DENGAN BBLR
Disusun Oleh:
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama :
Bayi lahir dengan berat badan
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
G1P0A0, anak ke-1 BBL dengan tindakan Spontan ibu mengalami PEB, asfiksia
Ringan, ketuban utuh (+), tali pusat (+), usia kehamilan 36 mingu, anus (+), cacat (-),
pemeriksaan antropometri saat lahir, BB 2130 gr, LK 29 cm, LD 23 cm, PB 37, S
36.0oC, Jenis kelamin Perempuan, LILA 7 cm
3. Riwayat Kesehatan Dahulu :
-
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Ibu bayi memiliki riwayat darah tinggi sewaktu hamil
5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sedang
Kesadaran :
Berat badan :
Tinggi badan :
TTV :
a. SistimSistem Pernapasan
a) Inspeksi
Dada : bentuk dada simetris, tidak ada cuping hidung
Hidung : Lubang ada dan bersih, terpasang alat bantu napas/ nasal canul,
frekuensi nafas 21x/mnt, irama dan pola nafas cepat
b) Palpasi,
Daerah dada dan hidung tidak teraba adanya benjolan, tidak ada nyeri tekan,
pergerakan paru-paru kanan dan kiri teratur (bersamaan), Focal fremitus
(getaran yang dirasakan seimbang pada kedua sisi paru)
c) Auskultasi
Tidak terdengar ronchi pada kedua lapang paru, bunyi nafas vesikuler
d) Perkusi
Suara nafas normal
b. Sistem Kardiovaskuler
a) Inpeksi : Bentuk dada normal, tidak ada sianosis pada mukosa bibir, nadi
86x/menit, irama teratur
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan atau edema, tidak
ada nyeri tekan, Ictus cordis tidak teraba, nadi 86x/menit
c) Perkusi : Tidak dikaji
d) Auskultasi : Irama bunyi jantung regular, suara lub dub (S1-S2 timbul akibat
penutupan katup trikuspidalis dan mitralis) gallop tidak ada, murmur tidak
ada
c. Sistem Persyarafan
e. Sistem Pencernaan
a) Inspeksi : Mulut tampak lembab, lidah dan gusi tidak ada stomatitis,
pergerakan lidah baik, jumlah gigi lengkap, ada sedikit caries, reflek
menelan baik, tidak tampak membengkak di area abdomen, tidak ada lesi,
b) Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada seluruh area abdomen
c) Auskultasi : Tidak ada suara bising usus
d) Perkusi : Tympani pada lambung, dullness pada hepar,Tidak ada acites
f. Sistem Muskuloskeletal
a) Inspeksi : tidak ada sianosis, tidak ada gangrene, tidak ada oedem pada
daerah ekstremitas atas dan bawah
b) Palpasi : suhu akral hangat
c) Auskultasi: tidak ada krepitasi 5 5
d) Perkusi : Kekuatan otot 5 5
g. Sistim Endokrin
a) Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b) Palpasi : Tidak ada pebesaran kelenjar tiroid
h. Sistem penglihatan
Fungsi penglihatan pasien normal, tidak terdapat tanda-tanda radang, tidak ada
kelainan otot-otot mata, pupil bereaksi terhadap rangsang cahaya, posisi mata
simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata normal. Konjungtiva an
anemis, kornea normal, sklera anikterik, pupil isokor, pasien tidak menggunakan
kacamata, dan tidak menggunakan lensa kontak
j. Sistim integument
a) Inspeksi : Turgor kulit pasien baik, warna kulit sawo matang, keadaan kulit
baik, tidak ada kelainan kulit, tidak ada tanda-tanda peradangan pada kondisi
pemasangan infus.
b) Palpasi : temperatur kulit hangat,
C. Nutrisi
Pengkajian nutrisi:
- A (Antropometri): BB = 68 Kg, TB = 164 cm
- IMT : 22,32/ normal
- B (Biomecanical): Hb :
- C (Clinical): Klien tampak lemah dan terbaring dikasur, conjungtiva tidak
anemis
- D (Diet): Pasien makan 3x sehari, dengan makanan nasi, sayur, lauk dan
buah, makanan habis , Diit RG
D. Eliminasi
a. Sebelum dirawat
Sebelum sakit pasien biasa buang air kecil 7x/hari dengan volume
tidak terukur, warna kuning jernih. Buang air besar pasien 1x/hari
dengan warna kuning, konsistensi lembek.
b. Saat dirawat
Saat dirawat pasien buang air kecil 1000ml/hari, warna kuning jernih,
dan pasien terpasang kateter hari keempat dengan kondisi kateter
bersih. Buang air besar pasien 1x/hari, warna kuning jernih, dan
konsistensi lembek.
J. Seksual
Tidak dikaji
7. Pemeriksaan Penunjang
No Kimia Darah Hasil Normal Unit
1 Bil.total 1,35 <1 Mg/dL
2 Bil.Direk 0,59 <0,25 Mg/Dl
3 SGOT 30,5 <37 U/I
4 SGPT 38,4 <40 U/I
5 Ureum 27,2 10-15 Mg/dL
6 Kreatinim 1,08 0,6-11 Mg/dL
7 Uric acid 7,8 3,4-70 Mg/dL
8 Cholesterol total 210 <200 Mg/dL
9 Mglyceride 93 <150 Mg/dL
10 HDL 60 >55 Mg/dL
11 LDL 158 <150 Mg/dL
No Gula Darah Hasil Hasil Normal
8. Pemeriksan Diagnostik
Rontgen dada : kardiomegali
EKG : LVH
9. Program Terapi
furosemide 2x40mg
Caltopril 3x12,5mg
D. Analisa Data
No. Data Fokus Etiologi Problem
Dx
Do :
D. Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
3 Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur
4 Resiko Jatuh
E. Intervensi
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
No
Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
3 Tidak bisa berisitrahat 2 5 ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak dapat
berkomunikasi secara efektif
- Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai nyeri
- Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat menurunkan
atau memperberat nyeri
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
respon pasien terhadap ketidaknyamanan (misalnya, suhu
ruangan, pencahayaan, suara bising)
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan selama 2x24 jam di harapkan Manajemen energi (hal : 177)
berhubungan dengan nyeri teratasi dengan kriteria hasil: Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan
kelemahan sesuai dengan konteks usia dan perkembangan
NOC (618) : Toleransi Terhadap Aktivitas (582) Monitor sistem kardiorespirasi pasien selama kegiatan
Skala Outcome Pilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik secara
No Kategori Saat dikaji Target
farmakologis maupun non farmakologis dengan tepat.
1 Tekanan darah 2 5
sistolik ketika Instrusikan pasien untuk mengenali tanda dan gejala
beraktivitas kelelahan yang memerlukan pengurangan aktivitas
2 Tekanan darah Terapi aktivitas
diastolik ketika 3 5
beraktivitas - Pertimbangkan kemampuan klien dalam berpartisipasi
melalui aktivitas spesifik
- Bantu klien untuk tetap focus pada kekuatan
- Bantu klien untuk meningkatkan motivasi diri dan
penguatan
- Bantu klien memperoleh transportasi untuk dapat
mengikuti aktivitas, jika memang diperluka
3 Gangguan pola tidur NOC : Gangguan Pola tidur, Tidur (566) NIC :
berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan selama 2x24 jam di harapkan Peningkatan Tidur (348)
- Tentukan pola tidur / aktivitas Klien.
kurangnya kontrol pola tidur teratasi dengan kriteria hasil:
- Tentukan efek dari obat yang dikonsumsi Klien terhadap
tidur NOC : Tidur (566). pola tidur.
Skala Outcome : - Monitor tidur Klien dan jumlah jam tidur.
No Outcome Skala Skala - Monitor pola tidur Klien dan catat kondisi fisik, misalnya
saat ini target adanya sumbatan jalan napas, apnea saat tidur, nyeri.
1. Pola tidur 3 5 - Sesuaikan lingkugan untuk meningkatkan tidur.
2. Kualitas tidur 2 5 - Bantu untuk menghilangkan stres sebelum tidur.
3. Efesiensi tidur 2 5 - Terapkan langkah-langkah kenyamanan seperti pijat atau
4. Kesulitan memulai 3 5 pemberian posisi.
tidur - Anjurkan tidur disiang hari jika perlu.
3 Gangguan - Menentukan efek dari obat yang - Obat batuk yang diminum Klien
pola tidur dikonsumsi Klien terhadap pola tidur menyebabkan kantuk
berhubungan - Monitor pola tidur Klien dan catat kondisi - Klien sempat tertidur ±2 jam lalu
dengan fisik, misalnya ada nyeri terbangun
kurangnya - Menentukan pola tidur Klien.
-
kontrol tidur - Klien akan tidur pukul 21.00
4 Resiko jatuh - Tentukan kemampuan pasien untuk - Klien sudah bisa memagang gelas
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
yang membutuhkan keseimbangan
- Monitor respon pasien pada latihan - Klien sudah mulai latihan
keseimbangan keseimbangan
- Instruksikan pasien mengenai - Klien tampak kooperatif
pentingnya terapi latihan dalam
menjaga dan meningkatkan
keseimbangan
Hari/Tgl/ Diagnosa Evaluasi TTD
Jam Keperawatan
O:
P : Lanjutkan Intervensi
- Dokumentasikan respon terhadap analgesik dan adanya efek
samping
- Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak dapat
berkomunikasi secara efektif
- Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai nyeri
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon
pasien terhadap ketidaknyamanan (misalnya, suhu ruangan,
pencahayaan, suara bising)
Intoleransi S:
aktivitas - Klien mengatakan pada saat perubahan posisi pasien merasa sakit
berhubungan
pada daerah kepala
dengan
kelemahan - Pasien mengatakan jantungnya berdebar saat beraktivitas
O:
- Keadaan umum lemah
- Pasien tampak dibantu dalam
beraktivitas
- Denyut nadi 86 x/m
2 Tekanan darah
diastolik ketika 3 3 5
beraktivitas
P : Lanjutkan intervensi
Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan sesuai
dengan konteks usia dan perkembangan
Pilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik secara
farmakologis maupun non farmakologis dengan tepat.
Pertimbangkan kemampuan klien dalam berpartisipasi melalui
aktivitas spesifik
Bantu klien memperoleh transportasi untuk dapat mengikuti
aktivitas, jika memang diperlukan
S:
Gangguan pola
- Klien mengatakan memiliki penyakit hipertensi
tidur
berhubungan - Saat ini klien masih mengkonsumsi obat antihipertensi secara
dengan
rutin.
kurangnya
kontrol tidur - Klien mengatakan sudah jarang terbangun pada malam hari
- Klien mengatakan sudah bias tidur siang
- Klien mengatakan mengalami tidak susah tidur,
O:
- Klien tampak tidur di waktu siang hari.
- TD 150/80 mmHg
- Terlihat pasien masih lemas
P : Lanjutlkan Intervensi
- Memonitor tidur Klien dan jumlah jam tidur.
- Menyesuaikan lingkungan untuk meningkatkan tidur.
- Menentukan pola tidur / aktivitas Klien
Resiko Jatuh S:
- Klien mengatakan kakinya masih gemetar saat berjalan.
O:
- Klien tampak gemetar saat memegang gelas berisi susu yang mau
dipindahkan ke kamar.
- Hasil postural hypotensi lebih dari 20 mmHg pada tekanan
diastolik.
- Pada saat diminta berdiri dan mengangkat satu kaki klien hanya
melakukan sebentar dan kembali duduk.
A : Masalah belum teratasi
No Indikator Awal Target Hasil
1 Mempertahankan 3 5 4
keseimbangan ketika
berdiri
2 Mempertahankan 3 5 4
keseimbangan ketika
berjalan
3 Kualitas tidur 4 5 5
4 Pusing 3 5 4
P: Intervensi dilanjutkan
- Evaluasi fungsi sensorik
- Monitor respon pasien pada latihan keseimbangan
- Sediakan alat-alat bantu untuk mendukung pasien dalam
melakukan latihan
- Sediakan lingkungan yang aman untuk latihan
Hari/Tgl/ Diagnosa Evaluasi TTD
Jam Keperawatan
O:
- Klien masih tampak meringis
P : Lanjutkan Intervensi
- Dokumentasikan respon terhadap analgesik dan adanya efek
samping
- Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak dapat
berkomunikasi secara efektif
- Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai nyeri
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon
pasien terhadap ketidaknyamanan (misalnya, suhu ruangan,
pencahayaan, suara bising)
Intoleransi S:
aktivitas - Klien mengatakan sudah tidak ada nyeri di derah kepala pada saat
berhubungan perubahan posisi
dengan
O:
kelemahan
- Keadaan umum lemah
- Denyut nadi 86 x/m
- , Klien sudah bisa berjalan ke kamar mandi atau keluar ruangan
rawat tanpa nyeri di kepala.
A : Masalah teratasi
2 Tekanan darah
diastolik ketika 3 5 5
beraktivitas
P : Lanjutkan dihentikan
Gangguan pola S:
tidur - Klien mengatakan sudah jarang terbangun pada malam hari
berhubungan
dengan - Klien mengatakan sudah bisa tidur siang
kurangnya O:
kontrol tidur
- Klien tampak tidur di waktu siang hari.
- TD 150/80 mmHg
- Terlihat pasien masih lemas
- Klien tampak bugar, sudah tidak lemas
P : Intervensi dihentikan
Resiko Jatuh S:
- Klien mengatakan kakinya sudah tidak gemetar saat berjalan.
O:
- Klien tampak gemetar saat memegang gelas berisi susu yang mau
dipindahkan ke kamar.
- Pada saat diminta berdiri dan mengangkat satu kaki klien hanya
dapt melakukannya
A : Masalah teratasi
No Indikator Awal Target Hasil
1 Mempertahankan 3 5 5
keseimbangan ketika
berdiri
2 Mempertahankan 3 5 5
keseimbangan ketika
berjalan
3 Kualitas tidur 4 5 5
4 Pusing 3 5 5
P: Intervensi dihentikan