Anda di halaman 1dari 15

Jl.

Agung Utara Raya Blok A no 1 Sunter Jakarta Utara 14350

PANDUAN 2021
PEMULANGAN PASIEN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SATYA NEGARA
NOMOR : 087/PER-DIR/RSSN/IX/2021
TENTANG
PANDUAN PEMULANGAN PASIEN

DIREKTUR RUMAH SAKIT SATYA NEGARA

MENIMBANG : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan,


diperlukan suatu proses pelayanan yang profesional, cepat dan tepat;
b. bahwa untuk melancarkan tugas dan pelayanan diperlukan Panduan
Pemulangan Pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Satya Negara.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/
III/ 2008, Tentang Rekam Medis;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/
III/2008 Tentang Persetujuan Praktik Kedokteran;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang
Pelayanan Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SATYA NEGARA TENTANG PANDUAN
PEMULANGAN PASIEN.
KEDUA : Pelaksanaan pemulangan pasien di Rumah Sakit Satya Negara harus sesuai
dengan panduan sebagaimana tercantum dalam lampiran surat peraturan
ini.
KEENAM : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan Di : Jakarta
Pada tanggal : 30 September
2021 Direktur,

dr. Paul Leonard Irawan, M.P.H


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan kasih-Nya sehingga
Panduan Pemulangan Pasien di Rumah Sakit Satya Negara dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Panduan ini berisi tentang Panduan Pemulangan Pasien.

Adanya pedoman bagi seluruh staf Rumah Sakit Satya Negara baik staf medis, keperawatan,
maupun penunjang dalam menerapkan pemulangan pasien sehingga terjadi persamaan pengertian,
keseragaman dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan.

Disadari bahwa panduan ini masih terus mengalami penyempurnaan yang disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. Oleh karena itu komentar dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih
dan penghargaan kepada semua pihak yang mendukung dalam penyusunan panduan ini.

Mudah-mudahan panduan ini dapat memberikan manfaaat yang optimal, khususnya dalam
Panduan Pemulangan Pasien dalam upaya meningkatkan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Satya Negara.

Jakarta, 30 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP..........................................................................................................................2
BAB III TATALAKSANA..............................................................................................................................3
BAB IV DOKUMENTASI............................................................................................................................7
LAMPIRAN.................................................................................................................................................8
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SATYA
NEGARA NOMOR : 087/PER-DIR/RSSN/IX/2021
TANGGAL : 30 SEPTEMBER 2021

PANDUAN PEMULANGAN PASIEN

BAB I
DEFINISI

1. Pemulangan pasien adalah memulangkan pasien kerumah atau keluarga, didasarkan atas kondisi
Kesehatan pasien dan kebutuhannya untuk memperoleh kesinambungan asuhan.
2. Pemulangan pasien adalah proses memulangkan pasien baik dari rawat jalan maupun rawat inap
yang sudah mendapatkan persetujuan pulang dari DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan) atau
pulang atas permintaan sendiri.
3. Pemulangan pasien atas izin DPJP adalah proses memulangkan pasien yang sudah mendapatkan
persetujuan pulang dari DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan).
4. Pemulangan pasien atas permintaan sendiri adalah proses memulangkan pasien yang belum
mendapatkan persetujuan pulang dari DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan).

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit maka perlu pelayanan yang terkoordinir yang
melibatkan semua bagian yang terkait salah satunya dalam merencanakan pemulangan dan tindakan
selanjutnya.

Dalam memberikan pelayanan yang efisien kepada pasien, termasuk memberikan informasi
kepada pasien maka keluarga pasien juga perlu dilibatkan dari awal pasien masuk sampai perencanaan
proses pemulangan yang terbaik atau sesuai kebutuhan pasien.
A. Kriteria pemulangan pasien:
1. Pasien pulang atas izin DPJP
2. Pasien pulang atas permintaan sendiri
3. Pasien yang pemulangannya kritis

Antara lain yang terlibat dalam proses pemulangan pasien :


1. Anggota keluarga
2. Anggota tim pemulangan pasien antara lain :
a. dokter
b. staf rumah sakit
c. tenaga kesehatan lainnya
B. Kriteria Pemulangan Pasien ICU
Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan medis oleh kepala ICU dan atau tim
yang merawat pasien, antara lain:
a. Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil, sehingga tidak memerlukan terapi
atau pemantauan intensif lebih lanjut.
b. Secara perkiraan dan perhitungan terapi atau pemantauan intensif tidak bermanfaat atau tidak
memberi hasil yang berarti bagi pasien. Apalagi pada waktu itu pasien tidak menggunakan alat
bantu mekanis khusus (seperti ventilasi mekanis).
Contoh golongan pasien demikian, antara lain pasien yang menderita penyakit stadium akhir
(misalnya ARDS stadium akhir). Sebelum dikeluarkan dari ICU sebaiknya keluarga pasien diberikan
penjelasan mengenai alasan pasien dikeluarkan dari ICU.
c. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut di ICU (APS).
d. Pasien hanya memerlukan observasi secara intensif saja, sedangkan ada pasien lain yang lebih
gawat yang memerlukan terapi dan observasi yang lebih intensif. Pasien seperti ini hendaknya
diusahakan pindah ke ruang yang khusus untuk pemantauan secara intensif yaitu ICU.
C. Kriteria Pemulangan Pasien SU (Stroke Unit)
1. Pasien dapat keluar dari stroke unit jika pasien sudah tidak memerlukan perawatan
intensif atau sudah melewati fase kritis dari penyakitnya
2. Pasien dapat keluar dari stroke unit jika pasien mengalami penurunan kesadaran
sehingga perlu dirawat di Ruangan Instensive Care Unit
3. Pasien dapat keluar dari stroke unit jika pasien atau keluarga pasien meminta untuk
dirujuk kerumah sakit lain.
D. Kriteria Pemulangan Pasien Rawat Inap
1. Keadaan umum membaik
2. Pasien dapat keluar dari rawat inap apabila sudah bisa melakukan perawatan mandiri di
rumah
3. Tanda-tanda vital stabil
4. Daftar penunjang dalam kondisi tidak membahyakan
5. Pasien dinyatakan membaik dan boleh pulang oleh dokter penanggung jawab
E. Kriteria Pemulangan Pasien Peristi
1. Bayi telah menunjukan tanda vital stabil di boks terbuka selama 24-48 jam. Normalnya, suhu
tubuh bayi 36,50 C-37,50 C, frekuensi peraanapasan 30-40 x/mt,nadi 120-160 x/mt.
2. Keberhasilan menyusui sudah mulai tercapai
3. Penambahan berat badan dengan pemberian asupan per oral telah terlihat
4. Semua obat yang diperlukan dapat diberikan per oral
5. Nilai laboratorium telah normal
6. Tingkat aktivitas normal telah tercapai
7. Ibu dan ayah memperlihatkan kemampuan untuk mengasuh neonatus

F. Kriteria Pemulangan Pasien Kebidanan


1. Pasien sudah mendapat ijin dari dokter penanggung jawab
2. Pasien sudah dapat menolong dirinya sendiri dan bayinya
3. Pasien dan keluarga mengetahui tanda-tanda bahaya
4. Pasien sudah mendapatkan edukasi.
BAB III
TATALAKSAN
A

A. Kategori Pemulangan Pasien


Pemulangan pasien dapat dibagi menjadi 3 kategori :
1. Pasien pulang atas izin DPJP
2. Pasien pulang atas permintaan sendiri
3. Pasien yang pemulangannya kritis

Perawat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga dan melakukan pengkajian mengenai :
a. Kondisi klinis saat pulang
b. Lama perawatan
c. Perawatan lanjutan yang diberikan di rumah
d. Cara transportasi pulang
e. Transportasi yang digunakan
f. Barang-barang milik pasien
1. Pasien Pulang Atas Izin DPJP
a. Kriteria pasien boleh dipulangkan atas izin DPJP:
1) Pasien sudah mengalami perbaikan kondisi medis sesuai dengan PanduanPraktik Klinis
(PPK) dan Clinical Pathway setiap kasus penyakit
2) Pasien bisa dilakukan perawatan di rumah
3) Pasien sudah tidak memerlukan pengobatan secara parenteral/ intravena
b. Setelah pasien diizinkan pulang DPJP membuat resume medis, menuliskan resepobat-
obatan yang akan dilanjutkan dirumah dan rencana kontrol pasien selanjutnya
c. Perawat memeriksa kelengkapan administrasi termasuk resep tambahan danmenghubungi
bagian administrasi rawat inap bahwa pasien akan pulang
d. Bila sudah tidak ada masalah administrasi, pasien diberi surat pengantar untukmengurus
administrasi biaya perawatan ke kasir rawat inap.
e. Setelah adminitrasi selesai, perawat menjelaskan obat – obatan yang dibawa pulang oleh
pasien serta tanggal rencana kontrol kepada DPJP.

2. Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri (Tanpa izin dokter)


Terhadap pasien yang meminta pulang tetapi belum mendapatkan izin pulang dari DPJP
dikategorikan pasien pulang atas permintaan sendiri.
a. Perawat menginformasikan kepada DPJP bahwa pasien minta pulang
b. DPJP menjelaskan kepada pasien bahwa kondisi medis pasien belum memungkinkan untuk
dipulangkan dan memberikan informasi edukasi mengenai risiko yang dapat terjadi bila
pasien pulang
c. Apabila pasien tetap minta pulang, maka perawat memberikan formulir penolakan
tindakan/ pengobatan medis
d. Perawat berkoordinasi dengan dokter ruangan untuk memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarga pasien tentang segala resiko yang dapat terjadi bila tetap memaksa
pulang serta edukasi mengenai hal-hal yang berkaitan penyakit maupun lingkungan yang
berada disekitar pasien
e. Perawat menghubungi DPJP untuk menginformasikan bahwa pasien tetap pulang atas
permintaan sendiri dan menanyakan obat – obatan yang perlu dibawa pulang oleh pasien
dan rencana kontrol selanjutnya
f. Perawat memeriksa kelengkapan administrasi dan menghubungi bagianadministrasi rawat
inap bahwa pasien akan pulang
g. Bila sudah tidak ada masalah administrasi, pasien diberi surat pengantar untuk mengurus
administrasi biaya perawatan ke administrasi rawat inap
h. Setelah adminitrasi selesai, perawat menjelaskan obat – obatan yang dibawa pulang oleh
pasien serta tanggal rencana kontrol kepada DPJP secepatnya atau ke pelayanan kesehatan
lainnya yang terdekat

3. Pasien yang pulang dengan kondisi khusus


a. Kriteria pasien pulang dengan kondisi khusus antara lain:
1) Usia di atas 60 tahun dengan komplikasi penyakit yang mengakibatkangangguan fungsi
2) Segala usia dengan keterbatasan gerak dan membutuhkan bantuan aktivitas
3) Segala usia dengan perawatan lama dan butuh pengobatan berkelanjutan.
4) Pasien yang pulang dengan alat kesehatan, misal NGT, kateter
b. Rencana pemulangan kritis harus dikaji dalam waktu 24 jam pertama sejak pasiendirawat
inap. Informasi yang harus dikaji adalah:
1) Kebutuhan edukasi pasien dan keluarga meliputi : diagnosis dan manajemen,
rehabilitasi, pemberian minum dengan NGT, obat-obatan, manajemen nyeri, perawatan
luka, diet dan nutrisi, home care, lain – lain.
2) Perencanaan pulang meliputi : pasien tinggal dengan siapa dirumah, letak kamar pasien
dirumah, kebutuhan transportasi, kondisi rumah pasien, perawatan kebutuhan dasar
pasien, apakah pasien memerlukan alat bantu khusus, apa makanan pasien, apakah
perlu dirujuk ke komunitas tertentu, yangharus dilakukan jika terjadi kondisi/ keadaan
darurat, serta rencana pemeriksaan penunjang selanjutnya.
c. Apabila pasien dinyatakan boleh pulang, DPJP menginformasikan langsung kepada pasien
dan atau keluarga pasien bahwa pasien sudah di perbolehkan pulangdan dilakukan edukasi
kepada pasien dan atau keluarga pasien
d. DPJP membuat resume medis, menuliskan resep obat-obatan yang akan dilanjutkan
dirumah dan rencana kontrol pasien selanjutnya
e. Perawat melakukan rekomfirmasi untuk validasi data dengan cara:
1) Memastikan kepulangan pasien sudah siap sesuai dengan perencanaan dan melakukan
identifikasi potensi masalah yang dapat menghambat kepulangan pasien
2) Memastikan kebutuhan perawatan lanjutan telah terpenuhi dan melibatkan keluarga
pasien
3) Memastikan perencanaan kontrol kembali atau perawatan lanjutan
f. Perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang hal-hal yang dibutuhkan di
rumah kemudian meminta pasien atau keluarga pasien mengulang kembali penjelasan yang
diberikan.

6
BAB IV
DOKUMENTANSI

Dokumentasi pemulangan pasien berupa :


1. Ringkasan Pasien Pulang
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SATYA
NEGARA NOMOR : 087/PER-DIR/RSSN/IX/2021
TANGGAL : 30 SEPTEMBER 2021

Anda mungkin juga menyukai