Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunitas adalah suatu kelompok populasi yang tinggal disuatu kawasan tertentu,
berada dibawah suatu pengaturan dan memiliki nilai/interes serta kebutuhan tertentu pula.
Konsep yang utama adalah konsep geografi (kawasan) dan adanya interaksi (Tamher,
2009). Di dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila di klasifikasikan berdasarkan
kelompok khusus, salah satu kondisi kesehatan rentan terganggu adalah kelompok
dewasa. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat
yang sehat dengan melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat
yang didalamnya terdapat kelompok khusus dewasa.

1.2 Rumusan Masalah

a. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas usia dewasa.

b. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas usia dewasa.

c. Merumuskan diagnosa keperawatan komunitas usia dewasa.

d. Membuat perencanaan tindakan terkait diagnosa keperawatan terhadap komunitas

usia dewasa.

1.3 Manfaat

a. Membantu usia dewasa dalam mencegah terjadinya perilaku berisiko.

b. Sebagai bahan informasi tambahan bagi petugas kesehatan dalam memberikan

penanganan masalah kesehatan pada usia dewasa dalam hal promotif dan

preventif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Komunitas

Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama
dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka
tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007). Menurut
Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan
istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2009).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran
serta aktif masyarakat bersama tim kesehatan diharapkan dapat mengenal masalah
kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut  (Elisabeth, 2007).
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem
sosial tertentu. Komunitas  meliputi individu, keluarga kelompok dan masyarakat. Salah
satu agregat dikomunitas adalah kelompok kelompok dewasa yang tergolong kelompok
beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait pemberian ASI yang tidak
adekuat dan masalah kesehatan lainnya yang bisa dijadikan intervensi oleh perawat.

2.2 Usia Dewasa Sebagai Kelompok Risiko

Masa dewasa awal dan tengah adalah  periode yang penuh tantangan, penghargaan
dan krisis. Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk keluarga, meskipun
orang dewasa juga dapat diberi penghargaan karena kesuksesan karier mereka dan
kehidupan pribadi mereka. Orang dewasa juga menghadapi krisis seperti merawat orang
tua mereka yang telah lanjut usia. Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan berubah
lingkungan ekonomi dan menghadapi kebutuhan perkembangan mereka sendiri seperti
juga kebutuhan anggota keluarga mereka.
Peran orang dewasa (usia produktif) di masyarakat menjadi sangat urgent sesuai
dengan tugas perkembangan yang menunjukkan bahwa mereka memiliki pengaruh yang
besar pada taraf kesehatan di lingkungan tempat tinggalnya. Jumlah yang mendominasi di

2
masyarakat juga menjadi sebuah alas an yang tepat untuk menjadikan kelompok khusus
usia produktif mendapatkan perhatian lebih dalam asuhan keperawatan di komunitas.

2.3 Model Yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada usia kelompok dewasa menggunakan


pendekatan  Community As Partner Model . Klien kelompok dewasa digambarkan
sebagai inti (core) mencakup sejarah, demograpi, suku bangsa, nilai dan keyakinan,
dengan 8 (delapan) sub system yang saling mempengaruhi meliputi, lingkungan fisik
pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi keamanan dan transportasi politik dan
pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi ( Anderson, Mc Farlane, 2000 dalam
Ervin, 2002).
I. Pengkajian
A. Data inti komunitas (core inti)
1. Demografi: jumlah kelompok dewasa, golongan umur, pengalaman
sebelumnya. Etnis terdiri dari suku bangsa dan ras.
2. Tipe keluarga: keluarga/ bukan keluarga, kelompok.
3. Status perkawinan: kawin, janda/duda, single.
4. Statistik vital: kelahiran, kematian kelompok usia dewasa dan penyebab
kematian.
5. Nilai-nilai keyakinan dan agama: nilai agama dan keyakinan yang dianut oleh
kelompok dewasa berkaitan dengan nilai dan norma yang dianut.

B. Data Subsistem Komunitas


Delapan data subsistem yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian komunitas
meliputi:
1. Lingkungan fisik
Dilihat di lingkungan kelompok usia dewasa, kebersihan lingkungan kualitas
air, pembuangan limbah, kualitas udara, kualitas makanan, akses dan aktifitas
kelompok dewasa dalam pemenuhan kebutuhan. Data dapat dikumpulkan
dengan winshield survey dan observasi.
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus kelompok dewasa melalui
puskesmas, pengobatan tradisional atau fasilitas pelayanan kesehatan.

3
3. Ekonomi
Dilihat dari jumlah pendapatan keluarga, jenis pekerjaan penanggungjawab,
jumlah penghasilan dan pengeluarannya.
4. Transportasi dan keamanan
Dilihat dari jenis transportasi yang digunakan kelompok dewasa untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dan adanya rasa aman dan dukungan dari
anggota keluarga untuk kelompok usia dewasa.
5. Politik dan pemerintahan
Pemerintahan: kelompok pelayanan masyarakat seperti PKK, tahlil, kumpulan
bapak-bapak, dll. Terdapat kebijakan yang mendukung optimalnya peran ibu
dalam memberikan ASI. Politik: kegiatan politik yang ada diwilayah tersebut
dan peran peserta partai politik dalam pelayanan kesehatan.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal: media komunikasi yang digunakan oleh
kelompok dewasa untuk memperoleh informasi pengetahuan
tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari tenaga
kesehatan.
b. Komunikasi informal
Komunikasi/ diskusi yang dilakukan kelompok dewasa dengan
tenaga kesehatan, orang yang berpengalaman dan lingkungan
dalam masyarakat dalam menyelesaikan masalah kelompok
dewasa.
7. Pendidikan
Tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap dalam
meningkatkan derajat kesehatan.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan oleh kelompok dewasa

2.4 Peran Perawat Komunitas Terkait Usia Dewasa


Peran perawat komunitas usia dewasa antara lain:
1. Praktik Keperawatan  Kesehatan Komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas (CHN) merupakan spesialis pelayanan
keperawatan yang berbasiskan pada masyarakat dimana perawat mengambil
tanggung jawab untuk berkontribusi meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Focus utama  upaya CHN adalah pencegahan penyakit,
4
peningkatan dan mempertahankan kesehatan dengan tanggung jawab utama
perawat CHN pada keseluruhan populasi dengan penekanan pada
keterbatasan kelompok populasi daripada individu dan keluarga.

2. Fungsi dan peran perawat CHN pada kelompok dewasa


Fungsi dan peran perawat perawat kesehatan komunitas antara lain :
a. Kolabolator
Perawat bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam
membuat keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan
masalah kelompok dewasa. Seperti halnya perawat melakukan kemitraan
dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, keluarga, guru, kepolisian,
psikolog, dokter, LSM, dan sebagainya.
b. Koordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan kelompok
dewasa, menetapkan penyedia pelayanan untuk kelompok dewasa.
c. Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada kelompok
dewasa, menggunakan proses diagnostik untuk mengindentifikasi
potensial kasus penyakit dan resiko pada kelompok dewasa
d. Case manager
Mengindentifikasi kebutuhan kelompok dewasa, merancang rencana
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan kelompok dewasa, mengawasi
pelaksanaan pelayanan dan mengevaluasi dampak pelayanan.
e. Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan kelompok
dewasa dimasyarakat dan diinstasi formal, memberikan pendidikan
kesehatan sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.
f. Konselor
Membantu kelompok dewasa mengindentifikasi masalah dan solusi
alternatif serta membantu mengevaluasi efek solusi dan pemecahan
masalah.
g. Peneliti
Merancang riset terkait kelompok dewasa, mengimplikasikan hasil riset
pada kelompok dewasa.
h. Care Giver
5
Mengkaji  status kesehatan komunitas kelompok dewasa, menetapkan
diagnose keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan dan
melaksanakan rencana tindakan serta mengevaluasi hasil intervensi.
i. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi kelompok dewasa,
menentukan kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus kelompok
dewasa terhadap pengambilan keputusan, mempersiapkan kelompok
dewasa untuk mandiri.   

6
BAB III

PROSES KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Data Inti Komunitas (Core Inti)
1. Demografi: Wilayah RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan
Semarang terbagi menjadi 7 RT, dengan data yang terkumpul 356 KK.
Jumlah usia produktif sebanyak 883 orang.

Hasil pengkajian data demografi masyarakat desa  Kelurahan Wonosari akan


disajikan sebagai berikut :
a)    Batas wilayah sebelah barat: Kabupaten Kendal
b)    Batas wilayah sebelah timur: Kelurahan Tambak Aji
c)    Batas wilayah sebelah selatan: Kelurahan Gondorio
d)   Batas wilayah sebelah utara: Kecamatan Tugu

Berdasarkan hasil pengkajian  didapatkan bahwa sebagian besar warga RW


VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang  54 %
berjenis kelamin Laki-Laki  dan 46 % berjenis kelamin perempuan.
Didapatkan data bahwa pendidikannya paling banyak rata-rata adalah
tamatan SMA/sederajat dengan jumlah 57% dan pekerjaannya rata-rata
bekerja sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 63 %.

2. Tipe keluarga:
Warga RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang
memiliki tipe keluarga rata-rata kecil (bapak, ibu, anak).

3. Status perkawinan:
Warga RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang
rata-rata usia dewasa sudah menikah.
4. Statistik vital: angka kematian pada usia dewasa biasanya terjadi karena
penyakit yang dialami dan gaya hidup yang kurang sehat.
5. Nilai-nilai keyakinan dan agama:

7
Warga RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang
mayoritas beragama Islam (90%) dan (10%) non Islam.

Delapan data subsistem dalam pengkajian komunitas meliputi:


No Aspek yang dikaji Hasil Metode
1. Kondisi lingkungan Berdasarkan hasil kuisioner rumah -Wawancara
warga rata-rata permanen dengan - Kuesioner
tembok bata, keadaan ventilasi kurang -Observasi
dan jendela jarang dibuka. Rata-rata
warga menggunakan air PAM dan hanya
ada 10 % warga yang mempunyai
tempat sampah.
Banyak warga yang terdapat genangan
air di rumahnya dan terlihat jentik-jentik
nyamuk di genangan tersebut.

2. Layanan kesehatan Warga datang ke pelayanan kesehatan -  Wawancara


seperti puskesmas dengan menggunakan -    Kuesioner
kendaraan pribadi atau angkutan umum
dan asuransi yang digunakan adalah
BPJS kesehatan.

3. Ekonomi a. Rata-rata warga RW VIII usia dewasa -  Wawancara


bekerja sebagai karyawan swasta atau -    Kuesioner
pabrik dengan gaji 1,5-3jt. Sedangkan
usia dewasa yang tidak bekerja ada 10%
dan 27% bekerja dirumah atau
wiraswasta.

8
4. Transportasi dan
a. Transportasi yang digunakan warga -Wawancara
Keamanan untuk datang ke pelayanan kesehatan -Kuesioner
biasanya menggunakan transportasi
umum seperti angkutan atau ojek. Ada
juga yang menggunakan motor pribadi.
b. Rata-rata keamanan di tempat pelayanan
kesehatan sudah ada satpam, namun ada
yang belum didaerah puskesmas.

5. Politik dan H Kelompok pelayanan masyarakat -Wawancara


pemerintah usia dewasa di RW VIII ada PKK dan -Kuesioner
tahlil.

6. Komunikasi Komunikasi yang digunakan biasanya Wawancara


dari papan pengumuman, pengeras suara
di masjid, brosur dan poster.
7. Pendidikan Pendidikan warga rata-rata lulusan Kuesioner
SMA. Kesadaran menjaga kebersihan
masih kurang, kesadaran warga terhadap
upaya pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) masih rendah dan banyak warga
usia dewasa yang merokok.
8. Rekreasi Rekreasi warga rata-rata hanya Kuesioner
menonton televisi, berkumpul bersama
keluarga dan hanya beberapa yang
rekreasi diluar rumah.

9
B. Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan

1 DS : Sumber daya Ketidakefektifan


    Berdasarkan hasil wawancara (pengetahuan) pemeliharaan kesehatan
dengan kader kesehatan, kesadaran tidak cukup
warga terhadap kebersihan kurang,
upaya pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) rendah dan masih
sering ditemukan genangan air di
rumah warga setiap inspeksi kader.

DO :
a. Jumlah usia produktif tinggi 883
orang. Hanya ada 10 % warga
yang punya tempat sampah.
b.
c.   Rerata tingkat pendidikan SMA
d.  Banyak warga yang sibuk bekerja di
pabrik atu karyawan swasta.
e.   
Banyak warga yang terdapat
genangan air di rumahnya
f.    Terlihat jentik-jentik nyamuk di
genangan air warga
2 DS : Merokok Perilaku kesehatan
a. Berdasarkan hasil wawancara cenderung berisiko
dengan kader kesehatan banyak
warga yang merokok dan beberapa
ventilasi jendela rumah jarang
dibuka.
b.
c. DO :

10
a. Budaya merokok tinggi
b. Rata-rata penghasilan warga
c. 1,5-3 jt.
b.   

Diagnosa Keperawatan Komunitas Kriteria Penilaian Total Skore Prioritas

A B C D E F

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 1 2 2 3 2 2 12 1


(00099)

Perilaku kesehatan cenderung berisiko 3 1 2 2 1 2 11 2


(00188)

C. Prioritas Diagnosa

Keterangan:
A   : Kesadaran masyarakat terhadap masalah
B   : Motivasi komunitas untuk mengatasi masalah
C   : Kemampuan perawat untuk mengatasi maslaah
D   : Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi masalah
E   : Beratnya akibat jika masalah masih tetap
F    : Cepat masalah teratasi
Skore:
1 = rendah, 2 = sedang, 3 = tinggi

D. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan sumber daya
(pengetahuan) tidak cukup
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan merokok

11
E. Intervensi

Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Metode Tempat


Keperawatan
1. Ketidakefektifan a.Status Program Kelompok Kelompok Komunikasic RW VIII
pemeliharaan kesehatan - Mengadakan kerja usia dewasa eramah, Kelurahan
kesehatan orang bakti berkala rutin warga RW diskusi, Wonosari
berhubungan dewasa (2-4). VIII informasi Kecamatan
dengan sumber - Melakukan PSN secara Kelurahan Ngaliyan
daya b.Prevalensi bersama-sama Wonosari Semarang
(pengetahuan) program Kecamatan
peningkatan Kemitraan
tidak cukup Ngaliyan
kesehatan
    - Kerja sama dengan Semarang

(2-4) Puskesmas untuk


pembagian bubuk abate.
d. c.Tingkat
partisipasi Pemberdayaan

warga dalam
-Maintenance program
program
jumantik yang telah
kesehatan
dilakukan
(2-4)

-Pembentukan jumantik
di tiap keluarga.

Pendidikan kesehatan

-Pendidikan kesehatan
tentang pentingnya PSN

-Pendidikan kesehatan
tentang DHF dan

12
gerakan 3M.

2.Perilaku kesehatan a.Program Program Kelompok Kelompok Komunikasic RW VIII


cenderung berisiko pendidikan usia dewasa eramah, Kelurahan
berhubungan dengan untuk - Melakukan senam warga RW diskusi Wonosari
merokok penguatan sehat bersama warga VIII Kecamatan
praktik Kemitraan Kelurahan Ngaliyan
budaya yang Wonosari Semarang
- Mengusulkan
sehat (2-3). Kecamatan
pembentukan
Ngaliyan
b.Penguatan Posbindu
Semarang
praktik Pemberdayaan
yang
budaya yang
- Pembuatan poster merokok.
sehat (2-3).
bahaya merokok
c.Mengguna
Pendidikan kesehatan
kan sumber-
sumber daya - Pendidikan kesehatan
di komunitas tentang bahaya
(2-4). merokok

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem
sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat.
Salah satu agregat di komunitas adalah kelompok usia dewasa yang tergolong kelompok
berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat.
Yang menjadi sasaran pengkajian adalah usia 20-55 tahun di RW VIII Kelurahan
Wonosari Kecamatan Ngaliyan Semarang.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat usia dewasa menggunakan
pendekatan Community As Partner Model. Klien (usia dewasa) digambarkan sebagai inti
(core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8
(delapan) subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik, pelayanan
kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,
komunikasi, pendidikan dan rekreasi.

B. Saran
 Dibutuhkan peran perawat komunitas untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan pada komunitas usia dewasa.
 Dibutuhkan kerjasama antara keluarga, anggota masyarakat dan petugas
kesehatan untuk mendukung keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada
komunitas usia dewasa.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ni Made, dkk. 2017. Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok, dan
Komunitas dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di Puskesmas dan
Masyarakat. Jakarta: Universitas Indonesia

Tamher, Sayuti. 2009. Pengkajian Keperawatan Pada Individu, Keluarga dan


Komunitas. Jakarta: TIM

15

Anda mungkin juga menyukai