Oleh:
Annisa Nur Hidayati (1900005178)
i
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penilaian Portofolio” tepat pada waktunya. Rasa hormat dan ucapan terima
kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Sukemi Tirta, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajara atas ilmu, bimbingan, motivasi, dan
saran yang diberikan selama perkuliahan. Dalam menyelesaikan makalah ini,
tentu tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat dengan baik.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan baik dari segi materi, tata bahasa, penulisan kalimat, maupun
kajian teori. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca agar kami dapat memperbaikinya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kelompok kami khususnya dan bagi para pembaca
umumnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pakar pendidikan dan psikologi di Indonesia banyak memberikan
pandangan dan analisisnya terhadap mutu pendidikan, tetapi hingga saat ini tidak
pernah tuntas, bahkan muncul masalah-masalah pendidikan yang baru. Masalah
mutu pendidikan yang banyak dibicarakan adalah rendahnya hasil belajar peserta
didik. Padahal kita tahu, bahwa hasil belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain : sikap dan kebiasaan belajar, fasilitas belajar, motivasi, minat,
bakat, pergaulan, lingkungan keluarga, dan yang tak kalah pentingnya adalah
kemampuan profesional guru dalam melakukan penilaian hasil belajar itu sendiri.
Menyinggung tentang kemampuan profesional guru dalam melakukan
penilaian proses dan hasil belajar, memang masih sangat kurang. Kebanyakan
guru melakukan penilaian lebih menekankan pada hasil belajar, sedangkan proses
belajar kurang diperhatikan bahkan cenderung diabaikan. Padahal, proses belajar
sangat menentukan hasil belajar. Di samping itu, guru-guru juga terbiasa dengan
kegiatan-kegiatan penilaian rutin yang sifatnya praktis dan ekonomis, sehingga
tidak heran bila guru banyak menggunakan soal yang sama dari tahun ke tahun.
Hal ini sudah dialami oleh guru sejak mulai bekerja sebagai guru sampai
sekarang. Sebenarnya, gurupun sering mengikuti pelatihan tentang evaluasi
pembelajaran atau penilaian hasil belajar, tetapi setelah pelatihan, mereka tetap
kembali ke habitatnya semula, yaitu memberikan tes tertulis, baik dalam formatif
maupun sumatif, tanpa melakukan variasi, perbaikan, penyempurnaan atau
inovasi dalam pelaksanaan penilaian salah satunya penilaian portofolio.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah seperti berikut:
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini
adalah:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Menurut Gronlund (1998:159) portofolio mencakup berbagai contoh
pekerjaan siswa yang tergantung pada keluasan tujuan. Apa yang harus tersurat,
tergantung pada subjek dan tujuan penggunaan portofolio. Contoh pekerjaan
siswa ini memberikan dasar bagi pertimbangan kemajuan belajarnya dan dapat
dikomunikasikan kepada siswa, orang tua serta pihak lain yang tertarik
berkepentingan.
Menurut Budimansyah, Dasim (2002), model penilaian berbasis
portofolio mengacu pada sejumlah prinsip dasar penilaian. Prinsip-prinsip dasar
penilaian dimaksud adalah penilaian proses dan hasil, penilaian berkala dan
berkesinambungan, penilaian yang adil, dan penilaian implikasi sosial belajar.
Sedangkan indikator penilaian portofolio, yaitu tes formatif dan sumatif, tugas-
tugas terstruktur, catatan perilaku harian, laporan aktivitas di luar sekolah.
4
tertulis (paper and pencil test), project, product, dan catatan kemampuan
(records of performance).
Tujuan penilaian portofolio ditetapkan berdasarkan apa yang harus
dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio. Dalam
penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan,
antara lain:
a. Mengetahui perkembangan yang dialami siswa;
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung;
c. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik;
d. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan
eksperimentasi;
e. Meningkatkan efektifitas proses pembelajaran;
f. Bertukar informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain;
g. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada
siswa;
h. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan; dan
i. Meingkatkan kemampuan melakukan refleksi diri.
2. Fungsi Penilaian Portofolio
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa portofolio merupakan
kumpulan karya peserta didik yang disimpan dalam sebuah file. Namun
demikian, bukan berarti portofolio hanya merupakan tempat penyimpanan
hasil pekerjaan peserta didik, melainkan juga sebagai sumber informasi bagi
guru, orang tua dan peserta didik itu sendiri. Portofolio dapat dijadikan sebagai
bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan peserta didik,
sehingga guru dan orang tua mempunyai kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik. Fungsi penilaian portofolio dapat kita lihat dari
berbagai segi, yaitu :
a. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta
didik, tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensi belajar, dan
inovasi pembelajaran.
5
b. Portofolio sebagai alat pembelajaran merupakan komponen
kurikulum, karena portofolio mengharuskan peserta didik untuk
mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.
c. Portofolio sebagai alat penilaian otentik (authentic assessment).
d. Portofolio sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk
melakukan self-assessment.
6
adalah seleksi hasil kerja terbaik siswa yang akan diajukan dalam
penilaian. Dengan demikian portofolio dokumentasi adalah koleksi dari
sekumpulan hasil kerja siswa selama kurun waktu tertentu.
Isi penilaian portofolio harus menyajikan suatu bukti yang
berkaitan dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar
yang telah ditentukan. Untuk menunjukkan hal ini, kegiatan belajar
mengajar harus sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar yang
telah ditentukan. Jika kemampuan problem solving sebagai salah satu
tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran matematika misalnya,
tetapi kegiatan belajar mengajar dikelas hanya memfokuskan pada latihan
menghitung, maka hasil kerja siswa tidak akan menunjukan hasil kerja
yang berkaitan dengan problem solving sebagai bagian dari portofolio
dokumentasi, melainkan hanya menghitung.
c. Portofolio penampilan (show portofolio)
Portofolio penampilan digunakan untuk memilih hal-hal yang
paling baik yang menunjukan bahan atau pekerjaan terbaik yang
dihasilkan oleh siswa. Portofolio penampilan bertujuan untuk menyeleksi
pekerjaan terbaik yang dilakukan oleh siswa. Tidak seperti portofolio
dokumentasi, portofolio penampilan tidak mencakup proses pekerjaan,
perbaikan dan penyempurnaan pekerjaan siswa. Portofolio penampilan
digunakan untuk tujuan seperti seleksi, sertifikasi, maupun penilaian
kelas. Untuk tujuan yang lebih rumit, yang sangat memerlukan
perbandingan, validitas perbandingan haruslah benar-benar diperhatikan
oleh beberapa penilai adalah perlunya reliabilitas, yaitu apakah skor yang
diberikan kepada hasil kerja siswa konsisten.
7
D. Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio
Ada beberapa perbedaan esensial antara portofolio dengan tes. Perbedaan
antara penilaian portofolio dan tes sebagai alat evaluasi, secara ringkas dapat
dilihat tabel berikut.
TES PORTOFOLIO
8
e) Menentukan kompetensi (estándar, dasar, dan indikator) apa yang
ketercapaiannya hendak dinilai dengan portofolio.
f) Menentukan evidence yang dikumpulkan; apakah hanya karya terbaik,
atau pertumbuhan atau perkembangannya, atau keduanya.
g) Menentukan apakah portofolio akan dipakai untuk penilaian formatif,
atau sumatif, atau keduanya.
h) Menetapkan siapa yang menentukan isi portofolio; apakah guru saja,
guru dan siswa, atau pihak lain (misal orang tua).
2. Menentukan aspek isi yang dinilai
Di dalam langkah ini guru melakukan kegiatan:
a) Menentukan hanya karya terbaik siswa, atau karya yang berisi
perkembangan belajarnya
b) Menentukan pengetahuan, keterampilan, atau sikap apa yang menjadi
aspek utama untuk dinilai dengan catatan tidak setiap kompetensi dasar
merupakan isi portofolio.
c) Menentukan banyaknya evidence yang akan digunakan sebagai bahan
penilaian.
3. Menentukan bentuk, susunan, dan organisasi portofolio
Di dalam langkah ini guru melakukan kegiatan:
a) Menentukan bentuk portofolio,
Pada umumnya bentuk portofolio terdiri atas :
1. Daftar isi dokumen
2. Isi dokumen
3. Batasan (pembatasan) untuk setiap dokumen (misalnya dengan
kertas bewarna sebagai pembatas)
4. Catatan guru dan orang tua.
b) Menentukan jenis isi dokumen
Menentukan kompetensi dasar dan indikator apa yang harus dicapai
dalam wujud evidence (yang mungkun berupa karya cipta atau catatan
laporan, atau yang lain)
c) Memberikan catatan/komentar/nilai terhadap setiap evidence oleh
guru/orang tua
9
d) Menentukan apa yang harus ada dalam daftar isi portofolio
e) Menentukan definisi tiap-tiap kategori atau jenis satuan isi dokumen.
4. Menentukan penggunaan portofolio
Dalam langkah ini guru melakukan kegiatan:
a) Menentukan penggunaannya; apakah untuk siswa saja, atau orang tua
saja, atau kepala sekolah, guru lain, dan siswa lain
b) Menentukan pembobotan nilai portofolio terhadap komponen penilaian
lain dalam rangka penentuan nilai akhir/rapor.
5. Menentukan cara menilai portofolio
Dalam langkah ini guru melakukan kegiatan:
a) Menentukan pedoman (rubrik) penskoran untuk setiap isi portofolio
b) Menentukan penilaiannya oleh guru sendiri atau guru dan siswa
c) Menentukan pembuatan rubrik (pedoman penilaian secara rinci) lebih
dahulu untuk menentukan penilaian atas portofolio; (penilaian
sebaiknya tidak hanya didasarkan pada keberhasilan, tetapi juga atas
prosesnya).
d) Menentukan bentuk dan penggunaan portofolio
Dalam langkah ini ditentukan apakah nilai portofolio akan dinyatakan
sebagai satu skor sala dalam keseluruhan penilaian atau tidak. Untuk
menugasi siswa membuat portofolio, guru membuat persiapan sebagai
berikut:
1. Menentukan maksud portofolio; guru menetapkan apakah untuk
menilai karya terbaik, atau menilai kemajuan siswa
2. Menyesuaikan tugas dengan kurikulum, atau menyesuaikan tugas
dengan tujuan mata pelajaran (kompetensi dan idikatornya)
3. Menentukan indikasi: guru menentukan butir-butir apa yang harus
terdapat dalam portofolio
4. Menentukan format portofolio
5. Menentukan pembatasan kuantitas, maksudnya panjang portofolio
perlu dibatasi supaya tidak menjadi beben guru
6. Menentukan rubrik (pedoman penskoran).
10
F. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio
Setiap konsep atau model penilaian tentu ada kelebihan dan kekurangannya.
Begitu juga dengan model penilaian portofolio. Kelebihan model penilaian
portofolio yaitu:
1. Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik
dari waktu ke waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri.
2. Membantu guru melakukan penilaian secara adil, objektif, transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreatifitas peserta didik
di kelas.
3. Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggung jawab terhadap apa
yang telah mereka kerjakan, baik di kelas maupun di luar kelas dalam
rangka implementasi program pembelajaran.
4. Meningkatkan peran serta peserta didik secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan penilaian.
5. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan
kemampuan mereka.
6. Membantu guru mengklarifikasi dan mengidentifikasi program
pembelajaran.
7. Terlibatnya berbagai pihak, seperti orang tua, guru, komite sekolah dan
masyarakat lainnya dalam melihat pencapaian kemampuan peserta didik.
8. Memungkinkan peserta didik melakukan penilaian diri (self-assessment),
refleksi danmengembangkan kemampuan berpikir kritis (critical
thinking).
9. Memungkinkan guru melakukan penilaian secara fleksibel tetapi tetap
mengacu kepada kompetensi dasar dan indikator hasil belajar yang
ditentukan.
10. Guru dan peserta didik sama-sama bertanggung jawab untuk merancang
dan menilai kemajuan belajar.
11. Dapat digunakan untuk menilai kelas yang heterogen antara peserta didik
yang pandai dan kurang pandai.
12. Memungkinkan guru memberikan hadiah terhadap setiap usaha belajar
peserta didik.
11
Adapun kekurangan penilaian portofolio, yaitu:
1. Membutuhkan waktu dan kerja ekstra.
2. Penilaian portofolio dianggap kurang reliabel dibandingkan dengan
bentuk penilaian yang lain.
3. Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir,
sehingga proses penilaian kurang mendapat perhatian.
4. Jika guru melaksanakan proses pembelajaran yang bersifat teacher-
oriented, kemungkinan besar inisiatif dan kreatifitas peserta didik akan
terbelenggu, sehingga penilaian portofolio tidak dapat dilaksanakan
dengan baik.
5. Orang tua peserta didik sering berpikir skeptis karena laporan hasil belajar
anaknya tidak berbentuk angka.
6. Penilaian portofolio masih relatif baru, sehingga banyak guru, orang tua
dan peserta didik yang belum mengetahui dan memahaminya.
7. Tidak tersedianya kriteria penilaian yang jelas.
8. Analisis terhadap penilaian portofolio agak sulit dilakukan sebagai akibat
dikuranginya penggunaan angka.
9. Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional.
10. Dapat menjebak peserta didik jika terlalu sering menggunakan format
yang lengkap dan detail
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penilaian portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya atau
dokumen peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang
diambil selama proses pembelajaran, digunakan oleh guru dan peserta didik untuk
menilai dan memantau perkembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Kumpulan keterangan atau karya
peserta didik hendaknya melibatkan partisipasi peserta didik dalam memilih
bahan-bahan, kriteria seleksi dan kriteria penilaian.
Penilaian portofolio digunakan sebagai alat formatif maupun sumatif.
Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta
didik dari hari ke hari dan mendorong peserta didik dalam merefleksi
pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan, penilaian portofolio untuk penilaian
sumatif pada akhir semester atau akhir tahun pelajaran. Hasil penilaian portofolio
sebagai alat sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka rapor peserta didik,
yang menunjukkan prestasi peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.
Jenis penilaian portofolio ada 5 yaitu Portofolio Ideal, Portofolio
Penampilan, Portofolio Dokumentasi, Portofolio Evaluasi, dan Portofolio Kelas.
Salah satu keunggulan penilaian portofolio adalah memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk lebih banyak terlibat, dan peserta didik dapat dengan
mudah mengontrol sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah
diperolehnya. Jadi, peserta didik akan mampu melakukan penilaian diri (self
assessment).
13
DAFTAR PUSTAKA
Fitriah, Candra Puspita Rini. (2018). Penilaian Berbasis Portofolio Siswa Kelas V di SD
Negeri Rawarengas III Kabupaten Tangerang. Prosiding Seminar dan Diskusi
Nasional Pendidikan Dasar, 89.
Fazilla, S. (2011). Penerapan asesmen portofolio dalam penilaian hasil belajar sains
SD. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1), 139-154.
14