Anda di halaman 1dari 5

BAB V.

DEMOKRASI INDONESIA

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga


negaranya memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang
dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara ikut
serta baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya
praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. 
Kriteria dan prinsip-prinsip demokrasi adalah suatu gejala
kontinum, semakin banyak prinsip dijalankan maka semakin
demokratis negara tersebut; sebaliknya semakin banyak prinsip
ditinggalkan maka semakin tidak demokratis negara tersebut.
A. KONSEP DASAR DEMOKRASI
Istilah demokrasi (democracy) berasal dari penggalan kata bahasa
Yunani yakni demos dan kratos/cratein. Demos berarti rakyat dan
cratein berarti pemerintahan. Jadi demokrasi berarti pemerintahan
rakyat. Salah satu pendapat terkenal dikemukakan oleh Abraham
Lincoln di tahun 1863 yang mengatakan demokrasi adalah
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (government
of the people, by the people and for the people). Ada 3 (tiga) makna
demokrasi yakni :
 Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan (suatu bentuk
pemerintahan oleh rakyat)
 Demokrasi sebagai sistem politik (pendapat, prinsip yang
membentuk kesatuan terhubung guna mengatur pemerintahan)
dan
 Demokrasi sebagai sikap hidup (sudut pandang dalam hidup)

B. PRINSIP – PRINSIP & INDIKATOR DEMOKRASI


1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa
2. Demokrasi dengan kecerdasan
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
4. Demokrasi dengan rule of law
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia
7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
8. Demokrasi dengan otonomi daerah
9. Demokrasi dengan kemakmuran
10.Demokrasi yang berkeadilan sosial
Demokrasi memiliki dua prinsip utama yakni kebebasan/persamaan
(freedom/equality) dan kedaulatan rakyat (people’s sovereignty).

 Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
Demokrasi berasumsi bahwa semua orang sama derajat dan hak-haknya
sehingga harus diperlakukan sama pula dalam pemerintahan.
 Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty)

Prinsip- prinsip laiinnya yang juga mendukung demokrasi itu sendiri adalah
partisipasi, inklusif, representasi, transparansi, akuntabilitas, responsif, kompetisi
yang bebas dan adil, dan solidaritas, dijadikan dasar dari perkembangan
institusional dan proses demokrasi (Chistine Sussane Tjhin, 2005: 11, 18).

INDIKATOR-NYA :

Terciptanya faktor kontrol popular (popular control) dan faktor


kesetaraan politik (political equality). Kerangka kerja utama dibagi menjadi 3
komponen utama indikator demokrasi yaitu Pertama, Kerangka Kerka Hak-hak
Warga Negara yang Kesetaraannya Terjamin (Guaranteed Framework of Equal
Citizen Rights). Komponen kedua, Institusi-institusi Pemerintah yang
Representatif dan Akuntabel (Institutions of Representative and Accountable

Government). Komponen ketiga adalah Masyarakat yang Demokratis

atau Sipil (Civil or Democratic Society).

C. PERJALANAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Negara Indonesia merupakan negara yang menganut demokrasi dalam


sistem perintahannya. Namun seiring berjalnnya waktu, demokrasi di Indonesia

2
mengalami beberapa perubahan pada prosesnya sesuai dengan kondisi politik
dan pemerintahan saat itu. Berikut ini merupakan penjelasan perjalanan
demokrasi di Indonesia. Semenjak Indonesia merdeka dan menjadi Negara
kesatuan, dalam UUD 1945 disebutkan bahwa NKRI menganut sistem
pemerintahan demokrasi. Dimana kedaulatan berada di tangan rakyat dan dalam
pelaksanaanya dilakukan oleh MPR. Dalam arti lain, Indonesia menganut
paham demokrasi perwakilan.
 Berikut alur perkembangan demokrasi di Indonesia :
 Perkembangan Demokrasi Masa Revolusi Kemerdekaan
Tahun 1945 -- 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi
Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu
pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu
disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal
kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat
Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbunyi sebelum MPR,
DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan
dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk
menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang
absolut pemerintah mengeluarkan :
 Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP
berubah menjadi lembaga legislatif.
 Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang
Pembentukan Partai Politik.
 Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang
perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer.

 Ide Demokrasi Pendiri Negara >> Menurut Mohammad Hatta


(1953:39-41), Mohammad Hatta lebih suka mengganakan istilah
kerakyatan, untuk membedakannya dengan demokrasi Barat
yang cenderung individualistik.

Demokrasi Indonesia dikatakan Demokrasi Pancasila, dimana


prinsip-prinsip demokrasi yang dijalankan berdasarkan pada
nilai-nilai Pancasila.

 Praktik Demokrasi di Indonesia

3
Praktik demokrasi Indonesia berhubungan dengan periodisasi
demokrasi yang pernah dan berlaku dan sejarah Indonesia.

D. PENDIDIKAN DEMOKRASI

Demokrasi adalah sikap hidup yang harus tumbuh dan


berkembang dalam diri warga negara, baik yang sedang memerintah
(penyelenggaran negara) maupun yang tidak sedang memerintah
(warga negara biasa). Demokrasi paling tidak mencakup dua hal,
yaitu struktur dan kultur (Zamroni, 2011:5). Sekiranya diibaratkan
rumah, Rumah Demokrasi membutuhkan dua hal, yaitu struktur
demokrasi dan kultur demokrasi. Pendidikan demokrasi pada
Hakikatnya adalah sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya bisa
diterima dan dijalankan oleh warganegara. Pendidikan demokrasi
secara subtantif menyangkut sosialisasi, diseminasi, aktualisasi dan
implementasi sistem, nilai, konsep dan praktik demokrasi melalui
pendidikan.

Pendidikan demokrasi bertujuan mempersiapkan warga


masyarakat berperilaku dan bertindak demokratis, melalui aktivitas
menanamkan pada generasi muda akan pengetahuan, kesadaran dan
nilai-nilai demokrasi. Pendidikan demokrasi pada dasarnya
membangun kultur demokrasi, yang nantinya bersama dengan
struktur demokrasi akan menjadi fondasi bagi negara demokrasi.

Pendidikan demokrasi dalam arti luas dapat dilakukan baik secara


informal, formal dan non formal. Secara informal, pendidikan
demokrasi bisa dilakukan di lingkungan keluarga yang
menumbuhkembangkan nilai-nilai demokrasi. Secara formal,
pendidikan demokrasi dilakukan di sekolah baik dalam bentuk intra
dan ekstrakurikuler. Sedangkan secara non formal pendidikan
demokrasi berlangsung pada kelompok masyarakat, lembaga
swadaya, partai politik, pers, dan lain-lain.

4
5

Anda mungkin juga menyukai