Ujian Akhir Semester Ganjil Veronika Wunga
Ujian Akhir Semester Ganjil Veronika Wunga
Jawab :
Vaksin covid-19 buatan sinovac yang akan digunakan mengandung bahan antara lain
virus yang sudah dimatikan (atau inactivated virus) dan tidak mengandung sama sekali
virus hidup atau yang dilemahkan. Ini merupakan metode paling umum dalam pembuatan
vaksin. Bahan selanjutnya adalah Alumunium Hidroksida yang berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan vaksin. Ada pula Larutan fosfat sebagai penstabil (Stabilizer),
dan larutan garam Natrium Klorida untuk memberikan kenyamanan dalam penyuntikan.
Vaksin COVID-19 buatan Sinovac juga tidak mengandung bahan seperti boraks, formalin,
merkuri, serta tidak mengandung pengawet. Vaksin yang akan digunakan di masyarakat
telah melalui tahapan pengembangan dan serangkaian uji yang ketat, sehingga terjamin
kualitas, keamanan dan efektifitasnya di bawah pengawasan BPOM serta memenuhi
standar internasional. Vaksin COVID-19 tahap 2 dari Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis
dalam bentuk produk jadi kemasan vial dosis tunggal telah tiba di Indonesia pada Kamis
tanggal 31 Desember 2020, dan telah diterima di Bio Farma pada hari yang sama. Dengan
demikian, jumlah vaksin COVID-19 dari Sinovac yang sudah diterima oleh Indonesia
sebanyak 3 juta dosis. Saat ini seluruh vaksin tersebut, disimpan di tempat penyimpanan
khusus di fasilitas penyimpanan Bio Farma, dengan suhu yang tetap terjaga antara 2- 8
derajat Celcius. Selain itu, serangkaian pengujian mutu, baik yang dilakukan oleh Bio
Farma sendiri, maupun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) juga telah
dilakukan. Pengujian ini dilakukan dalam rangka menjaga kualitas dan keamanan produk
vaksin agar terjamin dari mulai diproduksi sampai didistribusikan. Vaksin hanya akan
digunakan untuk program vaksinasi setelah ada persetujuan penggunaan darurat yang
dikeluarkan Badan POM dan bukan sebagai vaksin untuk uji klinik. Hotline Virus Corona
119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,
Kementerian Kesehatan RI.
Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah banyak membuat hal baru di
dunia. Orang-orang yang tadinya mesti bekerja ke kantor kini bisa menyelesaikan
pekerjaan dari rumah. Termasuk dalam hal pembuatan vaksin. Lazimnya, riset vaksin
membutuhkan waktu lama hingga bertahun-tahun. Tapi, karena kondisi pandemi yang
mendesak, para peneliti mampu menghasilkan vaksin virus corona dalam tempo lebih
singkat. Muncullah beragam vaksin untuk menangkal virus corona, seperti vaksin
AstraZeneca, Sinovac, Sinopharm, Pfizer, Novavax, Sputnik, Moderna, dan lain-lain. Dari
Indonesia pun akan ada vaksin Merah Putih. Meski vaksin-vaksin itu siap dalam waktu
lebih cepat daripada biasanya, tetap ada penelitian yang mendalam dan ketat. Terutama uji
klinis tahap I, II, dan II. Otoritas pengawas obat di setiap negara yang akan menggunakan
vaksin itu pun akan memeriksanya dulu sebelum memberikan izin edar. Di Indonesia
sendiri, vaksin AstraZeneca baru saja mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan. Begitu sudah ada sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia, vaksin
AstraZeneca siap digunakan bersama vaksin Sinovac yang lebih dulu beredar. Vaksin
AstraZeneca adalah vaksin hasil pengembangan perusahaan AstraZeneca dengan
University of Oxford, Inggris. Vaksin ini mengandung virus yang telah dilemahkan untuk
mengajari tubuh menghasilkan protein yang akan memicu respons sistem imun. Dari situ,
tubuh dapat membuat antibodi untuk melawan infeksi virus Covid-19 yang masuk ke tubuh
di kemudian hari. Agar efektif, setiap orang membutuhkan dua dosis vaksin. Vaksin
AstraZeneca telah mendapat izin edar penggunaan darurat di sejumlah negara. European
Medicines Agency (EMA) telah meninjau vaksin itu. Strategic Advisory Group of Experts
dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan vaksin AstraZeneca sesuai dengan
kriterianya. Setelah mendalami data tentang kualitas, keamanan, dan efikasi vaksin
AstraZeneca, EMA merekomendasikan pemasaran bersyarat untuk vaksin itu bagi
masyarakat berusia 18 tahun ke atas. Hasil uji klinis dari Britania Raya, Brasil, dan Afrika
Selatan yang diteliti WHO menunjukkan vaksin AstraZeneca aman dan efektif dalam
mencegah Covid-19 di kalangan warga berusia 18 tahun ke atas. Penelitian itu melibatkan
sekitar 24 ribu orang. Di India, vaksin AstraZeneca digarap oleh Serum Institute of India
dengan nama Covishield.
Pemerintah Indonesia telah menerima hibah vaksin COVID-19 Moderna dari Covax
Facility sebanyak 8 juta dosis. Vaksin COVID-19 ini sudah mulai diberikan kepada tenaga
kesehatan (nakes) dan tenaga penunjang kesehatan sebagai vaksin dosis ketiga.
Peningkatan kasus terkonfirmasi COVID-19 yang tinggi mendorong Pemerintah untuk
secara khusus memberikan perlindungan tambahan kepada nakes yang sehari-hari
dihadapkan dengan risiko tinggi penularan COVID-19. Pemberian vaksinasi dosis ketiga
bagi nakes ini juga telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi
Nasional atau ITAGI berdasarkan hasil kajian yang dilakukan dan disampaikan kepada
Kementerian Kesehatan melalui surat nomor 71/ITAGI/Adm/VII/2021 tanggal 8 Juli 2021.
Selain untuk vaksinasi dosis ketiga bagi nakes, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga
telah mengeluarkan kebijakan bahwa vaksin COVID-19 Moderna diberikan kepada peserta
yang belum pernah mendapatkan vaksinasi COVID-19. “Kami menghimbau kepada
pemerintah daerah untuk memberikan vaksin merek Moderna sebagai dosis ketiga hanya
kepada nakes. Selain untuk nakes, vaksin COVID-19 Moderna juga diperuntukkan bagi
publik, khususnya ibu hamil dan masyarakat yang memiliki komorbid, yang belum pernah
mendapatkan vaksinasi sama sekali,” terang dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara
Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI. Pada Surat Edaran HK.02.01/I/ 1919 /2021,
Kemenkes menjelaskan bahwa vaksinasi dosis ketiga bagi nakes dapat menggunakan
vaksin dengan platform yang sama (Sinovac) atau platform yang berbeda (Moderna),
dengan interval minimal pemberian vaksinasi dosis ketiga adalah 3 bulan setelah dosis
kedua diberikan. Khusus bagi masyarakat yang belum pernah menerima vaksinasi, vaksin
COVID-19 Moderna diberikan sebanyak 2 (dua) dosis dengan interval 4 minggu, sehingga
vaksin yang dialokasikan pada minggu ke 2 Agustus 2021 ini untuk memenuhi kebutuhan
2 (dua) dosis sekaligus. Sementara itu, vaksinasi bagi ibu hamil yang dimulai per 2
Agustus 2021 itu direkomendasikan untuk ibu hamil dengan prioritas pada daerah risiko
tinggi. Vaksin yang direkomendasikan selain Moderna adalah Pfizer dan Sinovac sesuai
ketersediaan. Untuk pemberian dosis satu vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil dimulai
pada trimester kedua kehamilan, dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan
interval dari jenis vaksin yang diberikan. Misalnya untuk vaksin merek Moderna, interval
dosis 1 dan 2 adalah 4 minggu. Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.
Daftar Pustaka:
1. Kemenkes RI 2017, “Pemerintah Serius Untuk Kualitas Rantai Dingin (Cold
Chain Penyimpanan Vaksin.”Tersedia
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20170426/2320665/pemerint ah-
-kualitas-rantai-dingin-cold-chain-penyimpanan-vaksin/.
2. https://www.hse.ie/eng/services/news/newsfeatures/covid19-updates/covid-19-
vaccine-materials/important-information-about-covid19-vaccine-
astrazeneca.pdf
3. Kemenkes RI 2017, “Pemerintah Serius Untuk Kualitas Rantai Dingin (Cold
Chain Penyimpanan Vaksin.” Tersedia pada:
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20170426/2320665/pemerint ah-
serius-kualitas-rantai-dingin-cold-chain-penyimpanan-vaksin/.
Soal nomor 2
Anda akan menulis KTI. Buatlah rancangan kerangka berdasaarkan judul pada tulisan artikel
yang telah Anda siapkan.
Jawab :
Rancangan kerangka
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. Puskesmas
2. Pelayanan kefarmasian di puskesmas
3. Kepuasan pasien
4. Gambaran umum factor yang mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan
Kefarmasian
5. Alasan penelitisn untuk meneliti tingkat kepuasan pasien di tempat penelitian
(Puskesmas Boganatar).
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di puskesmas
boganatar.
Soal nomor 3
Jelaskan bagian-bagian penelitian pada Bab III sebuah karya tulis ilmiah!
Jawab:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Boganatar.
Dalam penyusunan KTI , anda akan menggunakan kutipan langsung dan tidak langsung.
Jelaskan kutipan langsung dan tidak langsung! Buatlah contoh kutipan langsung kurang dari
4 baris dan kutipan langsung lebih dari 4 baris.
Jawab :
Soal nomor 5
buku, jurnal dan terbitkan karya ilmiah sejenis, dokumen resmi, rujukan dengan pengarang
yang sama, internet dan koran!
Jawab :
Menurut Groys Keraf (19997:213) , daftar Pustaka atau bibliografi adalah sebuah
daftar yang berisi judul buku- buku, artikel-artikel, dan bahan penerbitan lainnya
yang mempunyai pertalinan dengan sebuah karangan atau Sebagian dan karangan
yang tengah digarap.
Cohen, J. 1977. Statistical Power Analysis for the Behavioral Science (Revised Ed.). New
York : Academic Press.
Contoh daftar Pustaka dari sumber :jurnal dan terbitan karya ilmiah sejenis
JURNAL:
Mahmudah, Z. 1995. Pelecehan Seksual dalam Drama Der Besuch der Alten Dame.
Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS IKIP
Yogyakarta.
Contoh daftar Pustaka dari sumber rujukan dengan pengarangan yang sama
Sarjono, Hari. 2010. “Bahasa sebagai Alat Pemersatu Bangsa”. Kompas Edisi 5 Oktober.
Daftar Pustaka
Cohen, J. 1977. Statistical Power Analysis for the Behavioral Science (Revised Ed.). New
York : Academic Press.
Mahmudah, Z. 1995. Pelecehan Seksual dalam Drama Der Besuch der Alten Dame.
Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS IKIP
Yogyakarta.
Sarjono, Hari. 2010. “Bahasa sebagai Alat Pemersatu Bangsa”. Kompas Edisi 5 Oktober.