Anda di halaman 1dari 10

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Disusun Sebagai Bahan Ujian Akademi Farmasi

Santo Fransiskus Xaverius Maumere

Mata Kuliah : BAHASA INDONESIA


Kode Mata Kuliah : F505219
Hari /Tanggal : Selasa, 18 januari 2022
Semester : V (Lima)
SifatUjian : Takehome
NamaMahasiswa : JUSMINA INTAN SARI NONI
NIM : 244819004

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


AKADEMI FARMASI ST FRANSISKUS XAVERIUS
MAUMERE
2021/2022

1. Buarlah 3 ( tiga paragraf) yang menceritakan dan mendekskripsikan perkembangan


vaksin corona telah menjadi hal yang paling penting pada masa pandemi Covid-19 ini dengan
kata kunci vaksin dari sinovac, vaksin dari Astra Zeneca, dari Moderna
Jawab:
Vaksin AstraZenace adalah asil perkembangan perusahan AstraZenase. Vaksin ini
,mengandung virus yang telah di lemahkan untuk mengajarih tubuh menghasikan
protein yang ingin memicau responat sitem imun. Tubuh dapat membuat antibodi
untuk melawan infeksi virus covid 19 yang masuk ketubuh.vaksin AstraZenace telah
mendapat ijin edar penggunaan darurat di sejumlah negara.Strategic Advisory Group
of Experts dan badan kesehatan dunia juga menyatakan vaksin AstraZenace sesuai
dengan kriteriannya.setelah mendalami datan tentang kualitas keamanan dan efikasi
vaksin AstraZenase ,EMA merekomendasikan pemasaran bersyarat untuk vaksin iu
bagi masyarakat berusia 18 tahun keatas. Hasil uji klinis dari Britania Raya, dan
afrika selatan yang di teliti WHO menunjukan vaksindAstraZenase aman dan efektif
dalam mencegah covid -19 di kalangan warga berusia 18 tahun keatas.Penelitian ini
melibatkan 24 ribu orang .
Vaksin Moderna merupakan vaksin Covid yang dikembangkan oleh Moderna and
Vaccine Research Center at the National Institute of Allergy and Infectious
Disease (NIAID) di Amerika Serikat. Dalam proses pengembangannya, Vaksin
Moderna mengadaptasi teknologi messenger RNA (mRNA) dengan menggunakan
komponen materi genetik virus tertentu untuk bisa menginduksi terbentuknya spike
protein, yang nantinya mampu mentrigger pembentukan antibodi yang dapat
memberikan perlindungan kepada tubuh saat terjadi infeksi Covid.
 Metode pengembangan Vaksin Moderna serupa dengan metode yang diadaptasi oleh
Vaksin Pfizer. Oleh karena itu, kedua vaksin tersebut harus diangkut dalam kontainer
khusus dalam proses distribusinya. Hanya saja, jika Vaksin Pfizer harus disimpan
dalam kulkas khusus dengan suhu -70°C, Vaksin Moderna dapat tetap stabil jika
disimpan di dalam kulkas standar dengan suhu-20°C.
 Uji klinis Vaksin Moderna dilakukan dengan melibatkan sekitar 30,000 partisipan
yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi yang menerima vaksin
dan kelompok kontrol yang menerima placebo. Pada uji klinis tersebut, kelompok
intervensi menerima Vaksin Moderna sebanyak dua dosis, dengan rentang pemberian
28 hari di antara kedua dosis tersebut. Pengamatan dilakukan hingga 14 hari setelah
pemberian dosis kedua. Berdasarkan pengamatan yang ada, Vaksin Moderna
memiliki efikasi hingga 94.1% dalam memberikan perlindungan dari Covid terhadap
partisipan yang berusia 18 – 65 tahun, dan efikasi hingga 86.4% pada partisipan yang
berusia lebih dari 65 tahun.
 
Juru Bicara Vaksin COVID-19 PT Bio Farma Bambang Herianto hari ini
memberikan klarifikasi terkait informasi hoax yang beredar di masyarakat yang
menyebutkan bahwa vaksin COVID-19 yang akan digunakan adalah vaksin untuk uji
klinik (only for clinical trial).“Kami konfirmasikan bahwa vaksin COVID-19 yang
saat ini sudah berada di Bio Farma, dan akan digunakan untuk program vaksinasi
nantinya, akan menggunakan vaksin yang telah memperoleh izin penggunaan dari
BPOM, sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk
keperluan uji klinik,” kata Bambang pada Konferensi Pers, Minggu (3/1).Kemasan
Corovac untuk uji klinik menggunakan kemasan pre-filled syringe, atau biasa
disingkat PFS, dimana kemasan dan jarum suntik berada dalam satu kemasan.
Sedangkan vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi pemerintah dikemas
dalam bentuk vial single dose dan tidak akan ada penandaan “only for clinical trial”
karena telah memperoleh izin penggunaan.Dalam kesempatan tersebut, Bambang
juga mengklarifikasi hoax terkait artikel vero cell yang beredar di
masyarakat.Bambang menjelaskan bahwa vaksin COVID-19 buatan Sinovac tidak
mengandung vero cell atau sel vero, karena sel vero hanya digunakan sebagai media
kultur untuk media kembang dan tumbuh virus tersebut untuk proses perbanyakan
virus sebagai bahan baku vaksin. Jika tidak mempergunakan media kultur, maka virus
akan mati sehingga tidak dapat digunakan untuk pembuatan vaksin.Setelah
mendapatkan jumlah virus yang cukup, maka akan dipisahkan dari media
pertumbuhan dan sel vero ini tidak akan ikut/terbawa dalam proses akhir pembuatan
vaksin. “Dengan demikian, pada produk akhir vaksin, sudah dapat dipastikan tidak
akan lagi mengandung sel vero tersebut,” jelas Bambang.Vaksin COVID-19 buatan
Sinovac yang akan digunakan mengandung bahan antara lain virus yang sudah
dimatikan (atau inactivated virus) dan tidak mengandung sama sekali virus hidup atau
yang dilemahkan. Ini merupakan metode paling umum dalam pembuatan
vaksin.Bahan selanjutnya adalah Alumunium Hidroksida yang berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan vaksin. Ada pula Larutan fosfat sebagai penstabil
(Stabilizer), dan larutan garam Natrium Klorida untuk memberikan kenyamanan
dalam penyuntikan.Vaksin COVID-19 buatan Sinovac juga tidak mengandung bahan
seperti boraks, formalin, merkuri, serta tidak mengandung pengawet. Vaksin yang
akan digunakan di masyarakat telah melalui tahapan pengembangan dan serangkaian
uji yang ketat, sehingga terjamin kualitas, keamanan dan efektifitasnya di bawah
pengawasan BPOM serta memenuhi standar internasional.Vaksin COVID-19 tahap 2
dari Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis dalam bentuk produk jadi kemasan vial dosis
tunggal telah tiba di Indonesia pada Kamis tanggal 31 Desember 2020, dan telah
diterima di Bio Farma pada hari yang sama. Dengan demikian, jumlah vaksin
COVID-19 dari Sinovac yang sudah diterima oleh Indonesia sebanyak 3 juta
dosis.Saat ini seluruh vaksin tersebut, disimpan di tempat penyimpanan khusus di
fasilitas penyimpanan Bio Farma, dengan suhu yang tetap terjaga antara 2- 8 derajat
Celcius. Selain itu, serangkaian pengujian mutu, baik yang dilakukan oleh Bio Farma
sendiri, maupun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) juga telah
dilakukan.Pengujian ini dilakukan dalam rangka menjaga kualitas dan keamanan
produk vaksin agar terjamin dari mulai diproduksi sampai didistribusikan.Vaksin
hanya akan digunakan untuk program vaksinasi setelah ada persetujuan penggunaan
darurat yang dikeluarkan Badan POM dan bukan sebagai vaksin untuk uji
klinik.Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut
dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567,
SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email
kontak@kemkes.go.id (D2)

2. Rancangan kerangka berdasarkan judul KTI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI


PUSKESMAS TUANGEO KEC. PALUE

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paragraf 1: Pengertian Puskesmas
Paragraf 2 Pelayanan Kefarmasian
Paragraf 3 Tingkat Kepuasan Pasien
Paragraf 4 Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan
kefarmasian
Paragraf 5 Alasan peneliti meneliti tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
kefarmasian

1.2 Rumusan Masalah


Bagimana Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di puskesmas
Tuanggeo
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum:
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
kefarmasian di puskesmas Tuangeo

1.4 Manfaat penelitian


1.4.1 Manfaat Bagi Akademik
1.4.2 Manfaat Bagi Puskesmas
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat
1.4.4 Manfaat Bagi peneliti

1.5 Ruang Lingkup


1.5.1 Ruang Lingkup Materi
1.5.2 Ruang Lingkup waktu
1.5.3 Ruang Lingkup tempat

1.6 Keaslian Penelitian


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Puskesmas
2.2 Tinjauan Tentang pelayanan kefarmasian
2.3 Tinjauan Tentang Pasien
2.4 Tinjauan Tentang Kepuasan Sebagai Indikator Kualitas Pelayanan
2.4 Tinjauan Tentang Faktor –faktor yang mempengaruhi kualitas pelayan kefarmasian

BAB III Metode Penelitian


3.1 Jenis penelitian
Penelitian yang di gunakan adalah penelitian non eksperimental bersifat Deskritif
3.2 Tempat dan waktu penelitian
3.2.1 Tempat penelitian
Penelitian ini di laksanakan di puskesmas
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini di laksanakan pada tahun 2022
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
3.5 Jenis Data
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang di gunakan untuk penggumpulan data
instrumen
Penelitian ini berupa kuesoner
3.7 Variabel penelitian
3.8 Hipotesa
3.9 Pengolaan Data
3.10 Analisis dan penyajian data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

4. Rancangan Kerangka KTI


BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan penelitian Deskriptif
3.2 Tempat Dan Waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian di lakukan di puskesmas Tuangeo
2. Waktu penelitian
Waktu penelitiab di lakukan pada tahun 2022
3.3 Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien dan keluarga pasien yang
berkunjung
Ke puskesmas Tuangeo
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang mendapatkan pelayanan
kefarmasian di
Puskesmas Tuangeo.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian adalah Variabel tunggal yaitu kepuasan pasien di tinjau

3.5 Defenisi Operasional


No Variabel Defini operasional Alat ukur Skala Skor
Tingkat  Kehandalan Kuesone Ordinal
kepuasan Kemsmpusn petuas r
farmasi untuk
melakuan pelayanan
kefarmasian
 Tanggapan
Kemampuan petugas
farmasi tanggap
terhadap masalah
pasien
 Jaminan
Kesopanan dan
memberi pelayanan
keterampilan dan
memberikan
keamanan
 Empati
Peduli dan
memberikan perhatian

3.6 Istrumen penelitian


Instrumen penelitian ini adalah berupa lembaran kuesoner dengan dimensi
kehandalan ,tanggapan empati dan jaminan.
3.7 Analisis Data
Data yang telah di dapat akan diolah dan dianalisis secara Deskriptif yaitu
berdasarkan skala Liker.

4 .Jelaskan kutipan Langsung dan kutipan tidak langsung

Pengertian Kutipan Langsung


Kutipan yang di ambil dari sumber literatur secara untuh atau sempurna tampah
mengurang bentuk kalimatnya dan instrusi tulisannya. Dengan kata lain kutipan
langsung tersebut sesuai dengan tulisan yang di ambil dari sumber aslinya tampah
sedikitpun ada pengurangan dalam redaksinya.
Contohnya
Feature merupakan salah satu karya jurnalistik yang Khusus.Menurut Wiliamson
dalam Santanta (2005:5),” A feature story is a creative subjective, article designed
primarly to entertain and to infrom readers of an event, a situasion or an aspect life.

Kutipan tidak Langsung


Sebagai model kutipan yang di lakukan dengan cara mengambil ide pokok atau
gagasan dari sebuah tulisan.Kemudian ide dan gagasan tersebut kita ulang kembali
dengan reduksi yang berbeda tetapi tidak mengurangi gagasan yang diberikan.
Cotohnya
Seorang mahasiswa hendaknya harus dapat menentukan model penelitian yang akan
di gunakan saat hendak membuat skrining,tesis,maupun disertasi.Adapun salah satu
metode kuantitatif atau kualitatif. Jika mahasiswa lebih menyenangi stastitik maka
metode kuantitatif bisa di pilih dengan di gunakan bahan penelitiannya.jika
mahasiswa lebih senang menganalisa suatu peristiwa,maka metode kualitatif bisa di
pilih dan di gunakan dalam penelitian yang akan di lakukan.

5. Jelaskan Daftar Pustaka

Buatlah contoh daftar pustaka dari Sumbet-sumber buku,jurnal dan terbitan karya ilmia
sejenis,dokumen resmi,rujukan dan pengarangan yang sama,internet dan koran.

Daftar pustaka menurut para alih


Gorys Keraf (1997:213)
Daftar pustaka/Bibilografi adalahsebuah daftar yang berisi judul buku-buku,artikel-
artikel dan bahan- bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan
sebuah karangan atau sebagian dari karngan yang telah di garap.
1. Contoh Daftar pustaka dari sumber buku
Arikunto,Syharsini.1993.prosedur penelitian suatu pendekatan
Paraktik.Ygyakarta:Rineka cipta.
Asrori Mohammamad.2008 pisikologi pembelajaran Bandung:Wacana Prima
Brata,Nungroho Trisnu 2007.antropolohi untuk SMA dan MA Kelas XI Jakarta:
Erlangga (Esis)
2. Daftar pustaka dari jurnal
Asaoka,A (1978). Observational procedure of settlenent predication.soils and
Fowndations
3. Daftar pustaka dari koran
Wage.2000.Kenaikan impor beras Daripada Ekspor.Tribun.(14 Februhari 2000)
4. Daftar pustaka dari Makala
Monika Agata .2010.Faktor penyebab Cairan Es Kutup Utara dan
Selatan.Makala.
5. Daftar pustaka dari internet
Anis,Rahama.2010Budidaya dan Pemanfatan Lidah Buaya di pontianak dan
sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai