(CCS201)
MODUL 3
UKURAN PEMUSATAN DATA, UKURAN LETAK DATA,
DAN UKURAN SEBARAN DATA
DISUSUN OLEH
SURYANI, M.Si
MEAN
Nilai rata-rata merupakan cerminan atau gambaran secara umum
atau nilai yang dianggap mewakili nilai-nilai sekelompok atau sederetan
data.
Nilai Jumlah
𝒙𝒊 𝒇𝒊 𝑥%
Statistik mahasiswa (𝒇𝒊 )
31 – 40 2 35,5 71
41 – 50 3 45,5 136,5
51 – 60 5 55,5 277,5
61 – 70 13 65,5 851,5
71 – 80 24 75,5 1812
81 – 90 21 85,5 1795,5
91 – 100 12 95,5 1146
Jumlah 80 6090
Jadi,
∑ 𝑓% 𝑥% 6090
𝑥̅ = = = 76,125
𝑛 80
MEDIAN
Jawab:
Diketahui
𝑛 = 13
𝑀𝑒 = 𝑥%<= = 𝑥=I<= = 𝑥J = 5
> >
Contoh.
Tentukan nilai median dari tabel distribusi frekuensi berikut.
Pada kelas median diketahui tepi bawahnya adalah 70,5 (Teori lengkapnya
ada di modul 2), frekuensi kelas mediannya adalah 24 dan panjang
kelasnya adalah tepi atas dikurangi tepi bawah, yaitu 80,5 − 70,5 = 10 ,
serta 𝐹N = 2 + 3 + 5 + 13 = 23. Jadi,
MODUS
Modus adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas
nilai yang sedang populer (yang sedang menjadi mode) atau nilai yang
sering muncul dalam kelompok tersebut.
Jawab.
Pertama, tentukan terlebih dahulu letak modus. Dari data pada tabel
tersebut diketahui frekuensinya terbesar terletak pada kelas ke 5, sehingga
kelas modus terletak pada kelas ke 5.
Nilai Statistik Jumlah mahasiswa
31 – 40 2
41 – 50 3
51 – 60 5
61 – 70 13
𝑑=
71 – 80 24 Kelas modus
81 – 90 21 𝑑>
91 – 100 12
Jumlah 80
Pada kelas modus diketahui tepi bawahnya adalah 70,5, panjang kelasnya
adalah tepi atas dikurangi tepi bawah, yaitu 80,5 − 70,5 = 10, nilai dari
𝑑= = 24 − 13 = 11 dan nilai dari 𝑑> = 24 − 21 = 3. Jadi,
KUARTIL
Kuartil adalah suatu rumus yang membagi suatu data menjadi empat
bagian yang sama banyak. Kemudian dari setiap data yang terbagi sama
banyak tersebut dibatasi oleh sebuah nilai. Dimana nilai- nilai tersebut
disebut dengan kuartil bawah (𝑄= ), kuartil tengah (𝑄> ), dan kuartil atas (𝑄I ).
(Sumber : https://aninpranidhana.wordpress.com/ukuran-letak-data/)
Dari gambar, dapat dilihat bahwa kuartil bawah adalah median yang
berada di sebelah kirinya median data. Sedangkan kuartil atas adalah
median yang ada di sebelah kanannya median data.
Contoh.
Tentukan kuartil atas dari data berikut.
2, 2, 3, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 7, 8, 10, 10
Jawab.
Diketahui 𝑛 = 14. Karena 𝑛 genap, maka pertama cari nilai median terlebih
dahulu. Kemudian bagi data menjadi dua bagian yang sama. Data yang di
sebelah kanan dicari mediannya, hasilnya adalah nilai dari kuartil atas.
2, 2, 3, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 7, 8, 10, 10
Median
Pada kelas kuartil pertama diketahui tepi bawahnya adalah 60,5, frekuensi
kelas kuartil pertamanya adalah 13 dan panjang kelasnya adalah tepi atas
dikurangi tepi bawah, yaitu 70,5 − 60,5 = 10 , serta 𝐹N = 2 + 3 + 5 = 10 .
Jadi,
1
𝑛 − 𝐹N
𝑄= = 𝑡𝑏 + 4 𝑐
𝑓
20 − 10
= 60,5 + 10
13
= 60,5 + 7,692
= 68,192
DESIL
Desil adalah nilai atau angka yang membagi data yang menjadi 10
bagian yang sama, setelah disusun dari data terkecil hingga data terbesar
atau sebaliknya. Berikut diberikan ilustrasi cara pembagian datanya.
𝐷J = 𝑥Y + 0,8(𝑥=X − 𝑥Y )
= 5 + 0,8(5 − 5)
=5
PERSENTIL
Persentil adalah nilai yang membagi data yang sudah diurutkan dari
yang terkecil ke yang terbesar menjadi 100 bagian yang sama. Berikut
diberikan ilustrasi cara pembagian datanya.
(Sumber: https://aninpranidhana.wordpress.com/ukuran-letak-data/)
Contoh:
Tentukan nilai persentil ke 76 dari data berikut.
2, 2, 3, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 7, 8, 10
Contoh.
Tentukan nilai persentil ke 20 dari tabel distribusi frekuensi berikut.
Nilai Statistik Jumlah mahasiswa
31 – 40 2
41 – 50 3
51 – 60 5
61 – 70 13
71 – 80 24
81 – 90 21
91 – 100 12
JANGKAUAN
Jangkauan menunjukkan seberapa tersebarnya nilai-nilai dalam
suatu deret. Jika jangkauannya merupakan angka yang besar, maka nilai-
nilai dalam deret tersebut sangat tersebar, jika jangkauannya merupakan
angka yang kecil, maka nilai-nilai dalam deret tersebut dekat satu sama lain.
Jangkauan biasanya dinotasikan dengan 𝐽.
∑e (𝑋% − 𝜇)>
𝜎 = c %f=
𝑁
di mana
𝜎 = standar deviasi
𝑋% = data ke i
𝜇 = rata-rata populasi
𝑁 = jumlah data pada populasi
∑W (𝑋% − 𝑋i)>
𝑆 = c %f=
𝑛−1
di mana
𝑆 = standar deviasi
𝑋% = data ke i
𝑋i = rata-rata populasi
𝑛 = jumlah data pada sampel
Contoh.
Dari 40 orang siswa diambil sampel 9 orang untuk diukur tinggi badannya,
diperoleh data berikut:
165, 170, 169, 168, 156, 160, 175, 162, 169.
Hitunglah standar deviasi sampel dari data tersebut.
Jawab.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung rata-rata sampelnya,
yaitu
165 + 170 + 169 + 168 + 156 + 160 + 175 + 162 + 169
𝑋i = = 166
9
Kemudian, dihitung nilai dari standar deviasinya dengan menggunakan
rumus standar deviasi untuk sampel. Untuk memudahkan perhitungan,
maka dibuatlah tabel seperti berikut ini.
𝑋% (𝑋% − 𝑋i) (𝑋% − 𝑋i)>
165 -1 1
170 4 16
169 3 9
168 2 4
156 -10 100
160 -6 36
175 9 81
162 -4 16
169 3 9
∑W (𝑋% − 𝑋i)>
𝑆 = c %f=
𝑛−1
272
=c
9−1
272
=c
8
= 5,831
Jadi, nilai standar deviasinya adalah 5,831.
N >
1 >
m∑N%f= 𝑓% 𝑀% n
𝜎= k lj 𝑓% 𝑀% − o
𝑁 𝑁
%f=
di mana
𝜎 = standar deviasi
𝑁 = banyak data dalam populasi
𝑓% = banyak data dalam kelas ke i
𝑀% = nilai tengah dari kelas ke i
Contoh.
Hitunglah standar deviasi dari modal 40 perusahaan (dalam jutaan rupiah)
sebagai berikut.
Kemudian langkah selanjutnya, dihitung nilai dari 𝑀, 𝑀> , 𝑓𝑀, dan 𝑓𝑀> .
Supaya perhitungan menjadi mudah, maka ditampilkan dalam tabel berikut.
j 𝑓% 𝑀% j 𝑓% 𝑀%>
𝑁 = 40 %f= %f=
= 5.879 = 871.597
Kemudian, dihitung nilai standar deviasinya.
1 5.879>
= c q871.597 − r
40 40
1
= c (7.530,975)
40
= s188,274
= 13,721
Jadi, nilai standar deviasi dari populasi tersebut adalah 13,721.
VARIANS
Dalam ilmu statistika, varians atau ragam adalah ukuran seberapa
jauh suatu data tersebar di sekitar rata-rata. Varians suatu data selalu
bernilai nonnegatif. Jika nilai varians nol, artinya semua data bernilai sama.
Jika nilai varians kecil maka hal ini mengindikasikan bahwa data sangat
dekat dengan rata-rata, begitu juga sebaliknya. Jika nilai varians besar,
maka data tersebar di sekitar rata-rata.
>
∑W%f=(𝑋% − 𝑋i)>
𝑆 =
𝑛−1
Contoh.
Dari 40 orang siswa diambil sampel 9 orang untuk diukur tinggi badannya,
diperoleh data berikut:
165, 170, 169, 168, 156, 160, 175, 162, 169.
Hitunglah varians sampel dari data tersebut.
Jawab.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung rata-rata sampelnya,
yaitu
165 + 170 + 169 + 168 + 156 + 160 + 175 + 162 + 169
𝑋i = = 166
9
Kemudian, dihitung nilai dari standar deviasinya dengan menggunakan
rumus standar deviasi untuk sampel. Untuk memudahkan perhitungan,
maka dibuatlah tabel seperti berikut ini.
𝑋% (𝑋% − 𝑋i) (𝑋% − 𝑋i)>
165 -1 1
170 4 16
169 3 9
168 2 4
156 -10 100
160 -6 36
175 9 81
162 -4 16
169 3 9
W
di mana
𝜎 > = varians
𝑁 = banyak data dalam populasi
𝑓% = banyak data dalam kelas ke i
𝑀% = nilai tengah dari kelas ke i
Contoh.
Hitunglah varians dari modal 40 perusahaan (dalam jutaan rupiah) sebagai
berikut.
Jawab.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat tabel distribusi
frekuensi dengan langkah penyelesaian yang telah dipelajari pada bab
sebelumnya, sehingga diperoleh:
j 𝑓% 𝑀% j 𝑓% 𝑀%>
𝑁 = 40 %f= %f=
= 5.879 = 871.597
Kemudian, dihitung nilai variansnya.
N >
1 m∑N%f= 𝑓% 𝑀% n
𝜎 = lj 𝑓% 𝑀%> −
> o
𝑁 𝑁
%f=
1 5.879>
= q871.597 − r
40 40
1
= (7.530,975)
40
= 188,274
𝑋i − 𝑀𝑜
𝑠𝑘 =
𝑆
di mana
𝑠𝑘 = Koefisien kemencengan Pearson
𝑋i = Rata-rata
𝑀𝑜 = Modus
𝑆 = Standar deviasi
Jika nilai sk dihubungkan dengan keadaan kurva maka:
Supranto, J. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh; Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.