Anda di halaman 1dari 21

~LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )

“ BUDIDAYA TANAMAN TERONG TELUNJUK ( Solanum Melongena ) 

DI SMK NEGERI 3 DUMAI “

OLEH

Nama : Apis Kurniawan

NIS/NISN :

Kelas : XII ATPH

Program Studi Keahlian : Agribisnis Produksi Tanaman

Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

( SMK ) NEGERI 3 DUMAI

T/P 2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN

“ Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Penyelesaian


Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) Semester Genap ( Juli-September 2021)
SMK Negeri 3 Dumai, Tahun Pelajaran 2020/2021
Di SMK Negeri 3 Dumai
Terhitung dari Tanggal Juli 2021 s/d September 2021”

OLEH
Nama : Apis Kurniawan
NIS/NISN :
Kelas : XI ( Sebelas )
Program Studi Keahlian : Agribisnis Produksi Tanaman
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

Disetujui dan Disahkan Oleh,

Dumai, September 2021


Guru Pembimbing Instruktur

SITI SURANI, SP HENDRI


NIP. NIP.

Mengetahui
Kepala Sekolah

JUZMILITA, S.Pd., M.IP


NIP. 19700505 199512 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah subhanahu wata’ala atas segala hidayah dan
rahmat-nya, sehingga penulis dapat melaksanakan Praktik Kerja Industri
( Prakerin) yang bertempat di SMK Negeri 3 Dumai selama ± 3 bulan dengan baik
sekaligus penulis dapat menyusun laporan ini sebagai kewajiban pelaksanaan
Prakerin dengan tepat waktu.

Dengan adanya prakerin ini, penulis dapat menambah wawasan dan


pengalaman, serta dapat mempraktekan ilmu yang telah Bapak/Ibu guru disekolah
sebagai penunjang selama mengikuti Prakeri. Dengan diadakannya Prakerin ini
peserta didik tidak canggung dalam menghadapi DU/DI yang sesungguhnya.
Laporan ini merupakan bukti tertulis bahwa penulis telah melaksanakan kegiatan
Prakerin. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, membimbing dan memberikan dukungan kepada penulis dalam
pelaksanaan Prakerin.

Dengan terselesaikannya laporan ini, penulis ingin menyampaikan terima


kasih kepada
1. Bapak Jusmilita ,S.pd , M .IP selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3
Dumai.
2. Bapak Tengku Yulizar, SP selaku Ketua Waka.Humas & Industri SMK
Negeri 3 Dumai
3. Ibu Siti Surani , SP selaku Ketua Program Studi Keahlian
4. Bapak Hendri selaku Pimpinan DU/ DI
5. Ibu Siti Surani , SP selaku Guru Pembimbing di Sekolah
6. Bapak Hendri ,selaku Insturktur / Pembimbing di DU/DI
7. Seluruh karyawan di DU/DI yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan Prakerin
8. Ibu Darniwati, SPd selaku wali kelas penulis yang telah memberikan
banyak dukungan dalam penyelesaian perpisahan Prakerin
9. Kedua orang tua dan saudara laki- laki serta keluarga besar penulis yang
telah banyak memberikan dukungan moral dan material.
10. Bapak / Ibu guru , dan seluruh kakak kelas serta adik kelas penulis yang
telah menberikan dukungan spiritual kepada penulis

Dalam menyusun laporan ini penulis telah berusaha secara maksimal, tapi
penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, namun hal
tersebut menutup kemungkinan adanya kelebihan dan kekurangan, untuk
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harpakan untuk
perbaikan.

Dumai, September 2021


Penulis

Apis Kurniawan
NISN.
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Prakerin...................................................................
B. Tujuan Prakerin.................................................................................
C. Manfaat Prakerin...............................................................................
D. Struktur Unit Prakerin......................................................................

BAB II PROFIL PERUSAHAAN.................................................................


A. Tempat Pelaksanaan Prakerin..........................................................
B. Waktu Pelaksanaan............................................................................
C. Deskripsi Umum.................................................................................
1. Sejarah Singkat...............................................................................
2. Visi dan Misi...................................................................................
3. Struktur Organisasi.........................................................................
4. Ruang Lingkup...............................................................................
5. Jam Kerja........................................................................................

BAB III PEMBAHASAN


1. Budidaya Tanaman Cabai Rawit..........................................................
2. Hama dan penyakit Tanaman Cabai Rawit..........................................
3. Rangkaian Kegiatan Selama Prakerin..................................................

BAB IV PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Prakerin


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diberi amanah oleh undang-undang
untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja dan
menjadi tenaga kerja yang produktif. Lulusan SMK idealnya merupakan
tenaga kerja yang siap pakai, dalam arti langsung bisa bekerja di Dunia
Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Permasalahan SMK saat ini pada umumnya
terkait dengan keterbatasan peralatan, masih rendahnya biaya praktek, dan
lingkungan belajar yang tidak serupa dengan dunia kerja. Kondisi ini bisa
menyebabkan ketidaksiapan lulusan dalam memasuki dunia kerja.
Praktek Kerja Industri yang disingkat dengan Prakerin merupakan bagian
dari program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta didik
di DU/DI yang relevan, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan Sistem
Pendidikan di SMK yaitu Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Program Prakerin
disusun bersama antara sekolah dan DU/DI dalam rangka memenuhi
kebutuhan peserta didik dan sebagai kontribusi DU/DI terhadap
pengembangan program pendidikan SMK.
Dengan pelaksanaan Prakerin diharapkan peserta didik dapat menguasai
sepenuhnya aspek-aspek kompetensi yang dituntut kurikulum, secara efektif
peserta didik mendapat kesempatan mengembangkan kompetensi keahlian
sesuai dengan Program studi keahlian masing–masing, sehingga peserta didik
diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan situasi DU/DI atau dunia kerja
yang sebenarnya. Selain itu peserta juga diharapkan memiliki sikap kerja
yang profesional seperti disiplin, ketelitian, etos kerja, dan kerjasama yang
lebih dini di DU/DI yang akan menjadi dunianya kelak setelah menamatkan
pendidikannya di SMK.
SMK Negeri 3 Dumai adalah salah satu Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri yang ada di Kota Dumai berkonsentrasi pada Bidang Keahlian
Teknologi dan Rekayasa, yang memiliki 6 Kompetensi Keahlian yakni
Teknik Gambar Bangunan, Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik,
Teknik Pengelasan, Teknik Kendaraan Ringan, dan Teknik Elektronika
Industri, serta Agribisnis Produksi Tanaman Pangan & Hortikultura.
B. Dasar Pelaksanaan Prakerin
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Permendikbud Republik Indonesia No. 54 Tahun 2013 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
4. Permendikbud Republik Indonesia No. 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan.
5. Permendikbud Republik Indonesia No. 81 A Tahun 2013 Tentang
Implementasi Kurikulum
6. Kepmen Pendidikan dan Kebudayaan No. 323/U/1997 tentang
penyelenggaraan Prakerin SMK
7. Kepmen Pendidikan dan Kebudayaan No. 080/U/1993
tentang Kurikulum sekolah menengah kejuruan
8. PP No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan
nasional
9. PP No. 29 tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah tentang Pendidikan
Menengah
10. Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
11. Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
12. Kepmen Dirjen Mendikdasmen No. 251/C/KEP/MN/2008 tentang
Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
13. Permendiknas No. 28 tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Kejuruan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK).
14. KTSP SMKN 3 Dumai, Tahun Pelajaran 2016/2017

C. Tujuan Pelaksanaan Prakerin

1. Mempersiapkan tamatan yang memiliki keahlian profesional yang sesuai


dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap kerja yang sesuai
dengan tuntunan lapangan pekerjaan
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pegalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Membentuk pola pikir dan tingkah laku mandiri yang sesuai dengan tujuan
pendidikan.
6. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match)
antara SMK dan DU/DI
7. Mengembangkan dan menginternalisasikan sikap dan nilai profesional.

D. Manfaat Pelaksanaan Prakerin


1. Mempersiapkan tamatan yang memiliki keahlian profesional yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja
2. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga keja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja yang berkualitas dan profesional
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
5. Membentuk pola pikir dan tingkah laku mandiri yang sesuai
dengan tujuan pendidikan.
6. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and
Match) antara SMK dan DU/DI
7. Mengembangkan dan menginternalisasikan sikap dan nilai
profesional.

E. Struktur Unit Prakerin


Guru Pembimbing : Instruktur/Pembimbing :
Anggun Saputra S.Pd Afri Mas Doni ST

Peserta Prakerin :

1. Hermansyah
2. Handika Lutfi
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

A. NAMA PERUSAHAAN
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Tanaman Terong Telunjuk


Terung (Solanum melongena, di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong)
adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya
adalah India dan Sri Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca,
dan agak jauh dari tomat.Karena terung merupakan anggota Solanaceae, buah
terung pernah dianggap beracun, sebagaimana buah beberapa varietas leunca dan
kentang. Sementara buah terung dapat dimakan tanpa dampak buruk apa pun bagi
kebanyakan orang, sebagian orang yang lain, memakan buah terung (serupa
dengan memakan buah terkait seperti tomat, kentang, dan merica hijau atau lada)
bisa berpengaruh pada kesehatan. Sebagian buah terung agak pahit dan
mengiritasi perut serta mengakibatkan gastritis. Karena itulah, sebagian sumber,
khususnya dari kalangan kesehatan alami, mengatakan bahwa terung dan genus
terkait dapat mengakibatkan atau memperburuk artritis dengan kentara dan justru
itu, harus dijauhi oleh mereka yang peka terhadapnya.

Sayuran buah bernama terong ini sangat kaya gizi dan memiliki rasa yang enak
jika diolah dengan benar. Termasuk dalam keluarga Solanaceae , terong populer
digunakan sebagai bahan masakan dan banyak dijual di pasaran. Jenisnya pun
beragam, tak hanya yang berwarna ungu. Tentunya, semakin banyak masakan
yang bisa diolah dari terong, sebut saja selai dan dodol. Di Bengkulu, terong
bahkan dijadikan makanan khas yang diolah menjadi manisan.

3.2 Penjelasan Terong Telunjuk


Tanaman ini berasal dari daratan india hingga kini tersebar ke semua
daerah beriklim tropis.
Terkecuali di daerah Sumaterau Utara, penikmat terong jenis ini di tempat
lain tidka terlalu banyak. Mungkin karena tekstur daging buah yang lembek.
Biasanya orang medan memask dengan cara di bakar. Atau terkenal dengan istilah
terong bakar.
Terong jenis ini berkhasiat baik untuk kesehatan mata karena mengandung
beta karotin dan berbagai kandungan zat-zat yang di perlukan tubuh lainya seperti
vitamin, kalsium, karbohidrat. Oleh karena itu tanaman ini sering disebut sebagai
tanaman obat.
Terong Medan atau terong telunjuk merupakan jenis sayuran yang
berasal dari keluarga terong asli. Ciri fisik terong ini berbentuk telunjuk
namun ukurannya rata-rata sebesar ibu jari dengan warna hijau kombinasi
putih. Panjang rata-rata 10 cm
3.3 Budidaya Terong Medan (Terong telunjuk)
Terong merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di daerah
tropis. Di Indonesia, tanaman jenis ini tergolong dalam sayur-sayuran, ada
beberapa jenis terong yang dikembangkan di Indonesia, salah satunya adalah
terong hijau yang akan kita bahas saat ini.

Terong juga kaya akan manfaat karna sayuran jenis ini mengantung protein,
lemak, vitamin, kalsium dan karbohidrat yang baik untuk kesehatan.

Tanaman terong hijau ini dapat tumbuh pada ketinggin 1-1.200 mdpl, dan sangat
cocok apabila ditanam pada saat awal musim kemarau. Untuk mengetahui lebih
jelas mengenai budidaya terong hijau, mari kita simak ulasan berikut ini

1. SYARAT TUMBUH TERONG HIJAU

* Dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi


* Suhu udara sekitar 20-30 derajat celcius
* Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik,
aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3
* Sangat cocok ditanam pada awal musim kemarau
* Harus mendapatkan sinar matahari yang cukup

2. PENYEMAIAN

Penyemaian dilakukan guna mendapatkan bibit terong yang paling unggul,


penyemain ini menggunakan semai dari campuran pupuk kandang dengan
perbandingan 2:1.
Cara menyemai benih terong yaitu :
*gemburkan tanah dengan cara dicangkul
* tebar benih terong hijau secara merata
* tunggu sampai benih memiliki 4-5 helai daun atau kurang lebih selama 25 hari

3. PENANAMAN TERONG HIJAU

*  Benih yang telah disemai selama 25 hari setelah semai (HSS) dapat ditanam
pada lubang tanam yang telah disediakan. Ciri dari bibit tanaman terong yang siap
tanam adalah munculnya atau keluar

* lembar helai daun sempurna atau mencapai tinggi ± 7,5 cm. Sebaiknya
penanaman dilakukan pada sore hari setelah dilakukan penggenangan untuk
mempermudah pemindahan dan masa adaptasi pertumbuhan awal.

* Sistem tanam yang digunakan untuk terong adalah sistem single row, dengan
jarak antara tanaman 75 cm. Bibit yang siap tanam dimasukkan kedalam lubang
tanam yang ditugal sedalam 10-15 cm kemudian ditekan ke bawah sambil
ditimbun dengan tanah yang berada di sekitar lubang mulsa sebatas leher akar
(pangkal batang). Untuk menjaga dari serangan hama dapat diberikan insektisida
bahan aktif carbofuran.

* Waktu tanam yang baik musim kering, dan air tersedia

* Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal

* Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang
dipadatkan

* Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)

4. PENGAIRAN

* Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca
kering, dapat di-leb/ direndam beberapa jam atau disiram dengan gembor. Jika di
leb / direndam biasanya 3-4 hari tanah tetap basah, tetapi hal ini tergantung pada
struktur dan tekstur tanahnya, jika tanahnya banyak mengandung pasir maka tanah
akan cepat kering.

5.  PENYULAMAN

* Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama
penyakit
* Penyulaman maksimal umur 15 hari

6. PEMASANGAN AJIR

* Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran

* Turus terbuat dari bilah bambu/ kayu dll setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm

* Tancapkan secara individu dekat batang

* Ikat batang atau cabang terong pada turus

7. Penyiangan

* Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut

* Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam

8. PEMELIHARAAN

* Pemeliharaan tanaman terong tidak berbeda dari tanaman lainnya, yaitu


membutuhkan suplai air dan unsur hara yang cukup sehingga penyiraman yang
teratur, maupun pemupukan susulan sangat perlu dilakukan.

* Penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari selama
seminggu pertama setelah tanam.

* Sedangkan pupuk susulan diberikan pada tanaman umur 21 hst antara lain ZA
dosis 2.5 – 3 gram/tanaman, SP-36 2.5 – 3 gram/tanaman, KCl sebanyak 1-1.5
gram/tanaman. Pupuk diberikan dipinggir tanaman dengan jarak 10 cm dari
pangkal batang. Pupuk susulan kedua dilakukan pada umur 50 HST dengan pupuk
NPK Grand S-15 dengan dosis 8-10 gram per tanaman. Pemupukan ke – IV yang
terakhir yaitu NPK Grand-S 15 pada saat panen yang kedua dilakukan dengan
dosis sebanyak 10 gram.

* Disamping penyiraman dan pemupukan, pencegahan hama dan penyakit dapat


dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai dengan ham atau penyakit
yang menyerang . Sedangkan konsentrasinya disesuaikan dengan anjuran dan
interval penyemprotan sisesuaikan dengan intensitas serangan dan kondisi
lingkungan.
9. PANEN

* Panen pertama terong dapat dilakukan saat tanaman berumur 30 hst atau sekitar
15 – 18 hst setelah munculnya bunga. Kriteria panen buah terong layak panen
adalah daging belum keras, warna buah mengkilat, ukuran tidak terlalu besar
ataupun terlalu kecil. Sedangkan untuk terong jenis bulat kecil panen buah dapat
dilakukan pada umur 10-15 hari setelah muncul bunga dengan ciri : buah
kelihatan segar, warnanya cerah bagi terong tipe hijau dan belum berwarna
kecoklatan bagi terong berwarna ungu, bila dipotong belum tampak biji yang
berwarna kuning keemasan dan warna daging masih putih bersih.

* Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga total dalam satu musim
dapat dilakukan 8 kali panen dengan potensi jumlah buah per tanaman bisa
mencapai 21 buah. Setelah pemanenan yang ke delapan biasanya produksi mulai
menurun baik kwalitas maupun kwantitasnya.
3.4 Cara Pengendalian Penyakit pada Tanaman Terong

Hama & Penyakit – Tanaman terong termasuk salah satu jenis tanaman budidaya
yang berumur panjang dan produktif. Harga terong dipasaran relatif lebih stabil,
dibandingkan komoditi lainnya. Tanaman terong adalah tanaman yang dianggap
paling mudah dibudidayakan. Sehingga terong banyak dibudidayakan secara luas
oleh petani. Namun demikian jangan menganggap sepele dalam menanam,
memelihara dan merawat tanaman terong. Karena banyak sekali penyakit yang
sering mengganggu tanaman ini.

Cara Mengatasi Penyakit Pada Tanaman Terong

Jenis dan Gejala Serangan Penyakit pada Tanaman Terong

1. Rebah Semai

Rebah semai adalah penyakit yang menyerang pada saat persemaian benih. Bibit
yang terserang akan layu dan mati karena pangkal batang membusuk. Penyakit ini
mudah menyebar pada tanaman lainnya, terutama saat musim hujan. Rebah semai
disebabkan oleh cendawan Pytium sp dan Rhizoctonia solani.

Pengendalian :
a. Menyemai denngan jarak tidak terlalu rapat
b. Menggunakan varietas yang tahan
c. Mencabut dan membuang tanaman terserang
d. Siram semaian seperlunya, jangan terlalu basah/lembab
e. Semprotkan fungisida antracol, dithane, Bion M atau Cozeb
2. Busuk Buah

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytoptora sp, gejala ditandai dengan


adanya bercak memanjang pada bagian tengah buah. Pada kulit buah terlihat
bercak coklat. Penyakit ini dengan cepat meluas keseluruh daging buah dan
menyebabkan buah lembek dan busuk. Sehingga buah terlepas dari tangkai pada
bagian kelopak dan jatuh.

Pengendalian :
a. Menanam varietas yang tahan
b. Ambil dan musnahakan buah yang terinfeksi
c. Semprotkan dengan fungisida dithane, antracol, cozeb, atau Bion M

3. Layu Fusarium

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum yang menyerang


bagian akar tanaman. Gejalanya adalah tanaman yang terlihat segar dipagi hari
dan layu pada siang hari, kemudian segar kembali pada sore hari. Hal ini
berlangsung selama beberapa hari, hingga akhirnya tanaman mati. Layu fusarium
akan menyebar secara cepat pada musim hujan.

Pengendalian :
a. Pergiliran tanaman
b. Membersihkan gulma dan tanaman inang
c. Menggunakan mulsa plastik pada musim hujan
d. Mengatur jarak tanam
e. Pengocoran trichoderma sebelum tanam dan setiap seminggu sekali setelah
penanaman
f. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang

4. Layu Bakteri
Gejala serangan terlihat jika ada tanaman yang layu secara tiba-tiba. Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum yang menyerang akar
tanaman. Akar menjadi busuk dan menyebabkan layu kemudian mati.

Pengendalian :
a. Rotasi tanaman yang bukan inang
b. Menjaga area tanaman agar tidak lembab
c. Mencabut dan memusnahkan tanaman terserang
d. Semprotkan bakterisida pada panggkal batang. Bakterisida yang digunakan
misalnya agrimicin, agrept, bactoxyn atau plantomycin
5. Antraknosa

Gejala pada buah terdapat bercak kering berbentuk bulat berwarna hitam
kecoklatan seperti terbakar. Pada batang tanaman gejala terlihat dengan adanya
batang yang membusuk berwarna kehitaman dan basah. Antraknosa disebabkan
oleh cendawan Gloeosporium melongena Ell.

Pengendalian :
a. Menanam varietas yang tahan
b. Mengatur jarak tanam
c. Membersihkan gulma yang bisa menjadi tanaman inang
d. Memusnahkan buah terinfeksi dan memangkas bagian tanaman yang terserang
e. Semprotkan dengan fungisida antracol, cozeb, Bion M atau Dithane

6. Bercak Daun

Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora sp, Altenaria


solani dan Botrytis cinerea. Gejala awal terlihat adanya bercak – bercak coklat
berbentuk bulat pada daun tua. Lama kelamaan daun akan berwarna kuning dan
rontok. Bercak daun pada musim hujan akan cepat menyebar keseluruh daun
tanaman.

Pengendalian :
a. Menanam varietas yang tahan
b. Mengatur jarak tanam
c. Menggunakan mulsa plastik jika menanam dimusim hujan
d. Menjaga kebersihan areal dari gulam agar area tanaman tidak lembab
e. Semprotkan fungisida starmyl, saromyl, score atau dithane

7. Busuk Pangkal Batang / Leher Akar

Gejala terlihat pada pangkal batang yang membusuk, kulit terkelupas dan basah
berwarna kecoklatan. Tanaman menjadi layu, rebah dan mati. Penyakit ini
disebabkan oleh Sclerotium rolfsii.

Pengendalian :
a. Menggunakan varietas yang tahan
b. Mengatur jarak tanam
c. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang
d. Menjaga kelembaban tetap stabil
e. Semprotkan fungisida antracol, dithane, cozeb atau bion M
8. Busuk Daun / Lodoh

Penyakit busuk daun disebabkan oleh cendawan Pseudoperonospora cubensis


berk. Gejala terlihat dengan adanya daun yang membusuk berwarna kecoklatan
hingga hitam dan basah. Pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan lambat.
Beberapa daerah menyebut penyakit ini dengan penyakit lodoh.

Pengendalian :
a. Mengatur jarak tanam
b. Mengendalikan gulma dan rumput liar
c. Menggunakan varietas yang tahan
d. Memetik dan memusnahkan bagian daun yang terserang
e. Semprotkan fungisida score, starmyl, saromyl atau antracol
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Dari hasil kegiatan PKL yang selama ini di laksanakan dapat di simpulkan
bahwa dalam kegiatan meningkatkan produktivitas tanaman terung
telunjuk sangat di perlukan karena permintaan pasar yang tinggi dan dapat
mendapatkan pemasukan yang menjanjikan.
2. Pemasaran biasanya dilakukan tetap di sekitar lahan dan tidak langsung di
jual di pasaran, karena biasanya, tengkulak-tengkulak yang langsung ke
petani.
3. Kendala yang sering di temukan petani banyaknya hama yang menyerang
tanaman terong, terutama ulat buah dan ulat daun.

B. SARAN
Adapun saran saya untuk pelaksanaan praktikum ini waktu dan tempat
agar lebih kondusif lagi dan pembagian kerja masing-masing kelompok
perkelas lebih diefektifkan dan untuk praktikum kedepanya semoga lebih
memberikan pengetahuan yang bermanfaat dan Pembudidayaan tanaman
terung telunjuk sebaiknya lebih di perbanyak dan diperluas lagi di lahan
panjang serta pemeliharaan harus dilakukan dengan baik dan tepat, agar
produksi yang di hasilkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di
daerah sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.scrib.com
http://repository. Unsur.ac.id
wewengkongarut.blogspot.com
mitalom.com
GAMBAR LAHAN

Anda mungkin juga menyukai