Kelompok 2 :
Yopi Ofiza (161000462201005)
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat nikmatnya dan atas
kehendak-Nya lah makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulisan
makalah Anggaran Overhead Pabrik dan Beban Pokok Penjualan ini bertujuan
untuk melengkapi nilai mata kuliah Anggaran Perusahaan semester IV Tahun
Akademik 2017/2018.
Penulis menyadari, bahwa sebagai mahasiswa yang ilmu pengetahuannya
belum seberapa sehingga makalah ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu
diharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih
baik.
Harapan Penulis, mudah-mudahan makalah yang sederhana ini banyak
memiliki manfaat yang baik dan sesuai yang diharapkan.
Yopi Ofiza
161000462201005
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1
1.1. Latar Belakang .........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................3
2.1 Anggaran Overhead Pabrik .......................................................3
2.2 Beban Pokok Penjualan...........................................................13
BAB III PENUTUP......................................................................................19
3.1 Kesimpulan .............................................................................19
3.2 Saran........................................................................................19
Biaya overhead pabrik semi variabel adalah biaya overhead pabrik yang
berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Untuk keperluan
penentuan tarif biaya overhead pabrik dan untuk pengendalian biaya, biaya
overhead pabrik yang bersifat semivariabel dipecah menjadi dua unsur, biaya
tetap dan biaya variabel.
3. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya dengan
Departemen
Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada
dalam pabrik, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok
yaitu :
(3) Biaya tenaga kerja, jika sebagian besar elemen biaya overhead pabrik
mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja
(4) Jam tenaga kerja langsung, karena ada hubungan yang erat antara
jumlah upah dengan jumlah jam kerja (jumlah upah adalah hasil kali
jumlah jam kerja dengan tarif upah) maka disamping biaya overhead
pabrik dibebankan atas dasar upah tenaga kerja langsung, dapat pula
dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung. Jadi apabila biaya
overhead pabrik mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk
membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk membebankan
adalah jam tenaga kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik
dihitung dengan rumus :
Taksiran biaya overhead pabrik =Tarif biaya overhead per jam
Taksiran jam tenaga kerja langsung tenaga kerja langsung
(5) Jam mesin, apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu
penggunaan mesin (misalnya bahan bakar atau listrik yang dipakai
untuk menjalankan mesin), maka dasar yang dipakai untuk
membebankannya adalah jam mesin. Tarif biaya overhead pabrik
dihitung sebagai berikut :
Taksiran biaya overhead pabrik =Tarif biaya overhead pabrik
Taksiran jam kerja mesin per jam mesin
3.1 Kesimpulan
Anggaran overhead (overhead budget) menunjukkan perkiraan semua biaya
unsur produksi yang bersifat tidak langsung. Unsur-unsur overhead berbeda
dengan bahan baku dan tenaga kerja langsung. Pada unsur-unsur overhead ini
tidak terdapat hubungan input-output yang mudah diidentifikasi.
Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk menghitung tarif biaya overhead
pabrik yaitu menyusun anggaran biaya overhead pabrik, memilih dasar
pembebanan, dan menghitung tarif biaya overheas pabrik. Dasar yang dapat
dipakai sebagai dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk adalah
satuan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja
langsung, dan jam mesin.
Beban Pokok Penjualan atau Harga pokok penjualan dikenal dengan nama
singkatnya “HPP” adalah salah satu komponen dari laporan laba rugi, yang
menjadi perhatian manajemen perusahaan dalam mengendalikan operasional
perusahaan. Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold) merupakan harga pokok
dari barang-barang yang telah laku dijual selama periode tertentu.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kita
khususnya tentang materi Anggaran Overhead Pabrik dan Beban Pokok
Penjualan, penulis berharap dengan makalah ini kita sebagai orang yang terpelajar
sekaligus mahasiswa jurusan akuntansi dapat menerapkannya di dunia kerja nanti
dalam pernyusunan anggaran dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi dalam penganggaran terutama pada setiap biaya yang akan
dikeluarkan sehingga dapat dihasilkan nilai anggaran yang lebih baik atau sesuai
yang ditetapkan perusahaan.
Menghitung Harga Pokok Penjualan. (2016, Mei 30). Dipetik April 1, 2018, dari
AkuntansiOnline.id: https://www.akuntansionline.id/cara-menghitung-hpp/
Nuh, M. (2014). Perhitungan Harga Pokok Penjualan Valas. Jurnal Lentera Bisnis
Vol. 3 No.1 , 38-53.
Siregar, B., Suripto, B., Hapsoro, D., Lo, E. W., & Biyanto, F. (2013). Akuntansi
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.