Dalamislam.com
+ Ikuti
Tidak ada orang yang lebih penting untuk dihormati selain Rasulullah dan orang tua kita.
Rasulullah sendiri telah memperingatkan kita untuk sellau berbakti kepada orang tua, baik itu
orang tua sendiri maupun orang tua lainnya. Maka dari itu, terdapat beberapa adab terhadap
orang tua yang telah dicontohkan oleh Rasulullah sebagai berikut:
1. Tidak memandang dengan tatapan tajam
Sebagai seorang yang jauh lebih muda, kita dianjurkan untuk tidak memandang orang yang
lebih tua dengan tatapan yang tajam dan tidak menyenangkan. Berikan tatapan yang lembut
dan hangat ketika berhadapan dengan orang tua.
Sebagaimana yang terdapat pada Shohih Bukhari no. 2731, 2732, yang mana para sahabat
kala itu selalu memandang dengan penuh hormat kepada Rasul dimana mereka menjalani
Rasulullah Saw.
Adab selanjutnya adalah berbicara dengan mendahulukan yang lebih tua. Biarkan mereka
yang lebih tua untuk berbicara terlebih dahulu untuk menyenangkan hati mereka.
َ ت أَنْ أَقُو َل ه
ُ َفأ َ َر ْد. » َّار َف َقا َل « إِنَّ م َِن ال َّش َج ِر َش َج َر ًة َم َثلُ َها َك َم َث ِل ْالمُسْ ل ِِم ُ
ِى ٍ ُك َّنا عِ ْن َد ال َّن ِبىِّ – صلى هللا عليه وسلم – َفأت َِى ِب ُجم
ِى ال َّن ْخ َل ُة
َ َقا َل ال َّن ِبىُّ – صلى هللا عليه وسلم – « ه، ت ُّ َفإِ َذا أَ َنا أَصْ َغ ُر ْال َق ْو ِم َف َس َك، » ال َّن ْخلَ ُة
“Dulu kami berada di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian didatangkanlah
bagian dalam pohon kurma. Lalu beliau mengatakan, “Sesungguhnya di antara pohon adalah
pohon yang menjadi permisalan bagi seorang muslim.” Aku (Ibnu ‘Umar) sebenarnya ingin
mengatakan bahwa itu adalah pohon kurma. Namun, karena masih kecil, aku lantas diam.
Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Itu adalah pohon kurma.” (HR.
Bukhari no. 72 dan Muslim no. 2811)
Sebagai orang yang lebih muda, hendaknya kita berbicara dengan nada yang lembut dan
penuh sopan santun. Jangan pernah berbicaralah dengan nada yang tinggi apalagi membentak
pada orang tua.
“jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka dan
mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullah” (HR. Al
Bukhari 2731).
Jika orang tua sedang berdiri, maka hendaknya kita ikut berdiri dan tidak duduk di
hadapannya. Hal ini dimaksudkan untuk menyelisihi kebiasaan orang kafir yang justru duduk
saat orang tua berdiri sehingga dianggap tidak sopan dalam Islam.
َ
فالتفت إلينا فرآنا قيامًا فأشار ,تكبيره
َ الناس
َ ٍ وأبو,هللا صلى هللا عليه وسلم فصلينا ورا َءه وهو قاع ٌد
بكر يُسْ ِم ُع ِ اشتكى رسو ُل
. يقومون على ملوكِهم وهم قعو ٌد,والروم
ِ فارس
َ إن كد ُتم آن ًفا لتفعلون فع َل: فلما سلَّ َم قال. فصلينا بصالتِه قعو ًدا,إلينا فقعدنا
ً
قعودا ً إن صلى قائمًا فصلوا قيامًا وإن صلى. ائتموا بأئ َّمتِكم.فال تفعلوا
قاعدا فصلوا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengaduh (karena sakit), ketika itu kami shalat
bermakmum di belakang beliau, sedangkan beliau dalam keadaan duduk, dan Abu Bakar
memperdengarkan takbirnya kepada orang-orang. Lalu beliau menoleh kepada kami, maka
beliau melihat kami shalat dalam keadaan berdiri. Lalu beliau memberi isyarat kepada kami
untuk duduk, lalu kami shalat dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan duduk. Ketika
beliau mengucapkan salam, maka beliau bersabda, ‘kalian baru saja hampir melakukan
perbuatan kaum Persia dan Romawi, mereka berdiri di hadapan raja mereka, sedangkan
mereka dalam keadaan duduk, maka janganlah kalian melakukannya. Berimamlah dengan
imam kalian. Jika dia shalat dalam keadaan berdiri, maka shalatlah kalian dalam keadaan
berdiri, dan jika dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam keadaan
duduk” (HR. Muslim, no. 413).
Sebagaimana yang pernah diceritakan oleh Rasulullah Saw mengenai tiga orang pemuda
yang terjebak di dalam gua. Salah satunya pun berdoa kepada Allah dimana dalam doa
tersebut menunjukkan bahwa ia selalu mendahulukan untuk memberi susu kepada orang
tuanya sebelum memberikannya pada anak-anaknya sendiri. (HR. Bukhari no. 5974 dan
Muslim no. 2743)
6. Meminta maaf
Sebagai seorang anak, hendaknya kita selalu memintaaf kepada orang tua jika kita telah
berbuat salah. Sebagaimana yang dicontohkan oleh saudara Yusuf as yang mana mereka
meminta maaf kepada orang tua mereka ketika berbuat salah,
َ َيا أَ َبا َنا اسْ َت ْغفِرْ لَ َنا ُذ ُنو َب َنا إِ َّنا ُك َّنا َخاطِ ئ
ِين
“Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)“. (QS. Yusuf [12] : 97)
Meskipun orang tua mencela atau berkata buruk pada kita, hendaknya kita selalu membalas
dengan perkataan yang baik. Sebagaimana telah diperintahkan oleh Allah SWT,
ٍَّفاَل َتقُ ْل لَ ُه َما أُف
“Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”.” (QS. Al
Isro’ [17] : 23)
Jika orang tua meminta sesuatu kepada kita dan tidak bertentangan dengan Islam, maka
berikanlah. Jangan pernah takut untuk kehabisan harta karena itu merupakan salah satu adab
dan jalan berbakti kepada orang tua.
“Wahai Rasulullah sesungguhnya aku mempunyai harta dan anak, sedangkan bapakku ingin
menghabiskan hartaku.” Maka beliau bersabda, “Engkau dan hartamu adalah milik bapakmu.
(H.R.Ibnu Majah)
9. Selalu mendoakan
Sebagai seorang anak hendaknya kita selalu mendoakan orang tua sebagaimana yang telah
diajarkan Allah melalui Al Qur’an,
ان اسْ ت ِْغ َفا ُر إِب َْراهِي َم أِل َ ِبي ِه إِاَّل َعنْ َم ْوعِ َد ٍة َو َع َد َها إِيَّاهُ َفلَمَّا َت َبي ََّن لَ ُه أَ َّن ُه َع ُد ٌّو هَّلِل ِ َتبَرَّ أَ ِم ْن ُه إِنَّ إِب َْراهِي َم أَل َ َّواهٌ َحلِي ٌم
َ َو َما َك
“Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah
karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi
Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya.
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.” (QS. At
Taubah [9] : 114)
10. Menjaga silaturahmi
Meskipun kita telah dewasa dan memiliki keluarga, namun sebagai seorang anak, kita wajib
untuk menyambung silaturahmi dengan orang tua. Dari Asma’ binti Abu Bakar berkata,
“Ibuku pernah datang kepadaku dalam keadaan musyrik di masa Quraisy ketika Beliau
mengadakan perjanjian (damai) dengan mereka, lalu aku meminta fatwa kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku berkata, “Wahai Rasulullah, ibuku datang kepadaku karena
berharap (bertemu) denganku. Bolehkah aku sambung (hubungan) dengan ibuku?” Beliau
menjawab, “Ya. Sambunglah (hubungan) dengan ibumu.” (HR. Muslim)
Itulah 10 adab terhadap orang tua yang wajib kita amalkan. Semoga kita semua menjadi anak
yang selalu berbakti kepada kedua orang tua kita selama di dunia. Aamiin ya rabbal alamin.
123
Komentar
Untuk Kamu
3053
27.1K
Moh Syaidi
1017
20.5K
Moh Syaidi
969
14.6K
Moh Syaidi
532
14.4K
Perindu Syurga
5081
18.5K
Lihat 20 Artikel