PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Hormon adalah molekul yang berfungsi sebagai suatu pesan dalam organisme. Hormone
hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi. Pesan suatu hormone akan ditangkap oleh
reseptor hormon secara spesifik yang berada pada suatu sel.
Hormon merupukan molekul komunikasi sel ke sel. Hormone dibuat oleh kelenjar atau sel.
Hormone ditransport melalui darah, berjalan menuju sel target yang cukup jauh dan
mengaktivasi respon fisiologis. Pada hewan tertntu, komunikasi organisme dengan organisme
lain menggunakan Pheromone. Hormon berfungsi untuk mengontrol laju reaksi enzimatik,
transportion maupun molekul melewati membrane sel, dan ekspresi gena serta sintesis
protein. Hormone menunjukkan efek meski konsenttrasi sangat rendah, berkaitan pada
reseptor sel terget dan mempunyai waktu paruh yang menunjukkan lamanya aktivitas.
B.Rumusan Masalah
c.Tujuan
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Menstruasi adalah proses keluarnya dari vagina yang terjadi di akibatkan siklus
bulanan pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan proses organ reproduksi wanita untuk
bersiap jika terjadi kehamilan. Persiapan ini ditandai dengan penebalan dinding Rahim
(endometrium) yang berisi pembuluh darah.
Menstruasai adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium. Panjang siklus mensteruasi ialah jarak antara tanggal mulainya
haid yang lalu dan mulanya haid berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari
pertama haid.
Haid merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita dimana terjadi perubahan-
perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Proses
perubahan ini suatu yang kompleks saling mempengarugi dan merupakan kerja sama
yang harmonis antara koteks serebri, hipotalamus, hiposise, dan ovarium serta
pengaruh dari glandula tyroid, korteks adrenal dan kelenjar-kelenjar endokrin lainnya.
2
Hormone estrogen yan dikeluarkan mengalami peningkatan dan menekan
pengeluaran FSH, tetapi merangsang pengeluaran hormone gonadotropik (GnRH),
berupa LH. LH merangsang folikel de graff yang telah dewasa dan banyak
mengandung likuor folikuli, untuk melepaskan telur. Peristiw ini disebut ovulasi atau
masa subur .
3
Pada masa endometrium tumbuh menjadi tebal kurang lebih 3,5 mm. kelenjar-
kelenjar lebih cepat dari jaringan lain hingga berkelok. Stadium ini
berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 hari pertama haid. Antara hari
ke-12 dan ke-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut
ovulasi.
Pada stadium ini endometrium kira-kira tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar
menjadi Panjang dan berliku serta mengeluarkan getah. Dalam endometrium
sudah tertimbun glykogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan
untuk zygote. Jadi perubahan ini merupakan persiapan endometrium utuk
menerima hasil konsepsi. Pada endometrium sudah dapat dibedakan lapisan
atas yang padat (stratum kompaktum) yang hanya ditembus oleh saluran-
saluran keluar dari kelenjar-kelenjar, lapisan stratum spongiosum yang banyak
lubangnya karena disini terdapat rongga dari kelenjar-kelenjar badan lapisan
bawah yang disebut stratum basale. Stadium berlangsung dari hari ke-14-28.
Kalau tidak terjadi kehamilan endometrium dilepaskan dengan perdarahan dan
berulang lagi siklus haid
4
dalam stadium proliferasi sampai terjadi haid. Menstruasi anovulatior
kadang-kadang terjadi pada masa laktasi, pada pubertas dan menjelang
menopause.
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi adalah tahap pertama dari siklus haid setiap bulannya. Fase ini dimulai
ketika sel telur yang dikeluarkan ovarium dari siklus sebelumnya tidak dibuahi. Hal ini
membuat kadar estrogen dan progesteron turun.
Lapisan rahim yang menebal dan sudah dipersiapkan untuk mendukung kehamilan pun tak
lagi dibutuhkan.
Akhirnya lapisan rahim ini luruh dan keluar dalam bentuk darah yang disebut dengan
menstruasi. Selain darah, vagina juga akan mengeluarkan lendir dan jaringan rahim.
Pada fase ini, Anda juga akan mengalami berbagai gejala yang dapat dirasakan berbeda oleh
tiap orang, seperti:
Kram perut
Perut kembung
Sakit kepala
Sakit pinggang
Dalam satu siklus, menstruasi rata-rata berlangsung selama 3-7 hari. Namun, sebagian wanita
juga bisa mengalami haid lebih dari 7 hari.
5
Fase folikuler atau pra-ovulasi dimulai di hari pertama haid. Di hari pertama Anda haid, di
saat itu pula hormon perangsang folikel (FSH) mulai meningkat.
Kondisi ini dimulai ketika hipotalamus mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari dan melepas
zat kimia yang disebut dengan hormon pelepas gonadotropin (GnRH).
Hormon ini mendorong kelenjar hipofisis untuk menghasilkan peningkatan kadar hormon
lutein (LH) dan FSH. FSH bertugas merangsang indung telur menghasilkan 5-20 kantong
kecil yang disebut folikel.
Setiap folikel mengandung sel telur yang belum matang. Dalam prosesnya, hanya sel telur
yang paling sehatlah yang akhirnya akan matang. Sementara sisa folikel yang lainnya akan
diserap kembali ke dalam tubuh.
Folikel yang matang akan memicu lonjakan estrogen untuk menebalkan lapisan rahim.
Lapisan rahim menebal dikondisikan untuk menciptakan lingkungan kaya nutrisi bagi embrio
(bakal janin) untuk tumbuh.
Fase ini berlangsung sekitar 11-27 hari, tergantung pada siklus bulanan Anda. Namun
umumnya wanita mengalami fase folikuler selama 16 hari.
3. Fase ovulasi
Meningkatkan kadar estrogen selama fase folikel atau pra ovulasi memicu kelenjar pituitari
untuk melepaskan hormon luteinizing (LH). Di fase inilah proses ovulasi dimulai. Ovulasi
biasanya terjadi di pertengahan siklus, yaitu sekitar 2 minggu atau lebih sebelum mulai
menstruasi.
Ovulasi adalah proses ketika ovarium melepaskan satu sel telur yang matang. Telur ini
kemudian bergerak ke tuba falopi menuju rahim untuk dibuahi oleh sperma. Masa hidup sel
telur biasanya hanya sekitar 24 jam untuk sampai bertemu sperma.
Fase ovulasi adalah satu-satunya kesempatan terbaik sepanjang siklus menstruasi untuk Anda
berkesempatan hamil. Setelah 24 jam, sel telur yang tak bertemu sperma akan mati.
Ketika ovulasi, wanita biasanya mengalami keputihan kental dan lengket berwarna bening
seperti putih telur. Suhu basal tubuh juga akan meningkat.
6
Suhu basal tubuh adalah suhu terendah yang dicapai selama istirahat atau dalam keadaan
tidur. Suhu normal tubuh berada pada kisaran 35,5 sampai 36º Celsius. Namun saat ovulasi,
suhu akan naik menjadi 37 sampai 38º Celsius.
Suhu basal diukur dengan termometer yang ditempatkan di mulut, vagina, atau anus. Jika
berencana hamil, pastikan mengukur suhu tubuh setiap hari di lokasi dan waktu yang sama
selama 5 menit.
Pengukuran suhu basal paling baik dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur dan sebelum
mulai beraktivitas apa pun.
4. Fase luteal
Saat folikel melepaskan telurnya, bentuknya berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum
melepaskan hormon progesteron dan estrogen. Peningkatan hormon di fase ke-empat
menstruasi ini berfungsi menjaga lapisan rahim tebal dan siap untuk ditanamkan telur yang
telah dibuahi.
Namun jika Anda tidak hamil, korpus luteum akan menyusut dan diserap oleh lapisan rahim.
Kemudian kadar estrogen dan progesteron akan perlahan menurun, membuat lapisan rahim
akhirnya terlepas dan meluruh.
Apabila positif tidak hamil, di fase ini Anda akan mengalami gejala yang disebut
dengan sindrom pramenstruasi (PMS). Berbagai gejala yang biasanya muncul yaitu:
Perut kembung
Sakit kepala
Sulit tidur
7
Fase luteal biasanya berlangsung selama 11 hingga 17 hari. Namun, rata-rata wanita
mengalaminya selama 14 hari.
1.Estrogen
Estrogen bertugas mengatur siklus dan berperan dalam pertumbuhan lapisan rahim. Jika sel
telur tidak dibuahi, kadar estrogen akan menurun tajam dan saat itulah haid dimulai.
Namun jika sel telur dibuahi, estrogen bekerja sama dengan progesteron untuk menghentikan
ovulasi selama kehamilan.
2.Progesteron
Selain itu, progesteron juga mencegah otot rahim berkontraksi yang bisa membuat sel telur
tidak dapat menempel.
Jika wanita tidak hamil, korpus luteum (massa dari folikel yang matang) yang menempel
akan rusak sehingga menurunkan kadar progesteron di dalam tubuh.
Dalam fase menstruasi, lonjakan hormon luteinizing menyebabkan ovarium melepaskan sel
telur selama ovulasi.
Jika pembuahan terjadi, hormon luteinizing akan merangsang corpus luteum menghasilkan
progesteron untuk menebalkan dinding rahim.
8
FSH adalah hormon yang membantu pertumbuhan folikel di ovarium dan melepaskan sel
telur. Folikel menghasilkan estrogen dan progesteron dalam ovarium untuk menjaga siklus
haid tetap teratur.
Ketika wanita tidak memiliki cukup hormon ini, ia akan cenderung lebih sulit untuk hamil.
5.Hormon pelepas gonadotropin (GnRh)
9
b.Disminore
Disminore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai membuat wanitatersebut
tidak dapat bekerja dan harus tidur. Nyeri sering bersamaan dengan rasamual, sakit kepala,
perasaan mau pingsan, lekas marah.Jika ditinjau dari aspek anatomi,yang menjadi salah satu
penyebab gangguandisminorea adanya sekresi hormonsecara berlebihan atau sekresi sejenis
zat yangdisebut prostaglandin. Zat
inilah yang menyebabkan peningkatan frekuensi kontraksiotot rahim sehingga menimbulkan
nyeri haid. Dikenal adanya disminore primer dansekunder. Nyeri haid atau disminorea ada
dua macam :
timbulsejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, tepatnya
setelahstabilnya hormon tubuh perubahan posisi atau rahim setelah menikah dan
melahirkan. Nyeri haid itu normal, namun dapat berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psiki
sdan fisik, dan seperti stres, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yangmenahun,
kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun.
biasanya baru muncul kemudian yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang menetapseperti
infeksi rahim, kista atau polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukanrahim yang
mengganggu organ dan jaringan di sekitarnya.
a.Hipermenore
b)Amenore
amonera bukan suatu penyakit tetapi merupakan gejala. Amenore adalah tidakadanya haid
selama 3 bulan atau lebih. Gangguan amenore disebabkan tidaknormalnya produksi FSH
10
serta LH, dalam hal ini masing-masing bertujuan untukmerangsang pertumbuhan folikel yang
terdapat pada ovarium hingga folikel matangdan mempercepat terjadinya ovulasi.
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi diakibatkan siklus
bulanan alami pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan proses organ reproduksi
wanita untuk bersiap jika terjadi kehamilan. Persiapan ini ditandai dengan penebalan
dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah. Jika tidak terjadi
kehamilan, endometrium akan mengalami peluruhan dan keluar bersama darah
melalui vagina.
Siklus menstruasi berjalan sekitar 4 minggu, dimulai sejak hari pertama menstruasi,
hingga hari pertama menstruasi berikutnya tiba. Siklus menstruasi pada seorang
wanita diatur oleh berbagai hormon, baik yang dihasilkan oleh organ reproduksi
maupun kelenjar lain. Beberapa hormon yang terlibat adalah GnRH
(gonadotropin relasing hormone), FSH (folicle stimulating hormone), LH
(luteinizing hormone), estrogen, dan progesteron.
1.2 Saran
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan pengetahuan dan
keterampilan, maka penyusup mengharapkan kritikan dan saran demi
mengembangkan penulisan selanjutnya. Dan untuk senantiasa untuk menscari tagu
lebih dalam dan memperbaharui pengetahuan mengenai ilmu kebidanan khususnya
11
mengenai mata kuliah anatomi fisilogi karena ilmupengetahuan akan terus
berkembang dari waktu ke waktu.
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/hidup-sehat/perawatan-kewanitaan/siklus-fase-
menstruasi/
https://www.alodokter.com/yang-terjadi-selama-siklus-
menstruasihttps://www.academia.edu/9690316/Makalah_menstruasi
Saryono.2009.Biokimia Hormon.Nuha Medika;Jakarta
Juliarti,Widya,Andriyani,Rika,Triana,Ani.2015.Biologi ReproduksiDan
Perkembangan.Deepublish:yogyakarta
12