PENDAHULUAN
2. Jalan lokal
Adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan ciri-
ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak
dibatasi.
Ø Jalan lokal primer, menghubungkan kota jenjang kesatu dengan persil atau jenjang
kedua dengan persil, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga dengan kota
jenjang di bawahnya, kota jenjang ketiga dengan persil atau kota di bawah kota
jenjang ketiga sampai persil.
- Kecepatan rencana > 20 km/jam.
- Lebar badan jalan minimal 6 meter.
- Jalan lokal primer tidak terputus walaupun memasuki desa.
Ø Jalan lokal sekunder, menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan perumahan
atau kawasan sekunder ketiga dan seterusnya dengan perumahan.
- Kecepatan rencana > 10 km/jam.
- Lebar badan jalan minimal 5 meter.
- Lebar badan jalan tidak diperuntukkan bagi kendaraan beroda tiga atau lebih,
minimal 3,5 meter.
d) Klasifikasi Kendaraan Bermotor Menurut Jenis dan Muatan Sumbu Terberat (MST).
1. Klasifikasi kendaraan bermotor menurut jenisnya berdasarkan klasifikasi kendaran
bermotor menurut muatan sumbunya dan dengan tidak memperhitungkan kereta
tempelan dan kereta gandengan, yaitu :
Mobil penumpang dengan sumbu tunggal (jenis sumbu 1.1) mempunyai MST
kendaraan kurang dari 3,5 ton.
Mobil Bus di bedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
- Mobil bus sedang dengan sumbu tunggal (jenis sumbu 1.2) mempunyai MST
kendaraan 8 ton.
- Mobil bus besar dengan sumbu tunggal (jenis sumbu 1.2) mempunyai MST
kendaraan 10 ton.
Mobil barang dibedakan menjadi 4 (empat) yaitu :
- Mobil barang ringan dengan sumbu tunggal (jenis sumbu 1.1) mempunyai MST
kendaraan kurang dari 3,5 ton.
- Mobil barang sedang dengan sumbu tunggal (jenis sumbu 1.2) mempunyai
MST kendaraan 5-8 ton.
- Mobil barang berat dengan sumbu tunggal (jenis sumbu 1.2) mempunyai MST
kendaraan sama dengan 10 ton.
- Mobil barang berat dengan sumbu tandem (jenis sumbu 1.22) mempunyai MST
kendaraan lebih besar dari 10 ton.
Mobil kendaraan khusus dibedakan menjadi 4 (empat) yaitu :
- Mobil kendaraan khusus ringan dengan sumbu tunggal (jenis sumbu 1.1)
mempunyai MST kendaraan kurang dari 3,5 ton.
- Mobil kendaraan khusus sedang dengan sumbu tunggal (jenis sumbu 1.2)
mempunyai MST kendaraan 5-8 ton.
- Mobil kendaraan khusus berat dengan sumbu tunggal (jenis sumbu 1.2)
mempunyai MST kendaraan sama dengan 10 ton.
- Mobil kendaraan khusus berat dengan sumbu tandem (jenis sumbu 1.22)
mempunyai MST kendaraan lebih besar dari 10 ton.
(Badan Pendidikan dan Latihan Perhubungan Pusat Pendidikan dan Latihan
Perhubungan Darat, 1997:4-2 – 4-7).
BAB III
Survey lalulintas merupakan bagian terpenting karena sebagian besar permasalahan desain
dan pengendalian lalu lintas memerlukan pengetahuan mengenai karakteristik lalu lintas yang
Pada studi ini, data yang diambil pada lokasi survey ialah data volume lalu lintas. Dalam
pengambilan data jumlah kendaraan dilakukan tiap interval waktu 1 jam. Untuk pengambilan
Survey volume lalu lintas ini berlokasi di Karangkamulyan, Kec. Cijeungjing, Kab. Ciamis,
Jawa Barat 46271 (depan pom bensin). Yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 21
Desember 2019, dari jam 08.00 - 20.00 WIB. Pengambilan data ini menggunakan durasi waktu
per 1 jam.
1. Meteran, yang digunakan ialan meteran 50 m, meteran ini digunakan untuk mengukur
lebar jalan.
2. Alat tulis, yang digunakan untuk mencatat data-data hasil survey dilapangan digunakan
4. Jam, yang digunakan ialah jam tangan dan jam dari handphone. Jam ini digunakan untuk
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4.3 Dokumentasi
Daftar Pustaka