Anda di halaman 1dari 2

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

BANTUAN INSENTIF USTADZ PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALQURAN


DIREKTORAT PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA RI
TAHUN ANGGARAN 2021

Pada hari ini Sabtu tanggal 30 bulan Oktober tahun Dua ribu dua satu yang bertanda
tangan dibawah ini :

1. Nama : DR. H. Waryono, M. Ag


Atas Nama Lembaga : Kementerian Agama RI
Jabatan : Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Alamat : Jl. Lapangan Banteng Barat No.3-4 Jakarta Pusat
: DKI Jakarta10710
Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2. Nama : Suhadi
Atas Nama Lembaga : TPQ An-Nur
Jabatan : Kepala TPQ An-Nur
Alamat : Garas Tengah RT 11 / RW 03, Brangkal, Gemolong,
: Sragen, Jawa Tengah

Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Bahwa sebelum ditandatangani Surat Perjanjian ini para pihak tersebut terlebih dahulu
menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Pemberi Bantuan Insentif Ustadz Pada Lembaga
Pendidikan Alquran sebesar Rp3.000.000,- (Tiga juta rupiah) yang diberikan kepada
PIHAK KEDUA;
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Penerima Bantuan Insentif Ustadz Pada Lembaga
Pendidikan Alquran sebesar Rp3.000.000,- (Tiga juta rupiah) yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA;
3. Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju untuk saling mengikatkan diri dalam
suatu Perjanjian Kerjasama Bantuan Insentif Ustadz Pada Lembaga Pendidikan Alquran
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku serta dan syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL I
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK PERTAMA
Dalam Perjanjian Kerjasama ini PIHAK PERTAMA memiliki Kewajiban dan Hak sebagai
berikut:
1. Berkewajiban memberikan Dana Bantuan Insentif Ustadz Pada Lembaga Pendidikan
Alquran kepada PIHAK KEDUA sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku;
2. Berhak meminta laporan pertanggungjawaban penggunaan Dana Bantuan Insentif
Ustadz Pada Lembaga Pendidikan Alquran kepada PIHAK KEDUA.

PASAL II
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK KEDUA
Dalam Perjanjian Kerjasama ini PIHAK KEDUA memiliki Kewajiban dan Hak sebagai berikut:
1. Berkewajiban menggunakan Dana Bantuan Insentif Ustadz Pada Lembaga Pendidikan
Alquran yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA sesuai peruntukannya;
2. Berkewajiban menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA Laporan Pertanggungjawaban
penggunaan dana Bantuan Insentif Ustadz Pada Lembaga Pendidikan Alquran paling
lambat tiga bulan setelah diterima;.
3. Berkewajiban mengembalikan sisa Dana Bantuan Insentif Ustadz Pada Lembaga
Pendidikan Alquran yang tidak digunakan ke Kas Negara;
4. Berhak menerima Dana Bantuan Insentif Ustadz Pada Lembaga Pendidikan Alquran dari
PIHAK PERTAMA.

PASAL III
TATA CARA DAN SYARAT PENYALURAN DANA BANTUAN
Dalam perjanjian kerjasama ini tata cara dan syarat penyaluran dana bantuan dilakukan
PIHAK PERTAMA dari Kas Umum Negara ke Nomor Rekening PIHAK KEDUA, sesuai
Petunjuk Teknis (Juknis) yang telah ditetapkan.

PASAL IV
SANKSI
Pemberian sanksi akan dilakukan melalui ketentuan dan aturan yang berlaku oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA jika terbukti adanya penyimpangan dalam penggunaan
dana bantuan.

PASAL V
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)
1. Keadaan memaksa adalah akibat dari kejadian-kejadian diluar kuasa dan kehendak dari
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA diantaranya; bencana alam, banjir, badai, topan,
gempa bumi, dan kebakaran.
2. Jika dalam pelaksanaan perjanjian ini terhambat atau tertunda baik secara keseluruhan
maupun sebagian yang dikarenakan hal-hal tersebut dalam ayat 1 di atas, maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA bermusyawarah dalam mencari solusi efektif dan efisien.

PASAL VI
PERSELISIHAN
1. Apabila dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini terdapat perselisihan antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA, baik dalam pelaksanaannya maupun dalam penafsiran
salah satu pasal dalam perjanjian ini, maka kedua pihak sepakat menyelesaikannya
dengan cara musyawarah;
2. Apabila musyawarah telah dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan
tidak berhasil mencapai suatu kemufakatan, maka para pihak sepakat bahwa semua
perselisihan/sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan melalui pihak
berwenang.

PASAL VII
PENUTUP
1. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini, dan apabila
dikemudian hari dibutuhkan serta dipandang perlu akan ditetapkan tersendiri secara
musyawarah, selanjutnya akan ditetapkan dalam suatu ADDENDUM yang berlaku
mengikat bagi PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan direkatkan dan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari perjanjian ini;
2. Demikianlah surat perjanjian kerjasama ini dibuat rangkap 2 (Dua) untuk masing-masing
pihak mendapatkan 1 (Satu), ditandatangani di atas bermaterai oleh PIHAK KEDUA dan
berkekuatan hukum serta berlaku sejak ditandatangani.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Materai
Rp10.000

DR. H. Waryono, M. Ag Suhadi

Anda mungkin juga menyukai