Anda di halaman 1dari 4

JURNAL I

No 01
Judul Artikel Pengembangan Sistem Pengaman Jaringan Komputer Berdasarkan Analisis
Forensik Jaringan
Topik Serangan penyusupan pada jaringan komputer
Data Pada penelitian kali ini menggunakan data skunder dan primer, yang di
peroleh dari :
1. Studi pustaka hasil observasi di lapangan
2. Studi Literatur hasil kuisioner

Metode / Metode pada kajian penelitian ini menggunakan model Proses Forensik (The
Algoritma Forensic Proces Model) dengan :
1. Deteksi
2. Pemeriksaan (Examination)
3. Analisis (Analysis)
4. Laporan (Reporting)
5. Tindakan (Execution)
Abstrak Perlunya sistem keamanan jaringan komputer, dengan melakukan
penyelidikan keamanan pada serangan jaringan komputer. Sistem
menggunakan serangan berdasarkan data log bukti, mengetahui, analisis, dan
rekonstruksi kejadian adalah Forensik Jaringan yang merupakan cabang dari
Forensik Digital. Deteksi Serangan dilakukan oleh Winbox RouterOS v3.6
dimana software tersebut menunjukan resource, data penyerang (IP Address),
jumlah paket data, dan kapan terjadi serangan. Serangan dilakukan dengan
software LOIC dan sistem jaringan komputer merupakan antisipasi serangan
DDoS.
Hasil Dilakukaknnya analisis dari ke 5 indikator model Proses Forensik (The
Forensic Proces Model) :
Deteksi, terlihat pada (gambar 5) serangan DDos dapat dibuktikan dengan
Winbox RouterOS apabila warna hijau menunjukan akses legal, sedangkan
warna merah menunjukan akses ilegal dalam jaringan komputer Laboratorium
Riset MTI UAD.
Pemeriksaan, guna melihat jumlah paket data yang digunakan menyerang ke
jaringan komputer. Dapat dilihat melalui menu Tourch (gambar 6).
Analisis forensik jaringan, pada software Winbox RouterOS terlihat akses
ilegal yang terdapat pada menu Tourch yaitu serangan DDoS, dengan IP
Address (192.168.10.9, 192.168.10.7, 192.168.10.6), serangan tersebut terjadi
pada tanggal 13 Desember 2016 pukul 11:32:01, di Port 80 ( dikarenakan
terbuka).
Laporan, berupa data dari Traffic Network menggunakan tools Investigation
Wireshark (gambar 8).
Eksekusi, dilakukan dengan cara memblokir IP Address 192.168.10.9
sebagai penyerang , supaya tidak terjadi penyerangan di lain waktu (gambar
9). Selanjutnya terlihat proses terhentinya request serangan setelah diblokir
(gambar 10).
Kesimpulan Dengan membuat pengaman jaringan komputer menggunakan kajian model
Proses Forensik (The Forensic Proces Model) penyerang tidak akan mampu
melakukan serangan pada waktu yang akan datang menggunakan metode yang
sama.
Penulis Abdul Fadlil, Imam Riadi, Sukma Aji
Nama Jurnal, Jurnal Ilmu Teknik Elektro Komputer dan Informatika (JITEKI)
Volume, Nomor, Vol. 3, No. 1, Juni 2017
Tahun
Ulasan Artikel Pentingnya ilmu pengetahuan mengenai informasi pengaman pada jaringan
komputer, membuat penelitian ini mengkaji perkembangan pengaman
jaringan komputer. Berkembangnya jaringan komputer membuat instansi-
instansi komersil, dunia akademik, bahkan rumah-rumah penduduk yang
membutuhkan akses internet.Saat ini kendala yang ada pada jaringan
komputer yakni terjadinya penyerangan jaringan oleh hacker maupun cracker
dengan alasan tertentu guna melakukan penyusupan yang dapat merugikan
para pemilik server dan jaringan komputer.
Sesuai data kasus penyerangan jaringan komputer pada tahun 1980an
hingga tahun 1990an dimulainya penebakan password, mengetahui password,
eksploitasi kerentanan kerentanan, menonaktifkan audit, pencurian, sampai
pada sesi pembajakan. Tahun 2000an diawali dengan serangan Denial of
Service hingga tahun 2014an berkembang menjadi serangan Distributed
Denial of Service dan enkripsi biner. Jumlah penyerang jaringan komputer
lebih banyak di bandingkan jumlah pendeteksi adanya penyerangan jaringan
komputer, hal tersebut disebabkan pembuatan pengaman jaringan dilakukan
ketika sudah terjadi penyerangan.
Penyerangan yang paling menjadi kendala yakni Distributed Denial of
Service (DDoS) yang ditujukan tidak untuk memperoleh informasi untuk
mengganggu pengguna yang sah dari sistem atau fasilitas dalam mengakses
layanan jaringan komputer. Meningkatnya serangan DDoS pada pengguna
jaringan komputer. Maka dilakukannya penyelidikan menggunaka sistem
komputer. Guna mengatasi penyerangan jaringan komputer, dan sebagai
pengembangan pengamanan jaringan komputer penelitian ini menganalisis
menggunakan model Forensik jarngan. Forensik Jaringan merupakan bagian
dari forensik digital, dimana bukti ditangkap dari jaringan dan
diinterpretasikan berdasarkan pengetahuan dari serangan jaringan. Lebih
spesifiknya adalah menangkap, mencatat, dan menganalisis kejadian pada
jaringan komputer untuk menemukan sumber serangan keamanan atau
masalah kejadian lainnya.
Metode penelitian ini menggunakan model Forensik (The Forensic
Prosess Mode) untuk menganalisis penyerangan jaringan komputer. Terdapat
5 tahapan :
• Deteksi, tahap ini merupakan tahapan mendeteksi adanya
penyerangan yang terdpat pada jaringan komputer/ server
menggunakan Winbo RouterOS.
• Pemeriksaan (Examination), pemeriksaan dilakukan agar
mendapat dokumentasi yang relevan dengan cara memerikasa
paket data pengguna.
• Analisis, tahapan untuk mengetahui apa yang terjadi, IP
Address, kapan, diamana, dan bagaimana.
• Laporan, merupakan penulisan laporan dari hasil penyelidikan.
• Tindakan, sebagai rujukan untuk membuat pengembangan
pengaman jaringan komputer.
Dengan menggunakan model Proses Forensik (The Forensic Proces Model)
sebagai rujukan pengembangan sistem pengaman pada jaringan komputer.
penyerang jaringan komputer dapat di blokir/ mampu diatasi agar tidak
melakukan penyerangan di lain waktu.

Anda mungkin juga menyukai