IPA BIOLOGI
Memiliki anak kembar identik adalah hal yang diinginkan oleh sebagian Moms.
Banyak yang menginginkan anak kembar karena dianggap sangat
menggemaskan.
Tak heran, tak sedikit orang tua yang berusaha melakukan program hamil anak
kembar .
Jika Moms salah satunya, sebelum melakukan program hamil bayi kembar, yuk
ketahui mengenai kembar identik!
1. Kembar Identik Lahir dari Sel Telur dan Sperma yang Sama
Kembar identik adalah sebuah kondisi yang juga disebut dengan kembar
monozygotic. Artinya anak yang lahir dari 1 sel telur yang dibuahi dan
kemudian membelah dua setelahnya. Kedua bagian tersebut pun timbuh
menjadi bayi.
Uniknya kembar identik adalah, karena mereka berasal dari sperma dan juga
indung telur yang sama, kromoson mereka akan sama 100 persen.
Nah jika ini terjadi, hal tersebut berarti mereka akan memiliki jenis kelamin
yang sama, memiliki genetik karakter yang sama seperti rambut dan juga
warna mata.
Hal yang unik dari kembar identik adalah ternyata mereka juga bisa lahir
dengan kelamin yang berbeda. Meski demikian, hal ini sangatlah jarang terjadi.
Biasanya, kembar identik yang seperti ini pertama terbentuk sebagai kembar
identik dengan jenis kelamin laki-laki. Mereka berdua memiliki kromosom XY,
bukan XX seperti kromosom perempuan.
Nah ketika sel telurnya membelah menjadi dua, mutasi gen akan
menyebabkan salah satunya kehilangan kormosom Y dan berubah menjadi
XO.
Mutasi ini disebut dengan turner syndrome. Nah, karena salah satu dari bayi
tersebut hanya memiliki X kromosom, ia akan terlihat seperti perempuan
namun memiliki kesulitan untuk berkembang saat lahir dan akan memiliki
masalah kesuburan ketika sudah dewasa nanti.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal lain yang perlu diketahui dari kembar identik adalah mereka
bisa memiliki perilaku yang berbeda.Dalam sebuah penelitian yang
berjudul The Heritability of Attitudes: A Study of Twins mengungkapkan
adanya perbedaan sikap dan sifat.
Meski berasal dari satu sperma dan sel telur, keunikan dari kembar identik
adalah keduanya memiliki perbedaan antara sikap dan juga ekspresi diri.
Memiliki anak kembar identik adalah hal yang menjadi berkah ya, Moms!
Terlebih mereka pasti akan terlihat lucu dan menggemaskan ketika bersama.
Lalu, bagaimana dengan kembar flaternal? Yuk simak lebih lengkapnya di sini!
Jenis utama bayi kembar yang biasanya kita temui di dalam masyarakat
adalah kembar fraternal dan kembar identik.
Semua kehamilan dimulai ketika sperma membuahi sel telur. Telur yang telah
dibuahi ini disebut juga dengan zigot.
Terkadang ovarium wanita melepaskan dua sel telur, dan dua sperma terpisah
membuahi setiap sel telur tersebut. Hal inilah yang membentuk bayi kembar.
Kembar ini disebut kembar fraternal, kembar dizigotik (artinya dua zigot) atau
kembar tidak identik.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih detail, berikut ini ada fakta unik
kembar fraternal yang bisa Moms ketahui.
Foto: medicaldaily.com
Kromosom dari sperma Ayah menentukan jenis kelamin anak, XX untuk anak
perempuan dan XY untuk anak laki-laki. Akibatnya, kemungkinan kembar
fraternal menghasilkan anak laki-laki, perempuan, atau kombinasi adalah sama
dengan bayi lainnya.
Foto: mumcentral.com.au
Foto: pinterest.com
Sama seperti saudara dan saudari mana pun, saudara kembar fraternal akan
berbagi sekitar 50 persen dari DNA mereka.
Setiap orang menerima setengah dari DNA mereka dari sel telur Ibu dan
separuh lainnya dari sperma ayah, sehingga setiap keturunan akan memiliki
kualitas yang tumpang tindih. Tapi bukan pasangan genetis sempurna yang
kembar identik.
7. Memiliki 2 Placenta
Foto: thebump.com
Gadis kembar yang lahir dari Whitney Meyer dan Thomas Dean pada 2016
jauh dari kata identik. Seseorang berkulit terang seperti ibunya, dan satu
memiliki kulit yang lebih gelap seperti ayahnya yang keturunan Afrika-Amerika.
"Kami tidak tahu seberapa sering hal ini terjadi karena tidak semua kasus
menarik perhatian kami," Nancy L. Segal, direktur Twin Studies Center
di California State University.
Foto: incubar.net
"Ada manfaatnya memiliki seseorang yang secara sosial dekat dengan kita
dan menjaga kita ," kata penulis studi dan peneliti postdoctoral David Sharrow.
“Mereka dapat memberikan dukungan material atau emosional yang bisa
membantu kita memiliki umur panjang yang lebih panjang”.