Anda di halaman 1dari 4

Nama: Debora Lobang

NIM: 18147201003

Tugas: Arang Aktif Dari Cangkang Kemiri

Mata Kuliah: Sintesis Material Anorganik

PEMBAHASAN

1. Pengertian

Arang aktif atau biasa merupakan suatu bahan berupa karbon amorf yang sebahagian
besar terdiri atas atom karbon bebas dan mempunyai permukaan dalam sehingga mempunyai
kemampuan daya serap yang baik (Surtamtomo 1997). Bahan ini mampu mengadsorpsi
anion, kation dan molekul dalam bentuk senyawa organik dan anorganik, baik berupa larutan
maupun gas (Pari, 1996). Arang aktif dapat dibedakan dari arang berdasarkan sifat pada
permukaannya. Permukaan pada arang masih ditutupi oleh deposit hidrokarbon yang dapat
menghambat keaktifannya, sedangkan pada arang aktif permukaannya relatif telah bebas dari
deposit sehingga mampu mengabsorpsi karena permukaannya luas dan pori-porinya telah
terbuka (Gomez-Serrano 2003). Karbon aktif dapat dibuat melalui dua tahap, yaitu tahap
karbonisasi dan aktivasi. Karbonisasi merupakan proses pengarangan dalam ruangan tanpa
adanya oksigen dan bahan kimia lainnya, sedangkan aktivasi diperlukan untuk mengubah
hasil karbonisasi menjadi adsorben yang memiliki luas permukaan yang besar. Aktivasi
adalah perlakuan terhadap arang yang bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara
memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekul permukaan sehingga arang
mengalami perubahan sifat, baik fisika atau kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar
dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi. (Wulandari,dkk, 2012).

Cangkang kemiri dapat diolah menjadi karbon aktif (zat penyerap) yang dapat
digunakan untuk menyerap limbah padatan yang terlarut dalam air, menghilangkan bau,
penyerapan zat warna, zat purifikasi, dan sebagainya. Karbon aktif dapat dibedakan dengan
karbon berdasarkan sifat pada permukaannya. Permukaan karbon masih ditutupi oleh deposit
hidrokarbon yang menghambat keaktifannya, sedangkan permukaan karbon aktif relatif telah
bebas dari deposit, permukaannya luas dan pori-porinya telah terbuka, sehingga memiliki
daya serap tinggi. Untuk meningkatkan daya serap karbon, maka bahan tersebut dapat diubah
menjadi karbon aktif melalui proses aktivasi.

2. Arang Aktif Cangkang Kemiri

Cangkang kemiri dapat diolah menjadi karbon aktif (zat penyerap) yang dapat
digunakan untuk menyerap limbah padatan yang terlarut dalam air, menghilangkan bau,
penyerapan zat warna, zat purifikasi, dan sebagainya.

Secara garis besar ada 3 tahapan pembuatan karbon aktif, yaitu :

1. Proses pengarangan/karbonisasi Karbonisasi atau pengarangan adalah suatu proses


pemanasan pada suhu tertentu dari bahanbahan organik dalam jumlah oksigen sangat
terbatas, biasanya didalam furnae. Proses ini menyebabkan terjadinya proses penguraian
senyawa organik yang menyusun struktur bahan membentuk methanol,uap-uap asam asetat,
tar-tar dan hidrokarbon. Material padat yang tinggal setelah karbonisasi adalah karbon dalam
bentuk arang dengan area permukaan spesifik yang sempit (Cheresmisinoff,1993).

2. Proses Aktivasi Proses aktivasi dilakukan untuk memperbesar luas permukaan total
karbon hasil dari pemanasan karbonisasi dengan melakukan pelepasan hidrokarbon yang
melekat pada arang sehingga daya serapnya bertambah.Pengaktifan karbon dari hasil
pengarangan dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Aktivasi Thermal Aktivasi thermal adalah proses aktivasi yang melibatka adanya gas
pengoksidasi seperti udara pada temperatur rendah,uap,CO2, atau aliran gas pada temperatur
tinggi (Pohan,1993).

b. Aktivasi Kimia Aktivasi kimia merupakan suatu proses aktivasi yang menggunakan bahan-
bahan kimia yang telah ada dalam karbon ataupun sengaja ditambahkan untuk menguraikan
material selulosa secara kimia. Beberapa bahan kimia yang paling umum digunakan sebagai
aktivator yaitu CaCl2, MnCl2, ZnCl2, Ca(OH)2, H2SO4, H3PO4, NaOH dan lain-lain.

3. Proses dehidrasi Proses penghilangan air pada pasta karbon, melalui pemanasan dengan
oven pada suhu 2000C selama 1 jam. Sehingga didapatkan karbon aktif kering yang siap
digunakan.
3. Analisis Arang Aktif Cangkang Kemiri

Arang aktif dari cangkang kemiri harus melalui proses adsorpsi.

Proses adsorpsi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Sifat fisis dan kimiawi, adsorbate (fase terserap) missal : ukuran molekul-molekul,
polaritas molekul, komposisi kimiawi dan lain-lain.

2. Sifat fisis dan kimiawi adsorben misalnya luas permukaan ukuran pori-pori, komposisi
kimia dan lain-lain.

Permukaan karbon masih ditutupi oleh deposit hidrokarbon yang menghambat


keaktifannya, sedangkan permukaan karbon aktif relatif telah bebas dari deposit,
permukaannya luas dan pori-porinya telah terbuka, sehingga memiliki daya serap tinggi.
Untuk meningkatkan daya serap karbon, maka bahan tersebut dapat diubah menjadi karbon
aktif melalui proses aktivasi.

3. Sifat dari fase cairan seperti pH dan temperatur.

4. Konsentrasi dari fase terserap untuk fase cair.

5. Waktu kontak antara fase terserap dengan fase yang diserap.

Kemampuan daya serap karbon aktif tergantung kepada luas permukaan partikel dan
kemampuan tersebut dapat menjadi lebih tinggi jika karbon aktif diaktivasi dengan
menggunakan bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Pada
konsentrasi 20 dan 40 ppm penyerapan terjadi mengalami kenaikan, hal ini menunjukan
bahwa ruang-ruang kosong arang terisi oleh zat warna, artinya pori-pori dari arang aktif
berikatan dengan zat warna sehingga belum diperoleh keadaan setimbang. Pada konsentrasi
80 ppm dan 100 ppm mengalami penurunan daya serap, hal ini terjadi karena pada
konsentrasi yang tinggi, jumlah zat warna dalam larutan tidak sebanding dengan banyaknya
adsorben sehingga penyerapannya mengalami penurunan. Konsentrasi zat warna
berhubungan dengan sisi aktif yang terdapat pada permukaan arang aktif, dimana jika jumlah
sisi aktif arang aktif lebih besar dibandingkan jumlah zat warna maka efisiensi penyerapan
akan tinggi hingga jumlah sisi aktif dengan jumlah zat warna sama
4. Manfaat dan Fungsi Carang Aktif Cangkang Kemiri

Arang aktif tempurung kemiri dapat digunakan sebagai komponen media tumbuh
tumbuhan yang berfungsi untuk meningkatkan total organik karbon dan mengurangi
biomassa mikrobia, respirasi, dan agregasi serta pengaruh pembekuan cahaya pada tanah,
karena arang aktif dapat menyerap dan menyimpan panas (Weil et al. 2003) serta
memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah, sehingga dapat merangsang pertumbuhan
akar dan memberikan habitat untuk pertumbuhan semai tanaman (Gusmailina et al. 2002).

Pemanfaatan arang aktif tempurung kemiri (Aleurites moluccana L. Willd) sebagai


adsorben zat warna naphtol yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik, kondisi optimum
yang meliputi pH, waktu kontak dan konsentrasi adsorpsi serta kapasitas adsorpsi arang aktif
tempurung kemiri (Aleurites moluccana L. Willd) terhadap zat warna naphtol.

Penelitian mengenai penggunaan karbon aktif dari tempurung kemiri sebagai


adsorben dilakukan oleh Ronny (2016) memanfaatkan arang aktif tempurung kemiri untuk
menurunkan kadar Besi (Fe) pada air sumur gali.

Nuryanto E dkk., (2018) melakukan pemurnian minyak kelapa sawit mentah di mana
dengan massa adsorben sebesar 12,5% dapat menurunkan kandungan asam lemak bebas pada
minyak dan dengan massa sebanyak 7,5% menghasilkan parameter warna terendah.

Anda mungkin juga menyukai