:6
JUDUL TOPIK : Investasi Jangka Pendek Dan Investasi
Jangka Panjang
JAM/MINGGU : 5 Jam ( 2 kali pertemuan )
JML PERTEMUAN : 6 kali pertemuan
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah menyelesaikan topik ini
mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian investasi Jangka Pendek dan
investasi Jangka Panjang
2. Menyebutkan dan mengidentifikasi invesatasi Jangka
Pendek dan Investasi Jangka Panjang.
3. Melakukan perhitungan Harga Perolehan Investasi Jangka
Pendek dan Investasi jangka Panjang
4. Melakukan pencatatan investasi Jangka Pendek dan
Investasi Jangka Panjang.
5. Melakukan perhitungan dan pencatatan amortisasi
Investasi Jangka Panjang.
6. Melakukan perhitungan dan pencatatan Investasi Jangka
Pendek dan Investasi jangka Panjang yang dijual kembali.
7. Melakukan perhitungan dan penilaian Investasi Jangka
Pendek dan Jangka Panjang pada akhir periode akuntansi.
92
INVESTASI JANGKA PENDEK
DAN INVESTASI JANGKA PANJANG
A. Pendahuluan
Investasi merupakan kelebihan dana perusahaan dengan tujuan untuk lebih
mengefektifkan dana tersebut yang antara lain berupa pembelian sertifikat saham atau
obligasi perusahaan lain.
Dipandang dari segi waktunya investasi dapat dikelompokkan dalam 2 katagori yaitu
a. Investasi Jangka Pendek (Short Term Investment)
b. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Tempat perdagangan saham atau obligasi dikenal dengan nama Bursa Pasar Modal
atau Bursa Efek, untuk di Indonesia ada di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek
Surabaya (BES). Masalah akuntansi investasi jangka pendek dan jangka panjang
meliputi :
1. Masalah yang timbul pada saat investasi jangka pendek dan panjang tersebut
dibeli, yaitu dengan harga berapakah investasi tersebut dicatat (penentuan harga
perolehan ).
2. Masalah akuntansi pada saat investasi tersebut dimiliki meliputi :
a. Tentang pengukuan pendapatan yang timbul dari investasi tersebut.
b. Tentang penilaian, yaitu sehubungan dengan perubahan nilai kurs dari waktu
kewaktu (kurs selalu mengalami perubahan).
3. Masalah akuntansi pada saat investasi dijual, yaitu tentang keuntungan atau
kerugian akibat dari penjualan investasi.
93
Surat berharga dimasukkan sebagai investasi jangka pendek apabila : :
1. Investasinya dilakukan dalam surat-surat berharga.
2. Investasi dilakukan dalam rangka pemanfaatan dana yang menganggur
3. Surat berharga tersebut mempunyai pasaran dan dapat diperjualbelikan dengan
segera.
4. Dimaksudkan untuk dijual kembali dalam waktu dekat
5. Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan.
94
dibayar sebesar 2 % yaitu Rp 25.000,- Pada akhir tahun 1998 PT.Semen Cibinong
memutuskan memberikan deviden Rp 700,- per lembar. Pada tanggal 1 Pebruari
2000 dibeli lagi 100 lembar saham PT Buyer Indonesia nilai nominal Rp 8.000- kurs
100 dengan komisi 1 % . Pada tanggal 31 Mei 2000 dijual 10 lembar saham PT
Semen Cibinong @ Rp 14.000,- dan 20 lembar saham PT Buyer Indonesia @ Rp
10.000,-
Diminta :
a. Jurnal pada tanggal 1 Agustus 1998 saat pembelian ?
b. Jurnal Pendapatan Deviden 31 Desember 1998 ?
c. Jurnal tanggal 1 Pebruari 1999 saat Pembelian?
d. Jurnal tanggal 31 Mei 1999 saat penjualan ?
Jawab :
a. Jurnal saat pembelian
1/8/98 Investasi Jangka Pendek Rp 1.275.000
Kas Rp 1.275.000
Perhitungan :
Nilai Kurs = 100 x Rp 10.000,- x 125 % = Rp 1.250.000
Komisi = 2 % x Rp 1.250.000,- = Rp 25.000 +
Harga Perolehan investasi = Rp 1.275.000
c. Jurnal pembelian :
1/8298 Investasi Jangka Pendek Rp 808.000
Kas Rp 808.000
Perhitungan :
95
Nilai Kurs = 100 x Rp 8.000,- = Rp 800.000
Komisi = 1 % x Rp 800.000 = Rp 8.000 +
Harga perolehan = Rp 808.000
d. Jurnal saat penjualan :
1/8298 Kas Rp 340.000
Laba/Rugi Penj. Surat Berharga Rp 50.900
Investasi Jangka Pendek Rp 289.100
Perhitungan :
Keterangan Lbr Harga Jual Harga Beli Laba/Rugi
PT. Semen Cibinong 10 Rp 140.000 Rp 127.500 Rp 12.500
PT. Bayer Indonesia 20 Rp 200.000 Rp 161.600 Rp 38.400
Jumlah 30 Rp 340.000 Rp 289.100 Rp 50.900
96
Pada tanggal 31 Desember 1998 seluruh obligasi tersebut oleh PD. Untung Jaya
dijual dengan kurs 102 %, biaya penjualan yang dikeluarkan Rp 10.000,-
Diminta :
1. Jurnal saat pembelian tanggal 1 Mei 1998, jurnal penerimaan bunga pada
tanggal 1 Oktober 1998 dan jurnal penjualan tanggal 31 Desember 1998
(bila pada saat pembelian dicatat sebagai harta) ?
2. Jurnal saat pembelian tanggal 1 Mei 1998, jurnal penerimaan bunga pada
tanggal 1 Oktober 1998 dan jurnal penjualan tanggal 31 Desember 1998
(bila pada saat pembelian dicatat sebagai laba/rugi) ?
Jawab :
1. Bila dicatat sebagai harta.
a. Jurnal saat pembelian tanggal 1 Mei 1998:
1/5/98 Investasi Jangka Pendek Rp 10.010.000
Piutang Bunga Rp 300.000
Kas Rp 10.310.000
97
Kas Rp 10.310.000
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 1998, Anika Corporation menentukan bahwa nilai buku
portofolionya dalam surat berharga ekuitas jangka pendek tampak berikut ini :
Surat Berharga Harga Pokok Harga Pasar L/R Belum Direalisasi
Yogi Industries Inc. 259.700 275.000 15.300
98
Yodi Co 317.500 304.000 (13.500)
Yoga N Co. 141.350 104.000 (37.350)
Jumlah 718.550 683.000 (35.550)
Selisih (35.550)
Menerapkan metode LCM padqa porto folio surat berharga Anika Co. menghasilkan
nilai buku sebesar Rp683.000, kerugian yang belum direalisir sebesar Rp 35.550 itu
dicatat sebagai berikut :
Kerugian Penilaian Surat Berharga Ekuitas Rp 35.550
Penyisihan Kelebihan HP diatas NP Rp 35.550
Pada tanggal 31 Desember 1999, Anika Corporation menentukan bahwa nilai buku portofolio surat
berharga ekuitas jangka pendek adalah :
Surat Berharga Harga Pokok Harga Pasar L/R Belum Direalisasi
Yogi Industries Inc. Rp 259.700 Rp312.500 Rp 52.800
Yodi Co Rp. 317.500 Rp327.500 Rp 10.000
YYP Gas dan Elektrik Rp 204.800 Rp202.500 (Rp 2300)
Total Portofolio Rp 782.000 Rp 842.500 Rp 60.500
99
Penerapan metode harga terendah antara harga pokok dan harga pasar pada portofolio
menghasilkan nilai buku R 782.000,- dan menghapus penilaian sebesar 35.550
Ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Penyisihan Kelebihan HP diatas NP Rp 35.550,-
Pemulihan Kewrugian pada Penilaian SB Rp 35.550
Catatan :
Pemulihan diakui sampai jumlah kerugian yang telah diakui, sebelumnya Penilaian
ini dilakukan terhadap keseluruhan portofolio dan bukan terhadap masing-masing
surat berharga.
100
Tingkat penguasaan/pengaruh investor terhadap investee dengan membeli lebih
dari 50 % saham beredar dari investee. Prosentase pemilikan saham dapat
dihitung dengan cara membagi lembar saham yang dimiliki oleh investor dengan
lembar saham yang beredar dari investee dan bukan pada modal dasarnya.
Jika investor memiliki saham perusahaan lain (investee), akan dicatat dalam
perkiraan Investasi Saham. Setelah perusahaan beroperasi selama satu periode
sehingga akan akan terjadi perubahan hak pemegang saham yang antara lain
disebabkan laba/rugi perusahaan, maka investor harus mencatat seluruh
perubahan hak pemegang saham yang terjadi pada perusahaan investee. Yaitu
dengan melakukan penyesuaian terhadap perkiraan Investasi Saham. Jika gunakan
equity method, laba atau rugi investee akan diakui oleh investor sebesar bagian
yang dimilikinya. Laba perusahaan investee akan menambah perkiraan Investasi
Jangka Panjang, dan sebaliknya kalau rugi akan mengurangi perkiraan tersebut.
Penerimaan deviden oleh investor akan dicatat sebagai pengurangan terhadap
perkiraan Investasi Jangka Panjang.
b. Methode Harga Perolehan (Cost Method)
Pada cost metod pencatatan perkiraan investasi jangka panjang saham pada
pembukuan investor tidak dipengaruhi oleh perubahan perubahan yang terjadi
pada hak pemegang saham perusahaan investee. Keuntungan atau kerugian tahun
berjalan yang diumumkan oleh investee akan dicatat dengan mendebit perkiraan
kas atau piutang deviden dan mengkredit perkiraan pendapatan deviden. Dengan
demikian perkiraan investasi saham tidak dipengaruhi oleh perusahaan hak
pemegang saham pada perusahaan investee.
Contoh :
Pada tanggal 2 Januari 1998. PT Arjuna membeli sebanyak 1.600 lembar saham
PT Jago dengan harga Rp 1.250,- Nilai nominal saham Rp 1.000,-per lembar.
Biaya komisi pembelian Rp 10.000,- dimana total saham yang beredar dari PT
Jago adalah 2.000 lembar saham. Pada tengah tahun pertama, yaitu tanggal 30
Juni 1998 Investee memperoleh laba usaha sebesar Rp 1.500.000,- dan pada
tengah tahun kedua yaitu tanggal 31 Desember 1998 Investee mengumumkan
kerugian sebesar Rp 500.000,- Pada tanggal 3 Maret 1999 diumumkan oleh
101
Investee pembagian deviden sebesar Rp 750.000 yang akan dibayarkan pada
tanggal 5 April 1999.
Diminta :
1. Dengan menggunakan metode Equitas buatlah:
a. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 2 Januari 1998 saat pembelian saham
PT Jago ?
b. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 30 Juni 1998 saat pengumuman laba
tengah tahun pertama atas saham PT Jago yang dimiliki oleh PT Arjuna ?
c. Jurnal pada tanggal 31 Desember 1998 saat pengumuman Rugi tengah
tahun kedua atas saham PT Jago yang dimiliki oleh PT Arjuna ?
d. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 3 Maret 1999 saat pengumuman
deviden ?
e. Jurnal bagi PT Arjuna saat pembayaran deviden tanggal 5 April 1999 ?
2. Dengan menggunakan metode Harga Perolehan buatlah:
a. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 2 Januari 1998 saat pembelian saham
PT Jago ?
b. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 30 Juni 1998 saat pengumuman laba
tengah tahun pertama atas saham PT Jago yang dimiliki oleh PT Arjuna ?
c. Jurnal pada tanggal 31 Desember 1998 saat pengumuman Rugi tengah
tahun kedua atas saham PT Jago yang dimiliki oleh PT Arjuna ?
d. Jurnal bagi PT Arjuna pada tanggal 3 Maret 1999 saat pengumuman
deviden ?
e. Jurnal bagi PT Arjuna saat pembayaran deviden tanggal 5 April 1999 ?
Jawab :
TRANSAKSI METODE EQUITY METODE HARGA POKOK
Pembelian saham PT Jago Inv. J.P. Saham PT Jago 2.010.000 Inv. JP. Saham PT Jagoa 2.010.000
1600 Lb. (2 –1-1998) Kas 2.010.000 Kas 2.010.000
Pengumuman keuntungan Inv. JP. Saham PT. Jago 1.200.000
oleh investee (30-6-98) Pendapatan Investasi 1.200.000 Tidak ada jurnal
Pengumuman kerugian Rugi Investasi 400.000
oleh investee (31-12-98) Inv. Saham PT. Jago 400.000 Tidak ada jurnal
102
Pengumuman deviden oleh Piutang Deviden 600.000 Piutang Deviden 600.000
investee (tgl 3 Maret 1998) Inv. JP. Jago 600.000 Pendapatan Deviden 600.000
Pembagian Kas deviden Kas 600.000 Kas 600.000
(tanggal 5 April 1999) Piutangeviden 600.000 PiutangDeviden 600.000
103
Jika obligasi dibeli diantara tanggal-tanggal pembayaran bunga,investor harus
membayar kepada pemiliknya sebesar harga pasar ditambah bunga berjalan(bunga
yang masih harus diterima oleh pemilik) tehitung sejak tanggal pembayaran bunga
terakhir sampai dengan tanggal pembelian.
Harga perolehan obligasi tidak termasuk bunga berjalan yang di bayar pada saat
pembelian yang terjadi selain tanggal jatuh tempo pembayaran bunga.
Contoh : Anika Inc. mengeluarkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,
tingkat bunga 12% dan tanggal bunga 1 April dan 1 Oktober dengan kurs
97.
Apabila obligasi diantara tanggal bunga yaitu tanggal 1 Juni, maka ayat
untuk mencatat pembelian obligasi adalah sebagai berikut :
104
Harga Beli = Nilai sekarang Nilai Jatuh Tempo + Nilai Sekarang Pembayaran Bunga
= (Rp. 100.000 x p12⌡5%) + (Rp. 4.000 x p12⌡5%)
= (Rp. 100.000 x 0,55684 *) + (Rp. 4.000 x 8,86325 **)
= Rp. 55,684 + Rp 35,453
= Rp. 91.137,00
Contoh :
Anika Inc. membeli 50 lembar surat obligasi PT. YY Pratam pada tanggal 1 Nopember
2001, dengan rincian sebagai berikut :
a. Obligasi tertanggal 1 April 1995 dengan jangka waktu 10 tahun, bunga 12%
pertahun,tanggal bunga 1 April dan 1 Oktober
b. Tiap lembar obligasi terdiri dari pecahan nominal Rp 50.000, pada tanggal 1
Nopember 2001 mempunyai kurs 105 termasuk bunga berjalan.
105
c. Dalam transaksi tersebut oleh PT ANIKA dibayar pula komisi perantara dan lain
biaya pembelian sebesar Rp 12.750,-
Maka pencatatan yang diperlukan yang berhubungan dengan investasi obligasi tersebut masing-masing
untuk periode tahun 2001,2002 dan 2003 nampak sebagai berikut :
1.Tahun Buku 2001
Deskripsi Transaksi Ayat-Ayat Jurnal
1 Nopember : Pembelian Obligasi
Kurs beli 105 % Rp. 2.500.000 = Rp.2.625.000 Investasi Obligasi Rp. 2.612.750
- Dikurangi bunga berjalan Pendapatan Bunga Rp. 25.000
- 1/12 x 12% x Rp. 2.500.000 = Rp 25.000 Kas Rp. 2.637.750
Rp. 2.600.000
- Ditambah komisi perantara = Rp 12.750
Harga perolehan obligasi = Rp.2.612.750
Nilai nominal obligasi = Rp.2.500.000
- Premium obligasi = Rp. 112.750
106
pendapatan bunga untuk tahun 2002
107
- - - - - 112.750 2.612.750
2001 2 Bulan 50.000 5.500 44.500 107.250 2.607.250
2002 12 Bulan 300.000 33.000 267.000 74.250 2.574.250
2003 12 Bulan 300.000 33.000 267.000 41.250 2.541.250
2004 12 Bulan 300.000 33.000 267.000 8.250 2.508.250
2005 3 Bulan 75.000 8.250 66.750 - 2.500.000
Catatan :
1. Jangka waktu pemilikan obligasi yang diharapkan adalah 41 bulan (1 Nopember 2001 s/d 1 April
2005).
2. Amortisasi premium tiap bulan adalah 2.750 (112.750 : 41)
MASALAH AKUNTANSI PADA SAAT BERAKHIRNYA PEMILIKAN OBLIGASI
PROSEDUR PEMBUKUAN : Menyangkut masalah penutupan dan penghapusan saldo
rekening yang bersangkutan.
Berakhirnya pemilikan sebelum tanggal jatuh tempo, maka perlu dipertimbangkan
adanya Laba/Rugi yang mungkin timbul.
1. Pelunasan Obligasi pada Tanggal Jatuh Tempo
Program amortisasi terhadap premium dan diskonto dilakukan secara sistematis
sedemikian rupa sehingga pada tanggal jatuh tempo rekening obligasi menunjukan
saldo sebesar nilai jatuh tempo obligasi yang bersangkutan.
Pada tanggal jatuh tempo nilai pelunasan / kurs sama dengan tanggal bunga, selisih
lebih penerimaan kas dari nilai jatuh tempo diperlakukan sebagai pendapatan
bunga.
2. Pelunasan Obligasi sebelum Tanggal Jatuh Tempo
Sering dijumpai pada CALLABLE BOND yang biasa dilunasi sewaktu waktu dan
biasanya ditawarkan dengan kurs pelunasan yang telah ditetapkan dalam
perjanjian.
Mengakibatkan kemungkinan timbulnya laba / rugi pelunasan
Laba apabila kurs pelunasan lebih besar dari nilai buku
Rugi apabila lebih rendah dari nilai buku
Contoh :
12% obligasi nominal Rp. 100.000 dibeli tanggal 1 April 1981 dengan pembayaran
seluruhnya Rp. 118.000. Obligasi tertanggal 1 April 1980 jatuh tempo 1 April 1990,
dapat dilunasi sewaktu waktu setelah 5 tahu dengan ketentuan sebagai berikut :
- Pelunasan antara 1 April 1985 s/d 31 Maret 1987 dengan kurs = 108
108
- Pelunasan antara 1 April 1987 s/d 31 Maret 1989 dengan kurs = 104
- Pelunasan antara 1 April 1989 s/d 31 Maret 1990 dengan kurs = 101
Tanggal bunga 1 April dan 1 Oktober
Dalam hal ini program amortisasi sedemikian rupa sehingga pada tanggal :
- 1 April 1985 nilai buku investasi obligasi 108 % dari nilai nominal
- 1 April 1987 nilai buku investasi obligasi 104 % dari nilai nominal
- 1 April 1989 nilai buku investasi obligasi 101 % dari nilai nominal
- 1 April 1990 nilai buku investasi obligasi 100 % dari nilai nominal
Apabila Obligasi diatas dilunasi pada tanggal 1 april 1986 beserta bunga selam 6 bulan
yang jatuh tempo pada tanggal yang sama.
Perhitungan :
109
Adapun Pencatatanya :
1. Mencatat amortisasi premium untuk 1 Januari s/d 1 April 1986
Catatan : Amortisasi pertahun untuk 1 April 1985 s/d 1 April 1987 = Rp. 2.000
Amortisasi 1 Januari s/d 1 April 1986 dihitung sebagai berikut : 3/12 x Rp. 2.000 = Rp.
666.67
Contoh :
PT. ABC menjual kembali sebagian investasi obligasi pada tanggal 1 Agustus 1981
sebanyak 15 lembar obligasi PT. XYZ nominal @ Rp. 50.000 / lembar.
Dalam transaksi tersebut diterima kas seluruhnya berjumlah Rp. 780.000.
Menurut rekening investasi obligasi diperoleh informasi sebagai berikut :
- Obligasi PT. XYZ dibeli seluruhnya sebanyak 50 lb pada tanggal 1 juli 1978 dengan
dibayar seluruhnya sebesar Rp. 2.553.250,-
- Obligasi tertanggal 1 Oktober 1975 dan jatuh tempo pada tanggal 1 Oktober 1985.
Bunga Obligasi 12% pertahun dibayar tiap-tiap 6 bulan pada tanggal 1 Oktober dan 1
April.
110
Maka jurnalnya.
1 Mencatat amortisasi diskonto obligasi untuk 1 Januari s/d 1 Agustus 1981 ( Hanya
untuk 15 lembar yang dijual kembali. Lihat perhitungan).
111
PERHITUNGAN LABA / RUGI PENJUALAN OBLIGASI TANGGAL 1 AGUSTUS 1981
Jumlah uang yang diterima dalam transaksi penjualan Rp 780.000
Diketahui : Bunga berjalan 1 April 1981 s/d 1 Agustus 1981
(4/12 x x12% x Rp. 750.000) Rp 30.000
Harga jual Obligasi Rp 750.000
Diketahui : Nilai buku Obligasi Rp 746.250
Laba Penjualan Obligasi Rp 3.750
112