Menurut Elizabeth B. Hurlock, pola asuh orangtua adalah cara orangtua dalam
mendidik anak. Sedangkan menurut Chabib Thoha, pola asuh orangtua berarti
cara yang dilakukan orangtua dalam mendidik anaknya sebagai bentuk tanggung
jawabnya kepada anak. Menurut Kohn, seperti dikutip Chabib Thoha, pola asuh
orangtua adalah bagaimana cara mendidik orangtua terhadap anak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Konsep dan pola asuh dalam keluarga sangat
diperlukan untuk masa depan anak yang lebih baik, jika pola asuh sejak kecil telah
keliru atau salah maka masa depan anak tidak teratur dengan sendirinya.
Sehingga, orang tua perlu untuk mengetahui apa saja macam-macam konsep dan
pola asuh pada anak usia dini.
Pola asuh dalam keluarga pada anak ada empat macam, yaituOtoriter, Permitif,
Demokratis, dan Situasioanal:
Otoriteradalah pola asuh yang memaksa, semua perintah orang tua harus
dipatuhi oleh anak-anaknya dan hukuman merupakan tindakan dalam proses
pengasuhan ini, sehingga anak melaksanakan perintah atau tugas dari orang
tua karena takut memperoleh hukuman dari orang tuanya. Sehingga terjadi
dampak negatif pada anak, anak lebih suka menyendiri, penakut, agresif dan
nakal didalam lingkungan luar karena merasa jika anak diluar rumah tidak aa
aturan yang memaksa anak tersebut.
Permitifadalah pola asuh yang dimanjakan, semua kehendak anak dibiarkan
saja dan dituruti semua keinginannya bahkan orang tua tidak pernah
memberikan teguran terhadap anak. Dampak negatif yang diperoleh pada anak
adalah anak menjadi sangat manja, keras kepala dan sering mogok jika
permintaannya tidak dituruti.
Demokratisadalah pola asuh dengan komunikasi yang stabil, artinya anak dieri
kebabasan untuk berpendapat dan orang tua membantu tumbuh kembang anak
serta mendukung bakat minat yang dimiliki oleh anak. Tidak ada dampak
negatif dalam pola Demokratis tapi anak akan menjadi tumbuh dewasa dengan
cedas, anak menjadi kreatif serta patuh dengan perintah secara wajar, anak
tumbuh percaya diri, dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, dan
anak dapat bertanggung jawab. Pola asuh Demokratis sangat cocok diterapkan
oleh orang tua terhadap anaknya.
Situasioanal adalah pola asuh yang sesuai situasi. Pola asuh Situasional
termasuk campuran dari 3 macam pola asuh diatas. Kadang orangtua bersikap
otoriter, tapi kadang juga permisif namun kadang juga berupaya menerapkan
demokrasi di rumah.
Konsep dan pola asuh orang tua untuk anaknya harus mempunyai jiwa yang bisa
merawat, membantu, mendidik, membimbing dan melatih anak agar menjadi anak
yang tumbuh kembang secara kreatif, baik dan patuh, bisa menjadikan anak
merasa mempunyai tanggung jawab serta percaya diri dan dapat menerima pahit
manisnya kehidpan ketika dewasa kelak. Untuk ibu bapak agar m=bisa menjadi
orang tua yang positif, kreatif dan aktif dalam tumbuh kembang anak anda.
1. Pola Asuh Permissif Pola asuh permisif dapat diartikan sebagai pola yang
membebaskan anak untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tanpa
mempertanyakan. Pola asuh ini tidak menggunakan aturan yang ketat, bahkan
bimbingan pun kurang diberikan sehingga tidak ada pengendalian atau
pengontrolan serta tuntutan kepada anak. Kebebasan diberikan penuh dan
anak diizinkan untuk memberi putusan untuk dirinya sendiri. Anak
berperilaku sesuai dengan keinginannya tanpa adanya kontrol dari orang tua.
2. Pola Asuh Otoriter Untuk pola asuh otoriter, yakni ketika orang tua
menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi
kesempatan pada anak untuk berpendapat, jika anak tidak mematuhi akan
diancam dan dihukum. Pola asuh otoriter ini dapat menimbulkan hilangnya
kebebasan pada anak, kurangnya inisiatif dan aktivitasnya, sehingga anak
menjadi tidak percaya diri pada kemampuannya.
3. Pola Asuh Demokratis Sedangkan pola asuh demokratis yaitu menanamkan
disiplin kepada anak, dan menghargai kebebasan yang tidak mutlak, dengan
bimbingan yang penuh pengertian antara anak dan orang tua. Dari bimbingan
itu memberi penjelasan secara rasional dan obyektif jika keinginan dan
pendapat anak tidak sesuai. Dalam pola asuh ini bisa tumbuh rasa tanggung
jawab pada anak, dan pada akhirnya, anak mampu bertindak sesuai dengan
norma yang ada.
Strategi pengasuhan positif yang dapat diterapkan oleh orang tua selama masa
anak belajar dari rumah antara lain: