Anda di halaman 1dari 40

1

DAFTAR ISI
SHOLAWAT RABITHAH
KASUS FRONTAL
A. Penanganan Pasien Yang Reaksi Frontal.
B. Dua Metode efektif dalam kasus ini (MSN dan MD)
RUH DAN SUKMA
A. Pengertian Ruh dan Sukma
B. Nafs /Ruh Yaqdzhah atau sukma kaitannya dengan gaib
NAFS / RUH YAQDZHAH ATAU SUKMA KAITANNYA
DENGAN GAIB
A. Fenomena orang yang sukmanya keluar :
1. Raga Sukma
2. Sukma yang hilang
3. Kesurupan ringan
4. Pingsan ringan
B. Fenomena orang yang sukmanya keluar secara total :
1. Sukma yang hilang secara total
2. Pingsan berat
3. Kesurupan berat atau fatal
4. Raga sukma secara total
TEKHNIK TARIK SUKMA
1. Kasus type A nomer 2 dan 3 dan penanganannya
2. Kasus type A nomer 4 dan penanganannya
3. Kasus type B nomer 1 dan penaganannya
4. Kasus type B nomer 2 dan penanganannya
5. Kasus type B nomer 3 dan penanganannya
6. Tekhnik Rabithah Surat Al-Fatihah
7. Mengunci Sementara Sukma Pasien
FAKTOR DAN PENYEBAB KESURUPAN MASAL
PROSEDUR DAN METODE PENANGANAN UNTUK
KESURUPAN MASAL DI SEKOLAHAN DAN PESANTREN
ATAU LEMBAGA LAINNYA
PROSEDUR JIKA DIUNDANG PIHAK SEKOLAH UNTUK
MERUQYAH SISWA ATAU SISWI
PROSEDUR MENETRALISIR BENDA PUSAKA

2
TEKHNIK RUQYAH PENYAKIT STROKE Juga untuk syaraf
kejepit, liokimia, penyumbatan darah dan sebagainya
MATA BATIN
A. Manusia yang mampu melihat dunia gaib, terbagi menjadi
dua karakter
B. Tekhnik Arahan Mata Batin
PORTAL GAIB
A. Jin dan Mikroba
B. Menutup Portal Gaib
C. Olah Hati
RUQYAH UNTUK ANAK KECIL DAN BAYI
FAEDAH-FAEDAH PENTING
1. Melumpuhkan Jin Yang Super Frontal Dengan Tiga Ayat.
2. Tekhnik Telor
3. Ruqyah Untuk Gangguan Mata
4. Ruqyah Untuk Telinga yang Kemasukan Hewan
5. Ruqyah Ampuh Mengembalikan Barang Yang Hilang
atau Suami yang direbut pelakor
6. Ruqyah Agar Mudah Melahirkan
7. Agar Bisa Bangun Kapan Saja pada Malam Hari
8. Kemenangan dari Segala Musuh dan Pengabulan Segala
Macam Hajat
9. Doa ampuh terhijab dari syetan
10. Jimat Untuk Demam
11. Jimat Untuk Sakit Kepala yang Sangat
12. Untuk Hajat Terkabul
13. Ingin Bermimpi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Atau
Ruh Keluarganya Yang Sudah Meninggal
14. Jimat Untuk Wabah Yang Menyebar atau Virus Yang
Mematikan
15. Untuk Mendapatkan Rezeki Lahir dan Batin

3
SHOLAWAT RABITHAH
َّ �‫ٱلر‬ َّ
َّ ِ�‫ٱ‬
‫يم‬
ِ ‫ح‬ِ ‫ٱلر‬ �
ّ َ ُ َّ ُ ْ ْ َ َ َ ْ َّ ّ َ َّ َ ُ َ ّ َ َ َ ّ َ َّ ُ ّ
ِ‫ مبل ِغ‬,ِ‫ وشفِيعِ ا�مة‬,ِ‫� الر�ة‬ ِ ِ ‫اللهم ص ِل � سي ِ ِدنا �م ٍد ن‬
َ َّ ُ ْ َ َ َ ْ ُّ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ّ َ َّ ُ ُّ
,‫ واجعلنا واصحاب الر�يةِ وه ِذه ِ ا�مة‬,ِ‫ا�بوة ِ وال ِرسالة‬
ْ ّ َ َّ َ ِ َ َ َّ َ َ َ َّ َ َّ ّ َ ْ ُ ْ َ
‫ ِ� ا�ِي ِن‬,ِ‫ والسعادة والرابِطة‬,ِ‫الصحةِ والس�مة‬ ِ ِ ‫مـرزوق ِ� ب‬
ّ َ َ َ ْ َ ْ ُّ َ
‫ َو� ا ِ�ِ َو َصحبِهِ َو َسل ِ ْم‬,ِ ‫خ َرة‬
ِ �‫ا�نيا َوا‬ ‫و‬

Faedah : Sholawat ini adalah doa dengan tawassul kepada Nabi


Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam agar Allah berikan
kepada para praktisi ruqyah dan umat ini (khususnya pasien),
kesehatan, keselamatan, kebahagiaan dan sambungan hubungan
batin kepada orang-orang shalih. Sambungan power, cahaya,
madad, fuyudhat, ‘inayat dan lain sebagainya. Dibaca kapanpun
sebanyak-banyaknya terutama sebelum melakukan prosesi
ruqyah atau sebelum melakukan rutinan ratib dan tawassul
bersama-sama.
KASUS FRONTAL
A. Penanganan pasien yang reaksi frontal.
Tidak jarang praktisi menghadapi pasien yang reaksinya
frontal. Sebagaimana penjelasan pada buku pertama, bahwa
reaksi forntal menunjukkan jin sudah lama menguasai jiwanya
dan menyebabkan mentalnya lemah. Kasusnya bisa sihir,
khodam, tumbal ataupun keturunan. Dan kasus ini sangat
berkaitan dengan sukma pasien yang akan saya detailkan
penjelasan nanti.

4
B. Ada dua metode dalam penanganan ini :
Pertama : Metode Sebut Nama (MSN).
1. Sebut dan panggil-panggil nama pasien. Sebab itu praktisi
sebelumnya harus tahu nama pasien. Ketika pasien disebut-
sebut namanya, maka akan ada respon kecil dari pasien
secara sukmanya missal pasien sempat berhenti sejenak dari
frontalnya saat dipanggi. Itu tanda sukmanya masih ada di
tubuhnya. Jika tidak ada respon meskipun sedikit, maka itu
tanda sukmanya sudah keluar. Terkadang perlu berulang-
ulang kali memanggilnya untuk memastikan sukmanya
masih ada.
2. Katakan kepada pasien, seolah kita dialog dengan
sukmanya dan mengabaikan ocehan jin dalam tubuh pasien
itu dengan ucapan, “ Kontrol diri Fulan / Fulanah, baca
istighfar, jangan mau dikuasai jin ini..”. Lalu kita tuntun di
abaca istighfar. Biarkan jin itu mengoceh seandainya masih
mengoceh, kita tetap menuntun sukmanya baca istighfar
seolah kita yakin sukma pasien merespon ucapan kita.
Maka biasanya pasien merespon lebih besar lagi, dan mulai
mendesak jin dalam tubunya keluar. Maka umumnya
pasien ada reaski mual ingin muntah, atau terkadang
langsung muntah. Maka tindakan kita membantunya
dengan mendorong punggungnya dari bawah ke atas atau
mentotok di area punggung dan kepakanya.
Kedua : Metode Dialog (MD).
Hadapi kefrontalan pasien dengan tenang. Ajaklah dialog
dengan jin tersebut secara lembut dan halus. Semisal kita
tanyakan, kenapa kamu ada di tubuh orang ini ? sudah berapa
lama di tubuh orang ini ? kamu masuk sendiri apa dikirim?
a. Jika jinnya menjawab ia masuk sendiri, maka tawarkan kepada
jinnya untuk masuk Islam dan katakan bahwa setelah masuk
Islam ia akan bahagia dan damai, diberi tempat dan makan
oleh Allah Ta’ala. Bacakan ayat tentang tujuan jin dan manusia
diciptakan oleh Allah dan bacakan ayat-ayat al-Quran yang

5
menjelaskan anugerah indahnya Islam dan bagi yang masuk
Islam.
َّ َ ْ َ َّ ْ ُ ْ َ َ َ َ
‫�س إِ� ِ�َ ْع ُب ُدو ِن‬ �‫ٱ‬
ِ ‫ٱ�ن و‬ ِ ‫ وما خلقت‬-
َّ َ َ ْ ُ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ ْ َّ َ ْ َ ّ َّ
‫اب إِ� م ِْن َ� ْع ِد‬ ‫ا�س�م ۗ وما اختلف ا�ِين أوتوا الكِت‬ ِ ِ�‫ إِن ا�ِين عِند ا‬-
ُ �َ �‫ا‬ َ َّ ‫ا�ِ فَإ َّن‬ َّ َ‫� ُف ْر بآي‬ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ََْ ًْ َ ُ ْ ْ ُ ُ َ َ َ
‫�ع‬ ِ ِ ‫ات‬
ِ ِ ‫ما جاءهم العِلم �غيا بينهم ۗ ومن ي‬
ْ
َ �‫ا‬
‫اب‬
ِ ‫ِس‬
َ َ
ْ ۢ ٰ َّ َ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ ْ َّ
ْ
‫ت � ِرى مِن �ت ِ َها‬ َ ٰ َّ ‫ام ُنوا َو َعملوا‬
ِ ٰ�ِ‫ٱلصل‬ َ �‫ َو� َ ّ ِ� ٱ‬-
َ ‫ِين َء‬
ٍ ‫ت أن لهم جن‬ ِ ِ
ُ َ ْ َّ َ َ ْ ُ َ ً َ ْ ُْ َّ ُ َْْ
ۖ ‫ٱ�ن َ� ٰ ُر ۖ � َما ُرزِقوا مِن َها مِن � َم َر ٍ� ۢ ّرِ ْزقا ۙ قالوا �ٰذا ٱ�ِى ُرزِ� َنا مِن �بْل‬
َ ُ ٰ َ َ ْ ُ َ ٌ َ َّ َ ُّ ٌ ٰ َ ْ َ ٓ َ ْ ُ َ َ ً ٰ َ َ ُ ْ ُُ
‫�ون‬ ِ � ‫َو�توا بِهِۦ مت�بِها ۖ ولهم �ِيها أز�ج مطهرة ۖ وهم �ِيها‬

b. Jika jinnya mengaku dikirim, maka katakan kepadanya bahwa


kita akan menyelamatkannya dari kejahatan tuannya yang
mengirimnya. Jika ia takut dari tuannya, maka katakan
kepadanya, “ Saya akan membentengi dan menutupi kamu
dari pandangan tuan kamu, dengarkan baik-baik …maka
bacakan ayat-ayat berikut :
َ َ َ ۡ ََ ٗ ۡ َ ٗ َ َۡ َ ‫ َو َج َع ۡل‬-
� ‫� �يۡ ِدي ِه ۡم َس ّدا َوم ِۡن خلفِ ِه ۡم َس ّدا فأغش ۡي َ�ٰ ُه ۡم � ُه ۡم‬ ِ ‫ب‬ ۢ
‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ا‬ ‫ن‬
َ ُ ُۡ
‫�ون‬ ِ ‫�ب‬
ٗ ‫ح َج‬ َ ُ ۡ َ َ َّ َ ۡ َ َ َ َ ۡ َ َ ۡ َ َ َ َ ۡ ُ ۡ َ ۡ َ َ َ
‫ا�ا‬ ِ �‫ِين � يُؤمِنون بِٱ‬
ِ ِ ‫خ َرة‬ �‫ �ذا قرأت ٱلقرءان جعلنا بينك و�� ٱ‬-
َ ۡ َ ٓ َ ُ ُ َ ۡ َ َ ً َّ َ ۡ ُ ُ ٰ َ َ َ ۡ َ َ َ ٗ ُ ۡ َّ
‫� َءاذان ِ ِه ۡم َوق ٗر ۚ� �ذا‬ ِ ‫�نة أن �فقهوه و‬ ِ ‫ وجعلنا � قلو� ِ ِهم أ‬.�‫مستور‬
ٗ ‫� أَ ۡد َ�ٰره ِۡم ُ� ُف‬
�‫ور‬ ٰٓ َ َ ْ ‫ك ِ� ۡٱل ُق ۡر َءا ِن َو ۡح َدهُۥ َول َّ ۡوا‬ َ َّ َ َ ۡ َ َ
�‫ذكرت ر‬
ِ
Maka jin itu akan tertutup benteng dari Allah Ta’ala sehingga
dia tidak takut lagi, maka pada saat itu, ajaklah ia untuk masuk
Islam.

6
Jika jinnya belum mau masuk Islam, maka tanyakan jinnya,
apakah ia diikat dengan satu ikatan (bukhul), jika diikat, maka
bacakan ayat pemutus ikatan bukhul :
َ َ َّ َّ ٓ ُ ُ ۡ ُ َ َ َّ َّ ُ ۡ ّ ُ ۡ َ ٰ َ ُ َ َ ْ ۡ َ ۡ َ ٓ َّ َ َ
� �‫ٱلسحر ۖ إِن ٱ� سيب ِطلهۥ إِن ٱ‬ ِ ِ‫جئتم بِه‬ ِ ‫فلما �لقوا قال مو� ما‬
َ ۡ َ َ َ َ ۡ �‫ٱ‬
‫ٱ� َّق بِ�ل ِ َ�ٰتِهِۦ َول ۡو ك ِرهَ ٱل ُم ۡج ِر ُمون‬ ُ َّ ‫ح ُّق‬
ِ ُ�‫ َو‬.‫ين‬
َ ‫س ِد‬ ۡ ۡ َ َ
ِ ‫يُصل ِ ُح � َمل ٱل ُمف‬
ۡ
Dan ulangilah kalimat “Innallaha sayubthiluh“ sambil
melakukan sentuhan seolah memutus ikatan-ikatan di
punggung pasien secara zigzag, dengan niat memutus ikatan
jin-jin di dalam atau bukhul-bukhul sihirnya. Biasanya setelah
itu jinnya akan takluk untuk diislamkan.

c. Jika jinnya berasal dari kasus khodam atau keturunan, maka


tawarkan ia masuk Islam dan jelaskan keindahan-
keindahan Islam. Jika jinnya itu mau masuk Islam, maka
langsung saja tuntun untuk masuk Islam. Jika jinnya tidak
mau, maka tuntun sukma pasien untuk memutuskan
dengan kita menuntuntnya ikrar pemutus. Biasanya jin-jin
itu akan melemah sehingga mudah kita Islamkan. Jika
jinnya meminta adu kekuatan kepada kita, maka katakana
kepada jin itu, “ jika kamu mampu memegang tasbih saya
atau tongkat saya, maka saya biarkan kamu tinggal dalam
tubuh pasien ini, jika kamu tidak kuat memegang tasbih
atau tongkat ini, maka kamu harus masuk Islam “. Maka
bacakanlah tasbih dan tongkat itu ayat-ayat berikut :
ُ‫حر َو َ� ُ� ۡفلِح‬ ٰ َ ُ ۡ َ ْ ُ َ َ َ َّ ْ ۖٓ ُ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َ ََۡ
�ٖ ِ � ‫ و�ل ِق ما ِ� ي ِمينِك تلقف ما صنعوا إِ�ما صنعوا كيد‬-
َ ُ َۡ
ٰ�َ � ‫ث‬ ‫ح ُر حي‬
ِ ‫ٱلسا‬َّ
َ َّ ‫� َّن‬
ٰ َ ‫ٱ� َر‬ َ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َ ۡ ُ َ َ َ َ َّ َّ ٰ َ َ ۡ ُ ُ ُ ۡ َ ۡ َ َ
� ِ ٰ �‫ت َو‬ ‫�ن ٱ� �تله ۚم وما رميت إِذ رمي‬ ِ �‫ فلم �قتلوهم و‬-

d. Jika jinnya kesepian atau butuh teman atau butuh rumah,


maka tawarkan kepadanya teman-teman dari bangsanya atau

7
rumah bafru dengan berdoa dan memohon kepada Allah
dengan yakin. Dan bacalah :
َّ ُ ُ ََ ُ
َ ‫ فَ ُس ۡب‬.‫ون‬ َ َ ُ َ ً ۡ َ َ َ َ ٓ َ ٓ ُ ُ ۡ َ ٓ َ َّ
‫�ٰ َن ٱ�ِي � ِ َي ِده ِۦ‬ ‫�ٔا أن َ�قول ُ�ۥ �ن �يك‬ ‫إِ�ما أمرهۥ إِذا أراد ش‬
َ ُ َۡ ۡ َ � ُّ ُ ُ َ َ
‫��هِ ت ۡر َج ُعون‬ ٖ‫�ء‬ ِ ‫ملكوت‬
RUH DAN SUKMA
Pengertian Sukma.
Dalam tubuh manusia ada dua ruh. Yang pertama ruh hayat yaitu
ruh yang menjadikan semua organ tubuh menjadi hidup dan
berfungsi. Jika ruh ini keluar dari jasad, maka matilah semua organ
tubuh. Yang kedua disebut ruh yaqdhzah yaitu satu kekuatan yang
Allah ciptakan dan terletak di satu titik. Jika ruh ini keluar, maka
manusia dalam kondisi tidak sadar, jika ruh ini ada dalam jasad,
maka manusia dalam kondisi sadar. Syaikh Izzuddin bin
Abdissalam mengatakan :
َّ ْ ْ َّ َ َ َ ْ َ
‫ِ� � َج َسد روحان أحدهما روح ا�قظة ال ِ� أجرى ا� العادة إِ�ها إِذا‬
َ َ َ
ْ ْ َ َ َْ َ َ ْ �ِ ‫َ�نَت‬
َ ْ ��‫ا� َسد َ� َن ْا‬
‫ا�� َسان‬ ِ ‫ام‬ ‫ن‬ ‫د‬ ‫س‬�‫ا‬ ‫من‬ ‫خرجت‬ ‫ذا‬ِ ‫إ‬ ‫ف‬ ‫مستيقظا‬ ‫ان‬ ‫س‬ ِ
َْ َْ ْ َّ َ ْ ُ
ْ َْ َ ْ ْ ََ َ
َ
‫ورأت ت ِلك الروح المنامات وا�خرى روح ا�ياة ال ِ� أجرى إِ�هِ ا� العادة‬َ ّ
َ
ّ‫ات فَإِذا رجعت إ ِ َ�ْهِ حي‬ َ ‫ا� َسد َ� َن َحيا فَإذا فارقته َم‬ َ ْ �ِ ‫� َّ� َها إِذا َ�نَت‬
ِ
َّ َ ْ ْ َ َ ََ
� �‫ا�� َسان � يعرف مقرهما إِ� من أطلعه ا‬ ِ ‫ان الروحان ِ� با ِطن‬ ِ ‫وهات‬
َ
‫ح َدة‬ ِ ‫ذل ِك فهما كجنين� ِ� بطن إمرأة َوا‬
“ Di dalam jasad manusia ada dua ruh. Salah satunya adalah Ruh
Yaqzhah yang Allah Ta’ala telah jalankan ketetapan terhadapnya
yaitu jika ruh itu ada di dalam jasad, maka manusia itu dalam
keadaan terjaga (bangun/sadar). Dan apabila ruh itu keluar dari
jasad, manusia itu tidur dan ruh itulah yang melihat berbagai
macam mimpi dalam tidurnya. Dan satunya lagi adalah Ruh
Hayat yang Allah Ta’ala jalankan ketetapan terhadapnya yaitu
8
apabila ada di dalam jasad maka jasad itu hidup dan jika terpisah
dari jasad maka matilah dia dan jika kembali, maka akan hidup.
Dua ruh ini ada di dalam jasad manusia yang tidak ada satupun
mengetahui tempatnya kecuali orang yang Allah tampakkan
atasnya. Kedua ruh ini seperti dua janin dalam perut satu wanita. 1
Sebagian ulama Ahlus sunnah berpendapat bahwa ruh yang
dicabut bukanlah nafs. Dalilnya adalah hadits yang ditakhrij oleh
Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas tentang firman Allah Ta’ala :
َ َ َّ ُ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َّ ُْ َّ َ ُ َّ
�‫سك ال ِ� ق‬ ِ ‫� َم ْوت َِها َوال ِ� ل ْم � ُمت ِ� منامِها �يم‬
َ ‫ح‬
ِ ‫ا� َ�ت َو� ا��ف َس‬
ْ�‫ا�خ َرى إ َ� أَ َجل ُم َس ًّ� إ َّن � َذل َِك �يَات ل َِقو‬
ْ
‫ل‬
ُ ُْ َ َ ْ َْ ََْ َ
‫عليها الموت و�ر ِس‬
ٍ ٍ ِ ِ ٍ ِ
َ َّ َ
‫َ� َتفك ُرون‬
“ Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa
(orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa
(orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa
yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang
berpikir “. (QS. Az-Zumar : 42)
Beliau Ibnu Abbas mengatakan :
‫ فيتو� ا� ا�فس‬,‫� جوف ا��سان نفس وروح بينهما مثل شعاع الشمس‬
‫� منامه و�دع الروح � جوفه تتقلب وتعيش فإن أراد ا� أن يقبضه قبض‬
.‫الروح فمات و�ن أخر أجله رد ا�فس ا� م�نها � جوفه‬
“ Di dalam tubuh manusia terdapat nafs dan ruh. Di antara
keduanya bagaikan sinar matahari. Ketika Allah mewafatkan nafs
dalam tidurnya dan meninggalkan ruh dalam tubuh bergerak dan
hidup. Jika Allah berkehendak untuk mencabutnya, maka Allah

1
Kitab Syarh Sirr ar-Ruh halaman 17, juga di kitab Syarh as-Sudur bi Syarh Halil Mauta
wal Qubur : 487
9
mencabut ruh itu. Jika Allah mengakhirkan ajalnya, maka Allah
kembalikan nafs ke tempatnya dalam tubuhnya “. 2
Sedangkan IbnuL Qayyim memiliki pendapat yang berbeda dalam
kitab Ruhnya yaitu bahwa Allah menciptakan kekuatan di setiap
organ tubuh manusia yang juga disebut dengan ruh. Artinya tiap
organ memiliki ruh masing-masing. Beliau mengatakan :
�‫ فيقال الروح ا�ا‬.‫وأما القوى ال� � ا�دن فإنها �س� أيضا أرواحا‬
‫ تموت‬.‫قوى مودعة � ا�دن‬ ّ
ً ‫ فهذه ا�رواح‬.‫الشام‬ ‫والروح السامع والروح‬
�‫ و� غ� الروح ال� � تموت بموت ا�دن و� تب� كما يب‬.‫بموت ا�بدان‬
“Adapun kekuatan (energi) yang terdapat di badan maka itu disebut juga
dengan arwaahan (ruh-ruh), maka disebut ruh penglihatan, ruh
pendengaran, ruh penciuman. Dan ruh-ruh ini sebagai kekuatan yang
tersimpan di badan. Ruh itu mati bersama dengan kematian badan dan
ruh-ruh tersebut bukanlah ruh (lainnya) yang tidak mati bersama
kematian badan dan tidak rusak binasa bersama rusak binasanya badan
“. 3
Maka ada dua pendapat tentang ruh dan nafs :
1. Dalam tubuh ada dua ruh; Ruh Hayat dan Ruh Yaqdzhah. Ruh
Yaqdzhah disebut sebagai nafs yang menjalankan fungsi tubuh,
inilah yang kita sebut dengan sukma. . Jika posisi yaqdzhah-nya
keluar dari jasad sementara hayat-nya masih ada, maka
manusianya tetap hidup tapi mati secara fungsi. Pendapat
syaikh ‘Izzuddin bin Abdissalam. Contoh realita fenomena
orang yang tidur, pingsan, raga sukma dan semisalnya.
2. Ruh dan Nafs itu satu. Akan setiap organ tubuh manusia
memiliki al-Quwa yang disebut juga dengan arwah yang
tugasnya menjalankan fungsi-fungsinya masing-masing dan
akan mati dengan matinya jasad. Pendapatnya syaikh Ibnul

2
Kitab Syarh Sirr ar-Ruh halaman 15 - 16
3
Kitab Ar-Ruh - ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, hal 620

10
Qayyim. Semisal ada orang yang hilang penglihatan matanya,
maka ini disebut hilang ruh matanya.
Dengan penjelasan para ulama ini dan korelasinya dengan
beberapa kasus-kasus tajribiyyah, maka saya bisa simpulkan
sebagai berikut :

NAFS / RUH YAQDZHAH ATAU SUKMA KAITANNYA


DENGAN GAIB :
A. Fenomena orang yang sukmanya keluar :
1. Raga Sukma; sukma atau nafs atau ruh yaqdzhahnya
keluar, tetapi orangnya masih hidup dan sadar.
2. Sukma yang hilang; kasusnya bisa diculik oleh jin ataupun
dukun. Biasanya factor sihir, khodam, ataupun tumbal.
Dampaknya sebagian organ tubuhnya berfungsi dan
sebagian lainnya tidak berfungsi seperti pikiran dan akal
sehatnya; bisa linglung, gila atau tidak bisa focus dan sering
lupa. Tergantung kecil dan besarnya gangguan. Kasus
kedua ini, pada umumnya ruang kosong di mana sukma itu
tinggal dan berada, akan ditempati atau ditempeli oleh jin
ataupun sukma lainnya semisal dukun atau orang si
pesuruh dukun.
3. Kesurupan ringan; kondisi sukma tahapan ini, biasanya
sukmanya masih berada di ruang ia tinggal namun bergeser
dan tidak pada posisi semestinya tetapi masih dalam jasad,
kemudian diambil alih oleh jin ataupun sukma lainnya.
4. Pingsan ringan; umumnya sukmanya masih berada di
tempat semestinya, namun jin yang tadinya mengambil alih
keluar dari ruang sukma, tetapi jinnya masih ada di
tubuhnya dan kembali ke titik jin itu tinggal sebelumnya.
Kondisi semacam ini, sukma pasien masih lemah dan akan
berangsur-angsur pulih atau sadar.
B. Fenomena orang yang sukmanya keluar secara total :
1. Sukma yang hilang secara total; dampaknya bisa linglung
dan semua organ tubuhnya tidak berfungsi (seperti stroke,
lumpuh, koma atau mati rasa) namun masih bisa hidup

11
karena masih ada ruh hayatnya. Kasusnya variatif, bisa
sihir, khodam, tumbal dan lain sebagainya.
2. Pingsan berat; jika gangguan gaib, biasanya sukmanya
diculik oleh dukun ataupun jin, dan organ tubuhnya tidak
berfungsi tetapi masih bisa hidup karena ruh hayatnya
masih ada.
3. Kesurupan berat atau fatal; yakni kondisi sukma tahapan
ini, sukma sudah tidak ada lagi di ruang ia semestinya
tinggal, tetapi sudah di luar jasad. Dan diambil alih oleh jin
ataupun sukma lainnya. Maka ia akan reaksi sangat frontal
dan keras atau histeris.
4. Raga sukma secara total; raga sukma type ini bisa juga
terjadi pada seseorang yang melakukan perjalanan sukma
atau batinnya pada kasus-kasus tertentu.

TEKHNIK TARIK SUKMA


Ada beberapa kasus yang sangat butuh tekhnik ini secara tajribi,
karena cukup efektif dan ampuh dalam penanganan ruqyah. di
antaranya :
1. Kasus type A nomer 2 dan 3, yaitu sukma yang hilang dan
kesurupan ringan. Penanganannya (type dasar) :
a. Panggil nama pasien. Yakinkan diri tersambung dialog
dengan sukma pasien.
b. Tuntun sukma pasien untuk membaca istighfar berulang-
ulang. Jangan hiraukan jika fisiknya tidak membaca
istighfar atau mengoceh, karena itu control dari jin.
c. Katakan pada sukmanya, “ Lihat cahaya depan kamu,
lihat cahaya depan kamu…dan bacakan ayat berulang-
ulang sebagai penambah dan penguatnya :
َْ ُ ُ‫ا� ن‬
ُ َّ
‫ات َوا� ْر ِض‬ َّ ‫ور‬
َ ‫الس َم‬
ِ ‫او‬
d. Dan tuntun pasien untuk mengikuti cahaya itu. Arahkan
untuk terus berjalan mengikuti cahaya di hadapannya itu,
lalu suruh ia masuk ke tubuhnya secara pelan-pelan
sambil kita tuntun dan ucapkan bismillah Allahu Akbar…

12
2. Kasus type A nomer 4, yaitu pingsan ringan. Penanganannya:
a. Bisa menggunakan tekhnik di atas. Tetapi kasus ini lebih
ringan dan mudah sadar.
b. Sebut namanya. Lalu bacakan ayat berikut berulang-ulang :
َ ُّ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َّ َّ
‫إِن ا�ِي ف َرض َعليْك الق ْرآن ل َراد َك إ ِ ٰ� َم َعا ٍد‬
c. Lalu sebut nama pasien dan tuntun kembali ke jasadnya.
Dan katakan, “ buka matanya pelan-pelan..”.
3. Kasus type B nomer 1 yaitu Sukma yang hilang secara total.
Penanganannya;
a. Lakukan proses ruqyah standar secara sima’i.
b. Lakukan proses penanganan sesuai jenis kasusnya, jika
sihir, maka putuskan ikatannya dan hancurkan bukhulnya.
Jika khodam atau tumbal atau pesugihanmaka tuntun
pasien secara sukma untuk mengucapkan ikrar pemutus
dan perjanjian secara sukma meskipun lisan fisiknya tidak
berucap.
c. Lalu lakukan tekhnik Tarik sukma type dasar.

4. Kasus type B nomer 2 yaitu pingsan berat.


Kasus seprti ini banyak sekali, kadang pasien diculik oleh jin
ataupun dukun. Maka terkadang perlu tekhnik ekstra dalam
menarik sukma pasien kembali. Bisa berulang-ulang melakukan
tekhnik type dasar. Bisa juga menggunakan tekhnik
penjemputan yaitu :
a. Panggil orang yang memiliki hubungan kuat secara
emosional dengan pasien semisal orangtuanya, suadaranya
atau sahabat karibnya.
b. Suruh orang itu duduk di samping pasien sambil memegang
tangan pasien, dan posisi orang itu duduk menundukkan
kepala dengan memejamkan mata dan smbil berdzikir
kepada Allah.
c. Dan lakukan tekhnik type dasar Tarik sukma. Dengan
tambahan ucapan, “ Lihat ibu kamu di sana, lihat ayah

13
kamu di sana, lihat teman kamu ini di sana…pegang
tangannya dan ikuti dia berjalan, lihat jasad kamu, lihat
jasad kamu sambil baca istighfar dan masuk ke tubuh kamu
pelan-pelan, bismillah Allahu Akbar..”.

5. Kasus type B nomer 3 yaitu kesurupan berat atau frontal.


Penanganannya;
a. Praktisi harus tetap tenang dan hadapi dengan santun dan
waspada.
b. Usahakan ada teman-temannya untuk bagian memegangi
pasien yang frontal.
c. Tetap gunakan tekhnik Tarik sukma type dasar dan
mengusahakan tersambungnya dengan sukma pasien di
luar secara dialog.
d. Bacakan ayat-ayat ruqyah standar khususnya ayat yang
keras untuk jin. Jika jinnye melemah maka segera tawarkan
ia masuk Islam dan jelaskan tentang keindahan dan
anugerah jika masuk Islam.
e. Jika jinnya tetap bersih kukuh dan tidak mau keluar. Maka
lakukan tekhnik rabithah surat al-Fatihah kepada sukma
pasien di sana.
f. Terkadang sukma dukun yang masuk ke ruang sukma
pasien yang kosong tersebut. sudah tentu dukun
melakukannya dengan bantuan jin khodamnya dari pusaka
yang ia pelihara (ingon), bisa dari pusaka kerisnya, mandau,
tombak, pisau, sabuk, jimat, jengglot (batara karang) dan
lain sebagainya. Sehingga terkadang praktisi terkecoh dan
bingung, apakah yang bicara di tubuh pasien ini sukma
dukun ataupu jinnya. Sebenarnya jin itu menjadi wasilah
dukun itu berbicara melalui tubuh pasien, sehingga tidak
secara penuh atau total sukma dukunu itu berada di tubuh
pasien. Ketika jin tersebut dilumpuhkan, maka itu berarti
kekuatan pusaka dukun tersebut telah lumpuh.
Bacakan dengan niat menghancurkan wasilah tersebut
sekaligus sukma dukun tersebut dengan ayat-ayat yang

14
sesuai seperti ayat pembatal sihir atau langsung dibacakan
doa fakkis sihr.
g. Terkadang sukma pasien ditarik oleh dukun lalu
dimasukkan ke dalam boneka yang menjadi wasilah bukhul
kiriman. Sehingga dukun lebih leluasa menyakiti pasien
dengan boneka tersebut. Untuk menghancurkan boneka
dukun sekaligus melumpuhkan dukunnya, kuatkan sukma
pasien terlebih dahulu dengan membacakan surat Fatihah
untuk ruhnya sebanyak 3 atau 7 kali. Lalu bacalah ayat-ayat
pembatal sihir dan terakhir lakukan tekhnik penarikan
sukma.

6. Tekhnik Rabithah Surat Al-Fatihah.


Jika pasien kondisinya masih dikuasai oleh jin dan cukup
frontal, maka lakukan tekhnik ini :
a. Berdialoglah dengan sukma pasien, meskipun kita tidak
mendengar jawabannya, tapi sungguh sukma pasien
mendengar apa yang kita ucapkan di sana. Katakan
kepadanya bahwa kita akan mengijzahkan surat al-Fatihah
kepadanya dan dia nanti harus menjawab qabiltu atau saya
terima.
b. Kita ucapkan kepada pasien secara interaksi sukmanya,
“Wahai Fulan / Fulanah, saya akan ijazahkan surat al-
Fatihah kepada kamu, dan nanti kamu jawab qabiltu atau
saya terima di sana. Bismillah, walhamdulillah was
sholatu was salamu ‘ala rasulillah Muhammad ibni
Abdillah wa ‘ala aalihi wa shohbih, wahai Fulan / Fulanah,
saya ijazahkan kepada kamu surat al-Fatihah
sebagaimana guru saya (kyai…) yang tersambung dari guru
keguru sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
maka saat ini saya ijazahkan kepada kamu…baca fatihah
di sana wahai fulan…”.
c. Biarkan dan diam sejenak, untuk menunggu sukma pasien
ini membaca. Jika terlihat reaksi jinnya menjerit seolah
kesakitan atau kepanasan, maka itu tanda ijazahnya sudah

15
diterima dan sedang dibaca. Biasanya tidak lama jin itu
akan keluar dan pasien akan pingsan atau terjatuh.
d. Ketika pasien pingsan atau terjatuh atau muntah-muntah,
maka segera sadarkan pasien dengan Tarik sukmanya
secara spontan (kilat), lalu segera bentengi titik-titik sukma
pasien dan lakukan pembentengan diri.

7. Mengunci Sementara Sukma Pasien.


a. Tekan tiga titik sukma. Setiap titiknya dibacakan surat
yasin ayat 9 sebanyak tiga kali dan di akhir semuanya,
bacakan surat al-Isra ayat 45 – 46 satu kali. Lalu bacakan
wirid sakron.

b. Untuk mengunci secara paten, perlu dilakukan penguatan


mental dan psikis pasien secara intensif, jika kasusnya telah
selesai dan final.

FAKTOR DAN PENYEBAB KESURUPAN MASAL


Sering kali terjadi kesurupan masal di pesantren, sekolahan,
madrasah atau lembaga lainnya. Dan paling banyak terjadi pada
perempuan. Ada beberapa factor secara tajribiyyah, terjadi
kesurupan masal, di antaranya :
1. Karena ada satu siswa/i yang sering kesurupan, dan menjadi
penyebab yang lainnya tertular. Siswa atau siswi yang
kesurupan ini, mungkin sudah punya kasus lama yang belum

16
ditangani atau tidak tuntas penanganannya. Bisa karena sihir,
diikuti jin, disukai jin, khodam, keturunan atau tumbal.
2. Bisa juga dikarenakan ada siswa/i yang iseng bermain-main
dengan dunia jin seperti jaelangkungan atau lainnya yang
mengundang bangsa jin dating sehingga mengganggu siswa
dan siswi lainnya.
3. Mungkin ada siswi atau siswa yang melakukan tindakan tidak
baik atau jorok atau fulgar di sekolahan tersebut agtau pondok,
semisal perbuatan mesum di kamar mandi, ruang belakang
atau membuang kotoran sembarangan atau kencing di sungai
yang tidak mengalir atau membuang air panas di WC dan lain
sebagainya.
4. Mungkin ada pihak lain yang mengirim jin kepondok atau
sekolahan tersebut, karena unsur dengki, iri hati. Dan
menanam bukhul (media sihir) di sekitar sekolahan atau
pondok tersebut. Bisa di gerbang masuk, bisa di lapangan
sekolahan atau titik lainnya.
5. Ada pihak dalam yang melakukan ritual negative yang
menyebabkan berdatangannya jin-jin dari luar.
6. Dan factor-faktor lainnya lagi.
Dan masih banyak lagi factor lainnya.

Tapi yang perlu dipahami dan disadari adalah :


1. Bahwa siswa atau siswi yang kesurupan berarti sudah ada
portal gaib atau lubang negatif yang memudahkan jin itu
masuk ke dalam tubuhnya.
2. Dan pasti mental atau psikisnya lemah sehingga jin mampu
menembus alam bawah sadarnya yang menyebabkan
terjadinya kesurupan.

17
PROSEDUR DAN METODE PENANGANAN UNTUK
KESURUPAN MASAL DI SEKOLAHAN DAN PESANTREN
ATAU LEMBAGA LAINNYA 4
Jika telah terjadi kesurupan masal di sekolahan atau pesantren,
maka prosedur penangnan yang harus dilakukan praktisi jika
dipanggil pihak sekolah atau pesantren adalah :
1. Niat membantu dengan tawakkal (kepasrahan) penuh kepada
Allah Ta’ala.
2. Sandarkan niat dengan niatnya para ulama shalih saat
menangani hal seperti itu.
3. Meminta restu guru (konfirmasi).
4. Panggil team terdekat lainnya yang memiliki waktu luang
untuk bersinergi.
5. Di perjalanan baca doa / tekhnik sebelum meruqyah yang
sudah ada di buku panduan pemula.
6. Ketika sudah sampai di lokasi, maka hal pertama yang harus
dilakukan adalah :
7. Tangani satu persatu siswa / i yang kesurupan
8. Tanyakan nama siswi / santri yang kesurupan kepada sahabat
atau guru yang hadir di situ.
9. Pegang kepalanya dan panggil namanya dengan sungguh-
sungguh.
10. Gunakan tekhnik pemanggil / penguat sukma yang telah
diajarkan dalam pelatihan lanjutan.
Tekhnik ini sangat ampuh sekali dan sangat efektif dalam
penanganan kesurupan masal agar tidak terjadi kesurupan
yang menjalar.
11. Setelah sadar, siswa / i itu diberi minum air ruqyah dan harus
dipindahkan dari ruangan tersebut ke ruangan yang jauh dari
lokasi kesurupan. Dan harus ada kawan-kawannya yang
menemaninya untuk selalu mengingatkan dia berdzikir dan
istigfar dengan hati dan lisannya.

4
Prosedur ini khusus diterapkan bagi yayasan KBRA yang mungkin berbeda dengan
prosedur lainnya.
18
12. Lalu tangani siswa / i lainnya lagi yang masih kesurupan
dengan cara yang sama.
13. Jangan dibacakan ayat al Quran secara jahr / keras pada saat
kesurupan masal, karena mengakibatkan semakin frontal
sehingga terjadi kesurupan masal. Tapi cukup panggil
namanya, dan bacakan ayat al Quran secara sirri (pelan)
sekiranya sisiwi itu saja yang kedengaran. Atau pandu dengan
istighfar sampai sadar.
14. Kadang sangat diperlukan menotok daerah punggung dan
tiga titik sukmanya agar jin bisa keluar lewat muntah (jika
pasien perempuan, maka gunakan kaos tangan)
15. Ketika sudah berhasil maka bentengi pasien dengan wirid
sakron atau wirid pembentengan lainnya.
16. Jika cara-cara di atas masih belum bisa efektif dan pasien masih
belum sadar, maka gunakan tekhnik rabithah surat al-Fatihah
seperti yang sudah dijelaskan. Dan tuntun untuk
membacanya. Insya Allah pasien sadar dengan idzin Allah.
17. Cari akar masalah dari kesurupan masal tersebut agar
penanganan dan pembentengan lebih efektif lagi. Mungkin sisi
emosional dan psikisnya yang harus diolah.

PROSEDUR JIKA DIUNDANG PIHAK SEKOLAH UNTUK


MERUQYAH SISWA ATAU SISWI5
1. Boleh menerima undangan tersebut jika pihak sekolah sudah
mendapat idzin dari semua orang tua atau wali murid. Jika
tidak, maka khawatir akan terjadi miss komunikasi atau
kesalahpahaman dari pihak wali murid.
2. Meminta kepada pihak sekolahan untuk mendatangkan wali
murid, jika memang memungkinkan agar wali murid yang
memiliki waktu luang untuk ikut serta hadir memantau.
3. Bicarakan baik-baik, apakah pihak sekolah sudah mengantongi
idzin kepada semua wali murid bahwa anaknya akan
5
Prosedur ini khusus diterapkan bagi yayasan KBRA yang mungkin berbeda dengan
prosedur lainnya.

19
diruqyah, jika belum, maka lebih baik menolak undangan itu.
Karena idzin orang tua si murid sangat diperlukan untuk
menghindari masalah atau kesalah pahaman.
4. Jelaskan kepada pihak pengundang tentang visi dan misi
Ruqyah Aswaja. Jelaskan pula metode dan tekhniknya yang
akan diterapkan.
5. Lakukan proses ruqyah sesuai mekanisme tekhnik dan metode
yang telah dijelaskan. Dari sima'i dan air.
6. Penanganan lanjutan dilakukan setelah proses olah hati.
7. Usahakan sebelum mulai prosesi ruqyah, berikan penjelasan
terkait manfaat uqyah untuk penyakit medis maupun non
medis dan gejala-gejala orang yang terkena gangguan gaib,
penyebab-penyebab gangguan, dan cara penguatan dan
pembentengan.
8. Untuk infaq seikhlasnya atau ditanggung pihak sekolah dan
lakukan sesuai prosedur.

PROSEDUR MENETRALISIR BENDA PUSAKA


1. Buatkan air ruqyah, letakkan di ember. Berikan minyak wangi
semisal kasturi, misk, gahru dan lain sebagainya pada air
ruqyah. Berikan garam sedikit saja.
2. Buka keris atau benda pusaka lainnya dan bacakan ayat-ayat
rquyah standar lalu rendam minimal satu jam.
3. Angkat dan keringkan dengan kain. Lalu masukkan kembali ke
tutupnya.
4. Tutup lagi dengan kain putih polos lalu dilipat.
5. Bacakan ayat kesembilan dari surat Yasin 7 kali.
6. Bacakan juga Al-Isra ayat 45 - 46 satu kali.
7. Boleh juga diletakkan di dinding, asal diniatkan untuk ikut
berperang bersama imam Mahdi.
Dilarang menyita benda-benda pusaka milik pasien atau
memusnahkannya tanpa idzin pemilik dan keluarganya. Dan
praktisi tidak boleh membawanya tanpa idzin praktisi atau
memaksa membawanya.

20
TEKHNIK RUQYAH PENYAKIT STROKE
Juga untuk syaraf kejepit, liokimia, penyumbatan darah dan
sebagainya
1. Sediakan air untuk diminum selama 7 harian dan juga minyak
angin untuk digosok atau diusap.
2. Bacakan ruqyah standar (tidak harus semuanya). Ditambah
surat al-Anbiya : 30 sebanyak 11 kali :
َ‫اه َما َو َج َعلْنا‬
ُ ََْ ََ ًْ َ ََ َ َ ْ َ َ َ َ ّ َّ َ ُ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ َ
‫ات وا�رض ��تا ر�قا �فتقن‬
ِ ‫أولم ير ا�ِين �فروا أن السماو‬
َ ْ َ َ ّ َ ْ َ َّ ُ َ ْ َ
‫� أف� يُؤم ُِنون‬ ٍ ‫مِن الماءِ � � ٍء‬
3. Minumkan air tersebut dan jadikan konsumsi setiap harinya.
Sedangkan minyaknya dioleskan ke bagian anggota tubuh
yang stroke atau lumpuh.
4. Menambahkan doa khusus ini lebih bagus dan efektif,
dibacakan di air atau minyak atau pada pasien langsung :

ّ ّ ّ ّ
,ِ�‫� � ِ ْس ِم ا�ِ َو�ِا ا� ِ َوم َِن ا�ِ َوا َِ� ا‬ ُ ْ ‫ َو�هِ � َ ْس َتع‬.‫حيم‬ ِ َّ ‫�ن‬
‫الر‬ َ ْ ‫الر‬
َّ ِ�‫� ْس ِم ا‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ُ ّ َ ‫ ا‬.‫ح ِذ ُر‬ ْ َ ُ َ َ َّ ُّ َ َ َ ُّ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ ّ َ ّ َّ َ َ َ َ َّ ُ ْ َ َ ْ
� ‫وا�مد ِ�ِ و� ا ِ� ا� ا�ِ وا� ا�� واعز واجل مِما اخاف وا‬
ْ ِ ‫الش‬ َّ ّ ْ ً ْ َ َّ ً َ ْ ُ ّ َ َ ْ ُ َ ً ْ َ َّ ُ ْ َ ْ َ ً ْ َ ُ َ ْ َ
�‫ا‬ ِ�‫�ِس ِم ا‬. �‫صي‬ ِ ‫ا�� كبِ�ا وا�مد ِ�ِ كثِ�ا وسبحان ا� ِ ب�رة وا‬
ْ َ ‫اس ِم َه‬ ْ ‫� َم َع‬ ُّ ُ َ‫� ي‬َ ْ َّ ّ ْ ْ ِ ‫لم َع‬ُ ْ ‫ا�ِ ا‬ّ ْ ْ َْ ّ ْ
�ِ ‫� ٌء‬ ‫ �ِس ِم ا�ِ ا�ِي‬.�‫ا‬ ‫�ِس ِم ا�ِ ال� ِ� �ِس ِم‬
ُ ْ َ ُ ّ َ ُ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ َّ َ ُ َ َ َّ َ َ َْ
ٌ‫لق ْر َءان َما ُه َو ِش َفاء‬ ْ
ِ ‫�ل مِن ا‬ِ ‫ ون‬.‫ا�ر ِض و� ِ� السماءِ وهو الس ِميع العلِيم‬
َ ْ ‫ضي‬ َ َ َ ّ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ َّ َ ْ َ َ ْ َّ َ َ َّ ُ َّ َ َ ْ ْ ُ ْ ٌ َ ْ َ َ
.‫ت‬ ‫�ما ق‬ ِ ‫ اعوذبِك مِن‬,�‫ا‬ ِ ‫ اللهم انا الر ِا� وانت الش‬.�ِ‫ور�ة ل ِلمؤ ِمن‬
َ ْ ّ َ ُ َ ْ َ َ َّْ ّ ُ َ َُ ْ َ ُّ َ َُ ْ َ ُّ َ َُ ْ َ ُ ّ
‫ي َوخال ِِق‬ ‫ ا ُع ْوذ بِا ا�ِ ر ِ� وخال ِِ� ومصوِ ِر‬,� �‫ا� ا�� ا� ا�� ا� ا‬
َ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ ّ ُ ُ َ ْ َ َ ْ ُّ
ِ‫ات َوا�َ�ء‬ ِ ‫ات َوالعاه‬ ِ ‫ اع ْوذ بِا ا�ِ م ِْن �ِيعِ ا�ف‬.� ‫الص َورِ َو َرازِ ِق الب‬
َ َ َ ْ ْ َ ْ َ َّ ُ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُ ُْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َْ
‫ اللهم أعِذ �ف ِ� وحا ِمل‬.‫اض وا�سقام والكس ِل وا�مودِ وا�با ِل‬ ِ ِ ‫وا�مر‬

21
‫َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ‬
‫ام يا ذاا�� ِل‬ ‫ا�هِ وشارِب ما�ِهِ بِأسما�ِك العِظا ِم وأ��ِك ا�م ِ‬ ‫كِت ِا� هذا وت ِ‬
‫ْ‬
‫َ َ ْ َُ ْ َ َُ َ َ َُ ْ‬ ‫َْ ْ َ ْ َ َ ْ َُ ْ ْ ُ ْ َ ُ‬
‫�وت‪.‬‬ ‫� ال ُملك َوال َملك ْوت‪ ,‬يا من � ا��ل وا�‬ ‫وا ِ�كرام‪ .‬يا من‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ك‪ ,‬يَا فَا ِط َر ال َّس َم َوات َو ْا� ْر ِض‪ ,‬يَا َملْ َجأ ال ْ َمل ْ ُه ْوف ِْ�‪َ,‬‬ ‫ْ‬
‫ُ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫سبحانك ما أ�ظم ش�ن‬
‫ْ‬
‫ُ‬
‫ان‪ .‬يَا َح َّنان‬ ‫َ َ َّ َ َ ْ ْ َ‬ ‫يَا َرا ِ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ُّ ْ َ‬
‫حم المسا كِ�‪ ,‬ياذالعظمةِ والسلطا ِن يا ذاالرأفةِ وا ِ�حس ِ‬
‫َ َ َّ ُ َ َ ُ َ ُ ْ َ ُ َ َ ُ َ ُ َ ُ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ َ َ ْ‬
‫اب ا�َ َد ِن‬ ‫يا منان‪ ,‬يا قاهِر ��قهر‪ ,‬يا جا�ِر � �ار عليه ‪ .‬اعوذبِك ِمن عذ ِ‬
‫ْ ُ ْ َ َ ْ‪6‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ْ ُ َ َ ّ ْ ْ َ ْ َ َ َ َّ ْ َ ْ َ ْ َ ْ‬ ‫َواْلم َ‬
‫الر�حِ ا�� ِر ومِن ا�اءِ ا��� والو�اءِ المنت� ‪,‬‬ ‫ِ‬ ‫ِن‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ِ‬ ‫ب‬ ‫ذ‬‫و‬ ‫ع‬ ‫ا‬‫و‬ ‫‪.‬‬‫ن‬‫ِ ِ‬ ‫ح‬
‫لع ُر ْوق َوا ْ َ‬ ‫� َوا ْ ُ‬ ‫َ ُّ ْ َ َّ َ َّ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ْ‬ ‫َّ ْ‬
‫لع َصب‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫� ِ‬ ‫ِ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ظ‬ ‫لع‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ح‬ ‫الل‬‫و‬ ‫ِ‬
‫م‬ ‫ا�‬ ‫و‬ ‫ح‬‫ِ‬ ‫و‬ ‫الر‬‫و‬ ‫س‬‫ِ‬ ‫ف‬ ‫ِ� ا�‬
‫� اَ ُ‬ ‫�َُ‬ ‫َ ُّ َ ْ‬ ‫ُ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ً َ َّ َ َ ُ ْ ُ َ ُ ُ َ ُ‬
‫�‬ ‫� � ْن � َيك ْون‪ .‬ا� ا‬ ‫سبحانك إِذا قضيت امرا فإِ�ما �قول‬
‫َ ْ َ ُ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ َ ُّ َ ُ ْ ْ َ َ َّ ُ َ َ َّ ُ َ‬
‫سيْ ُط يَا‬ ‫ار يَا ق ِ‬ ‫ا�� ا� ا��‪ ,‬يا با رِئ يا بر يا مغِيث‪ ,‬يا جبار يا �ه‬
‫ُ‬ ‫�خ ْ ْ‬ ‫ُم ْقس ُط يَاقَا� ُم بااْلق ْسط يَا َ� ْ َخ ا ْ ُ ْ َ ْ‬
‫�‪ ,‬يَا ُمبْ ِدئ يَا ُمعِيْ ُد يَا َراف ُِع‬ ‫لمست ِ ِ‬ ‫ِ�‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ ُ‬ ‫َ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َْ َْ َ‬
‫� يَا شا ك ُِر يَا شك ْو ُر‬ ‫�يا ث المستغيِث ِ‬ ‫ا� يا ِ‬ ‫ا� يا مع ِ‬ ‫يا داف ِع يا � ِ� يا ش ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ُْ َ َُُْ َ َ ُ َ َ‬
‫� ‪.‬يَا قاد ُِر يَا ُمق َت ِد ُر يَا َع ِظيْ ُم يَا ُمق ّ ِد ُم يَا‬ ‫ص ُْ‬ ‫ا� يا ن ِ‬‫يا �طوف يا رؤوف يا ن ِ‬
‫� َ� ْفس ب َما َك َس َب ْ‬ ‫ُ َ ّ ُ َ َ ُّ َ َ ُّ ْ ُ َ َ ُ َ َ ُ ّ‬
‫ت‪ .‬يَا َس ّي ِ َداهْ يَا‬ ‫خر‪ ,‬يا � يا �يوم يا قا�ِم � ِ ٍ ِ‬ ‫مؤ ِ‬
‫ُ‬ ‫َ ْ َ‬
‫� َو َما �عل ِ ُن‪ ,‬يَا‬
‫ُْ‬ ‫� يَا َم ْن َ� ْعلَ ُم َما �ْ ِ ْ‬ ‫�هْ يَا َمال َِ�هْ يَا َ�يَ َة َر ْ� َب َتاهْ‪ .‬يَا ُ� ْ ُ‬
‫ِ‬ ‫مو‬
‫ا� ِ َ‬ ‫َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َّ ْ ُ ْ ْ َ َ َ ْ َ ُّ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ‬
‫�‬ ‫أح�م ا�اكِ ِم� يا و ِ� المؤ ِمنِ�‪ ,‬يا عون الضعفاءِ والمساكِ� ي‬
‫� َشيْ َ‬ ‫َ َ َ ُّ‬ ‫ْ ُ َ َ ّ ْ َ َ ُ َ ّ َ َّ ْ َ َ َ َّ َ َ َّ َ َ َ َّ‬
‫الليْ‬
‫ان‬ ‫ٍ‬ ‫ط‬ ‫ِ‬ ‫ِر‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫اق‬ ‫ي‬ ‫‪,‬‬ ‫ل‬‫ِ‬ ‫المتو ِ� ِ�‪ ,‬يا مكوِر الليل � ا�هارِ وا�هارِ �‬
‫َّ ْ َ َ َّ َ ُ ّ َ َّ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ ّ ْ‬
‫الطف ِل‬ ‫ص�‪ ,‬يا رازِق ِ‬ ‫ار عنِي ٍد‪.‬يا ن ِعم المو� و�ا ن ِعم ا� ِ‬ ‫� جب ٍ‬ ‫م ِر� ٍد يا �هار ِ‬

‫‪6‬‬
‫‪Wabah yang menyebar seperti corona dan lain sebagainya‬‬
‫‪22‬‬
‫َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ َّ ْ َ َ ْ َ‬ ‫لكب ْ‬ ‫َّ ْ َ َ َ َّ ْ ْ َ‬
‫خر�ْن‪َ,‬‬ ‫�‪ .‬يا و ِ َّ� المؤ ِمنِ� يا إِ� ا�ول ِ� وا� ِِ‬ ‫حم الشيخِ ا‬ ‫� يا را ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الصغِ ِ‬
‫ِ� يَا َخ ْ َ‬ ‫� ا ْ َلوارث ْ َ‬
‫لغاف ِر�ْ َن يَا َخ ْ َ‬ ‫َ َ ْ َ َّ َّ ْ َ َ َ ْ َ َ َّ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ‬
‫�‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ا�ِ� يا خ� ا‬ ‫يا حبِيب ا�وابِ� يا ارحم الر ِ‬
‫َ َ َ َّ ُ‬ ‫اك � َ ْس َتع ْ ُ‬ ‫اك َ� ْع ُب ُد َوا ِيَّ َ‬ ‫�‪ .‬يَا َمال َِك يَ ْو ِم ّ‬ ‫لفاصل ِ ْ َ‬ ‫ْ َ‬
‫�‪َ .‬و َعليْك � َت َو�‬ ‫ِ‬
‫ا� ِْ� َن‪ ,‬ا ِيَّ َ‬
‫ا ِ‬
‫ْ َ ََ ُ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ك نَ ْر َغ ُ‬ ‫َ ْ َ‬
‫ب َو�ِيْ َما َ�يْك ن ْر ُج ْو َومِنك �اف‪.‬‬ ‫و�ِي‬
‫َ ْ َ َ َّ ْ َْ‬ ‫َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َْ‬ ‫َ َّ ُ َّ ْ‬
‫اض والعِل ِل وا� ِم ا�س َودِ‪.‬‬ ‫� �ِيع ا�� ِم وا�سقا ِم و�ِيع ا�م َر ِ‬ ‫اكفِ ْ‬
‫ِ‬ ‫اللهم‬
‫لمنْتَ َ ْ‬ ‫ص َفر َوا ْ َلو�َاءِ ا ْ ُ‬ ‫َ‬
‫ا� َم اْ� ْ‬ ‫َ‬
‫الر�ْ َح اْ� ْ َ‬ ‫َ‬
‫َ َّ ُ َّ ْ ْ َّ َ ْ ْ‬
‫�‬ ‫�ر َو َّ‬ ‫� َ� َو ّ‬ ‫اللهم اكفِ ِ� ا�اء ا�‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ج َن‪ .‬ا َ َّلل ُهمَّ‬ ‫� ْز َن َو ِّ‬
‫الس ْ‬ ‫لغ َّم وا َ ْ ُ‬ ‫َ َّ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ ْ َ‬ ‫َْ َ َ‬ ‫َ َ َْ ْ ََ‬
‫ات والسكتة والهم وا‬ ‫ات والعاه ِ‬ ‫و�ِيع ا�ف ِ‬
‫َ ْ َ َ ِ َ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ِ َ ْ ْ َ ْ َ َ َّ َّ‬ ‫ْ َ ْ َ َّ ْ‬
‫� الشيْ َطا ِن‬ ‫� ا ُلو ُح ْو ِش والهوام ومشاحنة العوام وا ِ�ت ِهزام‪ ,‬و‬ ‫اكفِ�‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َ ْ ْ‬ ‫َْ َ ْ َْ َ َ َْ َ َ َ ّْ‬ ‫السل ْ َ‬
‫الزل َزا ِل َوا�َ�ءِ َوهد ِم ا� ِ َناءِ َوش َماتةِ‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫ِ‬ ‫ء‬ ‫�‬ ‫�‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ِ‬ ‫ء‬ ‫�‬ ‫لغ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ط‬‫ِ‬ ‫ح‬ ‫لق‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ن‬‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ط‬ ‫َو ُّ‬
‫َ َّ ُ َّ ْ ْ َ َّ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُ َّ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َّ ْ ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ َْ‬
‫ا�عداءِ‪ .‬اللهم اكفِ ِ� � ا��ارِ و�يد الفجارِ وما اختلف عليهِ الليل‬
‫� َدابةَّ‬ ‫َ َّ َ ُ َّ َ ً َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ َّ ْ َ َ ُ ْ ُ َ ْ َ ّ ُ ّ‬
‫ٍ‬ ‫� ِ‬ ‫ا��‪ .‬اعوذ بِك مِن ِ‬ ‫� يا أرحم الر ِ ِ‬ ‫وا�هار‪ ,‬ا ِ� طارِقا �طرق ِ� ٍ‬
‫ك تَ َو َّ�ْتُ‬ ‫َّ َ ّ ْ َ َ َ ُّ ْ َ ْ ْ َ ْ َ َ ّ َ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ َ ٌ‬
‫اط مستقِيم‪ .‬انت ر ِ� وعلي‬ ‫� ٍ‬ ‫صيتِها‪ ,‬ا ِن ر ِ� � ِ‬ ‫خذ بِنا ِ‬ ‫�نت أ ِ‬
‫َّ‬ ‫َ َ َُ‬ ‫ََْ َ َ ْ ْ َ ْ َ ْ َ ُْ ْ َ ْ َ َ‬
‫�‪َ .‬و� َح ْول َو�ق َّوةَ ا ِ� بِا‬ ‫ص ُْ‬ ‫ْ‬
‫لم ْو� َون ِع َم ا�َّ ِ‬ ‫وانت حس ِ� ون ِعم الو� ِيل ن ِعم ا‬
‫�‪ .‬اَ ّ ُ‬ ‫ص ُْ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َُ ُ َ ْ َ ْ َ ُْ ْ َ ْ َ َ‬
‫�‬ ‫لم ْو� َون ِع َم ا�َّ ِ‬ ‫� الع ِظي ِم‪ .‬وحسبنا ا� ون ِعم الو� ِيل ن ِعم ا‬ ‫ا�ِ الع ِ ِّ‬
‫ْ‬ ‫ََ َ‬ ‫َ َُ‬ ‫ْ َ ْ َ ّ ُ َّ ْ َ ّ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َّ ّ ُ َ َ‬
‫ا� � َس ّي ِ ِدنا � َّم ٍد َو� ا ِ�ِ َو َصحبِهِ‬ ‫ا�‪ ,‬وص�‬ ‫ا� ا� المع ِ‬ ‫ال� ِ� ا� الش ِ‬
‫�‪.‬‬ ‫لعالَم ْ َ‬ ‫� ْم ُد ِ َّ� ِ َر ّ ْ َ‬ ‫َو َس َّل َم َوا ْ َ‬
‫با ِ‬ ‫ِ‬

‫‪23‬‬
MATA BATIN
Tekhnik ini lebih mengarahkan pasien untuk menuntaskan kasus-
kasus yang berat seperti kasus frontal, kasus jin-jin yang sering
keluar masuk ke tubuhnya, dengan keyakinan doa. Ketika
manusia mendapatkan kedhzaliman dan kejahatan dari orang lain,
apalagi dengan durasi yang lama dalam bentuk gangguan gaib,
maka sesungguhnya pasien atau korban memiliki kekuatan doa
yang maqbul dari Allah Ta’ala. Tekhnik ini sebenarnya telah
dijelaskan sebagiannya di buku yang pertama. Tetapi pada bab ini,
akan dijelaskan yang lebih mengarah kepada pandangan batin
pasien.

A. Manusia yang mampu melihat dunia gaib, terbagi menjadi


dua karakter;
Pertama: Manusia yang di dalam tubuhnya ada jin. Bisa karena
kasus sihir, khodam, keturunan, tumbal, disukai jin dan lain
sebagainya.
Kedua: Manusia yang Allah bukakakan hijab pandangan batinnya,
sehingga mampu melihat dunia gaib tanpa ada campur tangan jin
dalam tubuhnya.
Nah, karakter yang pertama pada umumnya ia melihat
penampakan-penampakan dalam rumahnya atau sekitarnya. Dan
menyebabkan terganggunya mental pasien serta merambat pada
kegiatan social dan agama pasien. Setelah pasien ini kita keluarkan
jin-jinnya dari tubuhnya, maka pandangan batin pasien masih
terbuka.

B. Tekhnik Arahan Mata Batin


Kondisi seperti inilah pasien mampu diarahkan dan dibimbing
untuk melihat sesuatu yang gaib dalam konteks penyelesaikan
kasus-kasusnya yang berat. Semisal mendeteksi bukhul-bukhul
sihir, atau melihat siapa pelaku sihirnya, atau mendeteksi
kebaradaan jin di tubuhnya atau di rumahnya.
Dalam perkembangan tajribiyyah, tekhnik ini juga ampuh dan
efektif sekali dalam menuntaskan kasus pasien yang sering keluar

24
masuk jin atau frontal saat penanganan ruqyah atau reaksinya
kalem akan tetapi jinnya susah untuk dikeluarkan. Tekhniknya :
1. Tarik sukma pasien terlebih dahulu. Atau menunggu kondisi
pasien sadar lebih dahulu.
2. Beritahukan ke pasien, bahwa kita akan menarik jin (yang
mengganggunya) di hadapannya, dan katakan untuk tidak
takut. Berikan dia pegangan seperti tasbih untuk berdzikir dan
membuatnya lebih tenang.
3. Suruh pasien memejamkan matanya dan sambil berdzikir
kepada Allah Ta’ala dengan dzikir apapun.
4. Berdoalah, “ Ya Allah, hamba niat menghadirkan jin yang
mengganggu orang ini di hadapannya dengan idzin-Mu ya Allah“.
5. Lalu membaca ayat dan doa berikut dengan diulang-ulang:
ُ ‫ح‬ َّ ‫ٱلر ۡح َ� ٰ ُن‬ َّ َ ۡ َ ۡ ُ ٰ َ
َّ ‫ٱلش َ� ٰ َدةِ� ُه َو‬
‫يم‬ ِ ‫ٱلر‬ ‫بو‬ِ ‫�ال ِم ٱلغي‬ -
ُ َّ َ ُ َ َ ٰ َ ۡ َ ۡ ُ ۡ ُ َ ُ َ ُ ٰ َ ۡ َ ۡ ُ ُ ۡ ُ َّ
َ ۡ ‫يف‬
ُ ‫ٱ�ب‬
� ِ ‫� تدرِ�ه ٱ�ب�ر وهو يدرِك ٱ�ب�ر ۖ وهو ٱلل ِط‬ -
6. Ketika pasien melihat jin itu telah hadir di hadapannya, maka
ajaklah dialog jin itu. Dan pasien yang menjadi tranlisternya
antara praktisi dan jin tersebut. dan lakukan sebagaimana
prosedur-prosedur penanganan yang telah dijelaskan di buku
yang pertama sesuai kasusnya masing-masing.

PORTAL GAIB
Sesorang yang dirinya pernah dimasuki oleh jin atau pernah
disihir, maka itu berarti sudah ada lubang yang menjadi pintu
masuk jin ke dalam tubuhnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
َّ ‫آد َم َ�ْ َرى‬
‫ا� ِم‬
َ ْ ْ ِ َْ َ َّ َّ
‫إن الشيْطان � ِري من ا ِب ِن‬
“ Sesungguhnya syaitan berjalan di tubuh keturunan Adam melalui
peredaran / pembuluh darah “. (Muttafaq ‘alaihi)
Sehingga lubang negative itu rentan sekali menjadi pintu masuk
bagi jin lainnya lagi. Terutama bagi yang pernah kesurupan, lebih
rentan terjadi kesurupan lagi, jika lubang itu tidak ditutup. Lubang
itu kita sebut dengan lubang negative atau portal gaib. Sebab
25
meskipun jin mampu masuk ke dalam tubuh manusia melalui
lubang-lubang yang ada pada tubuh atau pori-pori kulit, maka ia
tidak akan bisa menembus kulit orang yang memiliki energy
positif yang mampu menolak jin tersebut dari menempel di tubuh
apalagi memasukinya. Maka lubang-lubang negative itu harus
ditutup rapat secara dhahir dan batin agar tidak bisa dimasuki oleh
jin lagi.

A. Jin dan Mikroba


Sebagian kita mungkin paham tentang mikroba, yaitu makhluk
yang sangat kecil jutaan kali lipat dari tubuh kita sendiri. Mikroba
atau mikroarganisme ini menjadi bagian paling andil dan penting
dalam kehidupan setiap makhluk termasuk dalam jasad kita.
Mempengaruhi kesehatan tubuh dan berbagai aspek dalam tubuh
kita.

Meskipun mahkluk yang teramat kecil dan hanya bisa dilihat


dengan perantara alat mikroscop, tetapi ia termasuk bakteri yang
memiliki peran teramat penting bagi setiap mahkuk-Nya Allah
Ta’ala dan ini semakin menguatkan kita kepada kemaha kuasaan
Allah Ta’ala. Jika tidak ada mikroba, manusia akan punah dengan
cara yang mengerikan. Manusia akan kelaparan serta terserang
berbagai penyakit. Bumi tidak akan 'hijau' lagi dan bisa
menyebabkan sesak napas massal. Dari hal itu saja, bisa terjadi
kerusuhan, perang saudara, anarkis yang dapat mengikis
kehidupan manusia.

26
Lalu apa hubungan mikroba dengan jin ? saya tidak sedang
membahas hubungan jin dengan mikroba, akan tetapi saya akan
menjelaskan secara logika dan ilmiyyah bagaimana caranya jin
masuk ke dalam pembuluh darah manusia sebagaimana dalam
hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas.
Begini, dalam dunia sains mikroba atau bakteri yang super kecil
ini mampu masuk dan menembus kulit manusia serta masuk ke
dalam pembuluh darah. Tapi adakah yang tahu dan
merasakannya saat mikroba memasuki tubuh ? Tentu saja tidak.
Tetapi ketika ia bereproduksi dan berlipat ganda serta terjadi
gangguan atau permasalahan bakteri ataupun virus, maka akan
mempengaruhi dan nampak gejalanya di tubuh kita, saat itu
barulah kita akan merasakannya.

Ketika mikroba yang ada dalam tubuh kita ini adalah satu bentuk
tertentu yang halus, transparan, sangat kecil dan hanya bisa dilihat
oleh alat mikroskop, maka bagaimanakah dengan jin yang
unsurnya lebih halus dan transparan daripada unsur mikroba?
sebab itulah masuknya jin ke dalam tubuh, tidak ada satupun
manusia yang merasakannya dan hanya segelintir orang saja. Jin
yang telah masuk dan berjalan di pembuluh darah, maka ia akan
membuat penyumbatan darah sehingga jalur aliran darah menjadi

27
sempit. Jika pada jalur leher, maka pasokan darah ke leher
berkurang terjadilah pegel atau linu di leher. Jika pada jalur otak,
maka bisa terjadi keluhan pusing, vertigo dan lain sebagainya,
bahkan bisa pada jalur jantung, sehingga jantung kekurangan
pasokan darah atau oksigen sehingga menyebabkan terjadinya
serangan jantung. Semua itu terkadang sesuai keinginan yang
dituju dan ditargetkan oleh dukun sihirnya.

Maka peran bekam dalam hal ini juga menjadi penunjang dan
penguat dalam proses pengobatan ruqyah ini. Setelah pasien
diruqyah, maka lanjutkan dengan terapi bekam di titik-titik yang
sakit atau sekitarnya, maka jin ataupun sihir itu akan terbakar lalu
bekam akan mengeluarkannya.
B. Menutup Portal Gaib
Ketika pasien gangguan gaib mengalami gangguan yang terus
menerus, atau tubuhnya masih saja terasa sakit, atau jinnya
selalu keluar masuk, padahal sudah sering dilakukan
pembentengan diri oleh praktisi maupun pasien sendiri, maka
bukan berarti dzikir atau wiridnya yang dibacanya tidak efektif
dalam pembentengan. Yang perlu dipahami dan diteliti oleh
pasien maupun praktisi adalah kondisi batin si pasien itu
28
sendiri. Dalam tahapannya masuk ke dalam tubuh, jin akan
terus menjalar hingga sampai pada pelemahan mental pasien.
Tujuannya agar pasien malas dan lemah beribadah. Ketika
sudah lemah dan malas beribadah, maka jin dalam tubuhnya
akan bisa lebih leluasa bertindak, dan bahkan dukun sihir akan
dengan mudah mengirim jin-jin lainnya lagi.
Di sinilah rahasia sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
terungkap :
ُ ْ‫� الْ َقل‬ َ َ ُ ُّ ُ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ُ ُّ ُ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ
َ ِ ‫� َو‬
‫ب‬ ‫إذا صلحت صلح ا�سد �ه �ذا فسدت فسد ا�سد �ه أ‬
“ Jika baik maka baiklah seluruhnya, jika jelek maka jeleklah seluruh
tubuhnya, ingatlah itu adalah hati (HR. Muttafaqun Alaih).
C. Olah Hati
Berdasarkan hadits inilah, slogan KBRA terwujud yaitu “
Terapi Jasmani dan Olah Hati “. Maka setelah praktisi
membentengi pasien dengan segala dzikir pembentengan,
diperlukan penguatan batinnya atau hatinya. Tanyakan
kepadanya soal psikis atau mentalnya. Mungkin dia ada rasa
traumatic kehidupan pahitnya yang berlalu, mungkin dia ada
kegelisahan yang berlebihan, mungkin ada sifatnya yang
emosian tinggi, mungkin ada sifatnya yang selalu buruk
sangka dengan keluarga atau tetangganya. Semua ini akan
menjadikan hatinya lemah, sehingga pembentengan dzikir
tidak berefek secara optimal dan efektif.
Metodenya :
1. Berikan nasehat yang baik kepada pasien secara Islami dan
psikologinya.
2. Berikan support dan motivasi tinggi untuk dirinya menjadi
yakin bahwa Allah Ta’ala masih sayang kepadanya dengan
menuntunnya kepada pengobatan kalam suci-Nya.
3. Jika kasus sihir katakan padanya bahwa Allah telah berjanji
dengan memenangkan hamba-hamba-Nya yang
senantiasa dekat dengan Allah dan mengalahkan para
dukun sihir sebagaimana Allah kabarkan dalam al-Quran
Thaha ayat 69. Jika kasusnya khodam, maka kuatkan hati

29
pasien untuk betul-betul bertaubat kepada Allah Ta’ala
agar tidak ada lagi ikatan yang tersisa dengan khodam
tersebut. Jika kasusnya jin keturunan, maka kuatkan
mental pasien untuk senantiasa berserah diri kepada
Allah Ta’ala dan doakan nenek moyangnya mendapat
ampunan dari Allah Ta’ala.
4. Kadang diperlukan munajat oleh praktisi di hadapan
pasien yang menjadikan hati pasien pecah kepada Allah
Ta’ala, karena orang yang hatinya pecah untuk Allah,
maka itu akan menjadi obat buat jasadnya dan
menguatkan hatinya kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.
Biasa saya melakukannya setelah selesai segala prosesi
ruqyah.

RUQYAH UNTUK ANAK KECIL DAN BAYI


1. Boleh terlebih dahulu memberikan air ruqyah untuk
diminumkan
2. Pegang kepala dan dadanya (jika antara usia 1 hingga 6 tahun)
atau kepalanya saja (jika usia bayi atau perempuan antara 7
hingga 13 tahun).
3. Bacakan doa-doa ruqyah standar secara singkat. Lalu akhiri
dengan membaca wirid sakron untuk pembentengan.
Boleh juga ditambahi ayat-ayat berikut saat meruqyah:
ٓ ُ ۡ ََ ُ َ َّ َ ُ ۡ َ ۡ ّ َ
(‫ )سورة ابراهيم‬٤٠ ِ‫ٱلصل ٰوة ِ َومِن ذ ّرِ َّ� ِ� � َر َّ� َنا َو�ق َّبل د َ�ء‬ ‫ب ٱجعل ِ� م ِقيم‬ ِ ‫ر‬ •
ً ‫� إ َم‬
‫ )سورة‬٧٤ ‫اما‬ ۡ ‫ب َ�َا م ِۡن أَ ۡز َ�ٰج َنا َو ُذ ّر َّ�ٰت َنا قُ َّرةَ أَ ۡع ُ� َو‬
َ ‫ٱج َع ۡل َنا ل ِۡل ُم َّتق‬ ۡ ‫َر َّ� َنا َه‬
ِ ِ ٖ ِ ِ ِ •

(‫الفرقان‬
َ َ ّ َ ۡ َ ۡ ََ ٗ ۡ ُ
َّ ‫� ِۡق� ب‬ ۡ َ ّ ‫َر‬
�ِ ‫ص ۡد ٖق‬
ِ ‫ان‬ ‫ِس‬ ‫ل‬ �
ِ ‫ل‬ ‫ع‬‫ٱج‬‫و‬ ٨٣ �َ ‫ٱلصلِح‬
ِ ٰ
ِ ِ �‫ب هب ِ� حكما و‬ ِ •
َ َۡ ۡ َ َ
َ َ َّ ٓ
‫� إِن ُهۥ �ن م َِن‬ ۡ ۡ َ َّ َّ َ َ َ َ
ِ �ِ ‫ وٱغ ِفر‬٨٥ ‫ وٱجعل ِ� مِن ورث ِة جن ِة ٱ� ِعي ِم‬٨٤ ‫خ ِر�ن‬
ِ �‫ٱ‬

30
َّ َ َ ٞ َ َ َ ُ ُۡ َ ّ َّ
‫ إِ� َم ۡن‬٨٨ ‫يَ ۡو َم � يَنف ُع َمال َو� َ� ُنون‬ ٨٧ ‫ َو� � ِز ِ� يَ ۡو َم ُ� ۡب َعثون‬٨٦ �ِ َ ‫آل‬ ‫ٱلض‬
َ ۡ َ َ َّ َ َ
(‫ )سورة الشعراء‬٨٩ �‫ي‬ ٖ ِ ‫ب سل‬ ٖ ‫�� ٱ� بِقل‬
َ
ۡ‫د� ُه ۡم َو َمن َصلَ َح م ِۡن َءابَآ�ه ۡم َوأ ۡز َ�ٰجهم‬َّ َ َ َّ ۡ َ ٰ َّ َ ۡ ُ ۡ ۡ َ َ َ َّ َ
ِ ِ ِِ ‫ت عد ٍن ٱل ِ� وع‬ ِ ‫خلهم جن‬ ِ ‫● ر�نا وأد‬
ّ َّ َ ّ َّ ُ َ ُ َ ۡ ُ َ ۡ َ َ َ َّ ُ
‫ات‬ِ � ٔ َ ِ ‫ٱلس‬ ‫ات َو َمن ت ِق‬
�ِ �ٔ َ ِ ‫ٱلس‬ ‫ وق ِ ِهم‬٨ ‫َوذ ّرِ َّ�ٰت ِ ِه ۡ ۚم إِنك أنت ٱلع ِز�ز ٱ�كِيم‬
(‫ الغافر‬/ ‫ )سورة المؤمن‬٩ ‫يم‬ ُ ‫� َت ُه ۚۥ َو َ�ٰل َِك ُه َو ۡٱل َف ۡو ُز ۡٱل َع ِظ‬ِۡ َ ۡ َ َ َ َۡ
‫يوم� ِ ٖذ �قد ر‬

FAEDAH-FAEDAH PENTING
1. Melumpuhkan Jin Yang Super Frontal Dengan Tiga Ayat.
a. Ketiga ayat ini dibaca sekaligus terjemahannya di
hadapan pasien yang kemasukan jin ifrit atau jin yang
memiliki power atau senjata.
b. Usahakan menguatkan rabithah dengan Nabi Sulaiman
‘alaihi salam.
c. Dan bacalah ketig ayat ini :
ٌ ‫� إ َ َّ� ك َِت‬
ٌ ‫اب َكر‬ ْ ُ ّ ُ َ َ ْ َ ُّ َ َ ْ َ َ
‫�م‬ ِ َ
ِ ِ ‫قالت يا ��ها الم� إ ِ ِ� �ل‬
“ Dia (Balqis) berkata, "Wahai para pembesar! Sesungguhnya
telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia “.
َّ ‫�ن‬ َ ْ ‫الر‬ َّ ْ ُ َّ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َّ
َّ ِ �‫ا‬
‫حي ِم‬
ِ ‫الر‬ ِ ‫إِنه مِن سليمان �نه �ِس ِم‬
“ Sesungguhnya (surat) itu dari SuIaiman yang isinya,
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang “.
َ ‫� َو�ْتُو� ُم ْسلِم‬
� َّ ََ ُ ْ َ َ َّ
‫�� �علوا‬
ِ ِ
“ Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan
datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri “.
d. Setelah sadar, jadikan ketiga ayat ini wirid rutin yang
harus dibaca tiap hari oleh pasien dengan sambil
mentadabburi makna-maknanya.

31
2. Tekhnik Telor
Tekhnik ini alami dan tidak ada unsur gaib sama sekali di
dalamnya. Menggunakan alamiah telor ayam terutama ayam
kampong yang lonjong (laki). Khusus untuk kasus lumpuh,
stroke, kebas, linu, pegal, pusing dan semisalnya yang
berkaitan dengan syarat dan otot. Di samping telor ini secara
alami juga memiliki daya sedot penyakit atau energy negative
yang ada dalam tubuh pasien, apalagi pasien yang kena
gangguan gaib. Tekhniknya :
a. Totok di tiiga titik di daerah pinggir jari-jari kaki atas dan
bawah. Juga di daerah tengkuk, belakang telinga dan
punggung.
b. Penekanan tidak boleh lebih dari satu menit. Lakukan satu
hingga tiga kali penekanan pada satu titik. Lalu berpindah
pada titik-titik lainnya.
c. Praktisi harus menggunakan tisu ataupun sapu tangan atau
kaos tangan, untuk menghindari masukknya energy
negative atau penyakit pasien ke pori-pori telapak tangan
yang sangat sensitive.
d. Jika telornya sudah goncang, sudah rusak seperti air, maka
telor sudah tidak bisa digunakan lagi.
e. Telor yang sudah digunakan terapi, tidak boleh dimakan
akan tetapi dibuang saja.

3. Ruqyah Untuk Gangguan Mata 7


Bacakan kepadanya doa-doa ruqyah standar, dan tambahkan
ayat berikut ini berulang-ulang :
ُ َّ ُ َ ۡ َ َ َ َ ٗ َ َّ َ ۡ َ
ٓ ِّ ِ ‫� ۡم إ‬ ۡ ٰ َ َ ‫� َ� ۡل َقٮ ٰ ُه‬ ۡ ٓ َ ٓ ََ
� ‫ص��ۖ قال �لم أقل ل‬ ِ ‫� َوج ِههِۦ فٱرتد ب‬ ِ َ‫فل َّما أن َجا َء ٱلب‬
ُ ‫ش‬
َ َ َ َ َّ َ ۡ َ
‫أعل ُم م َِن ٱ�ِ َما � � ۡعل ُمون‬

7
(Kitab Azd-Dzahab Al-Ibriz, Imam Ghazali halaman 78 - 80 )
32
4. Ruqyah Untuk Telinga yang Kemasukan Hewan.8
Ambil air zamzam (jika tidak ada, boleh air biasa), dan bacakan
sepuluh ayat dari permulaan surat Ali Imran ini dan tiga ayat
akhir surat Al-Hasyr :

َ ‫ك الْك َِت‬ َ ْ َ َ َ َّ َ ُ ُّ َ ْ ُّ َ ْ َ ُ َّ َ ٰ َ َ ُ َّ َّ ‫ح َ�ٰن‬ ْ َّ َّ ْ


‫اب‬ ‫ نزل علي‬.‫حي ِم ا� � إِ�ه إِ� هو ال� القيوم‬ ِ ‫الر‬ ِ ‫�ِس ِم ا�ِ الر‬
َّ ‫ مِن َ�بْ ُل ُه ًدى ّل‬.‫يل‬ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ّ ً ّ َ ُ ّ َ ْ
‫اس‬ ِ ‫ِلن‬ �
ِ ِ ‫بِا� ِق مص ِدقا ل ِما ب� يديهِ وأنزل ا�وراة و‬
�‫ا‬
ٌ ‫ا� َعز‬ ُ َّ ‫يد ۗ َو‬ ٌ ‫اب َش ِد‬ ٌ ‫ا�ِ ل َ ُه ْم َع َذ‬
َّ َ ُ َ َ َ َّ َّ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ
‫�ز‬ ِ ‫ات‬
ِ ِ ‫آي‬ ‫ب‬ ‫وا‬ ‫ر‬ ‫ف‬ � ‫وأنزل الفرقان ۗ إِن ا�ِين‬
َّ ُ
‫ ه َو ا�ِي‬.ِ‫الس َماء‬ َّ � �َ ‫� ٌء � ْا�َ ْر ِض َو‬ ْ َ ْ َ َ ٰ َ ْ َ َ َ َّ َّ
ِ‫ إِن ا� � �� عليه‬.�ٍ ‫ذو انتِقا‬
َ ُ
ِ ِ
َّ ُ ُ َ ْ ُ َ ْ َ ُ َّ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ُّ َ ُ
‫ا�ي‬ ِ ‫ ه َو‬.‫ِيم‬ ‫ام كيف �شاء ۚ � إِ�ٰه إِ� هو الع ِز�ز ا�ك‬ ِ ‫� ْم ِ� ا�رح‬ ‫يصوِر‬
ۖ ‫ات‬ٌ ‫ات ُه َّن أُ ُّم الْك َِتاب َوأ ُ َخ ُر ُمتَ َشاب َه‬ ٌ ‫ك َم‬ َ ْ ُّ ٌ َ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ
� ‫أنزل عليك الكِتاب مِنه آيات‬
ِ ِ
ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ َ ُ َّ َ ٌ ْ َ ْ ُ ُ
ۗ ِ‫اء تأوِ�لِه‬ َ ‫اء ال ِفتنةِ َوابتِغ‬ َ ‫ِين � قلو�هم ز�غ � َيتبعون ما �شابه مِنه ابتِغ‬ َ �‫فَأَ َّما َّا‬
ِ ِِ ِ
ٌّ ُ َ ُ َُ ْ ْ َ ُ َّ َ ُ َّ َّ ْ
َ َ َْ
‫آم َّنا بِهِ � ّم ِْن عِن ِد‬ َ ‫ون‬ ‫الرا ِسخون ِ� ال ِعل ِم �قول‬ ‫َو َما َ�عل ُم تأوِ�ل ُه إِ� ا� ۗ و‬
َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ُ ْ ُ َ َ َّ َ َ ُ
‫ب �َا‬ ‫ ر�نا � تزِغ قلو�نا �عد إِذ هديتنا وه‬.‫اب‬ َ�ْ �‫َر ّ� َنا ۗ َو َما يَ َّذ َّك ُر إ ِ َّ� أولُو ْا‬
ِ ِ
َّ
َ ْ�‫اس ِ�َ ْو� � َر‬ َ َّ ُ ‫نت ال ْ َو َّه‬ َ َ َّ ً َ ْ َ َ ُ َّ
ۚ ِ‫ب �ِيه‬ ٍ ِ َّ�‫ َر َّ� َنا إِنك َجام ُِع ا‬.‫اب‬ َ ‫كأ‬ ‫مِن �نك ر�ة ۚ إِن‬

8
Imam Ghazali mendengar cerita langsung dari orang yang kena kejadian ini. Saat itu
orang Arab ini sedang menginap di Masjidil Haram. Tiba-tiba ia kemasukan serangga
sampai kejang-kejang dan pingsan. Kemudian dating seorang ‘ajam (bukan orang
Arab) dan duduk di sampingnya. Dia berkata, “ Apa yang terjadi padamu ?”. Maka
orang itu menceritakan kejadiannya. Lalu ia berkata, “ Berikan kepadaku air zam-zam.
“ Orang itu lalu memberikan air zamzam. Dan pad air itu ia membacakan sepuluh ayat
permulaan surat Ali Imron dan tiga ayat akhir surat Al-Hasyr. Kemudian
memerintahkan orang Arab itu untuk minum. Setelah orang Arab itun minum,
seketika binatangnya keluar dari telinganya dan seketika ia membunuh binatang
tersebut. (Kitab Azd-Dzahab Al-Ibriz, Imam Ghazali halaman 84 )
33
َ َ ْ ُُ َ ْ َ ْ ُْ َ َ َ َّ َّ َ َ ْ ُ ْ ُ َ َ َّ َّ
�‫� �نهم أموالهم و‬ َ ِ ‫� َف ُروا لَن ُ� ْغ‬ ‫ إِن ا�ِين‬.‫إِن ا� � �لِف ال ِميعاد‬
َّ ُ ُ َ ْ ُ َ ٰ َ ُ َ ً ْ َ َّ َ ّ ُ ُ َ ْ َ
.ِ‫أو�دهم مِن ا�ِ شيئا ۖ وأو��ِك هم وقود ا�ار‬
َّ َ ۡ َ ۡ ّ ٗ ّ َ َ ُّ ٗ ٰ َ ُ َ ۡ َ َ َّ َ َ ٰ َ َ َ َ ۡ ُ ۡ َ ٰ َ َ ۡ َ َ ۡ َ
ِۚ�‫شعا متص ِد� مِن خشيةِ ٱ‬ ِ � ‫ لو أنز�ا �ذا ٱلقرءان � جب ٖل لر��تهۥ‬-
َۖ ‫ٱ� َّٱ�ِي َ�ٓ إ َ� ٰ َه إ َّ� ُهو‬ ُ َّ ‫ ُه َو‬٢١ ‫ون‬ َ ُ َّ َ َ َ ۡ ُ َّ َ َ َّ َ ُ ۡ َ َُٰ َۡ ۡ َ ۡ َ
ِ ِ ‫اس لعلهم �تفكر‬ ِ ‫��ها ل ِلن‬ ِ ‫وت ِلك ٱ�م�ل ن‬
ُ ۡ ُ َّ َ ٓ َ َّ ُ َّ َ ُ ُ َّ ُ ٰ َ ۡ َّ َ ُ ِ َ ٰ َ َّ َ ۡ َ ۡ ُ ٰ َ
‫ٱ� ٱ�ِي � إِ� ٰ َه إِ� ه َو ٱل َملِك‬ ‫هو‬٢٢ ‫حيم‬ ِ ‫ب وٱلش�دة� هو ٱلرح�ن ٱلر‬ ِ ‫�لِم ٱلغي‬
َ َّ
‫�ٰ َن ٱ�ِ � َّما‬ َ ‫� ُس ۡب‬ ّ َ َ ۡ ُ ‫ٱ� َّب‬
ۚ ُ ِ ‫ار ٱل ُمتك‬ َ ۡ ‫�ز‬ ُ ‫ٱلس َ� ٰ ُم ٱل ۡ ُم ۡؤم ُِن ٱل ۡ ُم َه ۡي ِم ُن ۡٱل َعز‬َّ ‫وس‬ ُ ‫ۡٱل ُق ُّد‬
ِ
َ ۡ َ ۡ ُ َ ۡ ُ ٰ َ ۡ ُ َّ َ ُ َ ُ ۡ ُ
�ِ ‫� � � ُ َس ّب ِ ُح ُ�ۥ َما‬ٰ َ ‫ٱ� ۡس‬ ُ ‫ئ ٱل ۡ ُم َص ّو ُر ۖ ُ� ٱ� ۡس َما ُء‬
ٓ َ
ِ ِ‫هو ٱ� ٱل�لِق ٱ�ار‬٢٣‫��ون‬ ِ �
َ
ُ ‫ٱ�ك‬
‫ِيم‬ َ ۡ ‫�ز‬ُ ‫�ض َو ُه َو ۡٱل َعز‬ � ِ
ۡ َ َ َ َّ
�‫ٱ‬ ‫تو‬ ِ ٰ �ٰ�‫ٱلس‬
ِ

5. Ruqyah Ampuh Mengembalikan Barang Yang Hilang atau


Suami yang direbut pelakor.
A. Jika kehilangan sesuatu yang penting atau kehilangan orang,
bacalah doa ini, atau ingin Allah satukan dengan seseorang,
dengan idzin Allah mustajab :
َ ْ َ�‫� ْع َ�يْ� َو‬
......... � َ ْ�‫اس ِ�َ ْو� �َ َر‬
َ ْ ‫ب �ِيْه إ‬ َ َ
ِ َّ�‫ياجام َِع ا‬
ِ ِ ِ ٍ
Pada titik-titik tersebut, sebut nama benda atau orang
tersebut.
Dikisahkan oleh Jakfar Al-Khuldi, beliau berkata, " Ketika
aku mau meninggalkan Al-Muzayyin Ash-Shufi, maka
aku berkata, " Berikan aku suatu bekal ", maka beliau berkata,
" Jika kamu kehilangan sesuatu, atau kamu ingin disatukan
dengan seseorang, maka ucapkanlah doa ini (doa di atas tadi),
maka Allah akan datangkan sesuatu itu atau Allah akan satukan
orang itu denganmu. Aku tidak berdoa dengan doa itu untuk
sesuatu, kecuali selalu mustajab ". 9

9
(Kitab Hadaiq Al-Awliya, 1 / 369)
34
B. Sekelompok ulama salaf saleh dahulu membiasakan membaca
surat Adh-Dhuha untuk sesuatu yang hilang, sehingga mereka
pun menemukan barangnya yang hilang. Imam Sufyan at-
Tsauri menambahkan dengan surat al-Insyirah.

6. Ruqyah Agar Mudah Melahirkan 10


Dari Sufyan Ats-Tsauri dikisahkan bahwa beliau pernah
menuliskan untuk perempuan yang sakit karena susah
melahirkanyang dikalungkan di lehernya, berikut ayatnya :
ْ ‫ َو َ�لْ َق‬.‫ت‬
‫ت َما‬
ْ َّ ُ ُ ْ َ ْ َ
‫ �ذا ا�رض مد‬.‫ت‬ ْ َ‫ َوأَذِن‬.‫ت‬
ْ ‫ت ل َِر ّ� َها َو ُح َّق‬ ْ ‫الس َما ٓ ُء ا� ْ َش َّق‬
َّ ‫إ َذا‬
ِ ِ
َّ َ
ْ ‫�ِيْ َها َو�َل‬
‫ت‬
Lalu beliau mengatakan. “ keluarlah darinya “, kemudian beliau
sujud di atas tikarnya dan anak tersebut keluar.

7. Agar Bisa Bangun Kapan Saja pada Malam Hari 11


Sebelum tidur bacalah ayat berikut dan sebutkan kapan kita
mau bangun pada malam tersebut :
َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ّ َ ٰ َ َ ّ ً َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َّ ُ
ُ‫نف َد َ� ِ َ�ٰت‬ ‫ت ر ِ� � ِفد ٱ�حر �بل أن ت‬ ِ �ِ�ِ ‫قل لو �ن ٱ�حر مِدادا ل‬
ً ْ
‫جئْ َنا ب ِ ِمثلِهِۦ َم َددا‬ ََْ ّ َ
ِ ‫ر ِ� ولو‬

8. Kemenangan dari Segala Musuh dan Pengabulan Segala


Macam Hajat. 12
a. Baca sebanyak 450 kali

10
(Kitab Azd-Dzahab Al-Ibriz, Imam Ghazali halaman 78 - 80 )
11
(Kitab Azd-Dzahab Al-Ibriz, Imam Ghazali halaman 9455rr )
12
Habib Muhammad bin Hadi As Seggaf mengatakan, “ Barangsiapa istiqomah
membaca wirid dibawah ini, maka Allah akan menampakkan kepadanya ilmu-ilmu
yang lembut dan rahasia-rahasia yang tersembunyi. Allah akan memberikan ilmu
hikmah dalam ucapannya, menjadi orang yang utama, menjadi pedang yang tajam
bagi musuh-musuhnya, di cintai orang lain dan tidak ada seorangpun yang mampu
berbuat jahat kepadanya. Dan Allah memudahkan baginya jalan kebahagiaan yang
abadi.” Kitab An-Nujum Az-Zahirah
35
‫ْ ُ‬ ‫َح ْسبُ َنا ّ ُ‬
‫ا� َون ِْع َم ال َو� ِيل‬
‫‪b. Sebelum sampai pada hitungan ke 100 baca ayat ini:‬‬
‫َّ َ َ َ َ ُ ُ َّ ُ َّ َّ َ َ ْ َ َ ُ َ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ ُ ْ َ ً‬
‫يمانا‬‫أ�ِين قال لهم ا�اس إِن ا�اس قد �عوا ل�م فاخشوهم فزادهم إ ِ‬
‫ْ ُ‬ ‫َوقَالُوا َح ْسبُ َنا ّ ُ‬
‫ا� َون ِْع َم ال َو� ِيل‬
‫‪c. kemudian jika sudah selesai 450 maka baca ayat ayat ini‬‬
‫ضل ل َ ْم َ� ْم َس ْس ُه ْم ُس ٌ‬
‫وء ‪×7‬‬
‫َْ َ ّ ََ ْ‬
‫ف‬‫و‬ ‫ِ‬ ‫ا�‬ ‫ِن‬
‫م‬ ‫ة‬ ‫م‬
‫ِ ٍ‬ ‫ع‬ ‫ِ‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫وا‬‫ب‬‫‪ -‬فَا�ْ َقلَ ُ‬
‫ٍ‬
‫وء ‪× 3‬‬‫‪-‬ل َ ْم َ� ْم َس ْس ُه ْم ُس ٌ‬
‫ْ َ َ ّ َ ُّ ُ َ ْ َ‬ ‫َ َّ َ ُ‬
‫ي� ‪× 1‬‬ ‫‪-‬وا�بعوا رِضوان ا�ِ ۗ وا� ذو فض ٍل ع ِظ ٍ‬
‫ا� ۚ ُه َو َّا�ِي َ�يَّ َد َك ب َن ْ‬ ‫ك ُّ‬ ‫ْ ُ ُ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ َّ َ ْ َ َ‬
‫�ه ِ‬
‫ِ ِ‬ ‫‪�-‬ن ي ِر�دوا أن �دعوك فإِن حسب‬
‫ت بَ ْ َ‬
‫�‬ ‫ت َما � ا�َ ْر ِض َ� ً‬
‫ِيعا َما َ� َّل ْف َ‬ ‫� قُلُو�ه ْم ۚ ل َ ْو َ��ْ َف ْق َ‬
‫� َو َ� َّل َف بَ ْ َ‬
‫َو�ال ْ ُم ْؤ ِمن ِ َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫ِيم ‪× 3‬‬ ‫�ز َحك ٌ‬ ‫ا� � َّل َف بَيْنَ ُه ْم ۚ إنَّ ُه َعز ٌ‬ ‫� َّن ّ َ‬ ‫َ‬
‫قلو� ِ ِه ْم َول ِ‬
‫ُُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك م َِن ال ْ ُم ْؤ ِمن ِ َ‬ ‫َ َ ُّ َ َّ ُّ َ ْ ُ َ ّ ُ َ َ َّ َ َ َ‬
‫� ‪×3‬‬ ‫‪-‬يا ��ها ا� ِ� حسبك ا� وم ِن ا�بع‬

‫‪9. Doa ampuh terhijab dari syetan‬‬


‫ّ ُ َّ َّ ّ َ َّ ْ َ َ َ ْ َ َ ُ ًّ َ ْ ً ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ُ‬
‫انـا ه َو َوقبِيْل ُه م ِْن‬ ‫ص�ا بِعيـو� ِنا‪ .‬يـر‬ ‫اللهم إِنك سلطت علينا عدوا ب ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫الل ُه َّم فَآ� ْس ُه م َِّنا َك َما آ� َ ْس َت ُه مِن َر ْ َ‬
‫َ ْ ُ َ ََ ُ ْ ّ‬
‫�تِك و� ّن ِ ْط ُه م َِّنا ك َما‬ ‫ِ‬ ‫حيث � نراهم‬
‫َ‬ ‫ت بَيْ َن ُه َو�َ ْ َ‬ ‫نـ ْط َت ُه مِن َ� ْفو َك َو�َاع ِْد بَيْ َن َنا َو�َيْ َن ُه َك َما بَ َ‬
‫اع ْد َ‬ ‫قَ َّ‬
‫� َج َّنتِك‬ ‫ِ‬
‫� َشيْئ قَ ِد ٌ‬ ‫َ َ َ ُّ‬
‫ير‬ ‫ٍ‬ ‫إنك � ِ‬
‫‪10. Jimat Untuk Demam. 13‬‬

‫‪13‬‬
‫‪Thayyibat Al-Mawaid juz 2 halaman 77, Habib Ali bin Muhamamd Al-Habsyi‬‬
‫‪36‬‬
Ditulis di atas kertas lalu jadikan jimat dan kalungkan untuk
yang demam panas.
�‫ � إ‬.‫ � إ� إ� ا� حول العرش دارت‬.‫� إ� إ� ا� ا� نارت واستنارت‬
�‫ أ� يعلم من خلق وهو اللطيف ا�ب‬.‫إ� ا� ذهب ا�� و�رت‬
11. Jimat Untuk Sakit Kepala yang Sangat. 14
Syaikh Musthofa Al-‘Arusyi berkata dalam kitab hasyiahnya
pada kitab syarh Syaikh Zakariyyah ketika mensyarahkan kitab
Tasawwuf al-Qusyairi tentang manaqib Abu Bakar bin
Muhammad bin Ali bin Jakfar Al-Kattani, “ Dulu aku pernah sakit
kepala yang luar biasa, lalu aku bermimpi Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, dan berkata kepadaku, “ Tulislah doa berikut ini :
‫اللهم بثبوت الر�و�ية و�عظيم الصمدية و�سطوات ا�لهية وقدم ا��وتية‬
‫و�قدرة الوحدانية‬
Lalu aku terbangun dan segera menulisnya dan aku letakkan di
bawah kepalaku, maka Allah berikan kesembuhan seketika.
12. Untuk Hajat Terkabul15
Syaikh Abbas Al-Mursi mengatakan, “ Barangsiapa yang
membaca doa ini 70 kali setelah sholat subuh dan amsih dalam
keadaan suci, lalu berdoa untuk segala macam hajatnya, maka
Allah kabulkan hajatnya, yaitu :
َ ْ‫� ا‬
ُّ َ ‫ يَا‬.‫لع ِظيْ ِم‬ ِّ ِ ‫لع‬ َّ َّ َ َّ ُ َ ً َ ْ َ َ َ
َ ْ ‫ا�ِ ا‬ َّ ‫ح َ�ٰن‬ ْ َّ َّ ْ
� ِ ‫ و�حو� و�َ� قوة ا ِ� ب‬.‫حي ِم‬ ِ ‫الر‬ ِ ‫�ِس ِم ا�ِ الر‬
ْ ُ ُ َ َ َ
.‫يَا � ُّي ْو ُم يَا ق ِد ْ� ُم يَا دا� ِ ُم يَا َص َم ُد ي َا َود ْود ي َا وِت ُر‬
13. Ingin Bermimpi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Atau
Ruh Keluarganya Yang Sudah Meninggal 16

14
Al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid halaman 5, Habib Abu Bakar bin Umar bin Abdullah
bin Umar bin Yahya
15
Al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid halaman 10, Habib Abu Bakar bin Umar bin Abdullah
bin Umar bin Yahya
16
Al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid halaman 15, Habib Abu Bakar bin Umar bin Abdullah
bin Umar bin Yahya
37
a. Berwudhulah dan gunakan pakaian yang bersih.
b. Tidurlah dengan miring ke kanan menghadap kiblat.
c. Bcalah surat-surat ini sebanyak tujuh kali tujuh kali masing-
masingnya. Yaitu surat Asy –Syamsi, surat Al-Lail dan al-Ikhlas.
d. Berdoalah dengan doa :
َ َْ َ َ ْ ْ َ َ َّ
�ِ �ِ ِ‫اج َعل ِ� ِم ْن أ ْم ِري ف َر ًجا َو� َر ًجا َوأر‬ ‫ و‬......... �‫ا‬ َ
ِ ‫الل ُه َّم أرِ ِ� ِ� َمن‬
ْ َ َ ْ ََ َّ
�ِ ‫جابَةِ دع َو‬‫ا� َما ا ِ ْس َت َدل ب ِهِ � ا ِس ِت‬ َ
ِ ‫َمن‬
Pada titik-titik tersebut sebutkan nama orang yang sudah
meninggal dunia. Beliau mengatakan lakukan hal ini 7 hari
berturut-turut, jika tidak berhasil, maka dia telah salah dalam
melakukannya. Amalan ini sangatlah mujarrab.
14. Jimat Untuk Wabah Yang Menyebar atau Virus Yang
Mematikan 17
Ditulis dan dibawa, maka insya Allah wabah tidak akan
mendekatinya, ijazah ini dari Habib Alwi bin Muhsin As-Seggaf :
.‫�سم ا� الر�ن الرحيم وص� ا� � سيدنا �مد و� ا� وصحبه وسلم‬
‫اللهم س�ن هيبة صدمة قهرمان ا��وت بالطافه ا�فية ا�ائرة ا�ازلة‬
‫من باب الملكوت ح� �ش� بلطفك خلقك وتعينهم وتقيهم عن انزال‬
�‫ وص‬.‫قدرتك يا ذا القدرة ال�ملة والر�ة الشاملة ياذا ا��ل وا�كرام‬
.‫ا� � سيدنا �مد و ا� وصحبه وسلم‬

15. Untuk Mendapatkan Rezeki Lahir dan Batin. 18


Habib Umar bin Seggaf mengatakan, “ Di antara dzikir yang
perintahkan dan dilazimkan orang-orang shalih adalah :

17
Al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid halaman 18, Habib Abu Bakar bin Umar bin Abdullah
bin Umar bin Yahya
18
Kitab An-Nujum Az-Zahirah halaman 122, Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith
38
ْ َ َ َ ُ َّ َ َ ُ َّ َ َ
�ِ ‫� يا ُمغ‬
ِ ‫يا�تاح يارزاق يا�ا‬
Dibaca sebanyak 100 kali setiap pagi. Ini sangatlah Mujarrab. “

39
PERINGATAN :
1. Dilarang keras menyebarkan file pdf ini atau mengcopy untuk
diberikan ke orang lain.
2. Dilarang mengcopy atau mengeprint sebagian atau seluruh
tulisan dalam buku ini tanpa idzin penulisnya.
3. Dilarang mengajarkan seluruh isi dalam buku ini kepada
orang lain tanpa idzin penulis/Pembina KBRA
4. Beberapa tekhnik KBRA banyak kami saksikan dikloning
tanpa idzin Pembina KBRA, ada yang diganti beberapa
kalimatnya, namun persis milik dan hak KBRA. Bagi santri
lebih adab dahulukan kesantunan dengan komfirmasi dan
idzin.
Jika ada yang melanggar hal ini, maka saya tidak meridhainya
dan saya serahkan kepada Allah kelak di Akherat.

40

Anda mungkin juga menyukai