Penjegahan Primer, Tersier, Dan Sekunder Hiv Kelompok Vii
Penjegahan Primer, Tersier, Dan Sekunder Hiv Kelompok Vii
KELOMPOK VII
YANTI 2118018
ARFINISIUS ANA RATO 2118006
SRI MULYATI 2118021
ALAN YUSUF 2118020
YULITA SARNIATI LOLO MILA 2118010
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan tugas makalah ini tanpa pertolongan-NYA kami sekelompok tidak akan bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sesuai tugas dan proses
pembelajaran yang telah dititipkan kepada sekelompok kami. Makalah ini disususun dengan
menghadapi banyak rintangan namun dengan penuh kesabaran dan semangat Alhamdulillah
kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini memuat tentang “PENCEGAHAN
PRIMER, SEKUNDER DAN TERSIER PADA PASIEN KRITIS”,tema ini sengaja
dipilih oleh dosen kami untuk kami pelajari lebih dalam lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................
A. Latar belakang.........................................................................................................
B. Rumusan masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Definisi ...................................................................................................................
B. Etiologi....................................................................................................................
C. Klasifikasi ...............................................................................................................
D. Patofisiologi ............................................................................................................
E. Manifestasi klinis.....................................................................................................
F. Komplikasi ..............................................................................................................
G. Pemeriksaan penunjang...........................................................................................
H. Penatalaksanaan.......................................................................................................
I. Pencegahan..............................................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
\
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu penyakit retrovirus
yang disebabkan oleh HIV dan ditandai dengan imunosupresi berat yang menimbulkan
infeksi oportunistik, neoplasma sekunder dan menisfetasi neurologis.HIV/AIDS
merupakan salah satu penyakit yang mengancam hidup manusia.Saat ini tidak ada negara
yang terbebas dari HIV/AIDS.Epidemiologi HIV pertama diidentifikasi pada tahun
1983.Derajat kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh HIV dan dampak global dari
infeksi HIV terhadap sumber daya penyedia kesehatan dan ekonomi sudah meluas dan
terus berkembang.
HIV telah menginfeksi 50-60 juta orang dan menyebabkan kematian pada orang
dewasa dan anak-anak lebih dari 22 juta orang. Lebih dari 42 juta orang hidup dengan
infeksi HIV dan AIDS, yang kira-kira 70% berada di Afrika dan 20% berada di Asia, dan
hampir 3 juta orang meninggal setiap tahun. Penyakit ini sangat berbahaya karena sekitar
setengah dari 5 juta kasus baru setiap tahun terjadi pada dewasa muda, yaitu 15 – 24
tahun (Murtiastutik, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep penyakit HIV AIDS ?
2. Bagaimana konsep asuhan keperawatan HIV AIDS ?
3. Bagaimana aplikasi asuhan keperawatan HIV AIDS ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dan tindakan keperawatan pada pasien
dengan HIV/AIDS.
2. Mengetahui konsep dasar dari HIV/AIDS
3. (Pengkajian, Diagnosa, Intervensi, Implementasi, Evaluasi).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency virus) adalah jenis virus yang dapat
menurunkan kekebalan tubuh (BKKBN, 2007).Menurut Depkes RI (2008)
menyatakan bahwa HIV adalah sejenis retro virus-RNA yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia.AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency
Syndrome suatu kumpulan gejala penyakit yang didapat akibat menurunnya sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV.HIV/AIDS adalah suatu kumpulan
kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil akhir dari infeksi oleh HIV (Sylvia
&Wilson, 2005).
AIDS adalah kehilangan kekebalan tubuh manusia karena dirusak oleh virus
HIV.Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena berbagai
jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang bersifat oportunistik.Selain
itu penderita AIDS sering sekali menderita keganasan, khususnya sarkoma kaposi dan
limpoma yang hanya menyerang otak (Djuanda, 2007).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa HIV/AIDS adalah
suatu syndrom atau kumpulan tanda dan gejala yang terjadi akibat penurunan dan
kekebalan tubuh yang didapat atau tertular atau terinfeksi virus HIV.
B. Etiologi
Penyebab penyakit AIDS adalah virus HIV dan saat ini telah diketahui dua tipe
yaitu tipe HIV-1 dan HIV-2.Infeksi yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh HIV-1,
sedangkan HIV-2 benyak terdapat di Afrika Barat. Gambaran klinis dari HIV-1 dan HIV-
2 relatif sama, hanya infeksi oleh HIV-1 jauh lebih mudah ditularkan dan masa inkubasi
sejak mulai infeksi sampai timbulnya penyakit lebih pendek (Martono, 2006). HIV yang
dahulu disebut virus Limpotrofik sel T manusia atau virus limfadenopati (LAV), adalah
suatu retrovirus manusia sitopatik dari famili lentivirus.Retrovirus mengubah asam
ribonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam
sel penjamu.HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi
penyebab utama AIDS di seluruh dunia (Sylvia & Wilson 2005)
Kelas Kriteria
Stadium Klinis I : 1. Asimtomatik
Asimtomatik 2. Limfadenopati generalisata
Total CD4 : >500/ml persisten
Stadium Klinis II : Sakit 1. Penurunan berat badan 10%
Ringan 2. Ispa berulang (sinusitis,
Total CD4 : 200-499/m tonsillitis,otitis media dan faringitis
3. Herpes zoster
4. Kelitis angularis
H. Penatalaksanaan HIV/AIDS
Penatalaksanaan penyakit HIV/AIDS adalah sebagai berikut :
a. Penanganan pasien HV/AIDS meliputi penanganan umum dengan istirahat
yang cukup, dukungan nutrisi, terapi psikososial dengan konseling serta
penanganan khusus pada pasien HIV/AIDS
b. Penanganan khusus terdiri dari :
1. Penanganan pada wasting syndrome mencakup penanganan penyebab
yang mendasari infeksi oportunistik sistemik maupun gastrointestinal.
Diet seimbang merupakan terapi nutrisi yang esensial bagi pasien
HIV/AIDS. Tujuannya adalah untuk mempertahankan berat badan ideal
pasien dan jika bisa menaikkan berat badannya .
2. Prinsip dasar penanganan pasien HIV/AIDS adalah menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat AIDS, memperbaiki/meningkatkan
kualitas hidup pasien, mempertahankan serta memulihkan sistem
kekebalan tubuh pasien, menekan dan menghambat pembelahan virus.
I. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan sebelum seseorang terinfeksi HIV.Hal ini
diberikan pada seseorang yang sehat secara fisik dan mental.Pencegahan ini
tidak bersifat terapeutik; tidak menggunakan tindakan yang terapeutik; dan
tidak menggunakan identifikasi gejala penyakit. Pencegahan ini meliputi dua
hal, yaitu:
1) Peningkatan kesehatan, misalnya: dengan pendidikan kesehatan
reproduksi tentang HIV/AIDS; standarisasi nutrisi; menghindari seks
bebas; secreening, dan sebagainya.
2) Perlindungan khusus, misalnya: imunisasi; kebersihan pribadi; atau
pemakaian kondom.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder berfokus pada Orang dengan HIV/AIDS
(ODHA) agar tidak mengalami komplikasi atau kondisi yang lebih
buruk.Pencegahan ini dilakukan melalui pembuatan diagnosa dan pemberian
intervensi yang tepat sehingga dapat mengurangi keparahan kondisi dan
memungkinkan ODHA tetap bertahan melawan penyakitnya.
Pencegahan sekunder terdiri dari teknik skrining dan pengobatan
penyakit pada tahap dini. Hal ini dilakukan dengan menghindarkan atau
menunda keparahan akibat yang ditimbulkan dari perkembangan penyakit;
atau meminimalkan potensi tertularnya penyakit lain.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dilakukan ketika seseorang teridentifikasi terinfeksi
HIV/AIDS dan mengalami ketidakmampuan permanen yang tidak dapat
disembuhkan. Pencegahan ini terdiri dari cara meminimalkan akibat penyakit
atau ketidakmampuan melalui intervensi yang bertujuan mencegah
komplikasi dan penurunan kesehatan.
Kegiatan pencegahan tersier ditujukan untuk melaksanakan rehabilitasi,
dari pada pembuatan diagnosa dan tindakan penyakit.Perawatan pada tingkat
ini ditujukan untuk membantu ODHA mencapai tingkat fungsi setinggi
mungkin, sesuai dengan keterbatasan yang ada akibat HIV/AIDS.
Tingkat perawatan ini bisa disebut juga perawatan preventive, karena di
dalamnya terdapat tindak pencegahan terhadap kerusakan atau penurunan
fungsi lebih jauh. Misalnya, dalam merawat seseorang yang terkena
HIV/AIDS, disamping memaksimalkan aktivitas ODHA dalam aktivitas
sehari-hari di masyarakat, juga mencegah terjadinya penularan penyakit lain
ke dalam penderita HIV/AIDS; Mengingat seseorang yang terkena
HIV/AIDS mengalami penurunan imunitas dan sangat rentan tertular
penyakit lain.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
HIV (Human Immunodeficiency virus) adalah jenis virus yang dapat
menurunkan kekebalan tubuh.HIV adalah sejenis retro virus-RNA yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia.AIDS adalah singkatan dari Acquired
Immunodeficiency Syndrome suatu kumpulan gejala penyakit yang didapat akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV.HIV/AIDS
adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil akhir dari infeksi
oleh HIV. Setelah terinfeksi HIV, 50-70% penderita akan mengalami gejala yang
disebut sindrom HIV akut. Gejala ini serupa dengan gejala infeksi virus pada
umumnya yaitu berupa demam, sakit kepala, sakit tenggorok, mialgia (pegal-pegal di
badan), pembesaran kelenjar dan rasa lemah.Pada sebagian orang, infeksi dapat berat
disertai kesadaran menurun.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masi banyak kesalahan dan kekeliruan penulisan
bahasa, penempatan huruf, dan tatar katanya yang kurang efektif oleh karena itu kami
sebagai pembuat makalah ini, mengharapkan kritiakan yang dapat membangun agar
penulisan makalah ini kedepannya akan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bulecheck, G.M., Butcher H.K., Dochterman J. M., and Wagner, C.M. 2013. Nursing
Interventions Classification (NIC).ELSEVIER
Herdman, T. Heather. 2015. NANDA International Inc. Nursing Diagnoses: Definition and
Classification 2015-2017. NANDA International.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Situasi dan Analisis HIV AIDS. Pusat Data dan
Informasi:Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Pedoman nasional pencegahan penularan
HIV dari ibu ke anak (PPIA). Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
ISBN:
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., and Swanson, E. 2013.Nursing Outcomes
Classification (NOC).ELSEVIER.