Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


DI KUANSING FARM
KUANTAN SINGINGI
Tanggal: 10 Januari – 21 Maret 2023

Disusun Oleh:

NAMA : YODHI ASPULAR


NIS/NISN :
KELAS : XI
JURUSAN: Agribisnis Tanaman Perkebunan(ATP)

SMKN 3 MODEL TELUK KUANTAN


KELOMPOK AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI
KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN
TAHUN PELAJARAN: 2022-2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRATIK KERJA INDUSTRI
DI SEKOLAH SMKN 3 MODEL 3 TELUK KUANTAN

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan praktik kerja industri


dan syarat kenaikan kelas XI
Tahun pelajaran: 2022/2023

Disusun Oleh:
Nama : YODHI ASPULAR
NIS/NISN :

Diketahui Oleh:

Ketua Prakerin Guru Pembibing

SUS CANDRA KASIH,S.PI NINAWATI, SP


NIP. NIP. 1973090620140720004

Kepala Sekolah

ISMADA .M.PD.
NIP. 198005012010011021

i
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN PRATIK KERJA INDUSTRI
DI KUANSING FARM

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan praktik kerja industri


dan syarat kenaikan kelas XI
Tahun pelajaran: 2022/2023

Disusun Oleh:
Nama : YODHI ASPULAR
NIS/NISN :

Mengetahui:

Pembimbing Lapang

EKY SANTO, SP.


NIP.

Menyetujui:
Ketua Pembibimbing Lapang

SUHERMAN
NIP.

KATA PENGANTAR

ii
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kami kehadirat Allah SWT. Sehingga
penulis telah menyelesaikan laporan kunjungan ini dengan tepat waktu.Salah satu tujuan penulis
dalam menulis laporan kunjungan industri ini adalah sebagai dokumentasi dan juga bentuk
evaluasi kegiatan kunjungan industri. Laporan ini ditulis berdasarkan data-data yang valid yang
telah dikumpulkan dalam berbagai metode.
Penulis menyampaikan terima kasih pada beberapa pihak yang ikut mendukung proses
pembuatan laporan ini hingga selesai. Yaitu:

1. Bapak ISMADA, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Teluk Kuantan.
2. Ibu NINAWATI, SP selaku Guru Pembimbing di Sekolah.
3. Bapak SUHERMAN selaku pembimbing DU/DI.
4. Seluruh karyawan/i di Kuansing Farm.
5. Orang tua, teman-teman, dan pihak-pihak yang membantu, mendukung lainnya yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis berharap laporan ini akan memberikan manfaat bagi para pembaca

Teluk Kuantan, 31 Februari 2023

Yodhi Aspular

DAFTAR ISI

iii
COVER
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................................i
LEMBARAN PENGESAHAN....................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.....................................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan............................................................................................................1
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin..........................................................................2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN.................................................................................................................3
2.1 Sejarah berdirinya perusahaan..............................................................................................3
2.2 Struktur Organisasi...............................................................................................................4
BAB III KEGIATAN LAPANGAN..............................................................................................................5
3.1 Perawatan Alpukat.....................................................................................................................5
3.2 Perbanyakan tanaman Alpukat...................................................................................................7
3.3.1 Definisi Pembibitan Kelapa Sawit.........................................................................................8
3.3.2 Tahap Pembibitan................................................................................................................8
3.3.3 Karakteristik Pekerjaan di Pembibitan................................................................................14
BAB IV PENUTUP................................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................15
4.2 Saran..................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................16
LEMBAR KEGIATAN PRAKERIN...........................................................................................................17

DOKUMENTASI..................................................................................................................................24

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Praktik kerja industri sering disingkat dengan Prakerin. Prakerin merupakan bagian dari
Pendidikan dalam inovasi kejuruan di mana Siswa atau peserta didik melakukan praktik kerja
nyata atau dikenal dengan magang di Instansi.
Praktik kerja industri atau sering disingkat dengan prakerin mulai diberlakukan di
Indonesia berdasarkan kurikulum SMK edisi 1999 dipertegas dengan kurikulum SMK edisi
2004. Program yang dilaksanakan di Industri meliputi.
1. Praktikum dasar kejuruan yang dilaksanakan sebagian di Sekolah dan sebagian lainnya di
Industri. Praktik dasar kejuruan dapat dilaksanakan di Industri apabila Industri pasangan
memiliki fasilitas pelatihan memadai, namun apabila industri kurang memadai maka
praktikum sepenuhnya dilaksanakan di Sekolah.

2. Praktik keahlian produktif dilaksanakan di Industri dalam bentuk praktik kerja industri
(on the job training) berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa di
Industri atau Perusahaan. Menyadari akan pentingnya mengadakan program praktik kerja
industri sebagai faktor yang berdasarkan dalam bidang pendidikan untuk siswa atau siswi
sebagai kontribusi secara langsung mengenal sistem kerja kontrak.
Dalam praktik kerja industri kali ini Penulis akan melaporkan atau memaparkan kegiatan
selama pratik kerja industri di PT. Kuansing Farm. Kegiatan yang akan di paparkan yaitu
meliputi kegitan perawatan tanaman alpukat, sambung dini alpukat, dan pembibitan kelapa sawit.
1.2 Maksud dan Tujuan

Adanya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) tentunya memiliki beberapa maksud dan
tujuan, diantaranya sebagai berikut:
1. Menumbuhkan rasa kepercayaan diri, tanggung jawab dan keberanian siswi untuk
menghadapi dunia kerja yang nyata.
2. Melatih ketelitian siswi saat melakukan pekerjaan kelak di dunia kerja.
3. Meningkatkan keterampilan siswi untuk kelak dapat berguna di dunia kerja.
4. Melatih jiwa kepemimpinan agar kelak dapat menjadi pribadi yang tangguh ketika
menghadapi pekerjaan yang sebenarnya.

1
5. Melatih siswi untuk dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik, agar kelak tidak
terjadi masalah dengan rekan kerja ketika sudah memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
6. Melatih siswi agar dapat membaca situasi di tempat kerja yang sebenarnya. Melatih siswi
agar dapat mengambil keputusan apabila terdapat kendala di tempat kerja.

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin

Praktikan melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Kuansing Farm yaitu


Pembibitan Kelapa Sawit selama 3 (tiga) bulan dari bulan Januari-Maret, dan di tempatkan di
Sub Bagian pembibitan. Berikut uraian informasi mengenai tempat pelaksanaan program Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN):
Nama : Kuansing Farm
Alamat : Kebun Nenas, Jake, Kec. Kuantan Tengah, Kabupaten
Kuantan Singingi, Riau.
No. Telpon : 0811759123

2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah berdirinya perusahaan

Sejarah kuansing farm Pemilik yang bernama H. Ali rahman berniat utk menambah suatu
bidang usahaa dari sekian banyak nya usaha usaha nya yg sudah ada yaitu:yang bergerak di
bidang agro edu wisata dan niat beliau di mulai tahun 2013 yang pertama di tanam ubi kayu
dengan tujuan untuk membuat tepung tapioka untuk memenuhi kebutuhan perusahaan kayu
untuk membuat kertas. Setelah penanam dan di hitung kapasitas produksi antara kebutuhan dan
stok yang ada tidak terpenuhi jadi kerja sama batal. Makaa pemilik mempelajari kebutuhan buah
dan daging di Indonesia sangat kurang (masih ekspor yang besar) maka beliau merubah tanaman
di lokasi seluas 60 hektar menjadi Kebun buah dan sentral ternak dan inilah yg berjalan sampai
saat ini. Dengan mendapatkan penghargaan dari presiden jokowi adikarya pangan nusantara
tahun 2016.

3
2.2 Struktur Organisasi

STRUKTUR PENGURUS KEBUN


KUANSING FARM

KEPALA KEBUN
ALI RAHMAN

KEPALA DIVISI KEPALA DIVISI SAWIT


KEBUN SUHERMAN
EKY SANTO

PJ. KEBUN SAWIT, PJ. KEBUN SAWIT


KARET, MANGGIS, DAN KEBUN
DAN DURIAN LAINNYA
PJ. PEPAYA PJ. ALPUKAT, KERANI (WJT, SGT, GM, (KF, SEI
DURIAN, DAN IBUL) TEMBANG,
DAN NESPI INDRA ERPITAS RANTAU KASIH,
LENGKENG
TERNAK EKY
LTD, DLL)
SUHERMAN
ROMA

4
BAB III
KEGIATAN LAPANGAN

3.1 Perawatan Alpukat

A. Penyiraman
Penyiraman alpukat sangat penting di lakukan, karena tanaman alpukat tidak dapat hidup
tanpa air. Air di perlukan alpukat untuk hidup diantara nya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
cairan tanaman, pelarut usur hara di tanah dan masih banyak lagi. Tanaman alpukat dapat
tumbuh dengan baik pada curah hujan tinggi, yaitu berkisar antara 750-1.000 mm/tahun. Untuk
penyiraman sendiri di lakukakan pagi dan sore hari, namun itu tergantung juga dengan
kelembapan tanah, bila masih lembap tidak perlu di siram

B. Pemangkasan
Pemangkasan alpukat sangat berguna bagi tanaman. Pemangkasan dapat bertujuan untuk
menigkatkan produktivitas tanaman, mengurangi penguapan pada tanaman,dll.pemangkasan
alpukat di mulai ketika alpukat berumur 1 tahun setelah di tanam. Bagian yang akan dipangkas
ialah tunas air, tunas/cabang yang menggantung, tunas/cabang yang sakit, tunas cabang yang
mati, dan cabang yang tidak berproduktif lagi, cabang yang mengarak ke dalam.

C. Penyiangan
Penyiangan lahan alpukat dilakukan harus dilakukan secara rutin. penyiangan lahan di
lakukan 2 minggu sekali tergantung akan tumbuh nya gulma. Penyiangan gulma yang di lakukan
dengan menggunakan kimia dengan cara di semprot. Selain penyiangan lahan perlu di lakukan
pembuatan piringan juga, ini bertujuan untuk mencegah persaingan hara, menigkatkan efektivitas
penyerepan unsur hara. Ukuran piringan yaitu dengan jari-jari 50-60cm setelah di buat piringan,
piringan di beri mulsa.

5
D. Pengendalian hama

Contoh gambar; Lalat buah (Bactrocera sp.)

Hama pada tanaman perlu di lakukan penegendalian agar tidak terjadi gagal panen, dan
menurun kulitas buah. salah satu hama yang terdapat pada tanaman alpukat adalah lalat buah.
Serangan ini memiliki gejala sepeti terdapatnya bitnik-bintik seperti membusuk pada buah.
Pengendalian ini dapat di lakukan dengan secara kimia dengan teknik di semprot. Selain
menggunakan kimia dapat di lakukan secara mekanis dengan cara membuat sebuah perangkap
dengan bahan:
 Botol
 Pisau
 Kawat
 Kapas
 Umpan
Dengan langkah- langkah sebagai berikut
 Pertama-tama botol dilubangi dipinggir dan tutup botol dengan menggunakan pisau
 Ikat kapas berserta dengan umpan dengan kawat
 Masukkan kawat kedalam botol tersebut dengan guna mengikat umpan
 Lalu di gantung pada tempat yang di inginkan

6
Contoh gambar; perankap lalat buah

E. Pemupukan
Pemupukan alpukat dilakukan berdasarkan 4T, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan
tepat cara. Jenis pupuk yang di gunakan adalah pupuk oragnik cair dan pupunk kimia yaitu NPK
15-09-20. pemupukan oragnik dapat dilakukan 2 minggu sekali dengan dosis per batang 400ml,
sedangkan untuk kimia dengan dosis 300-400 gram/batang selama 6 bulan sekali. Cara
pemupukan kimia dapat di lakukan dengan cara di tabur di atas mediah olah, sedangkan untuk
organic dapat di lakukan dengan dikocor.

3.2 Perbanyakan tanaman Alpukat

A. Sambung dini alpukat


Sambung pucuk dini adalah kegiatan perbayakan gabungan anatara generative dan
vegetative buatan. Kegiatan dilakukan bertujuan untuk menggambungkan batang bawah dan
batang atas dari variteas yang diinginkan.
a. Alat dan bahan
- Pisau okulasi
- Gunting stek
- Plastik okulasi
- Plastik sungkup
- Batang atas (entreas)
- Batang bawah

b. Langkah kerja

- Kegiatan efektifnya di lakukan pada saat pagi hari dan sore hari

7
- Siapkan alat dan bahan berupa batang bawah,yang berumur 2-3 bulan batang atas atau
entres yang tidak terlalu tua mapun muda yang Panjangnya sekitar 5-10 cm, plastik
okulasi, plastik sungkup, gunting stek, dan pisau okulasi yang tajam
- Pilih batang bawah yang diameternya sama dengan batang atas (entres)
- Potong batang bawah setinggi ±20-30 cm dari permukaan tanah
- Belah batang bawah sepanjang 2-2,5 cm sehingga terbentuk celah
- Entres yang sudah disiapkan di potong daunnya dan disayat pada kedua sisinya
sepanjang celah pada batang bawahnya dengan bentuk lancip (seperti mata kampak)
- Lalu selanjutnya batang atas diselipkan pada celah batang bawah yang telah di belah
- Kemudian gunakan plastik okulasi dan di bungkus
- Setalah bagian di sambung di bungkus lalu diberi plastic sungkup
- Lalu letakkan tanaman pada tempat yang bersungkup karena avoda merupak tanama
yang cukup rentan
- Bibit dipelihara sampai sambungan nyatu selama 3 – 4 minggu

3.3 Pembibitan kelapa sawit

3.3.1 Definisi Pembibitan Kelapa Sawit


Pembibitan merupakan kegiatan awal dilapangan yang bertujuan untuk mempersiapkan
bibit siap tanam. Pembibitan harus disiapkan sekitar satu tahun sebelum penanaman di lapangan,
agar bibit yang ditanam tersebut memenuhi syarat, baik umur maupun ukurannya. Secara umum
pembibitan dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan budidaya pada benih tanaman tertentu
yang secara teknis dan/atau ekonomis tidak dapat ditanam langsung pada areal penanaman.
Pembibitan Kelapa Sawit merupakan sesuatu kegiatan budidaya pada benih (kecambah) dan/atau
hasil kultur jaringan kelapa sawit untuk menyiapkannya agar dapat hidup dan tumbuh
berkembang normal disertai dengan karakteristik yang dikehendaki (seleksi) saat ditanam di
areal penanaman. Tujuan dari pembibitan kelapa sawit ini adalah untuk menghasilkan bibit
berkualitas tinggi yang harus tersedia pada saat lahan tanaman telah selesai.

3.3.2 Tahap Pembibitan


Ada dua tahap dalam pembibitan kelapa sawit yakni pembibitan awal (Pre Nursery) dan
pembibitan utama (Main Nursery) yang penjelasannya sebagai berikut :
1. Pembibitan Awal
a. Penyiapan Bedengan dan Naungan

8
1) Ukuran bedengan 1,2 x 10 m, dengan jarak 0,8 m.
2) Menabur pasir sebagai alas bedengan setebal 2 cm, untuk mempercepat drainase.
3) Penyiapan naungan, untuk mencegah masuknya sinar matahari langsung dan menghindari
terbongkarnya tanah akibat hujan.
b. Media Tanam
1) Menggunakan tanah top soil untuk mengisi polybag. Tanah diayak dengan ayakan ukuran
2 cm.
2) Sebelum penanaman, media disiram lebih dulu.
c. Penanaman
Penanaman kecambah dapat dilakukan beregu (3 orang) dengan tugas :
1) Membuat lubang kecambah kedalaman 2-3 cm.
2) Memasukkan kecambah ke dalam lubang.
3) Menutup dan memadatkan tanah di sekeliling kecambah.

d. Pemeliharaan Bibit
a) Penyiraman

a) 2 kali sehari, setiap pagi dan sore


b) Setiap bibit memerlukan o,1-0,25 1/hari
b) Penyiangan (pengendalian gulma)
a) Penyaingan secara manual untuk rumput atau gulma lain (2 minggu sekali)
c) Konsolidasi bibit
a) Menambah tanah yang kurang
b) Menegakkan polybag yang miring
d) Pengendalian hama dan penyakit
Pengamatan harian untuk hama dan penyakit
a) Hama utama PN: semut, jangkrik, belalang, tikus.
b) Penyakit : Helminthosporium, Antrachnosa, Blast.
Pengendalian dengan bahan kimia harus eksra hati-hati.
e) Seleksi bibit
a) Bibit yang pertumbuhannya tidak normal, disingkirkan dan dibuat berita acara afkir.

9
b) Plumula yang tumbuh lebih dari satu pilihan yang terbaik.
f) Pemupukan
a) Pupuk urea 2 gram/1 air untuk 100 bibit.
b) Frekuensi seminggu sekali, mulai umur 4 minggu.

No. Uraian Norma Satuan Keterangan


20 HK/ha Manual
1 Persiapan lahan
6 JKT/ha Mekanis
Membuat bedengan 1,5 HK/bed Kapasitas 840
2 (I=1,2 m; jarak antar bibit/bed
bed=0,8 m)
Menabur pasir di 0,2 HK/bed 0,3 mᶟ /bed
3
bedengan
Meracun serangga di 1 HK/30bed Sevin 85 EC:
4
bedegan 5cc/1/bed
1 HK/bed 7 banbu/bed @6m +
5 Naungan
2-3 pelepah/naungan
1,5 mᶟ/HK Manual
6 Mengumpulkan tanah 8 JKT/ha Mekanis
Ayak tanah
3 mᶟ/HK 14x22 cm;
7 Mengisi polybag 400-500 bh/HK 200 lbr/kg; volume
1kg tnh/polybag
8 Menyusun polybag 1000 Bh/HK -
9 Seleksi kecambah 5000 Kecambah/HK -
10 Menanam kecambah 1000 Kecambah/HK -
Menyiram bibit PN 13000- bibit/HK
11 -
15000
12 Membuka naungan 5 bed/HK -
13 Menyiang 13500 bibit/HK 1x /2 minggu
14 Drainase 6-8 Ha/HK -

10
15 Pemupukan 8400 bibit/HK -
16 Konsolidasi bibit 4000 bibit/HK -
Pengendalian hama dan 8400 bibit/HK Monitoring
17
penyakit 10000 bibit/HK pengendalian manual
Seleksi bibit PN dan 5000 bibit/HK
18 -
bongkar bibit

2. Pembibitan Utama
a. Persiapan areal
1) Areal yang telah dibuka dibersihkan dan diratakan.
2) Pembuatan drainase mengikuti pipa sekunder dari jaringan penyiraman.
3) Pembuatan pagar keliling.
b. Pemancangan
1) Pemancangan dilakukan bila instalasi penyiraman telah selesai.
2) Jarak tanam 90x90x90 cm.

c. Pengisian media
1) Pengisian tanah dilakukan sampai 3 cm dari permukaan polybag.
2) Bobot polybag 20 kg.
3) Media perlu disiram air setiap hari, 5-10 hari sebelum transplanting.

d. Penanaman
1) Lubang dibuat sesuai dengan ukuran polybag kecil.
2) Media tanam perlu disiram hingga jenuh sehari sebelum transplanting.
3) Pada setiap lubang diberi NPKMg 15-15-6-4 sebanyak 5 gr.
4) Pengaturan letak bibit disesuaikan dengan jenis persilangan/kelompok.
5) Diusahakan dalam satu hari penanaman dilakukan untuk 1-2 jenis persilangan.

11
6) Setelah tanam, pengawas pembibitan melakukan pemetaaan bibitan.

e. Pemeliharaan bibit
1) Penyiraman
a) 2 kali sehari.
b) Kebutuhan air 2 liter/hari/polybag.
c) Menggunakan kepala gembor agar akar tidak terbongkar.
2) Penyiangan
a) Penyiangan dalam polybag (membersihkan gulma dan mencegah terbentuknya lapisan
kedap air).
b) Penyiangan di sekitar polybag untuk membersihkan vegetasi selain bibit kelapa sawit.
c) Tidak dibenarkan dengan khemis.
3) Pemberian mulsa
a) Mengurangi penguapan.
b) Mulsa diberikan dalam bentuk sisa tanaman atau cang-kang sawit.
4) Pemupukan
a) Menggunakan pupuk Majemuk NPKMg 15-15-6-4 dan 12-12-17-2.
b) Pemberian kompos 500-1000 gr/polybag.

5) Seleksi bibit
a) Bibit yang pertumbuhannya tidak normal atau sakit disingkirkan atau dimusnakan.
b) Dilaksanakan 3 tahap, yaitu bibit umur 3,8 dan sewaktu bibit akan dipindah ke lapangan.
6) Pengendalian hama dan penyakit
a) Pengamatan rutin 1 kali seminggu.
b) Hasil pengamatan ada gejala serangan dilakukan pengendalian.
c) Khusus bibit yang terkena penyakit menular seperti bercak daun dipisahkan (diisolasi).

No
. Uraian Norma Satuan Keterangan
1 Persiapan lahan 20 HK/ha Manual

12
6 JKT/ha Mekanis
2 Pagar 100 m/HK Bila perlu
3 Memancang 1000 pncng/HK -
1,5 mᶟ/HK Manual
4 Megumpulkan tanah
3 mᶟ/HK Ayak tanah
100-250 bh/HK 40x50 cm;
5 Mengisi polybag 18 lbr/Kg;
20 Kg tnh/polybag
6 Menyusun polybag 100-150 bh/HK -
2500- bh/HK
7 Lubang tanam -
3000
700- bibit
8 Mengecer bibit PN -
1000 PN/HK
bibit
9 Menanam bibit 250-400 -
PN/HK
2500- bibit/HK 2x/hari
10 Menyiram bibit
5000
5000- bibit/HK 2x/minggu
11 Menyiang
6000
12 Mulsa 2500 bibit/HK Bila perlu
13 Drainase 2-5 HK Bila perlu
2500- bibit/HK Mulai minggu ke 2
14 Pemupukan
3000
2000- bibit/HK
15 Konsolidasi -
5000
2500 bibit/HK Monitoring dan
Pengendalian hama dan
16 3000- bibit/HK pengendalian semprot
penyakit
6000
100-250 bibit/HK ± 1 minggu sebelum
17 Memutar polybag
pindah tanam
18 Seleksi bibit MN 3000- bibit/HK Umur 3,6,9 dan 12

13
5000 bulan

3.3.3 Karakteristik Pekerjaan di Pembibitan


2 (dua) kelompok besar jenis pekerjaan (di PN/MN):
A. Tahap persiapan
1) Persiapan kebun
2) Pengadaan bahan dan alat
3) Penyiapan media tanam
B. Tahap penanaman dan pemeliharaan
1) Penanaman
2) Pemeliharaan bibit
3) Perawatan kebun
4) Seleksi bibit
5) Pindah tanam

BAB IV

14
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Kegiatan pratek kerja industri yang telah di laksanakan sangat bermanfaat guna bekal ketika
terjun dalam dunia industri yang nyata
2. Kegiatan ini telah membuka wawasan baru dalam ilmu, teknologi, teknik, dan aturan dalam
kegiatan pertanian
3. Alat berperan dalam pembelajaran yang akan membuat suasana lebih menyenangkan, kreatif,
menarik, dinamis dan aktif.

4.2 Saran

1. Untuk kedepannya di harapkan adanya pemberian materi secara berkala

15
DAFTAR PUSTAKA

Elfianis, Rita.2020.Ilmu Pertanian. https://agrotek.id/syarat-tumbuh-tanaman-alpukat/

(n.d).2022. www.hextarfertilizerindonesia.com.
https://www.hextarfertilizerindonesia.com/lengkap-rekomendasi-pupuk-yang-pas-untuk-
tanaman-alpukat-anda/

Iskandar, L. (n.d.). Hasil Dan Pembahasan Konsep Pemupukan (4T) BPE Jenis Pupuk.
adoc.pub.https://adoc.pub/hasil-dan-pembahasan-konsep-pemupukan-4t-bpe-jenis-
pupuk.html

16
DOKUMENTASI

24
25

Anda mungkin juga menyukai