120 233 1 SM
120 233 1 SM
ABSTRAK
Hipertensi menurut data WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita
hipertensi, yang berarti setiap 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi. Jumlah penderita
hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang
yang terkena hipertensi serta setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.
Kejadian hipertensi lebih banyak diderita pada pralansia dan lansia dibandingkan dengan kelompok
umur yang lebih muda. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola konsumsi garam dengan
kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Gadingrejo. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah desain analitik dengan rancangan cross sectional. Analisis data
menggunakan uji chi-square. Sampel dalam penelitian ini yaitu lansia sebagai peserta di Puskesmas
Gadingrejo sebanyak 51 orang diambil dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian
didapatkan 54,9% responden mengkonsumsi tinggi garam, 60,8% responden mengalami hipertensi
berat. Terdapat hubungan antara pola konsumsi garam dengan kejadian hipertensi pada lansia di
Wilayah Puskesmas Gadingrejo dengan P value=0,010 dan nilai OR = 5,704. Disarankan pada
Puskesmas Gadingrejo untuk melakukan pendeteksian dini hipertensi serta melakukan penyuluhan
kepada masyarakat tentang pentingnya membatasi konsumsi garam.
ABSTRACT
Hypertension according to WHO data in 2015 showed that around 1.13 billion people in the world
suffer from hypertension, which means that every 1 in 3 people in the world is diagnosed with
hypertension. The number of people with hypertension in the world continues to increase every year. It
is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension and every year there
are 9.4 million people die from hypertension and complications. The incidence of hypertension is more
prevalent in pralansia and the elderly compared to younger age groups. The purpose of this study was to
determine the relationship of salt consumption patterns with the incidence of hypertension in the elderly
in the work area of Gadingrejo Public Health Center. The research design used in this study was
analytic design with cross sectional design. Data analysis using chi-square test. The sample in this study
is the elderly as participants in Puskesmas Gadingrejo as many as 51 people were taken by purposive
sampling method. The results showed 54.9% of respondents consumed high salt, 60.8% of respondents
had severe hypertension. There is a relationship between salt consumption patterns with the incidence
of hypertension in the elderly in the Gadingrejo Community Health Center with P value = 0.010 and
OR = 5.704. It is recommended that Gadingrejo Health Center conduct early detection of hypertension
and educate the public about the importance of limiting salt consumption.
natrium dengan kejadian hipertensi seperti kuesioner. Uji Statistik yang digunakan
penggunaan garam berlebihan9,10,11,12. adalah uji chi square.
Data yang didapat dari Puskesmas
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu bahwa HASIL
terdapat 107 lansia yang menderita Usia
hipertensi primer dan setiap tahunnya Tabel 1
Usia responden, n=51
selalu meningkat. Penderita hipertensi
tahun 2018 termasuk 5 besar penyakit
Variabel Mean Median Min-max
terbanyak di Puskesmas Gadingrejo yaitu
Usia 67,04 66,00 60-80
2,11% setelah comommon cold, gastritis,
influenza dan dermatitis kontak.Dimana
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa rata-
dengan pra surveyyang dilakukan oleh
rata usia responden Puskesmas Gadingrejo
peneliti di Puskesmas Gadingrejo terhadap
adalah 67,04 tahun, nilai median 66.00,
10 pasien hipertensi diantaranya
usia termuda responden dalam penelitian
mengalami kekambuhan hipertensi
ini adalah 60 tahun dan usia tertua
dikarenakan makan-makanan asin dengan
responden adalah 80 tahun.
penggunaan garam berlebihan seperti ikan
asin.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
Jenis Kelamin
tertarik untuk melakukan penelitian
Tabel 2
tentang hubungan Pola Konsumsi Garam Jenis Kelamin Responden, n=51
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia
Jenis
Di Wilayah Kerja Puskesmas Gadingrejo. Frekuensi Presentase (%)
Kelamin
Perempuan 35 68,6
METODE Laki-laki 16 31,4
Penelitian ini menggunakan jenis 100%
5
Total
penelitian analitik korelasi dengan variabel
independen pola konsumsi garam, dengan
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui
variabel dependen kejadian hipertensi.
bahwa dari 51 lansia yang menjadi sampel
Desain penelitian menggunkan pendekatan
penelitian di Puskesmas Gadingrejo tahun
cross sectional. Penentuan sampel dalam
2019 didapatkan sebanyak 35 (68,6%)
penelitian ini menggunakan tekhnik
lansia berjenis kelamin perempuan dan 16
purposive sampling.Jumlah sampel dalam
(31,49%) lansia yang berjenis kelamin
penelitian ini adalah 51 responden. Lembar
laki-laki.
instrumen yang akan digunakan berupa
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 51 lansia yang menjadi sampel penelitian di
Puskesmas Gadingrejo tahun 2019 didapatkan sebanyak 23 (45,1%) lansia yang
mengkonsumsi rendah garam dan 28 (54,9%) lansia yang mengkonsumsi tinggi garam.
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 51 lansia yang menjadi sampel penelitian di
Puskesmas Gadingrejo tahun 2019 didapatkan sebanyak 20 (39,12%) lansia menderita pra
hipertensi dan 31 (60,8%) lansia yang menderita penyakit hipertens
Analisa Bivariat
Tabel 5
Hubungan Pola Konsumsi Garam Terhadap
Kejadian Hipertensi Pada Lansia , n=51
Hipertensi
Konsumsi
Pra Total P.value OR
Garam Hipertensi
Hipertensi
N % N % N %
Rendah
14 60.9 9 39,1 23 100 0.010
Garam
Tinggi 5.704
6 21,4 22 78,6 28 100
Garam
Total 20 39,2 31 60,8 51 100
Janu Purwono, Pola Konsumsi
534
Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020
R., Muwakhidah, S., & Wahyuni, S hiperensi. Hal ini dikarenakan `oleh
tentang hubungan asupan natrium dan bebrapa factor yang memungkinkan, jika
kalium dengan tekanan darah pada lansia laki-laki lebih kepada gaya hidup seperti
di Kelurahan Panjang. Hasil penelitian ini halnya kebisaan merokok, stress,konsumsi
menunjukan bahwa sebagian besar berjenis kopi dan makanan yang tidak terkontrol.
kelamin perempuan yaitu Sedangkan pada wanita lansia akibat
sebanyak(92,5%).Pada umumnya risiko pengaruh dari menopause yang
tekanan darah tinggi lebih tinggi pada laki- mengakibatkan perubahan hormone
laki daripada wanita, namun memasuki estrogen yang berfungsi melindungi
usia>45 tahun wanita mempunyai risiko pembuluh darah dari kerusakan.
lebih tinggi dikarenakan wanita mulai
memasuki usia menopouse. Hal ini Pola Konsumsi Garam
disebabkan terjadi penurunan produksi Hasil penelitian ini didukung oleh
estrogen yang akan berdampak pada penelitian Devi Dewi, S. mengatakan
kardiovaskuler dimana terjadi penurunan dalam penelitianya mengenai hubungan
elastisitas pembuluh darah15. tingkat konsumsi garam terhadap kejadian
Menurut Irza, S. pada dasarnya prevalensi hipertensi di Nagari Lunang Barat wilayah
terjadinya hipertensi pada pria sama kerja Puskesmas Tanjung Beringin
dengan wanita. Pada wanita premenopouse Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir
wanita mulai kehilangan sedikit demi Selatan menunjukkan bahwa responden
sedikit hormon estrogen yang selama ini yang mengkonsumsi tinggi garam lebih
melindungi pembuluh darah dari banyak menderita hipertensi dibanding
kerusakan. Proses ini akan terus berlanjut dengan responden yang kurang
7
dimana hormon estrogen tersebut berubah mengkonsumsi garam .
kuantitasnya sesuai dengan umur wanita
secara alami, yang umumnya mulai terjadi Penelitian tentang asupan garam juga
pada wanita 45-55 tahun. Oleh karena itu dilakukan oleh Lin dengan menunjukkan
ketika wanita sudah menopouse akan sama hasil bahwa asupan garam harian dari
beresikonya untuk terkena penyakit mayoritas warga yang tinggal di Ningbo
hipertensi16. melebihi DRI ( 6 g/d) di Tiongkok
Menurut pendapat peneliti jenis kelamin meningkatkan risiko hipertensi. Selain itu,
memiliki pengaruh terhadap timbulnya intervensi kesehatan masyarakat dari
penyakit hipertensi. Laki-laki ataupun pembatasan garam diperlukan untuk itu
perempuan memiliki tingkat perbedaan pencegahan dan pengendalian epidemi
yang tidak terlalu jauh untuk terserang
5. Indrawati, L., Werdhasari, A., & 14. Rahayu, H. (2012). Faktor risiko
Kristanto, A. Y. (2009). Hubungan hipertensi pada masyarakat RW 01
pola kebiasaan konsumsi makanan Srengseng Sawah, Kecamatan
masyarakat miskin dengan Jagakarsa Kota Jakarta
kejadian hipertensi di Selatan. Depok: Universitas
Indonesia. Media Penelitian dan Indonesia.
Pengembangan Kesehatan, 19(4). 15. Susanti, M. R., Muwakhidah, S., &
6. Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Wahyuni, S. (2017). Hubungan
Dasar. Jakarta: Menteri Kesehatan RI Asupan Natrium dan Kalium dengan
7. Devi Dewi, S. (2014). Hubungan Tekanan Darah pada Lansia di
Tingkat Konsumsi Garam Kelurahan Pajang (Doctoral
Terhadap Kejadian Hipertensi Di dissertation, Universitas
Nagari Lunang Barat Wilayah Muhammadiyah Surakarta).
Kerja Puskesmas Tanjung 16. Irza, S. (2009). Analisis Faktor Risiko
Beringin Kecamatan Lunang Hipertensi Pada Masyarakat Nagari
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Bungo Tanjung, Sumatera Barat.
2014 (Doctoral dissertation, 17. Lin, Y., Mei, Q., Qian, X., & He, T.
Universitas Andalas). (2020). Salt consumption and the risk
8. Wahyuni, dkk. 2014. Hubungan of chronic diseases among Chinese
Asupan Natrium Dengan Kejadian adults in Ningbo city. Nutrition
Hipertensi Di Upt Pelayanan Sosial Journal, 19(1), 9.
Lanjut Usia Binjai. Jurnal: Kampus 18. Kumbla, D., Dharmalingam, M.,
USU Medan Dalvi, K., Ray, S., Shah, M. K.,
9. Zainuddin, A & Yunawati, I. Gupta, S., ... & Murugan, M. (2016).
2012.Asupan Natrium Dan Lemak A study of salt and fat consumption
Berhubungan Dengan Kejadian pattern in regional Indian diet among
Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah hypertensive and dyslipidemic
Poasia Kota Kendari. Jurnal: PaTients-SCRIPT study. J Assoc
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Physicians India, 64(12), 47-54.
Universitas Halu Oleo 19. Webster, J., Su'a, S. A. F., Ieremia,
10. Rawasiah.2015. Hubungan Faktor M., Bompoint, S., Johnson, C.,
Konsumsi Makanan Dengan Faeamani, G., ... & Viali, S. (2016).
Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Salt intakes, knowledge, and behavior
Puskesmas Pattingalloang. Fakultas in Samoa: monitoring salt‐
Kesehatan Masyarakat Universitas consumption patterns through the
Hasanuddin world health organization's
11. Fitri, Y dkk.2018.Asupan Natrium surveillance of noncommunicable
Dan Kalium Sebagai Faktor disease risk factors (STEPS). The
Penyebab Hipertensi Pada Usia Journal of Clinical
Lanjut. Jurnal AcTion: Aceh Hypertension, 18(9), 884-891.
Nutrition Journal 20. Alawwa, I., Dagash, R., Saleh, A., &
12. Wahyuni, E dkk (2014), Zainuddin Ahmad, A. (2018). Dietary salt
A & Yunawati I (2012), dan consumption and the knowledge,
Rawasiah dkk (2015), Fitri dkk attitudes and behavior of healthy
(2018) adults: a cross-sectional study from
13. Siregar, M. A., & Lubis, Z. Jordan. Libyan Journal of
(2015). Hubungan Asupan Medicine, 13(1).
Natrium Dengan Kejadian 21. Widanti. (2013). Keamanan Pangan
Hipertensi Di Upt Pelayanan Jilid 2. Bogor: Mbrio Press
Sosial Lanjut Usia Binjai Tahun 22. Rawasiah, A. B., & Wahiduddin, R.
2014. Gizi, Kesehatan Reproduksi (2014). Hubungan Faktor Konsumsi
dan Epidemiologi, 1(1). Makanan dengan Kejadian Hipertensi
Pada Lansia di Puskesmas 28. Arif, D., Rusnoto, R., & Hartinah,
Pattingallong. Makasar: Bagian D. (2013). Faktor–Faktor Yang
Epidemiologi Fakultas Kesehatan Berhubungan Dengan Kejadian
Masyarakat Universitas Hasanuddin. Hipertensi Pada Lansia Di Pusling
23. Kusumawaty, J., Hidayat, N., & Desa Klumpit Upt Puskesmas
Ginanjar, E. (2016). Hubungan Jenis Gribig Kabupaten Kudus. Jurnal
Kelamin dengan Intensitas Hipertensi Ilmu Keperawatan dan
pada Lansia di Wilayah Kerja Kebidanan, 4(2).
Puskesmas Lakbok Kabupaten 29. Malonda, N. S. H., Dinarti, L. K.,
Ciamis. Mutiara Medika: Jurnal & Pangastuti, R. (2012). Pola
Kedokteran dan Kesehatan, 16(2), makan dan konsumsi alkohol
46-51. sebagai faktor risiko hipertensi
24. Seke, P. A., Bidjuni, H., & Lolong, J. pada lansia. Jurnal Gizi Klinik
(2016). Hubungan kejadian stres Indonesia, 8(4), 202-212.
dengan penyakit hipertensi pada 30. Fitrina, Y. (2014). Faktor-Faktor
lansia di balai penyantunan lanjut Yang Berhubungan Dengan
usia senjah cerah kecamatan Kejadian Hipertensi Pada Usia
mapanget kota manado. Jurnal Lanjut Di Wilayah Kerja
Keperawatan, 4(2). Puskesmas Kebun Sikolos
25. Mahmudah, S., Maryusman, T., Kecamatan Padang Panjang Barat
Arini, F. A., & Malkan, I. (2015). Tahun 2014. 'AFIYAH, 1(2).
Hubungan gaya hidup dan pola 31. Frisoli, T. M., Schmieder, R. E.,
makan dengan kejadian hipertensi Grodzicki, T., & Messerli, F. H.
pada lansia di Kelurahan Sawangan (2012). Salt and hypertension: is
Baru Kota Depok tahun salt dietary reduction worth the
2015. Biomedika, 7(2). effort?. The American journal of
26. Arifin, M. H. B. M., Weta, I. W., & medicine, 125(5), 433-439.
Ratnawati, N. L. K. A. (2016). 32. Buton, L. D., Fadmi, F. R., &
Faktor-faktor yang berhubungan Mulyani, S. (2018). The Relation
dengan kejadian hipertensi pada between Knowledge, Stress and
kelompok lanjut usia di wilayah kerja Salt Consumption with Incidence
UPT Puskesmas Petang I Kabupaten of Hypertension in Elderly
Badung tahun 2016. E-Jurnal Woman Out Patients in General
Medika, 5(7), 2303-1395. Hospital of Bahteramas Southeast
27. Widyaningrum, S. (2012). Hubungan Sulwesi Province. Indian Journal
antara konsumsi makanan dengan of Public Health Research &
kejadian hipertensi pada lansia. Development, 9(6), 385-389.