Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Wacana Kesehatan

Volume 5, Nomor 1, Juli 2020


e-ISSN 2544-6251

POLA KONSUMSI GARAM DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA

SALT CONSUMPTION PATTERN WITH HYPERTENSION IN ELDERLY

Janu Purwono1 , Rita Sari2, Ati Ratnasari3, Apri Budianto4,


1
Akademi Keperawatan Dharma wacana Metro
2,3,4
Universitas Muhammdiyah Pringsewu Lampung
e-mail; janupurwono@gmail.com

ABSTRAK

Hipertensi menurut data WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita
hipertensi, yang berarti setiap 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi. Jumlah penderita
hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang
yang terkena hipertensi serta setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.
Kejadian hipertensi lebih banyak diderita pada pralansia dan lansia dibandingkan dengan kelompok
umur yang lebih muda. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola konsumsi garam dengan
kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Gadingrejo. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah desain analitik dengan rancangan cross sectional. Analisis data
menggunakan uji chi-square. Sampel dalam penelitian ini yaitu lansia sebagai peserta di Puskesmas
Gadingrejo sebanyak 51 orang diambil dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian
didapatkan 54,9% responden mengkonsumsi tinggi garam, 60,8% responden mengalami hipertensi
berat. Terdapat hubungan antara pola konsumsi garam dengan kejadian hipertensi pada lansia di
Wilayah Puskesmas Gadingrejo dengan P value=0,010 dan nilai OR = 5,704. Disarankan pada
Puskesmas Gadingrejo untuk melakukan pendeteksian dini hipertensi serta melakukan penyuluhan
kepada masyarakat tentang pentingnya membatasi konsumsi garam.

Kata kunci : Pola konsumsi garam, Hipertensi, lansia

ABSTRACT

Hypertension according to WHO data in 2015 showed that around 1.13 billion people in the world
suffer from hypertension, which means that every 1 in 3 people in the world is diagnosed with
hypertension. The number of people with hypertension in the world continues to increase every year. It
is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension and every year there
are 9.4 million people die from hypertension and complications. The incidence of hypertension is more
prevalent in pralansia and the elderly compared to younger age groups. The purpose of this study was to
determine the relationship of salt consumption patterns with the incidence of hypertension in the elderly
in the work area of Gadingrejo Public Health Center. The research design used in this study was
analytic design with cross sectional design. Data analysis using chi-square test. The sample in this study
is the elderly as participants in Puskesmas Gadingrejo as many as 51 people were taken by purposive
sampling method. The results showed 54.9% of respondents consumed high salt, 60.8% of respondents
had severe hypertension. There is a relationship between salt consumption patterns with the incidence
of hypertension in the elderly in the Gadingrejo Community Health Center with P value = 0.010 and
OR = 5.704. It is recommended that Gadingrejo Health Center conduct early detection of hypertension
and educate the public about the importance of limiting salt consumption.

Keywords: Salt consumption patterns, hypertension, elderly

Janu Purwono, Pola Konsumsi 531


Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020

PENDAHULUAN provinsi dengan penderita Hipertensi


Hipertensi adalah isu kesehatan paling rendah di Indonesia yaitu sebanyak
masyarakat yang penting dimana jarang 4.4 %. Provinsi Lampung berada di urutan
menyebabkan gejala atau keterbatasan ke 21 dalam pravelensi hipertensi
4
nyata pada kesehatan fungsional pasien. berdasarkan diagnosis dokter .
Hipertensi adalah faktor resiko utama pada
Faktor penyebab terjadinya hipertensi
penyakit jantung koroner, gagal jantung,
adalah umur, jenis kelamin, riwayat
serta stroke1.. Hipertensi di klasifikasikan
keluarga, genetik (faktor resiko yang tidak
menjadi dua, yaitu Hipertensi Primer
dapat diubah/dikontrol), kebiasaan
(Esensial) dan Hipertensi sekunder2..
merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik,
Kasus hipertensi menurut Data WHO 2015 stress, penggunaan estrogen dan salah
menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di satunya yang dapat menyebabkan
dunia menderita hipertensi, yang berarti terjadinya hipertensi adalah pola konsumsi
setiap 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis garam dengan intake berlebihan4.Penyebab
menderita hipertensi, hanya 36,8% di hipertensi diantaranya adalah konsumsi
antaranya yang minum obat. Jumlah makanan asin, kafein, konsumsi mono
penderita hipertensi di dunia terus sodium glutamat (vetsin, kecap, pasta
meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan udang). 5.
pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang
terkena hipertensi serta setiap tahun ada 9,4 Di Indonesia konsumsi garam atau
juta orang meninggal akibat hipertensi dan banyaknya kandungan natrium dalam
3
komplikasi . makanan yang dikonsumsi oleh
masyarakat merupakan salah satu
Prevalensi penderita Hipertensi di
penyebab hipertensi6. Natrium yang
Indonesia menurut Badan Penelitian dan
diserap ke dalam pembuluh darah yang
Pengembangan Kesehatan (BalitBanKes)
berasal dari konsumsi garam yang tinggi
melalui data hasil Riset Kesehatan Dasar
mengakibatkan adanya retensi air,
(Riskesdas) 2018 saat ini sebanyak 34,1%
sehingga volume darah meningkat. Asupan
dimana mengalami kenaikan dari angka
natrium yang tinggi akan menyebabkan
sebelumnya di tahun 2013 yaitu sebanyak
pengeluaran berlebihan dari hormon
25,8% 4. Berdasarkan laporan Departemen
natrioretik yang secara tidak langsung akan
Kesehatan Republik Indonesia kasus
meningkatkan tekanan darah7.
tertinggi hipertensi adalah provinsi
Penelitian yang telah dilakukan oleh
Sulawesi Utara dengan presentasi
beberapa peneliti mengatakan terdapat
sebanyak 13,2 %. Provinsi Papua menjadi
hubungan yang signifikan antara asupan
Janu Purwono, Pola Konsumsi 532
Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020

natrium dengan kejadian hipertensi seperti kuesioner. Uji Statistik yang digunakan
penggunaan garam berlebihan9,10,11,12. adalah uji chi square.
Data yang didapat dari Puskesmas
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu bahwa HASIL
terdapat 107 lansia yang menderita Usia
hipertensi primer dan setiap tahunnya Tabel 1
Usia responden, n=51
selalu meningkat. Penderita hipertensi
tahun 2018 termasuk 5 besar penyakit
Variabel Mean Median Min-max
terbanyak di Puskesmas Gadingrejo yaitu
Usia 67,04 66,00 60-80
2,11% setelah comommon cold, gastritis,
influenza dan dermatitis kontak.Dimana
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa rata-
dengan pra surveyyang dilakukan oleh
rata usia responden Puskesmas Gadingrejo
peneliti di Puskesmas Gadingrejo terhadap
adalah 67,04 tahun, nilai median 66.00,
10 pasien hipertensi diantaranya
usia termuda responden dalam penelitian
mengalami kekambuhan hipertensi
ini adalah 60 tahun dan usia tertua
dikarenakan makan-makanan asin dengan
responden adalah 80 tahun.
penggunaan garam berlebihan seperti ikan
asin.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
Jenis Kelamin
tertarik untuk melakukan penelitian
Tabel 2
tentang hubungan Pola Konsumsi Garam Jenis Kelamin Responden, n=51
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia
Jenis
Di Wilayah Kerja Puskesmas Gadingrejo. Frekuensi Presentase (%)
Kelamin
Perempuan 35 68,6
METODE Laki-laki 16 31,4
Penelitian ini menggunakan jenis 100%
5
Total
penelitian analitik korelasi dengan variabel
independen pola konsumsi garam, dengan
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui
variabel dependen kejadian hipertensi.
bahwa dari 51 lansia yang menjadi sampel
Desain penelitian menggunkan pendekatan
penelitian di Puskesmas Gadingrejo tahun
cross sectional. Penentuan sampel dalam
2019 didapatkan sebanyak 35 (68,6%)
penelitian ini menggunakan tekhnik
lansia berjenis kelamin perempuan dan 16
purposive sampling.Jumlah sampel dalam
(31,49%) lansia yang berjenis kelamin
penelitian ini adalah 51 responden. Lembar
laki-laki.
instrumen yang akan digunakan berupa

Janu Purwono, Pola Konsumsi


533
Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020

Pola Konsumsi Garam


Tabel 3
Pola Konsumsi Garam Responden , n=51

Pemakaian Garam Frekuensi Presentase (%)


Rendah garam 23 45,1
Tinggi Garam 28 54,9
Total 51 100%

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 51 lansia yang menjadi sampel penelitian di
Puskesmas Gadingrejo tahun 2019 didapatkan sebanyak 23 (45,1%) lansia yang
mengkonsumsi rendah garam dan 28 (54,9%) lansia yang mengkonsumsi tinggi garam.

Hipertensi Pada Lansia


Tabel 4
Pola Kejadian Hipertensi Responden, n=51

Hipertensi Frekuensi Presentase (%)


Pra Hipertensi 20 39,2
Hipertensi 31 60,8
Total 51 100%

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 51 lansia yang menjadi sampel penelitian di
Puskesmas Gadingrejo tahun 2019 didapatkan sebanyak 20 (39,12%) lansia menderita pra
hipertensi dan 31 (60,8%) lansia yang menderita penyakit hipertens

Analisa Bivariat
Tabel 5
Hubungan Pola Konsumsi Garam Terhadap
Kejadian Hipertensi Pada Lansia , n=51

Hipertensi
Konsumsi
Pra Total P.value OR
Garam Hipertensi
Hipertensi
N % N % N %
Rendah
14 60.9 9 39,1 23 100 0.010
Garam
Tinggi 5.704
6 21,4 22 78,6 28 100
Garam
Total 20 39,2 31 60,8 51 100
Janu Purwono, Pola Konsumsi
534
Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa Menurut Rahayu peningkatan kejadian


terdapat 23 lansia yang mengkonsumsi hipertensi yang dipengaruhi oleh
rendah garam,didapatkan sebanyak 16 bertambahnya umur terjadi secara alami
(60,9%) lansia yang menderita pra sebagai proses menua dan didukung oleh
hipertensi dan 9 (39,1%) lansia yang beberapa faktor eksternal. Hal ini berkaitan
menderita hipertensi. Kemudian diketahui dengan perubahan struktur dan fungsi
dari 28 lansia yang mengkonsumsi tinggi kardiovaskuler. Seiring dengan
garam didapatkan 6 (21,4%) yang bertambahnya umur, dinding vertikel kiri
mengalami pra hipertensi dan 22 (78,6%) dan kutub jantung menebal serta elastisitas
lansia mengalami hipertensi. Hasil uji chi pembuluh darah menurun. Atherosclorosis
square dan uj statistic P value =0.010 lebih meningkat, terutama dengan individu yang
kecil dibandingkan ∝ (0.010 < 0,05) mempunyai gaya hidup tidak sehat.
maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga Kondisi inilah yang menyebabkan
terdapat hubungan yang bermakna antara peningkatan tekanan darah sistolikmaupun
pola konsumsi garam terhadap kejadian distolik berdampak pada peningkatan
hipertensi pada lansia di Puskesmas tekanan darah14.
Gadingrejo tahun 2019, dengan nilai odd Menurut pendapat peneliti lanjut usia
ratio (OR= 5.704) yang artinya bahwa (lansia) sangan rentan terkena penyakit
responden yang mengkonsumsi tinggi hipertensi. Semakin menua usia responden
garam memiliki resiko 5.704 kali lebih semakin menurun pola kerja dan fungsi
besar menghalami hipertensi dibandingkan jantung. Dengan bertambahnya umur,
dengan responden yang mengkonsumsi maka tekanan darah juga akan meningkat,
rendah garam. dinding arteri akan mengalami penebalan
oleh karena adanya penumpukan zat
PEMBAHASAN kolagen pada lapisan otot, sehingga
Usia pembuluh darah akan berangsur-angsur
Hasil penelitian ini sejalan dengan menyempit dan menjadi kaku.Peningkatan
penelitian yang dilakukan oleh Siregar, M. umur akan menyebabkan beberapa
A., & Lubis, Z. tentang hubungan asupan perubahan fisiologis, pada usia lanjut
natrium dengan kejadian hipertensi di UPT terjadi peningkatan resistensi perifer dan
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai aktivitas simpatik.
menunjukan bahwa sebagain besar
responden hipertensi berusia berusia 60-74 Jenis Kelamin
tahun13. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Susanti, M.

Janu Purwono, Pola Konsumsi 535


Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020

R., Muwakhidah, S., & Wahyuni, S hiperensi. Hal ini dikarenakan `oleh
tentang hubungan asupan natrium dan bebrapa factor yang memungkinkan, jika
kalium dengan tekanan darah pada lansia laki-laki lebih kepada gaya hidup seperti
di Kelurahan Panjang. Hasil penelitian ini halnya kebisaan merokok, stress,konsumsi
menunjukan bahwa sebagian besar berjenis kopi dan makanan yang tidak terkontrol.
kelamin perempuan yaitu Sedangkan pada wanita lansia akibat
sebanyak(92,5%).Pada umumnya risiko pengaruh dari menopause yang
tekanan darah tinggi lebih tinggi pada laki- mengakibatkan perubahan hormone
laki daripada wanita, namun memasuki estrogen yang berfungsi melindungi
usia>45 tahun wanita mempunyai risiko pembuluh darah dari kerusakan.
lebih tinggi dikarenakan wanita mulai
memasuki usia menopouse. Hal ini Pola Konsumsi Garam
disebabkan terjadi penurunan produksi Hasil penelitian ini didukung oleh
estrogen yang akan berdampak pada penelitian Devi Dewi, S. mengatakan
kardiovaskuler dimana terjadi penurunan dalam penelitianya mengenai hubungan
elastisitas pembuluh darah15. tingkat konsumsi garam terhadap kejadian
Menurut Irza, S. pada dasarnya prevalensi hipertensi di Nagari Lunang Barat wilayah
terjadinya hipertensi pada pria sama kerja Puskesmas Tanjung Beringin
dengan wanita. Pada wanita premenopouse Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir
wanita mulai kehilangan sedikit demi Selatan menunjukkan bahwa responden
sedikit hormon estrogen yang selama ini yang mengkonsumsi tinggi garam lebih
melindungi pembuluh darah dari banyak menderita hipertensi dibanding
kerusakan. Proses ini akan terus berlanjut dengan responden yang kurang
7
dimana hormon estrogen tersebut berubah mengkonsumsi garam .
kuantitasnya sesuai dengan umur wanita
secara alami, yang umumnya mulai terjadi Penelitian tentang asupan garam juga
pada wanita 45-55 tahun. Oleh karena itu dilakukan oleh Lin dengan menunjukkan
ketika wanita sudah menopouse akan sama hasil bahwa asupan garam harian dari
beresikonya untuk terkena penyakit mayoritas warga yang tinggal di Ningbo
hipertensi16. melebihi DRI ( 6 g/d) di Tiongkok
Menurut pendapat peneliti jenis kelamin meningkatkan risiko hipertensi. Selain itu,
memiliki pengaruh terhadap timbulnya intervensi kesehatan masyarakat dari
penyakit hipertensi. Laki-laki ataupun pembatasan garam diperlukan untuk itu
perempuan memiliki tingkat perbedaan pencegahan dan pengendalian epidemi
yang tidak terlalu jauh untuk terserang

Janu Purwono, Pola Konsumsi


536
Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020

penyakit kronis yang sedang besar tidak menyadari dampak negatifnya


berlangsung17. terhadap kesehatan mereka. Oleh karena
itu, sangat penting bagi penyedia layanan
Studi di India menunjukkan asupan garam kesehatan untuk campur tangan dan
lebih tinggi dari yang direkomendasikan . mengadopsi strategi jangka panjang untuk
Ada kebutuhan mendesak untuk mengatasi mengontrol asupan garam untuk
masalah konsumsi garam tinggi dan lemak mengurangi efek negatifnya di Yordania
jenuh. Strategi gizi untuk mengurangi dan di tempat lain 20.
asupan garam, lemak jenuh dan
menyeimbangkan nutrisi energi harus Penelitian di Iran meunjukkan pola asupan
segera diterapkan pada pasien hipertensi garam yang berbeda diamati antara pria
dan dislipidemia18. dan wanita. Secara umum, jumlah garam
yang diambil oleh pasien hipertensi lebih
Penelitian di Somalia menunjukkan tinggi dari tunjangan yang
tentang pengukuran asupan garam yang direkomendasikan. Baik pria maupun
akurat adalah langkah mendasar dalam wanita menambahkan jumlah tambahan
pengembangan dan pemantauan program garam ke makanan, wanita saat
nasional untuk mengurangi asupan garam menyiapkan makanan dan pria di meja.
pada masyarakat. Program pengukuran Tingkat asupan garam baik selama
garam diperlukan untuk memastikan menyiapkan dan makan makanan dapat
bahwa negara-negara untuk mencapai dikaitkan dengan pekerjaan
target global pengurangan 30% dalam (pengangguran), tingkat tekanan darah
asupan garam di masyarakat pada tahun (sistolik / diastolik ≥140 / 90), jenis
2025, yang diproyeksikan untuk kelamin (pria), usia (54-59), dan juga
menyelamatkan sekitar 2 juta jiwa per pengetahuan pasien (umum) 21.
tahun serta jutaan dolar dalam pengeluaran
perawatan Kesehatan 19.
Konsumsi garam atau banyaknya
Penelitian di Yordan juga menunjukkan kandungan natrium dalam makanan yang
bahwa asupan natrium tinggi dan kalium dikonsumsi oleh masyarakat merupakan
rendah memiliki efek buruk sinergis pada salah satu penyebab hipertensi. Natrium
kesehatan masyarakat yang saat ini tidak yang diserap ke dalam pembuluh darah
ditangani di Yordania. Warga negara yang berasal dari konsumsi garam yang
Yordania saat ini mengkonsumsi natrium tinggi mengakibatkan adanya retensi air,
tinggi dan diet rendah kalium dan sebagian sehingga volume darah meningkat. Hal ini

Janu Purwono, Pola Konsumsi


537
Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020

yang mengakibatkan naiknya tekanan Peneliti lain mengatakan terdapat


darah. Asupan natrium yang tinggi akan hubungan yang signifikan antara kejadian
menyebabkan pengeluaran berlebihan dari stres dengan penyakit hipertensi pada
hormon natriouretik yang secara tidak lansia dengan menggunakan Fisher’s Exact
langsung akan meningkatkan tekanan Test (p=0,000)24. Selain itu ada hubungan
darah 22. antara aktivitas fisik (p=0,024 OR=3,596),
asupan lemak (p=0,008 OR=4,364), dan
Menurut peneliti pola kosumsi garam asupan natrium (p=0,001 OR=6,103)
terhadap responden sangat berpengaruh dengan kejadian hipertensi. Analisis
terhadap terjadinya hipertensi.Garam multivariat menunjukkan asupan natrium
memiliki hubungan yang sebanding (OR Exp(B)=4,627) sebagai faktor resiko
dengan timbulnya hipertensi. Semakin yang paling berhubungan dengan kejadian
banyak jumlah garam dalam tubuh, maka hipertensi25.
akan terjadi peningkatan volume plasma,
curah jantung, dan tekanan darah. Peneliti lain juga mengungkapkan terdapat
Disamping itu, konsumsi garam dalam hubungan yang bermakna antara genetik (p
jumlah yang tinggi dapat mengecilkan = 0,019; RP = 1,417; IK 95% 1,069 sampai
diameter arteri, sehingga jantung harus 1,877), olah raga (p = 0,017; RP = 1,424;
memompa lebih keras untuk mendorong IK 95% 1,069 sampai 1,895), dan tingkat
volume darah yang meningkat melalui stress (p < 0,0001; RP = 2,043; IK 95%
ruang semangkin sempit akibatnya dapat 1,184 sampai 2,141) dengan kejadian
menyebabkan hipertensi. hipertensi. Sedangkan jenis kelamin,
obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol
Kejadian hipertensi pada Lansia tidak terdapat hubungan yang bermakna
Penelitian menunjukkan ada hubungan dengan kejadian hipertensi26.
antara konsumsi makanan asin dengan
kejadian hipertensi pada lansia di Pada variabel tingkat konsumsi terdapat 3
Puskesmas Pattingalloang Kota (tiga) variabel yang berhubungan secara
Makassar22. Selain itu juga terdapat signifikan dengan kejadian hipertensi yaitu
hubungan yang signifikan antara jenis variabel lemak (p= 0,010), natrium (p=
kelamin dengan kejadian hipertensi pada 0,004), serat (p=0,000), sedangkan variabel
lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok karbohidrat tidalk berhubungan secara
Kabupaten Ciamis karena nilai X2hitung > signifikan (nilai p (0,599) > α (0,05))
X2 tabel (11,445>7,185) dan nilai α > ρ dengan kejadian hipertensi27.
value (0,05 > 0,01)23.

Janu Purwono, Pola Konsumsi


538
Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020

Menurut pendapat peneliti kejadian perokok, kebiasaan olahraga lansia


hipertensi dipengaruhi oleh banyak faktor, hipertensi sebagian besar termasuk dalam
antara lain aktifitas fisik yang kurang, kategori kurang baik. Keempat faktor yang
stres, riwayat keluarga, kebiasaan diteliti berhubungan dengan kejadian
merokok, tingginya konsumsi makanan hipertensi pada lansia di Pusling Desa
yang mengandung lemak hewani, Klumpit UPT Puskesmas Gribig28..
kurangnya konsumsi serat, dan tinggi
konsumsi natrium. Dalam berbagai hasil Peneliti lain mengatakan bahwa konsumsi
studi diketahui faktor yang memicu lemak dan alkohol yang tinggi adalah
terjadinya hipertensi yaitu riwayat faktor risiko yang mempengaruhi kejadian
keluarga, jenis kelamin, usia, pola hipertensi di kalangan lansia di Kota
konsumsi makanan yang mengandung Tomohon29. Penelitian lain menunjukkan
natrium, tinggi konsumsi makanan yang korelasi antara aktivitas olahraga ((p =
mengandung lemak, perilaku merokok, 0,021), asupan natrium (p = 0,020),
obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik. obesitas (p = 0,001), pasien dengan riwayat
Kejadian hipertensi pada lansia di hipertensi (p = 0,090), merokok (p =
Puskesmas Gadingrejo ini disebabkan 0,092) dengan kejadian hipertensi pada
selain oleh faktor pola konsumsi garam lansia, daripada, kegiatan olahraga dan
yang tinggi juga dipengaruhi oleh faktor obesitas adalah faktor yang paling terkait
lain seperti adanya riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi pada lansia30.
sebelumnya, pola hidup yang tidak sehat ,
kebiasaan merokok, stres dan faktor lainya Asupan garam yang tinggi telah terbukti
yang mampu memicu terdjadinya meningkatkan tidak hanya tekanan darah
hipertensi. tetapi juga risiko stroke, hipertrofi
ventrikel kiri, dan proteinuria. Efek buruk
Hubungan Pola Konsumsi Garam yang terkait dengan pengurangan asupan
Terhadap Kejadian Hipertensi Pada
garam. Pengurangan asupan garam diet
Lansia
dapat menunda atau mencegah timbulnya
Kebiasaan asupan garam pada lansia terapi antihipertensi, dapat memfasilitasi
dengan hipertensi sebagian besar termasuk pengurangan tekanan darah pada pasien
dalam kategori sering, kebiasaan konsumsi hipertensi yang menerima terapi medis,
makanan berlemak lansia hipertensi dan dapat mewakili mediator hemat biaya
sebagian besar termasuk dalam kategori sederhana untuk mengurangi morbiditas
sering, kebiasaan merokok lansia dan mortalitas kardiovaskular31. Penelitian
hipertensi sebagian besar adalah bukan lain juga menunjukkan bahwa pengetahuan

Janu Purwono, Pola Konsumsi


539
Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020

(p-value = 0,000), stres (p-value = 0,000) lansia di wilayah kerja Puskesmas


dan asupan garam (p-value = 0,012) Gadingrejo.
dikaitkan dengan kejadian kejadian
hipertensi pada wanita lansia di rumah SARAN
sakit umum rawat jalan Bahteramas Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian
Provinsi Sulawesi Tenggara . Oleh karena ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
itu perlu menambah pengetahuan melalui bahan referensi dan menambah
penyuluhan tentang hipertensi bersamaan pengetahuan bagi peneliti yang akan
dengan risiko stres dan kelebihan asupan melakukan penelitian tentang hipertensi
garam32. pada lansia dengan variabel yang lebih
kompleks, untuk menghitung recall garam
Menurut pendapat peneliti garam dalam gram dibagi dengan jumlah keluarga
merupakan faktor yang cukup berpengaruh yang tinggal dengan klien.
untuk timbulnya hipertesi. Konsumsi
garam yang berlebih menyebabkan DAFTAR PUSTAKA
konsentrasi natrium didalam cairan 1. LeMone, P., Burke, K., M., &
Bauldoff, G. (2018). Buku ajar
ekstraseluler meningkat. Untuk
Keperawatan Medikal Bedah,
menormalkannya cairan intraseluler ditarik Gangguan Kardiovaskuler. Diagnosis
Keperawatan Nanda Pilihan, NIC
keluar, sehingga volume cairan
NOC. Alih Bahasa : Subekti, B.N.
ekstraseluler meningkat. Meningkatnya Jakarta : EGC
volume cairan ekstraseluler tersebut
2. Udjianti, W. J. (2010). Keperawatan
menyebabkan meningkatnya volume Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba
Medika
darah, sehingga berdampak kepada
3. DepKes, RI. (2019). Hipertensi
timbulnya hipertensi. Hipertensi pada Membunuh Diam-Diam, Ketahui
Tekanan Darah Anda. Kementrian
lansia dipengaruhi oleh asupan garam,
Kesehatan Republik Indonesia. 22 Mei
stress, pegetahuan, konsumsi lemak, 2019.
http://www.depkes.go.id/article/view/1
alcohol berlebihan, obesiatas. Efek
8051600004/hipertensi-membunuh-
pemasukan garam yang berlebihan pada diam-diam-ketahui-tekanan-darah-
anda.html
lansia dapat menyebabkan stroke,
4. RisKesDas .(2018). Kementrian
hipertrofi ventrikel kiri, dan proteinuria. Kesehatan, Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan, Hasil
Utama RisKesDas 2018. 14 Mei 2019.
KESIMPULAN http://www.depkes.go.id/resources/do
wnload/info-terkini/hasil-riskesdas-
Terdapat hubungan antara pola konsumsi
2018.pdf
garam dengan kejadian hipertensi pada

Janu Purwono, Pola Konsumsi


540
Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020

5. Indrawati, L., Werdhasari, A., & 14. Rahayu, H. (2012). Faktor risiko
Kristanto, A. Y. (2009). Hubungan hipertensi pada masyarakat RW 01
pola kebiasaan konsumsi makanan Srengseng Sawah, Kecamatan
masyarakat miskin dengan Jagakarsa Kota Jakarta
kejadian hipertensi di Selatan. Depok: Universitas
Indonesia. Media Penelitian dan Indonesia.
Pengembangan Kesehatan, 19(4). 15. Susanti, M. R., Muwakhidah, S., &
6. Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Wahyuni, S. (2017). Hubungan
Dasar. Jakarta: Menteri Kesehatan RI Asupan Natrium dan Kalium dengan
7. Devi Dewi, S. (2014). Hubungan Tekanan Darah pada Lansia di
Tingkat Konsumsi Garam Kelurahan Pajang (Doctoral
Terhadap Kejadian Hipertensi Di dissertation, Universitas
Nagari Lunang Barat Wilayah Muhammadiyah Surakarta).
Kerja Puskesmas Tanjung 16. Irza, S. (2009). Analisis Faktor Risiko
Beringin Kecamatan Lunang Hipertensi Pada Masyarakat Nagari
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Bungo Tanjung, Sumatera Barat.
2014 (Doctoral dissertation, 17. Lin, Y., Mei, Q., Qian, X., & He, T.
Universitas Andalas). (2020). Salt consumption and the risk
8. Wahyuni, dkk. 2014. Hubungan of chronic diseases among Chinese
Asupan Natrium Dengan Kejadian adults in Ningbo city. Nutrition
Hipertensi Di Upt Pelayanan Sosial Journal, 19(1), 9.
Lanjut Usia Binjai. Jurnal: Kampus 18. Kumbla, D., Dharmalingam, M.,
USU Medan Dalvi, K., Ray, S., Shah, M. K.,
9. Zainuddin, A & Yunawati, I. Gupta, S., ... & Murugan, M. (2016).
2012.Asupan Natrium Dan Lemak A study of salt and fat consumption
Berhubungan Dengan Kejadian pattern in regional Indian diet among
Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah hypertensive and dyslipidemic
Poasia Kota Kendari. Jurnal: PaTients-SCRIPT study. J Assoc
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Physicians India, 64(12), 47-54.
Universitas Halu Oleo 19. Webster, J., Su'a, S. A. F., Ieremia,
10. Rawasiah.2015. Hubungan Faktor M., Bompoint, S., Johnson, C.,
Konsumsi Makanan Dengan Faeamani, G., ... & Viali, S. (2016).
Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Salt intakes, knowledge, and behavior
Puskesmas Pattingalloang. Fakultas in Samoa: monitoring salt‐
Kesehatan Masyarakat Universitas consumption patterns through the
Hasanuddin world health organization's
11. Fitri, Y dkk.2018.Asupan Natrium surveillance of noncommunicable
Dan Kalium Sebagai Faktor disease risk factors (STEPS). The
Penyebab Hipertensi Pada Usia Journal of Clinical
Lanjut. Jurnal AcTion: Aceh Hypertension, 18(9), 884-891.
Nutrition Journal 20. Alawwa, I., Dagash, R., Saleh, A., &
12. Wahyuni, E dkk (2014), Zainuddin Ahmad, A. (2018). Dietary salt
A & Yunawati I (2012), dan consumption and the knowledge,
Rawasiah dkk (2015), Fitri dkk attitudes and behavior of healthy
(2018) adults: a cross-sectional study from
13. Siregar, M. A., & Lubis, Z. Jordan. Libyan Journal of
(2015). Hubungan Asupan Medicine, 13(1).
Natrium Dengan Kejadian 21. Widanti. (2013). Keamanan Pangan
Hipertensi Di Upt Pelayanan Jilid 2. Bogor: Mbrio Press
Sosial Lanjut Usia Binjai Tahun 22. Rawasiah, A. B., & Wahiduddin, R.
2014. Gizi, Kesehatan Reproduksi (2014). Hubungan Faktor Konsumsi
dan Epidemiologi, 1(1). Makanan dengan Kejadian Hipertensi

Janu Purwono, Pola Konsumsi


541
Wacana Kesehatan Vol. 5 , No. 1, Juli 2020

Pada Lansia di Puskesmas 28. Arif, D., Rusnoto, R., & Hartinah,
Pattingallong. Makasar: Bagian D. (2013). Faktor–Faktor Yang
Epidemiologi Fakultas Kesehatan Berhubungan Dengan Kejadian
Masyarakat Universitas Hasanuddin. Hipertensi Pada Lansia Di Pusling
23. Kusumawaty, J., Hidayat, N., & Desa Klumpit Upt Puskesmas
Ginanjar, E. (2016). Hubungan Jenis Gribig Kabupaten Kudus. Jurnal
Kelamin dengan Intensitas Hipertensi Ilmu Keperawatan dan
pada Lansia di Wilayah Kerja Kebidanan, 4(2).
Puskesmas Lakbok Kabupaten 29. Malonda, N. S. H., Dinarti, L. K.,
Ciamis. Mutiara Medika: Jurnal & Pangastuti, R. (2012). Pola
Kedokteran dan Kesehatan, 16(2), makan dan konsumsi alkohol
46-51. sebagai faktor risiko hipertensi
24. Seke, P. A., Bidjuni, H., & Lolong, J. pada lansia. Jurnal Gizi Klinik
(2016). Hubungan kejadian stres Indonesia, 8(4), 202-212.
dengan penyakit hipertensi pada 30. Fitrina, Y. (2014). Faktor-Faktor
lansia di balai penyantunan lanjut Yang Berhubungan Dengan
usia senjah cerah kecamatan Kejadian Hipertensi Pada Usia
mapanget kota manado. Jurnal Lanjut Di Wilayah Kerja
Keperawatan, 4(2). Puskesmas Kebun Sikolos
25. Mahmudah, S., Maryusman, T., Kecamatan Padang Panjang Barat
Arini, F. A., & Malkan, I. (2015). Tahun 2014. 'AFIYAH, 1(2).
Hubungan gaya hidup dan pola 31. Frisoli, T. M., Schmieder, R. E.,
makan dengan kejadian hipertensi Grodzicki, T., & Messerli, F. H.
pada lansia di Kelurahan Sawangan (2012). Salt and hypertension: is
Baru Kota Depok tahun salt dietary reduction worth the
2015. Biomedika, 7(2). effort?. The American journal of
26. Arifin, M. H. B. M., Weta, I. W., & medicine, 125(5), 433-439.
Ratnawati, N. L. K. A. (2016). 32. Buton, L. D., Fadmi, F. R., &
Faktor-faktor yang berhubungan Mulyani, S. (2018). The Relation
dengan kejadian hipertensi pada between Knowledge, Stress and
kelompok lanjut usia di wilayah kerja Salt Consumption with Incidence
UPT Puskesmas Petang I Kabupaten of Hypertension in Elderly
Badung tahun 2016. E-Jurnal Woman Out Patients in General
Medika, 5(7), 2303-1395. Hospital of Bahteramas Southeast
27. Widyaningrum, S. (2012). Hubungan Sulwesi Province. Indian Journal
antara konsumsi makanan dengan of Public Health Research &
kejadian hipertensi pada lansia. Development, 9(6), 385-389.

Janu Purwono, Pola Konsumsi


542

Anda mungkin juga menyukai