TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH PENILAIAN AUTENTIK DI SD
KATA PENGANTAR
Siska
i
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian Otentik.......................................................... 3
B. Pelaksanaan Penilaian Otentik ....................................................... 3
C. Contoh Rubrik Penilaian Otentik .................................................. 7
D. Penskoran ...................................................................................... 11
E. Konversi Skor Menjadi Nilai ........................................................ 12
ii
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
BAB I
PENDAHULUAN
1
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
2
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
BAB II
PEMBAHASAN
3
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
4
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
b. Evaluasi Diri
Evaluasi diri adalah suatu cara untuk melihat kedalam diri sendiri.
Melalui evaluasi diri peserta didik dapat melihat kelebihan maupun
kekurangannya, untuk selanjutnya kekurangan ini menjadi tujuan perbaikan
(improvement goal). Dengan demikian, peserta didik lebih
bertanggungjawab terhadap proses dan pencapaian tujuan belajarnya.
Untuk langkah pertama, yaitu menentukan kriteria penilaian. Guru
mengajak peserta didik bersama-sama menetapkan kriteria penilaian.
Pertemuan dalam bentuk sosialisasi tujuan pembelajaran dan curah pendapat
sangat tepat dilakukan. Kriteria ini dilengkapi dengan bagaimana cara
mencapainya. Cara mengembangkan kriteria penilaian sama dengan
mengembangkan rubrik penilaian dalam asesmen kinerja. Ceklis evaluasi
diri dikembangkan berdasarkan hakikat tujuan tersebut dan bagaimana
mencapainya.
c. Esai
Tes esai menghendaki peserta didik untuk mengorganisasikan,
merumuskan, dan mengemukakan sendiri jawabannya. Tes esai dapat
digolongkan menjadi dua bentuk, yaitu :
1) Tes esai bentuk jawaban terbuka atau jawaban luas, peserta didik
mendemonstrasikan kecakapannya untuk:
a) Menyebutkan pengetahuan factual
b) Menilai pengetahuan faktualnya
c) Menyusun ide-idenya
d) Mengemukakan idenya secara logis dan koheren.
2) Tes esai jawaban terbatas atau terstruktur, peserta didik lebih dibatasi
pada bentuk dan ruang lingkup jawabannya, karena secara khusus
dinyatakan konteks jawaban yang harus diberikan oleh peserta didik.
Esai terbuka/tak terstruktur merupakan bentuk asesmen otentik.
Tes esai memiliki potensi untuk mengukur hasil belajar pada
tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks. Butir tes esai memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menyusun, menganalisis, dan
5
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
d. Asesmen Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak
yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia
nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik
secara perseorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan
refleksi peserta didik, dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Wyatt dan
Looper (2002) menyebutkan, berdasarkan tujuannya sebuah portofolio dapat
berupa developmental portfolio, bestwork portfolio, dan showcase portfolio.
Developmental portfolio disusun demikian rupa sesuai dengan
langkah-langkah kronologis perkembangan yang terjadi. Oleh karena itu,
pencatatan mengenai kapan suatu artefak dihasilkan menjadi sangat penting,
sehingga perkembangan program tersebut dapat dilihat dengan jelas.
Bestwork portfolio adalah portofolio karya terbaik. Karya terbaik
diseleksi sendiri oleh pemilik portofolio dan diberikan alasannya. Karya
terbaik dapat lebih dari satu.
Showcase portfolio adalah portofolio yang lebih digunakan untuk
tujuan pajangan, sebagai hasil dari suatu kinerja tertentu.
Asesmen portofolio mengandung tiga elemen pokok yaitu: (1)
sampel karya peserta didik, (2) evaluasi diri, dan (3) kriteria penilaian yang
jelas dan terbuka. (4) Model Asesmen Portofolio.
6
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
e. Projek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan
penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan olehpeserta didik menurut
periode / waktu tertentu. penyelesaian tugas di maksud berupa investigasi
yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan
demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman,
mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan
penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk
menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Cara
analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap
semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan. Cara
holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan pada tahap appraisal.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan
produk proyek. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek,
skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam
bentuk poster atau tertulis.
7
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
8
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
saran
1. Ruri
2. Tono
3. ....
9
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
10
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
D. PENSKORAN
Penskoran merupakan langkah pertama dalam proses pengolahan hasil
tes pekerjaan siswa atau mahasiswa. Penskoran adalah suatu proses perubahan
jawaban-jawaban tes menjadi angka-angka (mengadakan kuantifikasi).
Sedangkan penilaian adalah proses menentukan nilai suatu obyek dengan
menggunakan ukuran atau kriteria tertentu, seperti Baik , Sedang, Jelek.
Penskoran atau skor adalah hasil pekerjaan memberikan angka dari
hasil pekerjaan siswa terhadap seperangkat tes.
Misal: - Soal objektif jika sesuai kunci diberi skor 1, jika tidak 0
- Soal uraian memberikan skor sesuai rubrik
- Menjumlahkan seluruh skor yang diperoleh masing-masing butir
Angka-angka hasil penskoran itu kemudian diubah menjadi nilai-
nilai melalui proses pengolahan tertentu. Penggunaan simbol untuk
menyatakan nilai-nilai itu ada yang dengan angka, seperti angka dengan
rentangan 0–10, 0–100, atau 0 – 4, dan ada pula yang menggunakan huruf A,
B, C, D, dan E.
Cara menskor hasil tes biasanya disesuaikan dengan bentuk soal-
soal tes yang dipergunakan, apakah tes objektif atau tes essay. Untuk soal-soal
objektif biasanya setiap jawaban benar diberi skor 1 (satu) dan setiap jawaban
yang salah diberi skor 0 (nol); total skor diperoleh dengan menjumlahkan skor
yang diperoleh dari semua soal. Untuk soal-soal essay dalam penskorannya
biasanya digunakan cara bobot (weighting) kepada setiap soal menutur tingkat
kesukarannya atau banyak sedikitnya unsur yang harus terdapat dalam jawaban
yang dianggap paling baik. Misalnya: untuk soal no. 1 diberi skor maksimum
4, untuk soal no. 3 diberi skor maksimum 6, untuk soal no. 5 skor maskimum
10, dan seterusnya.
Di lembaga-lembaga pendidikan kita, masih banyak pengajaran
yang melakukan penskoran soal essay, proses penskoran dan penilaiaan
biasanya tidak dibedakan satu sama lain; pekerjaan siswa atau mahasiswa
langsung diberi nilai, jadi bukan di skor terlebih dahulu. Oleh karena itu, hal ini
sering kali menimbulkan terjadinya halo effect, yang bearti dalam penilaiannya
itu diikut sertakan pula unsur-unsur yang relevan seperti kerapian dan ketidak
11
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
12
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
merupakan skor mentah (raw score), yang untuk dapat disebut nilai masih
memerlukan pengolahan atau pengubahan (-konversi).
Adapun yang dimaksud dengan nilai adalah; angka (bisa juga huruf),
yang merupakan hasil ubahan dari skor yang sudah dijadikan satu dengan skor-
skor lainnya, serta disesuaikan pengaturannya dengan standar tertentu. Itulah
sebabnya mengapa nilai sering disebut skor standar (standard score).
Nilai, pada dasarnya adalah angka atau huruf yang melambangkan:
seberapa jauh atau seberapa besar kemampuan yang telah ditunjukkan oleh
testee terhadapat materi atau bahan yang telah diteskan, sesuai dengan tujuan
instruksional khusus yang telah ditentukan. Nilai, pada dasarnya juga
melambangkan penghargaan yang diberikan oleh tester kepada testee atas
jawaban yang betul yang diberikan oleh testee dalam tes hasil belajar. Artinya,
makin banyak jumlah butir soal dapat dijawab dengan betul, maka
penghargaan yang diberikan oleh tester kepada testee akan semakin tinggi.
Sebaliknya, jika jumlah butir item yang dapat dijawab dengan betul itu hanya
sedikit, maka penghargaan yang diberikan kepada testee juga kecil atau rendah.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa untuk sampai kepada nilai, maka
skor-skor hasil tes pada hakikatnya masih merupakan skor-skor mentah itu
perlu diolah lebih dahulu sehingga dapat diubah (dikonversi) menjadi skor
yang sifatnya baku atau standar (=standard score).
13
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
14
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
memicu kita para guru untuk melakukan penilaian yang mengacu pada
kriteria yang telah ditetapkan oleh kurikulum melalui SK dan KD tadi..
dalam penilaian acuan kriteria, setiap anak hanya dapat
dibandingkan dengan SK atau KD. Jika dalam KD menyatakan bahwa
seorang siswa harus mampu menafsirka apabla hambatan dperbesar maka
arus lstrik yang mengalir akan semakin kecil, maka siapun yang telah
mampu memenuhi kriteria tersebut dinyatakan kompeten atau lulus
mencapai KD yang dimaksud, tanpa harus membanding-bandingkan bagus-
tidaknya tulisan tiap-tiap anak.
Penilaian acuan kriteria (PAK) adalah penilaian yang dilakukan
untuk mennnngetahui kemampuan siswa dibandingkan dengan kriteria yang
sudah dibuat terlebih dahulu didalam . penlaian acuan kriteria berasumsi
bahwa hampir semua orang bisa belajar apa saja namun waktunya yang
berbeda. Konsekwensi acuan ini adalah adanya program remedi.
Penafsiran SK , KD dan indikator skor hasil ujian selalu dibandingkan
dengan kriteria yang telah ditetapkan lebih dahulu. Hasil ujian ini dinilai
lulus atau tidak. Lulus berarti bisa melakukan, tidak lulus berarti tidak bisa
melakukan. Acuan ini banyak digunakan untuk bidang sains dan teknologi
serta mata pelajaran praktik. Tujuan penggunaan acuan kriteria untuk
menyeleksi (secara pasti) status individual mengenai domain perilaku yang
ditetapkan/dirumuskan dengan baik. Hal itu dimaksudkan untuk mendapat
gambaran yang jelas tentang kinerja peserta ujian tanpa memperhatikan
bagaimana kinerja tersebut dibandingkan dengan kinerja yang lain.
Dalam pendekatan dengan acuan kriteria, penentuan tingkatan
didasarkan pada skor-skor yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk
presentase. Untuk mendapatkan nilai tertentu , seorang siswa harus
mendapatkan skor tertentu sesuai dengan batas yang ditentukan oleh SK dan
KD tanpa terpengaruh oleh kinerja (skor) yang diperoleh siswa lain dalam
kelasnya. Salah satu kelemahan dalam menggunakan standar absolut adalah
skor siswa bergantung pada tingkat kesulitan ujian yang mereka terima.
Artinya apabila ujian yang diterima siswa mudah maka para siswa akan
mendapat nilai A atau B, dan sebaliknya apabila ujian tersebut terlalu sulit
15
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
16
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian otentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada
situasi atau konteks “dunia nyata”, yang memerlukan berbagai macam
pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan
bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan.
Rubrik penilaian asesmen autentik adalah suatu panduan bagi
fassilitator pembelajaran untuk melakukan penilaian yang konsisten dan dapat
dipertanggungjawabkan terhadap mutu pekerjaan siswa/mahasiswa.
Penskoran merupakan langkah pertama dalam proses pengolahan hasil
tes pekerjaan siswa atau mahasiswa. Penskoran adalah suatu proses perubahan
jawaban-jawaban tes menjadi angka-angka (mengadakan kuantifikasi).
Misal: - Soal objektif jika sesuai kunci diberi skor 1, jika tidak 0
- Soal uraian memberikan skor sesuai rubrik
- Menjumlahkan seluruh skor yang diperoleh masing-masing butir
Dua pendekatan yang biasa digunakan: Criterion Referenced Evaluation atau
Penilaian Acuan Kriteria (PAK) dan Norm Referenced Evaluation atau
Penilaian Acuan Norma (PAN)
Skala penilaian yang dapat digunakan: Skala lima (standard five = stanfive)
1 s.d 5, Skala sembilan (standard nine = stanine) 0 s.d. 10, Skala sebelas
(standard eleven = stanel) 1 s.d 9, Z score Z = (X – Rerata)/SD, T score
T = 50+(10 x Z).
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa
memahami Teknik Dan Alat Pengumpulan Data. Kami pemakalah sadar
bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jadi kami harap dapat
memberikan masukan serta kritikan untuk membangun makalah ini menjadi
lebih baik lagi. Kami ucapkan terima kasih.
17
STKIP AL MAKSUM LANGKAT
Prodi PGSD, Mata Kuliah Penilaian Autentik
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Dr. Nana. 2020. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya Offset.
18