Anda di halaman 1dari 21

Pengoperasian Tiga Waduk Besar

Dalam Sistem Kaskade Sungai


Citarum
Dipresentasikan dalam rangka:
SEMINAR NASIONAL BENDUNGAN BESAR TAHUN 2020
Jakarta, 6-7 November 2020

Haris Zulkarnain & Reni Mayasari


Jasa Tirta II Public Corporation - Indonesia
Materi Presentasi
1. Pendahuluan

2. Konfigurasi dan
Potensi SDA Sungai
5. Kesimpulan Citarum

3. Operasi Waduk Kaskade


Citarum:
• Rencana operasi waduk kaskade
4. Koordinasi Pengaturan Air Citarum
• Metode Perhitungan
• Data yang dipergunakan
• Hasil Perhitungan

2
PENDAHULUAN
Pengembangan Wilayah Sungai Citarum

Visi dari Prof. Dr. Ir. W. J. van Blommestein yang memadukan sungai-sungai di Jawa
Barat menjadi satu kesatuan hidrologis dengan Sungai Citarum sebagai sumber
utama yang ditujukan terutama sebagai perkuatan ketahanan pangan (tahun 1948)

Dikaji ulang oleh Dr. Ir. F. J. van Schravendijk


(tahun 1956) dan Ir. Abdullah Angudi (1960)

Tahap 1 pengembangan WS Citarum Basin Water Resources Planning (oleh


melalui Proyek Serbaguna Jatiluhur Rijkswaterstaat tahun 1998) sebagai Pola
Induk Pengembangan WS Citarum

Road Map - Integrated Citarum Water


Resources Management (tahun 2006)
3
Peta Daerah Irigasi Sebelum Proyek Serbaguna

4
Sistem Pengairan untuk Daerah Irigasi
Jatiluhur (kondisi sekarang)

5
Daerah Tangkapan Air di
Wilayah Sungai Citarum

Daerah tangkapan hujan di hulu Bendungan Ir. H. Djuanda seluas


4.544,4 km2 yang terbagi dalam 3 sub tangkapan hujan yaitu :
• Daerah tangkapan Saguling, seluas 2.271,70 km2 (50%)
• Daerah tangkapan waduk Cirata, seluas 1.908,23 km2 (42%).
▪ Daerah tangkapan waduk Ir. H. Djuanda ke arah hulu
sampai outlet Cirata seluas 364,47 km2 (8%).

6
Potensi Ketersediaan Air

Dikendalikan 7.65 Milyar m3/tahun


Setara 59.07%

Dari Citarum: 6.00 Milyar m3/tahun


(seluruhnya untuk irigasi,DMI & PLTA)
Sungai lain : 1.65 Milyar m3/tahun

Total ± 12.95 Milyar m3/tahun


Citarum : 6.00 Milyar m3/tahun
Sungai Lain : 6.95 Milyar m3/tahun • Belum ada infrastruktur pengendali
air sehingga air belum dapat
ditampung 5.30 Milyar m3/tahun
• Setara 40.03%
7
Tiga Bendungan Besar dalam
Sistem Kaskade Citarum

BENDUNGAN IR. H. DJUANDA

BENDUNGAN KASKADE
Saguling→Cirata→Ir. H. Djuanda
• Bendungan Saguling dioperasikan dan dikelola
oleh PT Indonesia Power (1984)
• Waduk Cirata dioperasikan dan dikelola oleh PT
PJB (1988)
• Waduk Ir. H. Djuanda dioperasikan dan dikelola
oleh Perum Jasa Tirta II (1967)

BENDUNGAN CIRATA

BENDUNGAN SAGULING
8
Data Umum Waduk Kaskade Citarum
Saguling Cirata Djuanda
Mulai Operasi 1985 1988 1967
Data Waduk
Rock fill dam with Rockfill dam with Rockfill dam with
Type
clay core concrete face inclined clay core
Height 99 m 125 m 105
Crest length 301 m 453.5 m 1220 m
Crest elevation 650.20 m 225.0 m 114.5 m

Hydropower Plants
Tail level (m) 252 103 27.0
Head loss (m) 28.4 4.0 1.0
Ungated (ogee)
Spillway characteristics Gated spillway Gated spillway
spillway
Installed capacity (max.
750 1000 187.5
power, MW)
Number of turbines 4 units 8 units 6 units
Type of turbines Francis Francis Francis

9
Data Umum Waduk Kaskade Citarum

Saguling Cirata Djuanda


Normal W.level 643 m 220 m 107 m
Dead storage level 623 m 205 m 56 m*)
Minimum power
623 m 205 m 75 m
level
Maximum storage 880 x 106 m3 1,973 x 106 m3 2,970 x 106 m3

Minimum storage 271 x 106 m3 1,177 x 106 m3 599 x 106 m3

Surface area at
49 km2 62 km2 83 km2
normal water level

2,271.70 km2 1,908.23 km2


Catchment Area 364,47 km2 (8%)
(50%) (42%)
*) level of diversion wall to bottom outlet (irrigation intake)

10
Konfigurasi Prasarana SDA

11
Bendung Curug

12
Dasar Pedoman Operasi Tiga Waduk Besar
dalam Sistem Kaskade Citarum

Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penetapan Rencana Tanam


Padi Rendeng serta tanam Padi Gadu dan Palawija di DI Jatiluhur.

Instruksi Direksi Perum Jasa Tirta II tentang Rencana Pokok Penyediaan dan
Penggunaan Air untuk Tanam Padi Rendeng serta Tanam Padi Gadu dan
Palawija, serta Kebutuhan Air untuk Air Minum, Industri, Perkebunan dan
Penggelontoran Kota.

Rencana Operasi Waduk Kaskade Citarum Tahunan.

13
Proses Operasi Tiga Waduk Besar
dalam Sistem Kaskade Citarum

14
Prakiraan Air Masuk ke
Waduk Kaskade Citarum
Cirata Reservoir
180
160
140
120
Saguling Resevoir 100 Wet year
250
80 Normal year
200 60 Dry year
40
150 Wet year
20
100 Normal year 0
Dry year Jan Feb Mar April May June July Aug Sep Oct Nov Dec
50

0
Jan Feb Mar April May June July Aug Sep Oct Nov Dec Djuanda Reservoir
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Jan Feb Mar April May June July Aug Sep Oct Nov Dec

Wet year Normal year Dry year


Kebutuhan Air Baku (m3/sec)
250.0

200.0

150.0
Dry year
Wet Year
100.0
Normal Year

50.0

0.0
Jan Feb March April May June July Aug Sept Oct Nov Dec

Kebutuhan air baku yang dipenuhi dari Waduk Ir. H. Djuanda


terbagi 3 bagian:
1. Pemenuhan kebutuhan air untuk irigasi di STB, STU, STT,
2. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum DKI Jakarta dan PDAM Kab/kota
3. Pemenuhan kebutuhan air untuk industri disepanjang koridor STB dan STT,
diantara nya Kab Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang dan indramayu.

16
Optimasi Operasi Waduk Kaskade Citarum

1 3
Tampungan di waduk Jatiluhur (56.8%), Adaptasi dari sisi kebutuhan air melalui
kapasitas adaptasi operasi waduk kaskade upaya penyaluran air sesuai dengan
Citarum berada di waduk Jatiluhur, kebutuhan (on-demand irrigation
sehingga waduk Jatiluhur berlaku sebagai management)
penyangga terhadap dua waduk di atasnya.

2 4
Mengoptimalkan kapasitas tampungan Perbaikan kondisi daerah tangkapan hujan
untuk menampung air di musim hujan untuk meningkatkan kapasitas retensi dan
sebesar-besarnya untuk keperluan di musim juga upaya untuk menampung air selama-
kemarau namun dengan memberikan lamanya di daerah hulu seperti
ruang untuk pengendalian banjir. meningkatkan daya tampung melalui
pembangunan tampungan air sampai
panen hujan (rainwater harvesting) dan
penggunaan air kembali (water reuse).
17
Prinsip-Prinsip Rencana Operasi Tiga Waduk
Besar dalam Sistem Kaskade Citarum

Prinsip operasi berimbang (equal-


sharing), yaitu proporsi tampungan
bersih untuk setiap waduk terhadap total
Limpasan dihindari
keseluruhan sistem ditetapkan konstan,
yaitu 18,8% untuk Saguling, 24,4% untuk
Cirata dan 56.8% untuk Jatiluhur

Data aliran masuk (inflow) untuk ketiga


waduk ditentukan secara statistik
Elevasi muka air di akhir tahun
dengan menggunakan data dari mulai
sama atau lebih daripada
tahun 1988, tahun dimana sejak tahun
elevasi muka air di awal tahun
tersebut sistem waduk kaskade Citarum
sudah mulai beroperasi penuh.

18
Waduk Kaskade Citarum dapat
menjamin kebutuhan air untuk irigasi
(240.000 ha), kebutuhan air baku
Wilayah sungai Citarum dengan
untuk PDAM Kabupaten/Kota
sungai utamanya Sungai Citarum
termasuk DKI Jakarta, dan industri.
untuk penyediaan dan
pelayanan prasarana air kepada
pengguna.
KESIMPULAN

Operasi tahunan kaskade Citarum ini


dibuat dengan memperkirakan
Lebih dari 20 juta kebutuhan air, data statistik aliran
orang bergantung masuk ke ketiga waduk dengan total
pada sungai Citarum. energi yang dihasilkan oleh sistem
tersebut dioptimalkan dengan
prioritas utama didasarkan pada
pemenuhan kebutuhan air di hilir
waduk Jatiluhur.
Kebutuhan air di hilir waduk Jatiluhur menjadi salah satu masukan
dalam penetapan operasi waduk kaskade Citarum, dengan
menerapkan prinsip-prinsip (batasan) dalam penetapan operasi
waduk kaskade antara lain limpasan dihindari, elevasi muka air di
akhir tahun sama atau lebih daripada elevasi muka air di awal
tahun, prinsip operasi berimbang (equal-sharing).

Proporsi tampungan bersih untuk setiap waduk terhadap total


keseluruhan sistem ditetapkan konstan, yaitu 18,8% untuk KESIMPULAN
Saguling, 24,4% untuk Cirata dan 56.8% untuk Jatiluhur.

Koordinasi dalam pengaturan air merupakan hal yang


sangat penting untuk menunjang kesesuaian dalam
implementasi penyediaan dan penggunaan air, yang
dilaksanakan secara rutin 1 (satu) kali setiap bulan antara
stakeholder terkait.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai