(ANDAL)
RENCANA BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
DAN PENGOLAHANNYA
DI DISTRIK KEBAR DAN DISTRIK SENOPI
KABUPATEN TAMBRAUW, PROVINSI PAPUA BARAT
OLEH
BERDASARKAN ARAHAN TIM TEKNIS PADA SAAT PEMBAHASAN DOKUMEN ANDAL, RKL-RPL
RENCANA KEGIATAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DAN PENGOLAHAN
SELUAS KURANG LEBIH 19.368,77 HA
DI DISTRIK KEBAR DAN DISTRIK SENOPI KABUPATEN TAMBRAUW
OLEH
PT. BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
HOTEL ROYAL MAMBERAMO, SORONG 29 SEPTEMBER 2016
Bab/ Halaman
No Nama/Instansi Saran /Masukan Hasil Perbaikan Oleh Pemrakarsa & Konsultan
Halaman Perbaikan
1 Ir. Yakob. Fonataba, Penetapan tapak batas,harus Batas proyek sudah ditetapkan, sesuai keputusan
M.Si di tetapkan dengan akhir saat penilaian dokumen adalah bahwa batas
-Dinas jelas,akurat dan pasti proyek tetap mengikuti batas areal kerja sesuai ijin I-93
Pertanian,Tanaman yang diberikan oleh Bupati Tambrauw.
Pangan dan Untuk batas sosial diperluas sampai ke luar dari
Hortikultura Prov.Papua Bab I batas areal kerja
Barat Untuk batas ekologi dipersempit menjadi lebih
fokus pada areal yang dikelola saja
Batas administrasi tetap
Peta Batas Wilayah Studi dapat dilihat pada
Gambar 1.5.
Pabrik untuk pengolahan hasil Pabrik sudah diuraikan terpisah untuk masing-
produksi tanaman harus masing jenis komoditi tanaman pangan.
diuraikan dan terpisah untuk
masing-masing komunitas Uraian pengolahan Jagung
Uraian pengolahan Kedela
Uraian pengolahan Singkong Uraian pengolahan I-34 s/d I-37
Kacang Tanag
4 Rudy J Kabes Peningkatan kesuburan tanah Sudah diakomodir sehingga terdiri dari :
Dinas Pertanian tidak hanya dilihat dari pupuk
Kabupaten Tambrauw anorganik saja tetapi harus di C-Organik KTK
perhatikan pupuk organic KB III-4
karena menaikkan KTK dan P
Kesuburan Tanah. K
5 Ir. Supriyadi Djalimun, Perlu kejelasan lokasi dan luas Luas lahan berdasarkan izin lokasi sifatnya belum
MT – BAPPEDA areal yang akan di kelola tapak definitif dan masih akan dilakukan pengukuran
Prov.Papua Barat proyek dengan mengeluarkan secara kadastral oleh kantor BPN berkoordinasi I-5
area pembangunan saat ini dnegan instansi pemerintah yang berwenang. Luas
(Pemukiman,bandara,rumah) lahan HGU diperkirakan akan mengecil karena
Bab I – lahan-lahan yang konflik atau lahan yang tidak
Halaman 1 akan dilepas oleh masyarakat, lahan yang sudah
digunakan untuk kegiatan lain misalnya rance
sapi, lapangan terbang, pemukimand dan lain-lain
akan dikeluarkan dari pengelolaan, sehingga
luasan HGU akan berkurang dari luas lahan
sebagaimana yang diterbitkan oleh Bupati
Bab I – Gambar 1.3 Alokasi lahan Sudah dilengkapi I-20
Halaman masing-masing komoditi perlu Gambar 1.3.
1.16 di lengkapi
6 Ir. Junus Abdulah, Skala Pengukuran: Sudah diakmododir
M.Si - a.Perubahan mata pencaharian
UNIPA Bab 3- Satuan ukuran parameter Tabel 3.2 III-6
Halaman II tertulis “orang”. Ini kurang
relevan, Syaran saya: “variasi
jenis mata pencaharian”.
II-21
Tabel 2.6 Jenis tanah di Tingkat kesuburan tanah sudah disajikan di dalam II-16
Bab II – wilayah studi seharusnya Tabel 2.10
Halaman 13 menentukan tingkat status
kesuburan tanah.
Table 3.6 Prediksi laju erosi di Sudah dimasukkan di dalam dokumen : III-26
wilayah studi setelah Tabel 3.8.
pembukaan lahan
Apakah yang di maksud Istilash open sudah diganti dengan “Lahan Terbuka III-26
dengan tutupan lahan” open” Tanpa Vegetasi”. (Tabel 3.7)
Apakah R konstan untuk Besarnya R dalam wilayah studi ini adalah konstan III-25
semua jenis tanah jenis tanah yaitu 1,566 karena R ditentukan oleh
data curah hujan, dimana data curah hujan adalah
besarnya berlaku sama untuk seluruh wilayah
studi. berdasarkan data curah hujan yang
disajikan dalam rona iklim, diperoleh nilai
erosivitas hujan (R) sebesar 1.566 (Lenvain, 1975
dalam Bols, 1978). Nilai R ini akan digunakan
untuk menghitung potensi laju erosi aktual
Sumber pustaka untuk K. Besarnya K mengacu kepada Arsyad, 1979 yaitu III-26
untuk tanah dalam ordo Inceptisol (jenis tanah
Tropaquepts dan Eutropepts) adalah 0,02; ordo
Bab III - Tinjau kembali tulissn atau uraian Sudah diperbaiki. III-12
6.Tabel 3.2 banyaknya komponen lingkungan Tabel 3.2 berubah menjadi Tabel 3.4.
lainnya yang terkena dampak ,criteria
dampak penting dengan criteria Banyaknya komponen lainnya yang terkena
dampak tidak penting. dampak :
Penting :
Terdapat komponene lingkungan yang lainnya yang III-12
terkena dampak
Tidak penting :
Tidak terdapat komponen lingkungan yang lainnya
yang terkena dampak
n
Qo.Co Q1 j C1 j
j 1
C n
Qo Q1 j
j 1
Halaman
Halaman/ Hasil Perbaikan Oleh Pemrakarsa Dan Perbaikan
No Nama/Instansi Saran /Masukan
Bab Konsultan
1 Ahsanul Haq Pemerintah daerah seharusnya Diakomodir.
BLH - Tambrauw dalam hal ini Asisten satu dan
kadis peternakan harusnya sejalan Luas lahan berdasarkan izin lokasi sifatnya I-5
dalam menunjuk luas lahan belum definitif dan masih akan dilakukan
(permasalahan) pengukuran secara kadastral oleh Kantor
Pertanahan atau BPN/instansi yang berwenang.
Luas lahan HGU diperkirakan akan mengecil
karena lahan-lahan yang konflik atau lahan yang
tidak akan dilepas oleh masyarakat, lahan yang
sudah digunakan untuk kegiatan lain misalnya
peternakan sapi/ranch sapi, lapangan terbang,
pemukiman, perladangan akan dikeluarkan dari
pengelolaan, sehingga luasan HGU untuk
budidaya tanaman pangan akan berkurang dari
luas lahan sebagaimana yang diterbitkan oleh
Bupati
SK yang di keluarkan Bupati harus Diakomodir.
di jalankan karena ini menyangkut
legalitas dan kewibawaan seorang Kerangka Acuan (KA) telah disepakati sesuai
pejabat. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak I-1
Lingkungan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor
Tidak Penting :
Tidak terdapat komponen lingkungan yang
lainnya yang terkena dampak
GUNAWAN SUMANTRI
Direktur Utama
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
ii
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
1.5. BATAS WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIAN ........... I-88
1.5.1. Batas Wilayah Studi ..................................................... I-88
1.5.2. Batas Waktu Kajian ...................................................... I-89
iii
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
iv
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
v
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Rencana Pengadaan Tenaga Kerja Usaha Budiaya
Tanaman Pangan ......................................................... I-7
Tabel 1.2. Rencana Pengadaan Tenaga Kerja Pabrik Pengolahan . I-8
Tabel 1.3. Rencana Pengadaan Peralatan dan Kendaraan ............ I-9
Tabel 1.4. Rencana Alokasi Lahan ............................................... I-10
Tabel 1.5. Rencana Pembukaan Lahan ......................................... I-11
Tabel 1.6. Rencana Emplasment ...................................................... I-12
Tabel 1.7. Neraca Air Untuk Domestik Dan Pengolah Hasil Per Hari
......................................................................................... I-13
Tabel 1.8. Contoh Jenis dan Dosis Pupuk yang Diberikan Pada
Waktu Pemupukan Tanaman Jagung ........................... I-21
Tabel 1.9. Anjuran Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh pada
Tanaman Kedelai ......................................................... I-25
Tabel 1.10. Rekomendasi Pemupukan Pada Berbagai Tingkat
Kesuburan Tanah Untuk Kacang Tanah (kg/ha) .......... I-27
Tabel 1.11. Perkiraan Hasil Panen Komoditi Tanaman Pangan ....... I-32
Tabel 1.12. Jumlah Trip Per Hari Angkutan Hasil Produksi Kebun . I-33
Tabel 1.13. Rencana Pemasaran .................................................... I-37
Tabel 1.14. Ringkasan Proses Pelingkupan Dampak Penting
Hipotetik ........................................................................... I-42
Tabel 1.15. Batas Waktu Kajian DPH ................................................ I-89
Tabel 2.1. Rata-rata Curah Hujan, Hari Hujan, dan Kriteria Tipe
Hujan di Wilayah Studi Periode 10 Tahun (2005-2014) II-1
Tabel 2.2. Range Nilai Q dan Kriteria Iklim Schmidt-Ferguson ..... II-2
Tabel 2.3. BK, BL, BB Kriteria Schmidth-Ferguson Untuk Data
Curah Hujan Wilayah Studi ............................................. II-2
Tabel 2.4. Lokasi Pengambilan Sampel Kualitas Udara Ambien .... II-3
Tabel 2.5. Hasil Analisis Kualitas Udara ....................................... II-4
Tabel 2.6. Lokasi Pengambilan Sampel Tingkat Kebisingan .......... II-6
Tabel 2.7. Tingkat Kebisingan Di Wilayah Studi ........................... II-7
Tabel 2.8. Jenis Tanah Di Wilayah Studi ...................................... II-8
Tabel 2.9. Beberapa Sifat Fisik Tanah Di Wilayah Studi ............... II-13
vii
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
viii
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
ix
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
x
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
DAFTAR GAMBAR
xi
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
xii
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Bab 1
PENDAHULUAN
Halaman I - 1
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
1.2.1. Tujuan
1.2.2. Manfaat
Halaman I - 2
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 3
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Secara umum kegiatan ini terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan
pendukung.
Halaman I - 4
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 5
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 6
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Kualifikasi Jumlah
No. Jabatan
Pendidikan Minimal (Orang)
1. Administratur (Manager Kebun) Sarjana 1
2. Asisten Afdeling (Asisten Kebun) Sarjana 11
3. Mandor
a. Mandor Pengolahan Lahan SLTA 50
b. Mandor Penanaman SLTA 50
e. Mandor Pemeliharaan SLTA 50
f. Mandor Pemanenan SLTA 50
4. Asisten Traksi SLTA 2
a. Kepala Tukang SLTP 2
- Staf Tukang SD 8
b. Kepala Bengkel SLTP 2
- Staf Bengkel SLTD 8
c. Mandor Angkutan SLTA 2
d. Kerani Traksi SLTA 2
5. Asisten Administrasi D3 2
a. Kepala Akunting SLTA 2
b. Kepala Gudang SLTA 2
c. Staf Akunting SLTA 10
d. Staf Gudang SLTA 8
g. Supir SLTP 8
h. Satpam SLTP 12
i. Pesuruh/Office Boy SLTP 8
6. Asisten Lingkungan Hidup Sarjana 2
a. Staf Lingkungan Hidup D3 4
7. Asisten CSR Sarjana 2
a. Staf CSR D3 4
8. Tenaga Kesehatan
a. Penanggungjawab Klinik Dokter Umur 1
b. Staf Klinik D3 4
9. Tenaga Pendidik Sarjana 15
Jumlah 322
Sumber : FS PT. BAPP, 2015
Halaman I - 7
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Kualifikasi
Jumlah
No. Jabatan Pendidikan
(Orang)
Minimum
A. Pimpinan dan Administrasi
1. Manager Sarjana 1
2. Kepala Pengolahan Sarjana 4
3. Kepala Teknik Sarjana 1
4. Kepala Lingkungan Hidup Sarjana 1
- Staf Lingkungan Hidup D3 2
5. Kepala Administrasi D3 1
7. Asisten Bengkel D3 6
8. Asisten Listrik D3 3
11. Kerani :
- Akunting/Kepala SLTA 3
- Pengiriman SLTA 3
- Produksi SLTA 3
- Upah SLTA 3
- Gudang SLTA 3
- Teknik SLTA 3
- Bahan Teknik SLTA 3
- Jembatan Timbang SLTA 3
12. Laboran Kepala D3 1
13. Pembantu Laboran SLTA 5
14. Operator Telepon/Juru Ketik SLTA 3
15. Sopir SLTP 6
16. Pesuruh Kantor SD 6
Jumlah (A) 64
B. Pekerja Pengolahan
1. Operator mesin pemipil SLTP 55
2. Operator mesin penghancur SLTP 45
3. Operator mesin screeing SLTP 40
4. Operator packing sLTP 30
5. Operator loading SLTP 30
6. Operator Pembangkit Listrik SLTP 4
7. Teknisi Bengkel SLTP 15
219
A+B 283
Sumber : FS PT. BAPP, 2015
Halaman I - 8
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Jumlah Jumlah
No Uraian No Uraian
Unit Unit
A. Alat Angkutan B. Alat Berat
1. Jeep 5 1. Buldozer 4
2. Sepeda Motor 30 2. Motor Grader 2
3. Pick Up 15 3. Excavator 3
4. Dump Truck 13 4. Compactor 2
5. Truk Tangki BBM 2 5. Hand Tracktor 50
6. Truk Tangki Air 4
7. Truk Besar 14
Sumber : FS PT. BAPP, 2015
Halaman I - 9
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 10
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 11
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2) Jembatan
3) Emplasment
Halaman I - 12
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Tabel 1.7. Neraca Air Untuk Domestik dan Pengolah Hasil Per
Hari
Jumlah Jumlah
Uraian Uraian
(m3) (m3)
Sumber air dari Sungai 375 Keperluan di 50
pengolah jagung
Keperluan di 40
pengolah kacang
Keperluan di 40
pengolah kedelai
Keperluan di 50
pengolah singkong
Kantor 30
Workshop 20
Gereja & Mushola 5
Polibun 10
Sekolah 20
Domestik 110
Jumlah 375 Jumlah 375
Sumber : FS PT BAPP, 2015
Halaman I - 13
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Spesifikasi bangunan :
Halaman I - 14
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 15
Gambar 1.1. Halaman I-16
Gambar 1.2a. Lay Out Fasilitas Pabrik Pengolahan Jagung
Halaman I - 17 a
Gambar 1.2b. Lay Out Fasilitas Pabrik Pengolahan Singkong
Halaman I - 17 b
Gambar 1.2c. Lay Out Fasilitas Pabrik Pengolahan Kedelai
Halaman I - 17c
Gambar 1.2d. Lay Out Fasilitas Pabrik Pengolahan Kacang Tanah
Halaman I - 17d
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2. Kegiatan Penanaman
Pada saat penanaman tanah harus cukup lembab tetapi tidak becek.
Jarak tanaman diusahakan teratur agar ruang tumbuh tanaman
seragam dan pemeliharaan tanaman mudah.
Halaman I - 18
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Jagung
Halaman I - 19
Gambar 1.3. Halaman I - 20
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Tabel 1.8. Contoh Jenis dan Dosis Pupuk yang Diberikan Pada
Waktu Pemupukan Tanaman Jagung
Halaman I - 21
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Ulat Tanah (Agrotis sp); Hama jenis ini menyerang tanaman jagung
muda di malam hari, sedangkan siang harinya bersembunyi di dalam
tanah. Ulat tanah menyerang batang tanaman jagung muda dengan
cara memotongnya, sehingga sering dinamakan juga sebagai ulat
pemotong. Pengendalian hama ulat pada budidaya jagung dapat
dilakukan :
Halaman I - 22
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 23
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Kedelai
Halaman I - 24
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 25
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 26
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Kacang Tanah
Kelas Kesuburan
No Urea (N) SP36 (P) KCL (K)
Tanah
1 Rendah 75-100 100-125 100
2 Sedang 60-75 75-100 75-100
3 Tinggi 25-50 75 75
Sumber : Pajow et al, 2001
Halaman I - 27
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 28
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Hama Singkong
Halaman I - 29
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Tungau Merah
Halaman I - 30
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Penyakit Singkong
Halaman I - 31
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
4. Kegiatan Pemanenan
- Jagung 7 ton/ha
- Kedelai 2 ton/ha
- Kacang tanah 5 ton/ha
- Singkong 45 ton/ha
Dalam kegiatan ini tidak ada jenis tambahan selain jenis-jenis utama
tersebut yaitu jagung, kedelai, kacang tanah dan singkong. Pada
tahun pertama total produksi 15.600 ton sedangkan tahun kedua,
ketiga, keempat dan seterusnya semakin meningkat karena adanya
akumulasi dari luas panen, sehingga pada tahun ke 5 dan
seterusnya jumlah panen sudah stabil yaitu 78.000 ton per tahun.
Secara lebih terperinci hasil panen disajikan pada tabel berikut ini.
Halaman I - 32
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Intensitas lalu lintas di dalam kebun akan semakin ramai dari tahun
ke tahun yang dimulai pada pertengahan tahun 2017 karena pada
saat itu sedang dilakukan pemanenan. Jumlah trip adalah 20 trip.
Direncanakan dalam setiap truk dapat melakukan 2 trip
pengangkutan maka minimal dibutuhkan 10 truk agar bisa
mengangkut semua hasil panen ke lokasi pabrik pengolahan. Dari
tahun ke tahun selanjutnya selalu ada penambahan jumlah trip,
karena adanya peningkatan jumlah panen dari tahun ke tahun
selanjutnya. Jumlah trip akan stabil atau mendekati konstan
setelah panen pada tahun ke 5 yaitu total 88 trip, sehingga
diperlukan kira-kira 88 truk angkutan dalam 20 jam, atau rata-rata
per jam 4 sampai 5 truk, yang artinya setiap 12 menit terdapat truk
yang melewati jalan kebun.
Tabel 1.12. Jumlah Trip Per Hari Angkutan Hasil Produksi Kebun
Halaman I - 33
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
a) Pemisahan kelobot
Kadar air biji jagung pada saat dipanen masih cukup tinggi
berkisar antara 30 – 40%. Sebelum dilakukan pemipilan,
tongkol jagung dikeringkan hingga kadar air biji jagung
Halaman I - 34
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
b. Pengolahan Singkong
a) Pembersihan Singkong
c) Penepungan
Halaman I - 35
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
d. Pengolahan Kedelai
a) Perontokan
Halaman I - 36
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
8. Kegiatan Pemasaran
9. Kegiatan Pendidikan
Halaman I - 37
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dari luas efektif 11.000 ha tersebut, luas kebun inti adalah 8.800
atau sebesar 80% dan 2.200 ha untuk plasma atau sebesar 20%.
Halaman I - 38
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 39
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pasal 18 :
Halaman I - 40
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 41
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1) Kegiatan Sosialisasi
Rencana Kegiatan
(1) Dalam kegiatan Setelah ijin Sosial Timbulnya Pada deskripsi kegiatan terdapat Tidak DPH, -
sosialisasi rencana lingkungan terbit, budaya persepsi rencana pengelolaan yaitu setelah tetapi
kegiatan, disampaikan penyampaian masyarakat ijin lingkungan terbit, penyampaian masuk
kepada masyarakat /sosialisasi tentang /sosialisasi tentang rencana dalam RKL
bahwa perusahaan rencana kegiatan kegiatan investasi dan juga RPL
bermaksud melakukan investasi dan juga penyampaian tentang hak dan
usaha budidaya penyampaian tentang kewajiban antara perusahaan
tanaman pangan dan hak dan kewajiban (investor) selaku pemrakarsa
pabrik pengolahan antara perusahaan dengan masyarakat pemilik hak
berdasarkan Ijin Lokasi (investor) selaku ulayat. Penyampaian informasi ini
yang diterbitkan oleh pemrakarsa dengan mengacu kepada Undang-undang
Bupati Tambrauw masyarakat pemilik No. 14 Tahun 2008 tentang
sesuai Keputusan hak ulayat. Keterbukaan Informasi Publik.
Nomor: 521/296/2015 Penyampaian Dampak potensial ini tidak menjadi
tanggal 28 September informasi ini mengacu DPH. Walaupun tidak DPH, tetapi
2015 lokasi rencana kepada Undang- tetap akan dilakukan pengelolaan
kegiatan berada di undang No. 14 Tahun dan pemantauan lingkungan
Distrik Kebar dan 2008 tentang
Distrik Senopi, Keterbukaan
Kabupaten Tambrauw, Informasi Publik
Provinsi Papua Barat,
Halaman I - 42
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
dengan ± 19.368,77
Ha. Secara adat lokasi
lahan rencana usaha
budidaya tanaman
pangan berada di
dalam tanah ulayat,
sehingga kegiatan ini
berpotensi
menimbulkan persepsi
masyarakat
2) Kegiatan Pengadaan
Lahan
(1) Dalam pengadaan Belum ada Sosial Perubahan Pengadaan lahan untuk usaha DPH Kampung-
lahan perusahaan ekonomi pola budidaya tanaman pangan akan kampung
berpedoman kepada pengusahaa memberikan kekuatiran terhadap dalam batas
Ijin Lokasi yang n lahan masyarakat, yaitu terkait akan sosial kajian
diterbitkan oleh berubahnya penguasaan lahan dari ini.
Bupati Tambrauw masyarakat adat ke pemrakarsa
sesuai Keputusan (investor). maka dampak potensial
Nomor: ini menjadi dampak penting
521/296/2015 hipotetik
tanggal 28 September
2015 lokasi rencana
kegiatan berada di
Distrik Kebar dan
Distrik Senopi,
Kabupaten
Halaman I - 43
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tambrauw, Provinsi
Papua Barat, dengan
± 19.368,77 Ha.
Secara adat lokasi
lahan rencana usaha
budidaya tanaman
pangan berada di
dalam tanah ulayat,
sehingga kegiatan ini
berpotensi
menimbulkan
perubahan pola
penguasaan lahan
(2) Kegiatan pengadaan Belum ada Sosial Terjadinya kegiatan pengadaan lahan dapat Tidak DPH -
lahan. ekonomi Perubahan diartikan bahwa kegiatan usaha
Mata budidaya tanaman pangan akan
Sebagian masyarakat
Pencaharian merubah lahan yang saat ini
saat ini bermata
berupa hutan/semak belukar/
pencaharian sebagai
tanah kosong akan berubah ke
pencari hasil hutan
pemanfaatan lain yani usaha
bukan kayu. Jika
budidaya tanaman pangan.
proses pengadaan
Dalam kegiatan pengadaan lahan
lahan sudah selesai,
hanya akan terjadi perubahan
maka kebebasan
status penguasaan lahan, dan
masyarakat untuk
belum terdapat perubahan fisik
mencari hasil hutan
lapangan sehingga masyarakat
bukan kayu tersebut
masih bisa melakukan aktivitas
akan terbatas,
mencari hasil hutan bukan kayu
Halaman I - 44
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
sehingga kegiatan seperti biasanya. Terkait dengan
pengadaan lahan uraian tersebut maka dampak
berpotensi potensial yang ditimbulkan tidak
menimbulkan menjadi dampak penting hipotetik
perubahan mata
pencaharian
masyarakat di wilayah
studi
(3) Dalam kegiatan Belum ada Sosial Bertambahny peningkatan pendapatan dari hasil DPH Kampung-
pengadaan lahan akan ekonomi a Pendapatan kompensasi akan merubah kampung
ada kompensasi Masyarakat perekonomian rumah tangga maka dalam batas
dampak potensial yang ditimbulkan sosial kajian
Dengan adanya
menjadi dampak penting hipotetik ini.
kompensasi maka
pendapatan akan
bertambah
(4) Dalam kegiatan Belum ada Sosial Timbulnya Sumber dampak adalah DPH Kampung-
pengadaan lahan akan budaya Persepsi peningkatan pendapatan dalam kampung
ada kompensasi yang Masyarakat pengadaan lahan, sehingga dalam batas
akan meningkatakan persepsi positif akan terbangun. sosial kajian
pendapatan. Dampak potensial ini menjadi ini.
dampak penting hipotetik
Peningkatan
pendapatan dari hasil
kompensasi tanah
ulayat akan
menimbulkan persepsi
Halaman I - 45
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
yang positif
3) Kegiatan Pengadaan
Tenaga Kerja
(1) Pengadaan tenaga Pemberian upah tidak Sosial Bertambahny Adanya kesempatan kerja bagi DPH Kampung-
kerja dimaksudkan kurang dari UMP ekonomi a masyarakat setempat adalah kampung
untuk memenuhi tahun berjalan Kesempatan harapan utama mereka meskipun dalam batas
kebutuhan di kebun Kerja masyarakat menyadari bahwa sosial kajian
maupun di pabrik, dan kesempatan tersebut tidaklah ini.
dari statusnya ada mudah untuk dimanfaatkan. Jika
yang bersifat tenaga kesempatan ini hanya
tetap dan tenaga tidak dimanfaatkan oleh warga
tetap. . pendatang maka kehadiran
perusahaan berpotensi
menimbulkan persoalan
kecemburuan sosial. Dampak ini
dihipotesa sebagai dampak penting
hipotetik
(2) Di dalam kegiatan Belum ada Sosial Bertambahny Dampak ini berpotensi DPH Kampung-
pengadaan tenaga ekonomi a Pendapatan menimbulkan dampak lanjutan kampung
kerja akan Masyarakat berupa persepsi dan sikap dalam batas
memprioritaskan masyarakat. Seberapa besar nilai sosial kajian
penduduk lokal. Jika pendapatan dan jumlah rumah ini.
masyarakat di wilayah tangga yang terkena dampak dan
studi diterima menjadi berapa nilai bertambahnya
karyawan perusahaan, pendapatan perlu mendapat kajian
Halaman I - 46
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
maka akan berpotensi secara mendalam. Oleh sebab itu,
menimbulkan dampak dampak ini dihipotesa sebagai
bertambahnya dampak penting (DPH)
pendapatan
masyarakat, yang
berasal dari upah
(3) Di dalam pengadaan Pemberian upah Sosial Timbulnya Persepsi masyarakat akan sangat DPH Kampung-
tenaga kerja akan mengacu pada UMP budaya Persepsi ditentukan oleh jumlah tenaga kampung
memprioritaskan yang berlaku Masyarakat kerja lokal yang diterima bekerja dalam batas
penduduk lokal di dan juga besarnya maupun sosial kajian
wilayah studi, sehingga keteraturan pemberian upah/gaji. ini.
sehingga pendapatan Dampak yang timbul akan
sebagian masyarakat menentukan kelancaran pada
akan bertambah kegiatan selanjutnya. Oleh karena
karena akan mendapat itu dampak ini merupakan dampak
upah dalam statusnya penting hipotetik
sebagai karyawan
perusahaan.
Bertambahnya
pendapatan ini
kemudian berpotensi
untuk menimbulkan
persepsi masyarakat
Halaman I - 47
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. TAHAP KONSTRUKSI
1) Kegiatan Mobilisasi
Peralatan Dan
Material
Kegiatan mobilisasi melakukan mobilisasi Sosial Timbulnya Dengan dilakukannya mobilisasi Tidak DPH, -
peralatan dan material melalui jalan darat budaya Persepsi jalan darat yang sudah ada (tidak tetapi
akan mendatangkan yang saat ini sudah Masyarakat membuat jalan baru di tanah masuk
sejumlah alat berat, ada dari Manokwari ulayat) maka diprakirakan tidak dalam RKL
kendaraan roda empat, ke lokasi proyek menimbulkan kekuatiran RPL
bahan material masyarakat terhadap tanah ulayat.
bangunan dan lain- Dampak potensial ini tidak menjadi
lain, dimana dalam DPH. Walaupun tidak DPH, tetapi
prosesnya akan tetap akan dilakukan pengelolaan
menggunakan jalur dan pemantauan lingkungan
darat untuk sampai ke
lokasi kebun. Jika di
dalam kegiatan ini
tidak dilakukan
koordinasi yang baik
dengan masyarakat
adat, maka akan
berpotensi
menimbulkan persepsi
masyarakat.
Halaman I - 48
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
2) Kegiatan Pembukaan
Lahan
(1) Rencana kegiatan Belum ada Fisik Perubahan Suhu udara akan bervariasi DPH Blok tanam
pembukaan lahan Suhu perubahannya karena hilangnya pada batas
melakukan konversi penutup lahan, sehingga dampak proyek
lahan yang secara ini penting hipotetik
ekologi ditumbuhi oleh
vegetasi alam dengan
suhu udara yang
stabil, sehingga jika
dilakukan pembukaan
lahan akan merubah
suhu terutama di
dalam blok rencana
tanam.
(2) Kegiatan pembukaan Belum ada Fisik Peningkatan kegiatan pembukaan lahan akan DPH blok tanam
lahan akan aliran meningkatkan nilai C yang menjadi pada batas
menghilangkan permukaan salah satu faktor besarnya aliran proyek
vegetasi yang ada di permukaan. Dampak yang
dalam blok tanam, ditimbulkan akan berpotensi
sedangkan fungsi menimbulkan dampak turunan
vegetasi adalah sebagai diberbagai komponen lingkungan,
salah satu penentu sehingga dampak potensial ini
besarnya aliran menjadi dampak penting hipotetik
permukaan. Asdak, DPH
1995 menyebutkan
Halaman I - 49
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
bahwa salah satu
faktor yang
mempengaruhi
besarnya aliran
permukaan adalah
nilai C yang nilainya
berbeda-beda sesuai
dengan tataguna lahan
(penutupan lahan)
(3) Kegiatan pembukaan Belum ada Fisik Peningkatan Sumber dampak adalah DPH Blok tanam
lahan berdampak Erosi Tanah peningkatan aliran permukaan, pada batas
primer meningkatkan sedangkan aliran permukaan proyek
aliran permukaan. Sifat menjadi dampak penting hipotetik
aliran permukaan sehingga dampak erosi menjadi
seperti jumlah atau DPH
volume, laju atau
kecepatan, dan gejolak
aliran permukaan
menentukan
kemampuannya dalam
menimbulkan erosi
(Asdak, 1995)
Belum ada Fisik Penurunan Sumber dampak adalah DPH Blok tanam
kesuburan peningkatan erosi, sedangkan erosi pada batas
tanah menjadi dampak penting hipotetik proyek
sehingga dampak penurunan
Halaman I - 50
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
kesuburan tanah menjadi DPH
(6) Pembukaan lahan akan Belum ada Fisik Kimia Penurunan Merupakan dampak lanjutan dari DPH Sungai sungai
merubah penutupan kualitas air peningkatan beban sedimen, di dalam
lahan dari semula permukaan sehingga menjadi DPH wilayah studi
bervegetasi hutan
menjadi lahan
pertanian, yang akan
menyebabkan
terjadinya erosi,
meningkatkan dan
selanjutnya akan
menurunkan kualitas
air permukaan
(7) Rencana pembukaan Tidak melakukan Fisik Tergangguny Pengelolaan mata air sudah Tidak DPH, -
lahan akan pembukaan lahan a mata air direncanakan di dalam deskripsi tetapi tetap
menghilangkan pada radius 100 m kegiatan, sehingga dampak ini dikelola dan
vegetasi di dalam dari titik mata air tidak menjadi DPH. Walaupun dipantau
rencana blok tanam. tidak menjadi DPH, tetapi dampak (masuk RKL
Vegetasi mempunyai ini tetap dokelola dan dipantau, RPL)
akar yang peran dan dimasukkan di dalam RKL RPL
mampu untuk
membuat pori-pori
tanah menjadi terbuka
bagi transportasi air
hujan menuju lapisan
tanah bawah, sehingga
kegiatan pembukaan
Halaman I - 51
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
lahan akan berdampak
kepada mata air
(8) Dalam kegiatan Belum ada Biologi Penurunan Walaupun pembukaan lahan tidak DPH Seluruh blok
pembukaan lahan akan Keragaman dilakukan di dalam kawasan tanam
menghilangkan seluruh Vegetasi lindung, tetapi secara mendasar
vegetasi alam yang kegiatan ini akan menghilangkan
akan dikonversi seluruh vegetasi di dalam blok
menjadi tanaman tanam, sehinga menjadi DPH
pangan, sehingga
kegiatan ini berpotensi
menimbulkan dampak
penurunan keragaman
jenis vegetasi
(9) Rencana pembukaan Melakukan Biologi Penurunan Masyarakat yang tinggal di sekitar Tidak DPH, -
lahan berpotensi pembukaan lahan Keberadaan hutan biasanya memiliki mata tetapi
menimbulkan dampak pada areal efektif, dan Hasil hutan pencaharian mengumpulkan hasil masuk
penurunan keberadaan bukan di areal bukan kayu hutan. Pada deskripsi kegiatan dalam RKL
hasil hutan bukan kawasan lindung. telah dicantumkan pengelolaannya RPL
kayu di wilayah studi Tidak melakukan yaitu melakukan pembukaan lahan
pembukaan lahan pada areal efektif, dan bukan di
pada lahan-lahan areal kawasan lindung. Tidak
yang merupakan melakukan pembukaan lahan pada
potensial penghasil lahan-lahan yang merupakan
hasil hutan bukan potensial penghasil hasil hutan
kayu bukan kayu. Dampak potensial ini
tidak menjadi DPH. Walaupun
tidak DPH, tetapi tetap akan
Halaman I - 52
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
dilakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
(10) Pembukaan lahan ini Belum ada Biologi Penurunan Pembukaan lahan akan merubah DPH Blok yang
akan membersihkan Keberadaan secara mendasar terhadap dibuka (land
vegetasi dimana fungsi Satwa Liar keberadaan satwa liar karena clearing).
vegetasi merupakan habitatnya terganggu, sehingga
habitat bagi satwa liar. menjadi DPH
Jika habitat terganggu
maka berpotensi
timbulnya dampak
penurunan keberadaan
jenis satwa liar
(11) Pembukaan lahan ini Belum ada Biologi Penurunan pembukaan lahan akan merubah DPH Blok yang
akan membersihkan keberadaan secara mendasar terhadap dibuka (land
vegetasi di dalam blok satwa liar keberadaan satwa liar karena clearing)
tanam, dimana fungsi habitatnya terganggu, sehingga
vegetasi secara umum menjadi DPH
merupakan habitat
bagi satwa liar. Jika
habitat terganggu
maka berpotensi
timbulnya dampak
penurunan keberadaan
jenis satwa liar
(12) Dalam pembukaan Belum ada Biologi Penurunan Merupakan dampak lanjutan dari DPH Sungai sungai
Halaman I - 53
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
lahan akan berdampak keragaman penurunan kualitas air, sehingga di dalam
kepada penurunan biota air menjadi DPH wilayah studi
kualtias air. Jika
kualitas air permukaan
menurun maka daya
dukung air akan
menurun untuk
menopang kehidupan
biota air, sehingga
keragaman biota air
akan menurun.
(13) Pada kegiatan Belum ada Sosial Perubahan Perubahan mata pencaharian ini DPH Kampung-
pembukaan lahan akan ekonomi jenis mata secara mendasar akan merubah kampung
terjadi pembersihan pencaharian perekomian masyarakat, dan dalam batas
vegetasi dan juga bersifat permanen, sehingga sosial kajian
sumber daya hutan dampak potensial ini menjadi ini.
yang ada di dalamnya, dampak penting hipotetik
dimana saat ini ada
penduduk
menggantungkan mata
pencaharian dari hasil
hutan. Jika kegiatan
pembukaan lahan
sudah dilaksanakan
maka akan terjadi
perubahan jenis mata
pencaharian
masyarakat dari
Halaman I - 54
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
semula sebagai pencari
hasil hutan menjadi
jenis mata pencaharian
yang lain
(14) Untuk memudahkan Belum ada Sosial Bertambahny Dampak ini mempunyai DPH Kampung-
di dalam pengaturan ekonomi a karakteristik yang ekslusif, dalam kampung
kerja pembukaan kesempatan arti bahwa tidak semua masyarakat dalam batas
lahan perusahaan berusaha mampu untuk memanfaatkan sosial kajian
menggunakan jasa kesempatan berusaha ini, tetapi ini.
kontraktor, sehingga jika bisa diambil oleh masyarakat
kegiatan pembukaan yang mempunyai jiwa wirausaha,
lahan ini berpotensi tanggungjawab, punya modal dan
menimbulkan dampak juga punya pengalaman, sehingga
bertambahnya dampak potensial ini menjadi
kesempatan berusaha dampak penting hipotetik
bagi masyarakat di
wilayah studi
(15) Merupakan dampak Belum ada Sosial Peningkatan Dampak ini bisa merubah secara DPH Kampung-
lanjutan dari ekonomi pendapatan baik pendapatan masyarakat, kampung
bertambahnya masyarakat sehingga merupakan DPH dalam batas
kesempatan berusaha. sosial kajian
Kesempatan berusaha ini.
yang bisa
dimanfaatkan oleh
masyarakat lokal akan
meningkatkan
pendapatan
Halaman I - 55
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
masyarakat
(16) Jika dalam pembukaan Dalam melakukan Sosial Tergangguny Di dalam deskripsi kegiatan telah Tidak DPH, -
lahan tidak dilakukan pembukaan lahan budaya a tempat dicantumkan rencana pengelolaan. tetapi
koordinasi dengan dilakukan koordinasi keramat Dampak potensial ini tidak menjadi masuk
masyarakat adat, maka dengan masyarakat DPH. Walaupun tidak DPH, tetapi dalam RKL
berpeluang untuk adat, sehingga tetap akan dilakukan pengelolaan RPL
mengganggu tempat tempat-tempat dan pemantauan lingkungan
keramat keramat akan
diketahui dan tidak
dilakukan
pembukaan lahan
(17) Jika dalam kegiatan Dalam melakukan Sosial Tergangguny Perusahaan tidak mengganggu Tidak DPH, -
pembukaan lahan pembukaan lahan a pemukiman pemukiman saat melakukan tetapi
tidak berkoordinasi berkoordinasi dengan pembukaan lahan. Dampak masuk
dengan pemerintah masyarakat, kepala potensial ini tidak menjadi DPH. dalam RKL
Kampung, akan kampung, ketua adat Walaupun tidak DPH, tetapi tetap RPL
berpotensi mengganggu dan tokoh masyarakat akan dilakukan pengelolaan dan
pemukiman penduduk. sehingga batas-batas pemantauan lingkungan
pemukiman tidak
terkena kegiatan
pembukaan lahan
(18) Persepsi masyarakat Belum ada Sosial Timbulnya persepsi positf akan memberikan DPH Kampung-
akan baik dengan budaya persepsi situasi yang kondusif sehingga kampung
kegiatan pembukaan masyarakat melancarkan jalannya kegiatan/ dalam batas
lahan yang diawali usaha di wilayah studi, sehingga sosial kajian
Halaman I - 56
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
dengan musayarakat merupakan DPH ini.
adat dan pemberian
kompensasi.
(19) Prevalensi penyakit Belum ada Kesehatan Peningkatan penurunan kualitas air permukaan Tidak DPH -
akan timbul sebagai masyarakat prevalensi diprakirakan berupa tingginya
dampak lanjutan dari penyakit kadar TSS akibat beban sedimen,
penurunan kualitas air namun dampak ini akan
permukaan berlangsung saat musim hujan
saja, sehingga dampak potensial ini
tidak menjadi dampak penting
hipotetik
3) Kegiatan
Pembangunan Sarana
Dan Prasarana
(1) Untuk memudahkan Belum ada Sosial Bertambahny Dampak ini mempunyai DPH Kampung-
pengaturan kerja ekonomi a karakteristik yang ekslusif, dalam kampung
dalam kegiatan kesempatan arti bahwa tidak semua masyarakat dalam batas
oembangunan sarana berusaha mampu untuk memanfaatkan sosial kajian
dan prasarana, kesempatan berusaha ini, tetapi ini.
perusahaan hanya bisa diambil oleh
menggunakan jasa masyarakat yang mempunyai jiwa
kontraktor atau wirausaha, tanggungjawab, punya
pemborong modal dan juga punya pengalaman.
pembangunan sarana Walaupun sifatnya ekslusif dampak
dan prasarana, ini memberikan stimulasi
Halaman I - 57
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
sehingga kegiatan ini timbulnya usaha-usaha yang lain
berpotensi bagi masyarakat Papua Barat,
menimbulkan dampak sehingga dampak potensial ini
bertambahnya menjadi dampak penting hipotetik
kesempatan berusaha
bagi masyarakat
(2) Jika kesempatan Belum ada Sosial Bertambahny dampak ini mempunyai DPH Kampung-
berusaha dapat diambil ekonomi a pendapatan karakteristik yang ekslusif, dalam kampung
oleh kontraktor lokal masyarakat arti bahwa tidak semua masyarakat dalam batas
maka, berpotensi mampu untuk memanfaatkan sosial kajian
menimbulkan dampak kesempatan berusaha ini, tetapi ini.
peningkatan jika bisa diambil oleh masyarakat
pendapatan yang mempunyai jiwa wirausaha,
masyarakat tanggungjawab, punya modal dan
juga punya pengalaman, sehingga
dampak potensial ini menjadi
dampak penting hipotetik
(3) Dengan mengikuti Belum ada Sosial Peningkatan saat ini kondisi aksessibilitas di DPH Kampung-
peraturan keselamatan ekonomi aksessibilitas wilayah studi masih kurang baik, kampung
berlalu lintas di jalan sehingga dengan dibangunnya dalam batas
kebun, masyarakat sarana dan prasarana terutama sosial kajian
dapat memanfaatkan pembangunan jalan kebun akan ini.
jalan kebun untuk memberikan dampak yang positif
menuju wilayah lain terhadap peningkatan
yang terhubung oleh aksessibilitas Kampung-kampung
Halaman I - 58
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
jalan yang dibangun di sekitar usaha budidaya. Dengan
oleh perusahan. terbukanya akses maka akan
Sehubungan dengan mendorong peningkatan
rencana kegiatan perekonomian masyarakat
tersebut maka setempat, sehingga merupakan
berpotensi timbulnya dampak penting hipotetik
dampak bertambahnya
aksessibilitas
(4) Di dalam Belum ada Sosial Timbulnya Persepsi adalah dampak turunan DPH Kampung-
pembangunan sarana budaya persepsi dari dampak peningkatan kampung
dan prasarana akan masyarakat aksessibilitas wilayah. Keberadaan dalam batas
berdampak kepada jalan kebun akan mempermudah sosial kajian
peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat dan ini.
aksesibilitas. Jika berdampak positif pada persepsi
aksessibiltas baik dan sikap masyarakat, berdampak
maka akan timbul kepada komponen lainnya,
persepsi masyarakat sehingga dampak potensial ini
menjadi dampak penting hipotetik.
4) Kegiatan
Pembangunan
Pengolah Hasil
(1) Untuk memudahkan di Belum ada Sosial Bertambahny Dampak ini mempunyai DPH Kampung-
dalam pengaturan ekonomi a karakteristik yang ekslusif, dalam kampung
kerja dalam kesempatan arti bahwa tidak semua masyarakat dalam batas
pembangunan unit berusaha mampu untuk memanfaatkan sosial kajian
Halaman I - 59
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
pengolah hasil, kesempatan berusaha ini, tetapi ini.
perusahaan hanya bisa diambil oleh
menggunakan jasa masyarakat yang mempunyai jiwa
kontraktor atau wirausaha, tanggungjawab, punya
pemborong sehingga modal dan juga punya pengalaman.
kegiatan ini berpotensi Walaupun sifatnya ekslusif dampak
menimbulkan dampak ini memberikan stimulasi
bertambahnya timbulnya usaha-usaha yang lain
kesempatan berusaha bagi masyarakat Papua Barat,
bagi masyarakat di sehingga dampak potensial ini
wilayah studi menjadi dampak penting hipotetik
(2) Jika kesempatan Belum ada Sosial Betambahny Kesempatan berusaha yang dapat DPH Kampung-
berusaha dapat diambil ekonomi a pendapatan diambil oleh masyarakat akan kampung
oleh kontraktor lokal masyarakat menambah pendapatannya, dalam batas
maka, berpotensi sehingga dampak potensial ini sosial kajian
menimbulkan dampak menjadi dampak penting hipotetik ini.
bertambahnya
pendapatan
masyarakat
(3) Jika pendapatan naik Belum ada Sosial Timbulnya Peningkatan pendapatan akan DPH Kampung-
maka akan timbul budaya persepsi memberikan persepsi yang baik kampung
persepsi masyarakat masyarakat kepada masyarakat, sehingga dalam batas
merupakan dampak penting sosial kajian
hipotetik ini.
Halaman I - 60
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
3 TAHAP OPERASI
1) Kegiatan Pengolahan
Lahan
(1) Rencana kegiatan Untuk mitigasi Fisik Perubahan Di dalam deskripsi kegiatan telah Tidak DPH -
pengolahan lahan perubahan suhu suhu udara disampaikan upaya pengaturan
melakukan konversi udara di dalam tapak suhu. Dampak potensial ini tidak
lahan yang secara proyek, maka segera menjadi DPH.
ekologi ditumbuhi oleh melakukan
vegetasi budidaya penanaman penutup
tanaman pangan tanah agar suhu tetap
dengan kondisi suhu stabil
udara yang relaif stabil,
sehingga jika
dilakukan pengolahan
lahan akan merubah
suhu udara terutama
di dalam blok rencana
tanam tersebut. Hal
tersebut sesuai dengan
yang dikemukan oleh
Bayong 2004, bahwa
fungsi vegetasi adalah
sebagai pengatur
keseimbangan suhu
udara yang merupakan
bagian dari iklim
Halaman I - 61
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
mikro.
(2) Pengolahan lahan akan Penanaman penutup Fisik Peningkatan Lahan di blok tanam secara umum Tidak DPH, -
menghilangkan lahan bisa bermanfaat alairan datar sehingga peningkatan aliran tetapi
vegetasi yang ada di untuk mencegah permukaan permukaan akan minimal. Di masuk
dalam blok tanam, timbulnya aliran dalam deskripsi kegiatan telah dalam RKL
sedangkan fungsi permukaan yang disampakan rencana pengelolaan RPL
vegetasi adalah sebagai tinggi dan mencegah yaitu penanaman penutup lahan
salah satu penentu terjadinya erosi sehingga bermanfaat untuk
besarnya aliran mencegah timbulnya aliran
permukaan. Asdak, permukaan yang tinggi dan
1995 menyebutkan mencegah terjadinya erosi.
bahwa salah satu Dampak potensial ini tidak menjadi
faktor yang DPH. Walaupun tidak DPH, tetapi
mempengaruhi tetap akan dilakukan pengelolaan
besarnya aliran dan pemantauan lingkungan
permukaan adalah
nilai C yang nilainya
berbeda-beda sesuai
dengan penutupan
lahan.
(3) Pada kegiatan Penanaman penutup Fisik Peningkatan Pada kegiatan pengolahan lahan DPH Batas Proyek
pengolahan lahan akan lahan bisa erosi tanah akan melakukan pembongkaran yaitu dalam
berdampak kepada bermanfaat untuk agregat tanah sehingga akan blok tanaman
peningkatan aliran mencegah timbulnya memudahkan limpasan air hujan
permukaan. Sifat aliran aliran permukaan mengangkut butir-butir tanah yang
permukaan seperti yang tinggi dan berupa erosi.
jumlah atau volume, mencegah terjadinya
Halaman I - 62
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
laju atau kecepatan, erosi
dan gejolak aliran
permukaan
menentukan
kemampuannya dalam
menimbulkan erosi
(Asdak, 1995)
(4) Berdasarkan Asdak, Dilakukan Fisik kimia Penurunan Di dalam deskripsi kegiatan telah Tidak DPH, -
1995 bahwa pengelolaan terhadap kualitas air disampakan rencana pengelolaan tetapi
pembukaan lahan akan sumber dampak permukaan yaitu penanaman penutup lahan masuk
merubah penutupan awalnya yaitu sehingga bermanfaat untuk dalam RKL
lahan dari semula peningkatan aliran mencegah timbulnya aliran RPL
bervegetasi budidaya permukaan, erosi dan permukaan yang tinggi dan
tanaman pangan beban sedimen mencegah terjadinya erosi, beban
menjadi lahan terbuka, sedimen dan penurunan kualitas
yang akan air permukaan bisa diminimalkan.
menyebabkan Dampak potensial ini tidak menjadi
terjadinya erosi, DPH. Walaupun tidak DPH, tetapi
meningkatkan beban tetap akan dilakukan pengelolaan
sedimen, dan dan pemantauan lingkungan
selanjutnya akan
meningkatkan beban
sedimen di dalam
badan air, sehingga
kualitas air permukaan
akan menurun
Halaman I - 63
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
(5) Jika kualitas air Penanaman penutup Biologi Penurunan Di dalam deskripsi kegiatan telah Tidak DPH, -
permukaan menurun lahan sehingga keragaman disampakan rencana pengelolaan tetapi
maka daya dukung air bermanfaat untuk biota air yaitu penanaman penutup lahan masuk
akan menurun untuk mencegah timbulnya sehingga bermanfaat untuk dalam RKL
menopang kehidupan aliran permukaan mencegah timbulnya aliran RPL
biota air, sehingga yang tinggi dan permukaan yang tinggi dan
keragaman biota air mencegah terjadinya mencegah terjadinya erosi, beban
akan menurun. erosi, beban sedimen sedimen dan penurunan kualitas
Komposisi jenis dan mencegah air permukaan bisa diminimalkan
phitoplankton di penurunan kualitas agar keragaman biota air tetap
perairan dipengaruhi air sehingga baik. Dampak potensial ini tidak
oleh tingkat kesuburan keragaman biota air menjadi DPH. Walaupun tidak
perairan (IETC 1999) tetap baik DPH, tetapi tetap akan dilakukan
kondisi ini dapat pengelolaan dan pemantauan
mempengaruhi potensi lingkungan
sumber pakan ikan di
perairan
(6) Untuk memudahkan di Belum ada Sosial Bertambahny Dampak ini mempunyai DPH Kampung-
dalam pengaturan ekonomi a karakteristik yang ekslusif, dalam kampung
kerja pengolahan lahan kesempatan arti bahwa tidak semua masyarakat dalam batas
perusahaan berusaha mampu untuk memanfaatkan sosial kajian
menggunakan jasa kesempatan berusaha ini, tetapi ini.
kontraktor, sehingga bisa diambil oleh masyarakat yang
kegiatan ini mempunyai jiwa wirausaha,
merupakan tanggungjawab, punya modal dan
kesempatan berusaha juga punya pengalaman, sehingga
bagi masyarakat dampak potensial ini menjadi
Halaman I - 64
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
dampak penting hipotetik
(7) Jika kesempatan Belum ada Sosial Bertambahny Dampak ini mempunyai DPH Kampung-
berusaha dapat diambil ekonomi a pendapatan karakteristik yang ekslusif, dalam kampung
oleh kontraktor lokal masyarakat arti bahwa tidak semua masyarakat dalam batas
maka dari sisi kinerja mampu untuk memanfaatkan sosial kajian
pendapatan akan kesempatan berusaha ini, tetapi ini.
meningkat jika bisa diambil oleh masyarakat
yang mempunyai jiwa wirausaha,
tanggungjawab, punya modal dan
juga punya pengalaman maka akan
timbul usaha baru dan karyawan
yang digunannya akan meningkat
pendapatannya, sehingga dampak
potensial ini menjadi dampak
penting hipotetik
(8) Pada kegiatan Belum ada Kesehatan Bertambahny Penurunan kualitas air permukaan Tidak DPH -
pengolahan lahan akan masyarakat a prevalensi diprakirakan berupa tingginya
bedampak kepada penyakit kadar TSS akibat beban sedimen,
penurunan kualitas namun dampak ini akan
air. Prevalensi penyakit berlangsung saat musim hujan
akan timbul sebagai saja, sehingga dampak potensial ini
dampak lanjutan dari tidak menjadi dampak penting
penurunan kualitas air hipotetik
permukaan
(9) Jika pendapatan Belum ada Sosial Timbulnya Persepsi masyarakat akan sangat DPH Kampung-
Halaman I - 65
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
masyarakat meningkat budaya persepsi ditentukan oleh seberapa besar kampung
maka akan masyarakat nilai pendapatan yang hilang dan dalam batas
menimbulkan persepsi seberapa besar kemampuan rumah sosial kajian
masyarakat tangga untuk mendapatkan ini.
pekerjaan pengganti. Hal ini
penting terutama pada masa-masa
menunggu hingga tanaman
tanaman pangan program plasma
menghasilkan. Jika pekerjaan
pengganti tidak mampu menutupi
kehilangan pendapatan tersebut
maka potensial akan timbul
persepsi negatif terhadap
perusahaan. Oleh karena itu
dampak ini merupakan dampak
penting hipotetik.
2) Kegiatan Penananam
(1) Untuk memudahkan di Belum ada Sosial Bertambahny Evaluasi dampak potensial adalah DPH Kampung-
dalam pengaturan ekonomi a : dampak ini mempunyai kampung
kerja pada kegiatan kesempatan karakteristik yang ekslusif, dalam dalam batas
penanaman berusaha arti bahwa tidak semua sosial kajian
perusahaan masyarakat mampu untuk ini.
menggunakan jasa memanfaatkan kesempatan
kontraktor atau berusaha ini, tetapi hanya bisa
pemborong penanaman diambil oleh masyarakat yang
sehingga kegiatan ini mempunyai jiwa wirausaha,
merupakan tanggungjawab, punya modal dan
Halaman I - 66
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
kesempatan berusaha juga punya pengalaman. Tetapi
bagi masyarakat di untuk kegiatan penanaman ini
wilayah studi secara budaya telah dimiliki oleh
masyarakat di wilayah studi, dan
diprakirakan kesempatan
berusaha ini akan dapat
dimanfaatkan oleh kontraktor
lokal, sehingga dampak potensial
ini menjadi dampak penting
hipotetik.
(2) Jika kesempatan Belum ada Sosial Bertambahny Bertambahnya pendapatan akan DPH Kampung-
berusaha kegiatan ekonomi a pendapatan berlangsung lama yaitu tahun 2017 kampung
penanaman dapat masyarakat sampai tahun 2095, dan dalam batas
diambil oleh kontraktor merupakan alternatif bagi sosial kajian
lokal maka dari sisi masyarakat untuk ini.
kinerja pendapatan memanfaatkannya setelah
akan meningkat kehilangan mata pencaharian
sebagai pencari hasil hutan bukan
kayu, sehingga dampak potensial
ini menjadi dampak penting
hipotetik
(3) Jika kesempatan Belum ada Sosial Timbulnya Persepsi masyarakat yang timbul DPH Kampung-
berusaha pada budaya persepsi akibat kegiatan penanaman ini kampung
kegiatan penanaman masyarakat penting artinya bagi kelangsungan dalam batas
dapat diambil oleh atau kelancaran kegiatan usaha sosial kajian
kontraktor lokal maka budidaya tanaman pangan pada ini.
dari sisi kinerja tahap berikutnya, sehingga dampak
Halaman I - 67
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
pendapatan akan potensial ini menjadi dampak
meningkat dan akan penting hipotetik
berdampak kepada
timbulnya persepsi
masyarakat
3) Kegiatan
Pemeliharaan
Tanaman
(1) Pada kegiatan belum ada Fisik kimia Penurunan Secara ekologi dampak ini akan DPH Sungai-sungai
pemeliharaan tanaman kualitas air berlanjut kepada penurunan yang ada di
ada penggunaan permukaan keragaman biota air sehingga dalam batas
herbisida dan juga dampak ini disimpulkan sebagai ekologi kajian
pupuk-pupuk dampak penting hipotetik ini
anroganik merupakan
potensi timbulnya
penurunan kualitas air
(2) Pada kegiatan Belum ada Biologi Penurunan Dampak ini dihipotesis penting DPH Sungai-sungai
pemeliharaan tanaman keragaman untuk dikaji lebih lanjut karena yang ada di
akan berdampak biota air biota air seperti ikan dan dalam batas
kepada penurunan habitatnya masih menjadi salah ekologi kajian
kualitas air permukaan satu pendukung kebutuhan ini
yang berlanjut kepada kehidupan sebagian masyarakat di
penurunan keragaman wilayah studi, sehingga merupakan
biota air. dampak penting hipotetik
Halaman I - 68
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
(3) Pada kegiatan Belum ada Fisik kima Peningkaan Dampak ini akan terjadi terus DPH Blok tanam
pemeliharaan kesuburan menerus, sehingga merupakan
digunakan pupuk, baik tanah dampak penting hipotetik
pupuk organik
maupun pupuk
anorganik, sehingga
bisa meningkatkan
kesuburan tanah.
(4) Untuk memudahkan di Belum ada Sosial Bertambahny Dampak ini berkarakteristik yang DPH Sungai-sungai
dalam pengaturan ekonomi a ekslusif, dalam arti bahwa tidak yang ada di
kerja perusahaan kesempatan semua masyarakat mampu untuk dalam batas
menggunakan jasa berusaha memanfaatkan kesempatan ekologi kajian
kontraktor atau berusaha ini, tetapi hanya bisa ini
pemborong diambil oleh masyarakat yang
pemeliharaan sehingga mempunyai jiwa wirausaha,
kegiatan ini tanggungjawab, punya modal dan
merupakan juga punya pengalaman. Tetapi
kesempatan berusaha untuk kegiatan pemeliharaan ini
bagi masyarakat di mudah dipelajari, secara budaya
wilayah studi telah dimiliki oleh masyarakat di
wilayah studi, dan kesempatan
berusaha ini akan dapat
dimanfaatkan oleh kontraktor
lokal, sehingga dampak potensial
ini menjadi dampak penting
hipotetik
Halaman I - 69
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
(5) Jika kesempatan Belum ada Sosial Bertambahny bertambahnya pendapatan akan DPH Sungai-sungai
berusaha dapat diambil ekonomi a pendapatan berlangsung lama yaitu tahun 2017 yang ada di
oleh kontraktor lokal masyarakat sampai tahun 2095, dan dalam batas
maka dari sisi kinerja merupakan alternatif bagi ekologi kajian
pendapatan akan masyarakat untuk ini
meningkat memanfaatkannya setelah
kehilangan mata pencaharian
sebagai pencari hasil hutan bukan
kayu, sehingga dampak potensial
ini menjadi dampak penting
hipotetik
(6) Pada kegiatan Belum ada Kesehatan Peningkatan Sumber dampak ini adalah penting DPH Kampung-
pemeliharaan akan masyarakat prevalensi hipotetik, sehingga dampak kampung
berpotensi berdampak penyakit potensial ini menjadi dampak dalam batas
penurunan kualitas air penting hipotetik sosial kajian
permukaan, dampak ini.
lanjutannya
bertambahnya
prevalensi penyakit,
terutama di
pemukiman
masyarakat di bagian
hilir sungai
(7) Kegiatan pemeliharaan Belum ada Sosial Timbulnya Kegiatan pemeliharaan tanaman DPH Kampung-
jika timbul dampak budaya persepsi diprakirakan akan berdampak kampung
penurunan kualitas air terhadap bertambahnya dalam batas
Halaman I - 70
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
dan prevelensi masyarakat kesempatan berusaha, sehingga sosial kajian
penyakit, maka dampak potensial ini menjadi ini.
dampak timbulnya dampak penting hipotetik
persepsi masyaraakat.
4) Kegiatan Pemanenan
(1) Untuk memudahkan di Belum ada Sosial Bertambahny Dampak ini mempunyai DPH Kampung-
dalam pengaturan ekonomi a karakteristik yang ekslusif, dalam kampung
kerja kegiatan kesempatan arti bahwa tidak semua masyarakat dalam batas
pemanenan, berusaha mampu untuk memanfaatkan sosial kajian
perusahaan kesempatan berusaha ini, tetapi ini.
menggunakan jasa hanya bisa diambil oleh
kontraktor atau masyarakat yang mempunyai jiwa
pemborong pemanenan wirausaha, tanggungjawab, punya
sehingga kegiatan ini modal dan juga punya pengalaman.
merupakan Tetapi untuk kegiatan pemanenan
kesempatan berusaha ini mudah untuk dipelajari,
bagi masyarakat di diprakirakan kesempatan berusaha
wilayah studi ini akan dapat dimanfaatkan oleh
kontraktor lokal, sehingga dampak
potensial ini menjadi dampak
penting hipotetik
(2) Jika kesempatan Belum ada Sosial Bertambahny Bertambahnya pendapatan akan DPH Kampung-
berusaha dapat diambil ekonomi a pendapatan berlangsung lama yaitu tahun 2017 kampung
oleh kontraktor lokal masyarakat sampai tahun 2095, dan dalam batas
maka dari sisi kinerja merupakan alternatif bagi sosial kajian
Halaman I - 71
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
pendapatan akan masyarakat untuk ini.
meningkat memanfaatkannya setelah
kehilangan mata pencaharian
sebagai pencari hasil hutan bukan
kayu, sehingga dampak potensial
ini menjadi dampak penting
hipotetik
(3) Dampak ini merupakan Belum ada Sosial Timbulnya Kegiatan pemanenan diprakirakan DPH Kampung-
dampak tidak langsung budaya persepsi akan berdampak terhadap kampung
(sekunder) yaitu masyarakat bertambahnya kesempatan dalam batas
lanjutan dari dampak berusaha, sehingga dampak sosial kajian
bertambahnya potensial ini menjadi dampak ini.
pendapatan penting hipotetik
5) Kegiatan
Pengangkutan Hasil
(1) Pada kegiatan Pengangkutan hasil Fisik kimia Penurunan Dampak lingkungan perubahan DPH Sepanjang
pengangkutan hasil panen ke pabrik kualitas kualitas udara ambien akibat jalan angkutan
digunakan truk yang pengolahan udara kegiatan pengangkutan hasil panen di kebun
melewati jalan kebun direncanakan dengan ke pabrik pengolahan adalah
dengan perkerasan menggunakan truk, terjadinya peningkatan kadar debu
pasir dan kerikil, melalui jalan kebun. di pemukiman masyarakat. Jarak
dimana material ini Untuk meminimalkan lokasi kebun dengan pemukiman
pada musim kemarau timbulnya debu yang relatif jauh, sedangkan persebaran
akan menjadi debu merupakan penyebab maksimum debu pada kegiatan
partikulat di udara utama penurunan pengangkutan hasil dari analogi di
Halaman I - 72
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
yang dapat kualitas udara, maka beberapa tempat tidak melebihi 200
menurunkan kualitas permukaan jalan m, sehingga penyebaran debu
udara akan dilapis dengan akibat pengangkutan hasil ini tidak
pasir dan batu serta sampai ke pemukiman, namun
dilakukan akan menyebabkan penurunan
penyiraman pada kualitas udara di sekitar jalan
musim kemarau angkutan yang akan menyebabkan
dampak prevalensi penyakit
terhadap masyarakat dan
karyawan yang lalu lalang di jalan
kebun. Berdasarkan uraian
tersebut dampak potensial ini
menjadi dampak penting hipotetik
(2) Dampak ini adalah menggunakan Fisik Peningkatan Karakteristik dampak kebisingan DPH Batas proyek,
langsung (primer), kendaraan truk, kebisingan adalah menyebar melalui media karena
yaitu dengan dimana penyebab angin, dan dapat diredam oleh keberadaan
digunakannya bising (knalpot) tidak benda-benda yang dilaluinya. jalan kebun
kendaraan truk yang boleh dimodifikasi Peredam yang mempunyai sifat ada di dalam
menimbulkan menjadi kenalpot bagus (efektif) adalah daun lingkungan
kebisingan dari suara dengan suara bising tanaman pangan. Kebisingan tidak tapak proyak
mesinnya yang tinggi bersifat kekal, yang artinya
semakin jauh dari sumber bising
akan semakin lemah tingkat
kebisingannya. Lokasi pemukiman
karyawan kebun dan juga
pemukiman masyarakat lokal
relatif jauh dari pusat bising (jalan
kebun) yaitu lebih dari 1 km,
Halaman I - 73
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
namun kebisingan ini berlangsung
terus menerus sehingga tingkat
kebisingan dampak potensial ini
menjadi dampak penting hipotetik
(3) Dampak ini adalah Belum ada Sosial Bertambahny Kegiatan pengangkutan hasil DPH Kampung-
langsung (primer). ekonomi a /pengangkutan hasil panen plasma kampung
Kebijakan perusahaan kesempatan masyarakat ke pabrik memerlukan dalam batas
untuk bermitra dengan berusaha armada angkutan. Kegiatan ini sosial kajian
masyarakat di dalam dapat dikontrakkan kepada ini.
pengadaan armada kelompok atau perseorangan
angkutan akan masyarakat setempat. Sehingga
merangsang membuka kesempatan usaha bagi
bertambahnya masyarakat setempat. Dampak
kesempatan berusaha lanjutan yang ditimbulkan adalah
adanya bertambahnya pendapatan
pelaku usaha serta persepsi dan
sikap yang positif dari masyarakat.
Dampak ini merupakan dampak
penting hipotetik
(4) Jika peluang berusaha Belum ada Sosial Bertambahny Bertambahnya pendapatan yang DPH Kampung-
dalam kegiatan ekonomi a pendapatan ditimbulkan oleh kegiatan kampung
pengangkutan hasil masyarakat pengangkutan hasil pengangkutan dalam batas
dapat dimanfaatkan hasil panen ke pabrik pengolahan sosial kajian
oleh masyarakat di berasal dari bertambahnya ini.
wilayah studi, maka kesempatan berusaha.
kegiatan ini berpotensi Bertambahnya pendapatan yang
menimbulkan dampak ditimbulkan berasal dari
Halaman I - 74
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
bertambahnya tumbuhnya peluang berusaha.
pendapatan Berdasarkan evaluasi tersebut
masyarakat. maka merupakan dampak penting
hipotetik
(5) Pada kegiatan Belum ada Sosial Timbulnya Kegiatan transportas tanaman DPH Kampung-
pengangkutan hasil budaya persepsi pangan diperkirakan akan kampung
berpotensi masyarakat berdampak pada persepsi dan dalam batas
menimbulkan dampak sikap masyarakat terhadap sosial kajian
bertambahnya perusahaan. Masyarakat akan ini.
kesempatan berusaha berpersepsi positif terhadap
dan bertambahnya kegiatan pengangkutan tanaman
pendapatan, sehingga pangan terutama diprakirakan
akan timbul dampak muncul berkaitan dengan
lanjutan yaitu persepsi kesempatan berusaha dan
masyarakat bertambahnya pendapatan yang
dapat mereka peroleh untuk
kegiatan ini
(6) Pada kegiatan Belum ada Keehatan Bertambahny sumber dampak dalam kajian ini DPH Sepanjang
pengangkutan hasil masyarakat a prevalensi dampak penting hipotetik, sehingga jalan angkutan
berpotensi timbulnya penyakit dampak potensial ini menjadi di kebun
dampak penurunan dampak penting hipotetik
kualitas udara,
sehingga kegiatan
pengangkutan hasil ini
secara tidak langsung
berpotensi
menimbulkan dampak
Halaman I - 75
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
prevalensi penyakit
6) Kegiatan Pembangkit
Listrik
(1) Penurunan kualitas Pemeliharaan Fisik kimia Penurunan Dampak potensial ini tidak menjadi Tidak DPH, -
udara disebabkan oleh generator secara kualitas DPH. Walaupun tidak DPH, tetapi tetapi
emisi gas buang yang rutin sesuai dengan udara tetap akan dilakukan pengelolaan masuk
keluar dari pembangkit prosedur. dan pemantauan lingkungan dalam RKL
listrik RPL
(2) Kebisingan berasl dari Belum ada Fisik Peningkatan Dampak kebisingan terjadi terus DPH Dalam
proses pembakaran di kebisingan menerus.. Dampak ini akan lingkungan
dalam pembangkit menimbulkan dampak lanjutan pabrik
listrik yaitu peningkatan prevalensi pengolahan
penyakit. Mempertimbangkan
dampak yang ada maka di dalam
deskripsi kegiatan telah
dicantumkan rencana
penglolaannya yaitu melakukan
pemeliharaan generator sebagai
sumber bising, sehingga
merupakan dampak penting
hipotetik
(3) Kegiatan pembangkit Belum ada Kesehatan Peningkatan Dampak ini mempunyai sifat DPH Batas proyek
listrik menimbulkan prevalensi terakumulasi dengan dampak lain
Halaman I - 76
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
kebisingan dan masyarakat penyakit yang ada di sekitar wilayah studi,
penunrunan kualitas mengingat terdapat rencana
udara yang berdampak kegiatan sejenis di wilayah ini yaitu
kepada timbulnya kebun tanaman pangan, dan juga
prevalensi pengakit. kegiatan dari sektor lain.
Dampak ini tidak Prevalensi penyakit yang timbul
langsung (sekunder), diprakirakan akan menjadi
yaitu dengan terjadinya kekuatiran semua pihak, sehingga
penurunan kualitas merupakan dampak penting
udara dan kebisingan hipotetik
7) Kegiatan Pengolahan
Hasil Panen
(1) Dengan adanya Belum ada Sosial Bertambahny Dengan terjaminnya pasar hasil DPH Kampung-
kegiatan pengolahan ekonomi a pendapatan panen plasma maka pendapatan kampung
maka akan masyarakat akan meningkat, untuk itu dampak dalam batas
terakomodir penjualan potensial ini menjadi dampak sosial kajian
hasil panen plasma, penting hipotetik ini.
sehingga bisa
meningkatkan
pendapatannya.
(2) Dengan bertambahnya Belum ada Sosial Timbulnya Bertambahnya pendapatan sangat DPH Kampung-
pendapatan maka akan ekonomi persepsi mempengaruhi terbangunnya kampung
menimbulkan persepsi masyarakat persepsi positif, sehingga dampak dalam batas
masyarakat potensial ini menjadi dampak sosial kajian
penting hipotetik ini.
Halaman I - 77
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
8) Kegiatan Pemasaran
(1) Kegiatan pemasaran Belum ada Sosial Bertambahny Kegiatan ini merupakan hilir dari DPH Kampung-
akan melancarkan ekonomi a pendapatan usaha budidaya tanaman, dimana kampung
usaha, sehingga masyarakat kelancaran dalam pemasaran akan dalam batas
pembayaran hasil menimbulkan lancarnya sosial kajian
panen masyarakat dari pembayran kepada hasil panen ini.
plasma akan lancar plasma sehingga penadapatan akan
bertambah. Dampak ini penting
hipotetik
(2) Kegiatan pemasaran Belum ada Sosial Timbulnya Kegiatan ini akan meningkatkan DPH Kampung-
berdampak budaya persepsi pendapatan masyarakat secara kampung
meningkatnya positif teratur, sehingga akan dalam batas
pendapatan, sehingga masyarakat menimbulkan persepsi positif. sosial kajian
menimbulkan persepsi Dampak ini merupakan dampak ini.
positif masyarakat penting hipotetik
9) Kegiatan Sekolahan
(1) Kegiatan sekolah Belum ada Sosial Bertambahny Kegiatan ini akan meningkatkan DPH Kampung-
dilangsungkan di budaya a kecerdasan kecerdasan masyarakat yang kampung
dalam perusahaan, masyarakat berguna untuk kesejahteraannya. dalam batas
peserta didik adalah Dampak ini merupakan dampak sosial kajian
anak-anak karyawan penting hipotetik ini.
kebun, dan juga
mengakomodir anak
usia sekolah yang
Halaman I - 78
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
berasal dari Kampung-
kampung di sekitar
lokasi kebun
(2) Kegiatan sekolah akan Belum ada Sosial Timbulnya Kegiatan ini akan meningkatkan DPH Kampung-
berdampak kepada budaya persepsi kecerdasan masyarakat, sehingga kampung
timbulnya persepsi masyarakat akan menimbulkan persepsi positif. dalam batas
sosial kajian
ini.
(1) Kegiatan polibun Belum ada Kesehatan Bertambahny kegiatan ini akan meningkatkan DPH Kampung-
dilangsungkan di masyarakat a pelayanan pelayanan kesehatan masyarakat kampung
dalam perusahaan, kesehatan yang berguna untuk dalam batas
pasien adalah kesejahteraannya. Dampak ini sosial kajian
karyawan kebun dan merupakan dampak penting ini.
keluarganya, dan juga hipotetik
mengakomodir
masyarakat yang
berasal dari Kampung-
kampung di sekitar
lokasi kebun
(2) Dampak ini merupakan Belum ada Sosial Timbulnya Kegiatan ini akan meningkatkan DPH Kampung-
dampak lanjutan dari budaya persepsi pelayanan kesehatan masyarakat, kampung
bertambahnya masyarakat sehingga akan menimbulkan dalam batas
pelayanan kesehatan persepsi positif. Dampak ini sosial kajian
Halaman I - 79
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
masyarakat merupakan dampak penting ini.
hipotetik
(1) Pada kegiatan ini akan Belum ada Sosial Perubahan Adanya usaha budidaya tanaman DPH Kampung-
merubah mata ekonomi mata pangan terutama program kampung
pencaharian yang pencaharian kemitraan inti-plasma, potensial dalam batas
sebelum sebagai menimbulkan dampak perubahan sosial kajian
pencari hasil hutan mata pencaharian yang sudah ini.
bukan kayu menjadi terbangun sejak nenek moyangnya
petani plasma yaitu mencari hasil hutan dan
berubah sebagai petani plasma,
sehingga merupakan dampak
penting hipotetik
(2) Rencana program Belum ada Sosial Perubahan Adanya usaha budidaya tanaman DPH Kampung-
kebun plasma ini ini budaya pola pangan terutama program kampung
akan merubah lahan pemanfaatan kemitraan inti-plasma, potensial dalam batas
hutan, lahan bersemak lahan menimbulkan dampak perubahan sosial kajian
dan juga lahan tidak mata pencaharian yang sudah ini.
produktif menjadi terbangun sejak nenek moyangnya
lahan budidaya yaitu mencari hasil hutan dan
tanaman pangan yang berubah sebagai petani plasma,
merupakan alokasi sehingga merupakan dampak
lahan untuk kemitraan penting hipotetik
plasma, sehingga
Halaman I - 80
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
kegiatan ini berpotensi
menimbulkan dampak
perubahan pola
pemanfaatan lahan
dari semula lahan
tidak produktif menjadi
lahan yang lebih
berproduktif yaitu
kebun plasma
(3) Pada kegiatan ini akan Belum ada Sosial Bertambahny Usaha budidaya tanaman pangan DPH Kampung-
merangsang usaha- ekonomi a memiliki dampak langsung dan kampung
usaha baru di wilayah kesempatan positif terhadap variasi lapangan dalam batas
studi terkait semakin berusaha usaha responden sebagai tenaga sosial kajian
membaiknya pemanenan dan pemikulan hasil ini.
perputaran uang panen pada lahan tanaman
dengan adanya pangan dan memiliki dampak
ivestasi, khususnya tidak langsung dan positif
program plasma terhadap usaha lainnya seperti
usaha ojek, usaha kios, usaha jual
beli bensin enceran, usaha truk
pengangkut hasil panen, jual-beli
pasir dan batu, usaha angkutan
umum dan bekerja pada proyek-
proyek lepas. Hanya saja yang
paling penting adalah sejauh mana
kesempatan tersebut dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat
lokal. Oleh karena itu dampak ini
Halaman I - 81
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
dihipotesa sebagai dampak penting
hipotetik
(4) Kegiatan kebun plasma Belum ada Sosial Bertambahny Bertambahnya kesempatan kerja DPH Kampung-
membutuhkan ekonomi a bagi masyarakat setempat adalah kampung
sejumlah tenaga kerja. kesempatan harapan utama mereka meskipun dalam batas
Masyarakat peserta kerja masyarakat menyadari bahwa sosial kajian
plasma bisa bertindak kesempatan tersebut tidaklah ini.
sebagai tenaga kerja di mudah untuk dimanfaatkan. Jika
lahan masing-masing kesempatan ini hanya
yang diikutsertakan dimanfaatkan oleh warga
sebagai plasma, pendatang maka dalam jangka
sehingga kegiatan ini panjang, kehadiran perusahaan
berpotensi berpotensi menimbulkan persoalan
menimbulkan dampak kecemburuan sosial. Oleh sebab itu
bertambahnya dampak Bertambahnya
kesempatan kerja kesempatan kerja dihipotesa
sebagai dampak penting hipotetik
(5) Masyarakat bisa Belum ada Sosial Bertambahny Bertambahnya pendapatan petani DPH Kampung-
berperan sebagai ekonomi a pendapatan plasma yang bersumber dari kampung
tenaga kerja pada masyarakat perannya sebagai tenaga kerja akan dalam batas
lahan jatah plasma berlangsung terus menerus secara sosial kajian
masing-masing. Upah teratur, dan akan berdampak luas ini.
dari pekerja di bagi masyarakat lainnya, sehingga
tanaman pangan tidak dampak ini menjadi dampak
kurang dari UMP tahun penting hipotetik
Halaman I - 82
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
berjalan.
(6) Jika pendapatan Belum ada Sosial Timbulnya Dampak ini akan merubah DPH Kampung-
masyarakat meningkat budaya persepsi perekonomian masyarakat peserta kampung
dari kegiatan inti masyarakat plasma khususnya dan masyarakat dalam batas
plasma ini maka akan lainnya secara mendasar dan sosial kajian
timbul persepsi berjangka panjang, serta, sehingga ini.
masyarakat persepsi yang timbul merupakan
hal yang penting untuk kelancaran
kegiatan. Dari uraian tersebut
maka dampak potensial ini menjadi
dampak penting hipotetik
4. TAHAP PASCA
OPERASI
(1) Kegiatan PHK ini pasti Pelatihan kepada Sosial Hilangnya pada deskripsi kegiatan telah Tidak DPH, -
dilakukan terhadap karyawan sebelum ekonomi kesempatan disampaikan rencana tetapi
seluruh karyawan PHK, dengan harapan kerja pengelolaannya. Dampak potensial masuk
perusahaan pada saat mantan karyawan ini tidak menjadi DPH. Walaupun dalam RKL
kegiatan sudah selesai bisa berdikari untuk tidak DPH, tetapi tetap akan RPL
atau tidak mengembangkan diri dilakukan pengelolaan dan
diperpanjang ijinnya, setelah tidak bekerja pemantauan lingkungan
sehingga berpotensi pada perusahaan.
menimbulkan dampak Mengacu peraturan
Halaman I - 83
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
hilangnya kesempatan perundangan yang
kerja terkait adalah:
Undang-Undang No
13 Tahun 2003
tentang
Ketenagakerjaan;
Undang Undang
Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun
2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial
Nasional; Undang
Undang Republik
Indonesia Nomor 24
Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial;
Undang Undang
Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun
2000 tentang Serikat
Pekerja/ Serikat
Buruh.
(2) Dampak ini merupakan Pelatihan kepada Sosial Penurunan Di dalam deskripsi kegiatan telah Tidak DPH, -
dampak tidak langsung karyawan dan ekonomi pendapatan disampaikan rencana tetapi
(sekunder) yaitu anggota masyarakat masyarakat pengelolaannya Dampak potensial masuk
lanjutan dari dan pemberian ini tidak menjadi DPH. Walaupun dalam RKL
penurunan pesangon sesuai tidak DPH, tetapi tetap akan
Halaman I - 84
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
kesempatan kerja dengan aturan dan dilakukan pengelolaan dan RPL
kesepakatan antara pemantauan lingkungan
perusahaan dengan
karyawan
(3) Persepsi masyarakat Melakukan Sosial Timbulnya Persepsi dan sikap yang Tidak DPH, -
akan muncul ketika pengelolaan terhadap budaya persepsi diprakirakan akan timbul sudah tetapi
kegiatan PHK sumber dampaknya masyarakat diantisipasi dengan penerapan masuk
dilaksanakan yaitu pengingkatan kelola sumber dampak. Dampak dalam RKL
pendapatan potensial ini tidak menjadi DPH. RPL
Walaupun tidak DPH, tetapi tetap
akan dilakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
2) Kegiatan
Pengembalian Lahan
Pada kegiatan Sesuai dengan Sosial Perubahan Sistem penguasaan lahan yang Tidak DPH, -
pengembalian lahan Peraturan Pemerintah budaya pola bersifat komunal, dimana setiap tetapi
akan berdampak Republik Indonesia penguasaan bagian lahan yang ditinggalkan masuk
kepada perubahan pola No. 40 Tahun 1996 lahan akan kembali menjadi hak dalam RKL
pengusaan lahan. tentang Hak Guna masyarakat ulayat maka RPL
Perubahan Usaha, Hak Guna kekuatiran akan terjadinya
pengusahaan lahan Bangunan dan Hak penguasaan lahan oleh pihak lain
dari perusahaan Pakai Atas Tanah tidak akan terjadi. Dampak
kepada masyarakat potensial ini tidak menjadi DPH.
Walaupun tidak DPH, tetapi tetap
Halaman I - 85
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pengelolaan Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Lingkungan yang Komponen
Kegiatan yang
Sudah Direncanakan Lingkunga
No Berpotensi Kesimpulan Wilayah Studi
Sejak Awal Sebagai n Terkena Dampak
Menimbulkan Dampak Evaluasi Dampak Potensial (DPH atau
Bagian dari Rencana Dampak Potensial
Lingkungan Bukan DPH
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
pemilik hak ulayat akan dilakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
Halaman I - 86
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
1. Perubahan suhu
2. Peningkatan aliran permukaan
3. Peningkatan erosi tanah
4. Peningkatan beban sedimen
5. Penurunan kualitas air permukaan
6. Penurunan kualitas udara
7. Peningkatan kebisingan
8. Peningkatan kesuburan tanah
KOMPONEN BIOLOGI
Halaman I - 87
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
1. Batas Proyek
2. Batas Ekologi
3. Batas Sosial
4. Batas Administrasi
Halaman I - 88
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
A FISIK KIMIA
5 tahun, karena dalam waktu 5 tahun terkait
dampak penurunan kualitas udara sudah dapat
diketahui perubahan kualitas lingkungan dari
1 Kualitas udara kondisi tanpa adanya kegiatan dan kondisi dengan
adanya kegiatan, karena kegiatan pengangkutan
hasil sebagai sumber dampak pada tahun ke 5
sudah mencapai 88 trip per hari.
5 tahun, karena dalam waktu 1 tahun terkait
dampak kebisingan sudah dapat diketahui
perubahan kualitas lingkungan dari kondisi tanpa
2 Kebisingan adanya kegiatan dan kondisi dengan adanya
kegiatan, karena kegiatan pengangkutan hasil
sebagai sumber dampak pada tahun ke 5 sudah
mencapai 88 trip per hari.
1 tahun, karena dalam waktu 1 tahun terkait
dampak peningkatan aliran permukaan sudah
dapat diketahui perubahan kualitas lingkungan
3 Aliran permukaan dari kondisi tanpa adanya kegiatan dan kondisi
dengan adanya kegiatan, karena kegiatan
pembukaan lahan sebagai sumber dampak dalam
waktu 1 tahun sudah mencapai 1.400 ha
1 tahun, karena dalam waktu 1 tahun terkait
dampak peningkatan erosi sudah dapat diketahui
perubahan kualitas lingkungan dari kondisi tanpa
4 Erosi adanya kegiatan dan kondisi dengan adanya
kegiatan, karena kegiatan pembukaan lahan
sebagai sumber dampak dalam waktu 1 tahun
sudah mencapai 1.400 ha
1 tahun, karena dalam waktu 1 tahun terkait
dampak peningkatan kesuburan tanah sudah
dapat diketahui perubahan kualitas lingkungan
5 Kesuburan tanah dari kondisi tanpa adanya kegiatan dan kondisi
dengan adanya kegiatan, karena kegiatan
pembukaan lahan sebagai sumber dampak dalam
waktu 1 tahun sudah mencapai 1.400 ha
1 tahun, karena dalam waktu 1 tahun terkait
6 Kualitas air permukaan dampak penurunan kualitas air permukaan sudah
dapat diketahui perubahan kualitas lingkungan
Halaman I - 89
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 90
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Rencana Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman I - 91
Gambar 1.4. Halaman I - 92
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Bab 2
DESKRIPSI RINCI RONA
LINGKUNGAN HIDUP AWAL
Tabel 2.1. Rata-rata Curah Hujan, Hari Hujan, dan Kriteria Tipe
Hujan di Wilayah Studi Periode 10 Tahun (2005-2014)
Hari
Curah Hari
Bulan Tidak Kriteria Tipe Hujan
Hujan Hujan
Hujan Menurut Mohr
(mm) (Hari)
(Hari)
Januari 252 19 12 Bulan Basah
Februari 282 18 10 Bulan Basah
Maret 327 20 11 Bulan Basah
April 232 19 11 Bulan Basah
Mei 187 16 15 Bulan Basah
Juni 165 15 15 Bulan Basah
Juli 135 13 18 Bulan Basah
Agustus 151 13 18 Bulan Basah
Septermber 128 14 16 Bulan Basah
Oktober 119 13 17 Bulan Basah
November 161 16 15 Bulan Basah
Desember 225 18 13 Bulan Basah
Jumlah 2.364 194 171 BB=12, BK=0
Halaman II - 1
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
x 100%
dengan nilai Q disajikan pada Tabel 2.2 dan data Tabel 2.3.
Tahun BK BL BB
2005 1 11
2006 1 1 10
2007 12
2008 1 5 6
2009 1 5 6
2010 2 3 7
2011 1 11
2012 12
2013 12
2014 12
Rata-rata 1 2 10
Sumber: Data Primer dari Stasiun BMKG Manokwari (2005-2014)
Halaman II - 2
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2. Kualitas Udara
Suhu udara pada siang hari di bawah tegakan pohon hutan adalah
30oC sedangkan suhu udara di perladangan penduduk yang masih
terbuka belum ada tanamannya adalah 31oC.
Kampung
Kode
No. Lokasi Koordinat Keterangan
Sampel
Sampel
139o13‟01” BT mewakili bagian Timur
1 Janderau U1
0o51‟10” LS wilayah studi
139o02‟21” BT mewakili bagian tengah
2 Anjai U2
0o49‟04” LS wilayah studi
138o56‟18” BT mewakili bagian Barat
3 Senopi U3
0o50‟32” LS wilayah studi
Halaman II - 3
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
SO2
1000 900
Kadar (µg/Nm3)
500
CO
40000
30000
Kadar (µg/Nm3)
30000
20000
10000
230,85 298,71 276,42
0
U1 U2 U3 Ambang Batas
NO2
600
Kadar (µg/Nm3)
400
400
200
27,21 28,31 27,92
0
U1 U2 U3 Ambang Batas
Halaman II - 4
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
O3
Kadar (µg/Nm3)
250 235
200
150
100
48,3 48,3 48,3
50
0
U1 U2 U3 Ambang Batas
Debu Partikulat
250 230
Kadar (µg/Nm3)
200
150
100
50 7,68 8,43 7,61
0
U1 U2 U3 Ambang Batas
Timbal (Pb)
5
4
Kadar (µg/Nm3)
4
3
2
1
0,04 0,04 0,04
0
U1 U2 U3 Ambang Batas
Pada Tabel 2.5 dan Gambar 2.5 dapat dilihat bahwa kadar debu
yang maksimum pada saat ini adalah 8,43 µg/Nm3.
Halaman II - 5
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
3. Tingkat Kebisingan
Kampung
Kode
No. Lokasi Koordinat Keterangan
Sampel
Sampel
139o13‟01” BT mewakili pemukiman
1 Janderau U1
0o51‟10” LS penduduk
139o02‟21” BT mewakili pemukiman
2 Anjai U2
0o49‟04” LS penduduk
138o56‟18” BT mewakili areal kebun
3 Senopi U3
0o50‟32” LS
Halaman II - 6
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
80
70
70
60
48,2 46,8
50 43,5
dB (A)
40
30
20
10
0
U1 U2 U3 Ambang Batas
4. Aliran Permukaan
Q = CAI
Dimana :
Halaman II - 7
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
5. Tanah
Menurut Peta Land System dan Land Suitability Lembar 2914 dan
2915, skala 1:250.000 tahun 1990 Pusat Penelitian Tanah dan
Agroklimat Bogor, areal rencana perkebunan ini terdiri dari 9 sistem
lahan, yang secara lengkap disajikan pada Tabel 2.8 sedang
sebarannya secara spasial disajikan pada Gambar 2.9 Peta Tanah.
Halaman II - 8
PETA TANAH
Halaman II - 10
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 11
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 12
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Bobot Isi dan Porositas Tanah. Bobot isi tanah (bulk density)
berhubungan erat dengan kemudahan penetrasi akar tanaman ke
dalam tanah, drainase dan aerasi tanah, serta sifat fisika tanah
lainnya. Nilai bobot isi tanah bervariasi antara satu tanah dengan
tanah lainnya karena adanya variasi kandungan bahan organik,
tekstur tanah, kedalaman perakaran, struktur tanah, jenis fauna
tanah, pengolahan tanah, dan lain-lain.
Halaman II - 13
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha budidaya tanaman Pangan Dan Pabrik Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 14
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Hasil pengukuran kadar air pada keadaan kapasitas lapang (pF 2.54
atau 1/3 bar) dan keadaan pada titik layu permanen (pF 4.2 atau 15
bar) pada wilayah studi menunjukkan kadar air tersedia bagi
tanaman berkisar dari 6.31-7.50%-volume. Secara umum, hal ini
menunjukkan tanah-tanah di lokasi studi memiliki kemampuan
memegang air yang dinilai berdasarkan prosentase pori air tersedia
tergolong rendah (kriteria dari LPT, 1980), tetapi walaupun demikian,
hal yang menguntungkan adalah bahwa wilayah ini termasuk
kedalam wilayah bertipe iklim sangat basah menurut sistem
klasifikasi Schmidt dan Ferguson (1951).
Halaman II - 15
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 16
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 17
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 18
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 19
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 20
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dari hasil perhitungan laju erosi, diperoleh laju erosi paling tinggi
adalah 1 ton/ha/tahun.
Oleh karena rona lingkungan hidup awal ini kondisi tutupan lahan
adalah berupa vegetasi hutan alam, maka kelas erosi diturunkan
dari kriteria Tingkat Bahaya Erosi dari Ditjen RRL Departemen
Kehutanan, 1998) meliputi 5 (lima) kelas erosi yaitu:
Kehilangan Tanah
No. Kelas TBE Keterangan
(Ton/Ha/Th)
1 I Kurang dari (<) 15 Sangat ringan
2 II 16 – 60 Ringan
3 III 60 – 180 Sedang
4 IV 180 – 480 Berat
5 V Lebih dari (>) 40 Sangat berat
Sumber : Departemen Kehutanan, 1998
Halaman II - 21
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 22
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 23
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Baku mutu untuk Cl2 adalah 0,03 mg/l, sedangkan hasil analisis
laboratroium menunjukkan kadar yang lebih tinggi dari baku mutu
pada beberapa lokasi sampel yaitu 0,04 mg/l dan 0,05 mg/l pada
lokasi pengambilan sampel di Sungai Arumi, serta 0,06 mg/l pada
hilir Sungai Apiri, dan 0,07 mg/l dan 0,05 mg/l pada Sungai Api.
Tingginya Cl2 ini diperkirakan secara alami, yaitu masukknya Cl2
dari udara ke dalam badan air sungai, dan kemudian bersenyawa
hingga meningkatkan kadar Cl2 di badan air.
Halaman II - 24
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Hasil analisis air bersih di wilayah studi dapat dilihat pada Tabel
2.16. Hasil analisis kemudian diperbandingkan dengan Baku Mutu
sebagaimana diatur di dalam Permenkes RI Nomor
416/Menkes/Per/IX/1990. Berdasarkan hasil analisis laboratorim,
seluruh paramater kadarnya masih di bawah baku mutu yang
ditetapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas air di
wilayah studi adalah baik (tidak tercemar).
Hasil Analsisi
No. Parameter Satuan Baku Mutu Janderau
Senopi (AT2)
(AT1)
SIFAT FISIK
1 Odor - Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau
2 TDS mg/l 1000 161 257
3 Turbidity NTU 25 <1,0 <1,0
4 Taste - Tidak berasa Tidak berasa Tidak berasa
5 Temperature oC Suhu udara ±3 26,80 27,50
6 Color TCU 15 <1,0 <1,0
SIFAT KIMIA
1 pH - 6,5 – 9,0 6,52 6,35
2 Chloride, Cl mg/l 600 6,57 2,57
3 CaCO3 mg/l 500 53,10 80,69
4 Fluoride, F mg/l 1,5 0,094 0,10
5 Cr6+ mg/l 0,05 <0,001 <0,001
6 NO2-N mg/l 1 <0,004 <0,004
7 NO3-N mg/l 10 0,16 0,09
8 SO42- mg/l 400 1,83 3,32
9 Hg mg/l 0,001 <0,001 <0,001
10 As mg/l 0,05 <0,002 <0,002
11 Fe mg/l 1 0,02 <0,01
12 Cd mg/l 0,005 <0,004 <0,004
13 Mn mg/l 0,5 <0,007 <0,007
14 Se mg/l 0,01 <0,002 <0,002
15 Zn mg/l 15 0,11 0,094
16 CN mg/l 0,1 <0.01 <0,01
17 Pb mg/l 0,05 <0,03 <0,03
18 MBAS mg/l 0,5 0,05 0,061
19 KMnO4 mg/l 10 2,38 3,75
BIOLOGI
1 Total Coliform Jml/100 10 0 0
ml
Sumber : Hasil Analisis Laboratorium Penguji PT Global Quality Analitical, 2016
Halaman II - 25
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
8. Penutupan Lahan
Luas
No. Tata Guna Lahan
Ha (%)
1 Hutan tanah kering 12.710,71 65,6
2 Hutan tanah berawa 3.249,16 16,8
3 Tanah terbuka Dan Savana 3.408,90 17,6
Jumlah 19.368,77 100,0
Prosentase
No. KELAS LERENG LUAS (ha)
(%)
1 A Datar (0-5 %) 14.525,12 74,99
2 B Landai (8-15 %) 2.831,13 14,62
3 C Agak Curam (15-25 %) 1.975,56 10,20
4 D Curam (25-40 %) 36,96 0,19
5 E Sangat Curam >40 % - -
Jumlah 19.368,77 100
Sumber: Hasil overlay Peta RBI (Lembar 2914-54. 2914-63, 2914-64, 2915-22, 2915-24,
2915-31, 2915-32, 2915-33 dan 2915-34 skala 1:50.000) dan Peta penunjukan
kawasan hutan dan perairan, Provinsi Papua Barat tahun 2014
Halaman II - 26
PETA KELAS LERENG
1. Vegetasi
Halaman II - 29
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 30
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
3) Indeks Dominansi
C = (ni/N) 2
I=1
Dimana :
C = Indeks Dominansi
ni = Nilai Penting Jenis ke-i
N = Total Nilai Penting
4) Indeks Keragaman
Halaman II - 31
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 32
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Lokal Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
Halaman II - 33
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 34
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi Jenis
No Nama Lokal Nama Latin INP (%)
(N/Ha)
Halaman II - 35
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Lokal Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
1 Tiin Pometia pinnata 145 39,43
2 Kokrin Pipturus argenteus 133 33,07
3 Ignen Piper aduncum 76 21,26
4 Wian Palaquium amboinensis 57 20,99
5 Manap Artocarpus incisa 56 18,38
6 Bopak Endospermum sp 43 17,39
7 Mur Spondias dulcis 56 16,78
8 Bisyan Intsia bijuga 54 16,35
9 Waspor Planchonella sp 35 14,28
10 Suom Paraserianthes falcata 33 11,66
11 Ifwoot Alphitonia excelsa 33 11,46
12 Ninjir Dysoxylum mole 34 11,07
13 Aruwau Anthocephalus cadamba 28 10,19
14 Kamir Octomeles sumatrana 25 9,74
15 Kuor Clerodendron buchanani 23 9,52
16 Kasubra Bixa orellana 24 8,93
17 Nabe Aleurites moluccana 22 8,70
18 Tak Ficus sp 21 6,49
19 Aruwau Nauclea orientalis 12 4,77
20 Wakmur Homalanthus sp 12 4,77
21 Pin Araucaria cunninghamii 12 4,77
Jumlah 934
Indeks Dominansi ( C ) 0,065
Indeks keragaman (H') 2,794
Halaman II - 36
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Lokal Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
1 Tiin Pometia pinnata 53 73,95
2 Mur Spondias dulcis 16 25,11
3 Kokrin Pipturus argenteus 11 20,24
4 Wian Palaquium amboinensis 9 17,20
5 Ucepin Dendrocnide moroides 9 17,20
6 Tir Pterocarpus indicus 9 16,42
7 Aruwau Nauclea orientalis 9 17,20
8 Kamir Octomeles sumatrana 8 15,29
9 Sarup Canarium asperum 8 15,29
10 Sonturuar Toona sureni 7 13,38
11 Bisyan Intsia bijuga 7 13,38
12 Mhik Pangium edule 7 12,60
13 Wakmur Homalanthus sp 6 11,47
14 Kar Planchonella sp 6 10,69
15 Sram Ficus grandis 6 10,69
16 Praa Aglaia cuculata 4 6,08
17 Ignen Piper aduncum 2 3,82
Jumlah 177
Indeks Dominansi ( C ) 0,101
Indeks keragaman (H') 2,501
Halaman II - 37
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Lokal Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
Halaman II - 38
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Lokal Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
1 Bisyan Intsia bijuga 325 19,64
2 Wakmur Homalanthus sp 210 16,09
3 Wian Palaquium amboinensis 211 15,65
4 Tir Pterocarpus indicus 179 13,77
5 Kokrin Pipturus argenteus 176 11,86
6 Pin Araucaria cunninghamii 162 10,61
7 Pakiam Mallotus philippinensis 65 10,11
8 Sonturuar Toona sureni 101 9,89
9 Tak Ficus sp 112 9,56
10 Mur Spondias dulcis 88 9,17
11 Kasubra Bixa orellana 91 8,49
12 Buau Mallotus sp 56 7,61
13 Tiin Pometia pinnata 89 7,43
14 Sarup Canarium asperum 89 7,43
15 Sram Ficus grandis 67 6,80
16 Aruwau Anthocephalus cadamba 78 6,79
17 Ninjir Dysoxylum mole 34 5,20
18 Duom Alstonia scholaris 34 4,88
19 Mhik Pangium edule 27 4,57
20 Manap Artocarpus incisa 24 4,12
21 Ignen Piper aduncum 36 3,99
22 Ifwoot Alphitonia excelsa 22 3,06
23 Suom Paraserianthes falcata 16 2,48
24 Praa Aglaia cuculata 7 0,79
Jumlah 2.299
Indeks Dominansi ( C ) 0,054
Indeks keragaman (H') 2,881
Sumber : Hasil Pengolahan Data Survey Lapangan, 2016
Halaman II - 39
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Lokal Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
1 Mur Spondias dulcis 191 48,95
2 Tiin Pometia pinnata 166 43,69
3 Bisyan Intsia bijuga 145 39,74
4 Praa Aglaia cuculata 91 23,58
5 Kasubra Bixa orellana 53 15,71
6 Nabe Aleurites moluccana 39 15,21
7 Kokrin Pipturus argenteus 45 14,88
8 Wian Palaquium amboinensis 36 12,82
9 Wamput Macaranga aleuritoides 34 10,89
10 Kar Planchonella sp 26 10,56
11 Tir Pterocarpus indicus 24 10,16
12 Tak Ficus sp 26 9,29
13 Wakmur Homalanthus sp 22 9,25
14 Pin Araucaria cunninghamii 22 7,98
15 Sram Ficus grandis 25 7,81
16 Suom Paraserianthes falcata 23 7,67
17 Sarup Canarium asperum 15 6,57
18 Ignen Piper aduncum 11 3,73
19 Ifwoot Alphitonia excelsa 5 1,51
Jumlah 999
Indeks Dominansi ( C ) 0,089
Indeks keragaman (H') 2,536
Halaman II - 40
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Lokal Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
1 Tiin Pometia pinnata 56 61,51
2 Sram Ficus grandis 32 42,25
3 Kokrin Pipturus argenteus 21 28,61
4 Tir Pterocarpus indicus 15 20,82
5 Aruwau Nauclea orientalis 12 16,12
6 Kuor Clerodendron buchanani 12 15,03
7 Mhik Pangium edule 11 14,73
8 Aruwau Anthocephalus cadamba 9 11,95
9 Waspor Planchonella sp 9 11,41
10 Suom Paraserianthes falcata 9 10,87
11 Sonturuar Toona sureni 8 10,56
12 Ucepin Dendrocnide moroides 8 10,56
13 Kamir Octomeles sumatrana 7 9,72
14 Duom Alstonia scholaris 7 9,72
15 Praa Aglaia cuculata 7 9,18
16 Sarup Canarium asperum 5 6,40
17 Buau Mallotus sp 4 5,55
18 Bopak Endospermum sp 4 5,01
Jumlah 236
Indeks Dominansi ( C ) 0,095
Indeks Keanekaragaman (H') 2,585
Halaman II - 41
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Lokal Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
1 Tiin Pometia pinnata 912 25,08
2 Kuor Clerodendron buchanani 443 14,35
3 Kokrin Pipturus argenteus 357 13,94
4 Sarup Canarium asperum 368 12,90
5 Mur Spondias dulcis 324 11,76
6 Waspor Planchonella sp 222 10,64
7 Sonturuar Toona sureni 167 10,17
8 Wian Palaquium amboinensis 178 9,50
9 Kamir Octomeles sumatrana 311 8,75
10 Manap Artocarpus incisa 134 7,46
11 Tir Pterocarpus indicus 101 6,38
12 Bisyan Intsia bijuga 89 5,93
13 Mhik Pangium edule 73 5,59
14 Bopak Endospermum sp 73 5,40
15 Pin Araucaria cunninghamii 65 5,23
16 Ifwoot Alphitonia excelsa 89 5,21
17 Kar Planchonella sp 54 4,45
18 Pakiam Mallotus philippinensis 62 4,26
19 Wakmur Homalanthus sp 34 4,01
20 Wamput Macaranga aleuritoides 67 4,00
21 Nabe Aleurites moluccana 39 3,76
22 Ucepin Dendrocnide moroides 54 3,17
23 Aruwau Anthocephalus cadamba 81 3,03
24 Buau Mallotus sp 78 2,79
25 Aruwau Nauclea orientalis 33 2,72
26 Tak Ficus sp 44 2,59
27 Kasubra Bixa orellana 48 2,50
28 Duom Alstonia scholaris 55 2,29
29 Ignen Piper aduncum 49 2,16
Jumlah 4.604
Indeks Dominansi ( C ) 0,053
Indeks keragaman (H') 2,907
Halaman II - 42
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 43
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Lokal Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
1 Wian Palaquium amboinensis 191 45,64
2 Mur Spondias dulcis 176 43,34
3 Kokrin Pipturus argenteus 125 33,30
4 Bisyan Intsia bijuga 90 24,76
5 Pin Araucaria cunninghamii 68 19,84
6 Tiin Pometia pinnata 45 17,64
7 Kuor Clerodendron buchanani 45 17,39
8 Kamir Octomeles sumatrana 45 15,68
9 Manap Artocarpus incisa 33 14,24
10 Waspor Planchonella sp 32 11,84
11 Ifwoot Alphitonia excelsa 27 10,58
12 Tir Pterocarpus indicus 24 10,22
13 Ignen Piper aduncum 21 9,37
14 Aruwau Nauclea orientalis 13 5,31
15 Ucepin Dendrocnide moroides 12 5,11
16 Kasubra Bixa orellana 10 4,46
17 Duom Alstonia scholaris 12 3,64
18 Tak Ficus sp 9 2,79
19 Wakmur Homalanthus sp 8 2,59
20 Sarup Canarium asperum 5 2,23
Jumlah 991
Indeks Dominansi ( C ) 0,085
Indeks keragaman (H') 2,521
Halaman II - 44
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Lokal Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
1 Ucepin Dendrocnide moroides 24 38,45
2 Bopak Endospermum sp 23 38,06
3 Kuor Clerodendron buchanani 25 36,96
4 Wian Palaquium amboinensis 16 23,96
5 Kamir Octomeles sumatrana 11 17,57
6 Mur Spondias dulcis 9 13,63
7 Waspor Planchonella sp 9 13,63
8 Tak Ficus sp 9 13,00
9 Suom Paraserianthes falcata 9 13,00
10 Tiin Pometia pinnata 8 12,61
11 Kokrin Pipturus argenteus 8 12,61
12 Mhik Pangium edule 8 12,61
13 Pin Araucaria cunninghamii 8 11,35
14 Wakmur Homalanthus sp 7 10,32
15 Aruwau Anthocephalus cadamba 6 9,93
16 Aruwau Nauclea orientalis 6 9,30
17 Buau Mallotus sp 5 7,01
18 Sram Ficus grandis 4 5,99
Jumlah 195
Indeks Dominansi ( C ) 0,076
Indeks keragaman (H') 2,740
Halaman II - 45
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
Halaman II - 46
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi Jenis
No Nama Latin INP (%)
(N/Ha)
1 Amomum sp 26 35,48
2 Metroxylon sago 23 33,52
3 Colocasia falax 22 30,35
4 Nauclea orietalis 19 21,66
5 Macaranga aleuritoides 18 19,33
6 Artocarpus sp 13 17,74
7 Areca pumila 11 16,43
8 Ficus sp 8 11,11
9 Piper aduncum 9 9,24
10 Octomeles sumatrana 4 5,14
Jumlah 153
Indeks Dominansi ( C ) 0,124
Indeks keragaman (H') 2,191
Halaman II - 47
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 48
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
1 Metroxylon sago 8 57,00
2 Nauclea orietalis 7 41,55
3 Amomum sp 6 42,75
4 Colocasia falax 3 21,38
5 Ficus sp 2 14,25
6 Piper aduncum 1 7,13
7 Glochidion sp 2 14,25
8 Macaranga aleuritoides 1 7,13
9 Octomeles sumatrana 3 18,60
10 Areca pumila 7 41,55
11 Artocarpus sp 6 34,42
Jumlah 46
Indeks Dominansi ( C ) 0,122
Indeks keragaman (H') 2,204
Halaman II - 49
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
Halaman II - 50
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Latin Jenis jml plot INP (%)
(N/Ha)
1 Metroxylon sago 29 23 38,47
2 Nauclea orietalis 22 11 23,58
3 Amomum sp 12 11 17,21
4 Colocasia falax 11 11 16,57
5 Ficus sp 11 9 14,83
6 Piper aduncum 12 8 14,60
7 Glochidion sp 9 7 11,82
8 Macaranga aleuritoides 8 7 11,18
9 Octomeles sumatrana 9 6 10,95
10 Areca pumila 9 6 10,95
11 Artocarpus sp 8 6 10,31
12 Myristica sp 9 5 10,08
13 Syzygium sp 8 5 9,44
Jumlah 157
Indeks Dominansi ( C ) 0,096
Indeks keragaman (H') 2,464
Halaman II - 51
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 52
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Komposisi
No Nama Latin Jenis INP (%)
(N/Ha)
1 Ficus sp 12 61,22
2 Syzygium sp 9 50,51
3 Glochidion sp 7 39,29
4 Piper aduncum 7 37,24
5 Macaranga aleuritoides 6 33,67
6 Colocasia falax 7 33,16
7 Octomeles sumatrana 2 11,22
8 Areca pumila 2 11,22
9 Artocarpus sp 2 11,22
10 Myristica sp 2 11,22
Jumlah 56
Indeks Dominansi ( C ) 0,133
Indeks keragaman (H') 2,119
No Nama Jenis
1 Imperata cylindrica
2 Biophytum petersianum ( pendek )
3 Biophytum reinwardtii ( tinggi )
4 Themeda australis
5 Mimosa invisa
6 Mimosa pudica
7 Bidens pilosa
8 Sorghum sp
9 Andropogon aciculatus
10 Colopogonium mucunoides
11 Mikania scandens
12 Ipomoea eriocarpa
13 Amarantus spinosus
14 Amarantus sp
15 Evigeron sumatrensis
16 Elensine indica
17 Paspalum conjugatum
18 Sida acuta
19 Phragmites karka
20 Ageratum conyzoides
21 Cyperus rotundus
Halaman II - 53
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No Nama Jenis
22 Cyperus pilosus
23 Cyperus eragrostis
24 Cyperus sp
25 Jussina repens
26 Polygonum sp
27 Hydrolea zeylanica ( daun halus bunga gerombol warna putih )
28 Phylantus niruri
29 Panicum sp
30 Digitaria songuinalis
31 Digitaria sp
32 Cyperus sp 1
33 Cyperus sp 2
Sumber : Hasil pengamatan di lapangan, 2016
Halaman II - 54
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2. Etnobotani
Halaman II - 55
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Hasil hutan bukan kayu di wilayah studi dapat dilihat pada Tabel
2.42. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil hutan bukan
kayu di wilayah studi terdiri dari rotan, bambu, gaharu, lawang,
sagu, aren, kemiri, matoa dan lain-lain.
Halaman II - 56
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Nama lokal Nama Umum Nama Ilmiah / Latin Keterangan Manfaat
Halaman II - 57
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
1) Mamalia
Perlindungan
Nama PP No 7 The IUCN Red
No. Nama Umum Nama Ilmiah / Latin
lokal Tahun List Threatened
1999 Species
1. Akie Landak Zaglossus bruijnii Tidak Critically
Endangered
2. Akos Kanguru tanah Darcopsis muelleri Tidak Belum terdaftar
3. Akos Kanguru tanah Thylogale bruijnii Ya Belum terdaftar
4. Duau Babi Sus scrova papuensis Tidak Belum terdaftar
5. Duk Kelelawar Emballanura sp Tidak Belum terdaftar
6. Duk Kelelawar Pteropus Tidak Least Concern
neohibernicus
7. Katwo Kanguru pohon Dendrolagus Ya Vulnerable
dorianus notatus
8. Kestiah Kus kus Spilocuscus Tidak Least Concern
/ Krer maculatus
9. Kimier Tikus rumah Rattus-rattus Tidak Belum terdaftar
brevicaudatus
10. Rusa Rusa Cervus timorensis Ya Vulnerable
11. Simai Kanguru pohon Dendrolagus ursinus Ya Vulnereble
12. Sitah Tikus tanah Murexia longicaudata Tidak Least Concern
13. Tuf Tikus tanah Myoietis melas Tidak Belum terdaftar
Halaman II - 58
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2) Aves
Perlindungan
Nama The IUCN Red
No. Nama Umum Nama Ilmiah / Latin PP No 7
lokal List Threatened
Tahun 1999
Species
1. Kakatua Kakatua hijau Micropsitta keiensis Tidak Least Concern
2. Akabro Raja udang Halcyon macleayii Ya Belum terdaftar
3. Amosrit Kum-kum Ptilonopus Tidak Belum terdaftar
magnificolourus
4. Aok Mino dumontii Tidak Least Concern
5. Arif Raja udang Halcyon torotoro Ya Belum terdaftar
6. Bohia Burung hantu Caprimulgus macrurus Tidak Least Concern
7. Eruaya Bangau Egretta ibis Ya Belum terdaftar
8. Haf Maleo Talegalla jobiensis Ya Least Concern
9. Hape Kum-kum Ducula pinon Ya Least Concern
10. Hape Kum-kum Ducula zoeae Ya Least Concern
11. Hefwo Elang Aviceda subcristata Ya Least Concern
12. Hefwo Elang Haliastur indus Ya Least Concern
13. Itesrat Burung hantu Podargus papuensis Tidak Least Concern
14. Jik Kum-kum Ptilonopus pulchellus Tidak Belum terdaftar
15. Kawia Maleo Talegalla cuvieri Ya Least Concern
16. Kaya Burung hantu Ninox rufa Tidak Least Concern
17. Kes Luri Lorius lory Ya Least Concern
18. Kif Kowok Philemon buceroides Tidak Least Concern
19. Komi Burung hantu Podargus ocellatus Tidak Least Concern
20. Komjan Kakatua raja Probosciger atterimus Ya Least Concern
21. Kos Trichoglossus Tidak Least Concern
haematodus
22. Kos Urip Charmosyna papou Tidak Least Concern
23. Kowar Belah rotan Cicinurus regius Tidak Belum terdaftar
24. Matiaf Burung Paradisaea minor Ya Least Concern
Cenderawasih
25. Muoh Eclectus rotatus Tidak Belum terdaftar
26. ok Raja udang Dacelo gaudihaud Ya Belum terdaftar
Akabro
27. Peskeke Burung cui Toxorhamphus Tidak Least Concern
poliopterus
Halaman II - 59
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Perlindungan
Nama The IUCN Red
No. Nama Umum Nama Ilmiah / Latin PP No 7
lokal List Threatened
Tahun 1999
Species
28. Petniam Eudynamis scolopacea Tidak Belum terdaftar
29. Potako Kasuari Casuarius benetii Ya Belum terdaftar
30. Sokok Raja udang Ceyx lepidus Ya Least Concern
31. Topor Raja udang Tanysiptera galatea Ya Least Concern
32. Waf Kakatua Cacatua galerita Ya Least Concern
33. Wamoh Rangkong Rhyticeros plicatus Ya Least Concern
34. Wombah Sericornis rufescens Tidak Least Concern
35. Workuon Coracina papuensis Tidak Least Concern
Sumber : Survey Lapangan dan Wawancara, 2016
3) Hepterofauna
Halaman II - 60
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Perlindungan
Nama Nama The IUCN Red
No. Nama Ilmiah / Latin PP No 7
lokal Umum List Threatened
Tahun 1999
Species
1. Baniet Kura-kuraCarettachelys coreacea Ya Belum terdaftar
2. Dap Katak Bufo sp Tidak Belum terdaftar
3. Dap Katak Litoria sp Tidak Belum terdaftar
4. Dowop Katak hijau
Dasia olivacea Tidak Least Concern
5. Fuot Soa-soa Hydrosaurus Ya Belum terdaftar
amboinensis
6. Kadal Kadal Mabouya multifasciata Tidak Belum terdaftar
7. Kasugwwa Ular Phyton reticulatus Tidak Belum terdaftar
8. Kufie Ular Micropechis ikaheka Tidak Belum terdaftar
9. Kuop Ular Gonysoma sp Tidak Belum terdaftar
Sumber : Survey Lapangan dan Wawancara, 2016
4) Serangga
Perlindungan
Nama The IUCN Red
No. Nama Umum Nama Ilmiah / Latin PP No 7
lokal List Threatened
Tahun 1999
Species
1. Aprur Belalang Valanga nigricornis Tidak Belum terdaftar
2. Biek Lebah sedang Apis indica Tidak Belum terdaftar
3. Hikwan Kupu-kupu Atrophaneura polydorus Tidak Belum terdaftar
4. Hikwan Kupu-kupu Delias sagessa anjae Tidak Belum terdaftar
5. Hikwan Kupu-kupu Graphium agamemnom Tidak Belum terdaftar
6. Hikwan Kupu-kupu Graphium macfarlanei Tidak Belum terdaftar
7. Hikwan Kupu-kupu Graphium wallacei Tidak Belum terdaftar
8. Hikwan Kupu-kupu Ornithoptera goliath Ya Belum terdaftar
9. Hikwan Kupu-kupu Ornithoptera paradisea Ya Least Concern
Halaman II - 61
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 62
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
6. Biota Air
1) Ikan (Nekton)
Perlindungan
Nama The IUCN Red
No. Nama Umum Nama Ilmiah / Latin PP No 7
lokal List Threatened
Tahun 1999
Species
1. Apanai Lele asli Papua Neosilurus ater Tidak Belum terdaftar
2. Apanai Lele asli Papua Neosilurus equinus Tidak Belum terdaftar
3. Arawia Reinbouw Melanotaenia maccullohi Tidak Belum terdaftar
4. Lele Lele Clarias batrachus Tidak Least Concern
5. Nggan Belut Anguilla bicolor Tidak Near
Threatened
6. Nggaren Ikan sembilan Arius spp Tidak Belum terdaftar
7. Sekafra Sicyopterus ottwensi Tidak Belum terdaftar
8. Setiah Ikan pelangi Melanotaenia affinis Tidak Belum terdaftar
9. Siam Lele asli Papua Neosilurus brevidorsalis Tidak Belum terdaftar
10. Soh Ikan gabus Oxyeleotris gyrinoides Tidak Least Concern
11. Tome Ikan julung Arrhamphus spp Tidak Belum terdaftar
Sumber : Survey Lapangan dan Wawancara, 2016
Halaman II - 63
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2) Plankton
Koordinat Pendekatan
No. Kode Lokasi
Bujur TImur Bujur Selatan
1 AS1 S. Arumi (hulu) 139o 13‟ 32” 0o 48‟ 44”
2 AS2 S. Arumi (hilir) 139 12‟ 32”
o 0o 51‟ 01”
3 AS3 S. Apiri (hulu) 139 08‟ 32”
o 0o 52‟ 22”
4 AS4 S. Apiri (hilir) 139 00‟ 32”
o 0o 49‟ 46”
5 AS5 S. Api (hulu) 139 03‟ 32”
o 0o 49‟ 57”
6 AS6 S. Api (hilir) 139 55‟ 55”
o 0o 50‟ 46”
Halaman II - 64
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
AS 1 AS 2 AS 3 AS 4 AS 5 AS 6
No. PHYTOPLANKTON 3 3 3 3 3 3
(Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m )
CYANOPHYCEAE
1 Oscilatoria sp. 0 0 1.533.835 0 0 0
2 Trichodesmium sp 0 0 0 0 0 208.521
EUGLENEOPHYYCEA
1 Euglena sp. 0 0 0 0 501 0
CHLOROPHYCEAE
1 Closterium sp. 0 0 501 0 0 0
BACILLAROPHYCEAE
1 Achnanthes sp 8.333 1.504 501 0 103 0
2 Amphora sp 0 0 0 0 501 0
3 Bacteriastrum sp 0 0 0 0 0 9.023
4 Chaetoceros sp 0 0 0 0 0 10.025
5 Coscinodiscus sp 0 0 0 0 0 2.005
6 Cymbella sp 3.333 1.003 0 0 0 0
7 Fragilaria sp 63.333 12.030 9.023 7.519 0 5.013
8 Frustulia sp 0 0 501 0 0 0
9 Gomphonema sp 138.333 32.581 501 2.506 1.504 2.005
10 Melosira sp 1.667 501 0 0 0 0
11 Navicula sp 65.000 13.033 1.003 1.504 1.504 4.010
12 Neidium sp 0 501 0 0 0 0
13 Nitzschia sp 1.667 0 0 01.003 1.003 3.008
14 Pinnularia sp 1.667 0 0 0501 0 0
15 Pleurosigma sp 1.667 0 0 0 0 0
16 Rhizosolenia sp 0 0 0 0 0 2.005
17 Stauroneis sp 1.667 0 0 0 0 0
18 Surirella sp 0 0 0 0 501 0
19 Thalassiothrix sp 0 0 0 0 0 7.018
DINOPHYCEAE
1 Peridinium sp 0 0 0 501 0 2.005
2 Prorocentrum sp 0 0 0 0 0 501
Halaman II - 65
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
AS 1 AS 2 AS 3 AS 4 AS 5 AS 6
No. ZOOPLANKTON 3 3 3 3 3 3
(Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m )
PROTOZOA
1 Arcella sp 2.506 1.003 173.684 1.754 752 0
2 Didinium sp 0 0 0 0 251 0
3 Diflugia sp 0 0 1.504 0 0 0
4 Eugplypha sp 4.762 501 1.253 0 1.003 0
5 Favella sp 0 0 0 0 0 251
6 Halteria sp 0 0 501 0 0 0
7 Hyalosphenia sp 501 501 0 0 0 0
8 Lepadella sp 0 0 3.008 1.003 0 0
9 Loxophyllum sp 0 501 752 0 0 0
10 Vorticella sp 1.253 0 0 501 0 0
11 Wailesella sp 3.008 1.253 0 501 0 0
ROTIFERA
1 Trichotria sp 1.754 0 0 0 0 0
CRUSTACEA
1 Nauplius (stadia) 0 0 0 0 0 501
NEMATODA WORM
2 752 0 1.253 0 752 0
(SP1)
AS 1 AS 2 AS 3 AS 4 AS 5 AS 6
No. BENTHOS 3 3 3 3 3 3
(Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m ) (Sel/m )
OLIGOCHAETA
1 Lumbriculus sp 30 30 0 0 0
DIPTERA
1 Polypedylum sp 0 0 30 0 30 0
GASTROPODA
1 Melanoides sp 0 0 0 59 30 0
Kelimpahan 30 30 30 59 60 0
Taksa (S) 1 1 1 1 2 0
Keragaman (H’) 0 0 0 0 1 0
Keseragaman € - - - - 1 0
Dominanci (D) 1 1 1 1 0,5 0
Sumber : Laboratorium Penguji PT Global Quality Analitical, 2016
Halaman II - 66
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 67
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
1. Kependudukan
Halaman II - 68
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Agama
No Distrik
Kristen Protestan Kristen Khatolik Lainnya
1 Kebar 98,86% 0,99% 0,15%
2 Senopi 48,34% 51,66% 0%
Sumber : Distrik Kebar Dalam Angka Tahun 2014 dan Distrik Senopi Dalam
Angka Tahun 2014
Halaman II - 69
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2. Pendidikan
Jumlah murid SD di Distrik Kebar adalah 699 jiwa dan jumlah guru
adalah 20 jiwa sehingga rasio guru terhadap murid adalah 1
berbanding 35. Jumlah murid SD di Distrik Senopi adalah 253 jiwa
dan jumlah guru adalah 12 jiwa sehingga rasio guru terhadap murid
adalah 1 berbanding 21.
Saat ini di wilayah studi anak usia sekolah pada tingkat SD yang
mampu menamatkan pendidikannya masih terbatas pada kisaran
60% sampai 80%.
Jumlah murid SLTP di Distrik Kebar adalah 219 jiwa dan jumlah
guru adalah 20 jiwa sehingga rasio guru terhadap murid adalah 1
berbanding 11. Jumlah murid SLTP di Distrik Senopi adalah 77 jiwa
dan jumlah guru adalah 1, sehingga rasio guru terhadap murid
adalah 1 berbanding 77.
Halaman II - 70
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
3. Struktur Sosial
Marga/ klen
Halaman II - 71
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
4. Kesempatan Kerja
Halaman II - 72
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
5. Mata Pencaharian
Dari Tabel 2.57 terlihat bahwa sebagian besar responden atau 90%
memiliki mata pencaharian dan 10 % tidak bermatapencaharian
tetap. Mereka yang bermata pencaharian, terdiri dari petani yaitu
73% sedangkan yang bermatapencaharian sebagai karyawan swasta
adalah 9%. Selebihnya PNS/ Pegawai Pemerintah, mencari hasil
hutan bukan kayu masing-masing 3% dan berburu 2%.
Jumlah
No. Mata Pencaharian Prosentase (%)
Responden
1 Berburu 2 2%
2 Berladang (Petani) 73 73%
3 Mencari hasil hutan bukan kayu 3 3%
4 PNS/ Pegawai Pemerintah 3 3%
5 Karyawan swasta 9 9%
Halaman II - 73
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
6. Kesempatan Berusaha
Halaman II - 74
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
7. Pendapatan Masyarakat
Halaman II - 75
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
8. Aksessibilitas
Halaman II - 76
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 77
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 78
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 79
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 80
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 81
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Saat ini ekistensi tanah ulayat masih diakui, hal ini dapat dilihat
dari masih adanya pengakuan terhadap tanah ulayat yang diatur di
dalam Undang-Undang Pokok Agraria UU No 5 Tahun 1960. Adapun
bunyi ketentuan yang mengukuhkan eksistensi hak ulayat adalah
pasal 3 UUPA yang menyatakan ”Dengan mengingat ketentuan-
ketentuan dalam Pasl 1 dan 2, pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak
yang serupa itu dari masyarakat-masyarakat hukum adat, sepanjang
menurut kenyataannya masih ada, harus sedemikian rupa, sehingga
Halaman II - 82
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 83
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 84
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 85
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 86
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 87
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Sebelum menarasikan etos kerja tentang etos kerja mari kita kaji apa
itu etos kerja Latif dalam Syufi 2015:69 berpandangan bahwa etos
dapat diartikan sebagai sikap , pandangan pedoman atau tolok
ukur yang ditentukan dalam diri sendiri, seseorang atau sekelompok
orang dalam berkegiatan. Ada beberapa kata yang menjunjukkan
bahwa masyarakat Mpur memiliki etos kerja seperti kata aipnan
fambier, bekerja keras, aipnan sangat rajin , arabar sikiem ,biasa
bekerja. Pembagian tugas dalam pekerjaan mengolah sagu tugas
dari seorang laki-laki melakukan survey untuk memastikan sagu
yang mana bisa ditebang untuk diolah menjadi ketahanan pangan
bagi keluarga. Sebelum menebang batang sagu terlebih dahulu
dilubangi untuk memastikan bahwa patih sagu cukup baik maka
sagu tersebut dapat ditebang yang melakukan penebangan sagu
adalah tugas dari seorang laki-laki. Untuk memeras sagu (dambi)
tugas dari seorang perempuan. Dalam membuka lahan baru
(disimier) dalam pandanga bahwa membersihkan ladang baru itu
bisa dilakukan oleh kedua-duanya baik laki-laki maupun
perempuan, sedangkan menebang pohon (amam ni) itu hanya,
dilakukan oleh lakilaki, kalau menanam laki-laki dan perempuan.
Untuk membuat pagar itu pekerjaan yang hanya dilakukan oleh
laki-laki. Pria sejati apabila memiliki tiga aspek yakni (1) bisa
membangun rumah tempat tinggal (2) bertani (3) meramu (4)
memiliki keturunan, selanjutnya untuk perempuan sejati yakni (1)
memiliki keturunan(2) mahir mengayam tas atau noken (janduor) (3)
mahir mengayam tikar (pan) tikar yang terbuat dari daun pandang
(Syufi, 2015: 70).
Halaman II - 88
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 89
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Setiap suku bangsa media atau alat yang digunakan untuk memasak
secara tradisional sangat berbeda. Masyarakat Mpur menggunakan
tiga alat untuk memasak secara tradisional yakni (1) menggunakan
bambu (biig) . Bambu digunakan untuk mengisi makan dan
membakar setelah matang siap untuk disajikan menu makanan.
(2) kulit kayu yang digunakan ada tiga jenis dalam bahasa
lokalnya disebut seramfieg, wariep fieg, marfieg). (3) daun
digunakan untuk membungkus makanan kemudian dimasukan
ke dalam abu tungku api panas dibiarkan setengah jam sesudah
matang dan siap untuk disajikan (Syufi, 2015:103).
Halaman II - 90
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Puskesm Puskesmas
No. Distrik Pustu Polindes Posyandu
as Keliling
1 Kebar 1 - - 1 7
2 Senopi 1 1 - - 4
Jumlah 2 1 - 1 11
Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2016
Halaman II - 91
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2. Prevalensi Penyakit
Halaman II - 92
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 93
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
3. Sanitasi Lingkungan
Halaman II - 94
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman II - 95
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Gambar 2.30. Sarana Air Bersih Dari Sumber Mata Air Di Gunung
Halaman II - 96
Gambar 2.31 Halaman II - 97
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Bab 3
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
Halaman III - 1
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
1. Metode Formal
Halaman III - 2
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2. Metode Informal
Halaman III - 3
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 4
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 5
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 6
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 7
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Catatan : Terdapat penambahan DPH di dalam ANDAL (Lihat Tabel 3.1), serta
untuk Kriteria Skala disesuaikan dengan saran dan masukan dari Tim Teknis Dan
Tim Komisi saat rapat penilaian dokumen ANDAL pada tangal 29 dan 30
September 2016 .
Halaman III - 8
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 9
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 10
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2. Komponen Biologi
Halaman III - 11
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 12
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 13
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 14
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 15
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 16
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 17
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 18
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 19
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 20
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 21
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
1) Perubahan Suhu
Besarnya dampak
Suhu udara pada siang hari di bawah tegakan pohon yang saat
ini berupa hutan sebesar 30oC, nilai ini jika dilihat pada Tabel
3.2 termasuk di dalam skala kualitas (SKLtk)=5. Perkiraan
setelah dilakukan kegiatan pembukaan lahan dapat didekati
dari hasil pengukuran suhu udara pada lokasi perladangan
penduduk yaitu sebesar 31oC. Angka ini jika dilihat pada
Tabel 3.2 termasuk di dalam SKLdk=4. Besarnya perubahan
suhu adalah 1oC. Selisih antara SKLdk-SKLtk=4-5=-1 (negatif
kecil).
Halaman III - 22
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Q = CAI
Dimana :
Halaman III - 23
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 24
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 25
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Pada rona awal (Tabel 2.12) dapat dilihat bahwa erosi paling
besar adalah 1 ton/ha/tahun, sehingga jika dilihat dari Tabel
Halaman III - 26
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 27
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 28
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Dimana :
C = Kadar zat pencemar dalam sungai di sebelah hilir
Qo = Debit air sungai (m3/detik)
Co = Kadar zat pencemar dalam sungai disebelah hulu lokasi proyek (mg/l)
Q1 = Debit air pencemar (m3/detik)
C1 = Kadar zat pencemar dalam air (mg/l)
J = Jenis sumber pencemar
Halaman III - 29
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 30
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 31
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 32
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 33
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 34
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 35
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 36
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 37
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 38
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 39
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 40
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 41
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 42
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 43
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
3) Peningkatan Aksessibilitas
Besarnya dampak
Halaman III - 44
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 45
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 46
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 47
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 48
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 49
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 50
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 51
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 52
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 53
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 54
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dimana :
C = Kadar zat pencemar dalam sungai di sebelah hilir
Qo = Debit air sungai (m3/detik)
Co = Kadar zat pencemar dalam sungai disebelah hulu lokasi proyek (mg/l)
Q1 = Debit air pencemar (m3/detik)
C1 = Kadar zat pencemar dalam air (mg/l)
J = Jenis sumber pencemar
Halaman III - 55
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 56
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 57
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 58
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 59
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2. Kegiatan Penanaman
Besarnya Dampak
Halaman III - 60
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya Dampak
Halaman III - 61
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 62
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 63
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 64
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 65
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 66
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 67
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 68
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 69
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 70
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 71
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 72
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
4. Kegiatan Pemanenan
Besarnya dampak
Halaman III - 73
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 74
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 75
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya Dampak
Halaman III - 76
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
C = (Qt)/(xyz)
Ambang
No. Parameter Satuan Prakiraan
Batas
1 Sulfur Diokside SO2 µg/Nm3 900 100 sampai 200
2 Carbon Monooksida CO µg/Nm3 30.000 500 sampai dengan 1000
3 Nitrogen Dioksida (NO2) µg/Nm3 400 50 sampai dengan 100
4 Oksidan (O3) µg/Nm3 235 50 sampai dengan 100
5 Debu Partikulat µg/Nm3 230 200 sampai dengan 500
6 Timbal (Pb) µg/Nm3 2 Kurang dari 0,5
Halaman III - 77
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2) Peningkatan Kebisingan
Besarnya Dampak
Halaman III - 78
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dimana :
Halaman III - 79
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 80
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 81
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 82
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 83
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 84
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 85
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
maka :
Halaman III - 86
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
2) Peningkatan Kebisingan
Besarnya dampak
Dimana :
Halaman III - 87
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 88
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 89
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 90
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 91
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
8. Kegiatan Pemasaran
Halaman III - 92
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 93
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 94
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
9. Kegiatan Sekolahan
Besarnya dampak
Halaman III - 95
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 96
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman III - 97
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 98
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Halaman III - 99
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahannya
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Besarnya dampak
Besarnya dampak
Besarnya dampak
Besarnya dampak
Pada saat kegiatan inti plasma belum ada maka tidak ada
orang yang mempunyai usaha baru, sehingga berdasarkan
Tabel 3.2 nilai skala kualitas lingkungan adalah 1 atau
KLtk=1. Jika kegiatan inti plasma sudah berjalan,
diprakirakan terdapat 5 sampai 7 orang yang membuka usaha
baru di wilayah studi dari berbagai sektor yaitu perdagangan,
bengkel, angkutan, jasa, dan lain-lain, sehingga berdasarkan
Tabel 3.2 termasuk di dalam skala kualitas lingkungan
SKLdk=3. Perubahan dampak ini adalah KLdk-KLtk=3-1=2
(positif sedang).
Besarnya Dampak
Besarnya dampak
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
I TAHAP PRA
KONSTRUKSI
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
Timbulnya persepsi Besarnya dampak
masyarakat
Dari informasi yang disajikan pada rona
lingkungan awal dapat diketahui persepsi
masyarakat terhadap rencana kegiatan
baik negatif maupun positif. Secara umum
masyarakat memberikan persepsi positif
yaitu sebesar 71% sehingga sesuai Tabel
3.2 masuk dalam “Perspesi positif 70% -
<80%”. Kondisi tersebut menunjukkan
kualitas lingkungan tanpa adanya kegiatan
(without project) pada skala 2 atau KLtk=2.
Jika perusahaan sudah berjalan maka
persepsi negatif yang dikuatirkan
masyarakat bisa terjawab, sehingga
diprakirakan persepsi positif masyarakat
akan meningkat sampai pada porsi lebih
dari 90% atau berskala kualitas
lingkungan dengan adanya kegiatan/ with
project (KLdk) = 5. Perubahan atau besar
dampak yang terjadi adalah KLdk-KLtk= 5-2
= 3 (positif besar)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (6)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
dengan skala 3 atau KLtk=3. Kegiatan
pengadaan tenaga kerja akan
meningkatkan pendapatan bagi
masyarakat melalui upah, diprakirakan
pendapatan masyarakat bisa mencapai
lebih dari UMR, sehingga masuk di dalam
SKLdk=4. Berdasarkan uraian tersebut
besarnya dampak adlah SKLdk-SKLtk=4-3=1
(positif kecil).
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (6)
II TAHAP
KONSTRUKSI
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
Selisih antara SKLdk-SKLtk=4-5=-1 (negatif
kecil)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 2 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (2)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
terbawa hanyut, sehingga tingkat
kesuburan diprakirakan semakin menurun
menjadi sangat rendah. Kondisi ini jika
dilihat pada Tabel 3.2 berada pada skala
kualitas lingkungan (SKLtk)=1. Perubahan
skala kualitas lingkungan atau bisa
dimaksud dengan besarnya dampak
adalah SKLdk-SKLtk-1-2=-1 (negatif kecil)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 3 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (3)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
kualitas lingkungan dari 3 menjadi satu
atau KLdk-KLtk=1-3=-2 (negatif sedang)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 4 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (4)
Besarnya dampak
Rumput kebar tumbuh di antara vegetasi
alang-alang yang ada di padang savana
dan juga di gunung-gunung yang
ditumbuhi alang-alang. Saat ini pola
penyebarannya pada umumnya
berkelompok-kelompok, sedangkan
produksi adalah 5 sampai 10 kg per
hektarnya. Berdasarkan Tabel 3.2
produksi tersebut masuk di dalam skala
kualitas lingkungan (SKLtk)=2. Dengan
adanya kegiatan pembukaan lahan maka
produksi rumput kebar terutama di dalam
padang savana akan hilang atau jika
mengacu kepada Tabel 3.2 berada dalam
kriteria skala produksinya <5 kg/ha atau
termasuk di dalam skala kualitas
lingkungan SKLdk=1. Besarnya dampak
merupakan selisih antara kondisi adanya
kegiatan dengan tanpa ada kegiatan, yaitu
SKLdk-SKLtk=1-2=-1 (negatif kecil)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 4 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (4)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
dampak, terdapat 4 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (4)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
prasarana, tapak pabrik, tapak fasilitas
umum, dan lain-lainnya sehingga terdapat
lebih dari 5 variasi jenis pola pemanfaatan
lahan sehingga kualitas lingkungan masuk
di dalam skala (SKLdk)=5. Perubahan skala
kualitas lingkungan adalah (SKLdk-
SKLtk)=5-3=2 (positif sedang)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (6)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
yaitu sebesar 71% sehingga sesuai Tabel
3.2 masuk dalam “Perspesi positif 70% -
<80%”. Kondisi tersebut menunjukkan
kualitas lingkungan tanpa adanya kegiatan
(without project) pada skala 2 atau KLtk=2.
Jika perusahaan sudah berjalan maka
persepsi negatif yang dikuatirkan
masyarakat bisa terjawab, sehingga
diprakirakan persepsi positif masyarakat
akan meningkat sampai pada porsi lebih
dari 90% atau berskala kualitas
lingkungan dengan adanya kegiatan/ with
project (KLdk) = 5. Perubahan atau besar
dampak yang terjadi adalah KLdk-KLtk= 5-
2 = 3 (positif besar)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (6)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 5 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (5)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
pembangunan pengolah hasil diperlukan
pemborong lokal untuk melakukan
sebagian kegiatan tersebut, dengan
perkiraan jumlah pemborong adalah 5
orang, sehingga berdasarkan Tabel 3.2
termasuk di dalam skala kualitas
lingkungan (SKLdk)=3. Besarnya dampak
adalah merupakan selisih antara SKLdk-
SKLtk=3-1=2 (positif sedang)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 4 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (4)
Besarnya dampak
Secara umum masyarakat memberikan
persepsi positif yaitu sebesar 71% sehingga
sesuai Tabel 3.2 masuk dalam “Perspesi
positif 70% - <80%”. Kondisi tersebut
menunjukkan kualitas lingkungan tanpa
adanya kegiatan (without project) pada
skala 2 atau KLtk=2. Jika perusahaan
sudah berjalan maka persepsi negatif yang
dikuatirkan masyarakat bisa terjawab,
sehingga diprakirakan persepsi positif
masyarakat akan meningkat sampai pada
porsi lebih dari 90% atau berskala kualitas
lingkungan dengan adanya kegiatan/ with
project (KLdk) = 5. Perubahan atau besar
dampak yang terjadi adalah KLdk-KLtk= 5-2
= 3 (positif besar)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (6).
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
III TAHAP OPERASI
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
parameter yang paling sering melampaui
baku mutu karena kegiatan pengolahan
lahan berpotensi untuk menimbulkan erosi
sebagai sumber TSS. Adapun untuk
parameter lainnya akan tetap dikelola dan
dipantau secara rutin.
Kadar TSS yang tertinggi pada rona awal
lingkungan adalah 17 mg/l, sehingga
sesuai dengan 3.2 berada pada kualitas
lingkungan (KLtk) skala 5 karena besarnya
kurang dari 200 mg/l. Banyaknya TSS
yang masuk ke dalam badan air dapat
didekati dari rumus berikut ini :
n
Qo.Co Q1 j C1 j
j 1
C n
Qo Q1 j
j 1
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
melebihi UMR yang berlaku, sehingga
bedasarkan Tabel 3.2 termasuk di dalam
skala kualitas lingkungan 4 atau SKLdk=4.
Besar dampak adalah perubahan kualitas
lingkungan yaitu KLdk-KLtk=4-3=1 (positif
kecil)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 5 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (5)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
SKLdk-SKLtk=1-4=-3 (negatif besar)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (6)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
Jika perusahaan sudah berjalan maka
persepsi negatif yang dikuatirkan
masyarakat bisa terjawab, sehingga
diprakirakan persepsi positif masyarakat
akan meningkat sampai pada porsi lebih
dari 90% atau berskala kualitas
lingkungan dengan adanya kegiatan/ with
project (KLdk) = 5. Perubahan atau besar
dampak yang terjadi adalah KLdk-KLtk= 5-2
= 3 (positif besar)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (6)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
penting (3)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
yaitu KLdk-KLtk=4-3=1 (positif kecil)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 5 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (5)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
adalah merupakan selisih antara SKLdk-
SKLtk=4-1=3 (positif besar)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 4 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (4)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
Research Institute, USA, sebagai berikut:
eU = 5,9 (s/12) (S/30) (W/7)^0,7 (w/4)^0,5
(d/365)
Prakiraan kadar polutan udara ambien
lainnya menggunakan model box (Canter,
1985) sebagai berikut :
C = (Qt)/(xyz)
Nilai kualitas lingkungan tanpa adanya
kegiatan (terkait kualitas udara) dalam hal
ini dapat didekati dari kondisi awal dimana
saat ini belum ada kegiatan pengangkutan
hasil, yaitu sama dengan data pada rona
lingkungan hidup awal (Tabel 2.5), dimana
kadar tertinggi adalah CO2 (47,90 µg/Nm3);
CO (298,71 µg/Nm3); NO2 (28,31 µg/Nm3 );
O3 (<48,30 µg/Nm3 ); debu partikulat (8,43
µg/Nm3) dan Pb (<0,04 µg/Nm3). Salah
satu parameter kunci terkait penurunan
kualitas udara di jalan kebun yang berupa
tanah adalah kadar debu pertikulat. Pada
data tersebut kadar debu partikulat adalah
8,43 µg/Nm3, jika kadar tersebut dilihat
berdasarkan Tabel 3.2 maka termasuk di
dalam SKLtk=5. Prakiraan kadar debu saat
kegiatan tranportasi berlangsung adalah
200 µg/Nm3 sampai 500 µg/Nm3 (Tabel
3.13), dimana jika dilihat dari SKL nya
adalah berada pada skala 1 atau SKLdk=1.
Perubahan kualitas lingkungan adalah
SKLdk-SKLtk=1-5=-4 (negatif sangat besar)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 4 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (4)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (4)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
skala kualitas lingkungan (SKLtk) sebesar 3
(sedang) karena masuk dalam kriteria
skala “Prosentase angka kesakitan saluran
pernafasan antara 10% s/d <20%”. Jika
kegiatan perusahaan sudah berjalan
diprakirakan terjadi peningkatan penderita
hingga mencapai 20% sampai 30% atau
dalam skala kualitas lingkungana masuk
dalam skala 2. Sehubungan dengan hal
itu maka besarnya dampak dapat dilihat
dari selisih KLdk-KLtk=2-3=-1 (negatif kecil)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 7 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (7)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
kadar SO2 pada saat kegiatan berlangsung
adalah 64 µg/m3, masuk dalam skala
kualitas lingkungan (SKLdk)=5, sehingga
dampak ini adalah negatif kecil (-1)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 2 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (2)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
7 Kegiatan pengolah Bertambahnya pendapatan Besarnya dampak
hasil panen masyarakat
Rata-rata pendapatan responden (rona
awal) di dalam kajian ini adalah Rp.
1.965.000,- per bulan, atau merupakan
88% dari nilai UMR Papua Barat Tahun
2016 yaitu Rp. 2.237.000,-. Nilai 88%
tersebut berdasarkan Tabel 3.2 berada
pada kualitas lingkungan dengan skala 3
atau KLtk=3. Ketika kegiatan pengolahan
hasil sudah beroperasi maka hasil panen
pada program plasma akan meningkatkan
pendapatan. Perusahaan menargetkan
pendapatan petani plasma adalah melebihi
UMR tahun berjalan, yaitu sebesar
minimal 125% dari UMR. Kondisi tersebut
berdasarkan Tabel 3.2 termasuk di dalam
skala kualitas lingkungan 5 atau SKLdk=5.
Besar dampak adalah perubahan kualitas
lingkungan yaitu KLdk-KLtk=5-3=2 (positif
sedang)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 5 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (5)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
ini adalah masuk di dalam skala 5, atau
SKLdk=5. Rata-rata pendapatan responden
(rona awal) di dalam kajian ini adalah Rp.
1.965.000,- per bulan, atau merupakan
88% dari nilai UMR Papua Barat Tahun
2016 yaitu Rp. 2.237.000,-. Nilai 88%
tersebut berdasarkan Tabel 3.2 berada
pada kualitas lingkungan dengan skala 3
atau KLtk=3. Besar dampak adalah
perubahan kualitas lingkungan yaitu KLdk-
KLtk=5-3=2 (positif sedang)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 5 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (5)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
kegiatan (SKLdk)=4. Perubahan skala
kualitas lingkungan merupakan besarnya
dampak yaitu SKLdk-SKLtk=4-3=1 (positif
kecil)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (6)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (6)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (7)
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
variasi, atau jika berdasar Tabel 3.2
termasuk di dalam SKLtk=3. Pada saat
perusahaan sudah beroperasi sampai
menanam, maka para petani plasma akan
bertambah pengetahuan dan
ketrampilannya yaitu cara mengolah lahan
menjadi guludan, cara mengatur jarak
tanam, cara memilih bibit yang baik, cara
menanam, cara memelihara tanaman
dengan benar, cara memanen yang baik,
sehingga akan diperoleh pengetahuan dan
ketrampilan lebih dari 5 variasi, dan
kondisi ini jika dilihat kepada Tabel 3.2
maka termasuk di dalm skala kualitas
lingkungan SKLdk=5. Besarnya dampak
dapat dilihat dari perubahan skala kualitas
lingkungan, yaitu SKLdk-SKLtk=5-3=2
(positif sedang)
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (6).
Komponen
Dampak Penting Hipotetik Prakiraan Besarnya Dampak
No Kegiatan Sumber
(DPH) dan Sifat Penting Dampak
Dampak
diprakirakan persepsi positif masyarakat
akan meningkat sampai pada porsi lebih
dari 90% atau berskala kualitas
lingkungan dengan adanya kegiatan/ with
project (KLdk) = 5. Perubahan atau besar
dampak yang terjadi adalah KLdk-KLtk= 5-2
= 3 (positif besar).
Sifat penting dampak
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini adalah
penting (6)
Bab 4
EVALUASI SECARA HOLISTIK
TERHADAP DAMPAK
LINGKUNGAN
4.1. BENTUK HUBUNGAN KETERKAITAN DAN INTERAKSI DPH
DAN KARAKTERISTIKNYA
Halaman IV - 1
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 2
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 3
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 4
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 5
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 6
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
KOMPONEN BIOLOGI
Penurunan keragaman vegetasi Keragaman vegetasi sangat
terperngaruh oleh kegiatan
pembukaan lahan. Jika kergaman
sudah menurun maka akan sulit
untuk mengembalikan ke indeks
keragaman seperti semula. Hal ini
disebabkan karena jenis-jenis vegetasi
yang timbuh secara alam sudah
terbangun sejak dahulu saat
pembetukan ekosistem hutan.
Keragaman vegetasi yang tinggi
merupakan wujud habitat yang baik
bagi satwa liar dan keragaman
vegetasi yang tinggi menunjukkan
kemantapan ekosistemnya.
Terganggunya keberadaan satwa Satwa liar mempunya karakteristik
liar yang dinamis, sangat mudah untuk
berpindah habitat ketika kondisi
habita awalnya telah berubah dan
tidak cocok untuk melangsungkan
kelestarian hidupnya. Satwa liar
sangat peka terhadap perubahan atau
kehadiran aktifitas manusia.
Penurunan keragaman biota air Keragaman biota yang paling baik
sebahai indikator pencemaran
lingkungan adalah benthos, karena
benthos keberadaannya menetap di
dasar perairan. Benthos relatif lebih
tahan terhadap perubahan kualitas
air pemukaan.
KOMPONEN SOSEKBUD
Perubahan pola penguasaan Masyarakat adat ditandai dengan
lahan (hak ulayat) kepemilikannya terhadap tanah
dimana mereka berada. Penguasaan
Halaman IV - 7
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 8
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 9
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 10
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 11
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 12
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
-
Halaman IV - 13
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
- Sosialisasi terkait adat dari
nilai kompensasi masyarakat kepada
dan mekanisme perusahaan
pengadaan lahan
Metode analisis data :
- Melakukan
musyawarah untuk - Menganalisis
mufakat antara keabsahan
masyarakat adat dokumen/ bukti
dengan perusahaan. bukti yang ada.
Pendekatan Institusi :
- Berkoordinasi
dengan Ketua
Lembaga Adat
(LMA), Kepala
Kampung, Kepala
Suku, Kepala
Distrik, dan Kantor
Pertanahan.
Halaman IV - 14
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
3 Timbulnya persepsi Kegiatan pengadaan Pendekatan Teknologi : Metode pengumpulan
masyarakat lahan. data :
-
- Wawancara dengan
Pendekatan Sosial : masyarakat terkait
- Transparansi persepsinya
kepada masyarakat terhadap kegiatan
adat di dalam pendadaan lahan
proses pengadaan oleh perusahaan
lahan, agar - Mengumpulkan
masyarakat bukti-bukti kegiatan
mengetahui proses pengadaan lahan
mulai dari awal secara lengkap
sampai akhirnya Metode analisis data :
agar tidak timbul
kecurigaan yang - Menganalisis
mengarah kepada persepsi masyarakat
persepsi negatif. dan
mengelompokkannya
Pendekatan Institusi : menjadi persepsi
- Berkoordinasi negatif dan persepsi
dengan Lembaga positif.
Masyarakat Adat,
Kepala Kampung,
Kepala Suku dan
Kepala Marga
Halaman IV - 15
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
- Membandingkan
jumlah tenaga kerja
lokal dengan jumlah
tenaga kerja
pendatang
II TAHAP KONSTRUKSI
- - Menganalisa
frekwensi terjadinya
banjir (luapan aliran
permukaan.
Halaman IV - 16
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
- menggunakan
persamaan USLE
Pendekatan Institusi : yang dikembangkan
- oleh Wischmeier dan
Smith (1978) dengan
persamaan
A=RxKxLxSxCxP
Dimana :
A = Tingkat erosi
R = Faktor curah
hujan (erosivitas
K = Faktor
erodibilitas
tanah
L = Faktor panjang
lereng
S = Faktor
kecuraman
lereng
C = Faktor
penutupan
vegetasi
P = Faktor tindakan
konservasi
TBE dikelompokkan
menjadi :
(dalam ton per ha
per thn)
Sangat ringan ( <15)
Ringan (16 – 60)
Sedang (60 – 180)
Berat (180 - 480)
Sangat berat ( 480 <
)
(Departemen
Kehutanan, 1983).
-
Pendekatan Institusi :
-
Halaman IV - 17
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
lahan akan musnah (sesaat).
dan berubah - Parameter-parameter
menjadi abu. Abu kualitas air yang
yang timbul akan mudah berubah dan
mudah terbawa air tidak dapat
hujan ke badan diawetkan seperti
sungai. Selain itu suhu, pH,
fungsi serasah kekeruhan dan
adalah untuk Oksigen terlarut
melindungi partiket- (DO) dianalisis di
partikel tanah dari lokasi pada saat
air hujan agar tidak pengambilan sampel
tererosi yang (in situ). Untuk
akhirnya dapat analisis BOD,
meningkatkan sampel air
kadar TSS di badan diawetkan dengan
air permukaan (air cara dimasukkan ke
sungai). dalam botol kaca
kedap cahaya yang
Pendekatan Sosial : bervolume 200 ml.
- Untuk COD, sampel
air dimasukkan ke
Pendekatan Institusi : dalam botol kaca
tidak kedap cahaya
-
ber-volume 200 ml
dan diawetkan
dengan asam sulfat
5 N sebanyak 0.5 ml.
Sedangkan untuk
parameter-parameter
kulitas air yang lain
akan dianalisis di
laboratorium. Untuk
menjaga agar sampel
air yang telah
diambil tidak
terkontaminasi dan
rusak selama
pengangkutan maka
sampel air tersebut
diawetkan sesuai
dengan parameter
yang dianalisis dan
jerigen-jerigen air
tersebut
dimasukkan dalam
Cool Box
Metode analisis data :
- Analisis parameter
kualitas air
dilakukan di
laboratorium yang
terlah terakreditasi
sebagai laboraorium
penguji. Metode
yang digunakan
adalah SNI dan
APHA.
Halaman IV - 18
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
lahan hutan lainnya metode jalur
sehingga akan berpetak,
membakar vegetasi menggunakan
yang seharusnya peralatan meteran,
tidak dilakukan phi band, kompas
pembukaan lahan. dan tally sheet. Pada
setiap jalur
- Mempertahankan pengamatan dibuat
vegetasi di 3 (tiga) petak ukur
sempadan sungai dengan cara kuadrat
yang ada di dalam yang berbentuk segi
blok yang dilakukan empat dengan
pembukaan lahan ukuran 20 x 20m
Pendekatan Sosial : (pengamatan tingkat
pohon), 10 x 10m
- (pengamatan tingkat
tiang), 5 x 5m
Pendekatan Institusi :
(pengamatan tingkat
- pancang) dan 2 x 2m
(pengamatan tingkat
semai). Jarak antar
petak ukur ± 100 m
Metode analisis data :
- Indeks keragaman
Shannon-Wiener,
1989 dengan
persamaan sebagai
berikut :
H’ = - ∑Pi log2Pi
Dimana :
H’ = Indeks
keragaman
shannon-Wiener
Pi = ni/p
ni = Jumlah individu
jenis ke-
P = Jumlah seluruh
individu.
H’ yang diperoleh
kemudian
diklasifikasikan
sebagai berikut :
H’ < 1, rendah
1 < H’ ≤3, sedang
- 3 <H’, tinggi
Halaman IV - 19
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
8 Penurunan Kegiatan Pendekatan Teknologi : Metode pengumpulan
keberadaan satwa pembukaan lahan data :
liar - Tidak melakukan
pembakaran lahan - Metode transek
di dalam - Pengamatan
pembukaan lahan, langsung di
karena jika terjadi lapangan dan
kebakaran lahan wawancara dengan
maka akan menjalar penduduk terkait
ke lahan hutan yang keberadaan satwa
merupakan bagian liar
habitat satwa liar.
Metode analisis data :
- Mempertahankan
vegetasi di - Mencatat
sempadan sungai keberadaan jenis-
yang ada di dalam jenis satwa liar yang
blok, sehingga ada di dalam wilayah
fungsinya sebagai studi
habitat satwa liar
tetap terjaga
Pendekatan Sosial :
-
Pendekatan Institusi :
-
Halaman IV - 20
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
dalam kantong
plastik dan
diawetkan dengan
formalin 4%,
selanjutnya
ditempatkan dalam
cooling box untuk
kemudian dianalisis
di laboratorium.
Sampel yang didapat
disaring melalui
saringan stainless
steel bertingkat
dengan ukuran mata
saringan berturut-
turut (dari atas ke
bawah) berukuran 1
mm dan 250 µm.
- Data nekton (jenis
ikan) dikumpulkan
melalui pengamatan
langsung dan
wawancara dengan
penduduk atau
pencari ikan
setempat atau data
sekunder yang ada.
Pengambilan data
dilakukan dengan
menginventarisasi
jenis ikan yang ada
di perairan sekitar,
merupakan ikan
tangkapan dari
penduduk setempat
maupun jenis
lainnya yang
memiliki nilai
ekonomi ataupun
jenis yang khas pada
daerah tersebut.
- Pengukuran untuk 1
lokasi sampling
dilakukan sekitar 2
jam. Pengawetan
sampel dilakukan
dengan larutan
formalin 4 %,
selanjutnya
ditempatkan dalam
cooling box untuk
kemudian dianalisis
di laboratorium
Metode analisis data :
- Indeks keragaman
Shannon-Wiener,
1989 dengan
persamaan sebagai
berikut :
H’ = - ∑Pi log2Pi
Dimana :
H’ = Indeks
keragaman
shannon-Wiener
Pi = ni/p
Halaman IV - 21
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
ni = Jumlah individu
jenis ke-
P = Jumlah seluruh
individu.
H’ yang diperoleh
kemudian
diklasifikasikan
sebagai berikut :
H’ < 1, rendah
1 < H’ ≤3, sedang
3 <H’, tinggi
Pendekatan Institusi :
-
Halaman IV - 22
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
sarana dan - data :
prasarana
Pendekatan Sosial : - Wawancara dengan
masyarakat
- Memberikan (kontraktor) dan
kesempatan kepada pemrakarsa, terkait
masyarakat lokal jumlah orang yang
untuk menjadi berperan sebagai
pemborong atau kontraktor
kontraktor pembangunan
pembangunan sararana dan
sarana dan prasarana
prasarana. Dalam
hal ini kesempatan Metode analisis data :
diberikan untuk
pekerjaan yang - Menginventaris
sifatnya mudah jumlah kontrakor
dikerjakan oleh kegiatan
masyarakat lokal pembangunan
misalnya membuat sarana dan
rumah, atau prasarana
bangunan
sederhana lainnya
Pendekatan Institusi :
-
- - Membandingkan
jumlah upah tenaga
kerja bidang
Halaman IV - 23
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
pembukaan lahan
dengan UMR tahun
berjalan.
Halaman IV - 24
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
Pendekatan Institusi : masyarakat terkait
dengan kegiatan
- Berkoordinasi pembukaan lahan
dengan kepala
kampung, kepala
suku atau marga
Halaman IV - 25
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
umum yang ada di jaringan jalan
wilayah studi
Metode analisis data :
Pendekatan Sosial :
- Menjumlah panjang
- jalan yang terbangun
dan
Pendekatan Institusi : mendeskripsikan
- aksessibilitas
masyarakat
Halaman IV - 26
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
- Membatasi masing-masing
kecepatan lokasi pengamatan,
kendaraan saat dengan tiga ulangan.
melintas di jalan Metode pengukuran
yang dekat kebisingan
pemukiman, yaitu dilakukan setiap 5
30 km per jam (lima) detik selama 5
(lima) menit
Pendekatan Sosial : sebanyak 4 kali
- pengukuran pada
masing-masing
Pendekatan Institusi : waktu, sehingga
diperlukan waktu 1
-
jam untuk mewakili
masing-masing
waktu pengukuran
(pagi, siang, sore dan
malam) dalam 24
jam
Metode analisis data :
- Kebisingan dengan
metode
5.5/IK/GQA/022.
Data yang diperoleh
dari hasil
pengukuran dengan
menggunakan alat
continuous recording
level meter ini akan
dirata-rata dan
ditabulasi serta
dibandingkan
dengan baku mutu
tingkat kebisingan
yang berlaku
menurut Kep. No.
48/MENLH/ II/1996
Halaman IV - 27
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
malam) dalam 24
jam
Metode analisis data :
- Kebisingan dengan
metode
5.5/IK/GQA/022.
Data yang diperoleh
dari hasil
pengukuran dengan
menggunakan alat
continuous recording
level meter ini akan
dirata-rata dan
ditabulasi serta
dibandingkan
dengan baku mutu
tingkat kebisingan
yang berlaku
menurut Kep. No.
48/MENLH/ II/1996
TBE dikelompokkan
menjadi :
(dalam ton per ha
per thn)
Sangat ringan ( <15)
Ringan (16 – 60)
Sedang (60 – 180)
Berat (180 - 480)
Sangat berat ( 480 <
Halaman IV - 28
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
)
(Departemen
Kehutanan, 1983).
Halaman IV - 29
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
pengangkutan maka
sampel air tersebut
diawetkan sesuai
dengan parameter
yang dianalisis dan
jerigen-jerigen air
tersebut
dimasukkan dalam
Cool Box
Metode analisis data :
- Analisis parameter
kualitas air
dilakukan di
laboratorium yang
terlah terakreditasi
sebagai laboraorium
penguji. Metode
yang digunakan
adalah SNI dan
APHA.
Halaman IV - 30
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
cooling box untuk
kemudian dianalisis
di laboratorium.
Sampel yang didapat
disaring melalui
saringan stainless
steel bertingkat
dengan ukuran mata
saringan berturut-
turut (dari atas ke
bawah) berukuran 1
mm dan 250 µm.
- Data nekton (jenis
ikan) dikumpulkan
melalui pengamatan
langsung dan
wawancara dengan
penduduk atau
pencari ikan
setempat atau data
sekunder yang ada.
Pengambilan data
dilakukan dengan
menginventarisasi
jenis ikan yang ada
di perairan sekitar,
merupakan ikan
tangkapan dari
penduduk setempat
maupun jenis
lainnya yang
memiliki nilai
ekonomi ataupun
jenis yang khas pada
daerah tersebut.
- Pengukuran untuk 1
lokasi sampling
dilakukan sekitar 2
jam. Pengawetan
sampel dilakukan
dengan larutan
formalin 4 %,
selanjutnya
ditempatkan dalam
cooling box untuk
kemudian dianalisis
di laboratorium
Metode analisis data :
- Indeks keragaman
Shannon-Wiener,
1989 dengan
persamaan sebagai
berikut :
H’ = - ∑Pi log2Pi
Dimana :
H’ = Indeks
keragaman
shannon-Wiener
Pi = ni/p
ni = Jumlah individu
jenis ke-
P = Jumlah seluruh
individu.
H’ yang diperoleh
Halaman IV - 31
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
kemudian
diklasifikasikan
sebagai berikut :
H’ < 1, rendah
1 < H’ ≤3, sedang
3 <H’, tinggi
Halaman IV - 32
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
Pendekatan Sosial : para tenaga kerja
bidang plasma,
- Memberikan terkait dengan asal
pengetahuan dan usulnya dan waktu
ketrampilan kepada mulai bekerja
masyarakat lokal
peserta plasma, Metode analisis data :
sehingga meraka
mampu sebagai - Menjumlah tenaga
tenaga kerja untuk kerja lokal dan
kebun plasma nya. jumlah tenaga kerja
pendatang.
Pendekatan Institusi : Membandingkan
jumlah tenaga kerja
- lokal terhadap
tenaga kerja
pendatang. Target
perusahaan adalah
jumlah tenaga kerja
lokal lebih besar
(banyak).
Halaman IV - 33
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
teknis lainnya
Pendekatan Institusi :
-
Halaman IV - 34
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
tidak - Menjumlah orang
memungkinkan (kontraktor) yang
untuk dilakukan diberdayakan dalam
secara mekanis, kegiatan pemanenan
misalnya
pengutipan ceceran
hasil panen,
pemanenan yang
terlewatkan oleh
cara mekanis, dan
juga pemanenan
pada lahan-lahan
yang secara
mekanis tidak dapat
dilakukan secara
mekanis.
Pendekatan Institusi :
-
Halaman IV - 35
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
UMR tahun berjalan Metode analisis data :
Pendekatan Institusi : - Membandingkan
jumlah upah atau
- gaji tenaga kerja
pada bidang
pengolahan lahan
dengan UMR tahun
berjalan. Target
perusahaan adalah
upah atau gaji lebih
besar dari UMR
tahun berjalan
Halaman IV - 36
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
pemanenan untuk karyawan pada
memberikan upah kegiatan pemanenan
kerja kepada tenaga
kerja yang Metode analisis data :
dikelolanya melebihi - Membandingkan
UMR tahun berjalan jumlah upah atau
Pendekatan Institusi : gaji tenaga kerja
pada kegiatan
- pemanenan dengan
UMR tahun berjalan.
Target perusahaan
adalah upah atau
gaji lebih besar dari
UMR tahun berjalan
Kegiatan
pengangkutan hasil Pendekatan Teknologi : Metode pengumpulan
data :
-
- Melihat bukti
Pendekatan Sosial : pengupahan berupa
- Mewajibkan slip gaji atau upah
kontraktor bidang yang diterima oleh
pengangkutan hasil karyawan pada
untuk memberikan kegiatan
upah kerja kepada pengangkutan hasil
tenaga kerja yang Metode analisis data :
dikelolanya melebihi
UMR tahun berjalan - Membandingkan
jumlah upah atau
Pendekatan Institusi : gaji tenaga kerja
- pada kegiatan
pengangkutan hasil
dengan UMR tahun
berjalan. Target
perusahaan adalah
upah atau gaji lebih
besar dari UMR
tahun berjalan
Halaman IV - 37
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
waktu dengan nilai yang
ada di dalam
Pendekatan Institusi : kesepakatan
-
Halaman IV - 38
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
- pemeliharaan
Halaman IV - 39
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
-
- - Merekapitulasi hasil
wawancara dan
menyimpulkan
persepsi negatif dan
persepsi positif dari
masyarakat terkait
dengan kegiatan
plasma
- Berkoordinasi - Memprosentasekan
dengan Dinas jumlah penduduk
Pendidikan usia sekolah yang
Kabupaten yang menamatkan
Tambrawu, dan juga jenjang pendidikan
SD dan SLTP.
Halaman IV - 40
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
para kepala sekolah Dengan adanya
sekolah yang
dibangun oleh
perusahaan dengan
harapan 80 sampai
100% anak usia
sekolah bisa
menamatkan SD.
Halaman IV - 41
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Dampak Komponen
Pendekatan
Penting Yang Kegiatan Metode
No Pengelolaan
Dikelola Dan Sumber Pemantauan
Lingkungan
Dipantau Dampak
kegiatan pembangkit
listrik
Tidak terdapat
dampak penting
yang masuk RKL
RPL pada tahap
ini.
Halaman IV - 42
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 43
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Berdasarkan Instruksi
Presiden RI No. 8 Tahun
2015 tanggal 13 Mei
2015 tentang Penundaan
Pemberian Izin Baru dan
Penyempurnaan Tata
Kelola Hutan Alam
Primer dan Lahan
Gambut sebagai
kelanjutan dari Instruksi
Presiden No. 6 Tahun
2013 dan Instruksi
Presiden No. 10 Tahun
2011, dan sebagai tindak
lanjut Instruksi Presiden
tersebut, Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan telah
menerbitkan Surat
Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan No. SK.
5385/MenLHK-
PKTL/IPSDH/2015 pada
tanggal 20 November
2015 tentang "Penetapan
Peta Indikatif Penundaan
Pemberian Izin Baru
Pemanfaatan Hutan,
Penggunaan Kawasan
Hutan dan Perubahan
Peruntukan Kawasan
Hutan dan Areal
Penggunaan Lain (Revisi
IX). Hasil overlay peta
areal kerja dengan Peta
Indikatif Penundaan
Pemberian Ijin Baru
(PIPPIB) revisi IX lokasi
rencana usaha PT BAPP
sesuai dengan
peruntukannya karena
tidak terdapat areal
penundaan izin baru.
Halaman IV - 44
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 45
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 46
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
Halaman IV - 47
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
1 Perubahan pola Luas lahan untuk budidaya tanaman Besarnya dampak DPH perubahan pola
penguasaan lahan pangan atas nama PT BAPP penguasaan lahan, DPH
Dari lahan sebagaimana ijin Bupati
berdasarkan ijin lokasi yang bertambahnya pendapatan
seluas 19.368,77 ha, diperkirakan
diterbitkan oleh Bupati Tambrauw, masyarakat, dan DPH
luas lahan yang bisa dibebaskan
Keputusan Nomor: 521/296/2015 timbulnya persepsi masyarakat
oleh perusahaan untuk budidaya
tanggal 28 September 2015 adalah terjadi dalam ruang dan waktu
tanaman pangan dan areal
19.368,77 ha. Dari sisi kepemilikan yang sama karena ketiga DPH
pendukung lainnya adalah 7.500 ha,
adat, seluruh lahan tersebut adalah tersebut menjadi satu kesatuan
sehingga hanya merupakan 38,7%
milik masyarakat adat. Jika dampak yang saling terkait.
dari luas lahan berdasarkan ijin
perusahaan akan mengelola untuk Pola pengusaan lahan akan
tersebut. Dengan demikian masih
budidaya tanaman pangan maka berubah dari semula oleh
terdapat luas lahan 11.868,77 ha
harus melalui proses serah terima masyarakat adat kepada
yang tidak dilakukan pembebasan
kepemilikan tanah adat melalui perusahaan, dimana adanya
dan hal tersebut berarti pola
serangkaian acara adat dan trasnsformasi kepemilikan atau
penguasaannya masih berada di
kompensasi nilai lahan dan semua pengusaan ini harus melalui
masyakat adat.
yang ada di atas lahan tersebut. serangkaian acara adat dan
Berdasarkan Tabel 3.2 angka 38,7% kompensasi. Tentu saja tadak
berada pada SKLdk 2, yaitu ada pengalihan hak sebelum
pengadaan lahan untuk tanaman ada transaksi kompensasi.
budidaya tanaman pangan mencapai Sebagaimana halnya
20% sampai dengan <40%. mekanisme pengalihan hak atas
Berdasarkan uraian tersebut maka tanah adat (ulayat) secara
besar dampak dapat dilihat dari umum di wilayah Papua Barat,
perubahan skala kualitas di wilayah studi ini pun juga
lingkungan yaitu (SKLdk-SKLtk) = 2-1 mengalami hal yang sama yakni
= 1 (positif kecil). harus jelas dan transparan
terkait dengan kompensasi,
karena akan berhubungan
Halaman IV - 37
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Sifat penting dampak dengan pendapatan dari
masing-masing anggota
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
masyarakat adat (suku).
dampak, terdapat 2 dampak penting,
Berdasarkan uraian tersebut
sehingga disimpulkan dampak ini
maka ketig DPH tersebut adalah
adalah penting (2).
dampak penting.
2 Bertambahnya Besarnya pendapatan masyarakat Besarnya dampak : Karakteristik dampak :
pendapatan didekati dari pendapatan responden
Rata-rata pendapatan responden Karakteristik “dampak
masyarakat dalam kajian ini. Mayoritas
(rona awal) di dalam kajian ini perubahan pola penguasaan
responden mempunyai penghasilan
adalah Rp. 1.965.000,- per bulan lahan” merupakan dampak
kurang dari Rp.1.500.000 per bulan
atau 88% dari UMR Provinsi Papua yang sangat menentukan dari
yaitu sebanyak 34 responden atau
Barat Tahun 2016 yaitu sisi sosial budaya, karena jika
34% sedangkan responden yang
Rp.2.237.000,-. Nilai ini sesuai dampak ini tidak tertangani
berpenghasilan di atas Rp. 3.000.000
dengan Tabel 3.2 berada pada dengan baik maka kepastian
adalah 9 responden atau 9%. Jika
kualitas lingkungan dengan skala 3 usaha akan tidak kondusif.
UMR Provinsi Papua Barat Tahun
atau KLtk=3. Kegiatan pengadaan
2016 adalah sebesar Rp. 2.237.000,- Karakteristik dampak
lahan akan meningkatkan
Maka terdapat 43 responden atau “bertambahnya pendapatan
pendapatan bagi masyarakat melalui
43% yang penghasilannya sudah masyarakat” adalah mudah
kompensasi. Jika nilai kompensasi
berada di atas UMR, sedangkan 57 diperoleh tetapi mudah untuk
dikonversi menjadi pendapatan per
responden atau 57% masih berada di dihabiskan oleh masyarakat.
bulan, diprakirakan pendapatan
bawah UMR. Jika seluruh Hal ini berdasarkan
masyarakat bisa mencapai lebih dari
pendapatan dirata-rata dalam pengalaman dari lain tempat
Rp. 2.500.000,- juta per bulan atau
perhitungan tertimbang, maka rata- terkait dengan pendapatan
merupakan 112% dari UMR,
rata pendapatan responden adalah masyararakat dari hasil
sehingga masuk di dalam SKLdk=4.
Rp. 1.965.000, per bulan, atau kompensasi atas tanah ulayat.
Berdasarkan uraian tersebut
merupakan 88% dari UMR Sehubungan dengan itu perlu
besarnya dampak adlah SKLdk-
adanya penyuluhan tentang
SKLtk=4-3=1 (positif kecil)
pemanfaatan biaya kompensasi
sehinga akan tumuh budaya
pemanfaatan uang yang lebih
Sifat penting dampak :
tepat guna.
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 5 dampak penting,
Halaman IV - 38
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
sehingga disimpulkan dampak ini Karakerisik dampak “timbulnya
adalah penting (5) persepsi masyarakat” bersifat
akumulatif dengan berbagai
3 Timbulnya persepsi Data tentang persepsi masyarakat Besarnya dampak : kegiatan lainnya yang akan
masyarakat diambil dari hasil wawancara dengan dilakukan oleh perusahaan.
Dari informasi yang disajikan pada Timbulnya persepsi negatif pada
responden di wilayah studi sebanyak
rona lingkungan awal dapat
100 responden yang tersebar di 9 awal, maka akan berdampak
diketahui persepsi masyarakat
kampung. Secara umum responden negatif pula terhadap beberapa
terhadap rencana kegiatan baik
memberikan persepsi negatif sebesar kegiatan berikutnya, karena
negatif maupun positif. Secara terkait persepsi ini akan
29 responden atau 29% sedangkan
umum masyarakat memberikan berhubungan dengan perasaan,
yang bersepsi positif 71 responden
persepsi positif yaitu sebesar 71% harga diri, persaudaraan,
atau 71%
sehingga sesuai Tabel 3.2 masuk
persamaan dan lain sebagainya,
dalam “Perspesi positif 70% - <80%”.
sehingga penting untuk
Kondisi tersebut menunjukkan menjaga agar pada awal dan
kualitas lingkungan tanpa adanya seterusnya bisa membangun
kegiatan (without project) pada skala
perspesi positif masyarakat.
2 atau KLtk=2. Jika perusahaan
sudah berjalan maka persepsi
negatif yang dikuatirkan masyarakat
bisa terjawab, sehingga diprakirakan
persepsi positif masyarakat akan
meningkat sampai pada porsi lebih
dari 90% atau berskala kualitas
lingkungan dengan adanya
kegiatan/ with project (KLdk) = 5.
Perubahan atau besar dampak yang
terjadi adalah KLdk-KLtk= 5-2 = 3
(positif besar).
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (6)
Halaman IV - 39
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Halaman IV - 40
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
II TAHAP KONSTRUKSI
1 Perubahan suhu Suhu udara pada siang hari 30oC Besarnya dampak : Perubahan suhu yang terjadi
adalh 1oC jika kegiatan
Suhu udara pada siang hari di
pembukaan lahan telah
bawah tegakan pohon yang saat ini
berlangsung. Suhu udara pada
berupa hutan sebesar 30oC, nilai ini
siang hari di perladangan
jika dilihat pada Tabel 3.2 termasuk
penduduk adalah 31oC dimana
di dalam skala kualitas (SKLtk)=5.
dengan suhu ini kegiatan
Perkiraan setelah dilakukan
perladangan tidak mengalami
kegiatan pembukaan lahan dapat
hambatan dari sisi suhu udara,
didekati dari hasil pengukuran suhu
salain itu jenis-jenis komoditi
udara pada lokasi perladangan
tanaman pangan yang akan
penduduk yaitu sebesar 31oC.
dibudidayakan mempunyai
Angka ini jika dilihat pada Tabel 3.2
toleransi yang tinggi terhadap
termasuk di dalam SKLdk=4.
perubahan suhu. Jika
Besarnya perubahan suhu adalah
perubahan suhu sebesr 1oC
1oC. Selisih antara SKLdk-SKLtk=4-
yaitu dari 30 OC menjadi 31oC,
5=-1 (negatif kecil)
maka diperkirakan tidak
Sifat penting dampak : berpengaruh kepada
pertumbuhan tanaman
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
budidaya tersebut, sehingga
dampak, terdapat 2 dampak penting,
dampak ini tidak penting.
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (2)
2 Peningkatan aliran Q = 0,001 x 2.400 x 16,35 = 39,24 Besarnya dampak : DPH peningkatan aliran
permukaan m3/detik permukaan, DPH peningkatan
Prakiraan dampak peningkatan
erosi, DPH penurunan
aliran permukaan dapat didekati
kesuburan tanah terjadi dalam
dari perubahan nilai C nya saja
ruang dan waktu yang sama.
karena untuk luas DAS dan juga
Ketiga DPH tersebut terjadi
intensitas hujan bukan merupakan
pada waktu yang sama yaitu
variable mengingat lokasi terjadinya
ketika hujan turun dan akan
perubahan aliran permukaan adalah
Halaman IV - 41
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
tetap. Sebagian besar lahan yang terjadi dalam ruang yang sama
direncanakan dilakukan pembukaan yaitu di dalam blok yang baru
lahan berdasarkan rona lingkungan dilakukan pembukaan lahan.
awal bervegetasi hutan. Faktor Terjadinya aliran permukaan
penutupan lahan, yang besarnya akan menyebabkan
untuk kondisi lahan dengan meningkatnya erosi tanah,
penutupan hutan adalah 0,001 sedangkan erosi tanah akan
sedangkan C areal terbuka tanpa menyebabkan lapisan tanah
vegetasi (terbuka) adalah 1 (Arsyad, atas (top soil) yang penuh
1989). Berdasarkan Tabel 3.2, nilai humus terbawa hanyut ke
C = 0,001 termasuk di dalam sungai. Oleh karena humus
SKLtk=5, sedangkan nilai C=1 terbawa erosi maka tingkat
termasuk di dalam SKLdk=1, kesuburan lahan akan
sehingga perubahan skala kualias menurun. Dengan adanya
lingkungan adalah SKLdk-SKLtk=1- keterkaitan tersebut maka DPH
5=-4 (negatif sangat besar) tersebut merupakan dampak
penting.
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 5 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (5).
Halaman IV - 42
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
ini berdasarkan Tabel 3.2 termasuk
di dalam skala kualitas lingkungan
(SKLdk)=3, sehingga besarnya
dampak adalah KLdk-KLtk=3-5 = -2
(negatif sedang)
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (6)
Halaman IV - 43
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 3 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (3)
5 Penurunan kualitas air Secara umum kualitas air Besarnya dampak : DPH penurunan kualitas air
permukaan permukaan masih bagus, namun permukaan dan DPH
Besarnya TSS yang tertinggi pada
terdapad 3 paramerer yang telah penurunan keragaman biota air
rona awal lingkungan adalah 17
melampaui baku mutu sebagaimana terjadi dalam ruang dan waktu
mg/l, sehingga sesuai dengan 3.2
diatur di dalam PP No 82 Tahun yang sama. Oleh karena DPH
berada pada kualitas lingkungan
2001 yaitu Cl2, BOD dan COD. tersebut terjadi dalam runga
(KLtk) skala 5 karena besarnya
dan waktu yang sama maka di
kurang dari 200 mg/l. Diprakirakan
dalam pengambilan sampelnya
TSS nilainya menjadi lebih kurang
pun pada titik yang sama. Pada
300 sampai 400 mg/l. Nilai ini
beberapa kajian, sering
berada pada kualitas lingkungan
dugunakan bahwa keragaman
dengan skala 3, sehingga
biota air untuk menduga atau
perubahan skala kualitas
indikator tingkat pencemaran
lingkungan adalah KLdk-KLtk = 3-5 =
kualitas air. Adapun klasifikasi
-2 (negatif sedang)
tingkat pencemaran
Sifat penting dampak : berdasarkan indkes keragaman
Shannon-Wienner adalah
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
sebagai berikut :
dampak, terdapat 5 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini H’ = 2,0, kualitas tidak tercemar
adalah penting (5)
H’ = 2,0 s/d 1,0, tercemar
ringan
H’=1,5 s/d 1,0 tercemar sedang
H’<1,0 tercemar berat.
Dari uraian tersebut maka
penting artiya untuk
mengupayakan keragaman yang
tinggi biota air melalui
Halaman IV - 44
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
pengelolaan terhadap kualitas
air permukaan, sehingga kedua
DPH tersebut adalah
merupakan dampak penting.
Karakteristik dampak :
Karakteristik dampak
“penurunan kualitas air
permukaan” sangat
dipengaruhi oleh curah
hujan. Hujan yang tinggi
akan mengangkuta material
pencemar dari daratan
menuju ke badan air sungai.
Zat pencemar dalam air
sifatnya dapat terencerkan
yang disebabkan oleh
pencampuran air dari hulu
yang lebih bersih. Sepanjang
sumber dampak tidak
berlangsung terus, maka
akan ada perbaikan kualitas
air secara alami mealui
pengenceran
Karakteristik dampak
“penurunan keragaman biota
air” sangat dipengaruhi oleh
kualitas air. Semakin tinggi
kualitas air maka keragaman
biota akan semakin tinggi.
Halaman IV - 45
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
6 Penurunan keragaman Indeks keragaman Shannon-Wiener Besarnya dampak : DPH penurunan keragaman
vegetasi (H’) bervariasi dari 1,91 sampai 2,94 vegetasi, DPH penurunan
Berdasarkan Tabel 3.2 tentang skala
dan keragaman ini berdasarkan keberadaan satwa liar, DPH
kualitas lingkungan, maka indeks
klasifikasi termasuk di dalam perubahan jenis mata
keragaman pada rona awal (without
keragaman sedang. pencaharian, DPH perubahan
project) berada pada kisaran 1 <H’≤
pola pemanfaaatan lahan terjadi
3, atau termasuk di dalam skala
pada waktu dan ruang yang
kualitas lingkungan (SKLtk)=3.
sama. Timbulnya DPH
Setelah dilakukan pembukaan lahan
penurunan keragaman vegetasi
tentu saja akan merubah indeks
akan secara langsung
keragaman menjadi kurang dari 1
berdampak kepada DPH
karena seluruh vegetasi di lahan
terganggunya keberadaan satwa
yang dibuka akan dibersihkan,
liar. DPH penurunan
sehingga kualitas lingkungan pada
keragaman vegetasi dan DPH
skala 1 atau KLdk = 1. Besarnya
terganggunya keberadaan satwa
dampak dalam hal ini dapat dilihat
liar akan langsung
dari perubahan skala kualitas
menimbulkan DPH perubahan
lingkungan dari 3 menjadi satu atau
mata pencaharian dan juga
KLdk-KLtk=1-3=-2 (negatif sedang)
timbulnya DPH perubahan pola
Sifat penting dampak : pemanfaatan lahan, karena di
wilayah studi terdapat 3%
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
responden yang bermata
dampak, terdapat 4 dampak penting,
pencaharian sebagai pencari
sehingga disimpulkan dampak ini
hasil hutan bukan kayu dan 2%
adalah penting (4)
bermatapencahari berburu,
yaitu di dalam hutan. Dalam
hal ini pola pemanfaatan lahan
adalah hutan untuk mencari
hasil hutan bukan kayu dan
untuk berburu. Berdasarkan
uraian tersebut maka DPH
penurunan keragaman vegetasi,
DPH penurunan keberadaan
satwa liar, DPH perubahan jenis
Halaman IV - 46
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
mata pencaharian, DPH
perubahan pola pemanfaaatan
lahan tersebut menjadi dampak
penting.
7 Penurunan produksi Produksi rumput per hektar saat ini Besarnya dampak : DPH penurunan produksi
rumput kebar adalah 5 sampai 10 kg/ha rumput kebar, DPH pendapatan
Rumput kebar tumbuh di antara
masyarakat, DPH persepsi
vegetasi alang-alang yang ada di
masyarakat akan saling terkait
padang savana dan juga di gunung-
walaupun tidak terjadi dalam
gunung yang ditumbuhi alang-alang.
ruang dan waktu yang sama.
Saat ini pola penyebarannya pada
Sperti diketahui bahwa rumput
umumnya berkelompok-kelompok,
kebar merupakan ikon atau
sedangkan produksi adalah 5
vegetasi endemik di wilayah
sampai 10 kg per hektarnya.
studi, dan manfaatkan sudah
Berdasarkan Tabel 3.2 produksi
banyak dirasakan oleh
tersebut masuk di dalam skala
masyarakat di lembah kebar.
kualitas lingkungan (SKLtk)=2.
Dengan adanya
Rumput kebar sebagai salah
kegiatan
pembukaan lahan maka produksi satu aikonnya Kebar rumput
rumput kebar terutama di dalam kebar dijuluki sebagai
padang savana akan hilang atau jikamutiara hijau yang
mengacu kepada Tabel 3.2 berada berkembang di hutan
dalam kriteria skala produksinya <5Sabana Kebar. Dalam
kg/ha atau termasuk di dalam skala perspektif masyarakat Kebar
kualitas lingkungan SKLdk=1.
rumput kebar sangat
Besarnya dampak merupakan selisih membantu orang-orang yang
antara kondisi adanya kegiatan
tidak memiliki keturunan
dengan tanpa ada kegiatan, yaitu
SKLdk-SKLtk=1-2=-1 (negatif kecil)
atau mandul, maka rumput
kebar dapat memberi solusi
Sifat penting dampak : jitu. Rumput kebar
Berdasarkan telaah 7 sifat penting (manuondit) memiliki kasiat
dampak, terdapat 4 dampak penting, yang luar biasa. Rumput
sehingga disimpulkan dampak ini kebar digunakan sebagai
Halaman IV - 47
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
adalah penting (4) bahan alternatif dalam
memicu proses kesuburan
kandungan seorang ibu jika
ingin cepat memiliki
keturunan. Rumput kebar
memiliki kasiat antara lain
(1) menyuburkan kandungan
memperbaiki hormon
seorang wanita yang mandul.
Masyarakat di wilayah studi
sering mengumpulkan
rumput kebar untuk tujuan
ekonomi karena laku dijual
di Manokwari atau Sorong.
Dengan manfaat secara
tradisional danmanfaat
ekonomi yang mengasilkan
pendapatan maka persepsi
masyarakat akan timbul
dengan keberadaan atau
penurunan produksinya.
Terkait dengan uraian
tersebut maka DPH
penurunan produksi rumput
kebar, DPH pendapatan
masyarakat, DPH persepsi
masyarakat menjadi dampak
penting.
Halaman IV - 48
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Halaman IV - 49
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
dampak, terdapat 4 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (4)
10 Perubahan jenis mata Sebagian besar responden atau 90% Besarnya dampak :
pencaharian memiliki mata pencaharian dan 10 %
Dalam dampak ini terjadi perubahan
tidak bermatapencaharian tetap.
matapencaharian dari semula
Mereka yang bermata pencaharian,
sebagai pencari hasil hutan (1 jenis
terdiri dari petani yaitu 73%
variasi matapencaharian) dimana
sedangkan yang bermatapencaharian
kondisi ini masuk di dalam skala
Halaman IV - 50
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
sebagai karyawan swasta adalah 9%. kualitas lingkungan SKLtk=1
Selebihnya PNS/ Pegawai (terdapat 1 jenis matapencaharian),
Pemerintah, mencari hasil hutan akan berubah bermata pencaharian
bukan kayu masing-masing 3% dan alternatif yaitu sebagai karyawan
berburu 2%. perusahaan, pedagang, sopir,
peternak, petani plasma, usaha jasa
dan lain-lain (6 jenis variasi mata
pencaharian), dimana kondisi ini
sesuai dengan Tabel 3.2 termasuk di
dalam skala kualitas lingkungan 5.
Berdasarkan uraian tersebut maka
SKLdk-SKLtk=5-1=4 (positif sangat
besar)
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 7 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (7)
Halaman IV - 51
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (6)
11 Bertambahnya Dari data BPS diketahui bahwa Besarnya dampak : DPH Kesempatan berusaha,
kesempatan berusaha jumlah rumah tangga di Distrik DPH peningkatanpendapatan
Pada kondisi belum ada kegiatan
Senopi yang memelihara ternak msayarakat, DPH timbulnya
pembukaan lahan tidak timbul
terdiri dari 24 rumah tangga sapi persepsi masyarakat adalah
usaha baru bagi masyarakat di
potong, 90 rumah tangga peternak DPH-DPH yang terjadi dalam
wilayah studi, sehingga dari skala
babi, 78 rumah tangga peternak waktu yang sama. DPH
kualitas lingkungan (SKLtk)=1. Pada
ayam lokal serta 1 rumah tangga kesempatan berusaha akan
kegiatan pembukaan lahan
peternak itik manila. Pada tahun berdampak kepada timbulnya
diperlukan pemborong lokal untuk
2014, jumlah populasi ternak terdiri DPH kesempatan berusaha,
melakukan sebagian tahapan di
ayam lokal 1.156 ekor, ternak babi sedangkan dengan terbukanya
dalam pembukaan lahan yaitu
mencapai 341 ekor, serta sapi potong kesempatan berusaha akan
penebasan tumbuhan kecil-kecil
mencapai 199 ekor. timbul persepsi masyarakat
sebelum dilakukan penebangan
terhadap kegiatan. Iklim
Usaha perdagangan belum secara mekanis terhadap vegetasi.
investasi di wilayah studi
berkembang sebagaimana yang Perkiraan jumlah pemborong adalah
termasuk terbuka mengingat
diharapkan. Penduduk di wilayah 7 orang, sehingga berdasarkan Tabel
banyak wilayah-wilayah
studi pada umumnya belum terbiasa 3.2 termasuk di dalam skala
pemerintahan yang
dengan berusaha (wiraswasta). kualitas lingkungan (SKLdk)=3.
dimekarkan. Kendala yang ada
Kegiatan perdagangan di distrik Besarnya dampak adalah
adalah bahwa masyarakat asli
Kebar dan Senopi menyediakan merupakan selisih antara SKLdk-
di wilayah studi kurang
kebutuhan sehari-hari berupa SKLtk=3-1=2 (positif sedang)
mempunyai budaya sebagai
sembilan bahan pokok (sembako).
Sifat penting dampak : pengusaha. Kegiatan
Terdapat beberapa toko yang perdagangan hanya dilakukan
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
menyediakan bahan-bahan secara searah, yang artinya
dampak, terdapat 5 dampak penting,
keperluan rumah tangga yang masyarakat menjual barang-
sehingga disimpulkan dampak ini
terdapat di ibukota Distrik Kebar barang atau hasil kebun untuk
adalah penting (5)
(Kampung Anjai) dan Distrik Senopi mendapatkankan uang. Belum
(Kampung Senopi) dengan jumlah berbudaya untuk berperan
Halaman IV - 52
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
total 6 buah. Para pemilik toko pada sebagai tengkulak atau agen
umumnya pendatang dari luar Papua atau perantara atau pedagang.
Barat. Semua kebutuhan pokok Karakter kepemimpinan
yang tersedia di kios didatangkan ditemukan pada masyarakat di
dari Kota Manokwari, sehingga wilayah studi, dan karakter ini
harganya menjadi lebih mahal dua merupakan modal awal untuk
kali lipat bisa berperan sebagai
pemborong atau kontraktor
beberapa kegiatan yang ada di
perusahaan. Kesempatan ini
terbuka karena peran
kontraktor lokal menjadi
strategis mengingat domisilinya
di wilayah studi sehingga
memudahkan untuk
memberdayakan masyarakat
lainnya dalam rangka untuk
kelancaran usahanya. Jika
kesempatan berusaha dapat
dimanfaatkan oleh kontraktor
lokal, maka persepsi positif
akan timbul. Pemberdayaan
masyarakat lokal melalui
kemitraan ini penting dan
strateris bagi perusahaan,
karena akan meminimalkan
persepsi negatif. Berdasarkan
urian tersebut maka DPH
kesempatan berusaha, DPH
peningkatan pendapatan
danDPH persepsi masyarakat
merupakan dampak penting.
Halaman IV - 53
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
masyarakat dalamkajian ini. Mayoritas Rata-rata pendapatan responden
responden mempunyai penghasilan (rona awal) di dalam kajian ini
kurang dari Rp.1.500.000 per bulan adalah Rp. 1.965.000,- per bulan,
yaitu sebanyak 34 responden atau atau merupakan 88% dari nilai UMR
34% sedangkan responden yang Papua Barat Tahun 2016 yaitu Rp.
berpenghasilan di atas Rp. 3.000.000 2.237.000,-. Nilai 88% tersebut
adalah 9 responden atau 9%. Jika berdasarkan Tabel 3.2 berada pada
UMR Provinsi Papua Barat Tahun kualitas lingkungan dengan skala 3
2016 adalah sebesar Rp. 2.237.000,- atau KLtk=3. Dalam pembangunan
Maka terdapat 43 responden atau sarana dan prasarana berjalan dan
43% yang penghasilannya sudah timbul kesempatan berusaha yang
berada di atas UMR, sedangkan 57 berdampak kepada peningkatan
responden atau 57% masih berada di pendapatan, yang diperkirakan
bawah UMR. Jika seluruh sama atau melebihi UMR yang
pendapatan dirata-rata dalam berlaku karena perusahaan akan
perhitungan tertimbang, maka rata- berkomitmen taat terhadap
rata pendapatan responden adalah peraturan yang membayar upah
Rp. 1.965.000, per bulan, atau tidak kurang dari UMR, sehingga
merupakan 88% dari UMR bedasarkan Tabel 3.2 termasuk di
dalam skala kualitas lingkungan 4
atau SKLdk=4. Besar dampak adalah
perubahan kualitas lingkungan
yaitu KLdk-KLtk=4-3=1 (positif kecil).
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 5 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (5)
Halaman IV - 54
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
memberikan persepsi negatif sebesar 3.2 masuk dalam “Perspesi positif
29 responden atau 29% sedangkan 70% - <80%”. Kondisi tersebut
yang bersepsi positif 71 responden menunjukkan kualitas lingkungan
atau 71% tanpa adanya kegiatan (without
project) pada skala 2 atau KLtk=2.
Jika perusahaan sudah berjalan
maka persepsi negatif yang
dikuatirkan masyarakat bisa
terjawab, sehingga diprakirakan
persepsi positif masyarakat akan
meningkat sampai pada porsi lebih
dari 90% atau berskala kualitas
lingkungan dengan adanya
kegiatan/ with project (KLdk) = 5.
Perubahan atau besar dampak yang
terjadi adalah KLdk-KLtk= 5-2 = 3
(positif besar)
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (6)
Halaman IV - 55
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Manokwari ke Kota Sorong. Untuk Km s/d <100 Km” yaitu pada tidak bersifat ekslusif yang
akses jalan ke kampung-kampung kualitas lingkungan dengan skala 2, digunakan oleh perusahaan,
yang jauh dari jalan provinsi tersebut atau KLtk=2. Perusahaan berencana tetapi masyarakat di kampung-
dihubungkan oleh jalan darat yang membangun jaringan jalan di dalam kampung bisa
diperkeras dengan pasir dan batu. areal budidaya tanaman pangan memanfaatkannya untuk
Panjang total jalan berlapis aspal sepanjang lebih dari 200 km, tujuan ke ladang, hutan dan
yang berada di dalam lokasi tapak sehingga kualitas lingkungan antar kampung. Kondisi ini
kegiatan budidaya tanaman pangan dengan adanya kegiatan (with akan menimbulkan perspepsi
adalah lebih kurang 50 km project) adalah 5. Selisih dari dua yang baik bagi masyarakat di
sedangkan panjang jalan tanpa lapis kondisi adalah KLdk-KLtk=5-2=3 wilayah studi. Jika keberadaan
aspal lebih kurang 60 km (positif besar) jaringan jalan tidak
memberikan manfaat bagi
Sifat penting dampak :
masyarakat, maka akan muncul
Berdasarkan telaah 7 sifat penting persepsi negatif dan hal ini
dampak, terdapat 7 dampak penting, akan berakibat pemalangan
sehingga disimpulkan dampak ini atau pemblokiran jaringan
adalah penting (7) jalan. Terkait dengan uraian
tersebut maka DPH timbulnya
aksessibilitas dan DPH
timbulnya persepsi masyarakat
merupakan dampak penting.
1 Penurunan kualitas Seluruh paremeter kualitas udara di Besarnya dampak : DPH penurunan kualitas udara,
udara tiga lokasi pengambilan sampel, dan DPH peningkatan
Untuk prakiraan besar dampak pada
kadarnya masih di bawah nilai kebisingan merupakan DPH-
kualitas udara ini digunakan salah
ambang batas yang ditentukan DPH yang terjadi dalam ruang
satu parameter yaitu SO2,
sebagaimana diatur di dalam PP dan waktu yang sama. Sumber
sedangkan untuk parameter yang
Nomor 41 Tahun 1999. dari DPH tersebut adalah
lannya NO2, CO, O3, debu H2S
kegiatan pembangkit listrik dan
Besarnya kadar SO2 pada rona cukup dianalogikan dengan hasil
kegiatan pengangkutan hasil.
lingkungan hidup awal adalah 47,90 prakiraaan pada SO2, terkait dengan
Dampak tersebut sama-sama
µg/m3 hal ini termasuk di dalam SKL nya. Prakiraan dampak yang
memberikan akumulasi
skala kualitas lingkungan (SKLtk)=5, timbul pada komponen udara
terhadap gangguan kesehatan.
Halaman IV - 56
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
menggunakan rumus-rumus Penurunan kualitas udara
matematis (Canter, 1977). berpotensi menimbulkan
penyakit pada saluran
Besarnya kadar SO2 pada rona
pernapasan, sedangkan
lingkungan hidup awal adalah 47,90
peningkatan kebisingan
µg/m3 hal ini termasuk di dalam
berpotensi untu timbulnya
skala kualitas lingkungan (SKLtk)=5,
gangguan pendengaran.
sedangkan prakiraan kadar SO2
Dampak ini berlangsung dengan
pada saat kegiatan berlangsung
intensitas tinggi secara
adalah 64 µg/m3, masuk dalam
bersama-sama, sehingga
skala kualitas lingkungan (SKLdk)=5,
merupakan dampak yang saling
sehingga dampak ini adalah negatif
menguatkan terhadap
kecil (-1)
kesehatan, sehingga merupakan
Sifat penting dampak : dampak penting.
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 2 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (2)
Halaman IV - 57
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 4 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (4)
3 Peningkatan aliran Q = 0,001 x 2.400 x 16,35 = 39,24 Besarnya dampak : DPH peningkatan aliran
permukaan m3/detik permukaan, DPH peningkatan
Kegiatan pengolahan lahan ini
erosi, DPH penurunan
adalah membentuk lahan menjadi
kesuburan tanah terjadi dalam
guludan-guludan untuk penanaman
ruang dan waktu yang sama.
tanaman pangan. Dari sisi
Ketiga DPH tersebut terjadi
penutupan lahan kondisi sama-
pada waktu yang sama yaitu
sama terbuka tidak ada vegetasinya,
ketika hujan turun dan akan
yang berbeda adalah faktor
terjadi dalam ruang yang sama
pengolahan tanahnya, yaitu dari
yaitu di dalam blok yang baru
kondisi tidak ada bentuk-bentuk
dilakukan pengolahan lahan.
konservasi (nilai P=1) dan berubah
Terjadinya aliran permukaan
menjadi lahan dengan guludan-
akan menyebabkan
guludan atau teras-teras, yaitu
meningkatnya erosi tanah,
untuk tanaman jagung, singkong,
sedangkan erosi tanah akan
kedelai sebesar P=0,105
menyebabkan lapisan tanah
(Abdurrahman, 1984).
atas (top soil) yang penuh
Nilai P sebelum ada pengolahan humus terbawa hanyut ke
lahan adalah 1, dimana nilai ini sungai. Oleh karena humus
berdasarkan Tabel 3.2 termasuk di terbawa erosi maka tingkat
dalam skala kualitas lingkungan 1 kesuburan lahan akan
atau SKLtk=1, kemudian setelah ada menurun. Dengan adanya
pengolahan lahan menjadi teras keterkaitan tersebut maka DPH
atau guludan-guludan menjadi P= tersebut merupakan dampak
0,105 yaitu masuk di dalam penting.
SKLdk=3. Perubahan skala kualitas
lingkungan adalah KLdk-KLtk=3-1= 2
(positif sedang).
Sifat penting dampak :
Halaman IV - 58
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 5 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (5)
Halaman IV - 59
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
dilihat dari Tabel 3.2 termasuk di 0,6 s/d 1 cmol/kg. Dalam kondisi
dalam skala kualitas (SKLtk)=2 demikian maka skala kualitas
lingkungan dengan adanya
pemeliharaan (SKLdk)=4. Perubahan
skala kualitas lingkungan atau
merupakan besarnya dampak
adalah selisih antara SKLdk-SKLtk=4-
2=2 (positif sedang)
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 5 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (5)
Halaman IV - 60
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
dampak, terdapat 4 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (4)
7 Timbulnya hama dan Saat ini hama tanaman yang Besarnya dampak : DPH timbulnya hama dan
penyakit tanaman terdapat di lapangan diantarnya penyakit tanaman merupakan
Pada saat kegiatan penanaman
adalah burung, tikus, ulat polong, DPH yang perlu diantisipasi
dilakukan dan tanaman pangan
kepik hijau, penggerek daun dan ulat pencegahan maupun
sudah dewasa maka diprakirakan
jengkal atau 6 jenis. pengendaliannya, karena akan
akan timbul hama diantaranya ulat
berpengaruh kepada
tanah (Agrotis sp), Ulat grayak
Halaman IV - 61
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
(Spodoptera sp), Kutu (Aphis sp), kelangsungan usaha budidaya
Lalat (Melano agromyza), Ulat polong tanaman pangan. Meledaknya
(Etiela sp), wereng kacang (Empoa populasi hama dan penyakit
fasialin), pengerek daun bisa menular ke lokas kebun
(Stomopteryx sp), bekicot, ulat plasma bahkan masyarakat.
penggulung daun (Lamprosema sp) Pengendalian secara cermat dan
atau 10 jenis. Dengan terdapatnya menggunakanpendekatan
10 jenis baru dan 5 jenis yang sudah biologis merupakan tindakan
diketahui sehingga total 15 jenis, yang ramah lingkungan. DPH
sehingga berdasarkan Tabel 3.2 ini perlu dilakukan pengelolaan
termasuk di dalam skala kualitas yang baik. Mengingat dampak
lingkungan (SKLdk)=1. Besarnya ini dapat sangat mempengaruhi
dampak dapat dilihat dari keberlangsungan usaha, maka
perubahan skala kualitas dampak ini adalah penting.
lingkungan, SKLdk-SKLtk=1-4=-3
(negatif besar)
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (6)
Halaman IV - 62
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
sebagai karyawan perusahaan,
pedagang, sopir, peternak, petani
plasma, usaha jasa dan lain-lain (6
jenis variasi mata pencaharian),
dimana kondisi ini sesuai dengan
Tabel 3.2 termasuk di dalam skala
kualitas lingkungan 5. Berdasarkan
uraian tersebut maka SKLdk-
SKLtk=5-2=3 (positif besar)
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 7 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (7)
Halaman IV - 63
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
merupakan bagian dari pemekaran fasilitas umum, dan lain-lainnya
wilayah kampung. Kemudian juga sehingga terdapat lebih dari 5 variasi
terdapat bekas ladang jenis pola pemanfaatan lahan
penggembalaan yang terlihat berupa sehingga kualitas lingkungan masuk
pagar kawat berduri dan beberapa di dalam skala (SKLdk)=5.
papan informasi kegiatan serta bekas Perubahan skala kualitas
bak penampungan air lingkungan adalah (SKLdk-SKLtk)=5-
3=2 (positif sedang).
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (6)
Halaman IV - 64
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Angka tersebut menunjukkan bahwa lingkungan dengan adanya kegiatan
setiap 100 jiwa usia produktif harus (with project) terhadap kualitas
menanggung penduduk usia non lingkungan tanpa adanya kegiatan
produktif sebesar 69,7 jiwa (without project) yaitu KLdk-KLtk= 5-1
= 4 (positif sangat besar)
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (6).
Halaman IV - 65
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (6)
Halaman IV - 66
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Maka terdapat 43 responden atau yaitu KLdk-KLtk=4-3=1 (positif kecil).
43% yang penghasilannya sudah
Sifat penting dampak :
berada di atas UMR, sedangkan 57
responden atau 57% masih berada di Berdasarkan telaah 7 sifat penting
bawah UMR. Jika seluruh dampak, terdapat 5 dampak penting,
pendapatan dirata-rata dalam sehingga disimpulkan dampak ini
perhitungan tertimbang, maka rata- adalah penting (5)
rata pendapatan responden adalah
Rp. 1.965.000, per bulan, atau
merupakan 88% dari UMR
14 Timbulnya persepsi Data tentang persepsi masyarakat Besarnya dampak : DPH bertambahnya tingkat
masyarakat diambil dari hasil wawancara dengan pendidikan masyarakat dan
Secara umum masyarakat
responden di wilayah studi sebanyak DPH kesempatan kerja dan DPH
memberikan persepsi positif yaitu
100 responden yang tersebar di 9 persepsi masyarakat
sebesar 71% sehingga sesuai Tabel
kampung. Secara umum responden merupakan DPH yang saling
3.2 masuk dalam “Perspesi positif
memberikan persepsi negatif sebesar terkait dan ruang yang sama.
70% - <80%”. Kondisi tersebut
29 responden atau 29% sedangkan Perusahaan memprioritaskan
menunjukkan kualitas lingkungan
yang bersepsi positif 71 responden tenaga lokal di dalam
tanpa adanya kegiatan (without
atau 71% memenuhi kebutuhan tenaga
project) pada skala 2 atau KLtk=2.
kerjanya karena akan
Jika perusahaan sudah berjalan
menghemat biaya
maka persepsi negatif yang
pengadaannya (tranpostasi dan
dikuatirkan masyarakat bisa
tunjangan), serta secara sosial
terjawab, sehingga diprakirakan
budaya akan mendukung
persepsi positif masyarakat akan
timbulnya persepsi positif.
meningkat sampai pada porsi lebih
Persepsi positif diperlukan
dari 90% atau berskala kualitas
karena akan mempengaruhi
lingkungan dengan adanya
kenyamanan berusaha di
kegiatan/ with project (KLdk) = 5.
wilayah studi. Dengan
Perubahan atau besar dampak yang
bertambahnya tingkat
terjadi adalah KLdk-KLtk= 5-2 = 3
pendidikan maka standar
(positif besar).
pendidikan untuk menjadi
Sifat penting dampak : karyawan perusahaan dapat
terpenuhi, dan disisi lain
Halaman IV - 67
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Berdasarkan telaah 7 sifat penting dengan meningkatkan
dampak, terdapat 6 dampak penting, pendidikan akan memudahkan
sehingga disimpulkan dampak ini masyarakat di dalam
adalah penting (6) pemahamanannya di berbagai
hal, sehingga akan
menstimulasi persepsi yang
positif. Terkait dengan uraian
tersebut maka DPH
bertambahnya tingkat
pendidikan masyarakat dan
DPH kesempatan kerja dan DPH
persepsi masyarakat
merupakan dampak penting.
15 Bertambahnya tingkat Saat ini di wilayah studi anak usia Besarnya dampak :
pendidikan sekolah pada tingkat SD yang
Dengan hadirnya perusahaan akan
masyarakat mampu menamatkan pendidikannya
dibuat fasilitas pendidikan berupa
masih terbatas pada kisaran 60%
sekolah dasar dan juga memberikan
sampai 80%.
bantuan pendidikan di sekolah-
sekolah dalam kampung di wilayah
studi dengan harapan dapat
meningkatkan kecerdasan
masyarakat. Perkiraan dengan
adanya peran serta perusahaan di
bidang pendidikan akan
meningkatkan tingkat pendidikan
hingga 80% sampai 100% anak usia
sekolah dapat menamatkan
pendidikannya di SD. Angka
tersebut berdasarkan Tabel 3.2
termasuk di dalam skala kualitas
lingkungan dengan adanya kegiatan
(SKLdk)=4. Perubahan skala kualitas
Halaman IV - 68
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
lingkungan merupakan besarnya
dampak yaitu SKLdk-SKLtk=4-3=1
(positif kecil)
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (6)
16 Peningkatan prevalensi Prevalensi penyakit yang paling Besarnya dampak : DPH peningkatan prevalensi
penyakit dominan terkait dengan kegiatan penyakit, DPH bertambahnya
Jika kegiatan perusahaan sudah
budidaya tanaman pangan adalah pelayanan masyarakat dan DPH
berjalan diprakirakan terjadi
penyakit saluran pernafasan karena timbulnya persepsi masyarakat
peningkatan penderita hingga
timbulnya debu di udara. Prosentasi merupakan DPH yang saling
mencapai 20% sampai 30% atau
penderita penyakit tersebut dalam terkait. Timbulnya penyakit
dalam skala kualitas lingkungana
lingkup Kabupaten Tambrauw membutuhkan pelayanan
masuk dalam skala 2. Sehubungan
32,10%, Puskesmas Senopi 37,65% pliklinik untuk
dengan hal itu maka besarnya
dan Puskesmas Kebar 18,91%. penyembuhannya. Keberadaan
dampak dapat dilihat dari selisih
fasilitas kesehatan dan tenaga
KLdk-KLtk=2-3=-1 (negatif kecil).
medis di wilayah studi secara
Sifat penting dampak : rasio (perbandingan jumlah
penduduk dan jumlah tenega
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
medis) sudah baik karena dari
dampak, terdapat 7 dampak penting,
jumlah penduduk di wilayah
sehingga disimpulkan dampak ini
studi 2.900 jiwa sudah terdapat
adalah penting (7)
tenaga medis 38 orang atau
rata-rata 1 tenaga medis
menangani 73 orang,
sedangkan pada standar
menurut Kepmenkokesra
Nomor 54 Tahun 2013 tentang
rencana pengembangan tenaga
kesehatan tahun 2011 - 2025
untuk 552 tenaga medis
Halaman IV - 69
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
melayani 100.000 orang atau
setara dengan 1 tenaga medis
melayani 181 orang. Kebijakan
perusahaan untuk melayani
kesehatan masyarakat di
sekitar kebun merupakan
wujud kepedulian sosial, dan
hal ini akan menimbulkan
persepsi positif masyarakat.
DPH-DPH yang telah diuraian
terserbut merupakandampak
penting.
Halaman IV - 70
PT BINTUNI AGRO PRIMA PERKASA
ANDAL Usaha Budidaya Tanaman Pangan Dan Pengolahan
Di Kabupaten TAMBRAUW, Provinsi PAPUA BARAT
No. Dampak Penting Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Evaluasi Dampak
Hipotetik (DPH)
Sifat penting dampak :
Berdasarkan telaah 7 sifat penting
dampak, terdapat 6 dampak penting,
sehingga disimpulkan dampak ini
adalah penting (6)
Halaman IV - 71
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrachman A., A. Abunyamin dan U. Kurnia. 1984. Pengelolaan
Tanah dan Tanaman untuk Usaha Konservasi, Pusat Penelitian
Tanah, Bogor.
Abdurahman, A, Sofiah, A dan U. Kurnia. 1981. Pengelolaan Tanah dan
Pengelolaan Pertanian dalam Usaha Konservasi Tanah. Makalah
pada Kongres HITI 16-19 Maret di Malang. Lembaga Penelitian
Tanah, Bogor.
Adisarwanto, T. dan Widyastuti Y. E. 2000. Meningkatkan Produksi
Jagung di Lahan Kering, Sawah dan Pasang Surut . Penebar
Swadaya. Jakarta
Adisarwanto. 2005.Kedelai. Penebar Swadaya. Bogor
Anonim. 1992. Bercocok Tanam Jagung. Puslitbang Tanaman Pangan
dan Pengembangan Pertanian, Institut Pertanian, Bogor
Anonim. 2014. Distrik Kebar Dalam Angka Tahun 2014. BPS
Kabupaten Tambrauw.
Anonim. 2014. Ditrik Senopi Dalam Angka Tahun 2014. BPS
Kabupaten Tambrauw.
Anonim. 2015. Kabupaten Tambrauw Dalam Angka Tahun 2015. BPS
Kabupaten Tambrauw.
APHA. 1989. Standard Methods for the Examination of Water and
Astewater. 17thedition. Washington D.C.
Arsyad, S. 1980. Pengawetan Tanah dan Air. Jurusan Tanah. Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit Institut Pertanian
Bogor Press, Bogor.
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Bakhri, S, 2007. Budidaya Jagung Dengan Konsep Pengelolaan
Tanaman Terpadu (PTT). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BTTP), Sulawesi Tengah
Balai Penelitian Tanah. 2009. Petunjuk Teknis: Analisis Kimia Tanah,
Tanaman, Air dan Pupuk. Edisi 2. Balai Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Bogor.
Bayong Tjasyono HK.2004. Klimatologi. Bandung: ITB
Bayong.1995. Klimatologi Umum. Bandung:ITB
Pustaka - 1
Beehler, B.M., T.K. Pratt, D.A. Zimmerman. 2001. Burung-burung di
Kawasan Papua: Papua, Papua Nugini dan Pulau-pulau
Satelitnya. Puslitbang Biologi - LIPI. Bogor
Bols, P.L. 1978. The Isoerodent Map of Java and Madura. Belgium
Technical Assistance Project ATA 105. Soil Research Institute,
Bogor.
Brehm, S. S., Kassin, S.M. 1989. Social Psychology. USA. Houghton
Miflfin Company.
Effendi, S. 1980. Bercocok Tanam Jagung. C.V. Yasaguna. Jakarta.
Fandeli, C. 1992. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan . Prinsip
Dasar Dan Pemampanannya Dalam Pembangunan. Yogyakarta :
Liberty
Hadi, P. S. 2009. Aspek Sosial AMDAL, Sejarah, Teori dan Metode.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hamer, W.I. 1981. Second soil conservation consultant report. Tech.
note No. 10. Center for soil research, Bogor. Indonesia.
Hardjowigeno, S dan Widiatmaka. 2001. Kesesuaian Lahan dan
Perencanaan Tataguna Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas
Pertanian, IPB. Bogor.
Hardjowigeno, S. 1986. Sumber Fisik Wilayah dan Tataguna Lahan.
Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo.
Jakarta.
Hartati, S. 1989. Model Analitik Penyebaran Zat Pencemar di Udara.
Laboratorium Aerodinamika PAU-Ilmu Rekayasa. Bandung.
Jayadi, R. 2000. Hidrologi I (Pengenalan Hidrologi). Diktat Kuliah
Jurusan Teknik Sipil. FT-UGM. Yogyakarta.
Kamarina. W, 2000. Pengaruh Kualitas Air Sungai Terhadap Indeks
Kerragaman Plankton di Sungai Bengawan Solo. Fakultas
Pertanian. Universitas Negeri Surakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011. Departemen Pendidikan Nasional
: PT.Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Kent, M. & Paddy, C. (1992). Vegetation description and analysis a
practical approach. London: Belhaven Press
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi Edisi Revisi :
Rineka Cipta : Jakarta
Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology. Harper & Row, NY, US.
Kurnia, U., Agus, F., Adimihardja, A., dan Dariah Ai. 2006. Sifat Fisik
Tanah dan Metode Analisisnya. Balai Besar Litbang Sumberdaya
Pustaka 2
Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Departemen Pertanian. Bogor.
Lampiran Keputusan Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan No.
04/Kpts/V/1998 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah
Daerah Aliran Sungai. Departemen Kehutanan, Republik
Indonesia. Jakarta.
Lee, C. D. Wang and C. L. Kuo. 1978. Benthic Macro Invertebrates and
Fish Biological Indicators of Water Quality with Reference to
Community Lind, O. T. 1985.
Lembaga Penelitian Tanah-P3MT. 1983. Jenis dan Macam Tanah di
Indonesia untuk Keperluan Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Transmigrasi. Publ. No. 59a/1983, Bogor.
LPT, 1980. Term of Reference (TOR) Tipe A Pemetaan Tanah, Proyek
Penelitian Pertanian Menunjang Transmigrasi (P3MT), Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
Mashudi. 2007. Bercocok Tanam Palawija. Jakarta: Aska Mulia Media
Midwest Research Institute. 1996. “Letter Report of Field Tests, Road
Sampling,” for Washoe County District Health Department,
Reno, NV.
Misra, K.C. (1980). Manual of plant ecologi (2th ed.). New York: Oxford
and IBH Publishing Co
Notoatmojo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Prinsip Prinsip Dasar.
PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Omba, M. dkk, 1998. Bentuk-Bentuk Penyelesaian Sengketa Alternatif
Tanah Adat Pada Masyarakat Sentani Di Jayapura Irian Jaya.
Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih.
Pustaka 3
Sánchez, P.A., Couto, W. & Buol, S.W. 1982. The fertility capability soil
classification system: interpretation, applicability and
modification
Sastrowinoto, Suyatno, Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi,
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1985
Sastrowinoto,1985. Penanggulangan Dampak Pencemaran Udara Dan
Bising Dari Sarana Transportasi, 1985
Schmidt, F.H. and Ferguson, J.H.A. (1951). Rainfall Types Based on
Wet and Dry Period Ratios for Indonesia and Western New
Guinea. Verh. Djawatan Mety. Dan Geofisik, Jakarta
Schmidth, F.H., and J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall type based on wet
and dry period for Indonesia with Western New Guinea.
Seyhan, Ersin. 1990. Dasar-dasar Hidrologi (Terjemahan). Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Sinukaban, N., 1988. Konvervasi Tanah dan Air. Jurusan Tanah –
Faperta – IPB, Bogor.
Sjarkowi, 2015. Modul Pelatihan Penyusunan AMDAL. PPLH
Universitas Sriwijaya. Palembang.
Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani, UI-Press, Jakarta
Soemarto, CD. 1995. Hidrologi Teknik. (Edisi Ke-2). Jakarta: Penerbit
Erlangga
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. IPB, Bogor.
Soerianegara, I dan Indrawan A. 1998. Ekologi Hutan Indonesia.
Institut Pertanian. Bogor.
Sosrodarsono, S dan Takeda, K (editor). 1987. Hidrologi untuk
Pengairan (terjemahan oleh L. Taulu: Manual on hydrology).
Pradnya Paramita. Jakarta.
Strand, R. I. and Pemberton, E. L. 1982 Reservoir Sedimentation
Technical Guideline for Bureau of Reclamation. US Bureau of
Reclamation, Denver, Colorado
Suminarti, E. N. 2000. Pengaruh jarak tanam dan defoliasi daun
terhadap hasil tanaman jagung Zea mays varietas Bisma
Suparman.M., 2002. Teknik Komposisi Biji Jagung Pipilan Dalam Buah
Jagung Kering Giling. Prosiding Temu Teknis Fungsional Non
Peneliti. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.
Jakarta.
Suriapermana S, I. Nurhati, Y. Surdiyanto dan A. Gunawan, 2000.
Seminar Penelitian/ Pengkajian Teknologi Pertanian Lembang.
Bandung
Susanto, A. 1993. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bina
Cipta. Jakarta
Pustaka 4
Syufi . Y 2014. Pemetaan Kebudayaan di Kabupaten Tambrauw:Kepel
Press Puri Arsita A-6 Yogyakarta
Syufi . Y 2014. Potret Suku Irires : Kepel press Puri Arsita A 6:
Yogyakarta
Syufi . Y. 2015 .Menoropong Suku Mpur di Kabupaten Tambrauw
Provinsi Papua Barat: Cv Absolute Media Panggungharjo
Sewon Bantul :Yogyakarta
Syufi Y. 2015. Meneropong Suku Mpur di Kabupaten Tambrauw
Provinsi Papua Barat: CV Absolute Media Panggungharjo
Sewon,Bantul Yogyakarta.
Triatmodjo, B . 2008. Hidrologi Terapan. Beta offset. Yogyakarta.
Wahyudin, Y,. 2012. Kerangka Berpikir Penggunaan Analisis Sosial
Ekonomi dan Budaya dalam Pengumpulan Data, Analisis dan
prakiraan Dampak pada Studi Analaisis mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL). Working Paper disampaikan sebagai
pendapat ahli dalam mendukung Studi Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup Terpadu Pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas-
Uap (PLTGU) serta Pemasangan Pipa Gas Bawah laut Kota
Batam, Provinsi Kepulauan Riau, 12 Agustus 2012. Pekanbaru.
Wijayanti, H. 2007. Kajian Kualitas Perairan di Pantai Kota Bandar
Lampung Berdasarkan Komunitas Hewan Makrozoobentos.
Tesis Universitas Diponegoro. Semarang
Wischmeier, W. H., C. B. Johnson, and B.V. Cross. 1971. A soil
erodibility nomograph for farmland and construc tion sites.
Jour. Soil and Water Conservation.
Wischmeier, W.H. and D.D. Smith. 1978. Predicting Rainfall-Erosion
losses: A Guide To Conservation Planning. USDA Agriculture
Handbook. New York.
Pustaka 5