NPM : 1801010021 Prodi / Sem : PGSD / 6 Matkul : Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Dosen Pengampu : Renni Ramadhani Lubis, S.Pd., M.Pd. Hari / Tanggal : Kamis, 15 Juli 2021
1. Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang
mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasarkan tingkat gangguannya Tunanetra dibagi dua yaitu buta total (total blind) dan masih mempunyai sisa penglihatan (low visioan). 2. Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pada organ pendengarannya sehingga mengakibatkan ketidakmampuan mendengar, mulai dari tingkatan yang ringan sampai yang berat sekali yang diklasifikasikan kedalam tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing). 3. Tunagrahita adalah sebutan bagi orang-orang dengan kemampuan intelektual dan kognitif yang berada di bawah rata-rata dibandingkan anak pada umumnya. Kondisi ini dapat terjadi pada bayi setelah dilahirkan, sejak bayi berada di dalam kandungan atau selama proses persalinan. 4. Disabilitas fisik/tubuh (tuna daksa) adalah ketidak mampuan tubuh dalam melakukan suatu aktifitas atau kegiatan tertentu, sebagaiman orang normal pada umumnya yang disebabkan oleh fosiologis,fisikologis, dan kelainan struktur atau fungsi anatomi tubuh. 5. Anak tunalaras juga sering disebut anak tunasosial karena tingkah laku anak tunalaras menunjukkan penentangan terhadap norma-norma sosial masyarakat yang berwujud seperti mencuri , menganggu dan menyakiti orang lain. 6. Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu. Hingga kini, penyebab autisme tidak diketahui secara pasti. 7. Anak berbakat atau anak gifted atau gifted children adalah anak berbakat, anak luar biasa dan untuk anak-anak jenius. Beberapa ahli membagi kerebakatan dalam beberapa tingkat yakni:
Moderate gifted = IQ 130 – 140
Highly gifted = IQ 140 -150
Genius = IQ > 150
8. Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang mengikutsertakan anak-anak
berkebutuhan khusus untuk belajar bersama-sama dengan anak-anak yang sebayanya di sekolah regular dan pada akhirnya mereka menjadi bagian dari masyarakat tersebut, sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif. 9. SLB konvensional adalah lembaga pendidikan yang menampung murid dengan jenis kelainan yang sama. Sekolah Luar Biasa konvensional sesuai dengan jenis kelainan anak didik meliputi SLB bagian A untuk anak penyandang kelainan netra, SLB bagian B untuk anak kelainan rungu wicara, SLB bagian C untuk anak berkelainan mental atau tunagrahita, SLB bagian D untuk anak berkelainan fisik, SLB bagian E untuk anak kelainan sosial, SLB bagian G untuk anak kelainan ganda. 10. Homeschooling memberikan manfaat yang dapat mendukung proses belajar anak berkebutuhan khusus. Dengan metode belajar ini, anak yang memiliki masalah gangguan fokus sekalipun dapat memiliki kesempatan yang sama dengan anak lainnya dalam mengenyam pendidikan. 11. Kelas Akselerasi adalah program pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki siswa, dengan memberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan program dalam waktu yang lebih singkat.