Bab 1,2,3
Bab 1,2,3
OLEH:
MANSYE FENESIA SOLISSA
NIM : 120031825
pembedahan sendiri perlu dilakukan oleh dokter ahli bedah. Bagi sebagian
oleh para pemuka agama bisa juga oleh keluarga dengan mendoakan
bisa dilakukan yaitu terapi music ini bertujuan untuk memeberikan efek
relaksasi.
hasil penelitian ini adalah terapi musik memberikan bukti bahwa musik
seperti musik klasik. Efek terapi musik klasik pada kecemasan adalah
mengidap suatu penyakit dan akan dihadapkan pada sebuah operasi yang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
d. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penulisan karya tulis ilmiah bagi rumah sakit yaitu
b. Bagi Perawat
Manfaat praktis penulisan karya tulis ilmiah bagi perawat yaitu perawat
Manfaat praktis penulisan karya ilmiah bagi pasien dan keluarga yaitu
supaya pasien dan keluarga dapat mengetahui hal apa yang akan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Spiritual Support
a. Pengertian
dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih pada saat pasien akan
dasar manusia yang diberikan melalui pelayanan kesehatan tidak hanya berupa
aspek biologis, tetapi juga aspek spiritual. Aspek spiritual dapat membantu
b. Perkembangan spiritual
Perkembangan spiritual seseorang menurut Kozier & Erb’s (2016). dibagi
terhadap kepercayaan.
Roff (2019) mendefinisikan spiritual support sebagai bantuan yang diberikan untuk
individu atau keluarga untuk memelihara dan memperdalam kepercayaan (faith), serta
menerapkan keyakinan agama mereka dalam kehidupan sehari-hari. Spiritual support memiliki
potensi lebih berharga daripada dukungan sosial umum. Pemikiran tersebut muncul karena
spiritual support berlaku seumur hidup dan mampu menggantikan dukungan sosial. Individu
berdoa untuk kesehatannya dan mereka percaya bahwa Tuhan akan memberi pertolongan
melalui orang lain, sehingga pengaruh positif akan muncul pada status kesehatan individu
(Nursani, 2015).Spiritual support dapat diperoleh dari anggota keluarga, khususnya melalui
rasa simpati dan doa. Selain itu, spiritual support juga dapat diperoleh melalui praktik
Kekuatan dari dalam diri seseorang yang meliputi pengetahuan diri yaitu siapa dirinya,
apa yang dapat dilakukannya dan juga sikap yang menyangkut kepercayaan pada diri-
sendiri, percaya pada kehidupan atau masa depan, ketenangan pikiran, serta keselarasan
dengan diri-sendiri. Kekuatan yang timbul dari diri seseorang membantunya menyadari
pengalaman yang positif, kepuasan hidup, optimis terhadap masa depan, dan tujuan hidup
1) Kepercayaan (Faith).
Menurut Fowler dan keen (1985) kepercayaan bersifat universal, dimana merupakan
penerimaan individu terhadap kebenaran yang tidak dapat dibuktikan dengan pikran
yang logis. Kepercayaan dapat memberikan arti hidup dan kekuatan bagi individu ketika
2) Harapan (Hope).
proses interpersonal yang terbina melalui hubungan saling percaya dengan orang lain,
termasuk dengan Tuhan. Harapan sangat penting bagi individu untuk mempertahankan
hidup, tanpa harapan banyak orang menjadi depresi dan lebih cenderung terkena
penyakit
Perasaan mengetahui makna hidup, yang kadang diidentikan dengan perasaan dekat
dengan Tuhan , merasakan hidup sebagai suatu pengalaman yang positif seperti
membicarakan tentang situasi yang nyata, membuat hidup lebih terarah, penuh
harapan tentang masa depan, merasa mencintai dan dicintai oleh orang lain
Hubungan ini terbagi atas harmonis dan tidak harmonisnya hubungan dengan orang lain.
Keadaan harmonis meliputi pembagian waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal
balik, mengasuh anak, mengasuh orang tua dan orang yang sakit, serta meyakini
kehidupan dan kematian. Sedangkan kondisi yang tidak harmonis mencakup konflik
dengan orang lain dan resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan friksi, serta
Hubungan dengan orang lain lahir dari kebutuhan akan keadilan dan kebaikan, menghargai
kelemahan dan kepekaan orang lain, rasa takut akan kesepian, keinginan dihargai dan
kekurangan ataupun mengalami stres, maka orang lain dapat memberi bantuan psikologis
dan sosial
sumber dan kekuatan dalam diri sendiri seperti marah, mengingkari, rasa bersalah, malu,
penderitaan dan meyakini hikmah dari suatu kejadian atau penderitaan. Dengan
depresi dan tekanan emosional, penyakit fisik serta meningkatkan perilaku sehat dan
perasaan damai
Cinta kasih dan dukungan sosial (Love and social support). Keinginan untuk menjalin
dan mengembangkan hubungan antar manusia yang positif melalui keyakinan, rasa
percaya dan cinta kasih. Teman dan keluarga dekat dapat memberikan bantuan dan
pengalaman cinta kasih dan dukungan sosial yang kuat cenderung untuk menentang
keyakinan, rahmat, rasa terima kasih, harapan dan cinta kasih. Dengan rekreasi seseorang
dapat menyelaraskan antara jasmani dan rohani sehingga timbul perasaan kesenangan
dan kepuasaan dalam pemenuhan hal- hal yang dianggap penting dalam hidup seperti
Dengan kedamaian seseorang akan merasa lebih tenang dan dapat meningkatkan status
kesehatan (Hamid 2000)
Meliputi agama maupun tidak agamais. Keadaan ini menyangkut sembahyang dan berdo’a,
keikutsertaan dalam kegiatan ibadah, perlengkapan keagamaan, serta bersatu dengan alam
(Kozier & Erb’s 2016). Dapat disimpulkan bahwa seseorang terpenuhi kebutuhan Spiritual
apabila mampu merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaannya di
dunia/kehidupan, mengembangkan arti penderitaan serta meyakini hikmah dari satu kejadian
atau penderitaan, menjalin hubungan yang positif dan dinamis, membina integritas personal
dan merasa diri berharga, merasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui harapan dan
Spiritual support mampu didapat dari berbagai sumber. Penyedia spiritual support
bagi ibu hamil meliputi suami, anggota keluarga lain, perawat, rohaniawan,
1. Tenaga kesehatan
2. Rohaniwan
sebenarnya rohaniwan juga memiliki peran sebagai pembina masyarakat, serta rujukan
dan mediator dalam penyelesaian masalah (Roff et al., 2009). Rohaniawan juga memiliki
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa agama memiliki peran penting dalam proses
3. Komunitas keagamaan
4. Tuhan
melalui tiga cara, yaitu sebagai pemberi kedamaian dan pelindung, sebagai
pemberi bantuan akan masalah yang dihadapi individu, dan juga menjadi
ketiga cara yang diberikan Tuhan, terdapat sebuah makna dan karunia atas
segala masalah yang dialami oleh seseorang (Hawari, 2010; Roff, 2012).
2. Terapi Musik
a. Defenisi
musik itu sendiri dengan kondisi dan situasi: fisik/tubuh, emosi, mental, spiritual,
kognitif dan kebutuhan sosial seseorang (Natalina, 2013). Terapi musik adalah
keahlian menggunakan musik atau elemen musik oleh seorang terapis untuk
a) Aktif- kreatif
langsung untuk ikut aktif dalam sebuah sesi terapi melalui cara:
secara harmoni.
pada saat itu juga dan membuat improvisasi dari musik yang
diberikan oleh terapis.
kenal.
b) Pasif- Reseptif
Terapi Musik diterapkan dalam dua kelas, yaitu kelas individu dan
kelas grup.
1) Kelas individu
ketenangan.
2) Kelas grup
keseluruhan.
berikut ini :
manusia dan jika kita mendengar music baik atau positif maka
berproduksi.
1. Relaksasi
2. Meningkatkan motivasi
menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil
(Eka 2009).
3. Mengembangkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi.
2009).
5. Kesehatan jiwa
terhadap musik. Saat merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan
7. Menyeimbangkan tubuh
tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat (Eka
2009).
8. Menyeimbangkan tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi music membantu
tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat (Eka
2009).
9. Menyeimbangkan tubuh
tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat (Eka
2009)
D. Lagu-lagu yang dapat digunakan sebagai terapi music
diantaranya:
b. Cinta – Chrisye
c. Hening – Chrisye
1.Konsep Kecemasan
A. Defenisi Kecemasan
(Yusuf dkk., 2015). Rasa cemas akan menurunkan sistem imunitas tubuh.
Factor (CRF) ini akan merangsang kelenjar pituitari anterior dan produksi
dan rawat inap yang akan dijalani. Kecemasan pre operasi dapat
tekana darah tinggi, pusing, keinginan buang air besar dan kecil,
resisten terhadap induksi anastesi, tingkat nyeri yang lebih tingi ketika pre
dirasakan individu ketika pre operasi biasanya takut akan rasa nyeri, mual,
B. Penyebab Kecemasan
yaitu:
1. Faktor Predisposisi
a) Pandangan psikoanalitik
b) Pandangan Interpersonal
interpesonal.
c) Pandangan Perilaku
b. Faktor Biologis
c. Kondisi Keluarga
d. Sosial Ekonomi
(Videbeck, 2008).
2. Faktor Presipitasi
a. Pengalaman Operasi
c. Usia
2017)
d. Jenis Kelamin
e. Pendidikan
C. Tingkat Kecemasan
a. Kecemasan Ringan
persepsinya dengan tanda dan gejala sebagai berikut: detak jantung cepat dan
a) Respon fisiologis Sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
c) Respon perilaku dan emosi Tidak dapat duduk dengan tenang, tremor
b. Kecemasan Sedang
mengesampingkan yang lain dengan tanda dan gejala sebagai berikut: mulut
kering, anoreksia, gelisah dan gemetar, ekspresi wajah ketakutan, tidak mampu
bersikap rileks, suka tidur banyak, berbicara dengan suara yang keras dan nadi
biasanya lebih cepat. Cemas sedang pada seseorang mengalami perhatian
yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Kecemasan
sering berkemih.
a) Respon fisiologis Sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
c. Kecemasan Berat
memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain ditandai dengan
memusatkan pada sesuatu yang spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal
menyelesaikan masalah.
d. Panik
Individu kacau tidak terkontrol dan persepsi menyimpang, berfikir tidak teratur
dan perilaku tidak tepat, berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain, keadaan
kunang, perasaan berdebardebar, sakit kepala dan sulit bernafas, rasa mau
muntah dan otot tubuh terasa tegang dan tidak mampu melakukan apa-apa.
Pada tingkat ini tahap persepsi sudah terganggu sehingga individu tidak dapat
kunang, otot tubuh terasa tegang, tidak mampu melakukan apa-apa, gangguan
realitas.
berfikir logis.
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) merupakan skala penilain dibuat oleh Max
setuju hingga nilai 5 berarti sangat srtuju. Nilai > 22 kategori cemas
pre operasi) memiliki korelasi yang tinggi dengan STAI dengan r 0,715
perilaku secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping
sebagai upaya untuk melawan kecemasan tersebut. Intensitas perilaku tersebut akan
perawatan pre operatif. Pre operasi merupakan akses awal bagi pasien
2013).
1. Usia
Pasien lanjut usia memiliki resiko untuk manjalani operasi karena
2. Nutrisi
3. Merokok
1. Pengkajian
Darurat, rawat inap, bagian operasi sehari atau poliklinik dan juga
pengkajian psikososiospiritual.
2. Pemeriksaan Fisik
implikasi operasi.
sabuk pelindung.
implikasi operasi.
7. Rencana Keperawatan Pre Operasi
sabuk pelindung.
4. Latihan Mobilisasi
5. Persiapan Psikologi
Perasaan takut dan cemas sering dialami oleh pasien pre operasi.
takut mati, nyeri, takut dengan proser anastesi dan citra tubuh setelah
6. Informed Concent
Spritual support dan terapi music adalah cara -cara penenangan yang
dapat merelaksi dan meningkatkan fungsi mental serta dapat menciptakan rasa
optimisme dalam diri. Dari kedua cara ini masing-masing mempunyai tujuan
Pada pasien pre operasi perasaan cemas,takut dan gelisah tentu tidak
diatasi maka akan berpengaruh pada psikologis dan bahkan fisiologis yang
cara tersebut.
Keterangan :
: Variabel independen I : Variabel dependen
Kriteria objektif :
Kriteri Objektif
Kriteria Objektif
14 – 20 = kecemasan ringan
D. Hipotesis
Ada hubungan antara perbedaan efektifitas spiritual support dengan terapi musik
Makassar
BAB IV
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian yang di gunakan adalah desain penelitian analitik dengan
Spiritual Support dan Terapi Musik terhadap Penurunan Kecemasan pasien pre
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua pasien pre operasi di ruang
Sampel
Sampel adalah sejumlah kelompok kecil yang mewakili populasi untuk dijadikan
sebagai objek penelitian (Nursalam, 2014). Sampel dalam penelitian ini adalah
semua pasien pre operasi . Teknik purvosive sampling yaitu pengambilan sampel
berikut :
Kriteria Inklusi
Merasakan kecemasan
Kriteria Ekslusi
Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk variabel independen
yaitu, tidak patuh 4, kadang skor 3, sering skor 2, selalu skor 1. Dan variabel
point pertanyaan dengan menggunakan skala likert yaitu, sangat setuju skor 4,
Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari responden dengan
menggunakan kuesioner.
Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber untuk
Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dalam hasil pengumpulan data
untuk distribusi dan presentase dari setiap variabel yang diteliti (Sugiyono, 2017).
Analisa Bivariat
X2 = ∑
Keterangan :
X2 = Chi-Square
O = Nilai observasi
∑ = Jumlah data
Penilaian :
Apabila x2 hitung > X2 tabel, maka Hº ditolak atau Ha diterima, artinya ada hubungan
Apabila X2 hitung ≤ dari X2 tabel, maka Hº diterima atau H a ditolak, artinya tidak ada
Etika Penelitian
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang
memenuhi kriteria inklusi disertai judul penelitian. Bila subjek, maka peneliti tidak
Konfedentiality ( kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data
KUISIONER
Alternative jawaban
Kadang (KD) :3
Sering (SR) :2
Selalu (SL) :1
TP KD SR SL
5. Kekhusukan berdoa
Tuhan
doa
Alternative jawaban
Tidak Patuh (TP) : 4
Kadang (KD) :3
Sering (SR) :2
Selalu (SL) :1
TP KD SR SL
8. Merasa berenergi
kecemasan
sekali
0 = tidak ada
1 = ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = berat sekali
No Pertanyaa 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat Buruk
- Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
- Merasa Tegang
- Lesu
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan
- Pada Gelap
- Ditinggal Sendiri
4 Gangguan Tidur
- Tidak Nyenyak
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
- Sukar Konsentrasi
6 Perasaan Depresi
- Hilangnya Minat
- Sedih
- Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Tinitus
- Penglihatan Kabur
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di Dada
Pingsan
(Berhenti Sekejap)
10 Gejala Respiratori
- Perasaan Tercekik
- Napas Pendek/Sesak
DAFTAR PUSTAKA
′Pengaruh Hipnosis lima jari terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruang
perawatan bedah RSUD Pakuhaji,Jurnal HealthSains,vol 1,No 5,Suhadi dan Ayu
Pratiwi,2020