Anda di halaman 1dari 5

ATURAN PENULISAN RUJUKAN DAN DAFTAR PUSTAKA

1.1 Pengertian
Rujukan adalah catatan daftar bahan-bahan dari buku, makalah, majalah, surat kabar, atau
tulisan lainnya yang dirujuk atau dikutip langsung ke dalam tulisan.

Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar
sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke
bawah. Menurut Gorys Keraf (1997 : 213) yang dimaksud dengan daftar kepustakaan atau
bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap.
Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali
pada sumber aslinya.

1.2 Fungsi
Fungsi rujukan yaitu mempermudah penguji, penyunting dalam meneliti dan melakukan
verifikasi silang antara teks dan sumber referensi yang dirujuk oleh penulis.

Fungsi daftar pustaka adalah sebagai berikut:


1. Membantu pembaca mengenal ruang lingkup studi penulis.
2. Memberikan informasi kepada pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang lebih
lengkap dan mendalam daripada kutipan yang digunakan oleh penulis.
3. Membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk studinya.

1.3 Penulisan Rujukan


Penulisan rujukan pustaka dilakukan dengan sistem Harvard. Untuk pencantuman dalam
uraian yang melibatkan nama penulis berjumlah lebih dari dua maka digunakan nama belakang
penulis pertama diikuti dengan dkk. (diikuti dengan titik). Jika artikel ditulis oleh dua orang,
nama belakang kedua penulis harus dicantumkan.

1. Penulis tunggal:
- Mautuka (2015) menyatakan …
- Menurut Mautuka (2015), …
- …… meningkatkan elastisitas polimer (Mautuka, 2015).
2. Penulis dua orang:
- Padahala dan Duka (2017) menyatakan ….
- Menurut Padahala dan Duka (2017), ....
- … gugus yang mengikat kation logam (Padahala dan Duka, 2017).
3. Penulis lebih dari dua orang hanya ditulis nama belakang penulis pertama:
- Kurang dkk. (2015) menyatakan …..
- Menurut hasil penelitian dari Kurang dkk. (2015), ....
4. Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli:
- Dalam Huan (2010), Zang dan Yu menyatakan....
- Menurut Zang dan Yu dalam Huan (2010), ....

Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda. Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang
ditulis oleh pengarang yang sama pada tahun yang berbeda, pengacuan ditulis sesuai urutan
tahun terbit, misalnya: Buana (1991, 2001) atau (Buana 1991, 2001). Tahun terbit yang satu
dengan yang berikutnya dipisahkan oleh koma dan spasi.

1.3.1 Pengarang yang sama pada tahun sama. Rujukan pustaka untuk pengarang yang
sama pada tahun yang sama dilakukan dengan menambahkan huruf a untuk yang
pertama, b untuk yang kedua, dan seterusnya setelah tahun. Contoh: Koly (2015a) atau
(Koly, 2015a). Penambahan huruf a, b, dan seterusnya didasarkan pada urutan waktu
publikasi, dari yang paling awal sampai yang paling akhir.
1.3.2 Pengarang dengan nama keluarga sama pada tahun yang sama. Pengarang dengan
nama keluarga sama melakukan publikasi di tahunyang sama maka diberi tanda a,b,
dan seterusnya sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas. Contoh:
Saragih (2018a) atau (Saragih, 2004a) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Siahaan
A tahun 2004. Saragih (2004b) atau (Saragih, 2004b) untuk sumber pustaka yang ditulis
oleh Siahaan B pada tahun 2004.
1.3.3 Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama . Bila dua penulis memiliki
nama keluarga yang sama menulis bersama, maka nama penulis tersebut ditulis
keduanya. Contoh: Fessenden dan Fessenden (1992) atau (Fessenden dan Fessenden,
1992).
1.3.4 Lembaga sebagai pengarang. Nama lembaga yang dirujuk sebagai nama penulis
sebaiknya ditulis dalam bentuk singkatannya. Merujuk tulisan yang diterbitkan tahun
1999 oleh Biro Pusat Statistik, maka ditulis BPS (1999) atau (BPS, 1999). Dalam daftar
putaka, penulis untuk dokumen negara dipakai ‘anonim’.
1.3.5 Tulisan tanpa nama pengarang. Rujukan tanpa pengarang kadang ditulis sebagai
Anonim (1990) atau (Anonim, 1990) dan dalam Daftar Pustaka ditulis [Anonim],
namun sebaiknya penggunaan kata Anonim ini dihindari.
1.3.6 Rujukan pustaka ganda. Bila dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda dirujuk
sekaligus, maka penulisan rujukan didasarkan pada urutan tahun penerbitannya.
Contoh: (Martopo dan Mitchell 1994; Kleiman et al. 1995; Soemarwoto 1996b;
Mitchell et al. 2000). Pada rujukan ini digunakan titik koma dan spasi untuk
memisahkan pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yang berbeda.
1.3.7 Pustaka sekunder. Rujukan sumber (pustaka sekunder), maka rujukan terdiri dari
nama pengarang dan tahun penerbitan asal dan nama penulis dan tahun penerbitan
pustaka sekunder, dipisahkan dengan kata dalam. Contoh: (Gounstone, 1988, dalam
Hamilton, 2001) atau Gounstone (1988) dalam Hamilton (2001). Pada daftar pustaka,
artikel yang ditulis adalah dari sumber pustaka skunder. Rujukan terhadap pustaka yang
tidak pernah dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari.

1.4 Penulisan Daftar Pustaka


Pustaka yang ditulis hanya yang benar-benar diacu dalam naskah, tidak diperbolehkan
menulis pustaka yang dipakai sebagai bahan bacaan yang tidak ada dalam naskah. Penulisan
daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad dari nama belakang penulis pertama. Daftar
pustaka ditulis dengan jarak 1 spasi. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak
satu spasi.

3.9.1 Penulisan pustaka


1. Pustaka dalam bentuk Buku dan Buku Terjemahan:

Buku. Penulis, tahun, judul buku (harus ditulis miring) volume (jika ada), edisi (jika
ada), nama penerbit dan kota penerbit.

Buku Terjemahan. Penulis buku terjemahan, tahun buku terjemahan, judul buku
terjemahan (harus ditulis miring), (diterjemahkan dari penulis buku asli, tahun buku asli,
judul buku asli, volume buku asli (jika ada), edisi buku asli (jika ada), nama penerbit
buku asli, kota penerbit buku asli), volume buku terjemahan (jika ada), edisi buku
terjemahan (jika ada), nama penerbit buku terjemahan dan kota penerbit buku
terjemahan.
Artikel dalam Buku: Penulis artikel, tahun, judul artikel (harus ditulis miring). Dalam
nama editor, judul buku (harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), nama
penerbit dan kota penerbit.

2. Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah: Penulis, tahun, judul artikel,
nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan resmi (Abbreviation), nomor
(volume), halaman.
3. Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah: Artikel dalam prosiding
seminar: Penulis, tahun, judul artikel, Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring),
tanggal, kota seminar.
4. Pustaka dalam bentuk Skripsi/Tesis/Disertasi: Penulis, tahun, judul skripsi,
Skripsi/Tesis/Disertasi (harus ditulis miring), nama penerbit (prodi/program pasca
sarjana fakultas universitas), kota
5. Pustaka dalam bentuk Dokumen paten: Penemu, tahun, judul paten (harus ditulis
miring), paten Negara, Nomor.

CATATAN :

a. Nama penulis lebih dari satu kata. Penulisannya menggunakan nama keluarga atau nama
utama diikuti dengan koma dan singkatan nama-nama lainnya masing-masing diikuti titik.
Contoh : Rosalina Yuliana Kurang ditulis : Kurang, Y.R.,
Feronika Padahala ditulis : Padahala, F.,
b. Nama yang diikuti dengan singkatan Nama utama atau nama keluarga yang diikuti dengan
singkatan, ditulis sebagai nama yang utuh.
Contoh : Mawardi A.I. ditulis : Mawardi, A.I.
William D. Ross Jr., ditulis Ross Jr, W.D.
c. Nama dengan garis penghubung Nama yang lebih dari dua kata tetapi merupakan kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dirangkai dengan garis penghubung.
Contoh : Ronnie McDouglas ditulis : McDouglas, R.
Hassan El-Bedewi ditulis : El-Bedewi, H
d. Penulisan gelar kesarjanaan Gelar kesarjanaan dan gelar lainnya tidak boleh dicantumkan
dalam penulisan nama, kecuali dalam ucapan terima kasih atau prakata.
e. Gunakan istilah “anonim” untuk referensi tanpa nama penulis. Contoh. Dokumen
Pemerintah/Negara.
f. Gunakan singkatan nama jurnal dari jurnal rujukan. Contoh: indonesian journal of
chemistry disingkat Indo. J. Chem (singkatan jurnal dapat dilihat di google
“abbreviation”
g. Dalam daftar pustaka, semua nama penulis harus dicantumkan tidak boleh menggunakan
dkk. atau et al.
Contoh:

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2004, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. Bab I Pasal
4 Air Tanah.
Anonim, 2006, Air Minum Dalam Kemasan. SNI.01-3553-2006, Badan Standar Nasional,
Jakarta.
Behbahani, M., Najafi, F., Amini, M.M., Sadeghi, O., Bagheri, A., and Hassanlou, P.G.,
2014, Solid phase extraction using nanoporous MCM-41 modified with 3,4-
dihydroxybenzaldehyde for simultaneous preconcentration and removal of
gold(III), palladium(II), copper(II) and silver(I), J. Ind. Eng. Chem., 20 (4), 2248–
2255.
Denta. S., Agus. H., dan Tamrin., 2015, Produksi Biogas dari Campuran Kotoran Sapi dengan
Kotoran Ayam. Jurnal Teknik Pertanian., 4(2), 127-136.
Dewi, T.K., Dewi, C.K., 2014, Pembuatan Gas Bio dari Serbuk Gergaji Kotoran Sapi, dan
Larutan EM4, Jurnal Teknik Kimia., 20(1), 1-9.
Fahmiati, Nuryono, dan Narsito., 2006, Termodinamika adsorpsi Cd(II), Ni(II), dan Mg(II)
pada silika gel termodifikasi 3-merkapto-1,2,4-triazol, Indo. J. Chem., 6(1): 52-55.
Gaffar, E.Z., Wardhana, D.D., dan Widarto, D.S. 2012. Studi Geofisika Terpadu di Lereng
Selatan G. Ungaran, Jawa Tengah, dan Implikasinya Terhadap Struktur Panas bumi.
(Online) (http://www.repository.ugm.com.pdf, diakses 15/11/17).
Kusnaedi, 2010, Mengolah Air kotor untuk Airminum. Swadaya: Jakarta.
Mobubung, E.B., 2018, Pengaruh Variasi Kotoran Ternak Dan Air Terhadap Kualitas Nyala
Api Biogas. Skripsi, Universitas Tribuana Kalabahi, Kalabahi.
Putra, H., Satyarno, I., dan Wijatna, A.B., 2008, Penggunaan Pasir Besi dari Kulon Progo
dengan Berat Jenis 4,311 untuk Mortar Perisai Radiasi Sinar Gamma, Forum Teknik
Sipil No. XVIII, Yogyakarta, 3 September 2008.
Reinhard, M. and Drefahl, A., 1999, Handbook for Estimating Physicochemical Properties of
Organic Compounds, 2nd Ed., A WileyInterscience Publication, New York.
Ricki, M.M., 2005. Kesehatan Lingkungan, Graha Ilmu: Yogyakarta.
Shabbir, S., Lee, Y., and Rhee, H., 2015, Au(III) catalyst supported on a thermoresponsive
hydrogel and its application to the A-3 coupling reaction in water, J. Catal., 322, 104–
108.
Sulistyorini, L., 2014. Pelapisan magnetit dengan silika termodifikasi amino. Skripsi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Indriyanti, N.Y., Nuryono., and Narsito., Kajian adsorpsi-desorpsi Au(III) dalam sistem
Au/Cu/Ag pada kolom hibrida merkapto-silika, SN-KPK III, Surakarta, 7 Mei 2011.

Anda mungkin juga menyukai