
Warna : normal
Bau : khas
Cara :-
Keluhan : konstipasi
b) BAK
- Sebelum sakit :
Frekuensi : 5 x / hari
Konsistensi : cair
Warna : kuning
Bau : khas
Cara : normal
- Saat sakit :
Frekuensi : 34 x / hari
Konsistensi : cair
Warna : jernih
Bau : khas
Cara : terpasang keteter
Keluhan :-
B. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : ( datar )
- Massa/Benjolan ( - ), Kesimetrisan ( + ),
- Bayangan pembuluh darah vena ( + )
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 20 x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi ( - )
c. Perkusi
Tympani : (tidak dikaji)
d. Palpasi
- Palpasi Hepar :
Nyeri tekan ( - ), pembesaran ( - ), perabaan (lunak), permukaan (halus), tepi
hepar (tumpul) . ( N = hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien :
Pembesaran lien : ( - )
- Palpasi Appendik :
Titik Mc. Burney . nyeri tekan ( - ), nyeri lepas ( - ), nyeri menjalar
kontralateral ( - ).
Acites atau tidak : Shiffing Dullnes ( - ) Undulasi ( - )
- Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan( - ), pembesaran ( - ). (N = ginjal tidak teraba).
C. Pemeriksaan Genetalia
a. Genetalia Pria
Inspeksi :
D. Pemeriksaan Anus
Inspeksi
Atresia ani ( - ), tumor ( - ), haemorroid ( - ), perdarahan ( - )
Perineum : jahitan ( - ), benjolan ( - )
Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus ( - ) pemeriksaan Rectal Toucher (tidak dikaji)
E. Pemeriksaan Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
- Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-), fraktur (-) lokasi
fraktur (tidak dikaji), jenis fraktur (tidak dikaji) kebersihan luka (tidak
dikaji), terpasang Gib ( - ), Traksi ( - ), tangan kanan terpasang infus RL 20
tpm
- Palpasi
Edema : ( 1 – 4) (tidak dikaji)
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 ) 5
b. Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( - ), fraktur ( - ) lokasi
fraktur (tidak dikaji), jenis fraktur (tidak dikaji) kebersihan luka (tidak dikaji),
terpasang Gib ( - ), Traksi ( - )
c. Palpasi
Edema : (1 – 4 ) (tidak dikaji)
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 ) 5
Kesimpulan palpasi ekstermitas : Normal
- -
- Edema : - -
5 5
- uji kekuatan otot :
5 5
F. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
a. Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS ( Glasgow Coma
Scale )
1. Menilai respon membuka mata ( 1 – 4 ) 4
2. Menilai respon Verbal ( 1 – 5 ) 5
3. Menilai respon motorik ( 1 – 6 ) 6
Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : (Compos mentis)
b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh ( - ), nyeri kepala ( - ), kaku kuduk ( - ), mual –muntah
( + ) kejang ( - ) penurunan tingkat kesadaran ( - )
c. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau ) Normal
Nervus II, Opticus ( penglihatan ) Normal
Nervus III, Ocumulatorius Normal
Nervus IV, Throclearis Normal
Nervus V, Thrigeminus : - Cabang optalmicus : Normal
- Cabang maxilaris : Normal
- Cabang Mandibularis : Normal
Nervus VI, Abdusen Normal
Nervus VII, Facialis Normal
Nervus VIII, Auditorius Normal
Nervus IX, Glosopharingeal Normal
Nervus X, Vagus Normal
Nervus XI, Accessorius Normal
Nervus XII, Hypoglosal Normal
d. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot ( simetris ), atropi ( - ) kekuatan otot : Normal
d. Data Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 10.9 13.2-17.3
Leukosit 18.0 3.8-10.6
Hematokrit 33 40-52
Eritrosit 4.5 4.4-5.9
Trombosit 509 150-440
MCH 24 26-34
MCHC 33 32-36
MCV 74 80-100
Eosinofil 0 1-3
Basofil 0 0-1
Netrofil Segmen 90 50-70
Limfosit 6 25-40
Monosit 5 2-8
Netrofil Limfosit Rasio 16.1 RNF
Natrium 126.5 135.0-147.0
Kalium 5.3 3.5-.0
Klorida 98.1 95,0-105,0
Gula Darah Sewaktu 250.2 100-150
Ureum 20.2 10-50
Creatinin 0.42 0.6-1.1
SGOT 68.7 37
SGPT 148.0 42
HBsAG Negatif
HIV Non Reaktif
TCM Rif Sen Negatif
Albumin 2.8 3.4-4.8
e. Therapi
1. Infus Asering 500cc
2. Infus Nacl 0,9 % 20 tpm
3. Oksigenisasi NRM 10L/menit
4. Injeksi
1. Furosemide 3 x 40 mg
2. Ranitidine 2 x 50 mg
3. Ondansetron 2 x 1 mg
4. Mp (methylprednisolone) 2 x 62,5 mg
5. Ketorolac 2 x 1 amp
6. Paracetamol 3 x 1 gr
7. Farmavon 3 x 1 mg
5. Oral
1. Omeprazole 2 x 1 20 mg
2. Paracetamol 2 x 1 500 mg
3. Heparmin 2 x 1 2 kapsul
A. Analisa Data
1. Rencana Intervensi
No Problem Perencanaan
(Masalah Tujuan Intervensi Rasional
Kesehatan
Anestesi)
1 KetidakefektifSetelah dilakukan 1. Jaga kepatenan jalan 1. Memberikan
an pola nafas intervensi napas : buka jalan napas, intervensi yang
keperawatan 3x24 jam suction, fisioterapi dada sesuai dan tepat
b.d obstruksi
napas dapat kembali sesuai indikasi kepada pasien
jalan nafas normal dengan 2. Monitor pemberian 2. Memonitor vital
memenuhi KH : oksigen sign pasien
Pasien mampu 3. Monitor vital sign 3. Memonitor status
mengidentifikasi 4. Monitor status respirasi : respirasi pasien
dan mencegah adanya suara tambahan 4. Memberikan teknik
faktor yang 5. Ajarkan teknik batu batuk efektif
menghambat jalan efektif kepasien
napas 6. Kolaborasi dengan tim 5. Fisioterapi
Menunjukanjalan medis pemberian O2 dada/back message
napas paten : 7. Catat tipe dan jumlah untuk membantu
pasien tidak merasi secret pencegahan mengeluarkan secret
tercekik, tidak aspirasi yang ada di jalan
terjadi aspirsi, 8. Tinggikan posisi kepala napas
frekuensi dalam tempat tidur 30-45 6. Memberikan
rentang normal derajat (semi fowler atau kenyamanan kepada
Tidak ada suara posisi fowler) setelah pasien
napas abnormal makan untuk mencegah
Mampu aspirasi dan mengurangi
mengeluarkan dispnea
spuntum dari jalan
napas
2 Hipertermia Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Memberikan
b.d proses intervensi penyebab intervensi yang
keperawatan 2x24 jam hipertemia sesuai dan tepat
penyakit
diharapkan 2. Monitor suhu kepada pasien
(infeksi) termoregulasi tubuh 2. Memonitor suhu
membaik dengan 3. Monitor tubuh pasien
memenuhi KH : komplikasi akibat 3. Memberikan
Menggigil hipertemi kenyamanan
menurun 4. Sediakan lingkungan pasien
Kulit merah lingkungan yang 4. Memberikan cairan
menurun dingin oral ke pasien
Pucat menurun 5. Berikan caira oral 5. Memonitor TTV
Suhu tubuh 6. Anjurkan tirah
membaik baring
Suhu kulit 7. Kolaborasi
membaik pemberian cairan
Tekanan darah dan elektrolit
membaik intravena
2. Implementasi
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi.
TTV :
TD : 100/70 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,7 C
SpO2 : 96%
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn. A No. CM : 00667089
Umur : 30 tahun Ruang : 11 Kenanga
Jenis Kelamin : Laki-laki Dx : Pneumonia
Ketidakefektifan
6. 11-1-2022 S : pasien mengatakan masih lemas, sesak berkurang,
pola nafas b.d
(malam) batuk berkurang, sudah ada perkembagan
obstruksi jalan
O : pasien sudah terlihat membaik dan pernapasannya
nafas
mulai nyaman dan membaik, dari 4 L/menit menjadi
2 L/menit nasal kanul
TD : 98/72 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,6 C
SpO2 : 98 %
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi