Disusun Oleh :
Ns. ALITA DEVI, S.Kep, M.Kep
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan karunia-
Nya kepada kami sehingga penulis dapat membuat : ― Panduan Praktek Klinik
Keperawatan Jiwa ― untuk Acuan bagi mahasiswa Keperawatan RSUD M.Natsir
melaksanakan praktek Klinik Keperawatan Jiwa.
Selama pembuatan Panduan Praktek Klinik Keperawatan Jiwa ini Penulis banyak
mendapat masukan dari berbagai pihak, untuk itu ijinkan kami mengucapkan Terima
Kasih kepada
1. Bapak Drg Basyir Busnia, selaku Direktur RSUD M.Natsir Kota Solok
2. Bapak Dr.Yulson, SpS selaku Ketua Komkordik RSUD M.Natsir Kota Solok.
3. Ibu dr. Sulistiana Dewi, SpKJ selaku Ketua Pokja IPKP RSUD M.Natsir
4. Semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu
Penulis menyadari panduan Praktek ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab
itu kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan panduan ini. Akhirnya kami berharap semoga panduan ini
dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi semua pihak.
Penulis,
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan profesional bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam menerapkan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan atau kiat-kiat di bidang
keilmuannya serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat. Pengalaman belajar klinik (PBK) merupakan bentuk pengalaman belajar
dimana peserta didik berkesempatan melatih diri melakukan praktek keperawatan
profesional ditatanan nyata pelayanan kesehatan, dimana terdapat praktik keperawatan
klinik oleh Mahasiswa D III Keperawatan yang memungkinkan terjadinya ―Sosialisasi
Profesi‖ Keperawatan dan praktik profesi keperawatan jiwa yang merupakan salah satu
rangkaian kegiatan pelaksanaan praktik profesi untuk meraih gelar perawat (Ners) dan
Magister Keperawatan.
Pengalaman belajar ini akan berguna dalam memberikan pelayanan / asuhan
keperawatan jiwa dan integrasi keperawatan jiwa pada bidang keperawatan lain.
Pengalaman belajar meliputi pengalaman belajar klinik berupa diskusi serta
pembahasan kasus dan pengalaman belajar lapangan berupa kunjungan rumah (untuk
mahasiswa S-1 Keperawatan).
Mengingat RI. Psikiatri RSMN sebagai salah satu ruangan rawat inap yang
menjadi wahana praktik mahasiswa D III, S-1, dan S2 keperawatan, untuk itu perlu
diadakan suatu buku panduan bagi mahasiswa keperawatan dalam melaksanakan
praktik klinik dan praktik profesi keperawatan jiwa di RI. Psikiatri RSMN. Buku ini
juga dapat digunakan sebagai panduan oleh pembimbing klinik dan pembimbing
akademik dalam memberikan dan melakukan proses bimbingan kepada mahasiswa
keperawatan sesuai kompetensi yang harus dicapai, sehingga dampak dari pelaksanaan
praktik klinik dan praktik profesi keperawatan serta proses bimbingan ini dapat
membantu dan mendukung pencapaian Visi dan Misi RI. Psikiatri RSUD M.Natsir.
BAB II
PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIK
e. DIII Keperawatan
1. Pengkajian secara komprehensif
1. Persiapan Administratif.
a. Perjanjian Kerjasama (Memorandum of Understanding/MoU)
Sebelum program pembelajaran praktik dilaksanakan institusi pendidikan
kesehatan harus membuat MOU dengan RS sebagai wahana praktik. Surat
kerjasama ini harus ditandatangani 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaan
pembelajaran klinik.
b. Surat keputusan pembimbing klinik.
Sebelum pelaksanaan pembelajaran klinik perlu diterbitkan SK pembimbing
klinik dari institusi pendidikan dan lahan praktik.
c. Surat permohonan izin praktik klinik
Institusi pendidikan mengirim surat permohonan kepada Direktur RSUD
M.Natsir mengenai penggunaan wahana praktik minimal 3 (tiga) bulan
sebelum waktu pelaksanaan.
2. Persiapan Lahan Praktik.
a. Pembagian kelompok mahasiswa & pembimbing klinik oleh Diklat
b. Penyusunan jadwal praktek oleh kepala ruangan/Ka.tim.
c. Membagi klien sesuai dengan kebutuhan kompetensi institusi pendidikan.
d. Menyiapkan sarana dan prasarana bimbingan seperti ruang diskusi dan ruang
seminar.
3. Persiapan Mahasiswa Praktikan
a. Mahasiswa yang melaksanakan praktek telah mendapatkan teori dibangku
kuliah.
b. Telah mendapat Penjelasan tentang obyektif dan penugasan sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai selama praktek klinik keperawatan jiwa.
c. Terminasi
Tahap terminasi dilaksanakan pada minggu terakhir praktik
D. TATA TERTIB
a. Ketentuan Umum
1) Sebelum Praktek klinik keperawatan, mahasiswa mengikuti ujian pra
klinik.
2) Jumlah mahasiswa yang praktek setiap siklus disesuaikan dengan kuota
pada minggu tersebut dengan berpedoman kepada kalender praktik
mahasiswa pada Bidang Diklat dan Komkordik.
3) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan praktek, seperti praktek
klinik keperawatan (D.III Keperawatan), praktik pre klinik,
Komprehensif dan praktik profesi dan peminatan ( S-1 Keperawatan)
dengan frekuensi kehadiran 100%.
b. Ketentuan Khusus
b) Penampilan/pakaian
Waktu Praktik :
Pagi : jam 07.30 wib s/d 14.00 wib
d) Pengumpulan tugas
a) Tugas dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
dengan pembimbing klinik.
b) Tugas dan laporan dibuat sesuai dengan format yang telah disediakan
c) Mahasiswa tidak membawa SP, tetap masuk dinas tetapi mengganti
dinas 1 hari
a. Minggu I
1) Seluruh mahasiswa yang akan praktik klinik menyiapkan laporan
pendahuluan (LP) sebelum masuk praktik sesuai kompetensi yang harus
dicapai, yaitu S1 7 diagnosis dan D3 5 diagnosis. Dan menyerahkannya
kepada pembimbing klinik pada saat pre conference hari I.
2) Untuk mahasiswa D III keperawatan fokus merawat 1 orang pasien
kelolaan. Pendokumentasian klien kelolaan menggunakan formulir
pengkajian, Rencana tindakan keperawatan, catatan keperawatan dan
strategi pelaksanaan tindakan keperawatan/SP.
3) Untuk mahasiswa S-1 keperawatan mengambil satu klien di masing-
masing ruangan. Pendokumentasiannya menggunakan formulir
pengkajian di RI.Psikiatri.
4) Pengumpulan tugas
b. Minggu II
3) Pengumpulan tugas
c. Minggu III
d. Minggu IV
1) Minggu ke-4 ini mahasiswa S-1 keperawatan lebih konsentrasi pada
persiapan seminar.
2) Pengumpulan tugas bagi mahasiswa S-1 keperawatan :
o Setiap hari mengumpulkan buku rencana kegiatan harian dan strategi
pelaksanaan tindakan keperawatan.
o Hari Senin mengumpulkan laporan proses keperawatan klien
kelolaan.
o Setiap hari Jumat mengumpulkan API
o Hari Rabu mengumpulkan laporan klien resume dengan
menggunakan format resume.
o Hari Jumat/sabtu mahasiswa mengumpulkan semua tugas selama
praktek di RI.Psikiatri RSUD M.Natsir
2. Kelompok
G. EVALUASI
Evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran praktik klinik dan praktik
profesi keperawatan jiwa adalah meliputi penilaian individu dan kelompok. Adapun
presentase nilai individu dan kelompok adalah sebagai berikut :
c. Untuk D3 keperawatan :
a) Peran serta pada Pre & Post Confrence …………….....…( bobot 10% )
b) Penampilan klinik………………………………………...( bobot 10% )
c) Laporan Pendahuluan…………………………………..…( bobot 10% )
d) Proses keperawatan/Laporan kasus individu……….......…( bobot 30% )
e) Prosedur/ Ketrampilan kritis…………………………..…..( bobot 10% )
f) Terapi aktivitas kelompok……………………………...….( bobot 10% )
g) Penyuluhan kesehatan…………………………………...…( bobot 10%)
h) Seminar / Presentasi Kasus………………………….......….( bobot 10%)
Format Penilaian (Terlampir )
2. Untuk Pendidikan Profesi Ners :
H. LAIN-LAIN
d. Pendokumentasian Asuhan keperawatan
a. Format pengkajian keperawatan kesehatan jiwa dan pedoman perumusan
masalah keperawatan sesuai format pengkajian (terlampir)
b. Petunjuk teknis pengisian format ( terlampir )
e. Mahasiswa Penelitian
Sebelum mahasiswa mengajukan izin penelitian ke RI Psikiatri RSUD M.Natsir,
maka terlebih dahulu:
a. Mengkonsulkan rencana dan judul penelitian ke Diklat RSUD M.Natsir
b. Mengajukan surat izin penelitian dan proposalnya.
Setelah membaca panduan praktik klinik dan praktik profesi keperawatan jiwa
ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam
merawat klien dengan masalah kesehatan jiwa di RI.Psikiatri RSUD M.Natsir dan
mampu melibatkan keluarga untuk meningkatkan status kesehatan jiwa.
Disamping itu dapat juga dijadikan panduan oleh pembimbing klinik dan
pembimbing akademik dalam melaksanakan proses bimbingan terhadap mahasiswa
keperawatan dan juga dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam menjalankan praktek
klinik dan praktik profesi keperawatan jiwa.
Keliat, Budi Anna, dkk, 2006, Proses Keperawatan dan Kesehatan Jiwa, EGC, Jakarta.
Keliat, Budi Anna, dkk, 2005, Modul Basic Course Community Mental Psychiatric
Nursing , Jakarta.
Keliat, Budi Anna, dkk, 2009, Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa , EGC,
Jakarta.
Keliat, Budi Anna, dkk, 2011, Manajemen Kasus Gangguan Jiwa (CMHN intermediate
course) , EGC, Jakarta.
Keliat, Budi Anna, dkk, 2004, Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok, EGC,
Jakarta.
Keliat, Budi Anna, dkk, 2019, Asuhan Keperawatan Jiwa, EGC, Jakarta.
Mustikasari, dkk, 2005, Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Jiwa, FIK-UI,
Jakarta.
Stuart and Sundeen, 1991, Principles and Practice of Pshychiatric Nursing, Mosby Year
Book. St. Louis Baltimore Boston. Chicago London : Philadelphia Sydney
Toronto.
A. Laporan Pendahuluan :
Lampiran 2
PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
IV. Fisik
Pengkajian fisik difokuskan pada system dan fungsi organ
1. Ukur dan observasi tanda-tanda vital, seperti TD, Nadi, Suhu, Pernafasan.
2. Ukur tinggi badan dan berat badan
3. Jelaskan tentang keluhan fisik yang dirasakan klien
4. Kaji lebih lanjut system fungsi organ danjelaskan sesuai dengan keluhan yang
ada
5. Masaiah keperawatan ditulis sesuai dengan data yang ada
V. Psikososial
1. Genogram
a. Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan
hubungan klien dan keluarga
Status Mental
Beri tanda pada kotak yang sesuaİ dengan kcadaan klien. jawaban boleh lebih dari satu.
1. Penampilan
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawati keluarga.
a. Penampilan tidak rapi. Apabila dari ujung rambut şampi ujung kaki ada yang
tidak rupi, misalnya rambut acak-acakan. kancing baju tidak tepat, resleting
tidak kunci, baju terbalik, baju tidak ganti-ganti,
b. Pengguanaan pakaian tidak sesuai, seperti pakaian dalam dipakai diluar baju
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya / tidak sesuai dengan waktu, tempat,
identitaş atau sikon
d. Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien atau kondisi lain yang tidak tercantum
e. Masalah keperawalan ditulis sesuai dengan data
2. Pembicaraan
a. Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah cepat, keras, gagap,
membisu, apatis atau lambat
3. Aktivitas motorik
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga
a. Lesu, tegang, gelisah
b. b, Agitasi : Gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan
c. Tik : Gerak keçil pada otot muka yang tidak terkontrol
d. Grimasen : Gerakan otot muka yang berubah-ubah dan tidak dapat dikontrol
klien
e. Tremor : jari-jari yang gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan
merentangkan jari
f. Kompulsif : kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, sepeti beıulang kali
mencuci tangan mengeringkan tangan tangan, dll
g. Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain tidak tercantum
h. Masalah keperawatan ditulis dengan data
4. Alam perasaan
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga
a. Sedih, putus asa, gembira yang berlehihan
b. Ketakutan objek yang ditakuti sudah jelas
c. Khawtir objeknya belum jelas
d. jelaskan kondisi klien yang tidak tercantum
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai data
5. Afek
Data ini didapatkan melalui hasil wawancara
a. Datar : tidak ada perbedaan roman muka pada saat ada stimulus yang
menyedihkan atau menyenangkan
b. Tumpul: hanya bercaksi bila ada stimulus emosi yang kuat
7. Persepsi
a. Jenis-jenis halusinasi sudah jelas, penghidu sama dengun penciuman
b. Jelaskan isi, frekuensi gejala yang tampak pada saat klien berhalusinasi, dan
perasaan klien terhadap halusinasinya
c. Masalah keperawatan sesuai dengan data
8. Proses pikir
a. Sirkumstansial (pembicaraan yang berbelit-belit. tetapi sampai pada tujuan
pembicaraan)
b. Tangensial (pembicaraan yang berbelit-belit, tetapi tidak sampai pada tujuan
pembicaraan)
c. Kehilangan asosiasi (pemibicaraan tidak memiliki hubungan antara satu kalimat
lainnya, serta klien tidak menyadarinya)
d. Flight of ideas (pembicaraan yang meloncat dari satu topik ke topik yang
lainnya, masih ada hungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan)
e. Bioking (pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian
dilanjutkan kembali)
f. Perseverasi (pembicaraan yang diulang berkali-kali)
9. Isi pikir
Data ini didapatkan melalui hasil wawancara
1. Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkan
2. Phobia : Ketakutan yang patologis/tidak logis terhadap objek atau situasi
tertentu
3. Hipokondria : Keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang
sebernanya tidak ada
4. Depersonalisasi : perasaan klien yang asing terhadap diri sendiri, orang atau
lingkungan
5. Ide yang terkait : Keyakinan klien yang asing terhadap kejadian yang terjadi di
lingkungan yang bermakna dan terkait pada dirinya
6. Pikiran magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang
mustahil/diluar kemampuannya
7. Waham
Agama Keyakinan klien terhadap satu agama şecara berlebihan dan
diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
Somatik : Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan diucapkan
secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
Kebesaran : Klien ınempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap
kemampuannya yang diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan
Curiga : Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok
yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara
berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
Nihilistik : Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal
yang dinyatakan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
8. Waham yang bizar :
X. Pengetahuan
Data didapat melalui wawancara pada klien. Untuk setiap poin yang dimiiiki
klien simpulkan dalam masalah.
Alasan :
Hasil wawancara:
Hasil Observasi :
Masalah
keperawatan :
Diagnosa
keperawatan :
FORMAT
CATATAN KEPERAWATAN
DI UNIT RAWAT INAP PSIKIATRI RSUD M.NATSIR
1. Kolom Diagnosis
Tulis nomor dan rumusan diagnosis
2. Kolom Implementasi
Tulis tanggal dan jam dilakukannya tindakan
Tulis semua tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana
3. Kolom Evaluasi
Tulis semua respon klien/keluarga terhadap tindakan yang dilakukan, baik
subjektif maupun objektif.
Analisa respon klien dengan mengaitkan pada diagnosa, data dan tujuan.
Tuliskan rencana lanjutan
- Rencana dilanjutkan, jika evaluasi sesuai harapan (jelaskan rencana mana
yang dilanjutkan.
- Rencana selesai, jika tujuan tercapai.
- Modifikasi tindakan, jika rencana telah dilaksanakan tapi tujuan belum
tercapai.
- Batal, jika hasil evaluasi kontradiksi dengan diagnosa yang ada.
4. Tulis nama jelas dan tanda tangan setiap selesai melaksanakan tindakan dan
evaluasi.
FORMAT
PEMBUATAN RESUME
1. Pengkajian
Data dalam bentuk naratif, jika hari berikut ada data tambahan dapat ditulis
3. Rencana keperawatan
Rencana terdiri dari tujuan umum, tujuan khusus dan tindakan tiap tujuan.
4. Catatan keperawatan
Semua tindakan perawat, respon klien, dan rencana tindak lanjut dicatat.
Solok, .....................20.....
Tanda tangan
Nama Mahasiswa
Diketahui oleh :
……………………… ……………………………
Nama Mahasiswa/NIM :
Hari / Tanggal :
Ruangan :
SP ke :
Pertemuan ke :
A. Proses Keperawatan
2. Alasan Masuk RS :................................................................................................
3. Kondisi klien :……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
(Pertemuan I : Menggabungkan Data Subjektif dan objektif yang mendukung
diagnosa).
(Pertemuan II,dst: data tentang perkembangan kesehatan dan kemampuan klien).
4. Diagnosa Keperawatan : …………………………………………………………
(Diagnosa yang ditegakkan sesuai dengan masalah klien saat itu)
5. Tujuan khusus : …………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
(Tujuan yang direncanakan untuk diimplementasikan)
6. Tindakan Keperawatan : ………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
(sesuai dengan Strategi Pelaksanaan tindakan keperawatan yang direncanakan)
7. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :………………………………………………………
……………………………………………………………………………
(Pertemuan I : Perkenalan antara perawat dengan klien)
(Pertemuan II, dst : Mengucapkan salam)
8. Fase Kerja :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
(Berisi berbagai tindakan keperawatan yang direncanakan sesuai dengan SP)
9. Fase Terminasi :
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif :……………………………………………………
……………………………………………………………………………
(menanyakan perasaan pasien setelah interaksi)
KESAN : ……………………………………………………
FORMAT
PROPOSAL PENYULUHAN KESEHATAN
A. Latar belakang;
B. Tujuan :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Pelaksanaan kegiatan :
1. Pokok Bahasan
2. Sasaran dan Target
3. Metode
4. Media dan Alat
5. waktu dan tempat
6. Pengorganisasian dan Fungsinya / Uraian tugas
Moderator (1 orang)
Presenter (1 orang)
Observer (1 orang)
Fasilitator (sisa anggota)
7. Setting tempat (dibuat dalam bentuk denah)
8. Kegiatan penyuluhan :
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan peserta
1. Menit Pembukaan :
o Salam terapeutik
o Perkenalan mahasiswa dan pembimbing
o Menjelaskan tujuan
o Menjelaskan kontrak waktu
2 Menit Pelaksanaan :
o Menggali pengetahuan klien
tentang..................................
9. Materi ( terlampir )
10. Kriteria Evaluasi
Evaluasi struktur
Evaluasi proses
Evaluasi hasil
11. P e n u t u p.
Solok,………………….20..
Ketua Kelompok
…………………….
Disetujui oleh :
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
....................................... ......................................
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan : umum dan Khusus
C. Manfaat
BAB II : Tinjauan Teoritis
A. Konsep Dasar
B. Asuhan Keperawatan secara Teoritis
BAB III : Tinjauan Kasus (mulai pengkajian s/d Evaluasi)
BAB IV : Pembahasan ( Khusus untuk S-1 keperawatan)
BAB V : Kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
FORMAT PENILAIAN
PRAKTEK D3 KEPERAWATAN
DENGAN PENYULUHAN
DI RI. PSIKIATRI RSUD M.NATSIR
b. Makalah
c. PENYULUHAN KESEHATAN (BOBOT : 10%)
NO ASPEK YANG DINILAI 5 4 3 2 1 TOTAL
1 Menyiapkan dan menyerahkan makalah sesuai
kontrak dengan pembimbing
2 Kelengkapan isi makalah
3 Sistematika penulisan
2. PENYANGGAH :
a. Kegiatan Seminar
NO ASPEK YANG DINILAI 5 4 3 2 1 TOTAL
1 Mendengarkan penyajian dengan baik
2 Menyampaikan argumentasi dengan baik dan
terarah
3 Memamfaatkan waktu yang tersedia dengan baik
4 Terlibat aktif dalam diskusi yang berlangsung
5 Mempergunakan bahasa yang baik, jelas dalam
mengajukan pertanyaan (tidak keluar dari topic
yang disajikan)
6 Menghargai argumentasi yang disampaikan
penyaji
JUMLAH
Nilai = total / 30 x bobot = ………………. / 30 x 5 = ……………..
b. Makalah
c. PENYULUHAN KESEHATAN (BOBOT : 10%)
NO ASPEK YANG DINILAI 5 4 3 2 1 TOTAL
1 Menyiapkan dan menyerahkan makalah sesuai
kontrak dengan pembimbing
2 Kelengkapan isi makalah
3 Sistematika penulisan penggunaan bahasa yang
baik dan benar
4 Pengembangan kasus yang diangkat
5
JUMLAH
Nilai = total / 25 x bobot = ………………. / 25 x 5 = ……………..
Keterangan :
Padang,…………………………2021
5 = Sangat baik
4 = Baik PeniIai
3 = Sedang
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
( )
NILAI
Keterangan :
Padang,…………………………2021
5 = Sangat baik
4 = Baik PeniIai
3 = Sedang
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
( )
Solok, .....................20...
Mengetahui
.........................................
1. Gangguan C e m a s
2. DEMENSIA
3. Penyalahgunaan Narkoba
4. EPILEPSI
5. MEROKOK
6. MARAH
7. KEHILANGAN
8. Stres Adaptasi
9. HIV/AID
10. D E P R E S I
11. Peran Keluarga dalam Merawat Pasien dengan
Sindroma Perkosaan
KELOMPOK USIA 12. Peran Keluarga dalam Merawat Pasien dengan
1
DEWASA HDR
13. Peran keluarga dalam Merawat Pasien
Halusinasi
14. Peran Keluarga dalam Merawat Pasien
Menarik diri
15. Peran keluarga dalam merawat Pasien Waham
16. Peran keluarga dalam merawat Pasien Prilaku
kekerasan
17. Peran keluarga dalam merawat Pasien dengan
resiko bunuh diri.
18. Peran keluarga dalam merawat Pasien dalam
proses berduka.
19. Peran keluarga dalam pemberian obat
FORMAT
BUKTI PELAKSANAAN TAK DAN PENYULUHAN
(UNTUK PEMBIMBING KLINIK)
Judul TAK :
Tanggal Pelaksanaan :
Judul Penyuluhan :
Tanggal Pelaksanaan :
Solok, .....................20...
Mengetahui,
.........................................
FORMAT
JADWAL DINAS MAHASISWA PRAKTIK
INSTITUSI PENDIDIKAN :
RUANGAN :
PERIODE TANGGAL :
N TANGGAL
KETERANG
O NAMA MASISWA
AN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Solok, 20...
Mengetahui : Kepala Ruangan
Pembimbing Klinik
NIP : NIP :
Pasien Keluarga
Perilaku SP Ip SP I k
Kekerasan 1. Mengidentifikasi penyebab PK 1. Mendiskusikan
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK masalah yang
3. Mengidentifikasi PK yang dilakukan dirasakan
4. Mengidentifikasi akibat PK keluarga dalam
5. Menyebutkan cara mengontrol PK merawat pasien
6. Membantu pasien mempraktekkan 2. Menjelaskan
latihan mengontrol cara fisik pengertian PK,
7. Menganjurkan pasien memasukkan tanda dan gejala,
dalam kegiatan harian serta proses
terjadinya PK
SP IIp 3. Menjelaskan
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian cara merawat
pasien pasien dengan
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan PK
cara minum obat
3. Menganjurkan pasien memasukkan SP II k
dalam jadwal kegiatan harian Melatih keluarga
cara merawat
SP IIIp pasien PK cara
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian minum obat
pasien SP IIIk
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan Melatih keluarga
cara verbal cara merawat
3. Menganjurkan pasien memasukkan pasien PK cara
dalam jadwal kegiatan harian verbal
SP IVp SP IVk
Risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain adalah rentan melakukan perilaku yang
menunjukkan dapat membahayakan orang lain secara fisik dan emosional (NANDA-I,
2018). Perilaku kekerasan dapat berupa verbal, fisik, dan lingkungan.
Penyebab:
1. Waham
2. Curiga pada orang lain
3. Halusinasi
4. Berencana bunuh diri
5. Kerusakan kognitif
6. Disorientasi atau konfusi
7. Kerusakan kontrol impuls
8. Depresi
9. Penyalahgunaan NAPZA
10. Gangguan konsep diri
11. Isolasi sosial
Tindakan Keperawatan
Tindakan pada klien
1. Tindakan keperawatan ners
a. Pengkajian: Kaji tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan, penyebab,
kemampuan mengatasinya, dan akibatnya.
b. Diagnosis: Jelaskan proses terjadinya risiko perilaku kekerasan.
c. Tindakan keperawatan
1) Latih klien untuk melakukan relaksasi: Tarik napas dalam, pukul bantal dan
kasur, senam, dan jalan-jalan.
2) Latih klien untuk bicara dengan baik: Mengungkapkan perasaan, meminta
dengan baik dan menolak dengan baik.
3) Latih deeskalasi secara verbal maupun tertulis.
4) Latih klien untuk melakukan kegiatan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut (sholat, berdoa, dan kegiatan ibadah yang lainnya).
5) Latih klien patuh minum obat dengan cara 8 benar (benar nama klien, benar
obati benar dosis, benar cara, benar waktu, benar manfaat, benar tanggal
kedaluwarsa dan benar dokumentasi).
6) Bantu klien dalam mengendalikan risiko perilaku kekerasan jika klien
mengalami kesulitan.
7) Diskusikan manfaat yang didapatkan setelah mempraktikkan latihan
mengendalikan risiko perilaku kekerasan.
Tindakan Kolaborasi
Discharge Planning
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat di rumah untuk memandirikan klien.
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan.
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan.
Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala perilaku kekerasan.
2. Peningkatan kemampuan klien mengatasi perilaku kekerasan.
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien.
HALUSINASI
Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respons panca-indra, yaitu penglihatan,
pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan terhadap sumber yang tidak nyata
(Keliat & Akemat, 2007; Stuart, Keliat, & Pasaribu, 2017).
Penyebab:
1. Kurang tidur
2. Isolasi sosial
3. Mengurung diri
4. Kurang kegiatan social
Minor:
Subjektif: Objektif:
1. Sulit tidur 1. Konsentrasi buruk
2. Khawatir 2. Disorientasi waktu, tempat, orang, atau
3. Takut situasi
3. Afek datar
4. Curiga
5. Menyendiri, melamun
6. Mondar-mandir
7. Kurang mampu merawat diri
Tindakan Keperawatan
Tindakan pada klien
1. Tindakan keperawatan ners
a. Pengkajian: Kaji tanda dan gejala halusinasi, penyebab dan kemampuan klien
mengatasinya. Jika ada halusinasi katakan Anda percaya, tetapi Anda sendiri
tidak mendengar/melihat/menghidu/merasakan.
b. Diagnosis: Jelaskan proses terjadinya halusinasi
c. Tindakan keperawatan:
1) Tidak mendukung dan tidak membantah halusinasi klien.
2) Latih klien melawan halusinasi dengan menghardik.
3) Latih klien mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek.
Tindakan Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter menggunakan ISBAR dan TBaK.
2. Memberikan program terapi dokter (obat): edukasi 8 benar pemberian Obat dengan
menggunakan konsep safety pemberian obat.
3. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat.
Discharge Planning
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat di rumah untuk memandirikan klien.
2. Menjelaskan rencana tindak Ianjut perawatan dan pengobatan.
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan.
Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala halusinasi.
2. Peningkatan kemampuan klien mengendalikan halusinasi.
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien.
Penyebab
1. Kurang kasih sayang
2. Kurang rasa memiliki
3. Kurang penghargaan orang lain
4. Mengalami kegagalan
5. Diejek, dikucilkan orang lain
6. Kenyataan tidak sesuai dengan harapan
Minor
Subjektif: Objektif:
1. Merasa sulit konsentrasi 1. Bergantung pada pendapat orang lain
2. Mengatakan sulit tidur 2. Sulit membuat keputusan
3. Mengungkapkan keputusasaa 3. Setingkali mencari penegasan
4. Enggan mencoba hal baru 4. Menghindari orang lain
5. Menolak penilaian positif tentang diri 5. Lebih senang menyendiri
sendiri
6. Melebih-lebihkan penilaian negative
tentang diri sendiri
Tindakan keperawatan
Tindakan pada klien
1. Pengkajian: Kaji tanda dan gejala serta penyebab harga diri rendah kronik
2. Diagnosis: Jelaskan proses terjadinya harga diri rendah kronik
3. Tindakan keperawatan:
a. Diskusikan aspek positif dan kemampuan yang pernah dan masih dimiliki klien.
b. Bantu klien menilai aspek positif dan kemampuan yang masih dimiliki dan dapat
digunakan/dilakukan.
c. Bantu klien memilih aspek positif atau kemampuan yang akan dilatih.
d. Latih aspek positif atau kemampuan yang dipilih dengan motivasi yang positif.
e. Berikan pujian untuk setiap kegiatan yang dilakukan dengan baik.
f. Fasilitasi klien bercerita tentang keberhasilannya.
g. Bantu klien membuat jadwal latihan untuk membudayakan.
h. Bantu klien menilai mantåat latihan yang dilakukan.
4. Tindakan keperawatan spesialis
a. Terapi kognitif
1) Sesi 1: Mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan
menirnbulkan pikiran otomatis negatif
2) Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negatif
3) Sesi 3: Memanfaatkan sistem pendukung
4) Sesi 4: Mengevaluasi manfaat melawan pikiran negatif
Hasil penelitan Nurwiyono, Keliat, dan Daulima (2013) menyatakan perpaduan
terapi kognitif dan reminesence dapat menurunkan tingkat depresi pada lansia,
satu di antaranya dengan penurunan tanda dan gejala harga diri rendah pada
lansia.
b. Terapi kognitif perilaku
1) Sesi l: Mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan
menimbulkan pikiran otomatis negatifdan perilaku negatif
2) Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negatif
Tindakan Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter menggunakan pendekatan ISBAR dan TBaK.
2. Memberikan program terapi dokter (obat): Edukasi 8 benar, sesuai konsep safety
pemberian obat.
3. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat.
Discharge Planning
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat di rumah untuk memandirikan klien.
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan.
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan.
Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala harga diri rendah.
ISOLASI SOSIAL
Isosial adalah kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul karena orang
lain serta sebagai suatu keadaan negatifatau mengancam (NAN DA-I, 2018).
Penyebab
1. Sulit berhubungan/berinteraksi dengan orang Iain
2. Tidak mampu berhubungan/berinteraksi yang memuaskan
3. Perasaan malu
4. Perasaan tidak berharga
5. Pengalaman ditolak, dikucilkan, dan dihina
Tindakan Keperawatan
Tindakan padd klien
1. Tindakan keperawatan ners
a. Pengkajian: Kaji tanda dan gejala isolasi sosial serta penyebabnya
Tindakan Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter menggunakan ISBAR dan TBaK.
2. Memberikan program terapi dokter (obat): Edukasi obat dan memberikan obat
sesuai dengan konsep safety pemberian obat.
3. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat.
Discharge Planning
1. Menjelaskan rencana persiapan pascarawat di rumah untuk memandirikan klien.
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan.
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan.
Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala isolasi sosial.
2. Peningkatan kemampuan klien bersosialisasi.
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien.
pefisit perawatan diri adalah sikap tidak mampu melakukan atau menyelesaikan
aktivitas perawatan diri (SDKI, 2016). Defisit perawatan diri meliputi ketidakmampuan
dalam melakukan kebersihan diri, berpakaian, makan dan minum, eliminasi, dan
lingkungan. Defisit perawatan diri: kebersihan diri adalah ketidakmampuan melakukan
pembersihan diri secara saksama dan mandiri. Defisit perawatan diri: berpakaian adalah
ketidakmampuan untuk mengenakan atau melepas pakaian secara mandiri (NANDA-I,
2018). Defisit perawatan diri: makan dan minum adalah ketidakmampuan makan secara
mandiri (NANDA-1 2018). Defisit perawatan diri: eliminasi adalah ketidakmampuan
untuk melakukan secara mandiri tugas yang berkaitan dengan eliminasi fekal dan urine
(NANDA-1 2018).
Penyebab
1. Kelemahan
2. Penurunan motivasi
3. Kemunduran kemampuan
4. Gangguan psikologis
5. Kendala lingkungan
Minor
Subjektif: Objektif:
- 1. Ketidakmampuan menyiapkan
perlengkapan mandi
2. Ketidakmampuan melepas dan
mengenakan pakaian
3. Ketidakmampuan mengambil makanan/
minum sendiri
4. Ketidakmampuan menggunakan toilet
Tindakan Keperawatan
Tindakan pada klien
1. Tindakan keperawatan ners
a. Pengkajian: Kaji tanda dan gejala perawatan diri serta penyebabnya
b. Diagnosis: Penjelasan proses terjadinya masalah perawatan diri: kebersihan diri,
berpakaian, makan dan minum, eliminasi BAB dan BAK dan lingkungan
c. Tindakan keperawatan:
1) Melatih kebersihan diri: Mandi, keramas, sikat gigi, berpakaian, berhias, dan
gunting kuku
a) Mandi
(1) Diskusikan gunanya mandi
(2) Diskusikan alat-alat yang diperlukan
(3) Diskusikan jadwal mandi
(4) Diskusikan langkah-langkah mandi
(5) Latih mandi sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan.
Bantu jika klien belum dapat melakukan
(6) Jadwalkan mandi dengan teratur
(7) Berikan pujian
b) Berpakaian
(1) Diskusikan gunanya pakaian yang bersih dan rapi
(2) Diskusikan variasi pakaian: Pakaian tidur, pakaian di rumah, pakaian
bepergian
(3) Latih memilih pakaian
(4) Latih berpakaian, bantujika klien belum dapat melakukan
(5) Jadwalkan ganti pakaian secara teratur
(6) Berikan pujian
c) Keramas
(1) Diskusikan gunanya keramas
Tindakan Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter dengan menggunakan ISBAR dan TBAK.
2. Memberikan program terapi dokter (obat): Edukasi 8 benar pemberian obat dan
memberikan sesuai dengan konsep safety pemberian obat.
3. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat.
Discharge Planning
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat di rumah untuk memandirikan klien.
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan.
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan.
Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala defisil perawatan diri.
2. Peningkatan kemampuan klien melakukan perawatan diri.
3. Peningkatan kernampuan keluarga dalam merawat klien.
Penyebab
1. Hambatan fisik (mis., terpasang intubasi, krikotiroidektomi).
2. Hambatan individu (mis., ketakutan, kecemasan, malu, emosional).
3. Hambatan psikologis (mis., gangguan psikotik, gangguan konsep diri, gangguan
emosi, harga diri rendah).
4. Hambatan lingkungan (mis., ketidakcukupan informasi, ketidaksesuaian budaya,
bahasa asing).
Tindakan Keperawatan
1. Tindakan pada klien
a. Pengkajian: Kaji tanda dan gejala, penyebab dan kemampuan
b. Diagnosis: lelaskan proses terjadinya hambatan komunikasi verbal. Tindakan
keperawatan:
1) Orientasikan realitas
a) Setiap berinteraksi sebutkan nama perawat, panggil nama klien,
sampaikan waktu (jam, tanggal, bulan, tahun) dan tem. pat berada.
b) Perkenalkan orang yang berada disekitar klien.
c) Tanyakan atau sebutkan nama orang tua, adik dan kakak, suami/istri,
anak dan teman dekat.
2) Gunakan komunikasi verbal dan nonverbal.
3) Penuhi kebutuhan klien disertai komunikasi verbal dan nonverbal.
4) Lindungi keselamatan klien.
5) Latih komunikasi secara bertahap dari simpel ke kompleks.
2. Tindakan keperawatan spesialis: Terapi musik
a. Sesi 1: Mendengarkan musik, eksplorasi perasaan dan respons
b. Sesi 2: Mendengarkan musik, eksplorasi perasaan, pikiran dan respons
c. Sesi 3: Mendengarkan musik, eksplorasi perasaan, pikiran, perilaku dan respons
Tindakan Kolaborasi
1. Melakukan komunikasi dengan pendekatan ISBAR dan TBaK.
2. Memberikan program terapi dokter (obat): Edukasi 8 benar pemberian obat dan
memberikan sesuai dengan konsep safety pemberian obut.
3. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat.
Discharge Planning
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat di rumah untuk memandirikan klien.
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan.
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan.
Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala hambatan komunikasi verbal.
2. Peningkatan kemampuan klien dalam berkomunikasi secara verbal dan nonverbal.
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien.
Tindakan Keperawatan
Tindakan pada klien
1. Tindakan keperawatan ners
a. Pengkajian: tanda dan gejala ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan,
penyebab, dan kemampuan mengatasinya.
b. Diagnosis: Jelaskan proses terjadinya ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
c. Tindakan keperawatan:
1) Diskusikan cara merawat masalah kesehatan.
2) Diskusikan cara merawat masalah kesehatan yang dilakukan selama ini dan
mengetahui kesenjangannya.
3) Jelaskan dan latih cara mengatasi ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan.
4) Jelaskan dan latih cara perawatan yang tepat.
5) Jelaskan dan latih cara 8 benar minum obat (benar nama klien, benar obat,
benar dosis, benar cara, benar waktu, benar mantaat, benar tanggal
kedaluwarsa dan benar dokumentasi yang benar).
Tindakan Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter menggunakan ISBAR dan TBaK.
2. Memberikan program terapi dokter: Edukasi 8 benar sesuai dengan konsep safety
pemberian obat.
3. Mengobservasi manfaat dan efek obat.
Discharge Planning
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat di rumah untuk memandirikan klien.
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan.
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan.
Evaluasi
1. Patuh melakukan program perawatan dan pengobatan
2. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien dalam melaksanakan
program perawatan dan pengobatan.
Risiko bunuh diri adalah rentan terhadap menyakiti diri sendiri dan cedera yang
mengancam jiwa (NANDA-I, 2018). Tindakan mengakhiri hidupnya berupa isyarat,
ancaman, dan percobaan bunuh diri (Stuart, Keliat, Pasaribu, 2016).
Penyebab
1. Stres yang berlebihan
2. Gangguan konsep diri
3. Kehilangan dukungan sosial
4. Kejadian negatif dalam hidup
5. Penyakit kriti
6. Perpisahan dan/atau perceraian
7. Kesulitan ekonomi
8. Korban kekerasan
9. Riwayat bunuh diri individu dan/ atau keluarga
Minor
Subjektif : Objerktif :
1. Mengungkapkan isyarat melakukan 1. Kontak mata kurang
bunuh diri, tetapi tidak disertai dengan 2. Tidur kurang
ancaman melakukan bunuh diri 3. Mondar-mandir
ataupun percobaan bunuh diri 4. Banyak melamun
2. Mengungkapkan perasaan bersalah, 5. Terlihat sedih
sedih, marah, putus asa, atau tidak 6. Menangis terus-menerus
berdaya
3. Mengungkapkan hal-hal negatif
tentang diri sendiri yang
menggambarkan harga diri rendah
Diagnosis Medis Terkait
1. Depresi
2. Skizofrenia
3. Penyalahgunaan NAPZA
4. Penyakit terminal
Tujuan Asuhan Keperawatan
1. Kognitif, klien mampu:
a. Menyebutkan penyebab risiko bunuh diri
b. Menyebutkan tanda dan gejala risiko bunuh diri
c. Menyebutkan akibat yang ditimbulkan bunuh diri
d. Menetapkan harapan dan masa depan
e. Menyebutkan aspek positif dan kemampuan diri sendiri, keluarga dan kelompok
Tindakan Keperawatan
Tindakan pada klien
1. Tindakan keperawa.tan ners
a. Pengkajian: Kaji tanda dan gejala risiko bunuh diri, penyebab dan kemampuan
mengatasinya
b. Diagnosis: Jelaskan proses terjadinya risiko bunuh diri dan akibatnya serta skor
skala intervensi bunuh diri
c. Tindakan keperawatan:
1) Mengamankan lingkungan dari risiko bunuh diri (lingkungan aman)
2) Membangun harapan dan masa depan
a) Diskusikan tujuan dari kehidupan
b) Diskusikan membangun harapan terkait diri sendiri, orang yang berarti
dalam kehidupan
c) Diskusikan cara dan tekad untuk mencapai harapan dan depan
d) Latih untuk mencapai harapan dan masa depan
3) Latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri:
a) Diskusikan dan buat daftar aspek positif diri dan lakukan afirmasi positif
b) Diskusikan dan buat daftar aspek positif dari orang yang berarti dalam
hidup dan lakukan afirmasi positif
c) Diskusikan dan buat daftar aspek positif dari lingkungan dan lakukan
afirmasi positif
Tindakan Kolaborasi
1. Melakukan komunikasi dengan dokter menggunakan ISBAR dan TBaK.
Discharge Planning
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat di rumah untuk memandirikan klien.
2. Menjelaskan rencana tindak Ianjut perawatan dan pengobatan.
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan.
Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala risiko bunuh diri.
2. Peningkatan kemampuan klien mengatasi risiko bunuh diri.
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien.
Tugas Individu :
1 Menyerahkan LP (S1:7, D3:5)
2 Askep lengkap kasus pasien kelolaan
3 Rencana Kegiatan Harian yang ditandatangani oleh Ka. Ruangan dan CI Klinik.
4 Membuat SP dan rencana harian setiap hari untuk pasien kelolaan
5 Masing-masing mahasiswa wajib melaksanakan konsultasi tugas-tugas individu
dan kelompok dengan pembimbing klinik yang sudah ditetapkan
Tugas Kelompok :
1. Penyuluhan :
Pembimbing Klinik
RI PSIKIATRI RSUD M.NATSIR