Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN ATONIA UTERI

NO.DOKUMEN : 001 / SOP / 425.102.6 / 2022


NO.REVISI : 00
SOP TANGGAL TERBIT :20 Januari 2022
HALAMAN : 1/5
UPTD. drg. Asri Wahyuningsih
PUSKESMAS
KEDOPOK NIP. 19770408 200501 2 006

Atonia uteri adalah kegagalan serabut-serabut otot miometrium uterus untuk


berkontraksi dan memendek. Hal ini merupakan penyebab perdarahan post partum
1. Pengertian yang paling penting dan biasa terjadi segera setelah bayi lahir hingga 4 jam setelah
persalinan. Atonia uteri dapat menyebabkan perdarahan hebat dan dapat
mengarah pada terjadinya syok hipovolemik

Sebagai acuan agar petugas dapat memahami penatalaksanaan Atonia uteri


2. Tujuan
ditempat pelayanan
SK Kepala Puskesmas Kedopok No:001/SK.PKM Kedopok /1/2022 Tentang
3. Kebijakan Pelayanan Penanganan Atonia Persalinanoleh Dokter dan atau Bidan Standar
Pelayanan Puskesmas Kedopok Kota ProbolinggoTahun 2017

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jaringan Nasional Pelatihan Klinik


4. Referensi _ Kesehatan Reproduksi Asosiasi Pealatihan Klinik Organisasi Profesi Tahun 2017

ALAT:
1. APD lengkap
2. Hanschoen panjang 1 pasang
3. Infus Set
4. Standart infus
5. Ember berisi larutan klorin o,5%
6. Bengkok

5. Alat & 7.

Bahan BAHAN:
1. Obat Utero Tonika: oxytosin , methyl ergometrin 0,2 mg
2. Spuit 3cc
3. Kapas Alkohol
4. Cairan Infus RL
5. Abocath no 18
6. Bethadine
7. Plester, kasa

1
6. Prosedur/ No. Langkah Keterangan
Langkah – Langkah 1 Lakukan Masase fundus uteri Dengan Masase merangsang kontraksi
segera setelah lahirnya uterus. Sambil melakukan masase sekaligus
plasenta. dapat dilakukan penilaian kontraksi uterus.
2 Bersihkan kavum uteri dari Bekuan darah dan selaput ketuban dalam
selaput ketuban dan gumpalan kavum uteri akan dapat menghalangi
darah kontraksi uterus secara baik.
3 Pastikan bahwa kandung Kandung kemih yang penuh akan
kemih kosong. Jika penuh menghalangi uterus berkontraksi secara baik.
lakukan katerisasi
menggunakan teknik aseptik
4 Mulai Lakukan kompresi Sebagian besar atonia uteri akan teratasi
bimanual internal . Jika uterus dengan tindakan ini . Jika KBI tidak berhasil
berkontraksi keluarkan tangan setelah 5 menit diperlukan tindakan lain.
setelah 1-2 menit .Jika uterus
tetap tidak berkontraksi
teruskan KBI hingga 5 menit 5
menit
5 Minta keluarga untuk mulai Bila penolong hanya seorang diri , keluarga
membantu kompresi bimanual dapat meneruskan proseskompresi bimanual
eksternal secara ekterna selama anda melakukan
langkah langkah selanjutnya.
6 Keluarkan tangan perlahan- Menstabilkan tekanan pada pembuluh darah
lahan dinding uterus dan myometrium.
7 Berikan metil ergometrin 0,2 .Metil Ergometrinyang diberikan secara IM
mg I.M /IV dengan akan mulai bekerja dalam 5-7 menit dan
memastikan pasien tidak ada menyebabkan uterus berkontraksi
hipertensi Pemberian IV bila sudah terpasang infus
sebelumnya

8 Berikan cairan infus RL Jarum besar memungkinkan pemberian


menggunakan jarum ukuran larutan IV secara cepat atau untuk transfusi
16 atau 18 dan Oksitosin 20 darah. Ringer Laktat akan membanu
unit/ 500cc . memulihkan volume cairan yang hilang
selama perdarahan. Oksitosin IV dengan
cepat merangsang kontraksi uterus.
9 Ulang kompresi bimanual KBI yang digunakan bersama dengan
internal ergometrin dan oksitosin akan membuat
uterus berkontraksi.
10 Bila kontraksi tetap belum Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1
membaik Rujuk segera sampai 2 menit, hal ini bukan atonia
dengan terlebih dahulu sederhana. Ibu membutuhkan perawatan
pasang kondom kateter gawatdarurat di fasilitas yang mampu
melaksanakan tindakan bedah dan transfusi
darah dan Dengan dipasangnya kondom

2
kateter di harapkan penekanan di seluruh
dinding rongga uterus terjadi maksimal.
11 Dampingi ibu ke tempat Bidan wajib mendampingi rujukan darurat
rujukan. maternal.
12 Teruskan pemberian cairan I.V Berikan infus 500 cc cairan pertama dalam
hingga ibu mencapai tempat waktu 10 menit . Kemudian ibu memerlukan
rujukan cairan tambahan setidak tidaknuyab500 cc/
jam pada jam pertama , dan 500 cc / 4 jam
pada jam jam berikutnya.. Sambil ibu di
berikan minuman untuk tambahan rehidrasi.
7. Diagram
Alur

3
Catat hasil kegiatan di kartu
peserta KB, kartu status 3. L
1.4.
2. LHKo
peserta KB, buku Register a 4
aans
Puskesmas, dan simpustronik k
kpelin
u
uu
8. Hal – Hal
yang perlu Kondisi syok hipovolemik
diperhatikan

A. Ruang Bersalin
9. Unit terkait

1. Dokter Umum
10. Distribusi
2. Bidan
1. Rekam Medik
10.Dokumen
2. Partograf
terkait

11. Rekaman
N Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
Perubahan o diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai