BAB VI
MONOPULSE ANTENNA
A. Deskripsi Teknis
1. Deskripsi Antena
Antena monopulse CSL-M terdiri dari radiant dipole array, di mana
dipole diatur dalam posisi yang sama. Antenna digunakan untuk
memancarkan pulsa interogasu dan untuk menerima pulsa jawaban dari
target yang diinterogasi. Diagram radiasi antena menunjukkan bentuk
elevasi yang tetap. Sapuan azimuth dihasilkan melalui revoluasi
mekanikal.
Antena memiliki tiga kanal yaitu Sum, Difference dan Omni. Setiap
kanal berkaitan dengan radiasi diagram azimuth yang khusus.
Antena CSL-M memiliki filter band pass dalam setiap kanal. Setiap
filter menjangkau band pemancar dan penerima. Saat penerimaan, filter
melindungi dari sinyal sistem lain seperti radar primer. Saat pemancaran,
komponen harmonik dan sinyal tidak diinginkan dihilangkan.
CSL-M tidak memerlukan power supply untuk beroperasi.
Antarmuka listrik RF setiap kanal pada antena CSL-M adalah konektor
tipe N, yang diletakkan di tengah kotak antena.
2. Spesifikasi Sistem
a. Frekuensi Operasional
Antena CSL-M beroperasi dengan frekuensi berikut:
- Kanal SUM ............................ 1030 ± 3,5 dan 1090 ± 5 MHz
- Kanal DIFFERENCE ............. 1090 ± 5 MHz
- Kanal OMNI ........................... 1030 ± 3,5 dan 1090 ± 5 MHz
b. SWR (Standing Wave Ratio)
Pada ketiga kanal antena SWR lebih rendah dari 1,5 : 1, yang
direferensikan pada jalur 50 Ohm.
c. Polarisasi
Semua kanal antena memiliki polarisasi vertikal baik saat pemancaran
maupun penerimaan, ketika antena dikonfigurasikan dalam mode
operasi normalnya. Penolakan terhadap polarisasi yang menyilang dari
kanal SUM, OMNI dan DIFFERENCE adalah lebih baik dari 13 dan 25
dB dalam sudut elevasi -2 dan +4 derajat.
d. Penguatan
Penguatan maksimum diagram SUM termasuk filter adalah lebih baik
dari 27 dB pada 1090 MHz dan 1030 MHz.
e. Kanal N
Antena memiliki tiga diagram radiasi yang terpisah dan bebas yaitu :
1) directional untuk interogasi atau SUM, 2) omnidirectional yang
menutupi side lobe dari SUM, yang disebut OMNI atau SLS, 3)
DIFFERENCE yang menghasilkan teknik monopulse.
Kanal SUM digunakan baik saat pemancaran maupun penerimaan,
menyediakan diagram azimuth direktif dengan level yang rendah pada
lobe sekunder. Kanal DIFFERENCE digunakan hanya pada saat
penerimaan, menyediakan diagram monopulse (dua lobe utama yang
diatur terpisah dengan radiasi minimum bertepatan saat radiasi
maksimum kanal SUM). Kedua kanal tersebut digunakan untuk
memperoleh infomarsi sudut azimuth yang lebih akurasi.
j. Lampu Obstruksi
Sebagai pilihan, antena dilengkapi dengan dua redundant lampu
obtruksi. Lampu ini akan secara otomatis aktif oleh sensor cahaya
alami atau dapat secara manual diaktifkan.
NO DESKRIPSI JUMLAH
1 MAIN STRUCTURE 1
2 RADIANT ELEMENT 34
3 WIRING RADIANT ELEMENT 32
4 SPLITTER D1 12
5 SPLITTER D2 2
6 SPLITTER D3 2
7 INTERCONECTION WIRING 16
8 WIRE MATRIX 1 1
9 WIRE MATRIX 2 1
10 WIRE MATRIX 3 1
11 WIRE MATRIX 4 1
12 WIRE SUBMATRIX 1
13 WIRE SLS FRONT 1
14 WIRE SLS BACK 1
15 WIRE SUM FILTER 1
16 WIRE DIFFERENCE FILTER 1
17 WIRE OMNI FILTER 1
18 MAIN SPLITTER (MATRIX) 1
19 INTERCONECTION MATRIX- 1
SUBMATRIX
20 SECOND SPLITTER (SUBMATRIX) 1
21 FILTER 1
22 MECHANICAL SLS STRUCTURE 1
23 MAIN TILT MECHANISM 1
24 BACK TILT MECHANISM 1
25 MECHANICAL INTERFACE 1
d. Submatrix
Submatrix adalah papan rangkaian yang dicetak melalui microwave
substratum, yang dipak dalam tiga papan garis lajur. Elemen ini
merupakan bagian dari sistem distribusi horisontal dari kolom radian.
Submatrix memiliki dua input J25 (kanal SUM) dan J21 (kanal OMNI).
Submatrix membangkitkan kolom radian SLS-F (tengah depan) dan
SLS-P (belakang).
e. Splitter
Setiap splitter memiliki input (J1) dan dua output (J2, J3). Ada tiga tipe
splitter yang berbeda yaitu D1, D2 dan D3, tergantung sinyal yang
didistribusikan pada output. Konektor splitter adalah tipe N wanita.
Splitter diletakkan sepanjang struktur dalam wadah distribusi dan
diproteksi dari hujan.
Distribusi sinyal dari submatrix dapat dilihat pada tabel 6.4 berikut.
f. Kolom Radian
Sebanyak 34 kolom radian diatur secara vertikal membentuk antena
CSL-M, di mana sebanyak 33 kolom diletakkan di sisi depan dan 1
kolom diletakkan di sisi belakang. Kolom depan tengah dinamakan
SLS-F dan kolom depan lainnya dinamakan C1, C2 sampai C32.
Kolom memiliki tinggi 1.508 m dengan jarak antar kolom 244 m. Kolom
memiliki kedalaman 258 mm dan lebar 52 mm. Setiap kolom memiliki
10 dipole radian dan 9 splitter. Kolom radian diproduksi menggunakan
teknologi SSL seperti halnya splitter. Untuk menghindari radiasi ke
belakang dari kolom depan, batang metal refleksi diposisikan melalui
bidang dan di tengah-tengah kolom. Setiap kolom memiliki konektor
input tipe N wanita yang dinamakan J1.
g. Kabel
Elemen yang digambarkan pada paragraf sebelumnya terinterkoneksi
melalui kabel 50 ohm. Kabel kolom (AC1, AC2,...) memerlukan
B. Operasi
Antena memiliki tiga kanal: SUM dan OMNI untuk pemancaran dan
penerimaan, DIFFERENCE hanya untuk penerimaan saja. Kanal SUM
dan OMNI melaksanakan fungsi ISLS selama proses pemancaran dan
fungsi RSLS selama proses penerimaan. Kombinasi RSLS dan ISLS
untuk menjamin lobe samping dan bekakang ditekan dalam elevasi pada
jangkauan tertentu.
Peralatan yang diperlukan untuk instalasi dan pemeliharaan tidak
disediakan bersama dengan antena oleh supplier. Berikut ini peralatan
yang diperlukan untuk mendukung antena.
1. Prosedur Pemeliharaan
Elemen yang harus diinspeksi adalah kolom, reflector, kabel RF
(konektor) dan protector. Selain itu secara berkala memverifikasi
putaran sekrup.