Anda di halaman 1dari 3

INTUBASI ENDOTRAKEAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan oleh :
Direktur RSIA Asih
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL

Dr. Meriah Yacobi


NIP : 11254
Intubasi endortakeal adalah memasukkan pipa endotrakea ke trakea
PENGERTIAN
melewati pita suara.
Menjaga patensi jalan napas sehingga ventilasi pasien dapat terjamin serta
TUJUAN memudahkan pemberian bahan anestetik inhalasi guna kelancaran suatu
prosedur pembedahan.

prosedur anestesi umum seringkali memerlukan tindakan penganmanan pada


KEBIJAKAN jalan nafas agar senantiasa terkontrol untuk menjamin patensi jalan nafas
sehingga pasien dapat terhindar dari keadaan hipoksia.

PROSEDUR ALAT-ALAT

 Siapkan alat-alat yang dibutuhkan:


S : Scope = Laryngoscope
T : Tube = Endotracheal tube
A : Airway = Fase Mask, Guedel / Mayo
T : Tape = Plaster
I : Introducer = Stylet / Mandrin
C : Connectors = Konektor
S : Suction = Alat pengisap dengan kateternya
PERSIAPAN
 Pasien berbaring terlentang/ supine di meja operasi
 Gunakna bantal kepala/donat
 Lakukan pemasangan infus bila belum terpasang
 Pasang monitor tekanan darah (NIBP), irama jantung (EKG)
dan saturasi oksigen (pulse oxymeter)
TINDAKAN
 Lakukan pre-oksigenasi menggunkan masker dan o2 dengan
flow >=7 liter/menit selama 3-5 menit.
 Berikan obat-obatan premedikasi IV
- Midazolam 0,5 mg.kg BB dan
- Fentanyl 1-2 mg/kg BB atau
- Pethidine 1-2 mg/kg BB
 Jika akan menggunakan succinylcholine dapat diberikan
prekurarisasi dengan atracurim 0,05 mg/kg BB
 Berikan obat-obat induksi IV
- Pentothal 4-6 mg/kg BB atau
- Propofol 2-2,5 mg/kg BB atau
- Ketamine 1-2 mg/kg BB
 Pastikan dapat dilakukan ventilasi dan oksigenasi
 Berikan pelemas otot IV
- Succinylcholine 1-1,5 mg/kb atau
- Atacurium 0,4-0,6 mg/kg BB
- Vecuronium 0,08-0,1 mg/kg BB
 Jika terjadi fasikulasi pemberian succinylcholine ventilasi
dihentikan sementara, ventilasi secukupnya di lanjutkan setelah
fasikulasi berhenti.
 Ekstensikan kepala (sniffing position)
 Buka mulut dengan teknik jari silang
 Pegang laryngoscope dengan tangan kiri dan masukkan melalui
sudut kanan mulut sambil mendorong lidah ke kiri sampai
tampak epiglotis dan tempatkan ujung laryngoscope pada
panggal anterior epiglotis (valleculae). Pada bayi atau anak
kecil laryngoscope ditempatkan pada pangkal posterior
epiglotis.
 Jaga agar bibir tidak terjepit diantar bilah laryngoscope dan gigi
 Angkat laryngoscope dengan bertumpu pada mandilbula
sehingga pita suara berwarna putih terlihat jelas.
 Bila perlu lakukan penekanan pada ketilago tiroid (Sellick
manuver).
 Masukkan ETT diantara pita suara sampai ujung proksimal
balon (cuff)berada dibawah pita suara. Beberapa jenis ETT
dilengkapi dengan garis hitam yang melingkar ditepi proksimal
balon (cuff) sebagai tanda.
 Hubungkan ETT dengan sirkuit anastesi dan lakukan ventilasi
kendali.
 Kembangkan cuff, berikan udara 5-10 cc atau hingga tidak
terdengar kebocoran udara saat dilakukan venilasi kendali.
 Pastikan posisi ETT telah tepat dengan cara melihat
pengembangan dada yang simetris saat ventlasi.
 Lakukan auskultasi dikedua lapang paru dan diatas lambung .
 Bila bunyi nafas hanya terdengar di satu sisi paru, ETT harus
ditarik sampai terdengar bunyi nafas yang simetris dikedua
paru.
 Catat panjnag ETT yang dimasukkan dengan melihat tanda
ukuran pada posisi gigi/bibir.

UNIT TERKAIT Instalasi bedah

Anda mungkin juga menyukai