Anda di halaman 1dari 10

KOP SOAL PAS GEOGRAFI PAKET C

I. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Susunan rencana tata ruang di Indonesia di mulai dari …
A. RTRWN RTRWP RTRWK
B. RTRWK RTRWP RTRWN
C. RTRWK RTRWN RTRWP
D. RTRWP RTRWK RTRWN
E. RTRWN RTRWK RTRWP
2. Manfaat perencanaan tata ruang antara lain…
A. Mencegah risiko kerusakan lingkungan melalui efisiensi proses pembangunan
B. Menguntungkan pelaku bisnis
C. Menambah pendapatan daerah
D. Memudahkan pembangunan gedung
E. Memperlancar arus lalu lintas
3. Hubungan yang terjadi dimana daerah kota (daerah yang lebih maju) tidak banyak membantu
atau menolong daerah belakangnya dan bahkan bisa mematikan berbagai usaha yang mulai
tumbuh di daerah belakangnya di sebut …
A. Parasitif
B. Statis
C. Dinamis
D. Generatif
E. Enclave
4. Faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan berdasarkan tinggi rendahnya permukaan bumi
adalah …
A. Topografi
B. Insfrastruktur
C. Sumber daya alam
D. Sumber daya barang
E. Sumber daya manusia
5. Pertumbuhan wilayah dipengaruhi oleh …
A. Jarak suatu wilayah terhadap pusat pertumbuhan
B. Kemampuan wilayah untuk menyediakan menjalankan pemerintahannya
C. Karakteristik suatu wilayah
D. Kondisi geografis
E. Pertumbuhan ekonomi
6. Aktifitas perdagangan dapat mendorong pertumbuhan dalam bidang …
A. Sosial
B. Politik
C. Budaya
D. Ekonomi
E. Hukum
7. Perencanaan tata ruang memegang peranan penting dalam proses penataan ruang. Berhasil atau
tidaknya penataan ruang tergantung pada perencaan tata ruang tersebut karena tata ruang adalah

A. Sistem managerial ruang
B. Wujud sosial ruang
C. Bentuk peta wilayah
D. Wujud struktur ruang dan pola ruang
E. Bentuk penggunaan lahan
8. Perencanaan tata ruang memiliki beberapa fungsi seperti dibawah ini kecuali …
A. Menghasilkan kualitas kehidupan dan penghidupan penduduk yang baik
B. Memenuhi tujuan efi siensi dan demokrasi melalui partisipasi.
C. Memenuhi tantangan pembangunan berkelanjutan.
D. Menganalisis wilayah saat ini dan menginterpretasikan perkembangan wilayah pada masa
datang.
E. Mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
9. Dampak tidak tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada suatu wilayah akan berdampak pada

A. Terdapat fungsi pengendalian pencemaran
B. Area peresapan air di perkotaan bertambah
C. Terhindar dari kerusakan tanah, air dan udara
D. Potensi terjadinya banjir akan bertambah
E. Tempat pembangunan gedung semakin bertambah banyak
10. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Pemanfaatan dan pengendalian ruang belum efektif.
2) Lembaga penyelenggara penataan ruang belum efektif.
3) Adanya pemerataan antar wilayah indonesia.
4) Kerjasama pemerintah antar daerah di indonesia sangat kuat.
5) Belum tersedia sistem informasi terpadu untuk penataan ruang.
Hambatan penataan ruang di Indonesia ditunjukkan oleh pernyataan angka …
A. 3, 4 dan 5
B. 2, 3 dan 4
C. 1, 2 dan 3
D. 1, 2 dan 5
E. 1, 2 dan 4
11. Jumlah dan persebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan masalah …
A. Konflik sosial antar daerahndan kurangnya pasokan pangan
B. Perluasan daerah otonomi dan permintaan impor kebutuhan sehari-hari
C. Alih fungsi lahan di daerah jarang penduduk dan potensi konfl ik sosial
D. Arus perpindahana penduduk rendah dan penataan ruang terbatas
E. Kekurangan sumberdaya manusia dan kesenjangan proses pembangunan
12. Desa di klasifikasikan berdasarkan perkembangan kehidupan penduduk salah satunya adalah desa
yang bercirikan seluruh kehidupannya tergantung pada alam sekitarnya. Desa dengan ciri tersebut
di sebut …
A. Desa Swadaya
B. Desa swasembada
C. Desa tradisional
D. Desa mandiri
E. Desa swakarya
13. Desa yang memiliki banyak potensi yang baik akan berkembang menjadi desa yang maju.
Potensi fisik desa antara lain …
A. Lembaga sosial, aparatur desa, masyarakat desa
B. Tanah, air, aparatur desa
C. Tanah, air, manusia
D. Masyarakat desa, tanah, iklim
E. Lembaga sosial, aparatur desa, tanah
14. Penduduk sudah memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kesehatan. Mata pencaharian
penduduknya juga beragam mulai dari perdagangan sampai pada penyediaan jasa. Desa yang
dicirikan dengan pernyataan tersebut adalah desa …
A. Swadaya
B. Swakarya
C. Swadhesi
D. Swakarsa
E. Swasembada
15. Perhatikan pernyataan dibawah ini!
1) Pagar tinggi sebagai pemisah antar rumah.
2) Mata pencaharian sektor nonpertanian
3) Gaya hidup modern dan individu
4) Pola berfi kir masyarakat rasional
5) Kesenjangan masyarakat mencolok
Karakteristik sosial wilayah kota ditunjukkan oleh angka …
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 3) dan 5)
C. 2), 3) dan 5)
D. 2), 4) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)
16. Kota dapat diklasifi kasikan berdasarkan jumlah penduduk. Jumlah penduduk antara 20.000 -<
100.000 orang termasuk kota …
A. Kota metropolis
B. Kota megapolitan
C. Kota besar
D. Kota sedang
E. Kota kecil
17. Setiap wilayah tidak bisa dipisahkan dengan wilayah yang lain sebab ada hubungan saling mem
butuhkan dan saling mempengaruhi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh …
A. Perbedaan budaya antar daerah
B. Persamaan sistem pemerintah
C. Sumber daya manusia yang maju
D. Kebijakan dari peerintah pusat
E. Perbedaan potensi sumber daya
18. Perhatikan gambar zona interaksi desa dan kota di bawah ini!

Berdasarkan gambar di atas wilayah yang ditandai dengan pola penggunaan lahan campuran
antara sektor pertanian dan non pertanian terdapat pada angka …
A. 6
B. 5
C. 4
D. 3
E. 2
19. Salah satu dampak interaksi desa kota yaitu kondisi desa tradisional berubah menjadi modern.
Dampak perubahan itu antara lain …
A. Pudarnya adat istiadat
B. Pemakaian teknologi pertanian
C. Perubahan bentuk rumah
D. Perubahan pola konsumsi
E. Penggunaan lahan desa
20. Dampak negatif interaksi desa-kota bagi kota yaitu …
A. Memudarnya semangat kerja penduduk dibidang pertanian
B. Berubahnya penggunaan lahan
C. Meningkatnya jumlah pengangguran
D. Berkurangnya jumlah tenaga kerja produktif
E. Kebutuhan tenaga kerja dari desa tercukupi

II. Uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas!
1. Apa yang dimasud dengan wilayah?
2. Sebutkan 4 prinsip pembangunan berkelanjutan!
3. Sebutkan 5 fungsi perencanaan tata ruang!
4. Sebutkan klasifikasi kota berdasarkan tahap perkembangannya!
5. Jelaskan zona interaksi desa-kota berdasarkan gambar di bawah ini!
RANGKUMAN

MODUL 11 “TATA RUANG KEHIDUPAN”


 Pengertian wilayah adalah kesatuan objek dan kesatuan manusia yang memiliki karakteristik yang
sama sehingga dapat dibedakan dengan wilayah yang lain.
 Wilayah dapat dibedakan menjadi wilayah formal dan wilayah fungsional.
Wilayah formal adalah wilayah yang homogen dimana wilayah tersebut didasarkan pada kesamaan
karakteristik atau kenampakkan tertentu yang berada di wilayah tersebut.
Wilayah fungsional merupakan wilayah yang bercirikan oleh adanya lairan orang/barang yang
memusat.
 Perwilayahan adalah suatu proses penggolongan wilayah berdasarkan kriteria tertentu.
Penggolongan wilayah tersebut dapat dilakukan secara formal maupun fungsional.
 Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang yang disusun secara Nasional, regional, dan
lokal.
 Rencana tata ruang wilayah Nasional dijabarkan dalam Rencana Tata ruang Wilayah Propinsi
(RTRWP) dan secara detail dijabarkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten
(RTRWK).
 Penataan ruang secara umum memiliki berbagai manfaat bagi pembangunan. Manfaat tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kepercayaan investor pada daerah yang memiliki penataan ruang secara matang.
2. Menjaga iklim investasi agar pembangunan berjalan sesuai kebutuhan penduduk setempat
3. Mengakomodasi kebutuhan penduduk di suatu daerah dengan menciptakan lingkungan yang
aman dan nyaman
4. Mencegah risiko kerusakan lingkungan melalui efisiensi proses pembangunan
5. Menyelaraskan seluruh aspek fi sik maupun non fisik di suatu daerah dengan perencanaan
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
 Pembangunan dapat didefinisikan upaya secara sadar dari manusia untuk memanfaatkan lingkungan
dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Pembangunan wilayah ditandai dengan adanya pusat pertumbuhan. Pusat pertumbuhan adalah suatu
wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat.
 Faktor-faktor penentu pusat pertumbuhan antara lain: sumber daya alam, sumber daya manusia,
kondisi topografi , dan fasilitas penunjang lainnya.
 Hubungan antara kota (daerah maju) dengan daerah lain yang lebih ter belakang dapat dibedakan
sebagai berikut:
a) Generatif: hubungan yang saling menguntungkan
b) Parasitif: hubungan yang terjadi dimana daerah kota (daerah yang lebih maju) tidak banyak
membantu atau menolong daerah belakangnya, dan bahkan bisa mematikan berbagai usaha yang
mulai tumbuh di daerah belakangnya
c) Enclave (tertutup): dimana daerah kota (daerah yang lebih maju) seakan-akan terpisah sama
sekali dengan daerah sekitarnya yang lebih terbelakang.
 Banyak teori-teori tentang pusat pertumbuhan diantaranya: teori polarisasi ekonomi, teori kutub
pertumbuhan, teori tempat sentral dan teoro sektoral.
 Interaksi antar wilayah dipengaruhi oleh aspek ekonomi, aspek manusia, dan aspek budaya.
 Pembangunan erat kaitannya dengan daya dukung wilayah. Daya dukung wilayah adalah daya
tampung maksimum lingkungan untuk diberdayakan manusia.

MODUL 12 MENATA WILAYAH KEHIDUPAN


 Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang
meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang.
 Perencanaan tata ruang mempunyai beberapa fungsi antara lain:
a. Menghasilkan kualitas kehidupan dan penghidupan penduduk yang baik.
b. Memenuhi tujuan efi siensi dan demokrasi melalui partisipasi masyarakat
c. Memenuhi tantangan pembangunan berkelanjutan.
d. Menganalisis kondisi wilayah saat ini dan menginterpretasikan perkembangan wilayah pada masa
yang akan datang.
e. Menentukan tujuan, sasaran, dan langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan
pembangunan wilayah.
 Produk perencanaan tata ruang di Indonesia berupa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang
berfungsi antara lain sebagai acuan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
 Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) harus memperhatikan wawasan
nusantara dan ketahanan nasional. RTRWN merupakan acuan dasar dalam penyusunan Rencanaan
Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) dan RTRWP dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRWK).
 Wilayah geografis pembangunan berhubungan dengan adanya wilayah pusat pertumbuhan.
Pendekatan kewilayah diperlukan karena setiap daerah memiliki karakteristik yang berbedabeda dan
khas sehingga membutuhkan perencanaan tata ruang.
 Permasalahan penerapan tata ruang di Indonesia disebabkan oleh pemanfaatan dan pengendalian
ruang belum efektif, lembaga peyelenggara penataan ruang belum efektif, sistem informasi
penunjang belum optimal, potensi konfl ik pemanfaatan ruang masih tinggi dan adanya kesenjangan
antar wilayah di Indonesia.
 Permasalahan-permasalahan penataan ruang di Indonesia dapat di selesaikan dengan peningkatan
kualitas sumber daya manusia untuk penataan ruang, penguatan kerjasam pemerintah daerah,
peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan ruang dan pemberian sanksi untuk menangani
para pelanggar tata ruang.

MODUL 13 INTERAKSI DESA-KOTA


 Desa” berasal dari bahasa Sansekerta dhesi yang berarti “tanah kelahiran. Secara keehidupan sosial,
karakteristik desa meliputi: penduduk saling mengenal dalam pergaulan hidupnya dan masih
memegang teguh tradisi, penduduk mempunyai ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan, mata
pencaharian penduduk pada bidang agraris sangat dipengaruhi faktor alam seperti iklim dan
topografi , perbandingan manusia dan lahan cukup besar, sarana dan prasarana komunikasi masih
sederhana.
 Berdasarkan perkembangan kehidupan penduduk disa dapat dibedakan menjadi desa tradisional,
desa swadaya, desa swakarya, desa swasembada.
 Potensi desa meliputi potensi fisik dan potensi non fisik. Potensi fisik antara lain tanah, air iklim,
ternak, manusia. Sedangkan potensi non fisik antara lain meliputi: lembaga-lembaga sosial,
masyarakat desa, dan aparatur atau pamong desa.
 Struktur ruang desa ada yang menyebar, terpusat, memanjang dan mengelilingi pusat fasilitas
tertentu.
 Kota merupakan suatu tempat yang penduduknya rapat, rumah-rumahnya berkelompok kompak,
mata pencaharian penduduk bukan pertanian.
 Berdasarkan tahap perkembangannya kota dapat dibedakan menjadi tahap neopolis, tahap polis,
tahap metropolis, tahap megalopolis, tahap tiranopolis,tahap nekropolis.
 Potensi kota meliputi potensi budaya, potensi ekonomi, potensi sosial dan potensi polotik.
 Interaksi antara desa dan kota menimbulkan pengaruh tertentu. Pengaruhnya akan tergantung pada
jarak ke pusat kota. Ada beberapa teori yang dapat digunakan untuk menghitung kekuatan interaksi
desa kota antara lain teori rumus Carrothers, hukum gravitasi, dan rumus titik henti.
 Interaksi antara desa dan kota dapat menimbulkan dampak positif dan negatif baik bagi kota
maupun desa itu sendiri.
 Untuk mengatasi ketimpangan antara desa dan kota maka diperlukan pemerataan pem bangunan
bagi desa.
 Berdasarkan perkembangan kehidupan penduduk, desa dapat dibedakan menjadi:
1. Desa tradisional atau pra desa yaitu tipe desa pada masyarakat terasing yang seluruh
kehidupannya tergantung pada alam sekitarnya. Ketergantungan itu misalnya dalam hal cara
bercocok tanam, cara membuat rumah, pengolahanmakanan dan lain-lainnya. Pada desa
semacam ini penduduk cenderung tertutup, atau kurang komunikasi dengan pihak luar.
Sistem perhubungan dan komunikasi tidak berkembang. Contoh: Desa pada Suku Baduy.
2. Desa Swadaya, yaitu desa yang memiliki ciri-ciri penduduknya jarang, masih terikat pada
adat istiadat, lembaga sosial yang ada masih sederhana, tingkat pendidikan masyarakatnya
rendah, produktivitas tanah rendah, kegiatan penduduk dipengaruhi oleh keadaan alam,
topografi berupa pegunungan atau perbukitan, lokasi terpencil, mayoritas penduduk sebagai
petani, kegiatan ekonomi masyarakat bersifat subsisten, masyarakt juga tertutup terhadap
pihak luar, sehingga sistem perhubungan dan transportasi kurang berkembang.
3. Desa Swakarya, yaitu desa yang sudah lebih berkembang maju, dengan ciri-ciri adat istiadat
mengalami perubahan, pengaruh dari luar mulai masuk sehingga masyarakatnya mengalami
perubahan cara berpikir, mata pencaharian mengalami diversivikasi, lapangan kerja
bertambah sehingga produktivitas meningkat, gotong royong lebih efektif, pemerintah desa
berkembang baik, masyarakat desa mampu meningkatkan kehidupannya dengan hasil
kerjanya sendiri, bantuan pemerintah hanya sebagai stimulan saja.
4. Desa swasembada yaitu, desa yang telah maju dengan ciri-ciri Ikatan adat istiadat yang ber
kaitan dengan kegiatan ekonomi sudah tidak berpengaruh terhadap masyarakat, Lokasi de sa
swasembada biasanya dekat dengan kota, kecamatan, kota kabupaten, kota provinsi, yang
tidak masuk wilayah kelurahan, semua keperluan hidup pokok dapat disediakandesa sen diri,
alat teknis yang digunakan untuk memenuhi keperluan hidup lebih modern, lembaga so sial
ekonomi dan budaya sudah dapat menjaga kelangsungan hidup penduduknya, mata
pencaharian penduduk beragam, perdagangan dan jasa sudah berkembang, pendidikan dan
keterampilan penduduk sudah tinggi, hubungan dengan daerah sekitarnya berjalan lancar,
kesadaran penduduk mengenai kesehatan tinggi, gotong royong masyarakat tinggi.
 Kota dapat diklasifi kasikan berdasarkan jumlah penduduk, tahap perkembangan serta fungsi kota.
 Berdasarkan jumlah penduduknya, di Indonesia kota dapat dibedakan atas:
a. Kota kecil : 20.000 - < 100.0000 orang
b. Kota sedang : 50.000 - < 500.000 orang
c. Kota besar : 500.000 - < 1000.000 orang
d. Kota metropolis : 1000.000- 5.000.000 orang
e. Kota megapolitan : lebih dari 5.000.000 orang
 Interaksi antara desa dan kota menimbulkan pengaruh tertentu. Pengaruhnya akan tergantung pada
jarak ke pusat kota. Semakin jauh dari pusat kota, interaksi semakin lemah. Wilayah interaksi ini
akan membentuk lingkaran-lingkaran, dimulai dari pusat kota sampai kewilayah desa. Zonezona
interaksi desa dan kota oleh Bintarto (1983:66) dijelaskan sebagai berikut:
1) City dimaksudkan sebagai pusat kota.
2) Suburban (sub daerah perkotaan), suatu wilayah yang lokasinya dekat pusat atau inti
kota, dihuni oleh para penglaju.
3) Suburban fringe (jalur tepi sub wilayah perkotaan), suatu wilayah yang melingkari
suburban dan merupakan wilayah peralihan antara kota dan desa.
4) Urban fringe (jalur tepi wilayah perkotaan paling luar) yaitu semua wilayah batas
luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip kota, kecuali inti kota
5) Rural urban fringe (jalur batas desa dan kota), merupakan wilayah yang terletak
antara kota dan desa, yang ditAndai dengan pola penggunaan lahan campuran antara
sektor pertanian dan non pertanian.
6) Rural (wilayah desa), wilayah yang masih menitik beratkan pada kegiatan pertanian.

Anda mungkin juga menyukai