Anda di halaman 1dari 21

TOPIK NO.

:6
JUDUL TOPIK : Investasi Jangka Pendek Dan Investasi
Jangka Panjang
JAM/MINGGU : 5 Jam ( 2 kali pertemuan )
JML PERTEMUAN : 6 kali pertemuan
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah menyelesaikan topik ini
mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian investasi Jangka Pendek dan
investasi Jangka Panjang
2. Menyebutkan dan mengidentifikasi invesatasi Jangka
Pendek dan Investasi Jangka Panjang.
3. Melakukan perhitungan Harga Perolehan Investasi Jangka
Pendek dan Investasi jangka Panjang
4. Melakukan pencatatan investasi Jangka Pendek dan
Investasi Jangka Panjang.
5. Melakukan perhitungan dan pencatatan amortisasi
Investasi Jangka Panjang.
6. Melakukan perhitungan dan pencatatan Investasi Jangka
Pendek dan Investasi jangka Panjang yang dijual kembali.
7. Melakukan perhitungan dan penilaian Investasi Jangka
Pendek dan Jangka Panjang pada akhir periode akuntansi.

92
INVESTASI JANGKA PENDEK
DAN INVESTASI JANGKA PANJANG

A. Pendahuluan
Investasi merupakan kelebihan dana perusahaan dengan tujuan untuk lebih
mengefektifkan dana tersebut yang antara lain berupa pembelian sertifikat saham atau
obligasi perusahaan lain.
Dipandang dari segi waktunya investasi dapat dikelompokkan dalam 2 katagori yaitu
a. Investasi Jangka Pendek (Short Term Investment)
b. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Tempat perdagangan saham atau obligasi dikenal dengan nama Bursa Pasar Modal
atau Bursa Efek, untuk di Indonesia ada di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek
Surabaya (BES). Masalah akuntansi investasi jangka pendek dan jangka panjang
meliputi :
1. Masalah yang timbul pada saat investasi jangka pendek dan panjang tersebut
dibeli, yaitu dengan harga berapakah investasi tersebut dicatat (penentuan harga
perolehan ).
2. Masalah akuntansi pada saat investasi tersebut dimiliki meliputi :
a. Tentang pengukuan pendapatan yang timbul dari investasi tersebut.
b. Tentang penilaian, yaitu sehubungan dengan perubahan nilai kurs dari waktu
kewaktu (kurs selalu mengalami perubahan).
3. Masalah akuntansi pada saat investasi dijual, yaitu tentang keuntungan atau
kerugian akibat dari penjualan investasi.

B. Investasi Jangka Pendek


Investasi jangka pendek adalah investasi yang dilakukan dalam bentuk surat-surat
berharga yang mempunyai pasar dan dapat diperjualbelikan dengan segera serta
dimaksudkan untuk dijual kembali dalam waktu dekat bila terdapat kebutuhan dana
untuk kegiatan umum perusahaan.

93
Surat berharga dimasukkan sebagai investasi jangka pendek apabila : :
1. Investasinya dilakukan dalam surat-surat berharga.
2. Investasi dilakukan dalam rangka pemanfaatan dana yang menganggur
3. Surat berharga tersebut mempunyai pasaran dan dapat diperjualbelikan dengan
segera.
4. Dimaksudkan untuk dijual kembali dalam waktu dekat
5. Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan.

C. Komposisi Investasi Jangka Pendek


Yang dapat dikelompokkan investasi jangka pendek antara lain:
1. Saham (yang dipasarkan di bursa saham), contoh: Saham Semen Cibinong,
Saham Bayer Indonesia, Saham PT. Telkom dan lain-lain
2. Sertifikat Deposito, Contoh: Sertifikat deposito BCA, Sertifikat Deposito BRI dan
lain-lain.
3. Obligasi, Contoh: Obilgasi PT. Jasa Marga, Obligasi Bank Mandiri dan lain-lain.
4. Deposito Berjangka, contoh: deposito 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan.

D. Pencatatan Investasi Jangka Pendek Saham


Saham merupakan modal disetorkan oleh pemiliknya dari suatu perseroan terbatas.
Saham yang dikeluarkan perusahaan dapat berupa dua jenis yaitu saham perioritas
dan saham biasa. Pendapatan yang diperoleh dari memiliki saham adalah deviden.
Investasi jangka pendek saham dimulai dari pembelian saham yang dicatat sebesar
harga perolehannya, yaitu harga kurs ditambah biaya-biaya pembelian seperti:
komisi, provisi dan meterai. Investasi jangka pendek saham akan menghasilkan
deviden, deviden ini bisa dibagikan tiap akhir tahun atau tengah tahun. Selanjutnya
perlu diperhatikan harga beli dari saham tewrsebut, khususnya apabila terjadi
pembelian lebih dari sekali yaitu dapat digunakan metode indentifikasi fisik, metode
rata-rata, metode Fifo atau Lifo.
Contoh:
Pada tanggal 1 Agustus 1998 PD Indah Jaya membeli 100 lembar saham PT. Semen
Cibinong nilai nominal Rp 10.000,- per lembar dengan kurs 125 %. Komisi yang

94
dibayar sebesar 2 % yaitu Rp 25.000,- Pada akhir tahun 1998 PT.Semen Cibinong
memutuskan memberikan deviden Rp 700,- per lembar. Pada tanggal 1 Pebruari
2000 dibeli lagi 100 lembar saham PT Buyer Indonesia nilai nominal Rp 8.000- kurs
100 dengan komisi 1 % . Pada tanggal 31 Mei 2000 dijual 10 lembar saham PT
Semen Cibinong @ Rp 14.000,- dan 20 lembar saham PT Buyer Indonesia @ Rp
10.000,-
Diminta :
a. Jurnal pada tanggal 1 Agustus 1998 saat pembelian ?
b. Jurnal Pendapatan Deviden 31 Desember 1998 ?
c. Jurnal tanggal 1 Pebruari 1999 saat Pembelian?
d. Jurnal tanggal 31 Mei 1999 saat penjualan ?
Jawab :
a. Jurnal saat pembelian
1/8/98 Investasi Jangka Pendek Rp 1.275.000
Kas Rp 1.275.000
Perhitungan :
Nilai Kurs = 100 x Rp 10.000,- x 125 % = Rp 1.250.000
Komisi = 2 % x Rp 1.250.000,- = Rp 25.000 +
Harga Perolehan investasi = Rp 1.275.000

b. Jurnal pendapatan deviden :


31/12/98 Kas Rp 70.000
Pendapatan Deviden Rp 70.000
Perhitugan :
100 saham @ Rp 700 = Rp 70.000,-

c. Jurnal pembelian :
1/8298 Investasi Jangka Pendek Rp 808.000
Kas Rp 808.000

Perhitungan :

95
Nilai Kurs = 100 x Rp 8.000,- = Rp 800.000
Komisi = 1 % x Rp 800.000 = Rp 8.000 +
Harga perolehan = Rp 808.000
d. Jurnal saat penjualan :
1/8298 Kas Rp 340.000
Laba/Rugi Penj. Surat Berharga Rp 50.900
Investasi Jangka Pendek Rp 289.100

Perhitungan :
Keterangan Lbr Harga Jual Harga Beli Laba/Rugi
PT. Semen Cibinong 10 Rp 140.000 Rp 127.500 Rp 12.500
PT. Bayer Indonesia 20 Rp 200.000 Rp 161.600 Rp 38.400
Jumlah 30 Rp 340.000 Rp 289.100 Rp 50.900

E. Pencatatan Investasi Jangka Pendek Obligasi


Obligasi adalah suatu surat tanda hutang yang dibuat secara tertulis oleh suatu
perusahaan kepada pihak lain yang memberikan pinjaman. Dalam obligasi tersebut
antara lain tercantum nilai nominal, tingkat bunga yang akan dibayar dan tanggal
jatuh tempo, baik bunga maupun nominal dari obligasi tersebut. Obligasi dikeluarkan
dalam waktu yang panjang misal 5 tahun, namun karena obligasi dapat dijual dibursa
saham dan dapat dijual dengan cepat, maka obligasi juga dapat dikelompokkan
investasi jangka pendek. Obligasi dicatat sebesar nilai perolehannya, yaitu harga beli
ditambah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh obligasi seperti: provisi,
meterai, komisi dan lain-lain. Apabila tanggal pembelian obligasi tidak sama dengan
tanggal pembayaran bunga obligasi, maka disamping harga kurs obligasi ditambah
biaya pembelian, juga diperhitungkan bunga berjalan obligasi. Adapun pencatatan
bunga berjalan dapat dicatat sebagai harta atau sebagai laba/rugi.
Contoh :
Pada tanggal 1 Mei 1998 PD. Untung Jaya membeli 10 lembar Obligasi PT. Jasa
Marga nominal Rp 1.000.000,- per lembar dengan kurs 100 %. Obligasi ini
memberikan bunga 18 % per tahun yang dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan 1
September, pada waktu pembelian dibayarkan propisi dan meterai Rp 10.000,-

96
Pada tanggal 31 Desember 1998 seluruh obligasi tersebut oleh PD. Untung Jaya
dijual dengan kurs 102 %, biaya penjualan yang dikeluarkan Rp 10.000,-
Diminta :
1. Jurnal saat pembelian tanggal 1 Mei 1998, jurnal penerimaan bunga pada
tanggal 1 Oktober 1998 dan jurnal penjualan tanggal 31 Desember 1998
(bila pada saat pembelian dicatat sebagai harta) ?
2. Jurnal saat pembelian tanggal 1 Mei 1998, jurnal penerimaan bunga pada
tanggal 1 Oktober 1998 dan jurnal penjualan tanggal 31 Desember 1998
(bila pada saat pembelian dicatat sebagai laba/rugi) ?
Jawab :
1. Bila dicatat sebagai harta.
a. Jurnal saat pembelian tanggal 1 Mei 1998:
1/5/98 Investasi Jangka Pendek Rp 10.010.000
Piutang Bunga Rp 300.000
Kas Rp 10.310.000

b. Jurnal penerimaan bunga pada tanggal 1 September 1998:


1/10/98 Kas Rp 900.000
Piutang Bunga Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp 600.000

c. Jurnal saat penjualan pada tanggal 31 Desember 1998:


31/12/98 Kas Rp 10.790.000
Investasi Jangka Pendek Rp 10.010.000
Piutang Bunga Rp 600.000
Laba/Rugi Penj. Investasi J.P Rp 180.000

2. Bila dicatat sebagai laba/rugi.


a. Jurnal saat pembelian tanggal 1 Mei 1998:
1/5/98 Investasi Jangka Pendek Rp 10.010.000
Pendapatan Bunga Rp 300.000

97
Kas Rp 10.310.000

b. Jurnal penerimaan bunga pada tanggal 1 Oktober 1998:


1/10/98 Kas Rp 900.000
Pendapatan Bunga Rp 900.000

c. Jurnal saat penjualan pada tanggal 31 Desember 1998:


31/12/98 Kas Rp 10.190.000
Investasi Jangka Pendek Rp 10.010.000
Pendapatan Bunga Rp 600.000
Laba/Rugi Penj. Investasi J.P Rp 180.000

F. Penilaian dan Penyajian Investasi Jangka Pendek Di Neraca


Penilaian investasi jangka pendek dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Menurut harga perolehan, cara ini dapat dilakukan bila perubahan harga investasi
jangka pendek bersifat sementara dan tidak terlalu besar sehingga didalam neraca
dicantumkan sebesar harga perolehan pada kelompok aktiva lancar.
2. Menurut harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar, hal ini dapat
digunakan apabila harga pasar investasi jangka pendek ternyata lebih rendah dari
harga perolehannya dengan selisih yang cukup berarti dan tidak bersifat
sementara. Maka apabila hal ini terjadi selisih tersebut diakui sebagai kerugian
dengan mengkredit perkiraan investasi jangka pendek yang bersangkutan atau
perkiraan penyisihan penurunan investasi jangka pendek. Apabila dikemudian
hari terjadi kenaikan harga pasar, maka kenaikan harga tersebut akan mengurangi
atau menghapus perkiraan penyisihan penuruanan nilai investasi jangka pendek
samapai menjadi nol. Dan apabila kenaikan mengakibatkan harga pasar lebih
besar dibandingkan harga perolehannya maka kenaikan ini tidak perlu dijurnal.

Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 1998, Anika Corporation menentukan bahwa nilai buku
portofolionya dalam surat berharga ekuitas jangka pendek tampak berikut ini :
Surat Berharga Harga Pokok Harga Pasar L/R Belum Direalisasi
Yogi Industries Inc. 259.700 275.000 15.300

98
Yodi Co 317.500 304.000 (13.500)
Yoga N Co. 141.350 104.000 (37.350)
Jumlah 718.550 683.000 (35.550)
Selisih (35.550)

Menerapkan metode LCM padqa porto folio surat berharga Anika Co. menghasilkan
nilai buku sebesar Rp683.000, kerugian yang belum direalisir sebesar Rp 35.550 itu
dicatat sebagai berikut :
Kerugian Penilaian Surat Berharga Ekuitas Rp 35.550
Penyisihan Kelebihan HP diatas NP Rp 35.550

Perkiraan kerugian tampak diperhitungkan Laba-Rugi dalam bagian beban dan


kerugian lainnya, dan akan masuk dalam laba sebelum pos-pos luar biasa. Perkiraan
penyisihan akan nampak dalam neraca diantara aktiva lancar sebagai suatu penilaian
aktiva (perkiraan kontra) yang dikurangi dari harga pokok poto folio sebesar Rp
718.550 untuk mendapatkan nilai buku porto folio sebesar Rp 683.000,-
Selama tahun 1999 Anika Corporation melakukan penjualan dan pembelian surat
berharga ekuitas berikut ini :
22 Maret 1999 menjual 5.000 lembar saham biasa Yoga N dengan harga pasar Rp
17,50 per lembar dikurangi komisi pialang dan biaya-biaya sebesar Rp 1.590
(diterima bersih Rp 85.910)
22 Juli 1999 membeli 10.000 lembar saham biasa YYP Gare Eletric dengan harga
pasar Rp 20,25 per saham ditambah komisi pialang sebesar Rp 2.300,-(total harga
pokok Rp 204.800,-)

Pada tanggal 31 Desember 1999, Anika Corporation menentukan bahwa nilai buku portofolio surat
berharga ekuitas jangka pendek adalah :
Surat Berharga Harga Pokok Harga Pasar L/R Belum Direalisasi
Yogi Industries Inc. Rp 259.700 Rp312.500 Rp 52.800
Yodi Co Rp. 317.500 Rp327.500 Rp 10.000
YYP Gas dan Elektrik Rp 204.800 Rp202.500 (Rp 2300)
Total Portofolio Rp 782.000 Rp 842.500 Rp 60.500

99
Penerapan metode harga terendah antara harga pokok dan harga pasar pada portofolio
menghasilkan nilai buku R 782.000,- dan menghapus penilaian sebesar 35.550
Ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Penyisihan Kelebihan HP diatas NP Rp 35.550,-
Pemulihan Kewrugian pada Penilaian SB Rp 35.550
Catatan :
Pemulihan diakui sampai jumlah kerugian yang telah diakui, sebelumnya Penilaian
ini dilakukan terhadap keseluruhan portofolio dan bukan terhadap masing-masing
surat berharga.

G. Pengertian Investasi Jangka Panjang


Investasi jangka panjang dapat dilakukan dalam bentuk saham-saham dan obligasi
perusahaan lain untuk masa lebih dari satu tahun atau investasi jangka panjang dapat
berupa penyisihan uang kas secara periodik untuk tujuan tertentu jangka panjang,
antara lain untuk pelunasan obligasi, pembelian tanah dan lain sebagainya
.
H. Investasi Jangka Panjang Saham
Adapun yang menjadi tujuan investasi jangka panjang saham :
1. Untuk menguasai perusahaan lain.
2. Untuk memperoleh pendapatan berupa deviden
3. Untuk menjaga kontinuitas pengadaan bahan baku dari suatu perusahaan.
4. Untuk menjamin pasar bagi produk suatu perusahaan.
Untuk mencatat investasi jangka panjang saham dicatat sebesar harga perolehan,
yaitu harga kurs saham tersebut ditambah dengan biaya pembelian saham yang
dikeluarkan. Metode untuk mencatat investasi jangka panjang saham dapat dilakukan
dengan dua metode, yaitu :
a. Metode ekuitas (Equity Method)
Pemakain salah satu metode tersebut diatas sangat dipengaruhi oleh jumlah relatif
pemilikan saham beredar atau tingkat pengaruh yang dilakukan investor terhadap
investee. Apabila investor dapat menguasai atau mempengaruhi investee, maka
kita gunakan equity method dan jika sebaliknya kita gunakan cost method.

100
Tingkat penguasaan/pengaruh investor terhadap investee dengan membeli lebih
dari 50 % saham beredar dari investee. Prosentase pemilikan saham dapat
dihitung dengan cara membagi lembar saham yang dimiliki oleh investor dengan
lembar saham yang beredar dari investee dan bukan pada modal dasarnya.
Jika investor memiliki saham perusahaan lain (investee), akan dicatat dalam
perkiraan Investasi Saham. Setelah perusahaan beroperasi selama satu periode
sehingga akan akan terjadi perubahan hak pemegang saham yang antara lain
disebabkan laba/rugi perusahaan, maka investor harus mencatat seluruh
perubahan hak pemegang saham yang terjadi pada perusahaan investee. Yaitu
dengan melakukan penyesuaian terhadap perkiraan Investasi Saham. Jika gunakan
equity method, laba atau rugi investee akan diakui oleh investor sebesar bagian
yang dimilikinya. Laba perusahaan investee akan menambah perkiraan Investasi
Jangka Panjang, dan sebaliknya kalau rugi akan mengurangi perkiraan tersebut.
Penerimaan deviden oleh investor akan dicatat sebagai pengurangan terhadap
perkiraan Investasi Jangka Panjang.
b. Methode Harga Perolehan (Cost Method)
Pada cost metod pencatatan perkiraan investasi jangka panjang saham pada
pembukuan investor tidak dipengaruhi oleh perubahan perubahan yang terjadi
pada hak pemegang saham perusahaan investee. Keuntungan atau kerugian tahun
berjalan yang diumumkan oleh investee akan dicatat dengan mendebit perkiraan
kas atau piutang deviden dan mengkredit perkiraan pendapatan deviden. Dengan
demikian perkiraan investasi saham tidak dipengaruhi oleh perusahaan hak
pemegang saham pada perusahaan investee.
Contoh :
Pada tanggal 2 Januari 1998. PT Arjuna membeli sebanyak 1.600 lembar saham
PT Jago dengan harga Rp 1.250,- Nilai nominal saham Rp 1.000,-per lembar.
Biaya komisi pembelian Rp 10.000,- dimana total saham yang beredar dari PT
Jago adalah 2.000 lembar saham. Pada tengah tahun pertama, yaitu tanggal 30
Juni 1998 Investee memperoleh laba usaha sebesar Rp 1.500.000,- dan pada
tengah tahun kedua yaitu tanggal 31 Desember 1998 Investee mengumumkan
kerugian sebesar Rp 500.000,- Pada tanggal 3 Maret 1999 diumumkan oleh

101
Investee pembagian deviden sebesar Rp 750.000 yang akan dibayarkan pada
tanggal 5 April 1999.
Diminta :
1. Dengan menggunakan metode Equitas buatlah:
a. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 2 Januari 1998 saat pembelian saham
PT Jago ?
b. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 30 Juni 1998 saat pengumuman laba
tengah tahun pertama atas saham PT Jago yang dimiliki oleh PT Arjuna ?
c. Jurnal pada tanggal 31 Desember 1998 saat pengumuman Rugi tengah
tahun kedua atas saham PT Jago yang dimiliki oleh PT Arjuna ?
d. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 3 Maret 1999 saat pengumuman
deviden ?
e. Jurnal bagi PT Arjuna saat pembayaran deviden tanggal 5 April 1999 ?
2. Dengan menggunakan metode Harga Perolehan buatlah:
a. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 2 Januari 1998 saat pembelian saham
PT Jago ?
b. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 30 Juni 1998 saat pengumuman laba
tengah tahun pertama atas saham PT Jago yang dimiliki oleh PT Arjuna ?
c. Jurnal pada tanggal 31 Desember 1998 saat pengumuman Rugi tengah
tahun kedua atas saham PT Jago yang dimiliki oleh PT Arjuna ?
d. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 3 Maret 1999 saat pengumuman
deviden ?
e. Jurnal bagi PT Arjuna saat pembayaran deviden tanggal 5 April 1999 ?

Jawab :
TRANSAKSI METODE EQUITY METODE HARGA POKOK
Pembelian saham PT Jago Inv. J.P. Saham PT Jago 2.010.000 Inv. JP. Saham PT Jagoa 2.010.000
1600 Lb. (2 –1-1998) Kas 2.010.000 Kas 2.010.000
Pengumuman keuntungan Inv. JP. Saham PT. Jago 1.200.000
oleh investee (30-6-98) Pendapatan Investasi 1.200.000 Tidak ada jurnal
Pengumuman kerugian Rugi Investasi 400.000
oleh investee (31-12-98) Inv. Saham PT. Jago 400.000 Tidak ada jurnal

102
Pengumuman deviden oleh Piutang Deviden 600.000 Piutang Deviden 600.000
investee (tgl 3 Maret 1998) Inv. JP. Jago 600.000 Pendapatan Deviden 600.000
Pembagian Kas deviden Kas 600.000 Kas 600.000
(tanggal 5 April 1999) Piutangeviden 600.000 PiutangDeviden 600.000

I. Invetasi Jangka Panjang Obligasi


Obligasi merupakan pengakuan utang dari pihak yang mengeluarkan kepada pihak
lain yang memiliki/membeli (investor). Masalah akuntansi untuk investasi jangka
panjang dalam obligasi meliputi :
1. Masalah-masalah akuntansi yang timbul pada saat obligasi dibeli atau didapat.
2. Masalah akuntansi selama pemilikan obligasi
3. Masalah akuntansi pada saat pelunasan,penjualan kembali dan lain peristiwa yang
mengakibatkan berakhirnya pemilikan obligasi.
Masalah akuntansi pada saat obligasi dibeli atau didapat meliputi persoalan disekitar
penentuan harga perolehan (investment cost), atas dasar mana investasi harus
dicatat.Harga peolehan obligasi meliputi harga beli ditambah komisi perantara,pajak
provisi dan biaya-biaya pembelian lainnya.
Harga beli/harga yang harus dibayar oleh para investor untuk obligasi adalah sama
dengan nilai tunai/sekarang dari keseluruhan jumlah uang (nilai jatuh tempo dan
bunga periodic) yang akan diharapkan akan diterima kemudian hari yang dihitung
berdasarkan tingkat bunga yang berlaku dipasar modal (bunga efektif).
Bunga nominal adalah jumlah uang yang diharpakan akan diterima oleh para investor
pada setiap pembayaran bunga dan prosentasenya ditetapkan pada surat hutang
obligasi.
Hubungan bunga efektif dan bunga nominal dalam kaitanya dengan penentuan harga
investasi obligasi adalah :
a. Apabila investor memperkirakan/meghendaki bunga efektif sama dengan bunga
nominal,obligasi dapat dibeli dengan harga nominalnya.
b. Apabila investor menghendaki bunga efektif lebih besar dari bunga
nominal,obligasi dapat dibeli dibawah nilai nominalnya atau dapat dibeli dengan
diskonto.
c. Apbila investor menghendaki bunga efektif lebih kecil dari bunga
nominal,obligasi dapat dibeli diatas nilai nominalnya atau dibeli dengan premium.

103
Jika obligasi dibeli diantara tanggal-tanggal pembayaran bunga,investor harus
membayar kepada pemiliknya sebesar harga pasar ditambah bunga berjalan(bunga
yang masih harus diterima oleh pemilik) tehitung sejak tanggal pembayaran bunga
terakhir sampai dengan tanggal pembelian.
Harga perolehan obligasi tidak termasuk bunga berjalan yang di bayar pada saat
pembelian yang terjadi selain tanggal jatuh tempo pembayaran bunga.
Contoh : Anika Inc. mengeluarkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,
tingkat bunga 12% dan tanggal bunga 1 April dan 1 Oktober dengan kurs
97.
Apabila obligasi diantara tanggal bunga yaitu tanggal 1 Juni, maka ayat
untuk mencatat pembelian obligasi adalah sebagai berikut :

Investasi dalam Obligasi Rp. 970.000


Pendapatan Bunga (1.000.000X0.12x2/12) Rp. 20.000
Kas Rp.990.000

Apabila obligasi dibeli pada tanggal pembayaran bunga yaitu tanggal 1


April atau 1 Oktober,maka dicatat sebagai berikut :

Investasi dalam Obligasi Rp.970.000


Kas Rp.970.000

J. MENGHITUNG HARGA INVESTASI OBLIGASI


Secara teoritis harga pasar suatu obligasi adalah nilai sekarang (present value) dari
nilai jatuh tempo ditambah nilai sekarng pembayaran-pembayaran bunganya,keduanya
dihitung dengan tingkat bunga pasar. Dengan menggunakan teori ini,maka harga yang
harus dibayar untuk obligasi bernilai pari Rp. 100.000, bunga 8% dibayar tiap enam
bulan seka;li,dan jatuh tempo dalam enam tahun, dengan bunga efektif 10% dihitung
sebagai berikut :

104
Harga Beli = Nilai sekarang Nilai Jatuh Tempo + Nilai Sekarang Pembayaran Bunga
= (Rp. 100.000 x p12⌡5%) + (Rp. 4.000 x p12⌡5%)
= (Rp. 100.000 x 0,55684 *) + (Rp. 4.000 x 8,86325 **)
= Rp. 55,684 + Rp 35,453
= Rp. 91.137,00

* Discount factor 5% untuk tahun ke 12


** Discount factor 5% untuk akumulatif penerimaan bunga enam bulanan sebanyak 12 kali

K MASALAH AKUNTANSI SELAMA PEMILIKAN OBLIGASI


Dalam pencatatan akuntansi minimal ada dua hal utama yang harus dicermati dalam
kaitanya dengan investasi dalam bentuk obligasi meliputi :
a. Mengikuti mutasi/perubahan yang terjadi terhadap investasi obligasi sebagai aktiva.
b. Pehitungan dan pencatatn secara teliti tehadap pendapatan bunga yang timbul dari
investasi tersebut.
Adanya bunga yang sudah menjadi hak perusahan pada setiap akhir periode akuntansi
tetapi belum saatnya diterima harus diperlakukan sebagai piutang bunga dan dicatat
terpisah dan rekening investasi obligasi. Pendapatan bunga harus dicatat secara
teliti,tidak saja buna nominal yang diterima pada tanggal bunga,tetapi juga amortisasi
periodic terhadap diskonto dan premium jika ada.
Transaksi yang boleh dicatat dalam rekening obligasi selain yang berasal dari
amortisai periodik terhadap premium atau diskonto, adalah juga penambahan dan
pengurangan jumlah lembar atau nilai nominalnya sebagai akibat pembelian atau
penjualan kembali dari obligasi tersebut.

Contoh :
Anika Inc. membeli 50 lembar surat obligasi PT. YY Pratam pada tanggal 1 Nopember
2001, dengan rincian sebagai berikut :
a. Obligasi tertanggal 1 April 1995 dengan jangka waktu 10 tahun, bunga 12%
pertahun,tanggal bunga 1 April dan 1 Oktober
b. Tiap lembar obligasi terdiri dari pecahan nominal Rp 50.000, pada tanggal 1
Nopember 2001 mempunyai kurs 105 termasuk bunga berjalan.

105
c. Dalam transaksi tersebut oleh PT ANIKA dibayar pula komisi perantara dan lain
biaya pembelian sebesar Rp 12.750,-
Maka pencatatan yang diperlukan yang berhubungan dengan investasi obligasi tersebut masing-masing
untuk periode tahun 2001,2002 dan 2003 nampak sebagai berikut :
1.Tahun Buku 2001
Deskripsi Transaksi Ayat-Ayat Jurnal
1 Nopember : Pembelian Obligasi
Kurs beli 105 % Rp. 2.500.000 = Rp.2.625.000 Investasi Obligasi Rp. 2.612.750
- Dikurangi bunga berjalan Pendapatan Bunga Rp. 25.000
- 1/12 x 12% x Rp. 2.500.000 = Rp 25.000 Kas Rp. 2.637.750
Rp. 2.600.000
- Ditambah komisi perantara = Rp 12.750
Harga perolehan obligasi = Rp.2.612.750
Nilai nominal obligasi = Rp.2.500.000
- Premium obligasi = Rp. 112.750

31 Desember : Tutup Buku Pend bunga yang-


1. Mencatat bunga obligasi berjalan selama 3 Masih diterima Rp. 75.000
bulan (1 Okt – 31 Des) dengan rincian : Pendapatan bunga Rp 75.000
3/12 x 12% x Rp. 2.500.000 = Rp. 75.000

2. Amortisasi premium untuk 2 bulan dalam Pend bunga Rp.5.500


tahun buku 2001 = Rp 2.750/bln (lihat tabel) Investasi obligasi Rp.5.500

3. Pindah bukuan saldo rekening pendapatan Pendapatan bunga Rp. 44.500


bunga ke rekening Rugi Laba Laba Rugi Rp.44.500

 Catatan : Dalam hal obligasi dibeli dengan diskonto,jurnal untuk mencatat


amortisasinya adalah dai jurnal tersebut,atau Debet Investasi Obligasi dan di
Kredit pada pendapatan bunga

2. Tahun Buku 2002


Deskripsi Transaksi Ayat-ayat Jurnal Transaksi
1 Januari :Jurnal Pembalikan (Reversing Entries) Pendapatan bunga 75.000
terhadap bunga berjalan akhir tahun buku Bunga yang diterima 75.000
sebelumnya
1 April : Jatuh tempo pembayaran bunga

1. Awal periode dibuat ayat jurnal pembalikan Kas 150.000


Pendapatan bunga 150.000

2. Awal period tidak dibuat jurnal pembalikan Kas 150.000


sehingga dari 150.000 yang diterima Bunga yang diterima 75.000
hanya 75.000 yang dimasukan sebagai Pendapatan bunga 75.000

106
pendapatan bunga untuk tahun 2002

1 Oktober : Jatuh tempo pembayaran bunga tengah Kas 150.000


tahun kedua dalam tahun 2002. Pendapatan bunga 150.000
31 Desember : Tutup buku tahun 2002
1. Mencatat pendapatan bunga untuk Bunga yang diterima 75.000
periode 3 bulan terkhir tahun 2002. Pendapatan bunga 75.000

2. Amortisasi premium untuk jangka Pendapatan bunga 33.000


waktu 12 bulan dalam tahun 2002 Investasi obligasi 33.000
(2.750/bulan).
(Periksa tabel hal 8)

3. Pemindah bukuan saldo rekening Pendapatan bunga 267.000


pendapatan bunga ke rekening rugi laba Laba/Rugi 267.000

3. Tahun Buku 2005


Deskripsi Transaksi Ayat-ayat Jurnal Transaksi
1 Januari : Jurnal pembalikan tehadap pencatatn Pendapatan bunga 75.000
bunga berjalan tahun 2004. Bunga yang diterima 75.000
Obligasi

1. Pelunasan obligasi dan bunga yang terakhir Kas 2.650.000


kalinya periode 1 Oktober 2004 s/d 1 April Pendapatan bunga 150.000
2005. Investasi obligasi 2.500.000

2. Amortisai premium obligasi utnuk jangka Pendapatan obligasi 8.250


waktu.(lihat tabel 8) Invesyasi obligasi 8.250

31 Desember : Tutup buku


Pemindah bukuan daldo rekening pendapatan Pendapatan bunga 66.750
bunga ke rugi/laba Laba/Rugi 66.750

Catatan : Akhir tahun buku 2005 tidal lagi


diadakan amortisasi premium

Tabel Amortisasi Premium Obligasi


Sebesar Rp 112.750 untuk Jangka Waktu 41 Bulan
(Metode Garis Lurus)

Tahun Jangka Waktu Bunga Amortisasi Bunga Premium Nilai Buku


Amortisasi Nominal Premium Efektif Obligasi Investasi
Obligasi

107
- - - - - 112.750 2.612.750
2001 2 Bulan 50.000 5.500 44.500 107.250 2.607.250
2002 12 Bulan 300.000 33.000 267.000 74.250 2.574.250
2003 12 Bulan 300.000 33.000 267.000 41.250 2.541.250
2004 12 Bulan 300.000 33.000 267.000 8.250 2.508.250
2005 3 Bulan 75.000 8.250 66.750 - 2.500.000

Catatan :
1. Jangka waktu pemilikan obligasi yang diharapkan adalah 41 bulan (1 Nopember 2001 s/d 1 April
2005).
2. Amortisasi premium tiap bulan adalah 2.750 (112.750 : 41)
MASALAH AKUNTANSI PADA SAAT BERAKHIRNYA PEMILIKAN OBLIGASI
PROSEDUR PEMBUKUAN : Menyangkut masalah penutupan dan penghapusan saldo
rekening yang bersangkutan.
Berakhirnya pemilikan sebelum tanggal jatuh tempo, maka perlu dipertimbangkan
adanya Laba/Rugi yang mungkin timbul.
1. Pelunasan Obligasi pada Tanggal Jatuh Tempo
Program amortisasi terhadap premium dan diskonto dilakukan secara sistematis
sedemikian rupa sehingga pada tanggal jatuh tempo rekening obligasi menunjukan
saldo sebesar nilai jatuh tempo obligasi yang bersangkutan.
Pada tanggal jatuh tempo nilai pelunasan / kurs sama dengan tanggal bunga, selisih
lebih penerimaan kas dari nilai jatuh tempo diperlakukan sebagai pendapatan
bunga.
2. Pelunasan Obligasi sebelum Tanggal Jatuh Tempo
 Sering dijumpai pada CALLABLE BOND yang biasa dilunasi sewaktu waktu dan
biasanya ditawarkan dengan kurs pelunasan yang telah ditetapkan dalam
perjanjian.
 Mengakibatkan kemungkinan timbulnya laba / rugi pelunasan
 Laba apabila kurs pelunasan lebih besar dari nilai buku
 Rugi apabila lebih rendah dari nilai buku

Contoh :
12% obligasi nominal Rp. 100.000 dibeli tanggal 1 April 1981 dengan pembayaran
seluruhnya Rp. 118.000. Obligasi tertanggal 1 April 1980 jatuh tempo 1 April 1990,
dapat dilunasi sewaktu waktu setelah 5 tahu dengan ketentuan sebagai berikut :
- Pelunasan antara 1 April 1985 s/d 31 Maret 1987 dengan kurs = 108

108
- Pelunasan antara 1 April 1987 s/d 31 Maret 1989 dengan kurs = 104
- Pelunasan antara 1 April 1989 s/d 31 Maret 1990 dengan kurs = 101
Tanggal bunga 1 April dan 1 Oktober

Dalam hal ini program amortisasi sedemikian rupa sehingga pada tanggal :
- 1 April 1985 nilai buku investasi obligasi 108 % dari nilai nominal
- 1 April 1987 nilai buku investasi obligasi 104 % dari nilai nominal
- 1 April 1989 nilai buku investasi obligasi 101 % dari nilai nominal
- 1 April 1990 nilai buku investasi obligasi 100 % dari nilai nominal

Program amortisasi ini disebut sebagai amortisasi yang dipercepat.


PROGRAM AMORTISASI PREMIUM UNTUK OBLIGASI DENGAN NILAI
NOMINAL 100.000 YANG DIBELI TANGGAL 1 APRIL 1981 DENGAN HARGA
118.000 SEBAGAI BERIKUT :

Jangka Waktu (Periode) N.B. N.B. Setelah Premium yang Amortisai


Amortisasi Sebelum Amortisasi harus di Amortisasi Premium /
Amortisasi (Kurs Tahun
Pelunasan)
1 April ’81-31 Mrt ’85 = 4 Th 118.000 108.000 10.000 2.500
1 April ’85-31 Mrt ’87 = 2 Th 108.000 104.000 4.000 2.000
1 April ’87-31 Mrt ’89 = 2 Th 104.000 101.000 3.000 1.500
1 April ’89-31 Mrt ’90 = 1 Th 101.000 100.000 1.000 1.000

Apabila Obligasi diatas dilunasi pada tanggal 1 april 1986 beserta bunga selam 6 bulan
yang jatuh tempo pada tanggal yang sama.
Perhitungan :

Kurs pelunasan 1 April 1986 = 108/100 x Rp. 100.000= Rp. 108.000


Dikurangi : Nilai buku per 1 April 1986

Nilai Nominal Obligasi Rp. 100.000


Premium Obligasi Rp. 18.000
Amortisasi :
- 1 April 1981 – 1 April 1985 Rp.10.000
- 1 April 1985 – 1 April 1986 Rp. 2.000
Rp. 12.000
Rp. 6.000
Nilai Buku per 1 April 1986 Rp.106.000
Laba Pelunasan Obligasi Rp. 2.000

109
Adapun Pencatatanya :
1. Mencatat amortisasi premium untuk 1 Januari s/d 1 April 1986

Pendapatan bunga Rp. 666.67


Investasi obligasi Rp. 666.67
2. Mencatat pelunasan obligasi beserta bunga periode 1 Oktober 1985 s/d 1 April 1986

Kas Rp. 114.000


Pendapatan bunga Rp. 6.000
Investasi Obligasi Rp. 106.000
Laba Pelunasan Rp. 2.000

Catatan : Amortisasi pertahun untuk 1 April 1985 s/d 1 April 1987 = Rp. 2.000
Amortisasi 1 Januari s/d 1 April 1986 dihitung sebagai berikut : 3/12 x Rp. 2.000 = Rp.
666.67

3. PENJUALAN OBLIGASI SEBELUM TANGGAL JATUH TEMPO


Penjualan obligasi sebelum tanggal jatuh tempo dengan harga berbeda dengan
nilai bukunya akan menimbulkan laba/rugi.
 Adanya kemungkinan laba rugi dari penjualan obligasi harus selalu
dipertimbangkan.
 Amortisasi diskonto / premium untuk jangka waktu amortisasi yang terakhir
kalinya dilakukan sampai tanggal terjadinya transaksi penjualan harus dicatat agar
nilai buku obligasi menunjukan kedaan pada tanggal transaksi;

Contoh :
PT. ABC menjual kembali sebagian investasi obligasi pada tanggal 1 Agustus 1981
sebanyak 15 lembar obligasi PT. XYZ nominal @ Rp. 50.000 / lembar.
Dalam transaksi tersebut diterima kas seluruhnya berjumlah Rp. 780.000.
Menurut rekening investasi obligasi diperoleh informasi sebagai berikut :
- Obligasi PT. XYZ dibeli seluruhnya sebanyak 50 lb pada tanggal 1 juli 1978 dengan
dibayar seluruhnya sebesar Rp. 2.553.250,-
- Obligasi tertanggal 1 Oktober 1975 dan jatuh tempo pada tanggal 1 Oktober 1985.
Bunga Obligasi 12% pertahun dibayar tiap-tiap 6 bulan pada tanggal 1 Oktober dan 1
April.

110
Maka jurnalnya.
1 Mencatat amortisasi diskonto obligasi untuk 1 Januari s/d 1 Agustus 1981 ( Hanya
untuk 15 lembar yang dijual kembali. Lihat perhitungan).

Investasi Obligasi Rp. 525


Pendapatan bunga Rp. 525

2.Mencatat transaksi penjualan

Kas Rp. 780.000


Investasi obligasi Rp. 746.250
Pendapatan bunga Rp. 30.000
Laba Penjualan obligasi Rp. 3.750
Nilai buku dari 15 lembar surat obligasi PT XYZ pada tanggal 1 Agustus 1981 dihitung
sebagai berikut :

Keterangan 15 Lembar Obligasi 50 Lembar Obligasi


1. Menentukan Harga Perolehan
- Jumlah yang harus dibayar pada saat pembelian 765.975 2.553.250
Dik : Bunga berjalan 3 Bulan 22.500 75.000
- Harga Perolehan Obligasi 743.475 2.478.250
Nilai Nominal Obligasi 750.000 2.500.000
- Diskonto Obligasi 6.525 21.750

- Jangka Waktu pemilikan sampai denga jatuh tempo


(1 Juli 1978 s/d 1 Oktober 1985) (87 bulan) (87 bulan)
- Amortisasi diskonto,setiap bulan Rp. 75 Rp.250

b Menetukan nilai buku pada tanggal 1 Agustus 1981


- Harga perolehan Obligasi 743.475 2.478.250
- Amortisasi diskonto :
s/d 31 Desember 1980 = 30 bulan 2.250 7.500
1 Januari 1981 s/d 1 Agustus 1981 = 7 bulan 525 1.750
2.775 9.250
- Nilai buku per 1 Agustus 1981 746.250 2.487.500

111
PERHITUNGAN LABA / RUGI PENJUALAN OBLIGASI TANGGAL 1 AGUSTUS 1981
Jumlah uang yang diterima dalam transaksi penjualan Rp 780.000
Diketahui : Bunga berjalan 1 April 1981 s/d 1 Agustus 1981
(4/12 x x12% x Rp. 750.000) Rp 30.000
Harga jual Obligasi Rp 750.000
Diketahui : Nilai buku Obligasi Rp 746.250
Laba Penjualan Obligasi Rp 3.750

112

Anda mungkin juga menyukai