Kep Anak II Kelompok 4
Kep Anak II Kelompok 4
disusun oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa‟atnya di
akhirat nanti.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada:
Terlepas dari semua itu, kami tentu menyadari bahwa makalah ini “Konsep
Penyakit Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Anak Dengan Post Kemoterapi”
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian penyusun berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3
A. Definisi Kemoterapi...........................................................................................3
B. Tujuan Kemoterapi.............................................................................................3
C. Rute Pemberian Kemoterapi...............................................................................4
D. Mekanisme Kerja Kemoterapi............................................................................5
E. Obat-obat Kemoterapi........................................................................................5
F. Komplikasi Obat Kemoterapi.............................................................................8
G. Efek samping psikologis.....................................................................................9
H. Terapi mual muntah paska kemoterapi.............................................................10
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN POST
KEMOTERAPI...........................................................................................................13
A. Pengkajian........................................................................................................13
B. Analisa Data Keperawatan...............................................................................13
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan zat atau obat yang
berguna untuk membunuh sel kanker. Obat yang diberikan disebut sitostatika
yang berarti penghambat proliferasi sel. Obat ini dapat diberikan secara sistemik
maupun regional. Kemoterapi dapat diberikan sebagai obat tunggal maupun
kombinasi beberapa obat, baik secara intravena atau per oral.
Kemoterapi bertujuan untuk menghambat proliferasi dan menghancurkan
sel kanker melalui berbagai macam mekanisme aksi. Istilah kemoterapi
diperkenalkan oleh Paul Erlich, berasal dari bahasa Yunani yaitu chymeia atau
chymos atau perasan buah dan therapeia atau pengobatan. Arti kemoterapi secara
umum yaitu pemberian senyawa kimia untuk mencegah dan mengobati suatu
penyakit. Kemoterapi secara khusus bermakna yaitu pemberian zat kimia tertentu
pada pasien kanker untuk membunuh atau menghambat proliferasi sel kanker.
Kemoterapi mempunyai karakteristik yaitu antineoplastik dan
sitostatika.Sitostatika adalah segolongan obat yang dapat menghambat proliferasi
atau membunuh sel kanker. Obat ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal
maupun kombinasi karena dapat lebih meningkatkan potensi sitotoksik terhadap
sel kanker. Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan sitotoksik dalam terapi
kanker yang dapat menghambat proliferasi sel kanker (Smeltzer, 2010)
B. Tujuan Kemoterapi
1. Terapi adjuvant :
Kemoterapi yang diberikan sesudah operasi, dapat sendirian atau bersamaan
dengan radiasi, dan bertujuan untuk membunuh sel yang telah bermetastase.
2. Terapi neodjuvan
Kemoterapi yang diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan masa tumor,
biasanya dikombinasi dengan radioterapi
3
4
3. Kemoterapi primer
Digunakan sendiri dalam penatalaksanaan tumor, yang kemungkinan kecil
untuk diobati, dan kemoterapi digunakan hanya untuk mengontrol gejalanya.
4. Terapi induksi
Digunakan sebagai terapi pertama dari beberapa berikutnya.
5. Kemoterapi kombinasi
Menggunakan 2 atau lebih agen kemoterapi ( rasjidi,2007.)
7. Target molecular
Obat jenis ini berbeda dengan obat sitostatika. Selain memiliki efek spesifik,
tidak menimbulkan depresi sumsum tulang dan reaksi gastrointestinal yang
menonjol.
Obat-obatan:
Gleevac, Mabthera, Herceptin, Iressa, Erbitux, Tarceva, Avastin.
tersebut. Perlu diperhatikan juga petugas kesehatan yang dapat terlibat dalam
pelaksanaan kemoterapi.
Menurut Sutarni (2003, dalam Maridi, 2009), petugas kesehatan yang
diizinkan untuk memberikan obat sitostatika adalah mereka yang sudah mendapat
pendidikan tentang cara menangani obat sitostatika, mengetahui kemungkinan
risiko yang terjadi akibat obat sitostatika, penatalaksanaan alat-alat yang
terkontaminasi, pencegahan paparan terhadap petugas kesehatan. Petugas yang
tidak diizinkan untuk memberikan obat sitostatika seperti wanita hamil, petugas
kesehatan yang tidak memakai pelindung, atau mahasiswa yang sedang praktik.
Dalam tindakan pemberian kemoterapi perlu diperhatikan prinsip 6 benar,
yaitu benar pasien, benar rute, benar dosis, benar obat, benar waktu, dan
dokumentasi (ASCO, 2009). Dalam pemberian obat, baik pre-medikasi, obat
kemoterapi, dan post-medikasi sudah dilakukan sesuai dengan SOP.
Menurut Power & Polovich, (2003) dalam pembuangan alat dan bahan
bekas pakai terdapat juga standar keamanan yang harus diperhatikan oleh petugas
kesehatan yang terlibat, mengingat bahaya yang sama yang mungkin timbul pada
saat pembuangan.
Penting bagi petugas kesehatan untuk memberitahu pasien mengenai
rencana tindakan selanjutnya dan kapan tindakan selanjutnya akan dilakukan,
karena dalam pemberian kemoterapi, prinsipnya, semua obat harus diberikan
seluruhya atau tidak sama sekali.Petugas kesehatan harus mendokumentasikan
setiap detail yang berkaitan dengan pemberian obat kemoterapi, pemberiannya,
cara pelarutannya, dan hal lain yang berhubungan. Sangat penting bagi petugas
kesehatan untuk selalu memperhatikan reaksi atau efek samping yang timbul pada
saat pelaksanaan atau setelah pelaksanaan kemoterapi berlangsung. Sehingga
apabila timbul reaksi yang berlebihan dapat segera dicegah. Respon pasien dapat
berupa respon objektif ataurespon subjektif.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN POST
KEMOTERAPI
A. Pengkajian
1. Riwayat Penyakit : Pengobatan kanker sebelumnya
2. Riwayat keluarga : Adanya gangguan hematologis, adanya faktor herediter
misal kembar (monozigot)
3. Kaji adanya tanda - tanda anemia : kelemahan, kelelahan, pucat, sakit
kepala, anoreksia, muntah, sesak, nafas cepat
4. Kaji adanya tanda - tanda leukopenia : demam stomatitis, gejala infeksi
pernafasan atas, infeksi perkemihan; infeksi kulit dapat timbul kemerahan
atau hiotam tanpa pus
5. Kaji adanya tanda - tanda trombositopenia : ptechiae, pupura, perdarahan
membran mukosa, pembentukan hematoma,
6. kaji adanya tanda - tanda invasi ekstra medulla; Limfadenopati,
hepatomegali splenomegali.
7. Kaji adanya pembesaran testis, hematuria, hipertensi gagal ginjal,
inflamasi di sekitar rektal dan nyeri.
13
14
i. Demam
j. Nyeri Tulang dan Persendian.
2. Data Objektif
Data Objektif yang mungkin timbul adalah sebagai berikut :
a. Pembengkakan Kekenjar Lympa
b. Anemia
c. Perdarahan
d. Gusi berdarah
e. Adanya benjokn tiap lipatan
f. Ditemukan sel - sel muda
3. Diagnosa Keperawatan
a. Keletihan Berhubungan dengan Kondisi Fisiologis
b. Risiko infeksi Berhubungan dengan Efek prosedur invasif
c. Nyeri Akut Berhubungan dengan Agen Pencedera fisik
d. Nausea Berhubungan dengan Efek Agen Farmakologis
e. Defisit Nutrisi Berhubungan dengan Ketidakmampuan mencerna
makanan
kebingungan
7. Kurangi faktor presipitasi
nyeri Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi. non farmako
bgi dan interpersonal)
8. Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan
intervensi
9. Ajarkan tentang teknik non
farmakologis
Kolaborasi
7. Kendalikan faktor
lingkungan penyebab mual
(mis. Bau tak sedap, suara,
dan rangsangan visual yang
tidak menyenangkan)
8. Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual
(mis. Kecemasan,
ketakutan, kelelahan)
9. Berikan makan dalam
jumlah kecil dan menarik
Edukasi
membersihkan mulut,
kecuali jika merangsang
mua
12. Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah
lemak
13. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk
mengatasi mual (mis.
Biofeedback, hipnosis,
relaksasi, terapi musik,
akupresur)
Kolaborasi
Terapeutik
22
DAFTAR PUSTAKA
Djuwantono,tono.,Permadi,Wirawan.,&Ritinga,A.Mulyanusa,(2013).BCCOG
Bandung Controversies and Consensusin Obstetrics &Gynecology,.Jakarta:
Sagung Seto.