Anda di halaman 1dari 14

TUGAS : Keperawatan Dasar II

Dosen :

PRINSIP PEMBERIAN MEDIKASI DAN PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI

NAMA KELOMPOK II

JUSMIANTI

FERA METEKOHY

ANA A. HEATUBUN

YULIANA WELIKIN

JEKRIN RATUANAK

NOVIANI R. KLARA

MARTINA RUMBIAK

SALMON MEKLOK

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha esa, di mana atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul prinsip pemberian medikasi,
prosedur pemberian mediakasi oral, prosedur pemberian medikasi parenteral, prosedur
pemberian medikasi topical, prosedur pemberian medikasi supopositoria.

Dalam proses penyusunan makalah ini , tim penyusun mengalami banyak permasalahan. Namun
berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada Koordinator Mata Perkuliahan Ilmu Keperawatan Dasar I, yaitu Ibu Ns.
Yeci Anggreini, S.Kep yang telah membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun sistematika
penulisannya, maka dari itu penyusun berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi rekan-rekan seperjuangan
khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) nantinya.

Sungguminasa, 09 april 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..2

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..............3

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan penulisan

1.4 Sistematika penulisan

BAB II ISI ………………………………………………………………………….4

2.1 Pengertian prinsip pemberian medikasi

2.2 pengertian prosedur pemberian medikasi oral

2.3 pengertian prosedur pemberian medikasi parenteral

2.4 pengertian prosedur pemberian medikasi topical

2.5 pengertian prosedur pemberian medikasi suppositoria

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Prinsip pemberian medikasi yaituPemberian obat kepada pasien, terdapat beberapa


cara,yaitu melalui rute oral, parenteral, rektal, vaginal, kulit, mata, telinga dan hidung.prosedur
pemberian medikasi oral yaitu Memberikan obat oral adalah suatu tindakan untuk membantu
proses penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan melalui mulut sesuai dengan program
pengobatan dari dokter. Prosedur pemberian medikasi parenteral merupakan sediaan steril,
sediaan steril yaitu sediaan ini di berikan melalui beberapa rute pemberian yaitu intra vena (IV),
intra muscular (IM), subcutaneous (SC), dan intra cutaneous (IC). Obat yang di berikan secara
parenteral akan di absorsi lebih banyak dan bereaksi lebih cepat di bandingkan dengan obat yang
di berikan secara topical maupun oral. Prosedur ini dapat diberikan untuk persiapan pemeriksaan
sruktur internal mata dan menghilangkan iritasi mata.
Pengetahuan mengenai prinsip medikasi dan prosedur medikasi pemberian obat akan
meningkatkan kemampuan anda untuk memahami prinsip medikasi dan prosedur mendikasi
pemberian obat . walaupun tidak dapat di jelaskan secara praktis untuk menjabarkan seluruh
aspek prosedur medikasi pemberian obat.

2. TUJUAN
a. Mengetahui prinsip pemberian medikasi
b. Prosedur pemberian medikasi oral
c. Prosedur pemberian medikasi parenteral
d. Prosedur pemberian medikasi topical
e. Prosedur pemberian medikasi suppositoria
BAB II

ISI

A. PRINSIP MEDIKASI
Prinsip medikasi yaitu pemberian obat, pemberian obat kepada pasien terdapat
beberapa cara yaitu, melalui rute oral, parenteral, rektal, vagina, kulit, mata, telinga, dan
hidung.

Dalam pemberian obat ada beberapa hal yang harus di perhatikan demi meminimalisir kesalahan
di antaranya :

Prinsip 6 benar pemberian obat:

1.Benar pasien

Sebelum memberikan obat cek kembali identitas pasien.

2. Benar obat

Selum memberikan obat kepada pasien, label pada botol atau kemasan harus di periksa minimal
3 kali.

3. Benar dosis

Sebelum memberikan obat perawat harus memeriksa dosis obat dengan hati-hati dan teliti, jika
ragu perawat harus berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum di lanjutkan ke pasien.

4. Benar cara/rute

Ada banyak rute/cara dalam memberikan obat, perawat harus teliti dan berhati-hati agar tidak
terjadi kesalahan pemberian obat.
5. Benar waktu

Ketepatan waktu sangat pentingkhususnya bagi obat yang efektivitas tergantung untuk mencapai
atau mempertahankan darah yang memadai, ada beberapa obat yang diminum sesudah atau
sebelum makan, juga dalam pemberian antibiotik tidak oleh di berikan bersamaan dengan susu,
karna susu dapat mengikat sebagian besar obat itu,sebelum dapat di serap tubuh.

6. Benar dokumentasi

Setelah obat itu di berikan kita harus mendokumentasikan dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat
itu di berikan, dan jika pasien menolak pemberian obat maka harus di dokumentasikan juga
alasan pasien menolak pemberian obat.

TUJUAN PEMBERIAN OBAT:

Memberikan obat sesuai dengan prosedur agar mendapatkan efek obat yang di inginkan dan bisa
memberikan efek penyembuhan terhadap suatu penyakit ataupun keluhan yang di rasakan oleh
seseorang.

B. PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI ORAL


1. Prosedur pemberian medikasi oral

Memberikan obat oral adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan dengan cara
memberikan obat-obatan melalui mulut sesuai dengan program pengobatan dari dokter.
 
 Prosedur
 Persiapan:
 Pasien dan keluarga :
 Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian obat

 Alat-alat :
 Obat-obatan yang akan diberikan
 Mangkok atau sendok obat atau pipet
 Daftar pemberian obat
 Air minum (air putih dan bila perlu sedotan
 Perlak dan alasnya bila perlu.
 Penggerus obat bila perlu
lingkungan : perhatikan perhatikan privasi pasien
Perawat : mencuci tangan
 
 Pelaksanaan
1. Periksa kembali daftar obat pasien.
2. Membawa obat dan daftar obat ke hadapan pasien sambil mencocokkan nama pada
tempat tidur dengan nama pada daftar obat.
3. Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada daftar obat (memanggil dengan nama
lengkap, misalnya ) (ny sri hastuti) jgn (ny sri) saja.
4. Memberikan obat satu persatu pada pasien sambil menunggu pasien selesai minum obat,
dengan menjelaskan kegunaan obat dan cara memakan obat sesuai jenis obat, misalnya
pasien dianjurkan untuk langsung menelan obat atau obat dikunyah dulu, atau obat
dihisap pelan-pelan atau obat diletakkan dibawah lidah, setelah selesai beri pasien air
minum kalau perlu.
5. Menyimpan kembali obat-obat persediaan milik pasien ke tempatnya,.
6. Mengobservasi keadaan umum pasien.
7. Mencuci tangan..
8. Membuat catatan keperawatan

 yang harus diperhatikan
o sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui indikasi pemberian obat dan efek
samping obat.
o Menerapkan prinsip , benar dalam pemberian obat.
o Dalam pemberian obat oral harus diperhatikan jenis obatnya, misalnya :
 
a. Pemberian obat secara sublingual dilakukan dengan cara meletakkan obat di bawah lidah
dan menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum/berbicara selama obat
belum larut seluruhnya. 
b. Pemberian obat kumur pasien disarankan untuk berkumur dengan obat yang telah
ditentukan siapkan pula wadah untuk membuang cairan kumur.

C. PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI PARENTERAL


 Pada Kulit
 Persiapan Alat dan Bahan:
 Obat pada tempatnya
 Kain kasa
 Kertas tisu
 Pengalas
 Air sabun dan air hangat
 Prosedur kerja:
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Cuci tangan
 Gunakan sarung tangan
 Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat(bila terdapat kilit yang
mengeras)atau air sabun
 Berikan obat sesuai indikasi dan cara pemakaian, seperti mengoleskan, mengompres.
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
 Catat prosedur dan respon pasien
 Pada Mata
Prosedur ini dapat diberikan untuk persiapan pemeriksaan sruktur internal mata dan
menghilangkan iritasi mata.

 Persiapan Alat dan bahan:


  Obat pada tempatnya (tetes steril atau salep)
   Plester
   Kain Kasa
   Kertas tisu
   Balutan
   Sarung tangan
  Air hangat atau kasa pelembab
 Prosedur Kerja:
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien dengan kepala menengadahkan dan perawat disamping kanan
pasien
 Gunakan sarung tangan
 Bersihkan daerah kelopak mata dan bulu mata dengan kapas pelembab dari sudut luar
bulu mata kearah hidung, bila sangat kotor basuh dengan air hangat.
 Buka mata dengan menekan perlahan bagian bawah menggunakan ibu jari atau jari
telunjuk diatas tulang orbita
 Teteskan obat mata diatas sakus konjungtiva sesuai dosis. Minta pasien untuk
menutup mata dengan perlahan ketika menggunakan tetes mata
 Bila menggunakan obat jenis salep, pegang aplikator diatas tepi kelopak mata.
Kemudian tekan tube hingga obat keluar dan berikan pada kelopak mata bawah.
Setelah selesai anjurkan pasien untuk melihat kebawah.Secara bergantian,berikan
obat pda kelopak mata bagian atas dan biarkan pasien untuk memejamkan mata.
 Tutup mata dengan kasa bila perlu
 Cuci tangn setalah prosedur dilakukan
 Catat prosedur dan respon pasien

 Pada Telinga
Diberikan pada gangguan infeksi telinga khususnya pada telimga tengah.
 Persiapan Alat dan bahan:
   Obat dalam tempatnya(tetes atau salep)
   Penetes
   Speculum telinga
   Pinset anatomi dalam tempatnya
   Plester  
 Kain kasa
 Kertas tisu
 Balutan
 Prosedur Kerja:
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau kekiri dengan daerah yang
akan diobati, upayakan telinga pasien ke atas
 Uruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke atas atau ke belakang (pada
anak)
 Bil obat beupa tetes, teteskan obat pada dinding saluran untuk mencegah terhalang
oleh gelembung udara dengan jumlah tetesan sesuai dosis
 Bila obat berupa salep, ambil kapas lidi dan oleskan salep.Kemudian masukkan atau
oleskan pada liang telinga
 Petahankan posisi kepala selama 2-3 menit
 Tutup telinga dengan balutan dan plester
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
 Catat prosedur dan respon pasien

 Pada Hidung
Pada pasien inflamasi hidung
 Persiapan Alat dan bahan:
 Obat dalam tempatnya
 Pipet
 Specuum hidung
 Pinset anatomi
 Korentang dalam tempatnya
 Plester
 Kain kassa
 Kertas tissu
 Balutan
 Prosedur kerja
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien dengan cara
 Duduk dikursi dengan kepala tengadah kebelakang
 Berbaring dengan kepala pada tepi tempat tidur
 Berbaring dengan bantal dibawah bahu dan kepala tengadah kebelakang
 Berikan tetes obat pada masing-masimg lubang hidung
 Pertahankan posisi kepala tetap tengadah selama 5 menit
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
 Catat posedur dan rspon pasien

D. PROSEDUR PEMBERIAN MEDICASI TOPIKAL

 Pengertian Obat-obatan Topikal

Obat-obatan topical adalah jenis obat yang dimaksudkan untuk memberikan reaksi atau
pengaruh langsung pada tempat tertentu atau secara lokal. Obat jenis ini tidak digunakan untuk
oral ataupun injeksi.
1. Pemakaian pada kulit

Kulit merupakan organ terluar pada tubuh manusia yang terdiri dari epidermis dan dermis.
Epidermis merupakan jaringan terluar pada organ kulit.

 prosedur
 Persiapan Alat & Bahan :
 Obat dalam tempatnya (seperti losion, krim, aerosal, sprei)

 Pinset anatomis

 Kain kasa

 Balutan

 Pengalas

 Air sabun, air hangat

 Sarung tangan

 Prosedur Kerja :

 Cuci tangan
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

 Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dilakukan tindakan

 Gunakan sarung tangan

 Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat (apabila terdapat kulit

mengeras) dan gunakan pinset anatomis

 Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti mengoleskan

atau mengompres

 Jika diperlukan, tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah diobati

 Cuci tangan

E. PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASO SUPPOSITORIA ( PEMBERIAN

OBAT MELALUI REKTUM DAN VAGINA)

 prosedur Pemberian obat pada rektum

1.      Persiapan Alat


 Obat sesuai yang diperlukan (krim, jelly, foam, supositoria)
 Aplikator untuk krim vagina
 Pelumas untuk supositoria
 Sarung tangan sekali pakai
 Pembalut
 Handuk bersih
 Gorden / sampiran
2.      Persiapan Pasien dan Lingkungan
 Menjelaskan kepada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan.
 Memebritahukan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
 Menutup jendela, korden, dan memasang sampiran atau sketsel bila perlu.
 Menganjurkan orang yang tidak berkepentingan untuk keluar ruangan.
3.      Pelaksanaan
 Periksa kembali order pengobatan mengenai jenis pengobatan waktu, jumlah dan
dosis obat.
 Siapkan klien
  Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan namanya
  Berikan penjelasan pada klien dan jaga privasi klien
  Atur posisi klien dalam posisi sim dengan tungkai bagian atas fleksi ke depan
  Tutup dengan selimut mandi, panjangkan area parineal saja
 Kenakan sarung tangan
 Buka supositoria dari kemasannya dan beri pelumas pada ujung bulatan dengan
jeli, beri pelumas sarung tangan pada jari telunjuk dan tangan dominan anda.
 Minta klien untuk menarik nafas dalam melalui mulut dan untuk merelaksasikan
sfingterani. Mendorong supositoria melalui spinter yang kontriksi menyebabkan
timbulnya nyeri
 Regangkan bokong klien dengan tangan dominan, dengan jari telunjuk yang
tersarungi, masukan supusitoria ke dalam anus melalui sfingterani dan mengenai
dinding rektal 10 cm pada orang dewasa dan 5 cm pada bayi dan anak-anak.
Anak supositoria harus di tetapkan pada mukosa rectum supaya pada kliennya di
serap dan memberikan efek terapeutik
 Tarik jari anda dan bersihkan areal anal klien dcngan tisu.
 Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5 menit untuk
mencegah keluarnya suppositoria
 Jika suppositoria mengandung laktosit atau pelunak fases, letakan tombol
pemanggil dalam jangkauan klien agar klien dapat mencari bantuan untuk
mengambil pispot atau ke kamar mandi
 Buang sarung tangan pada tempatnya dengan benar
 Cuci tangan
 Kaji respon klien
 Dokumentasikan seluruh tindakan.
BAB II

KESIMPULAN

Penggolongan obat menurut cara pemberiannya ada beberapa macam diantaranya secara topical.

Obat-obatan topical adalah jenis obat yang dimaksudkan untuk memberikan reaksi atau pengaruh

langsung pada tempat tertentu atau secara lokal. Obat jenis ini tidak digunakan untuk oral

ataupun injeksi karena dapat mengakibatkan reaksi toksik apabila diabsorbsi kedalam sistim

peredaran darah. Pada umumnya obat topical adalah obat yang digunakan pada kulit atau

membrane mukosa untuk memberikan pengaruh local pada bagian tubuh. Dalam

penggunaannya, pemberian obat secara topical dapat dilakukan melalui kulit, instilasi mata,

hidung, telinga, melalui vagina ataupun rectum.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai