DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyusun laporan yang berisi
tentang “Laporan Praktik Keperawatan Komunitas Di Rt: 01, 011, 014, 016, 017,
penulisan karya tulisan ini adalah sebagai pelaksanaan tugas ” Akhir” kami
sebagai maha siswa Stikes Mitra Adiguna untuk mata kuliah " Laporan Praktik
Keperawatan Komunitas” .
Ucapan terima kasih dan penghargaan terutama kepada ketua stikes mitra
akademik ibu Sri Emilda.,SST., M.Km ,kepada wakil II bidang non akademik bapak
Drs. Bambang Bemby Soebyakto, MA, Ph.D , Ibu Ns. Evi Royani, S.Kep.,M.Kes.
selaku Ketua Program Studi D-III Keperawatan, serta seluruh staff dosen D-III
Keperawatan Stikes Mitra Adiguna Palembang, yang telah memberi petunjuk dalam
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan . oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan laporan ini dan
memahami maksud kami. Akhir kata, semoga Tuhan tetap melimpahkan taufik
Penulis.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah
nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa
identitas suatu komunitas. (Koentjaraningrat, 1990; Wahit Iqbal Mubarak & Nurul
Chayatin, 2013)
Sedangkan ANA (1973) mendefinisikan keperawatan komunitas merupakan suatu
sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan
untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. (Wahit Iqbal Mubarak &
Nurul Chayatin, 2013)
Dari dua definisi diatas menjelaskan bahwa dalam suatu masyarakat ataupun
komunitas perlu adanya peningkatan kesadaran dari komunitas tentang kesehatan
sehingga adanya keperawatan komunitas membantu proses tersebut dan dapat
mencegah pengendalian wabah penyakit terutama penyakit menular.
Dalam pelaksanaannya, keperawatan kesehatan masyarakat diupayakan dekat
dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan
pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan.
Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan tersebut merupakan upaya yang
esensial atau sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dan secara universal upaya tersebut
mudah dijangkau. Dengan demikian, di dalam keperawatan komunitas penggunaan
teknologi tepat guna sangat ditekankan. Wujud aplikasi kegiatan nyatanya adalah
seorang perawat komunitas mampu melakukan rangsangan atau memotivasi
masyarakat di wilayah binaannya dengan memilih alat edukatif sederhana yang
tersedia di wilayah tersebut.
Sehingga hal ini dapat memberikan perawat sisi lain dari proses keperawatan
yang ada pada rumah sakit. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas
mengenai proses asuhan keperawatan komunitas.
1.2 Rumusan Masalah
“Bagaimana proses pemberian asuhan keperawatan komunitas?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Secara umum, penyusunan studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui proses
pemberian asuhan keperawatan secara teori dan menngaplikasikan kedalam praktik di
masyarakat.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan studi kasus ini, yakni:
1. Mengetahui konsep dasar keperawatan kesehatan komunitas
2. Mengetahui proses asuhan keperawatan kesehatan komunitas secara teori
3. Mengetahui teori keperawatan yang sesuai digunakan dalam keperawatan komunitas.
4. Mengetahui dan memahami penerapan asuhan keperawatan komunitas
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari studi kasus ini adalah :
1. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang konsep keperawatan komunitas.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan asuhan keperawatan komunitas.
3. Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan yang dapat diberikan
untuk komunitas.
4. Masyarakat dapat menambah wawasan mereka tentang pentingnya kesehatan
lingkungan dan individu di masyarakat.
1.5 MahasiswadanPembimbing
1.5.1 Mahasiswa
Praktek keperawatan komunitas dan keluarga dilaksanakan oleh mahasiswa
sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan mitra adiguna kota palembang prodi D-III
keperawatan semester V.
1.5.2 Pembimbmg
Pembimbing praktek adalah Dosen STIKES mitra adiguna palembang dan dibantu
oleh ketua RT: 001, 011,014,016, 017, 019
1.7. Metode
• Wawancara langsung
• Musyawarah masyarakatdesa
• penyuluhan
2.1.2 Tujuan
Tujuan asuhan keperawatan komunitas adalah membantu klien baik
sebagai individu. keluaraga maupun masyarakat agar mampu melaksanakan
kegiatan sehari - hari secara mandiri. Dengan kemandirian masyarakat.derajat
kesehatan yang optimal dapat dicapai dalam pembangunan kesehatan yang
ditegaskan dalam SKN, selain itutujuan membantu dan mendorong
masyarakat berperan serta dalam upaya dipertahankan dan meningkatkan
derajat kesehatannya.
2.1.3 Sasaran
Sasaran asuhan keperawatan komunitas memberikan intervensi,
penyelesaian sa1ah serta mengevaluasi tindakan yang diberikan pada
masyarakat.Sasaran pclayanan keperawatan adalah keluarga dengan prioritas
lansia, ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita dan anak gizi buruk atau menderita
penyakit menular, dan lain sebagainya.
2.1.4 Strategi
Dalam melaksanakan program asuhan keperawatankomunitas perlu
digunakan
strategi sebagai berikut:
a. Locality development: yang menekankan pada peran serta masyarakat
danmasyarakat terlibat langsurg dalam proses pengkajian,
perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi.
b. Social planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan
menggunakan birokrasi.
c. Social action: adanya proses perubahan yang berfokus pada
masyarakat atau program yang dibuat oleh pemerintah untuk
perubahan yang mendasar. Sedangkan dalam melaksanaan program
pelayanan keperawatan dan kebidanan kesehatan perlujuga diberi
strategi:
a) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga keperawatan
dan kebidanan kesehatan komunitas serta tenaga pelaksana
puskesmasmelalui kegiatan penataran.
b) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor melalui
kegiatan temu karya dan forum pertemuan dikecamatan
ataupunpuskesmas
c) Membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan melalui pendidikan kesehatan pada keluarga
memberikan bimbingan teknis dalam bidang kesehatan khususnya
pelayanan keperawatan dan kebidanan.
d) Mengadakan buku-buku pedoman pelayanan keperawatan Sesuai
dengan teori yang belum bahwa derajat kesehatan seseorang dapat
dipengaruhi oleh 4 faktor:
Lingkungan, yaitu segala sesuatu yangberada disekeliling
keluarga dimana ia tumbuh berkembang. Faktor mi
mencakup lingkungan, fisik, sosial budaya dan biologi
Prilaku dan keluarga baik sebagai satu kesatuan terkecil
dalam masyarakat maupun prilaku dan setiap anggota
keluarga tersebut
Pelayanan kesehatan, terutama pelayanan kesehatan
keluarga dan sebagai upaya profesional maupun sebagai
upaya pelayanan swadaya masyarakat atau keluarga sendiri
Keturunan yaitu sifat genetik yang ada dan diturunkan
kepada keluarga
Gambar : empat faktor yang mempanguruhi derajat
kesehatan
LINGKUNGAN
KETURUNAN
PRILAKU DERAJAT
KESEHATAN
KELUARGA
LINGKUNGAN
1 TK - 12 12
2 SD 2 2 4
3 SMP 1 2 3
4 SMA - 3 3
PERGURUAN
5 - - -
TINGGI
Tabel 1.3
Sarana peribadatan di Kelurahan Talang Jambe 2021
No Tempat Ibadah Jumlah
1. Masjid 5
2. Mushollah 18
3. Gereja 1
4. Pura -
5. Vihara -
Jumlah 24
1 Puskesmas 1
2 Posyandu -
Jumlah 1
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RT 11 KELURAHAN
4.1. pengkajian
Jenis RT RT RT RT RT RT
Jumlah Presentase
Kelamin 01 11 14 16 17 19
Laki-laki
33 48 39 32 48 37 237 94%
Perempuan 2 1 5 3 2 3 16 6%
Berdasarkan dari hasil tabel diatas dari 253 kk mayoritas berjenis kelamin
40-44 tahun berjumlah L 6% P 9% , dan usia orang L 8% p9% dan terendah yaitu
Tidak 3 1 4 - 9 5 22 9%
Sekolah
Sd 14 8 10 10 12 10 64 25%
Smp 8 9 20 5 7 15 64 25%
Sma 8 24 8 18 15 8 81 32%
Diploma 1 5 1 1 4 2 14 6%
Sarjana 1 2 1 1 3 - 8 3%
buruh yaitu sebanyak 101 KK (41%) dan yang paling rendah sebagai tani dan PNS
Sebanyak 21 KK ( 8%).
A. Distribusi Berdasarkan Anggota Keluarga
yang paling banyak adalah umur 35-40 yaitu 144 orang (14%) dan paling sedikit
sebanyak 319 orang (30% ) dan terendah atau paling sedikit yaitu diploma 29 orang
(3,0% ).
tertinggi adalah buruh sebanyak 336 orang (32,0%) dan yang paling terendah tani
sebanyak 246 orang (97,0%) dan dengan cara membeli sebanyak 7 orang (3,0%)
terbuka sebanyak 36 orang (15,0%) dengan cara tertutup sebanyak 217 orang
(85,0%).
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Dimasak 35 49 44 31 50 40 249 97%
Tidak 0 0 0 4 0 0 4 3%
dimasak
Berdasarkan data distribusi diatas 97% warga yang mengolah air minum
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Tidak di cuci 0 0 0 0 0 0 0 -
Di cuci baru di 0 0 3 4 0 0 7 3%
potong
Di potong baru 35 49 41 31 50 40 246 97%
di cuci
Berdasarkan data distribusi di atas anggota keluarga mengolah makanan nya
dengan cara di cuci baru dipotong – potong sebanyak (7) 3% dan dipotong-potong
sehari yaitu sebanyak 53 (21,0%), mandi 2x sehari yaitu sebanyak 190 orang
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Setiap mandi 35 40 44 35 50 40 244 96%
Kadang- 0 9 0 0 0 0 9 4%
kadang
Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 0
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
iya, selalu 35 40 44 50 35 233 239 29%
menggunakan
Kadang- 0 9 0 0 0 5 9
kadang 8%
Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 0
Berdasarkan data di atas anggota Keluarga yang melakukan cuci tangan yaitu
sebanyak 239 orang (29%) ,kadang – kadang mencuci tangan nya sebelum makan
sebanyak 9 orang (8%) dan tidak perna melakukan cuci tangan sebanyak 0 orang
(0%).
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Bersih 30 40 30 24 35 20 179 70%
Cukup 5 5 14 11 5 20 60 26%
Kurang 0 1 0 0 10 0 11 4%
kukunya yang bersih yaitu sebanyak 179 (70%) dan yang cukup bersih sebanyak 60
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Di 0 0 0 7 0 0 7 3%
buanh di
kali
Di bakar 35 45 4 10 35 37 166 66%
Di 0 4 40 18 15 3 80 32%
ambil
petugas
dan yang diambil petugas KK 80 (32%) sedangkan yang paling sedikit yakitu di
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Memenuhi 35 49 44 35 50 40 253 100%
syarat
kesehatan
Tidak
memenuhi
syarat
kesehatan
yaitu sebanyak 253 (100 %) dan yang yang tidak memenuhi standar kesehatan yaitu
sebanyak 0 (0 %).
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Lehar 35 49 44 35 50 40 253 100%
angsa
cemplung
Berdasarkan distribusi jenis jamban leher angsa memiliki angka tertinggi yaitu
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
< 10 9 5 5 5 24 9%
>10 35 40 39 30 45 40 229 91%
Berdasarkan distribusi jarak tempat penampungan Yang <10 yaitu sebanyak 24 (9
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Spiral
Kondom 10 10 9%
Susuk 11 11 10%
Suntik 10 13 10 15 10 58 54%
Pil 4 6 15 25 23%
Lain- 5 1 6 4%
lain
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Ada 10 28 16 30 26 110 43%
Tidak 25 21 44 19 20 15 144 57%
ada
berdasarkan jumblah KK ,yang memakai sebanyak 110 (43%) orang dan yang tidak
pelayanan 01 11 14 16 17 19
puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 -
bidan 10 28 0 16 30 25 105 100%
praktik
rumah 0 0 0 0 0 0 0 -
sakit
klinik 0 0 0 0 0 0 0 -
jumlah bayi
RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 Jumlah Persentase
lengkap 13 8 5 8 10 1 45 86%
belum lengkap 0 5 0 1 0 0 6 51%
tidak lengkap 0 0 0 0 0 1 1 2%
Ket : Jumlah bayi mendapatkan imunisasi lengkap adalah 45 kk (86,0%)
Berdasarkan data distribusi penghasilan yang paling Banyak dari KK yaitu <
(4,0%)
(8%).
kesehatan sebanyak 243 KK (96%) dan yang tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu
sebanyak 10 ( 4 %).
rumah nya yang bersih yaitu sebanyak 154 KK (73%) dan kondisi rumah yang cukup
n 01 11 14 16 17 19
Terbuka 35 49 44 35 40 37 240 95%
Tertutup 0 0 0 0 10 3 13 5%
keskitan 01 11 14 16 17 19
adaa 0 9 0 30 6 0 45 18%
tidak ada 34 40 44 5 44 40 208 82%
Bersarkan pengkajian pada tanggal 19 juli 2019 di Kel. Talang Jambe RT.11 di
dapatkan masal ah-masalah kesehatan.
ANALISA DATA
NO DATA MasalahKeperawatan
Data Subjektif
DATA SUBJEKTIF
1. Ketidakefektifan 5 4 3 3 2 4 3 3 2 1 2 32 1
pemeliharaan
kesehatan
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
untuk membuat
penilaian yang
tepat tentang
kesehatan (PHBS)
2. Ketidakefektifan 4 4 2 3 2 3 3 3 2 1 2 28 2
manajemen
kesehatan diri
berhubungan
dengan kurang
pengetahuan
tentang penyakit
KeteranganHuruf KeteranganAngka
A = Resikoterjadi 1 = sangatrendah
B = ResikoParah 2 = Rendah
C = Potensialuntuk 3 = Cukup
D = MinatMasyarakat 4 = tinggi
E = MungkinDiatasi 5 = sangattinggi
G = Tempat
H = Waktu
I = Dana
J =fasilitaskesehatan
K = sumberdaya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
1. berdasarkanpengkajiandilakukanpadatanggal 12-14 Juli 2019 di RT.11 Kel.
Talamgjambeterdapat87 KK.
2. berdasaarkan data diatasditemukanmasalah-masalahkesehatanantara lain:
a. Batuk pilek
b.kurangnya pengetahuan warga atas pentingnya pola hidup sehat
5. telahdilakukahimplementasiantara lain :
a.melakukan penyeluhan tentang penyebab PHBS
a. melakukan penyuluhan tentang penyebab batuk pilek (ISPA)
b. melakukan senam bersama dan kerja bakti
6evaluasidanimplementasidiatasantaralain :
Masyarakattelahmengertitentangpenyebabbatukpilekdan ISPA
Masyarakat telah mengerti tentang lingkungan yang sehat
6.2 SARAN
Setelahdilakukan DARBIN (daerahbinaan) dikelurahantalangjambekhususnya
di RT.11diharapkan :
a. Untukmempelancarkegiatan DARBIN
diharapkanmasyarakatlebihberperanaktifdalamkegiatan yang
sebelumnyasudahdiinformasikanolehketua RT setempat
b. Adanyapenyuluhan di masyarakatkhususnyadikalanganremaja. DARBIN
dilakukandiperkuliahan-perkuliahan.
c. Dapatdisediakanfasilitas-
fasilitaskesehatanuntukmendukungataumempelancarteknikpelaksaandilapanga
n.ss
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-lagkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan.
Dan teori keperawatan dari Betty Neuman tepat digunakan untuk pemberian
asuhan keperawatan komunitas. Model health care system yang dikemukakan oleh
Betty Neuman ini adalah sebuah model yang menggambarkan aktivitas keperawatan
yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan cara memperkuat garis
pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resisten dengan sasaran
pelayanannaya adalah komunitas.
5.2 Saran
Dalam melakukan proses keperawatan akan berhasil jika dilakukan secara kontinu
dan terus menerus sampai keluarga mampu melakukan tindakan yang sudah diajarkan
secara mandiri.
III. INTERVENSI
NO Diagnosakeperawatan RencanaKegia Implementasi Indikator Kriteriahasil Penanggung Waktu
tan Jawab
Data Subjektif
Dari 46 KK sebanyak
90 % rumahpadat,
lembab,
danpembuangansampa
hmasihdidekatpekaran
gan.
Ventilasirumahkurangm
emadaidanpencahayaa
nkurang
Sebanyak 85 % warga
yang
merokokdidalamruma
h.
Sebanyak 65 %
wargamasihkurangkes
adarannyadalammengu
rasbakmandiseminggu
sekali.
Terdapatsumberpolusiy
aituberupa air
selokansehinggamemu
ngkinkanterjadinyapen
yakit yang
berbasispadalingkunga
nsepertidemamberdara
h, ISPA, diare, dll.
Sebanyak 50 %
ibumenyusuitidakmem
eberikan ASI
eksklusifselama 6
bulandenganalasanbek
erja.
Sebanyak 95 %
warganyatidakpernah
melakukanolahragaden
ganalasanbekerjasajasu
dahdianggapberolahra
ga.
Sebanyak 85 %
wargasudahmempunyai
WC dirumahmasing-
masing.
Di RT
11tidakterdapatsarana
pendidikanseperti SD,
SMP, dan SMA
Sebanyak 83 %
wargakurangpengetah
uantentangpenyakit
IV. IMPLEMENTASI
DO :
Dari hasilwawancara
Ketua RT 11 mengatakan
sebanyak 80 %
warganyakurangbegitumemperhatik
anperilakuhidupbersihdansehat.
Data Subjektif
Dari 46 KK sebanyak 90 %
rumahpadat, lembab,
danpembuangansampahmasihdidek
atpekarangan.
Ventilasirumahkurangmemadaidanpe
ncahayaankurang
Sebanyak 85 % warga yang
merokokdidalamrumah.
Sebanyak 65 %
wargamasihkurangkesadarannyadal
ammengurasbakmandiseminggusek
ali.
Terdapatsumberpolusiyaituberupa air
selokansehinggamemungkinkanterj
adinyapenyakit yang
berbasispadalingkungansepertidema
mberdarah, ISPA, diare, dll.
Sebanyak 50 %
ibumenyusuitidakmemeberikan ASI
eksklusifselama 6
bulandenganalasanbekerja.
Sebanyak 95 %
warganyatidakpernahmelakukanola
hragadenganalasanbekerjasajasudah
dianggapberolahraga.
Sebanyak 85 %
wargasudahmempunyai WC
dirumahmasing-masing.
Wargamengatakankurangmengetah
uitentangpenyakit yang
seringmuncul di RSS Darma Karya
talang jambe
DATA SUBJEKTIF
Di RT
11tidakterdapatsaranapendidikanse
perti SD, SMP, dan SMA
Sebanyak 83 %
wargakurangpengetahuantentangpe
nyakit
V. EVALUASI
Diagnosa
NO STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREASTED TIDAK LANJUT
keoerawatan
Ketidakefektifan Setelah 1. Penyuluhan atau Ibu- ibu Masjid, Keluarg 19- july- Di Masih banyak
pemeliharaan dilakukan pendidikan pengajian posko dan a dari 2019 masjid masyarakat yang
kesehatan rencana kesehatan (jamiahan rumah kurang
tentang Perilaku individ
berhubungan kegiatan, ) masyarak pengetahuan
Hidup Bersih u
dengan warga dan Sehat at terhadap HBS
mampu (PHBS) hingga
mengetahui
dan Komuni
memahami tas
tentang
kesehatan
(PHBS)
Pendemonstrasia 21 –july -
2019 TPA di
n tentang cara Anak-
anak usia RSS
sikat gigi yang RSS darma
benar darma karya
karya talang
talang jambe
jambe
2.Seluruh Komuni
2. pelaksanaan warga 2..Di
tas 27- july – lingkung
kerja bakti (jumat RSS
bersih) 2019 an RT 11
darma
karya
talang
jambe
A. Tujuan Instruksional
1. TujuanUmum
Warga dan Mahasiswa menyepakati jadwal dan hari penyuluhan
2. Tujuan Khusus
a. Keluargamenghadiripenyuluhan
b. Keluargamengetahuitentangmateri yang diberikan
B. PelaksanaanKegiatan
Memperkenalkandiri Menyetujuimendengar
Kontrakwaktu
Menjelaskanmateri
2 Kata Sambutan 25 menit Menjelaskantentangmusyawarah Mendengarkan
Memperhatikan
Menyimak
3 Pembahasan 10 menit Memberikanpenjelasantentangtabulasidankesehatan Mendengarkan
Menyimak
4 Penutup 5 menit Kesimpulandanmenjelaskankembalihari yang Mendengarkan
telahdissepakati Memperhatikan
Memberikankesempatanwargauntukbertanya Menyimak
MembacaDo’a Bertanya
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media
KertasPricat
E. Evaluasi
1. Dalam penyuluhan, tolong berikan penjelasan tentang PHBS, dan khusus nya
yang benar, danapa yang di maksut dengan sampah organic maupun Non
organinik ?
PokokBahasan: PHBS
Sub pokokbahasan :
1. Pengertian
2. Indikator PHBS
3. Demontrasi mencuci tangan
4. Penatalaksanaan
Sasaran : Masyarakat RT. 11 Talang Jambe Palembang
Tempat : rumah RT 11
I. Kompetensi Umum
II. KompetensiPendukung
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
a. Diskusi/Tanya Jawab
b. Laeflet.
V. Pengorganisasian
Pembawa acara :
Moderator :
Penyaji :
Notulen :
Observer :
Fasilitator :
:
VII. Kegiatan Penyuluhan
FORMAT TABULASI
KELOMPOK IV RT 11
Jumlah seluruh KK :
Jumlah KK yang terdata :
Jumlah Penduduk :
Jumlah 46 100%
Tabel 37. Distribusi bayi yang mendapatkan imunisasai dasar berdasarkan jumlah
bayi
Jenis imunisasi Jumlah Persen (%)
Lengkap 24 10,4 %
Tidak lengkap 203 88,3 %
Belum lengkap 3 1,3%
Lain-lain 0 0%
Jumlah 230 100%