MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013
REVISI 2017
JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN
Penanggung Jawab
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dr. Ir. Ahmad Hadadi, M.Si.
Pengarah
Kepala Balai Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah
Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd.
Tenaga Ahli
Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum. (UPI)
Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd. (UPI)
Dr. H. Usep Kuswari, M.Pd. (UPI)
Dr. Dedi Koswara, M.Hum. (UPI)
vi
Sunda atau bahasa daerah lain seperi Melayu-Betawi di daerah Depok dan Bekasi
serta Bahasa Cirebon di wilayah Cirebon dan Indramayu. Bahasa-bahasa tersebut
termasuk bahasa daerah yang hidup di Propinsi Jawa Barat sesuai dengan Peraturan
Daerah Jawa Barat No. 5/2003 tentang Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah
yang kemudian diubah menjadi Perda No. 14/2014.
Sebagai Kurikukulum Tingkat Daerah Muatan Lokal yang bengacu pada
Kurikulum Nasional, KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda berbasis
Kurikulum 2013 dilakukan revisi pada tahun 2017. Revisi tersebut berkaitan dengan
perumusan KD dan pemetaan materi ajar bahasa daerah memperimbangkan
keragaman lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola komunikasi yang
berkembang di lingkungan masyarakat.
Revisi Kurikulum ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat,
yang untuk kepeningan regional Jawa Barat disusun berdasarkan Pergub Jabar Nomor
69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada
Jenjang Pendidikan Dasar dan menengah di Jawa Barat, dan Surat Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 819/8653-Setdisdik tanggal 20 Pebruari
2017 tentang Tim Pengembang Kurikulum Mulok Bahasa dan Sastra Sunda
Terima kasih kepada Tim Ahli dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
Jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang telah berkenan melakukan revisi
Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Sunda berbasis Kurikulum
2013. Semoga semua ini dapat dirasakan manfaatnya oleh dunia pendidikan
kita.
vii
K ATA PENGANTAR
KEPALA BALAI
PENGEMBANGAN BAHASA DAN KESENIAN DAERAH
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
viii
Kendala lain yang juga sering disuarakan oleh masyarakat dan para guru
adalah idak meratanya kurikulum diberlakukan di seiap satuan pendidikan karena
berbagai hal, kendai Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Daerah telah ditetapkan penggunaannya melalui Pergub. Kriik juga muncul dari
masyarakat berkaitan dengan kekeliruan bahan ajar dan karakter Kurikulum Muatan
Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang cenderung terlalu meniru
struktur kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut di atas, perlu adanya upaya untuk
merevisi dan mengembangkan kembali Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Daerah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun
sebelum revisi dilakukan, diperlukan landasan konseptual yang jelas menyangkut apa
saja yang harus menjadi perimbangan im review. Diperlukan poko-pokok pikiran
yang jelas untuk nani digunakan oleh im pengembang Kurikulum Muatan Lokal
Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai landasan bekerja.
Buku ini merupakan dokumen kurikulum ingkat daerah Provinsi Jawa Barat
yaitu Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Berbasis
Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Dokumen kurikulum diharapkan dapat dijadikan
pedoman pembelajaran muatan lokal bahasa dan sastra Sunda pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah di Jawa Barat, terhitung mulai tahun pelajaran
2017/2018.
Semoga buku ini ada kemanfaatan di dalamnya dan pada akhirnya akan
membawa pada perbaikan dalam pembinaan, pengembangan dan pelestarian
bahasa dan sastra daerah melalui jalur pendidikan di Jawa Barat.
ix
D AFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 29
Lampiran 1: SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
SUNDA SMA/SMK/MA/MAK ............................................... 30
A. Pengertian SIlabus ....................................................................... 30
B. Komponen Silabus ........................................................................ 30
C. Pengembangan Silabus ................................................................ 31
x
Lampiran 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/SMK/MA/MAK MATA PELAJARAN BAHASA
DAN SASTRA SUNDA ........................................................ 59
A. Batasan ....................................................................................... 59
B. Komponen RPP ............................................................................ 59
C. Prinsip Penyusunan RPP .............................................................. 60
D. Langkah Penyusunan RPP ........................................................... 61
xi
BAB I
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 26 26 26
C. Kelompok Peminatan
I Peminatan Matemaika dan Ilmu-ilmu Alam
1. Matemaika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1. Geograi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
3. Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
III Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Sastra Daerah 3 4 4
3. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
4. Bahasa dan Sastra Asing
3 4 4
Lainnya
5. Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Pelajaran yang tersedia per minggu 71 82 82
Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu 44 46 46
3. Bacaan Wajib
C. FUNGSI
Standar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan
bagi guru-guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Sunda sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan,
keterampilan, serta sikap berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram
secara terpadu.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini disusun dengan
mempertimbangkan kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan
sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi
pada fungsi mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai (1) sarana pembinaan
sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan
budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4)
sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk
berbagai keperluan; (5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana
pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda).
D. TUJUAN
Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran
bahasa dan sastra Sunda yang secara umum agar peserta didik mencapai
tujuan-tujuan berikut.
KELAS X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
KELAS XI
3.3. Menganalisis isi, pola penyajian, 4.3. Menyusun teks berita berdasarkan
dan unsur kebahasaan teks pengamatan atau hasil wawancara
berita dari media massa cetak sesuai dengan struktur dan kaidah
atau elektronik. kebahasaan.
KELAS XII
3.6. Menganalisis isi, struktur dan 4.6. Menulis arikel sederhana berbahasa
unsur kebahasaan teks arikel Sunda dengan memperhaikan
berbahasa Sunda. struktur dan penggunaan kaidah
kebahasaan.
Keterangan:
Pada prinsipnya kompetensi bahasa dan sastra Sunda untuk peserta
didik SMA/SMK/MA/MAK relatif sama. Akan tetapi, pemilihan KD dan materi
pokok di SMK/MAK disesuaikan dengan vokasional, kondisi, dan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah masing-masing.
Bagi SMK/MAK yang melaksanakan empat tahun akademik, pendidik
dapat memilih enam KD dan materi yang berfokus pada praktek dan unjuk
kerja berbahasa Sunda yang berkaitan dengan kekhasan vokasional sekolah.
Misalnya: (a) menulis laporan, (b) menyusun berita, (c) mendemonstrasikan
panata acara, (d) menulis aksara Sunda, (e) mendemonstrasikan biantara, (f)
menulis artikel, dan (g) mengkreasikan kawih.
A. PENGERTIAN SILABUS
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk
ke dalam desain pembelajaran perencanaan pembelajaran yang mengacu
kepada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan
Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran.
B. KOMPONEN SILABUS
Di dalam lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa silabus paling sedikit memuat beberapa
komponen, yakni:
1. Identitas mata pelajaran (misalnya: Bahasa dan Sastra Sunda);
2. Identitas sekolah, diisi dengan satuan pendidikan dan kelas (SD/Kelas
I);
C. PENGEMBANGAN SILABUS
Pengembangan Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
isik serta psikologis peserta didik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
31
Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia,
misi dan orientasi Kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan
dengan tujuan khusus agar peserta didik memiliki kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang, seperti
tampak pada gambar 1.
Gambar 1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
33
34
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan sebagai berikut ini.
4.1 Menerjemahkan • Struktur kalimat - Menerjemahkan teks berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Sunda
teks ke dalam - Bagian pembuka atau sebaliknya dengan memperhaikan unsurkebahasaan
bahasa Sunda - Bagian Eusi - Memilih/menggunakan padanan kata dengan tepat
atau sebaliknya - Bagian Penutup - Membacakan hasil Terjemahan
dengan • Unsur Kebahasaan - Mengoreksi hasil Terjemahan dengan teman sebangku atau
memperhaikan - Diksi kelompok
unsur - EYD Basa Sunda - Menyuning/memperbaiki teks Terjemahannya
kebahasaan dan - Tatakrama bahasa
rasa bahasa Sunda
• Topik
Teks wangun prosa/puisi
3.2 Menganalisis • Fungsi sosial - Memilih teks babad/sajarah Sunda
isi, struktur, - Memahami struktur kebahasaan teks babad/sejarah Sunda.
dan unsur Meneladani Nilai moral - Memahami seiap kejadian sejarah dalam teks babad/ sajarah Sunda
kebahasaan dan pendidikan dalam - Menemukan keterkaitan antara tokoh dan kejadian sejarah dengan
teks babad/ teks babad/sejarah Sunda kenyataan daerah setempat
sejarah Sunda. yang diimplementasikan - Menentukan galur teks babad/ sajarah Sunda
dalam kehidupan sehari-
hari
4.2. Menyajikan isi • Struktur kebahasaan - Meringkas isi teks babad/sejarah Sunda, sesuai dengan struktur dan
teks babad/ - Bubuka unsur kebahasaan.
sejarah Sunda - Eusi - Mengoreksi hasil ringkasan isi teks babad/sejarah Sunda, dengan
dengan - panutup teman sebangku atau kelompok
memperhaikan - Menceritakan kembali isi teks babad/sejarah Sunda.
struktur • Unsur Kebahasaan
dan unsur - Diksi
kebahasaan. - EYD Basa Sunda
- Tatakrama bahasa
Sunda
• Topik
Teks babad/sejarah
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Sunda
35
36
3.3. Menganalisis
• Fungsi sosial - Membaca dan mengamai beberapa contoh teks wawancara
isi, struktur,
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
3.7 Menganalisis isi, • Fungsi sosial - Membaca dan mengamai teks sajak yang mengandung berbagai
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
unsur, struktur macam kosa kata, dan idiom yang merupakan kekayaan bahasa Sunda.
dan aspek Menerapkan idiom,
kosakata dan bahasa - Menyimak dan menampilkan salah satu sajak dengan menggunakan
kebahasaan
dalam menampilkan berbagai macam media.
sajak.
sajak. - Bertanya jawab tentang aspek kebahasaan yang terdapat dalam sajak.
4.7 Menampilkan • Struktur Teks - Menampilkan salah satu sajak dengan cara (membaca, deklamasi,
sajak dengan musikalisasi, dramaisasi)
cara membaca,
- Teks sajak berisi kosa - Melakukan releksi tentang proses dan hasil belajarnya
men- kata, dan idiom.
deklamasikan,
- Tema, nada, pilihan kata
dramaisasi
(diksi), rasa, amanat
atau
musikalisasi. • Unsur Kebahasaan
- Isilah khusus terkait
dengan idiom dan
kosa kata, bahasa yang
muncul pada teks sajak
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, dan
tanda baca.
• Topik
kekayaan bahasa Sunda.
(idiom, kosa kata) dalam
penampilan sajak
3.8 Menganalisis • Fungsi sosial - Mengamai teks dan tayangan aksara Sunda melalui media
bentuk dan Lambang jai diri serta pembelajaran.
ipe aksara rasa bangga dalam - Mengideniikasi ciri-ciri, pengerian, jenis, tujuan, sistemaika dan
Sunda sesuai melestarikan tradisi teknik-teknik aksara Sunda.
dengan kaidah- Sunda. - Mengkonirmasi hasil temuan sementara dan menanyakan/
kaidahnya.
berkonsultasi kepada guru tentang sistemaika dan kaidah-kaidah
• Struktur Teks
penulisan yang benar.
4.8 Mendemonstrasi- - Ciri aksara Sunda
kan aksara - Bentuk aksara Sunda - Menulis teks pendek yang menggunakan aksara Sunda sesuai dengan
Sunda sesuai - Kaidah aksara Sunda kaidah-kaidahnya.
dengan kaidah- • Unsur Kebahasaan - Mengkomunikasikan pengalaman penyusunan teks aksara Sunda di
kaidahnya. antaranya berupa kesan-kesan, komentar, permasalahan.
- Diksi
- Ejaan dan tanda baca. - Melakukan releksi tentang proses dan hasil belajarnya.
• Topik
Aksara Sunda yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KELAS XI
Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karaktersitik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
41
42
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan sebagai berikut ini.
3.1 Menganalisis isi, struktur, • Fungsi Sosial: - Membaca dan mengideniikasi bentuk carita
serta unsur kebahasaan Nilai moral dan pendidikan buhunwawacan sebagai warisan budaya Sunda.
peikan cerita wawacan. yang bisa yang bisa - Memahami isi wawacan yang disimak baik dari segi isi
diimplementasikan dalam maupun unsur kebahasaan.
4.1 Mentransformasikan kehidupan sehari-hari. - Menemukan dan mengumpulkan isilah-isilah khusus
cerita wawacan ke yang terdapat dalam teks wawacan.
dalam prosa atau • Struktur teks: - Menggali informasi dan membandingkan bentuk carita
mengkreasikan - Struktur wawacan. buhun (dongéng, carita pantun, wawacan, carita
ke dalam bentuk - Bentuk wawacan (prosa, naskah jeung guguritan).
pertunjukan (seperi dramaisasi). - Menyusun peikan téks wawacan dengan cara
beluk, jemblungan, memparafrase teks ke dalam bentuk prosa atau
dramaisasi). • Unsur Kebahasaan: dramaisasi.
- Isilah khusus yang - Menyajikan peikan teks wawacan hasil mengkreasi
ditemukan di dalam teks. siswa dalam bentuk pertunjukan (seperi beluk,
- Parafrase wawacan jemblungan, dramaisasi).
sesuai dengan ejaan yang - Melakukan releksi tentang proses dan hasil belajar.
tepat.
• Topik
Wawacan yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
3.2 Menganalisis isi, struktur • Fungsi Sosial: - Membaca teks Carita pondok.
dan unsur kebahasaan Nilai moral dan pendidikan - Menanyakan dan mengumpulkan isilah-isilah khusus
carita pondok. yang bisa yang bisa yang ditemukan di dalam teks Carita pondok.
diimplementasikan dalam - Mengideniikasi ciri-ciri Carita pondok.
4.2 Menulis carita pondok kehidupan sehari-hari. - Menganalisis unsur sastra yang terdapat di dalam
sederhana dengan • Struktur Teks Carita pondok.
memperhaikan - Ciri-ciri carita pondok. - Menyusun kerangka Carita pondok .
struktur dan kaidah - Unsur Sastra (unsur- - Menulis karangan Carita pondok menjadi sebuah
kebahasaan. unsur intrinsik dan karangan yang utuh dengan memperhaikan struktur
ektrinsik cerita). dan kaidah kebahasaan.
• Unsur Kebahasaan: - Melakukan releksi tentang proses dan hasil belajar.
- Diksi
- Pakeman basa
- Ejaan dan tanda baca.
- Paduan paragraf.
- Kesesuaian antara tema
dan isi.
- Kalimat langsung dan
idak langsung.
• Topik
LAMPIRAN-LAMPIRAN
3.5 Menganalisis isi, struktur, • Fungsi Sosial: - Membaca dan mengamai teks biantara.
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
dan unsur kebahasaan Menumbuhkan sikap saling - Mendikusikan tentang aspek kebahasaan (isilah-isilah
teks biantara. menghormai sesama. yang dianggap sulit, purwakani, dan gaya basa) yang
4.5 Mendemonstrasikan • Teks Biantara terdapat dalam teks biantara.
biantara dengan • Struktur - Mencari dari berbagai sumber mengenai teks biantara
memperhaikan - Bubuka (salam yang bisa dijadikan referensi pembelajaran.
kesantunan dan bubuka, mukadimah, - Merancang dan menyusun teks biantara.
penggunaan kaidah pangwilujeng ka nu - Menyajikan teks biantara dengan memperhaikan
bahasa. haladir) penggunaan kaidah basa.
- Eusi - Menanggapi tampilan Biantara dalam konteks
- Panutup (Sandak- penggunaan bahasa.
sunduk ménta hampura, - Melakukan releksi tentang proses dan hasil belajar.
du’a, salam panutup)
• Unsur Kabasaan
- Tatakrama basa
- Diksi
- Paduan paragraf
• Topik
Biantara yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
3.6 Menganalisis isi, struktur - Membaca dan mengamai teks biograi.
• Fungsi Sosial:
dan unsur kebahasaan - Mendiskusikan unsur-unsur teks biograi.
Nilai moral dan pendidikan
teks biograi. - Menggali informasi tentang biograi dari berbagai
yang bisa yang bisa
4.6 Menulis teks biograi referensi.
diimplementasikan dalam
sederhana dengan - Menulis biograi berdasarkan unsur-unsur biograi
kehidupan sehari-hari.
memperhaikan struktur dengan memperhaikan penggunaan kaidah bahasa.
• Teks Biograi
dan penggunaan kaidah - Mengevaluasi hasil biograi.
• Struktur
bahasa. - Melakukan releksi tentang proses dan hasil belajar.
- Unsur-unsur Biograi
- Karakterisik teks
biograi
• Unsur Kebahasaan
- Diksi
- Ejaan dan penggunaan
tanda baca.
- Paduan paragraf
• Topik
Biograi yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
47
48
3.7 Menganalisis isi, struktur, • Fungsi Sosial - Membaca dan mengamai teks/naskah drama.
Mendikusikan tentang aspek kebahasaan (isilah-isilah
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karaktersitik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan sebagai berikut ini.
3.3 Menganalisis isi, • Fungsi sosial - Menyimak dan atau membaca dengan seksama contoh
struktur, dan unsur peikan carita pantun.
Nilai moral dan
kebahasaan peikan pendidikan yang bisa - Mengideniikasi bentuk carita pantun.
carita pantun. diimplementasikan dalam
4.3 Mengkreasikan - Bertanya jawab isi yang terkandung pada carita pantun.
kehidupan sehari-hari.
carita pantun - Menganalisis unsur kebahasaan carita pantun.
secara lisan/tulisan • Struktur Teks
- Mengkreasikan carita pantun secara lisan/tulisan
(seperi drama, - Jenis Rajah
(seperi drama, carita pondok, puisi).
carita pondok, - Monolog
puisi) dengan - Dialog - Melakukan releksi tentang proses dan hasil belajarnya
memperhaikan - Galur carita pantun
struktur dan kaidah • Unsur Kebahasaan
kebahasan.
- Isilah khusus terkait
dengan carita pantun.
- Diksi
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, dan
tanda baca.
• Topik
Peikan carita pantun yang
dapat menumbuhkan
perilaku yang termuat di
KI.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.4 Menganalisis isi, • Fungsi sosial - Mengideniikasi unsur-unsur novel dengan cermat.
struktur, dan unsur Nilai moral dan - Memahami isi novel dengan telii.
kebahasaan novel. pendidikan yang bisa - Menganalisis bahasa yang dipergunakan serta unsur
diimplementasikan dalam intrinsik dalam novel dengan telii.
4.4 Menyajikan hasil kehidupan sehari-hari.
analisis novel melalui - Menginterpretasikan isi novel sesuai dengan kaidah-
berbagai media • Struktur Teks kaidahnya.
(seperi bagan, - Ciri novel
- Menyajikan hasil analisis novel melalui berbagai media
cerita bergambar, - Unsur sastra (intrinsik &
(seperi bagan, cerita bergambar, animasi)
animasi) dengan ekstrinsik)
memperhaikan • Unsur Kebahasaan - Melakukan releksi tentang proses dan hasil belajarnya.
struktur dan kaidah - Diksi
kebahasaan. - Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, dan
tanda baca.
- Kalimat langsung dan
idak langsung.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
• Topik
Peikan novel yang dapat
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI.
53
54
3.5 Menganalisis isi, • Fungsi sosial - Mengamai contoh sisindiran untuk mengetahui fungsi
struktur, dan Menemukan makna dan sosial.
unsur kebahasaan nilai-nilai kehidupan - Membaca contoh sisindiran.
sisindiran. yang terkandung dalam - Secara berkelompok menganalisis unsur-unsur
4.5 Menyusun dan sisindiran sisindiran untuk mengetahui fungsi sosial.
menampilkan - Mendiskusikan isi sisindiran yang dibacanya untuk
sisindiran secara • Struktur Teks mengetahui fungsi sosial.
lisan/tulisan sesuai - Aturan penulisan - Menyusun dan menampilkan sisindiran, dengan ucapan
dengan konteks dan dan tekanan kata yang benar.
fungsi sosialnya. - Guru lagu - Melakukan releksi tentang proses dan hasil belajarnya
- Guru Wilangan
- Padalisan
- Pada
• Unsur Kebahasaan
- Pilihan kata (diksi)
- Ucapan, makna kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca.
• Topik
Menyusun dan
menampilkan sisindiran
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.6 Menganalisis isi, • Fungsi sosial - Membaca teks arikel dengan memperhaikan ciri dan
struktur dan unsur Nilai moral dan tema pada arikel.
kebahasaan teks pendidikan yang bisa - Bertanya-jawab tentang ciri-ciri arikel.
arikel berbahasa diimplementasikan dalam - Menjelaskan ciri-ciri arikel dengan telii dan sistemais.
Sunda. kehidupan sehari-hari.
4.6 Menulis arikel - Menentukan tema teks arikel secara tepat dan
sederhana • Struktur Teks bertanggug jawab.
berbahasa - Jenis arikel - Menyusun kerangka pembuatan arikel secara
Sunda dengan - Ciri arikel sistemais.
memperhaikan - Struktur arikel - Menulis arikel sederhana berbahasa Sunda sesuai
struktur dan • Unsur Kebahasaan dengan kerangka yang telah dibuat.
penggunaan kaidah - Diksi - Melakukan releksi tentang proses dan hasil belajarnya.
kebahasaan. - Ejaan dan tanda baca.
- Paduan paragraf
- Kesesuaian isi dengan
tema.
• Topik
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
57
A. BATASAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, eisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan isik serta psikologis peserta
didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali
pertemuan atau lebih.
B. KOMPONEN RPP
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses,
komponen RPP terdiri atas:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7. Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi;
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai;
LAMPIRAN-LAMPIRAN
59
D. LANGKAH PENyUSUNAN RPP
RPP merupakan panduan yang akan diimplementasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Inti dalam RPP adalah rencana kegiatan
pembelajaran.
1. Penetapan Identitas RPP
Identitas RPP mencakup komponen:
a. Identitas sekolah
b. Identitas matapelajaran
c. Tema (khusus untuk SD/MI)
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu
2. Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Penetapan KD dan penyusunan indikator pencapaian kompetensi
KD dipilih dan ditetapkan berdasarkan KI-KD, kemudian dijabarkan
menjadi indikator pencapaian kompetensi. Rumusan indikator
disusun menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan ranah
kompetensi pengetahuan (kognitif) dan ranah kompetensi keterampilan
(psikomotor).
4. Penyusunan materi pembelajaran
Materi pembelajaran disusun dengan memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
5. Pemilihan dan penetapan metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai.
6. Pemilihan dan penetapan media pembelajaran
Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran dipilih dan ditetapkan
sesuai dengan materi pembelajaran dan situasi pembelajaran.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
61
mengevaluasi, hingga mencipta. Keterampilan diperoleh melalui
kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta.
c. Kegiatan Penutup
1) Menyusun releksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
serta memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
2) Merumuskan rencana kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
3) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
9. Penyusunan penilaian hasil pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik (authenticassesment) yang menilai kesiapan peserta didik,
proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan
belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring
(nurturant effect) pada aspek sikap.
a. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan
sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai
dengan Standar Penilaian Pendidikan.
b. Penilaian proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat: (1) lembar pengamatan, (2) angket
sebaya, (3) rekaman, (4) catatan anekdot, dan (5) releksi.
c. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat:
(1) tes lisan/perbuatan dan (2) tes tulis. Tes tulis berbentuk uraian
atau esai.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses menggali informasi melalui berbagai fakta, menanya
konsep, berdiskusi atas fakta dan konsep, menginterprestasi mengaso-
siasi dan mengomunikasikan, peserta didik dapat:
1. Membaca, menyimak dan memahami teks carita wayang
2. Menjelaskan isi carita wayang
3. Mengamati kaidah-kaidah carita wayang
4. Menceritakan kembali carita wayang
LAMPIRAN-LAMPIRAN
63
C. Materi Pembelajaran
Fakta:
• Berbagai contoh teks carita wayang dari berbagai sumber
Konsep:
• Ciri-ciri, pengerian, perbedaan jenis, tema, dan tujuan carita wayang
• Struktur carita wayang
• Unsur-unsur carita wayang
Prinsip:
• Karakterisik carita wayang
• Ciri-ciri kebahasaan dalam carita wayang
• Isilah-isilah dalam pagelaran wayang
Prosedur:
• Langkah-langkah penyusunan teks carita wayang
• Proses penyajian laporan hasil penyusunan téks carita wayang
•
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran: Saintiik
2. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Inkuiri
3. Tenknik Pembelajaran: Ceramah, Praktek, Diskusi
F. Sumber Pembelajaran
1. Durahman, Duduh. 1984. Catetan Prosa Sunda. Bandung: Medal
Agung.
2. Lembaga Basa jeung Sastra Sunda.1983. Kamus Umum Basa
Sunda. Bandung: Tarate.
3. Rahmat Tauik Hidayat, spk.2005. Peperenian Urang Sunda.
Bandung: Kiblat
4. http://tekadpangestu.wordpress.com/ diakses dan diunduh 06
Desember 2013
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
• Guru memberi salam, berdoa bersama, kemudian
bertegur sapa dengan peserta didik; Bagaimana kabar
kalian hari ini? sudah siapkah belajar?Siapa saja yang
idak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini?
• Guru melakukan pengkondisian KBM; mengecek
kebersihan kelas minimal di sekitar meja dan kursi
tempat duduk peserta didik.
• Guru memberikan informasi tentang materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan (carita wayang)
• Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, 15
Pendahuluan
tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran menit
yang akan dilaksanakan.
• Apersepsi (membimbing peserta didik dalam kesatuan
persepsi untuk mengideniikasi kaidah-kaidah carita
wayang) dan Moivasi (menumbuhkan kepercayaan
diri peserta didik agar mereka terampil menganalisis
teks carita wayang serta mengemukakan temuan,
pandangan, dan pertanyaan-pertanyaan yang ingin
diajukan).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
65
• Seiap peserta didik mencermai (mengamai dan
menganalisis naskah yang dibacanya) dan melakukan
catatan kecil hasil penemuan analisis teks yang akan
didiskusikan antar kelompok nani.
• Secara individu, hasil temuan peserta didik berupa
ideniikasi-ideniikasi tentang analisis isi, kaidah-
kaidah, struktur, jenis, tema dan sistemaika carita
wayang berdasarkan naskah dan tayangan media yang
dicermainya.
• Antarpeserta didik dalam kelompok saling
mengkonirmasi dan bertanya tentang analisa isi, jenis
dan tema teks carita wayang masing-masing untuk
dibahas jika ada perbedaan temuan.
• Dari berbagai pertanyaan dan penyataan yang muncul,
kelompok melakukan klasiikasi kaidah-kaidah carpon
dan mendeinisikan dasar temuannya.
• Kelompok mengkonirmasi hasil temuan sementara
dan menanyakan/berkonsultasi kepada guru tentang
sistemaika dan kaidah-kaidah penulisan yang benar.
• Beberapa indikator pertanyaan peserta didik di
antaranya tentang ciri-ciri dan unsur-unsur carita
wayang.
• Peserta didik mencoba merumuskan struktur teks
carita wayang yang dikajinya, dan membahasnya
seraya bertukar temuan bersama anggota kelompok.
• Menguraikan sistemaika teks carita wayang dari
naskah yang dikajinya, dengan bertukar informasi atau
melakukan konirmasi dengan kelompok lain.
• Peserta didik mencoba menyimpulkan atau
melegiimasi atas temuan kajian naskah yang
dibahasnya.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
• Peserta didik merespon salam dan dilanjutkan
dengan pengondisian kelas.
• Tanya jawab tentang karakterisik teorikal carita
wayang pada pertemuan sebelumnya.
• Peserta didik menerima informasi tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya (karakterisik
teorikal carita wayang) dengan pembelajaran yang 20
Pendahuluan akan dilaksanakan (penyusunan teks carpon). menit
• Peserta didik menerima informasi kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
• Tanya jawab tentang evaluasi pembelajaran
sebelumnya, serta pemberian moivasi untuk KBM
yang selanjutnya.
• Peserta didik mengamai dan meninjau kembali
rumusan karakterisik carita wayang.
• Peserta didik mengamai langkah-langkah prosedural
penyusunan teks carita wayang dari guru.
• Guru memberikan batasan jenis teks carita wayang
yang akan disusun oleh peserta didik (bentuk
ringkasan, transliterasi, atau penggalan).
• Secara individu peserta didik mempersiapkan data
atau referensi acuan untuk penyusunan teks carita
wayang.
• Masing-masing peserta didik dipersilakan
mengemukakan pendapat atau pandangannya
mengenai pilihan jenis dan carita wayang yang 60
Ini
diambilnya. menit
• Masing-masing peserta didik dipersilakan
mengemukakan kesulitan atau permasalahan yang
mungkin imbul atas pilihan jenis dan tema carita
wayang yang diambilnya.
• Masing-masing peserta didik mulai menganalisis dan
menyusun teks carita wayang dengan menggunakan
teks carita wayang pada KBM sebelumnya sebagai
pembanding.
• Masing-masing peserta didik mencoba menyusun
teks carita wayang sesuai dengan kaidah-kaidah atau
sistemaika teorikal carita wayang.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
• Masing-masing peserta didik memilih dan memilah
diksi serta kalimat-kalimat dalam teks carita wayang
sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaan yang benar
• Peserta didik menganalisis hasil penyusunan teks baik
dari segi tata bahasa, sistemaika, dan isi teks carita
wayang.
• Peserta didik mengedit atau menyuning teks masing-
masing guna tahap penyelasaian akhir (inishing).
• Selama kegiatan berlangsung, guru berperan akif
sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran
peserta didik.
• Peserta didik mengumpulkan hasil project teks carita
wayang kepada guru.
• Peserta didik mengkomunikasikan pengalaman
penyusunan teks carita wayang di antaranya berupa
kesan-kesan, komentar, permasalahan, ataupun hal-
hal lainnya.
Pertemuan 3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
• Peserta didik merespon salam dan dilanjutkan
dengan pengondisian kelas.
• Tanya jawab tentang kajian teorikal perkembangan
pagelaran wayang pada pertemuan sebelumnya.
• Peserta didik menerima informasi tentang 20
Pendahuluan
keterkaitan pembelajaran sebelumnya (penyusunan menit
teks carita wayang) dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan (menceritakan kembali isi carita
wayang pada sebuah pagelaran wayang).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
69
• Umpan balik antarpeserta didik dan antara
peserta didik dengan guru tentang evaluasi proses
pembelajaran.
10
Penutup • Mengingatkan atau mempersiapkan peserta didik
menit
untuk tehnis-tehnis KBM mendatang.
• Menutup atau mengakhiri KBM seraya mengucapkan
salam.
H. Penilaian
Bentuk dan Instrumen Penilaian:
a. Tes tulis bentuk uraian
b. Penilaian tugas
1. 3 4 4 3 3 3,33 83
2.
3.
4.
5.
1. 3 4 4 3 3,33 81
2.
3.
4.
5.
6.
7.
....
(.................................) (.......................................)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
71
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
72 MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SMA/SMK/MA/MAK