Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa dewasa , sudah tak dapat dielak kan lagi bahwa minat untuk belajar
seseorang akan mudah sekali naik turun. Agar minat untuk belajar ini senantiasa tetap
naik dalam waktu ke waktu, maka setiap siswa harus memiliki keinginan untuk tetap
terus belajar. Agar keinginan untuk tetap terus belajar itu ada dan semakin meningkat
frekuensinya, maka setiap siswa tentu saja harus memiliki motif-motif tertentu yang
menyebabkan ia harus tetap semangat belajar.
Keseluruhan motif-motif yang menjadikan seseorang menjadi semangat belajar
ini, secara umum dapat dikatakan sebagai motivasi. Maksud dari motivasi disini
adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan
untuk mencapai tujuan tertentu.Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Belajar adalah  perubahan tingkah laku secara relative permanen dan
secara potensial terjadi sebagai hasil dari  praktek atau penguatan yang dilandasi
tujuan untuk mencapai tujuan tertentu
Berdasarkan pengertian motivasi tersebut, sudah sangat jelas bahwa motivasi
dalam proses belajar sangat penting. Karena yang dibicarakan adalah proses belajar,
maka manfaat motivasi tidak hanya dirasakan oleh siswa, namun juga oleh seorang
guru. Melalui pengetahuan tentang motivasi, seorang guru dapat mengetahui dan
memahami motivasi belajar siswa di kelas, bahakan dapat juga membantu sisiwa
untuk meningkatkan motivasinya.Mengingat pentingnya pengetahuan akan motivasi,
maka pembahasan mengenai motivasi belajar dirasa perlu untuk diangkat.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar?
2. Apa unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar?
3. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut;
1. Mengetahui pengertian dari motivasi belajar.
2. Mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar.
3. Mengetahui upaya-upaya meningkatkan motivasi belajar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI MOTIVASI BELAJAR


1. Motivasi Menurut Para ahli
a. Soeharto dkk
Pendapat lain juga mengatakan bahwa motivasi adalah “ keadaan dalam
diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan untuk
mencapai tujuan”
b. Sardiman
Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “ daya
penggerak yang telah menjadi aktif”
c. Drs. M. Dalyono
Motivasi adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu
pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar
d. Ngalim Purwanto
Motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu
organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau
perangsang (incentive).Tujuan adalah yang membatasi/menentukan tingkah
laku organisme itu.
e. Mc. Donald
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adannya tujuan.
2. Belajar Menurut Para Ahli
a. Nasution, dkk
Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang
memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil
dari terbentuknya respon utama, dengan sarat bahwa perubahan atau
munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan
atau oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal.
b. Sudjana
Belajar adalah suatu proses yamg ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang. Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya, pemahamannya, sikap

2
dan tingkah lakunya, keterampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya
penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.
c. Djamarah
Belajar adalah “suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari”.
d. Slameto
Belajar adalah ”merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”.
Istilah motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.Bahkan motif dapat
diartikan sebagai suatu kondisi kesiapsiagaan.Dalam kegiatan belajar,
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah
kegiatan belajar, sehingga diharapkkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat
diperlukan di dalam kegiatan belajar, tidak akan mungkin melakukan aktifitas
belajar.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (1) kebutuhan, (2)
dorongan, dan (3) tujuan.
Dari uraian di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari
dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan
dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
1. Pengertian motivasi
Berbicara mengenai pengertian motivasi sungguh sudah sangat
banyak defenisi yang dikemukakan oleh para ahli psikologi, untuk itu
mari kita lihat terlebih dahulu arti motivasi secara etimologinya. Secara
etimologi, motif atau dalam bahasa Inggris motive, berasal dari motion
yang  berarti “gerakan” atau “sesuatu yang bergerak”. Jadi istilah motif
erat berkaitan dengan gerak yakni gerakan yang dilakukan oleh manusia
atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Motif disini

3
psikologiberarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenagauntuk
terjadinya suatu tingkah laku. Sebenarnya, motivasi merupakan istilah
yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh proses gerakan termasuk
situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dari dalam diri individu,
tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan atau akhir dari gerakan
atau perbuatan. Namun dengan demikian motivasi dapat diartikan
sebagai:
1) Dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara disadari atau tidak
disadari, untuk melakukan tindakan dengantujuan tertaentu.
2) Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok
orang untuk bergerak melakukan sesuatu kaerana ingin mencapai
tujuan yang diinginkan.

2. Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah
untuk mengerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan
kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan
mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru tujuan motivasi adalah
untuk menggerakan atau memacu para siswa agar mempunyai keinginan
dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga tujuan
pendidikan sesuai dengan yang diinginkan dan yang diharapkan serta apa
yang telah ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Tindakan motivasi akan
dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh orang yang
dimotivasi serta sesuai dengan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu,
setiap orang yang memberikan motivasi harus mengenal dan memahami
latarbelakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan
dimotivasi.

4
B. JENIS MOTIVASI BELAJAR
1. Motivasi intrinsik,
Timbul dari dalam diri individu, misalnya keinginan untuk mendapat
keterampilan tertentu, memperolah informasi dan pengertian, mengembangkan
sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, keinginan diterima oleh orang lain.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:
a. Adanya kebutuhan
b. Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri
c. Adanya cita-cita atau aspirasi.
Ada 2 jenis motivasi intrinsik:
a. Determinasi diri
Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan
sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan
eksternal.Di sini, motivasi internal dan minat intrinsik dalam tugas sekolah
naik apabila murid punya pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung
jawab personal atas pembelajaran mereka.
b. Pilihan personal
Pengalaman optimal ini berupa perasaan senang dan bahagia yang
besar.Pengalaman optimal ini kebanyakan terjadi ketika orang merasa
mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu
aktivitas.Pengalaman optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam
tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu
mudah.
2. Motivasi ekstrinsik
Timbul akibat adanya pengaruh dari luar individu yang mendorongnya
untuk melakukan kegiatan belajar.Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan
suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar
seperti hadiah, pujian, ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian orang mau melakukan sesuatu.Perlu ditegaskan, bukan
berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting.
Seperti yang diungkapkan oleh Bligh (1971) dan Sass (1989), motivasi
siswa dalam belajar dipengaruhi oleh :
a. ketertarikan siswa pada mata pelajaran.
b. persepsi siswa tentang penting atau tidaknya materi tersebut
c. semangat untuk meraih pencapaian

5
d. kepercayaan diri siswa
e. penghargaan diri siswa
f. pengakuan orang lain
g. besar kecilnya tantangan
h. kesabaran
i. ketekunan
j. tujuan hidup yang hendak siswa capai.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
a. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar hendaknya seorang guru menjelaskan
mengenai Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang akan dicapai siswa. Tidak
cukup sampai di situ saja, tapi guru juga bisa memberikan penjelasan tentang
pentingnya ilmu yang akan sangat berguna bagi masa depan seseorang, baik
dengan norma agama maupun sosial. Makin jelas tujuan, maka makin besar
pula motivasi dalam belajar.
b. Hadiah
Berikan hadian untuk siswa-siwa yang berprestasi. Hal ini akan sangat
memacu siswa untuk lebih giat dalam berprestasi, dan bagi siswa yang belum
berprestasi akan termotivasi untuk mengejar atau bahkan mengungguli siswa
yang telah berprestasi. Hadiah di sini tidak perlu harus yang besar dan mahal,
tapi bisa menimbulkan rasa senag pada murid, sebab merasa dihargai karena
prestasinya.Kecuali pada setiap akhir semester, guru bisa memberikan hadiah
yang lebih istimewa (seperti buku bacaan) bagi siswa ranking 1-3. 
c. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang
telah dicapai sebelumnya. 
d. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan
atau pujian.Tentunya pujian yang bersifat membangun. Bisa dimulai dari hal
yang paling kecil seperti, “beri tepuk tangan bagi si Budi…”, “kerja yang
bagus…”, “wah itu kamu bisa…”.

6
e. Hukuman
Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah
diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.Hukuman di sini hendaknya
yang mendidik, seperti menghafal, mengerjakan soal, ataupun membuat
rangkuaman. Hendaknya jangan yang bersifat fisik, seperti menyapu kelas,
berdiri di depan kelas, atau lari memutari halaman sekolah. Karena ini jelas
akan menganggu psikis siswa.
f. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta
didik, khususnya bagi mereka yang secara prestasi tertinggal oleh siswa
lainnya.Di sini guru dituntut untuk bisa lebih jeli terhadap kondisi anak
didiknya.Ingat ini bukan hanya tugas guru bimbingan konseling (BK) saja,
tapi merupakan kewajiban setiap guru, sebagai orang yang telah dipercaya
orang tua siswa untuk mendidik anak mereka. 
g. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
Ajarkan kepada siswa cara belajar yang baik, entah itu ketika siswa
belajar sendiri maupun secara kelompok. Dengan cara ini siswa diharapkan
untuk lebih termotivasi dalam mengulan-ulang pelajaran ataupun menambah
pemahaman dengan buku-buku yang mendukung. 
h. Menggunakan metode yang bervariasi
Guru hendaknya memilih metode belajar yang tepat dan berfariasi, yang
bisa membangkitkan semangat siswa, yang tidak membuat siswa merasa
jenuh, dan yang tak kalah penting adalah bisa menampung semua
kepentingan siswa. Sperti Cooperative Learning, Contectual Teaching &
Learning (CTL), Quantum Teaching, PAKEM, mapun yang lainnya. Karena
siswa memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda satu sama lainnya. Ada
siswa yang hanya butuh 5 menit untuk memahami suatu materi, tapi ada
siswa yang membutuhkan 25 menit baru ia bisa mencerna materi. Itu contoh
mudahnya. Semakin banyak metode mengajar yang dikuasai oleh seorang
guru, maka ia akan semakin berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa. 

7
C. FUNGSI MOTIVASI DALAM BELAJAR
Guru bertangung jawab melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil dengan
baik. Keberhasilan ini bergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi belajar
siswanya.
Secara garis besar Oemar Hamalik (1992) menjelaskan ada tiga fungsi motivasi,
yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

D. UNSUR-UNSUR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR


Menurut Suciati & Prasetya (2001) dalam Nursalam & Efendi, Ferry (2008)
beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal
1. Cita-Cita dan Aspirasi
Cita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah semangat
sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam belajar. Sedangkan aspirasi
merupakan harapan atau keinginan seseorang akan suatu keberhasilkan atau
prestasi tertentu. Aspirasi mengarahkan aktivitas peserta didik untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Cita-cita dan aspirasi akan memperkuat
motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik, karena terwujudnya cita-cita
akan mewujudkan aktualisasi diri. Cita-cita yang bersumber dari diri sendiri
akan membuat seseorang berupaya lebih banyak yang dapat diindikasikan
dengan:
1) sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
2) kreativitas yang tinggi,
3) berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah dialami,
4) berusaha agar teman dan guru memiliki kemampuan bekerja sama,
5) berusaha menguasai seluruh mata pelajaran,

8
6) beranggapan bahwa semua mata pelajaran penting
2. Kemampuan Peserta Didik
Kemampuan peserta didik akan mempengaruhi motivasi belajar.
Kemampuan yang dimaksud adalah segala potensi yang berkaitan dengan
intelektual atau inteligensi. Kemampuan psikomotor juga akan memperkuat
motivasi

3. Kondisi Peserta Didik


Kondisi yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik adalah
kondisi secara fisiologis dan psikologis. Kondisi secara fisiologis yang
mempengaruhi motivasi belajar yaitu:
1) Kesehatan
Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses
belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu,
selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing,
mengantuk sehingga seseorang untuk dapat belajar dengan baik harus
mengusahakan badannya tetap terjamin dengan cara istirahat, tidur,
makan seimbang, olahraga secara teratur, rekreasi dan ibadah yang
teratur.
2) Panca indera
Panca indra yang berfungsi dengan baik terutama penglihatan dan
pendengaran akan berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang.
Keadaan Psikologis peserta didik yang mempengaruhi motivasi belajar
yaitu:
a) Bakat
b) Intelegensi
c) Sikap
d) Persepsi
e) Minat
f) Unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran
2. Faktor eksternal
1. Kondisi Lingkungan Belajar
Kondisi lingkungan belajar dapat berupa lingkungan sosial dan
lingkungan non sosial.
1) Lingkungan social

9
a) Lingkungan Sosial Sekolah
Lingkungan sosial sekolah seperti dosen, administrasi dan
teman-teman dapat mempengaruhi proses belajar. Hubungan
harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi untuk belajar lebih
baik di sekolah.Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan
juga dapat menjadi pendorong peserta didik untuk belajar.

b) Lingkungan Sosial Masyarakat


Lingkungan sosial masyarakat berpengaruh terhadap motivasi
belajar peserta didik. Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya
peserta didik dalam masyarakat yang meliputi kegiatan peserta didik
dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat.
c) Lingkungan Sosial Keluarga
Hubungan antar anggota keluarga yang harmonis, suasana rumah
yang tenang, dukungan dan pengertian dari orang tua, kebiasaan-
kebiasaan yang baik dalam keluarga akan mempengaruhi motivasi
belajar peserta didik.
2) Lingkungan non Sosial
a) Lingkungan Alamiah
Lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang sejuk, tidak
panas, suasana yang tenang akan mempengaruhi motivasi belajar
b) Faktor Instrumental
Sarana belajar seperti gedung sekolah, alat-alat belajar
mempengaruhi kemauan peserta didikuntuk belajar

3) Upaya Pengajar dalam Pembelajaran


Pengajar atau dosen merupakan salah satu stimulus yang sangat
besar pengaruhnya dalam memotivasi peserta didik untuk belajar.

10
E. PENTINGNYA MOTIVASI DALAM BELAJAR
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi
belajar adalah sebagai berikut:
1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir,
2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan
teman sebaya,
3. Mengarahkan kegiatan belajar,
4. Membesarkan semangat belajar,
5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja, siswa
dilatih untuk menggunakan kekuatannya sehingga dapat berhasil.

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bemanfaat bagi guru, manfaat itu
sebagai berikut:
1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa,
2. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa,

F. PRINSIP-PRINSIP DALAM MOTIVASI BELAJAR


Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang.Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi.Tidak ada motivasi
berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-
prinsip motivasi belajar tidak hanya sekedar diketahui,  tetapi harus diterangkan
dalam aktivitas belajar mengajar.
Beberapa prinsip motivasi yang diterapkan dalam belajar (Djamarah, 2002 : 118),
sebagai berikut :
1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
2. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
3. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

Kenneth H Hover (Oemar Hamalik, 2003:163) mengemukakan prinsip- prinsip


motivasi belajar sebagai berikut :

11
1. Pujian akan lebih efektif daripada hukuman,
2. Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang mendasar)
tertentu yang harus mendapat kepuasan,
3. Motivasi yang berasal dari dalam individu akan lebih efektif daripada motivasi
yang dipaksakan dari luar,
4. Terhadap perbuatan yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan usaha
pemantauan,
5. Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain,
6. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi,
7. Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang
lebih besar untuk mengerjakan daripada apabila tugas-tugas tersebut dipaksakan
oleh guru,
8. Pujian-pujian yang datang dari luar kadang diperlukan dan cukup efektif untuk
merangsang minat,
9. Teknik dan proses belajar yang bervairasi cukup efektif untuk memelihara minat
siswa,
10. Manfaat minat yang dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis,
11. Kegiatan-kegiatan yang kurang merangsang akan diremehkan oleh siswa yang
tergolong pandai,
12. Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar,
13. Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat menimbulkan kesulitan belajar,
14. Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka frustasi secara cepat
menuju ke demoralisasi,
15. Setiap siswa memiliki tingkat frustasi yang berbeda,
16. Tekanan kelompok kebanyakan efektif dalam motivasi daripada tekanan dari
orangtua atau guru,
17. Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid.

G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI


Ada 8 faktor diperkirakan berpengaruh terhadap pembentukan motivasi belajar:
1. Faktor Pengetahuan
Seseorang harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang detail perbuatan
belajar yang sedang dipertimbangkan. Misalnya, ia sedang ingin mengikuti
pelatihan bahasa inggris disela-sela kuliahnya. Maka, ia harus memiliki

12
pengetahuan untuk mempertimbangkan untung ruginya, berapa lama? berapa
biayanya?dan sebagainya.
2. Faktor Kebutuhan untuk Belajar
\ Untuk dapat termotivasi, seseorang juga harus tahu apakah kegiatan yang
akan dilakukan itu menjanjikan kepemilikan suatu kompetensi yang
dibutuhkannya untuk menghindari sesuatu yang tidak dikehendakinya, atau untuk
mendatangkan kepuasan kepada dirinya.
3. Faktor Kemampuan Melakukan Kegiatan Belajar
Jika seseorang merasa mampu untuk melakukan suatu kegiatan dan ia
memperkirakan bahwa kemungkinan keberhasilannya tinggi, ia akan lebih
termotivasi untuk ikut serta dalam kegiatan itu.
4. Faktor Kesenangan Terhadap Ide Melakukan Kegiatan Belajar
Rasa senang dapat timbul jika dirinya pernah mengalami sendiri kesenangan
dan kepuasan dari perbuatan dan hasil belajarnya. Untuk dapat membuat
pertimbangan dengan baik, ia perlu memiliki informasi tentang pengalaman
orang lain, dan pengalaman dirinya sendiri.
5. Faktor Pelaksanaan Kegiatan Belajar
Setelah seseorang memutuskan untuk melakukan suatu kegiatan, maka ia
akan mempertimbangkan kembali faedah dari kegiatan yang ia lakukan tersebut.
6. Faktor Hasil Belajar
Mempertimbangkan hasil kegiatan sementara juga merupakan salah satu
pertimbangan untuk termotivasi melanjutkan kegiatan tersebut.
7. Faktor Kepuasan Terhadap Hasil Belajar
Setelah mengetahui hasil dari kegiatan tersebut, seseorang akan merasakan
kepuasan atau sebaliknya. Kepuasan yang dimaksud adalah bagaimana kegiatan
tersebut dapat memberi perubahan yang berarti pada dirinya.
8. Faktor Karakteristik Pribadi dan Lingkungan
Karakteristik pribadi adalah faktor kemampuan diri seseorang untuk
membuat perhitungan yang benar tentang keadaaan pengetahuan, kebutuhan,
kesenangan, kemampuan, dan kepuasan. Sebab perhitungan yang salah akan
menghasilkan keputusan yang salah, sehingga merugikan diri sendiri dan orang
lain, begitupun sebaliknya.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi motivasi adalah adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk
bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki
motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri.
Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar
hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi
yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah
motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Motivasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.Tanpa motivasi
belajar, sulit untuk mengharapkan prestasi belajar yang baik.Oleh karena itu, dengan
memahami pengertian motivasi dan mengetahui cara-cara peningkatan motivasi
diharapkan dapat menerapkan pada kehidupan sehari-hari sehingga bisa menikmati
tugas-tugas belajar, mencapai keberhasilan dalam studi, karir serta kehidupan
selanjutnya.

B. Saran
Guru harus mennciptaan kondisi pembelajaran yang aktif, kretif dan
menyenangkan agar siswa lebih termotivasi dan tertarik untuk belajar, serta
penggunaan media pembelajaran atau alat peraga agar siswa lebih ceria dan merasa
senang dalam belajar.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sarjanaku.com/2011/05/motivasi-belajar-siswa.html
http://taufikudin.wordpress.com/2013/01/10/pengertian-motivasi-belajar-siswa-menurut-
para-ahli-definisi/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/
http://kelompok16bgr.wordpress.com/pengaruh-motivasi-belajar-terhadap-hasil-belajar-
siswa

15

Anda mungkin juga menyukai