Anda di halaman 1dari 9

JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

JUPERMIK
Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
http://stikara.ac.id/jupermik/index.php/JK

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETRAMPILAN PENGISI


DOKUMEN REKAM MEDIS TERHADAP KUALITAS REKAM MEDIS
RAWAT JALAN DI PUSKESMAS
Abil Rudi1
1
Prodi Perekam dan Informasi Kesehatan, STIKes Kapuas Raya Sintang, Indonesia
Info Artikel Abstrak
Sejarah artikel : Dokumen rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan identitas pasien, hasil
Diterima : pemeriksaan, pengobatan yang diberikan dan tindakan yang dilakukan pada pasien.
08 Agustus 2020 Berdasarkan hasil studi pendahuluan bahwa dari 30 dokumen rekam medis terdapat
Disetujui: 18 ketidaklengkapan isian data pasien, dengan persentase ketidaklengkapan sebesar
27 Agustus 2020
60%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan
Dipublikasi:
30 September 2020 ketrampilan petugas pengisi dokumen rekam medis terhadap kualitas rekam medis
rawat jalan di Puskesmas Tempunak. Metode penelitian yang digunakan adalah cros
sectional. Sampel penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah 46
Kata Kuci: responden. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian
pengetahuan, sikap, didapatkan bahwa pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
ketrampilan dan rekam medis dengan nilai t hitung 3,657 dengan tingkat signifikan 0,000. Sikap
dokumen rekam berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas rekam medis dengan nilai t hitung
medis 3,876 dengan tingkat signifikan 0,000. Ketrampilan berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas rekam medis dengan nilai t hitung 3,780 dengan tingkat signifikan
0,000. Tingginya angka ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis
berpengaruh terhadap kualitas rekam medis. Oleh sebab itu, upaya yang dapat
dilakukan dengan cara memberikan pelatihan pengisian dokumen rekam medis
kepada petugas.
THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND SKILLS OF FILLING OUT OF
MEDICAL RECORD TO THE QUALITY OF MEDICAL RECORDING OF MEDICAL
RECORDING AT A PUBLIC HEALTH CENTER
Abstract
The medical record document is a file containing the patient's identity record,
Keywords: examination results, medication given and actions taken on the patient. Based on the
knowledge, attitude, results of the preliminary study, of the 30 medical record documents, there were 18
skills and medical incomplete patient data entries, with the percentage of incompleteness of 60%. The
record documents
research objective was to determine the effect of knowledge, attitudes and skills of
medical record filling officers on the quality of outpatient medical records at the
Tempunak Community Health Center. The research method used was cross sectional.
The research sample used total sampling with a total of 46 respondents. Data analysis
using multiple linear regression. The results showed that knowledge had a significant
effect on the quality of medical records with a t-count value of 3.657 with a
significant level of 0.000. Attitude has a significant effect on the quality of medical
records with a t-count value of 3.876 with a significant level of 0.000. Skills have a
significant effect on the quality of medical records with a t value of 3.780 with a
significant level of 0.000. The high number of incompleteness in filling out medical
record documents has an effect on the quality of medical records. Therefore, efforts
can be made by providing training to fill out medical record documents to officers.
Alamat Korespodensi:
 © 2020 STIKes Kapuas Raya Sintang
Abil Rudi
STIKes Kapuas Raya Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia
Email; abilrudistg@gmail.com

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 95
JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan (health care service) lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun
merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam tindakan medis lain (Tiara Wahyu, 2010).
Undang Undang Dasar 1945 untuk melakukan Setiap fasilitas kesehatan baik dari tingkat
upaya peningkatkan derajat kesehatan baik primer/pratama, sekunder, tresier wajib
perseorangan, maupun kelompok atau masyarakat menyelenggarakan Rekam Medis dengan tujuan
secara keseluruhan. Pelayanan kesehatan menurut untuk tercapainya tertib administrasi,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun pendokumentasian pelayanan yang telah diberikan
2009 menurut Depkes RI yang tertuang dalam oleh tenaga kesehatan kepada pasien salah satunya
Undang-Undang Kesehatan tentang kesehatan Puskesmas sebagai bentuk layanan tingkat
ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri pratama bagi pasien Rekam Medis wajib dibuat
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi secara lengkap sehingga data Rekam Medis
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, menjadi informasi yang koprehensif untuk
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta pengambilan keputusan (Permenkes, 2008).
memulihkan kesehatan, perorangan, keluarga, Dokumen rekam medis yang berisikan
kelompok ataupun masyarakat (Depkes RI, 2009). catatan tentang identitas pasien, pemeriksaan,
Mutu layanan kesehatan bersifat pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
multidimensi, salah satu dimensi mutu layanan pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Salah
kesehatan tersebut adalah dimensi informasi satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis
dimana layanan kesehatan yang bermutu harus yaitu untuk kepentingan pelayanan pasien. Rekam
mampu memberikan informasi yang jelas tentang kesehatan mendokumentasikan pelayanan yang
apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana layanan diberikan oleh tenaga kesehatan, penunjang medis
kesehatan itu akan dan atau telah dilaksanakan dan tenaga lain yang bekerja dalam berbagai
atau lebih dikenal dengan istilah rekam medis. fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian,
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan rekaman yang rinci dan bermanfaat membantu
dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pengambilan keputusan tentang terapi, tindakan
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, dan penentuan diagnosis pasien. Rekam kesehatan
serta tindakan dan pelayanan lain yang telah juga sebagai sarana komunikasi antar tenaga lain
diberikan kepada pasien. Dengan demikian, salah yang sama-sama terlibat dalam menangani dan
satu yang mempengaruhi mutu dari pelayanan merawat pasien. Oleh Karena itu, rekam medis
kesehatan adalah penyelenggaraan rekam medis yang lengkap harus setiap saat tersedia dan berisi
(Permenkes, 2008). data ataupun informasi tentang pemberian
Rekam medis merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan yang jelas, ketersediaan
penting dalam membantu pelaksanaan pemberian sumber data merupakan syarat utama keberhasilan
pelayanan kepada pasien di Puskesmas. Hal ini pengukuruan mutu (Hatta, 2010).
berkaitan dengan isi rekam medis yang Mutu pelayanan kesehatan yang menunjuk
mencerminkan segala informasi menyangkut pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan
pasien sebagai dasar dalam menentukan tindakan yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 96
JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan Kualitas pelayanan kesehatan khususnya di
rata rata penduduk, serta di pihak lain tata cara Puskesmas mencerminkan mutu pelayanan itu
penyelenggaraan sesuai dengan kode etik dan sendiri. Unit rekam medis mempunyai peranan
standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan. penting dalam proses pelayanan di Puskesmas.
Salah satu program dalam meningkatkan mutu Pada UPTD Puskesmas Tempunak masih terdapat
pelayanan kesehatanya itu dengan program dokumen yang belum lengkap, hasil studi
menjaga mutu prospektif, program menjaga mutu pendahuluan didapatkan bahwa dari 30 dokumen
konkuren, dan program menjaga mutu retrospektif rekam medis terdapat 18 ketidaklengkapan isian
(Azwar, 2010). data pasien, dengan persentase ketidaklengkapan
Kualitas pelayanan kesehatan dipengaruhi sebesar 60 %. Hal ini tentu saja berdampak
beberapa faktor diantaranya : faktor kinerja terhadap kualitas pelayanan kesehatan di UPTD
individu yang terdiri dari kemampuan dan Puskesmas Tempunak.
keterampilan, latar belakang dan demografis.
Faktor organisasi ; terdiri dari sumber daya, METODE
kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain Penelitian ini merupakan penelitian
pekerjaan. faktor psikologis ; terdiri dari persepsi, kuantitatif dengan pendekatan yang digunakan
sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Kinerja cros sectional. Sampel penelitian menggunakan
atau performance merupakan gambaran mengenai total sampling dengan jumlah 46 responden.
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program Subjek penelitian adalah petugas kesehatan yang
kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan mengisi dokumen rekam medis yang memenuhi
sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel bebas dalam
dituangkan melalui perencanaan strategis suatu penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan
organisasi.Kinerja dapat diketahui dan diukur jika keterampilan. Variabel terikat adalah Kualitas
individu atau sekelompok karyawan telah dokumen rekam medis rawat jalan di Puskesmas
mempunyai kriteria atau standar keberhasilan Tempunak. Analisis data yang digunakan adalah
tolak ukur yang ditetapkan oleh organisasi. Jika analisis univariat dan analisis bivariat,
tanpa tujuan dan target yang ditetapkan dalam menggunakan uji t dengan tingkat kemaknaan
pengukuran, maka kinerja pada seseorang atau 95% (α=0,05). Uji t parsial yang digunakan
kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui untuk mengetahui pengaruh yang signifikan
bila tidak ada tolak ukur keberhasilannya antara pengetahuan, sikap dan keterampilan
(Moeheriono, 2014). dengan kualitas dokumen rekam medis.

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 97
JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kualitas Dokumen Rekam Medis Di UPTD Puskesmas Tempunak

Kualitas Dokumen Rekam Medis Frekuensi (F) Persentasi (%)


Kurang Baik 26 56,5
Baik 20 43,5
Total 46 100,0
Hasil analisis univariat dari 46 responden odontogram klinik dan Persetujuan tindakan bila
yang mengisi dokumen rekam medis ditemukan diperlukan.
kualitas dokumen rekam medis dengan kurang Menurut Huffman (1994) dalam Budi
baik sebanyak 26 (56,5%) dokumen yang tidak (2011), pada bagian assembling ini diketahui tipe
lengkap di isi oleh responden, sedangkan kualitas ketidaklengkapan berkas rekam medis ada 2
dokumen rekam medis baik sebanyak 20 (43,5%) yakni; 1). Incomplete Medical Record, merupakan
dokumen yang lengkap di isi oleh responden pada tipe ketidaklengkapan berkas rekam medis ketika
UPTD Puskesmas Tempunak Kabupaten Sintang berkas rekam medis kembali dari unit pelayanan.
tahun 2019. 2). Delinguent Medical Record, merupakan tipe
Berkas rekam medis bertujuan untuk ketidaklengkapan berkas rekam medis ketika
menunjang tercapainya tertib administrasi dalam berkas rekam medis dinyatakan kelengkapannya
upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di kepada tenaga kesehatan yang memberikan
rumah sakit. Untuk mencapai tujuan tersebut pelayanan pada pasien dalam waktu yang telah
makan dalam pengisian atau pencatatan rekam ditentukan, tetapi setelah diambil dan diproses ke
medis di rumah sakit dilakukan oleh dokter dan assembling ditemukan berkas rekam medis masih
perawat mengenai hasil kegiatan medis yang telah belum lengkap juga.
dilakukan, untuk itu di dalam pelaksanaan Hasil penelitian ini sejalan dengan
pengisian dan pencatatan dokumen rekam medis penelitian yang dilakukan oleh Irmawaty Indar,
haruslah diisi dengan lengkap sehingga dapat Indar dan M. Furqaan Naiem tahun 2013, tentang
menghasilkan informasi yang akurat dan faktor yang berhubungan dengan kelengkapan
berkesinambungan (Alaydrus, 2011). pengisian rekam medis oleh dokter di RSUD H.
Menurut Permenkes Nomor Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar, bahwa
269/MenKes/Per/III/2008, bahwa Untuk pasien hasil analisis univariat di dapatkan sebesar 71 %
rawat jalan, rekam medis sekurang-kurangnya tidak lengkap penulisan umur pada dokumen
memuat; Identitas pasien, Tanggal dan waktu, rekam medis oleh petugas.
Hasil anamnesis, minimal mencakup keluhan dan Isian dokumen rekam medis yang lengkap
riwayat penyakit, Hasil pemeriksaan fisik dan merupakan suatu indikator kualitas dokumen
penunjang medik, Diagnosis, Rencana rekam medis itu sendiri. Bahwa dalam rangka
penatalaksanaan, Pengobatan dan/atau tindakan, peningkatan mutu pelayanan, serta mengingat
Pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien, pentingnya dokumen rekam medis maka
Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan diperlukan adanya pengendalian terhadap
JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 98
JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

pengisian dokumen rekam medis. Dimana isian 269/MenKes/Per/III/2008. Dengan demikian,


dokumen rekam medis minimal ada 10 item yang bahwa dokumen rekam medis salah satu bagian
harus di isi berdasarkan Permenkes Nomor terpenting dalam mutu pelayanan kesehatan di
puskesmas.

Tabel 2. Hasil analisis uji t parsial pada variabel pengetahuan, sikap dan keterampilan terhadap kualitas
dokumen rekam medis di UPTD Puskesmas Tempunak

Variabel Nilai t hasil Nilai t tabel Nilai Signifikan

Pengetahuan 3.877 2.021 0.001

Sikap 5.494 2.021 0.024

Keterampilan 3.362 2.021 0.034

Hasil analisis bahwa ada pengaruh


dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
pengetahuan terhadap kualitas dokumen rekam
sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu
medis di UPTD Puskesmas Tempunak Kabupaten
pengindraan dapat menghasilkan pengetahuan
Sintang Tahun 2019, diperoleh bahwa nilai t hasil
tersebut, pengetahuan seseorang diperoleh
3.877 lebih besar dari nilai t tabel 2.021 dan nilai
melalui indra pendengaran (telinga) dan indra
signifikan 0.001 lebih kecil dari nilai 0.05.
penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang
Sehingga, variabel pengetahuan berpengaruh
terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat
secara signifikan terhadap kualitas dokumen
yang berbeda – beda (Benyamin, 1908 dalam
rekam medis di UPTD Puskesmas Tempunak
Notoatmodjo, 2010).
Kabupaten Sintang tahun 2019.
Responden yang mempunyai pengetahuan
Menurut Hasibuan (2008), sumber daya
kurang baik, lebih banyak mengisi berkas rekam
manusia adalah kemampuan terpadu dari daya
medis dengan tidak lengkap yaitu 65,5 %
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.
dibandingkan mengisi lengkap yaitu 34,8 %.
Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan
Berdasarkan data ini dapat dilihat perbandingan
dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya
antara yang mengisi rekam medis dengan lengkap,
dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
dari yang berpengetahuan baik dan yang
kepuasannya. Manusia adalah orangnya,
berpengetahuan kurang baik bahwa sangat
sedangkan sumber daya manusia adalah
berpengaruh secara signifikan. Meskipun, hasil
kemampuan totalitas daya pikir dan daya fisik
penelitian menunjukkan bahwa yang
yang terdapat pada orang tersebut. Keefektifan
berpengetahuan baik masih ada yang mengisi
suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku
rekam medis dengan lengkap. Hal ini juga
manusia dalam organisasi tersebut.
memberi makna bahwa ada sejumlah faktor lain
Pengetahuan adalah hasil pengindraan
yang berkontribusi mempengaruhi pengisian
manusia atau hasil dari tahu seseorang terhadap
dokumen rekam medis pada petugas. Faktor-
objek melalui indra yang
faktor tersebut adalah latar belakang pendidikan

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 99
JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

tenaga kesehatan, masa kerja, keterampilan, pendokumentasian, tujuan pendokumentasian,


motivasi, alat kerja, sarana kerja, waktu kerja, manfaat atau nilai guna pendokumentasian rekam
pedoman tertulis, dan kepatuhan terhadap medis.
pedoman serta faktor psikologis (Staroselsky M. Demikian juga, bahwa hasil penelitian
et al. 2008, dalam Erfavira A., 2012). menunjukan dimana nilai t hasil lebih besar dari
Berdasarkan Permenkes No nilai t tabel. Sehingga, variabel pengetahuan
269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis, berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan dokumen rekam medis di UPTD Puskesmas
praktik kedokteran wajib membuat rekam medis Tempunak Kabupaten Sintang tahun 2019. Hal ini
pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit memberi makna bahwa variabel pengetahuan
diwajibkan untuk menyelenggarakan rekam memberi pengaruh terhadap kelengkapan
medis. Rekam medis harus dibuat segera dan pengisian rekam medis dan terhadap kualitas
dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. dokumen rekam medis. Selain itu juga, bahwa
Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus perubahan pengetahuan petugas akan berpengaruh
dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, jika sudah mengikuti pelatihan terkait pengisian
dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang dokumen rekam medis.
memberikan pelayanan kesehatan secara Hasil analisis bahwa ada pengaruh sikap
langsung. terhadap kualitas dokumen rekam medis di UPTD
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Puskesmas Tempunak Kabupaten Sintang Tahun
yang dilakukan oleh Dominika Paulina G, Lily 2019, diperoleh bahwa nilai t hasil 5.494 lebih
Widjaya, Hisizah & Mulyo Wiharto tahun 2016, besar dari nilai t tabel 2.021 dan nilai signifikan
tentang hubungan antara pengetahuan, tentang 0.024 lebih kecil dari nilai 0.05. Sehingga,
nilai guna rekam medis dengan perilaku pengisian variabel sikap berpengaruh secara signifikan
dokumen rekam medis oleh tenaga kesehatan di terhadap kualitas dokumen rekam medis di UPTD
RSUD Larantuka. Hasil penelitian menunjukan Puskesmas Tempunak Kabupaten Sintang tahun
bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang 2019.
nilai guna rekam medis dengan perilaku pengisian Selain pengetahuan, sikap merupakan
dokumen rekam medis oleh tenaga kesehatan di domain yang penting dalam terbentuknya
RSUD Larantuka positif kuat dan signifikan. tindakan seseorang. Sikap yang dimiliki oleh
Pengetahuan sangat erat hubunganya responden bukan hanya tahu menyebutkan
dengan perilaku praktek pendokumentasian rekam bagaimana harus bersikap, melainkan harus
medis, oleh karena itu tenaga kesehatan harus tumbuhnya sikap itu sendiri untuk berperilaku
punya pengetahuan mengenai pendokumentasian atau melakukan sesuatu kearah yang lebih baik.
rekam medis. Pengetahuan dasar yang harus Dengan demikian, bahwa sikap merupakan
dimiliki tenaga kesehatan antara lain pengertian kesediaan untuk bertindak atau predisposisi
pendokumentasian, sumber data tindakan suatu perilaku.
pendokumentasian, arti pentingnya

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 100
JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

Sikap positif responden ditunjukkan dengan medis. Sehingga, sikap yang negatif maka akan
apa yang dipikirkan tentang kesiapan dan berpengaruh terhadap petugas yang mengisi
dukungan untuk melakukan tindakan yang dokumen rekam medis.
berkaitan dengan pengelolaan rekam medis di Hasil analisis bahwa ada pengaruh sikap
puskesmas. Petugas puskesmas bersikap terhadap kualitas dokumen rekam medis di UPTD
menerima, merespon, menghargai dan Puskesmas Tempunak Kabupaten Sintang Tahun
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan 2019, diperoleh bahwa nilai t hasil 3.362 lebih
(Notoatmodjo, 2010). besar dari nilai t tabel 2.021 dan nilai signifikan
Hasil penelitian ini sejalan dengan 0.034 lebih kecil dari nilai 0.05. Sehingga,
penelitian yang dilakukan oleh Sundari, dkk tahun variabel keterampilan berpengaruh secara
2011 mengungkapkan adanya hubungan antara signifikan terhadap kualitas dokumen rekam
sikap petugas rumah sakit dengan pengelolaan medis di UPTD Puskesmas Tempunak Kabupaten
limbah medis di Rumah Sakit Kota Surabaya. Sintang tahun 2019.
Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku dari
penelitian yang dilakukan oleh Rinawati Basuki, pandangan biologis adalah suatu kegiatan atau
dkk tahun 2017 tentang hubungan perilaku aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi
petugas kesehatan terhadap kelangkapan isi perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu
dokumen rekam medis di rumah sakit kota aktivitas dari manusia itu sendiri. Untuk
malang, bahwa tidak ada hubungan signifikat kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan
antara sikap dengan kelengkapan isi dokumen bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh
rekam medis di rumah sakit kota malang. Hal ini organisme tersebut, baik dapat diamati secara
disebabkan oleh faktor lain yakni motivasi, kerja langsung atau secara tidak langsung. Perilaku
sama tim dan kegiatan pengawasan dalam suatu merupakan hasil hubungan antara perangsang
organisi yang berpengaruh. (stimulus) dan tanggapan (respon).
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai t Menurut Notoatmodjo (2010), Secara lebih
hasil lebih besar dari nilai t tabel. Sehingga, operasional perilaku dapat diartikan sebagai suatu
variabel sikap berpengaruh secara signifikan respons organisme atau seseorang terhadap
terhadap kualitas dokumen rekam medis di UPTD rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut.
Puskesmas Tempunak Kabupaten Sintang tahun Respons ini terdiri dari dua macam bentuk yakni
2019. Hal ini memberi makna bahwa variabel pertama bentuk pasif yaitu yang terjadi di dalam
sikap memberi pengaruh terhadap kelengkapan diri manusia dan tidak secara langsung dapat
pengisian rekam medis dan terhadap kualitas dilihat oleh orang lain, misalnya berpikir,
dokumen rekam medis. Selain itu juga, bahwa tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan.
sikap merupakan bentuk respon dari petugas Seseorang itu tahu akan sesuatu hal namun belum
pengisi dokumen rekam medis di puskesmas, melakukan secara konkrit, perilaku ini masih
yang akan diwujudkan dalam tindakan atau terselubung (convert behavior). Yang kedua
ketrampilan dalam mengisi dokumen rekam bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 101
JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020

diobservasi secara langsung. Perilaku seseorang maka, perilaku berupa ketrampilan petugas dalam
sudah tampak dalam bentuk nyata (overt mengisi dokumen rekam medis di puskesmas
behavior). sangat berpengaruh terhadap isian tersebut. oleh
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebab itu, keterampilan petugas yang mengisi
yang dilakukan oleh Dominika Paulina G, Lily dokumen rekam medis perlu di tingkatkan melalui
Widjaya, Hisizah & Mulyo Wiharto tahun 2016, pelatihan-pelatihan terkait rekam medis.
tentang hubungan antara pengetahuan, tentang
nilai guna rekam medis dengan perilaku pengisian KESIMPULAN DAN SARAN
dokumen rekam medis oleh tenaga kesehatan di Berdasarkan hasil uji t parsial didapatkan
RSUD Larantuka. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
bahwa ada hubungan antara nilai guna rekam berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
medis dengan perilaku pengisian dokumen rekam dokumen rekam medis di UPTD Puskesmas
medis oleh tenaga kesehatan di RSUD Larantuka Tempunak. Disarankan kepada petugas pengisi
positif kuat dan signifikan. dokumen rekam medis dapat mengikuti pelatihan
Perilaku petugas kesehatan yang berkait pengisian dokumen rekam medis.
pengisian rekam medis pasien rumah sakit ada 3
ranah, yaitu berupa apa yang diketahui dalam UCAPAN TERIMA KASIH
bentuk pengetahuan, apa yang dipikirkan dalam Ucapan terima kasih peneliti haturkan
bentuk sikap dan apa yang dilakukan dalam kepada pihak yang mendukung atau terlibat dalam
bentuk tindakan. Tindakan petugas kesehatan penelitian. Kepada Kepala Puskesmas Tempunak
tercermin pada kelengkapan isi dokumen rekam yang telah mengizinkan berjalannya penelitian
medis yang dikerjakan. Wujud perilaku petugas diwilayah kerja puskesmas. Demikian juga,
kesehatan yaitu dokter, paramedis dan tenaga kepada bagian rekam medis yang telah membantu
kesehatan lain yang berkait pengisian dokumen peneliti pada proses penelitian.
rekam medis tercermin pada pengetahuan, sikap
dan tindakannya dalam pengelolaan rekam medis DAFTAR PUSTAKA
di Puskesmas. Tindakan petugas kesehatan yang Alaydrus, Salmah. (2011). Perbandingan
Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Antara
baik dan bersifat lebih langgeng apabila dilandasi
Dokter Spesialis di Paviliun Garuda dan
dengan pengetahuan dan sikap yang baik juga. Residen di Bangsal Penyakit dalam RUSP dr.
Kariadi Semarang Periode Agustus 2010.
Perubahan perilaku melalui pendidikan dan
UNDIP. Semarang
pelatihan akan menghasilkan perubahan yang Azrul, Azwar. (2010). Pengantar Administrasi
Kesehatan. Jakarta : Bina Rupa Aksara
efektif bila dilakukan melalui metode diskusi
Budi, S. C. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam
partisipasi. Cara ini dalam memberikan informasi Medis. Yogyakarta : Quantum Sinergis
Media. Jakarta : selemba Medika
tentang rekam medis tidak bersifat searah saja
Depkes RI. (2009). Sistem kesehatan. Jakarta :
tetapi dua arah. Ini berarti tenaga kesehatan akan Depkes RI
Dominika Paulina G, Lily Widjaya, Hisizah &
aktif berpartisipasi melalui diskusi-diskusi tentang
Mulyo Wiharto. (2016). Hubungan antara
informasi yang diterimanya. Dengan demikian pengetahuan, tentang nilai guna rekam medis
dengan perilaku pengisian dokumen rekam
JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 102
JUPERMIK Volume 3 Nomor 2 September 2020
medis oleh tenaga kesehatan di RSUD Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan.
Larantuka. Jurnal Manajemen Informasi Jakarta: Rineka Cipta
Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan teori
2016 ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X dan aplikasi, edisi revisi 2010. Jakarta:
(Printed) Rineka Cipta
Erfavira. A. (2012). Perbedaan Kelengkapan Peraturan Menteri Kesehatan RI. (2008).
Pengisian Rekam Medis antara Instalasi Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Darurat di Indonesia No. 269/MENKES/PER/III/2008
Poli Bedah RSUP Dr. Kariadi Semarang. Tentang Rekam Medis. Jakarta : Menteri
Jurnal Undip, Semarang Kesehatan Republik Indonesia
Hasibuan, Malayu. (2008). Manajemen Dasar, Rinawati Basuki, Endang Sri Dewi & Siti
Pengertian, Dan Masalah. Jakarta: PT Bumi Sundari. (2017). Hubungan Perilaku Petugas
Aksara. Kesehatan Terhadap Kelangkapan Isi
Hatta, Gemala R. (2010). Pedoman Manajemen Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit
Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kota Malang. Jurnal Dinamika Dotcom. Vol.
Kesehatan. Jakarta : UI-PRESS 8 No. 2 Juli 2017 ISSN 2086-2652
Irmawaty Indar, Indar & M. Furqaan Naiem. Sundari, S, Nur Chotimah & Sri Mardoyo. (2011).
(2013). Faktor yang berhubungan dengan Hubungan Pengetahuan dan Sikap Petugas
kelengkapan pengisian rekam medis oleh rumah Sakit Terhadap Pengelolaan Limbah
dokter di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Medis di Rumah Sakit di Kota Surabaya.
Kabupaten Takalar. Jurnal AKK Vol 2 No 2, Poltekkes Surabaya
Mei 2013, hal 10-18 Wahyu, Tiara. (2010). Analisis Ketidaklengkapan
Moeheriono. (2014). Pengukuran Kinerja Berbasis Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah
Kompetensi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta,
Persada Volume 4, No. 1, Desember 2010, hlm. 17-
Notoatmodjo, S.(2007). Promosi kesehatan dan 18.
ilmu perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

JUPERMIK (Jurnal Perekam Medis dan Informasi Kesehatan), p-ISSN 2615-8833, e-ISSN 2615-8841 103

Anda mungkin juga menyukai