4.1.1.3 Pedoman Pelaksanaan Monev Stranas Stunting - FinalRevision
4.1.1.3 Pedoman Pelaksanaan Monev Stranas Stunting - FinalRevision
2020
Dokumen ini disusun atas dukungan Global Financing Facility - World Bank melalui Sekretariat Wakil
Presiden Republik Indonesia untuk pelaksanaan Program Investing in Nutrition and Early Years (INEY).
Isi dari dokumen ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil
(Stunting)/TP2AK, dan tidak selalu mencerminkan pandangan Global Financing Facility – World Bank dan
Pemerintah Indonesia.
3. Pemantauan................................................................................................................................. 22
3.1. Fungsi dan ruang lingkup............................................................................................................ 23
3.2. Pemantauan sasaran strategis Stranas.................................................................................. 24
3.2.1. Pendekatan, metode, dan alat.......................................................................................... 24
3.2.2. Instrumen pemantauan pencapaian sasaran strategis Stranas......................... 34
3.3. Pemantauan kegiatan intervensi prioritas............................................................................. 36
3.3.1 Metode, pendekatan, dan alat.......................................................................................... 36
3.3.2 Instrumen pemantauan pelaksanaan berbagai kegiatan intervensi prioritas 38
3.4. Rencana kerja pelaksanaan (administrasi dan pendanaan kegiatan)......................... 40
4. Evaluasi.......................................................................................................................................... 41
4.1. Definisi dan ruang lingkup............................................................................................................ 42
4.2. Tim evaluasi dan kontributor...................................................................................................... 43
4.3. Kerangka evaluasi............................................................................................................................ 44
4.4. Rencana kerja pelaksanaan......................................................................................................... 46
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan karakteristik antara pemantuan dan evaluasi
Tabel 2. Kerangka hasil Stranas
Tabel 3. Pengelompokan program intervensi prioritas dalam Teori Perubahan
Tabel 4. Kegiatan evaluasi stranas dan perkiraan waktunya
Tabel 5. Nama Tabel
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tahapan Pengembangan Sistem Pemantauan dan Evaluasi Stranas
Gambar 2. Teori Perubahan Stranas Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024
Gambar 3. Kerangka Evaluasi
Gambar 4. Nama Gambar
1
.
.
.
.
.
PENDAHULUAN
1
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1995/Menkes/XII/2010
2 International Food Policy Research Institute. (2014). The 2014 Global Nutrition Report. IFPRI: Washington DC
3 International Food Policy Research Institute. (2016). The 2016 Global Nutrition Report. IFPRI: Washington DC
4
Bappenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegarasi di Kabupaten dan Kota
Terkait hal di atas, maka koordinasi antar berbagai K/L terkait dalam berbagi
informasi dan membuka akses terhadap data program yang relevan menjadi
sangat penting guna memastikan proses pemutakhiran data secara rutin
dapat dilakukan dengan baik dan tepat waktu. Penggunaan data program dari
sumber yang berbeda harus didasari pada pemahaman yang komprehensif
terkait jenis data yang digunakan, karena sumber data yang berbeda memiliki
mekanisme pengumpulan yang spesifik dan juga peruntukan penggunaan
data yang berbeda. Sebagian besar data yang digunakan untuk memantau
progres pencapaian dampak merupakan data hasil survey, sedangkan data
Selain itu, akan diperoleh pula informasi dampak ketercapaian program dari hasil
survei untuk mendukung kegiatan evaluasi Stranas yang akan di publikasikan
setiap tahun. Dengan demikian, fungsi pembelajaran serta peningkatan
kapasitas pelaksana program, penerima manfaat, dan pemangku kepentingan
dari hasil MONEV Stranas dapat lebih aktual dan komprehensif.
Berdasarkan tujuan di atas, pedoman ini akan menjabarkan semua hal terkait
komponen kegiatan MONEV yang disusun berdasar kerangka sebagai berikut:
1) Pendahuluan; 2) Kerangka Pemantauan dan Evaluasi; 3) Pemantauan; 4)
Evaluasi; 5) Pelaporan dan Strategi Pemanfaatan Hasil; serta 6) Peningkatan
Kapasitas Monitoring dan Evaluasi. Di dalam masing-masing pokok bahasan
tersebut akan menjelaskan rincian tanggungjawab para pihak, kerangka kerja,
pendekatan, metodologi, dan alat, serta rencana kerja pelaksanaan yang
akan menjadi acuan bagi Kementerian/lembaga teknis pelaksana kegiatan,
Setwapres, Bappenas, serta para pemangku kepentingan terkait lainnya,
termasuk mitra pembangunan/Lembaga donor.
1.4 Kelembagaan
Tim MONEV yang berada dalam koordinasi Sekretariat Nasional terdiri dari
Unit Monitoring dan Unit Evaluasi yang bertanggungjawab untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan MONEV oleh seluruh pemangku kepentingan Stranas.
Tim MONEV juga akan menyediakan masukan dan laporan kepada Tim
Pelaksana dan Tim Pengarah tentang perkembangan pelaksanaan Stranas dan
rekomendasi perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efektifitas
pelaksanaan program.
Data yang dikumpulkan oleh Tim MONEV akan berasal dari Kementerian
dan Lembaga serta Pemerintah Daerah. Dalam konteks ini, Kementerian
dan Lembaga serta Pemerintah Daerah disebut sebagai Tim Penyedia Data.
Secara khusus yang dimaksud sebagai Tim Penyedia Data adalah para
pelaksana kegiatan intevensi gizi yakni kementerian dan lembaga di tingkat
pusat maupun organisasi perangkat daerah di tingkat provinsi, kabupaten/
3
.
.
.
.
.
PEMANTAUAN
Kerangka kerja dari kedua jenis kegiatan pemantauan diatas akan diterangkan
secara lebih mendalam di sub bahasan berikut.
Dengan mengacu pada teori perubahan dan kerangka hasil Stranas, dibangun
kerangka pemantauan dan pengendalian untuk menelusuri indikator
perkembangan dan capaian program. Berdasarkan kerangka hasil tersebut,
maka daftar indikator, sumber data, metode pemantuan yang digunakan, serta
K/L penanggung jawab telah dijabarkan dalam Tabel 2 Kerangka Hasil Stranas
(lihat Lampiran 1).
KL
Tingkatan Definisi Hasil (result Sumber data
Indikator penanggung
Hasil statement) (K/L terkait)
jawab
A.1: Penurunan A.1.1: Penurunan Wakil Presiden Baseline:
stunting di Indonesia prevalensi stunting sebagai Ketua Riskesdas 2018.
berhasil dipercepat pada Balita dan Tim Pengarah Untuk pelaporan
Baduta di tingkat tahunan
nasional menggunakan
data SUSENAS
(Riskesdas:
Proporsi
A: Area Dampak
status gizi
sangat pendek
dan pendek
baduta dan
balita menurut
provinsi)
A.1.2: Jumlah anak Wakil Presiden Baseline:
stunting yang sebagai Ketua Riskesdas 2018
berhasil dicegah Tim Pengarah menggunakan
setiap tahunnya data “Proporsi
status gizi
sangat pendek
dan pendek
baduta dan
balita menurut
provinsi”. Untuk
pelaporan
tahunan akan
dihitung dengan
menggunakan
data pengukuran
SUSENAS
A.1.3: Jumlah Wakil Presiden Baseline:
kabupaten/kota sebagai Ketua Riskesdas 2018
yang berhasil Tim Pengarah menggunakan
menurunkan data “Proporsi
prevalensi stunting status gizi
balita bertambah sangat pendek
setiap tahun dan pendek
baduta dan
balita menurut
provinsi”. Untuk
pelaporan
tahunan
menggunakan
data SUSENAS
A.1.4: Kementerian SUSENAS
Perkembangan Pendidikan dan dengan
kognitif anak usia Kebudayaan menggunakan
dini modul tambahan
SSGBI yang
sedang dalam
tahap piloting
Susenas tidak
melaporkan data
terkait kejadian
diare
penurunan angka
stunting
Pemilihan strategi untuk pemantauan jenis ini sangat terkait dengan karakter
spesifik dari Stranas yang bertumpu pada dua hal utama, yaitu pelaksanaan
konsep konvergensi dan peningkatan efisiensi serta efektivitas penggunaan
anggaran. Sebagai hal baru, maka diperlukan sejumlah perubahan di tataran
pelaksanaan kegiatan. Perubahan ini akan dipantau secara ketat agar sesuai
dengan rencana dan dapat dilakukan tindak korektif yang tepat waktu.
Dari hasil koordinasi dan verifikasi dengan K/L pelaksana kegiatan maka telah
disepakati indikator, sumber data, angka baseline, serta target pencapaian
pelaksanaan Stranas yang akan dipantau dan dikendalikan.
Dari pemetaan di atas, selanjutnya akan disusun suatu Teori Perubahan dan
dituangkan dalam dokumen Kerangka Pelaksanaan Program (Implementation
Framework) untuk setiap intervensi. Informasi utama yang dapat diperoleh dari
dokumen ini adalah:
• Bagaimana kegiatan-kegiatan prioritas ini berkontribusi terhadap
pencegahan stunting
• Pemetaan milestones dan capaian yang diharapkan dari semua kegiatan,
baik di tingkat output, intermediate outcome maupun outcome.
Selanjutnya, dapat ditentukan indikator dan sumber data yang akan
Selain dari intervensi sensitif dan spesifik, perlu dilakukan juga diskusi terpisah
untuk memetakan isu penting, antara lain pelaksanaan aksi konvergensi di
tingkat kabupaten/kota dan desa yang memiliki banyak tantangan tersendiri
dengan solusi yang membutuhkan keterlibatan semua pemangku kepentingan.
4
.
.
.
.
.
EVALUASI
Beberapa studi sebelumnya sudah dilakukan terkait stunting dan indikator status
gizi lainnya. Misalnya, bidan desa berperan penting selama perkembangan masa
kanak-kanak untuk meningkatkan status gizi anak-anak dan mengurangi stunting
pada anak usia balita (Frankenberg et al 2005). Lalu studi terhadap peran
Posyandu yang terbukti mampu menurunkan angka kematian balita sebesar
36% (Wai-Poi, 2011). Kemudian studi tentang program pemberian makanan
tambahan masyarakat yang secara signifikan terbukti mampu menurunkan
stunting pada anak di bawah lima tahun (Giles & Satriawan, 2015). Ditambah
lagi dengan studi terhadap peran Program bantuan sosial bersyarat Program
Keluarga Harapan (PKH) Indonesia yang terbukti mampu mengurangi stunting
secara signifikan (Cahyadi, Hana, Olken, Prima, Satriawan, & Syamsulhakim,
2018). Studi yang dilakukan oleh Skoufias (2016) menyimpulkan bahwa untuk
mengatasi stunting diperlukan intervensi secara simultan.
Intervensi apa yang perlu ditingkatkan pada periode awal untuk mempercepat
penurunan stunting? Pertanyaan-pertanyaan evaluasi tersebut dalam kerangka
program di gambarkan sebagai berikut.
Asumsi dasar pendekatan evaluasi realis adalah ada beberapa lokasi dan
penerima program yang mengalami kendala karena pendekatan program
yang tidak sesuai konteks. Sebagai konsekuensi asumsi tersebut, bagaimana
dan mengapa program bisa berhasil atau tidak berhasil akan berbeda pada
tiap konteks. Dengan demikian, analisis yang dilakukan tidak hanya terhadap
keberhasilan program, namun bagaimana prosesnya, mengapa terjadi hal
tersebut, untuk siapa, sejauh mana, dan bagaimana konteks lingkungannya.
Konteks atau situasi dibalik tiap kebijakan dan intervensi dapat berpengaruh
terhadap dampak yang dihasilkan. Lebih jauh dari itu, pendekatan evaluasi
realis fokus untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana, mengapa, untuk
siapa, dan dalam kondisi seperti apa. Contoh pertanyaan penelitian yang bisa
dijawab antara lain:
Pelaporan dan strategi pemanfaatan hasil terkait dengan strategi Pilar 5 yakni
untuk mendorong penggunaan data dalam perencanaan dan penganggaran,
memperbaiki pelaksanaan kegiatan, serta mempercepat siklus proses
pembelajaran dan berbagi inovasi. Laporan ini kemudian diolah dan disajikan
sesuai struktur kelembagaan Stranas, yaitu kepada Tim Pengarah dan Tim
Pelaksana. Selain itu, laporan didiseminasikan ke pemangku kebijakan di
berbagai jenjang. Selain membuat laporan, untuk kepentingan pembelajaran
juga diadakan sesi dialog berbagi hasil sebagai umpan balik bagi pihak-pihak
yang terlibat dalam Stranas dan para pemangku kepentingan lainnya.
Pemangku
Fokus pemantauan Sumber data utama
Kepentingan
Tim Pengarah dan • Memantau pencapaian hasil Data survei yang
Tim Pelaksana strategis Stranas, terutama diterbitkan oleh BPS
Stranas Stunting outcome dan dampak untuk berkoordinasi dengan
dilaporkan kepada semua Balitbangkes.
pemangku kepentingan
sebagai bentuk akuntabilitas
• Memantau pelaksanaan
program prioritas dengan Data program/data
tujuan utama untuk administratif dari K/L
mendapatkan umpan balik terkait
terkait perbaikan kualitas
pelaksanaan program
dan pemecahan masalah
(debottlenecking) Data dari sumber lain
• Memantau penyusunan yang relevan seperti
berbagai instrumen pencapaian indikator
kebijakan6 yang akan kunci, laporan kinerja
digunakan dalam pelaksanaan konvergensi,
mendukung pelaksanaan dsb
program prioritas
percepatan penurunan
stunting
6
Instumen kebijakan yang dimaksud dalam konteks ini antara lain berupa hasil dari pelaksanaan
program INEY yang didanai oleh Bank Dunia. Hasil yang diharapkan dituangkan dalam bentuk
Disbursement Linked Indicator, dan semua diharapkan tercapai di tahun 2021.
5.3 Kontributor
Untuk kebutuhan pelaporan dan pemanfaatan hasil, terdapat Kontributor yang
bertanggungjawab secara khusus. Pelaporan merupakan bagian dari tugas Tim
MONEV di Sekretariat Nasional. Secara rinci, tugas dan kewenangan masing-
masing tim dijelaskan sebagai berikut:
1. Tim MONEV
• Mengkoordinasikan, menyusun jadwal, dan melaksanakan kegiatan
pemutakhiran dashboard pencegahan stunting, penyusunan
laporan tiga bulanan untuk Tim Pelaksana dan 6 Bulanan untuk Tim
Pengarah, dan tahunan;
• Memastikan hasil MONEV stranas termanfaatkan melalui berbagai
event yang dibangun di dalam Stranas yakni rembuk stunting
tahunan, forum inovasi dan praktik baik tahunan nasional, forum
kelompok pakar, forum pembelajaran horizontal (peer to peer
learning dan knowledge hub);
• Membangun mekanisme umpan balik atas hasil MONEV yang dapat
diandalkan bagi para pemangku kepentingan dan penerima manfaat
program;
• Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaporan dan strategi
pemanfaatan hasil dengan para konributor maupun para pemangku
kepentingan terkait lainnya
2. Kontributor
• Kontributor laporan Stranas terdiri dari:
- Anggota tim MONEV;
- Anggota tim Penyedia Data;
- Penerima manfaat kegiatan.
• Memberikan referensi pemutakhiran dashboard stunting,
penyusunan dan finalisasi laporan semester dan tahunan Stranas;
Frekuensi/
Output kegiatan Definisi dan frekuensi Penanggungjawab
Timeframe
Laporan untuk Laporan yang akan diterbitkan Semesteran TP2AK – tim
Ketua Tim setiap semester ini merupakan • Akhir bln Pemantauan Hasil
Pengarah hasil paling penting dari Agustus
implementasi Stranas, utk laporan
Laporan ini dibuat singkat, semester 1
berisi pencapaian di tingkat • Akhir bulan
strategis, serta isu strategis Februari
lain seperti pendanaan, kinerja utk laporan
konvergensi, hasil kampanye semester 2
perubahan perilaku, analisa
resiko, serta inovasi praktek
baik dari berbagai daerah.
LAMPIRAN
.
.
.
.
.
K/L
Definisi Hasil
Tingkatan Hasil Indikator Sumber data Asumsi Penanggung
(result statement)
jawab
A: Area Dampak A.1: Penurunan A.1.1: Penurunan Baseline: Riskesdas 2018. BPS &
(Impact) stunting di prevalensi stunting Untuk pelaporan tahunan Balitbangkes -
Indonesia berhasil pada Balita dan Baduta menggunakan data Kemenkes
dipercepat di tingkat nasional dan SUSENAS (Riskesdas:
kabupaten /kota. Proporsi status gizi sangat
pendek dan pendek baduta
dan balita menurut provinsi)
60
Definisi Hasil
Tingkatan Hasil Indikator Sumber data Asumsi Penanggung
(result statement)
jawab
B: Area B.1: Perbaikan B.1.1. Penurunan Riskesdas menggunakan Balitbangkes -
Hasil Antara asupan gizi prevalensi diare balita data “Prevalensi diare pada Kemenkes
(Intermediate (melalui balita berdasarkan diagnosis
Outcome) percepatan nakes dan gejala menurut
penurunan insiden provinsi”. Susenas tidak
diare, kecacingan, melaporkan data terkait
gizi buruk, anemia kejadian diare
pada ibu hamil,
berat badan
lahir rendah,
ASI ekslusif dan
anemia remaja
62
Definisi Hasil
Tingkatan Hasil Indikator Sumber data Asumsi Penanggung
(result statement)
jawab
B.1.6. Peningkatan Riskesdas menggunakan Balitbangkes -
cakupan ASI eksklusif data “Proporsi pola Kemenkes
pemberian asi pada bayi
umur 0-5 bulan”. Laporan
Susenas 2018 yang
dikeluarkan untuk publik
tidak mencantumkan ASI
eksklusif, tetapi hanya
melaporkan “Persentase
Penduduk Umur 0-23 Bulan
(Baduta) yang Pernah Diberi
ASI menurut Provinsi, Daerah
64
Definisi Hasil
Tingkatan Hasil Indikator Sumber data Asumsi Penanggung
(result statement)
jawab
C: Area Keluaran C.1. Konvergensi C.1.1: Cakupan intervensi Data cakupan layanan BPS
(Output) dan akselerasi gizi spesifik dan gizi yang digunakan untuk
cakupan dan sensitif di kab/kota menghitung Indeks Khusus
sasaran layanan prioritas Penanganan Stunting (IKPS)
gizi mencakup yang akan diterbitkan oleh
6 paket layanan BPS. Untuk IKPS 2018 data
kesehatan dasar, yang digunakan adalah data
kesehatan gizi, Susenas.
ASI eksklusif dan
PMBA, Air Minum
aman dan sanitasi
layak, PAUD, akte
66
Definisi Hasil
Tingkatan Hasil Indikator Sumber data Asumsi Penanggung
(result statement)
jawab
K.1.3: Rembuk Stunting Data pelaksanaan rembuk Kemendagri
tahunan ditingkat stunting kabupaten/kota
kabupaten/ kota akan diperoleh dari Bangda/
prioritas Kemendagri.
K.2. PILAR 2: K.2.1: Persentase target Laporan hasil survey persepsi Kominfo
Kampanye sasaran komunikasi yang akan dilakukan dibawah
67
tracking, serta hasil analisa
stunting data budget tagging
K/L
68
Definisi Hasil
Tingkatan Hasil Indikator Sumber data Asumsi Penanggung
(result statement)
jawab
K.3.2: Pelaksanaan Data terkait proses Kemendagri
konvergensi program pelaksanaaan dapat diambil
di tingkat kabupaten/ dari dokumen pendukung
kota untuk percepatan yang digunakan dalam
pencegahan stunting. menyusun laporan review
kinerja proses pelaksanaan
konvergensi. Instrumen
pengukuran kinerja akan
disiapkan oleh Bangda,
berkoordinasi dengan
pemerintah propinsi yang
berperan sebagai pelaku
69
K/L
70
Definisi Hasil
Tingkatan Hasil Indikator Sumber data Asumsi Penanggung
(result statement)
jawab
K.3.9: Persentase Laporan Kemendikbud Kemendikbud
kabupaten/kota yang kepada Setwapres
memiliki fasilitator terkait Kabupaten/Kota
pendidikan keluarga yang memiliki fasilitator
untuk program 1.000 Pendidikan keluarga
hari pertama kehidupan
(HPK)
K.3.10: Persentase desa/ Laporan Kemendikbud Kemendikbud
kelurahan yang memiliki kepada Setwapres terkait
guru Pendidikan Anak persentase desa yang
Usia Dini (PAUD) memiliki guru PAUD terlatih
terlatih pengasuhan
71
K/L
72
Definisi Hasil
Tingkatan Hasil Indikator Sumber data Asumsi Penanggung
(result statement)
jawab
K.5.2: Pelaksanaan laporan yang akan disiapkan Setwapres
forum inovasi dan oleh Tim Setwapres
praktik baik tahunan di berkoordinasi dengan KL
tingkat nasional. terkait
73
menemukan keragaman
pangan lain sebagai
sumber nutrisi.
Milestones 2019 (throughput: lead to output target)
74
Tingkatan Definisi Hasil 2019 2020 2021
Indikator Sumber data
Hasil (result statement)
Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
D.1.5. Penguatan Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Smart DJA
tatakelola rantai
persediaan untuk PMT
non-pabrikan, mencakup:
proyeksi, perencanaan
& penganggaran,
pengadaan, penyimpanan
& distribusi, pengawasan
kualitas dan jaminan
D.1.6. Pengembangan Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Itjen hanya
dan penerapan strategi mengecek obat
BCC berbasis konteks dari farmasi,
D.2.2. Mengembangkan Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Data penyuluhan
panduan pelaksanaan Promkes dan
dan prototype materi HDW untuk
komunikasi BC-IPC ibu konseling
1000 HPK (flyer, brosur,
leaflet, poster, radio
campaign, press release,
media sosial, dll) untuk:
- Kampanye
- Advokasi
- Konseling
PMBA, ASI, ANC,
dan Pemantauan
75
Milestones 2019 (throughput: lead to output target)
76
Tingkatan Definisi Hasil 2019 2020 2021
Indikator Sumber data
Hasil (result statement)
Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
77
komunikasi BC-IPC
Milestones 2019 (throughput: lead to output target)
78
Tingkatan Definisi Hasil 2019 2020 2021
Indikator Sumber data
Hasil (result statement)
Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
D.3.7. Advokasi untuk Smart DJA
mengidentifikasi menu
pemanfaatan DAK untuk
ketersediaan anggaran
bagi pelaksanaan MTBS
D.3.8. Data dan informasi Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Smart DJA
MTBS dan tatakelola
gizi buruk terakomodasi
dalam sistem pendataan
M&E
- Termasuk modul/
panduan untuk
D.4.3. Pengembangan Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Smart DJA
Pedoman STBM Stunting
- ToT dan training
- Alat/format
- Modifikasi sistem
benchmarking
Milestones 2019 (throughput: lead to output target)
Tingkatan Definisi Hasil 2019 2020 2021
Indikator Sumber data
Hasil (result statement)
Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
D.4.4. Pendampingan Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Smart DJA
desa (P3MD)
- Pedoman
- ToT
- Pelatihan/sosialisasi
D.5. Intervensi D.5.1. Kelengkapan Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Smart DJA
gizi sensitif untuk Lingkungan pendukung
peningkatan - Permen
kesadaran, - Perbup
komitmen, - Rembuk Stunting
dan praktik termasuk rencana
pengasuhan dan Konvergensi di tingkat
gizi ibu dan anak kab
- Penetapan Desa
Sasaran PAUD
- RPJMDes & RKPDES
80
Tingkatan Definisi Hasil 2019 2020 2021
Indikator Sumber data
Hasil (result statement)
Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
D.5.2. Dukungan teknis Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Smart DJA
dan peningkatan
kapasitas
Sosialisasi ke pemangku
kepentingan kab (Disdik,
DPMPD etc)
TAPD, TAPSD & HDW
NGO (Himpaudi, IGTKI,
dll) yang berpotensi
menjadi provider
pelatihan
D.5.3. Modul Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Smart DJA
D.6.5 Menyertakan Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Smart DJA
materi tentang makanan
tambahan untuk anak
usia 6-24 bulan dan diet
sehat dalam kampanye
nasional dan konseling
interpersonal
D.6.6. Penguatan Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Tbd Smart DJA
fasilitator PKH untuk
menerapkan modul FDS
tentang kesehatan dan
gizi
81
Milestones 2019 (throughput: lead to output target)
82
Tingkatan Definisi Hasil 2019 2020 2021
Indikator Sumber data
Hasil (result statement)
Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
D.7. Intervensi Catatan:
gizi sensitif untuk
peningkatan
akses terhadap
asuransi
kesehatan
melalui Jaminan
Kesehatan
Nasional (JKN)
D.8. Intervensi Catatan:
gizi sensitif
untuk pemberian
*) Kotak merah adalah bottle neck yang teridentifikasi, Indikator bottleneck akan dipantau tiap triwulan untuk rumusan
debottlenecking
**) Kotak hijau mengindikasikan kegiatan belum dimulai/sudah selesai
Lampiran 3. Format/alat pengumpulan data pemantauan triwulanan
1 Informasi Dasar
1.1 Nama Unit/Direktorat/Asdep/Kedeputian/Kementerian
1.2 Nama proyek/kegiatan/intervensi
1.3 Tanggal mulai proyek/kegiatan/intervensi……………….tanggal berakhir
1.4 Jumlah lokasi proyek/kegiatan/intervensi saat ini………..dari total
lokasi………..
Perhatian khusus pada kab/kota prioritas yang dilaporkan pada periode
ini:
• Kab/kota
• …..
• …..
• …..
1.5 Laporan periode triwulan……….tgl…..bulan….tahun……
1.6 Total anggaran proyek/kegiatan/intervensi (Rp)………………..penyerapan
hingga saat ini Rp………….
1.7 Sumber pendanaan
• APBN Rupiah murni (Rp)…………… (………% dari total anggaran)
• APBN Hibah/hutang luar negeri (Rp)………………… (………% dari total
anggaran)
• Hibah langsung (Rp)………………… (………% dari total anggaran)