Anda di halaman 1dari 112

DOKUMEN

PENGADAAN
Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur
Kontrak Harga Satuan

Nomor : 027.359/SDP/POKJA-ULP/IX/2014

Tanggal : 08 September 2014

untuk
Pengadaan
Kegiatan

PENINGKATAN JALAN KERTAK HANYAR


(KELURAHAN LOA BAKUNG)
Pekerjaan

PENINGKATAN JALAN DAN DRAINASE


LINGKUNGAN JALAN KERTAK HANYAR
KELURAHAN LOA BAKUNG
Unit Layanan Pengadaan
KOTA SAMARINDA

Tahun Anggaran 2014

BAB I. UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia


Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah
dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.

B. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian,


istilah dan singkatan sebagai berikut:

- Pekerjaan
Konstruksi : seluruh pekerjaan
yang berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi
bangunan atau pembuatan
wujud fisik lainnya;

- Kontrak
Harga
Satuan : kontrak pengadaan
barang/jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan
harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih
bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan
pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar
telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa;

- HPS : Harga Perkiraan Sendiri adalah hasil perhitungan seluruh volume


pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan ditambah dengan seluruh
beban pajak dan keuntungan;

- HEA : Harga Evaluasi Akhir adalah penyesuaian atau normalisasi harga


terhadap harga penawaran dalam proses pengadaan barang/jasa dimana
unsur preferensi harga telah diperhitungkan berdasarkan capaian TKDN
dan status perusahaan;

- Kemitraan/
Kerja Sama
Operasi
(KSO) : kerja sama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak mempunyai
hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian
tertulis;

- LDP : Lembar Data Pemilihan adalah data yang memuat ketentuan dan
informasi yang spesifik sesuai dengan jenis pekerjaan antara lain
meliputi penyusunan, penyampaian, pembukaan, kriteria dan tata cara
penilaian dokumen penawaran, pengumuman pemenang, sanggahan,
dan sanggahan banding;

- LDK : Lembar Data Kualifikasi adalah data yang memuat ketentuan dan
informasi yang spesifik sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan
penyedia barang/jasa antara lain dalam menyiapkan, mengisi formulir
isian kualifikasi, dan melengkapi pakta integritas;

- PA : Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan


anggaran pemerintah.

- KPA : Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA


untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk
menggunakan APBD.

- Pokja ULP : Kelompok Kerja ULP adalah perangkat dari Unit Layanan Pengadaan
(ULP) yang berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia
Barang/Jasa;

- PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang bertanggung jawab


atas pelaksanaan pekerjaan;

- SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa adalah surat yang diterbitkan


oleh PPK kepada penyedia barang/jasa untuk melaksanakan pekerjaan;

- SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja adalah surat yang diterbitkan oleh PPK
kepada penyedia barang/jasa untuk memulai melaksanakan pekerjaan,
jangka waktu penyelesaian, dan serah terima pekerjaan;
- TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri adalah besarnya komponen dalam
negeri pada barang, jasa, dan gabungan barang dan jasa.

- Pra RK3K : Pra Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kontrak
adalah dokumen pra rencana penyelenggaraan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Konstruksi bidang pekerjaan umum yang dibuat oleh
Penyedia dalam mengajukan penawaran.

- ATSP : Analisa Teknis Satuan Pekerjaan adalah uraian perhitungan kebutuhan


per satuan tenaga kerja bahan dan peralatan untuk mendapatkan satu
satuan jenis pekerjaan tertentu.

- AHSP : Analisa Harga Satuan Pekerjaan adalah uraian perhitungan kebutuhan


biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan harga satu
satuan jenis pekerjaan tertentu.

- LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja K/L/D/I yang
dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan
Barang/Jasa secara elektronik.

- Aplikasi SPSE : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat diakses
melalui website LPSE.

- Pengguna : Perorangan/badan usaha yang memiliki hak akses kepada Aplikasi


SPSE SPSE, direpresentasikan oleh user ID dan password yang diberikan oleh
LPSE, antara lain Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pokja ULP, dan
Penyedia Barang/Jasa.

- File Sekumpulan rekaman (records) yang saling berhubungan. Setiap


rekaman memiliki nomor yang disesuaikan dengan posisinya dalam file.

- E-Lelang Proses Pemilihan Langsung dengan tahapan sesuai Perpres 54 Tahun


2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah
dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya yang disesuaikan dengan teknis operasional pengadaan secara
elektronik sebagaimana diatur dalam Perka 18/2012. Semua istilah
“pelelangan” pada dokumen ini merujuk pada pengertian “e-lelang”.

- User ID Nama atau pengenal unik sebagai identitas diri dari pengguna yang
digunakan untuk beroperasi di dalam Aplikasi SPSE

- Password Kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna untuk
memverifikasi User ID kepada Aplikasi SPSE

- APENDO Aplikasi Pengaman Dokumen yang dikembangkan oleh Lembaga Sandi


Negara

C. Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan


sebagaimana tercantum dalam LDP.

D. Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk
badan usaha, kemitraan/KSO.

E. Pokja ULP mengumumkan pelaksanaan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi


melalui website LPSE Kota Samarinda, papan pengumuman resmi untuk masyarakat dan
Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE.
BAB II. PENGUMUMAN PEMILIHAN LANGSUNG

Sebagaimana tercantum pada aplikasi SPSE Kota Samarinda


BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. Umum

1. Lingkup 1.1 Pokja ULP mengumumkan kepada para peserta untuk


Pekerjaan menyampaikan penawaran atas paket pekerjaan konstruksi
sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.2 Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum


dalam LDP.

1.3 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan


pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP, berdasarkan syarat umum dan syarat khusus
kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga
sesuai kontrak.

2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana


tercantum dalam LDP.

3. Peserta 3.1 Pemilihan Langsung penyedia pekerjaan konstruksi ini


terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk
badan usaha atau kemitraan/KSO yang memenuhi
kualifikasi.

3.2 Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan


kemitraan/KSO, baik dengan perusahaan nasional maupun
asing maka peserta harus memiliki Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi yang memuat persentase
kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut.

3.3 Untuk nilai pekerjaan di bawah Rp.100.000.000.000,00


(seratus miliar rupiah) maka kemitraan/KSO harus terdiri
dari perusahaan nasional.

3.4 Peserta kemitraan/KSO dilarang untuk mengubah Perjanjian


Kemitraan/Kerja Sama Operasi.

3.5 Bagi Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing yang mengikuti


pelelangan harus memiliki bukti Ijin Perwakilan Jasa
Konstruksi Asing dan melakukan kerja sama usaha dengan
perusahaan nasional dalam bentuk kemitraan, subkontrak
dan lain-lain, dalam hal terdapat perusahaan nasional yang
memiliki kemampuan dibidang yang bersangkutan.
4. Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
Korupsi, berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak
Kolusi, dan melakukan tindakan sebagai berikut:
Nepotisme a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam
(KKN), bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan
Penyalahgunaa peserta yang bertentangan dengan Dokumen Pengadaan,
n Wewenang dan/atau peraturan perundang-undangan;
serta Penipuan b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil Pemilihan Langsung, sehingga
mengurangi/menghambat /memperkecil/meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan;
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini.

4.2 Peserta yang menurut penilaian Pokja ULP terbukti


melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.1
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses
Pemilihan Langsung atau pembatalan penetapan
pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan ke Kas
Negara/Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP;
d. gugatan secara perdata; dan/atau
e. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.

4.3 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP kepada


PA/KPA.

5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya,
Pertentangan menghidari dan mencegah pertentangan kepentingan para
Kepentingan pihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.

5.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada


angka 5.1. antara lain meliputi:
a. Dalam suatu badan usaha, anggota direksi atau direksi
atau dewan komisaris merangkap sebagai anggota direksi
atau dewan komisaris pada badan usaha lainnya yang
menjadi peserta pada pelelangan yang sama;
b. konsultan perencana/pengawas bertindak sebagai
pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang direncanakannya/
diawasinya, kecuali dalam pelaksanaan Kontrak
Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi;
c. konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai
Konsultan Perencana dan/atau Konsultan Pengawas;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau
anak perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti
Pengadaan dan bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau pejabat yang
berwenang menetapkan pemenang Pelelangan.
e. PPK dan/atau anggota Pokja ULP, baik langsung maupun
tidak langsung mengendalikan atau menjalankan
perusahaan peserta.
f. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan,
baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang
sama yaitu lebih dari 50% (lima puluh perseratus)
pemegang saham dan/atau salah satu pengurusnya sama.

5.3 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali cuti diluar


tanggungan K/L/D/I.

6. Pendayagunaa 6.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang


n Produksi mengutamakan material/barang produksi dalam negeri dan
Dalam Negeri tenaga kerja Indonesia serta Pekerjaan Konstruksi yang
dilaksanakan di Indonesia.

6.2 Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimungkinkan


menggunakan bahan baku, tenaga ahli, dan perangkat lunak
yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) dengan
ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus benar-benar
mencerminkan bagian atau komponen yang telah dapat
diproduksi di dalam negeri dan bagian atau komponen
yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum diproduksi di dalam
negeri dan/atau spesifikasi teknis bahan baku yang
diproduksi di dalam negeri belum memenuhi persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan lainnya
sedapat mungkin dilakukan di dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang
ada di dalam negeri, seperti jasa asuransi, angkutan,
ekspedisi, perbankan, dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata
untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum
dapat diperoleh di Indonesia, disusun berdasarkan
keperluan yang nyata, dan diusahakan secara terencana
untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing tersebut ke
tenaga Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang yang diimpor
yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis, jumlah dan
harga yang dilampirkan pada Dokumen Penawaran.
6.3 Pemberian preferensi harga terhadap penawaran peserta atas
penggunaan produksi dalam negeri ditetapkan dalam LDP.

6.4 Pekerjaan barang/jasa yang berasal dari luar negeri (impor)


dimungkinkan dalam hal:
a. Barang/jasa tersebut belum dapat diproduksi di dalam
negeri;

b. spesifikasi teknis Barang yang diproduksi dan/atau


kualifikasi teknis tenaga ahli dalam negeri belum
memenuhi persyaratan; dan/atau
c. volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi
kebutuhan

7. Satu 7.1 Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
Penawaran anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu
Tiap Peserta penawaran untuk satu paket pekerjaan.

7.2 Setiap peserta yang termasuk dalam kemitraan/KSO dilarang


menjadi peserta baik secara sendiri maupun sebagai anggota
kemitraan/KSO yang lain pada paket pekerjaan yang sama.

B. Dokumen Pengadaan

8. Pengambilan 8.1 Semua peserta wajib melakukan pendaftaran sebelum


Dokumen mengunduh Dokumen Pengadaan.
Pengadaan
8.2 Peserta dapat mengunduh Dokumen Pengadaan sesuai hari,
tanggal, waktu dan tempat pengambilan yang ditentukan
dalam pengumuman.

9. Isi Dokumen 9.1 Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen Pemilihan dan
Pengadaan Dokumen Kualifikasi.

9.2 Dokumen Pemilihan meliputi:


a. Umum
b. Pengumuman Pelelangan;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Surat Penawaran;
2) Surat Kuasa;
3) Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO);
4) Dokumen Penawaran Teknis;
5) Jaminan Penawaran;
f. Bentuk Surat Perjanjian;
g. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
h. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
i. Spesifikasi Teknis, KAK dan/atau Gambar;
j. Daftar Kuantitas dan Harga;
k. Bentuk Dokumen Lain:
1) Surat Penunjukan Penyedia/Jasa (SPPBJ);
2) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK);
3) Jaminan Sanggahan Banding;
4) Jaminan Pelaksanaan;
5) Jaminan Uang Muka;
6) Jaminan Pemeliharaan;
7) Program Pra RK3K;
8) Daftar Barang yang diimpor;
9) Analisa Teknis Satuan Pekerjaan;
10) Analisa Harga Satuan Pekerjaan.

9.3 Isi Dokumen Kualifikasi meliputi:


a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Formulir Isian Kualifikasi (diisikan pada laman SPSE);
c. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Kualifikasi;
d. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.

9.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen


Pengadaan. Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran
yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan sepenuhnya merupakan risiko peserta.

10. Bahasa Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam


Dokumen proses Pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.
Pengadaan

11. Pemberian 11.1 Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui


Penjelasan aplikasi SPSE pada waktu yang ditentukan oleh Pokja ULP
kepada peserta yang terdaftar.

11.2 Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian penjelasan


tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan
penawaran.

11.3 Apabila dipandang perlu dan tidak dimungkinkan


memberikan informasi lapangan ke dalam dokumen
pemilihan, Pokja ULP melalui tim teknis yang ditunjuk, dapat
memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan
peninjauan lapangan. Biaya peninjauan lapangan ditanggung
oleh peserta.

11.4 Dalam pemberian penjelasan, Pokja ULP tidak diwajibkan


memberikan penjelasan mengenai Dokumen Pengadaan,
namun cukup memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menyampaikan pertanyaan.

11.5 Pokja ULP dilarang menjawab pertanyaan dengan cara


mengumpulkan pertanyaan terlabih dahulu dan menjawab
pertanyaan tersebut sekaligus pada tambahan waktu.
11.6 Pokja ULP menjawab setiap pertanyaan yang masuk dan
hanya boleh menambah waktu tahap penjelasan untuk
menjawab pertanyaan terakhir.

11.7 Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan dalam


aplikasi SPSE merupakan Berita Acara Pemberian Penjelasan
(BAPP).

11.8 Jika dilaksanakan penjelasan lapangan dapat dibuat Berita


Acara Penjelasan Lanjutan (BAPL) yang diunggah dalam
website LPSE dan dapat dilihat melalui aplikasi SPSE.

11.9 Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan


penjelasan lanjutan/ulang.

12. Perubahan 12.1 Apabila terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan


Dokumen penting yang perlu ditampung, maka Pokja ULP menuangkan
Pengadaan ke dalam Adendum Dokumen Pengadaan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan

12.2 Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, gambar


dan/atau nilai total HPS harus mendapatkan persetujuan PPK
sebelum dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan.

12.3 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak


dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan, maka
ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada
dan ketentuan yang berlaku adalah Dokumen Pengadaan
awal.

12.4 Peserta dapat mengunduh Adendum Dokumen Pengadaan


yang diunggah Pokja ULP pada aplikasi SPSE.

12.5 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu


pemasukan penawaran, Pokja ULP dapat menetapkan
Adendum Dokumen Pengadaan, berdasarkan informasi baru
yang mempengaruhi substansi Dokumen Pengadaan.

12.6 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.

12.7 Peserta dapat mengunduh Adendum Dokumen Pengadaan


yang diunggah Pokja ULP melalui aplikasi SPSE.

12.8 Adendum Dokumen Pengadaan paling lambat diumumkan 2


(dua) hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran.
Apabila Adendum Dokumen Pengadaan dilakukan kurang
dari 2 (dua) hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran,
maka Pokja ULP wajib mengundurkan batas akhir pemasukan
penawaran.
12.9 Apabila adendum dokumen pengadaan mengakibatkan
kebutuhan penambahan waktu penyiapan dokumen
penawaran maka Pokja ULP memperpanjang batas akhir
pemasukan penawaran.

13. Perubahan Pokja ULP dapat melakukan perubahan waktu pada setiap tahapan
Waktu lelang dengan menyertakan alasan perubahan tanpa harus
menghubungi seluruh peserta untuk menyampaikan perubahan
tersebut. Alasan perubahan dapat diakses melalui aplikasi SPSE.

C. Penyiapan Dokumen Penawaran dan Kualifikasi

14. Biaya dalam 14.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian penawaran.
Penawaran
14.2 Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun
yang ditanggung oleh peserta.

15. Bahasa 15.1 Semua Dokumen Penawaran dan Dokumen Isian


Penawaran Kualifikasi harus menggunakan Bahasa Indonesia.

15.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen


Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa
asing.

15.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai


penjelasan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi
perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah penjelasan
dalam Bahasa Indonesia.

16. Dokumen Dokumen Penawaran, meliputi:


Penawaran a. surat penawaran yang didalamnya mencantumkan;
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran;
3) total harga penawaran.
b. hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran;
c. hasil pemindaian (scan) surat kuasa dari pimpanan / direktur utama
perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam
akte pendirian/ perubahannya (apabila dikuasakan);
d. daftar kuantitas dan harga;
e. hasil pemindaian surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi
(apabila ada);
f. dokumen penawaran teknis:
1) metode pelaksanaan;
2) Analisa Harga Satuan Pekerjaan Utama beserta uraian analisa
teknisnya;
3) jadwal waktu pelaksanaan;
4) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan yang
ditawarkan untuk melaksanakan pekerjaan; (bukan peralatan
yang ditampilkan dalam isian kualifikasi);
5) spesifikasi teknis (apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda
dari yang ditetapkan);
6) Daftar personil inti yang ditawarkan untuk melaksanakan
pekerjaan (bukan daftar personil yang ditampilkan dalam isian
kualifikasi);
7) Program Pra RK3K.
g. dokumen lain :
1) Dukungan/Surat Perjanjian Sewa Peralatan dan dukungan
untuk ketersedian material, yang isinya menyatakan
kesanggupan untuk memberikan suplai bahan/material dan juga
peralatan untuk penyelesaian pekerjaan tepat waktu sesuai
batas akhir pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak.
h. dokumen isian kualifikasi (disikan pada SPSE).

17. Harga 17.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
Penawaran
17.2 Peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk
tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga. Jika harga satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan
maka pekerjaan dalam mata pembayaran tersebut dianggap
telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan
pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.

17.3 Biaya overhead termasuk untuk penyelenggaraan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan keuntungan serta
semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain serta biaya
asuransi yang harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan
paket pekerjaan konstruksi ini diperhitungkan dalam total
harga penawaran.

18. Mata Uang 18.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang
Penawaran sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Cara
Pembayaran 18.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai
dengan cara sebagaimana tercantum dalam LDP dan
diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

19. Masa Berlaku 19.1 Masa berlaku penawaran sebagaimana tercantum dalam LDP.
Penawaran
dan Jangka 19.2 Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan, sebelum akhir
Waktu masa berlakunya penawaran, Pokja ULP dapat meminta
Pelaksanaan kepada seluruh peserta secara elektronik maupun non
elektronik untuk memperpanjang masa berlakunya
penawaran tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Konfirmasi perpanjangan dapat dilakukan secara elektronik.


Peserta Pengadaan dapat menyampaikan konfirmasi melalui
email.

19.3 Berkaitan dengan pasal 19.2, maka peserta dapat:


a. menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah
penawaran;
b. menolak permintaan tersebut dan dapat mengundurkan diri
secara tertulis dengan tidak dikenakan sanksi.

19.4 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak


melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP.

20. Bentuk Dokumen Penawaran disampaikan dalam bentuk softcopy berupa file
Dokumen yang telah dienkripsi dianggap telah ditandatangani oleh peserta
Penawaran pengadaan.

Dokumen yang disampaikan dalam bentuk selain softcopy terenkripsi


tidak akan dievaluasi.

21. Pakta 21.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
Integritas melakukan dan akan melaporkan terjadinya kolusi, korupsi,
dan nepotisme (KKN) dalam pengadaan pekerjaan konstruksi.

21.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada suatu paket


pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka Penyedia barang/jasa
dianggap telah menandatangani Pakta Integritas.

21.3 Dalam hal penyedia melakukan kemitraan/KSO maka Pakta


Integritas ditandatangani oleh seluruh perusahaan yang
bermitra dan dimasukkan dalam dokumen penawaran (*.rhs).

21.4 Pakta integritas sebagaimana dimaksud angka 21.3


disampaikan dengan cara dipindai (scan).

22. Pengisian 22.1 Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta Integritas dan
Dokumen mengisi Isian Data Kualifikasi dalam aplikasi SPSE.
Isian
Kualifikasi 22.2 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap telah disetujui
dan ditandatangani oleh peserta pengadaan apabila telah
mendaftar sebagai peserta:

23. Jaminan 23.1 Peserta menyerahkan Jaminan Penawaran dalam mata uang
Penawaran penawaran sebagaimana tercantum dalam LDP, yang
disampaikan dalam bentuk softcopy hasil pemindaian (scan)
surat jaminan penawaran yang dimasukkan dalam dokumen
penawaran.

23.2 Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:


a. diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
b. jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang
dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam
Jaminan Penawaran;
d. besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai
nominal sebagaimana tercantum dalam LDP;
e. besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam
angka dan huruf;
f. nama Pokja ULP yang menerima Jaminan Penawaran
sama dengan nama Pokja ULP yang mengadakan
pelelangan;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan;
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP diterima oleh
Penerbit Jaminan;

i. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan


(Kerja Sama Operasi/KSO) harus ditulis atas nama
perusahaan kemitraan/KSO.

23.3 Jaminan penawaran asli disampaikan kepada Pokja ULP pada


saat pembuktian kualifikasi.

23.4 Jika calon pemenang tidak memberikan jaminan penawaran


asli atau jaminan penawaran tidak dapat dicairkan maka akun
SPSE penyedia barang/jasa tersebut di nonaktifkan dan
dimasukkan dalam daftar hitam.

23.5 Jaminan Penawaran dari pemenang lelang akan dikembalikan


setelah pemenang lelang menyerahkan Jaminan Pelaksanaan.

23.6 Jaminan Penawaran dari peserta yang tidak ditetapkan


sebagai pemenang lelang akan dikembalikan setelah
pengumuman pemenang lelang.

23.7 Jaminan Penawaran akan disita apabila sebagai:


a. peserta terlibat KKN;
b. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
tidak bersedia menambah nilai Jaminan Pelaksanaan dalam
hal harga penawarannya di bawah 80% HPS;
c. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
setelah dilakukan evaluasi, tidak hadir dalam klarifikasi
dan/atau verifikasi kualifikasi dengan alasan yang tidak
dapat diterima;
d. calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau 2 pada
saat pembuktian kualifikasi terbukti melakukan pemalsuan
data; atau
e. calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau 2
mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima atau gagal tanda tangan kontrak.

D. Penyampaian Dokumen Penawaran

24. Penyampulan 24.1 Penyampulan Dokumen Penawaran dengan menggunakan


dan metode 1 (satu) file.
Penandaan
Sampul 24.2 Dokumen penawaran terdiri dari:
Penawaran a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis; dan
c. Penawaran harga;

24.3 File disandikan dengan Aplikasi Pengaman Dokumen


(APENDO).

24.4 Peserta wajib mengetahui dan mengikuti ketentuan


penggunaan APENDO yang tersedia pada aplikasi APENDO.

25.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada Pokja


25. Penyampaian ULP dengan cara :
Dokumen a. Pertama-tama, mengirimkan data kualifikasi melalui
Penawaran melalui aplikasi SPSE;
b. Dilanjutkan dengan mengunggah file penawaran
terenkripsi (*.rhs) melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal
yang ditetapkan.

25.2 Peserta hanya dapat menyampaikan Dokumen Penawaran


kepada Pokja ULP melalui aplikasi SPSE.

25.3 Peserta dapat mengirim data kualifikasi dan mengunggah file


penawaran secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. Data kualifikasi dan file
penawaran terakhir akan menggantikan data dan file yang
telah terkirim sebelumnya.

25.4 Data Kualifikasi yang akan dievaluasi adalah data isian


kualifikasi yang dikirim melalui aplikasi pada sistem SPSE.

Jika peserta gagal mengirimkan atau tidak mengisikan data


isian kualifikasi pada aplikasi sistem SPSE, maka akan
dinyatakan gugur pada saat evaluasi Kualifikasi.

26.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui


26. Batas Akhir aplikasi SPSE kepada Pokja ULP paling lambat pada waktu
Waktu yang ditentukan oleh Pokja ULP dalam Dokumen Pengadaan.
Pemasukan
Penawaran 26.2 Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir
pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar, atau terjadi
gangguan teknis. Apabila terpaksa dilakukan perubahan
waktu batas akhir pemasukan penawaran maka Pokja ULP
harus menginputkan alasan yang sebenarnya yang dapat
dipertanggungjawabkan pada aplikasi SPSE.

Setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran, Aplikasi SPSE akan


menolak setiap penawaran yang akan dikirim.
27. Penawaran
Terlambat
E. Pembukaan dan Evaluasi Penawaran
28. Pembukaan 28.1 Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja ULP mengunduh
Penawaran dan melakukan dekripsi file penawaran dengan menggunakan
APENDO sesuai waktu yang telah ditetapkan.

28.2 Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka


(dideskripsi), Pokja ULP menyampaikan file penawaran
tersebut kepada LPSE untuk mendapat keterangan bahwa file
yang bersangkutan tidak dapat dibuka. Selanjutnya Pokja
ULP menetapkan penawaran tidak memenuhi syarat. Apabila
dapat dibuka, maka Pokja ULP akan melanjutkan proses atas
penawaran yang bersangkutan

28.3 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta


maka pelelangan dinyatakan gagal.

28.4 Penawaran masuk yang dimaksud butir 28.3 adalah dokumen


penawaran yang berhasil dibuka dan dapat dievaluasi yang
sekurang-kurangnya memuat harga penawaran, daftar
kuantitas dan harga, jangka waktu penawaran, dan dokumen
teknis.

28.5 Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu


pembukaan penawaran kecuali untuk file penawaran yang
sudah dipastikan tidak dapat dibuka berdasarkan keterangan
LPSE.

28.6 Apabila file penawaran dapat dibuka (dideskripsi), namun


salah satu atau beberapa file didalamnya tidak dapat dibuka,
maka Pokja ULP menetapkan dokumen yang dimaksud oleh
file tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam 28.4.

28.7 Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran


yang paling sedikit memuat:
a. jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
b. jumlah Dokumen Penawaran yang lengkap dan tidak
lengkap;
c. harga penawaran masing-masing peserta;
d. kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen
Penawaran (apabila ada);
e. keterangan lain yang dianggap perlu;
f. tanggal pembuatan Berita Acara.

28.8 Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran,


maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas
dalam Berita Acara.

28.9 Salinan Berita Acara dibagikan dengan cara Pokja ULP


mengunggah salinan tersebut melalui menu Berita pada
website LPSE sehingga dapat diakses dan diunduh oleh
peserta.

29. Klarifikasi 29.1 Untuk menunjang penelitian dan evaluasi dokumen


Dan penawaran, Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap
Konfirmasi hal-hal yang tidak jelas dalam dokumen penawaran. Peserta
Penawaran harus memberikan tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi
tidak boleh mengubah substansi dan harga penawaran.
Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus dilakukan
secara tertulis.

29.2 Terhadap hal-hal yang diragukan berkaitan dengan dokumen


penawaran, Pokja ULP dapat melakukan konfirmasi
kebenarannya termasuk peninjauan lapangan kepada pihak-
pihak/instansi terkait.

30. Evaluasi 30.1 Evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem gugur.


Penawaran
30.2 Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi aritmatik
dengan ketentuan:
a. volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga disesuaikan dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan;
b. apabila terjadi  kesalahan hasil perkalian antara volume
dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan
yang ditawarkan tidak boleh diubah; dan
c. jenis pekerjaan:
1) yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan
harga satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap
dibiarkan kosong.
2) tidak ditawarkan atau menawarkan di bawah
spesifikasi yang ditentukan, maka dilakukan
klarifikasi, apabila hasil klarifikasi menunjukkan jenis
pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan utama (major
item) dan merupakan penyimpangan yang bersifat
penting/pokok yang mempengaruhi lingkup, kualitas
dan hasil/kinerja pekerjaan maka dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan dan penawaran tidak dilakukan
evaluasi lebih lanjut.

30.3 Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai penawaran


sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau
lebih rendah dari urutan peringkat semula.

30.4 Harga penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai


total HPS dinyatakan gugur.

30.5 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP menyusun


urutan dimulai dari nilai penawaran terendah.

30.6 Pokja ULP memasukan hasil koreksi aritmatik pada aplikasi


SPSE.

30.7 Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan oleh


Pokja ULP untuk mendapatkan 3 (tiga) penawaran yang
memenuhi syarat yang dimulai dari penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik.

30.8 Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga)


penawar yang menawar harga kurang (di bawah) dari HPS
maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan melakukan
evaluasi penawaran.

30.9 Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:


a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. evaluasi harga.

30.10 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:


a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi, mengganti
dan/atau mengubah isi Dokumen Pengadaan;

b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah,


mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen
Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang
sesuai dengan ketentuan antara lain disampaikan oleh
penawar yang berhak, pada waktu yang telah ditentukan,
untuk paket pekerjaan yang dilelangkan, memenuhi syarat-
syarat yang ditetapkan meliputi syarat administrasi, syarat
teknis dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan dan harga yang wajar dapat dipertanggung
jawabkan tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen Pengadaan yang
mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja
pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan
yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
dan/atau tidak adil diantara peserta yang memenuhi
syarat.
e. para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan
intervensi kepada Pokja ULP selama proses evaluasi;
f. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan
alasan:
1) Ketidakikutsertaan peserta dalam pemberian
penjelasan; dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial, misalnya kesalahan
pengetikan, penyebutan sebagian nama atau
keterangan, warna sampul, surat penawaran tidak
berkop perusahaan, atau tidak distempel;
g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan
usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP
dan/atau PPK, dengan tujuan untuk memenangkan salah
satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan
peserta lain yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar
Hitam;
2) anggota Pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat
persekongkolan diganti, dikenakan sanksi administrasi
dan/atau pidana;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan
peserta lainnya yang tidak terlibat (apabila ada); dan
4) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud
pada angka 3), maka pelelangan dinyatakan gagal.
h. Indikasi persekongkolan antar penyedia barang/jasa adalah
terpenuhinya sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi
dibawah ini:

1) Terdapat kesamaan dokumen teknis, antara lain:


metode kerja, bahan, alat, analisa pendekatan teknis,
harga satuan, dan/atau spesifkasi barang yang
ditawarkan (merk/tipe/jenis) dan/atau dukungan
teknis;
2) seluruh penawaran dari Penyedia mendekati HPS;
3) adanya keikutsertaan beberapa Penyedia Barang/Jasa
yang berada dalam 1 (satu) kendali;
4) adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen penawaran,
antara lain kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan,
dan format penulisan; atau
5) jaminan penawaran dikeluarkan dari penjamin yang
sama dengan nomor seri yang berurutan.

30.11 Evaluasi Administrasi:


a. evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan
terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian
kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi,
apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan
Dokumen Pengadaan dipenuhi/dilengkapi (khusus
untuk peserta yang tidak menyampaikan formulir
TKDN, maka penawarannya tidak digugurkan dan nilai
TKDN-nya dianggap nol);
2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak
kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP, dengan ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan nilai penulisan antara
angka dan huruf maka yang diakui adalah
tulisan huruf;
(2) apabila nilai yang tertulis dalam angka jelas
sedangkan nilai dalam huruf tidak jelas, maka
nilai yang diakui adalah nilai yang tertulis
dalam angka; atau
(3) apabila nilai dalam angka dan nilai yang
tertulis dalam huruf tidak jelas, maka
penawaran dinyatakan gugur.
b) bertanggal;
c) Apabila terdapat kesalahan pada tanggal surat
penawaran yang menyebabkan jangka waktu
berlaku surat penawaran menjadi kurang dari
waktu yang ditetapkan dalam LDP, maka surat
penawaran dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan administrasi;
d) Kesalahan penulisan tujuan surat, nama paket,
dan/atau penulisan tanggal yang tidak
mempengaruhi masa berlaku surat penawaran dan
tidak merubah arti yang sebenarnya, tidak
menggugurkan pada evaluasi administrasi.

3) Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai


berikut:
a) diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan
penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
b) Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak
kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP;
c) nama peserta sama dengan nama yang tercantum
dalam Jaminan Penawaran;
d) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari
nilai sebagaimana tercantum dalam LDP;
e) besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan
dalam angka dan huruf;
f) nama Pokja ULP yang menerima Jaminan
Penawaran sama dengan nama Pokja ULP yang
mengadakan pelelangan;
g) paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan;
h) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa
syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja,
setelah surat pernyataan wanprestasi dari Pokja
ULP diterima oleh Penerbit Jaminan;
i) Jaminan Penawaran atas nama perusahaan
kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus ditulis
atas nama perusahaan kemitraan/KSO;
j) substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan
Penawaran telah dikonfirmasi dan diklarifikasi
secara tertulis oleh Pokja ULP kepada penerbit
jaminan;
4) surat kuasa (apabila dikuasakan):
a) Harus ditandatangani direktur utama / pimpinan
perusahaan;
b) Nama penerima kuasa harus tercantum dalam akte
pendirian atau perubahannya;
c) Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani
oleh anggota kemitraan yang diwakili menurut
perjanjian kerja sama.
c. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi secara tertulis
terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan namun
tidak boleh mengubah substansi;
d. peserta yang memenuhi persyaratan administrasi
dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
f. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah tidak ada yang
memenuhi persyaratan administrasi maka Pokja ULP
melakukan evaluasi administrasi terhadap penawar
terendah berikutnya (apabila ada);

g. apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan


administrasi, maka pelelangan dinyatakan gagal.
h. Pokja ULP memasukan hasil evaluasi administrasi pada
aplikasi SPSE, termasuk alasan ketidaklulusan peserta
dalam evaluasi administrasi.

30.12 Evaluasi Teknis:


a. Evaluasi Teknis dilakukan terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang
ditetapkan;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan
ketentuan:
1) Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang
harus dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan
persyaratan teknis sebagaimana tercantum dalam LDP;
2) penilaian persyaratan teknis minimal dilakukan
terhadap:
a) metode pelaksanaan pekerjaan memenuhi
persyaratan substantif yang meliputi tahapan/ urutan
pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis besar
dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis
pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang/sementara
yang ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan utama yang dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan. Penilaian
metode pelaksanaan tidak mengevaluasi job-
mix/rincian/ campuran/komposisi material dari jenis
pekerjaan;

Jenis-jenis pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang


atau pekerjaan sementara yang ikut menentukan
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dan diyakini
menggambarkan penguasaan penawar untuk
melaksanakan pekerjaan, misalnya:
(1) Pembuatan saluran pengelak (diversion
channel);
(2) Pengeringan tempat pekerjaan
(dewatering/unwatering) yang berat;
(3) Pembuatan konstruksi pengaman (protection
construction);
(4) Pengaturan lalu lintas (traffic management).
(5) Jalan pengalihan atau jembatan sementara.
b) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan tidak melampaui batas waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan
minimal yang disediakan untuk menghasilkan
produksi alat yang dibutuhkan sebagaimana
tercantum dalam LDP.
Apabila penyedia tidak memasukkan jenis, kapasitas,
dan komposisi peralatan, walaupun mengisi daftar
peralatan pada formulir isian kualifikasi/data
kualifikasi, maka dianggap tidak memenuhi
persyaratan teknis serta dapat digugurkan pada tahap
evaluasi teknis.
Dalam hal jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang ditawarkan berbeda dengan
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan, maka
Pokja ULP akan membandingkan produktifitas alat
tersebut berdasarkan metode pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan. Apabila perbedaan peralatan
menyebabkan metode tidak dapat dilaksanakan atau
produktifitas yang diinginkan tidak tercapai sesuai
dengan target, jumlah SDM yang akan
mengoperasikan, serta waktu yang dibutuhkan, maka
dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan dapat
digugurkan pada tahap evaluasi teknis.
Peralatan yang ditawarkan hanya untuk 1 (satu)
paket pekerjaan yang dilelangkan, apabila penyedia
mengikuti beberapa paket pekerjaan maka peralatan
untuk paket pekerjaan lain harus dari peralatan yang
berbeda;
d) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan; bagi
penawar yang menyampaikan spesifikasi teknis yang
berbeda dari yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan maka spesifikasi teknis tidak boleh
kurang dari yang disyaratkan, dan bagi penawar yang
tidak menyampaikan perubahan spesifikasi teknis
dianggap sama dengan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan;
e) personil inti yang akan ditempatkan secara penuh
sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDP serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan.
Apabila penyedia tidak memasukkan daftar personil
inti yang akan ditugaskan secara penuh, walaupun
mengisi daftar tenaga ahli pada formulir isian
kualifikasi/data kualifikasi, maka dianggap tidak
memenuhi persyaratan teknis serta dapat digugurkan
pada tahap evaluasi teknis.
Personil yang ditawarkan hanya untuk 1 (satu) paket
pekerjaan yang dilelangkan, apabila penyedia
mengikuti beberapa paket pekerjaan maka personil
untuk paket pekerjaan lain harus dari personil yang
berbeda;
f) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai
dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam
LDP;
g) Pra RK3K harus memenuhi persyaratan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang akan dilakukan pada saat
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Evaluasi
dilakukan terhadap sasaran dan program K3 untuk
pengendalian risiko bahaya K3 sebagaimana yang
tercantum dalam LDP.

3) Pokja ULP dapat melakukan kunjungan, verifikasi,


dan/atau klarifikasi terhadap kepastian pemenuhan
keterpenuhan volume dan spesifikasi pendukung yang
ditawarkan dalam dokumen teknis, khususnya kepada
pabrikan/produsen/agen/distributor material/alat
tersebut untuk menjamin konsistensi jenis material/alat
serta kemampuan untuk menyediakan
material/peralatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan
serta kebenaran dukungannya terhadap pelaksanaan
pekerjaan;

d. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang


jelas atau meragukan, Pokja ULP melakukan klarifikasi
dan konfirmasi dengan peserta. Dalam klarifikasi peserta
tidak diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil
klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;

e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan


ke tahap evaluasi harga;

f. apabila peserta yang lulus evaluasi teknis kurang dari 3


(tiga), maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi
harga;

g. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi


arimatik tidak ada yang memenuhi persyaratan teknis
maka Panitia Pengadaan/Pokja ULP dapat melakukan
evaluasi penawaran terhadap penawar terendah berikutnya
(apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi;

h. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka


pelelangan dinyatakan gagal;

i. Pokja ULP memasukan hasil evaluasi teknis pada aplikasi


SPSE, termasuk alasan ketidaklulusan peserta dalam
evaluasi teknis.

30.13 Evaluasi Harga:


a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal
yang pokok atau penting, dengan ketentuan:
1) total harga penawaran terkoreksi dibandingkan terhadap
nilai total HPS:
a) apabila total harga penawaran terkoreksi melebihi
nilai total HPS, dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran terkoreksi di atas
nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal;
2) harga satuan penawaran yang nilainy lebih besar dari
110% (seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan
yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi.
Apabila setelah dilakukan klarifikasi ternyata harga
satuan penawaran tersebut timpang, maka harga satuan
penawaran timpang hanya berlaku untuk volume sesuai
dengan Daftar Kuantitas dan Harga;
3) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak
ditulis dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus
tetap dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam
harga satuan pekerjaan lainnya;
b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) berbeda dibandingkan dengan
perkiraan Pokja ULP;
2) klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran
dibawah 80% (delapan puluh perseratus) HPS, harus
dilakukan dengan ketentuan:
a) Meneliti dan menilai kewajaran harga satuan dasar
meliputi harga upah, bahan, dan peralatan dari harga
satuan penawaran, sekurang-kurangnya pada setiap
mata pembayaran utama;
b) Meneliti dan menilai kewajaran kuantitas/ koefisien
dari unsur upah, bahan, dan peralatan dalam Analisa
Harga Satuan;
c) Hasil penelitian butir a) dan butir b) digunakan
untuk menghitung harga satuan yang dinilai wajar
tanpa memperhitungkan keuntungan yang
ditawarkan; dan
d) Harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk
menghitung total harga penawaran yang dinilai
wajar dan dapat dipertanggungjawabkan.
e) Total harga sebagaimana dimaksud pada huruf d.
dihitung berdasarkan volume yang ada dalam daftar
kuantitas dan harga.
f) Apabila total harga penawaran yang diusulkan lebih
kecil dari hasil evaluasi sebagaimana tersebut diatas,
maka harga penawaran dinyatakan tidak wajar dan
gugur harga.
g) Apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang
lelang, harus bersedia untuk menaikkan Jaminan
Pelaksanaan menjadi 5% (lima perseratus) dari nilai
total HPS; dan
h) Apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia
menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan, maka
penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran
disita untuk negara serta dimasukkan dalam Daftar
Hitam.
c. Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan
produksi dalam negeri (apabila memenuhi persyaratan
diberlakukannya preferensi harga) dengan ketentuan
Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
yang disampaikan oleh peserta berdasarkan penilaian
sendiri (self assessment), digunakan dalam evaluasi
penawaran harga apabila pelelangan pekerjaan tersebut
diberlakukan preferensi harga yaitu apabila memenuhi
ketentuan:

1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri


diberlakukan pada Pengadaan Barang/Jasa yang
dibiayai rupiah murni tetapi hanya berlaku untuk
Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa
dalam negeri dengan TKDN lebih besar atau sama
dengan 25% (dua puluh lima perseratus).
Apabila peserta tidak menyampaikan formulir
perhitungan TKDN maka peserta dianggap tidak
menginginkan diberlakukan preferensi harga bagi
penawarannya dan tidak menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN merujuk
pada ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri yang
membidangi urusan perindustrian dengan tetap
berpedoman pada tata nilai Pengadaan Barang /Jasa
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya.
3) rumus penghitungan sebagai berikut:

 1 
HEA     HP
 1  KP 
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) dikali Preferensi
tertinggi Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran/terkoreksi
yang memenuhi persyaratan lelang dan telah
dievaluasi).

4) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan


HEA yang sama, penawar dengan TKDN terbesar
adalah sebagai pemenang;
5) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga
Penawaran dan hanya digunakan oleh Pokja ULP untuk
keperluan perhitungan HEA guna menetapkan peringkat
pemenang.
d. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar
akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama (kolusi/ persekongkolan)
sebagaimana ketentuan peraturan dan perundang-
undangan, maka :
(i) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan
peserta lain yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar
Hitam;
(ii) anggota Panitia Pengadaan/Pokja ULP dan/atau PPK
yang terlibat persekongkolan diganti, dikenakan sanksi
administrasi dan/atau pidana;
(iii) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan
peserta lainnya yang tidak terlibat (apabila ada); dan
(iv) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud
pada angka (iii), maka pelelangan dinyatakan gagal.

e. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki


harga penawaran yang sama, maka Pokja ULP memilih
peserta yang mempunyai kemampuan teknis lebih besar
dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.

30.14 Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon


pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada).

31. Evaluasi 31.1 Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang dan calon
Kualifikasi pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

31.2 Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode


penilaian sistem gugur.

31.3 Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah


merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang tidak
dapat dilengkapi.

31.4 Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan


ketentuan dalam Dokumen Kualifikasi.

31.5 Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus evaluasi


kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.

32. Pembuktian 32.1 Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi


Kualifikasi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.

32.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat


keaslian dari dokumen asli atau salinan dokumen yang sudah
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dan meminta salinan
dokumen tersebut.
32.3 Dalam pembuktian kualifikasi harus dihadiri oleh
penanggung jawab atau yang menerima kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya, atau
kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat
yang dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang
menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan
yang bekerja sama.

32.4 Apabila peserta tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi dan


telah diberikan kesempatan serta tenggang waktu yang
cukup, maka peserta digugurkan dan dimasukkan dalam
daftar hitam, Jaminan Penawaran yang bersangkutan
dicairkan dan disetorkan ke kas Negara/kas Daerah.

32.5 Pokja ULP tidak perlu meminta seluruh dokumen kualifikasi


apabila penyedia barang/jasa sudah pernah melaksanakan
pekerjaan yang sejenis, sama kompleksitasnya pada instansi
yang bersangkutan.

32.6 Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada


penerbit dokumen, dan dapat melakukan kunjungan, visitasi,
atau verifikasi terhadap pemenuhan persyaratan kualifikasi
pada lokasi peserta apabila diperlukan.

32.7 Apabila hasil pembuktian ditemukan pemalsuan data, maka


peserta digugurkan, badan usaha dan/atau pengurusnya
dimasukkan dalam Daftar Hitam, Jaminan Penawaran
dicairkan dan disetorkan ke kas Daerah serta dilaporkan
kepada Kepolisian atas perbuatan pemalsuan tersebut.

32.8 Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus pembuktian


kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.

F. Penetapan Pemenang Pelelangan

33. Penetapan 33.1 ULP membuat Surat Penetapan Pemenang berdasarkan


Pemenang BAHP untuk nilai sampai dengan Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah).
Ketentuan mengenai kewenangan penetapan pemenang
sebagaimana tercantum dalam LDP.

33.2 Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi


membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai diatas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) setelah
mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan:
a. usulan penetapan pemenang ditembuskan kepada PPK
dan APIP K/L/D/I; dan
b. apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/
Pimpinan Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi mengembalikan usulan tersebut dan
memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan
pelelangan gagal.

33.3 Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket pekerjaan yang


dilelangkan oleh ULP dalam waktu yang bersamaan, dan
beberapa penawarannya terendah serta berdasarkan
kemampuan menangani paket (SKP), akan ditetapkan sebagai
calon pemenang oleh Pokja ULP pada paket berdasarkan
pilihan penyedia jasa setelah mempertimbangkan
ketersediaan peralatan dan personil setelah dilakukan
klarifikasi.

33.4 Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket pekerjaan yang


dilelangkan oleh ULP dalam waktu yang bersamaan :
a. Menawarkan peralatan yang sama pada masing-masing
paket pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan setelah
dilakukan klarifikasi untuk menentukan peralatan
tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan tidak ada dan
dinyatakan gugur.

b. Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang


pada 1 (satu) paket pekerjaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat dikecualikan dengan syarat
kapasitas dan produktifitas peralatan secara teknis dapat
menyelesaikan pekerjaan lebih dari 1 (satu) paket.

c. Menawarkan personil yang sama pada masing-masing


paket pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan setelah
dilakukan klarifikasi untuk menentukan personil
tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan personil tidak ada dan
dinyatakan gugur.

d. Menawarkan personil yang sedang bekerja dipaket lain,


maka pada saat akan ditetapkan sebagai pemenang
dipastikan sudah tidak terikat pada paket lain.

33.5 Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang


dan akan mengakibatkan Surat Penawaran dan Jaminan
Penawaran habis masa berlakunya, maka dilakukan
konfirmasi kepada calon pemenang, calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) untuk memperpanjang surat
penawaran dan jaminan penawaran secara tertulis sampai
dengan perkiraan jadwal penandatanganan kontrak.
33.6 Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada) yang tidak bersedia memperpanjang masa berlaku surat
penawaran dan jaminan penawaran dianggap mengundurkan
diri dan tidak dikenakan sanksi.

34. Pengumuman Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2
Pemenang (apabila ada) melalui aplikasi SPSE dan papan pengumuman resmi
untuk masyarakat yang memuat sekurang-kurangnya :
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat penyedia;
c. harga penawaran terkoreksi;
d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
e. hasil evaluasi pelelangan untuk seluruh peserta yang dievaluasi.

35. Sanggahan 35.1 Peserta yang memasukkan dokumen penawaran secara


lengkap dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik
melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada
Pokja ULP dalam waktu 3 (tiga) hari kalender setelah
pengumuman pemenang, disertai bukti terjadinya
penyimpangan, dengan tembusan disampaikan secara offline
kepada PPK, PA/KPA dan APIP K/L/D/I sebagaimana
tercantum dalam LDP.

35.2 Sanggahan diajukan apabila terjadi penyimpangan prosedur


meliputi:
a.penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur
dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun
2012 beserta petunjuk teknisnya dan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b.rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya
persaingan usaha yang sehat; dan/atau
c.penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau
pejabat yang berwenang lainnya.

35.3 Pokja ULP wajib memberikan jawaban secara elektronik


melalui aplikasi SPSE atas semua sanggahan paling lambat 3
(tiga) hari kalender setelah menerima surat sanggahan.

35.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP


menyatakan pelelangan gagal.

35.5 Sanggahan yang disampaikan secara offline atau bukan


kepada Pokja ULP dan atau disampaikan diluar masa
sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan ditindaklanjuti
secara offline di luar aplikasi SPSE oleh pihak-pihak yang
berwenang.
36. Sanggahan 36.1 Peserta sebagaimana yang dimaksud pasal 35 apabila tidak
Banding sependapat dengan jawaban sanggahan dari Pokja ULP, dapat
mengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
atau kepada Pejabat yang menerima penugasan menjawab
sanggahan banding, paling lambat 3 (tiga) hari kalender
setelah menerima jawaban sanggahan, dengan tembusan
kepada PPK, Pokja ULP, dan APIP K/L/D/I sebagaimana
tercantum dalam LDP.

36.2 Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi


wajib memberikan jawaban secara tertulis atas semua
sanggahan banding paling lambat 15 (lima belas) hari
kalender setelah surat sanggahan banding diterima.

Jawaban sanggahan banding bersifat final.

36.3 Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus


memberikan Jaminan Sanggahan Banding sebesar 1% (satu
perseratus) dari nilai total HPS dengan masa berlaku minimal
15 (lima belas) hari kerja sejak tanggal pengajuan sanggahan
banding dan ditujukan kepada Pokja ULP, dengan ketentuan
sebagai berikut :
a) Paket pekerjaan sampai dengan Rp. 2.500.000.000,00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah) menggunakan surat jaminan
yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi, bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), serta
diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa kepada Kelompok
Kerja ULP; atau
b) Paket pekerjaan diatas Rp. 2.500.000.000,00 (dua miliar
lima ratus juta rupiah) menggunakan surat jaminan yang
dikeluarkan oleh Bank Umum, bersifat mudah dicairkan
dan tidak bersyarat (unconditional), serta diserahkan oleh
Penyedia Barang/Jasa kepada Kelompok Kerja ULP.

36.4 Sanggahan banding menghentikan proses pelelangan.

36.5 Sanggahan banding yang disampaikan bukan dari peserta


sebagaimana yang dimaksud dalam 35.1. atau disampaikan
bukan kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/
Pimpinan Institusi atau disampaikan dan diterima oleh
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
di luar masa sanggah banding, dianggap sebagai pengaduan
dan tetap harus ditindaklanjuti sebagai pengaduan serta tidak
menghentikan proses pelelangan.

36.6 Dalam hal sanggahan dinyatakan salah Menteri/Pimpinan


Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi atau Pejabat
yang menerima penugasan menjawab sanggahan banding
memerintahkan agar Panitia Pengadaan/Pokja ULP
melanjutkan proses pengadaan barang/jasa dan jaminan
sanggahan banding dicairkan dan disetorkan ke kas
Negara/Daerah kecuali jawaban sanggahan banding
melampaui batas akhir menjawab sanggahan banding.

36.7 Dalam hal jawaban sanggahan banding berupa evaluasi ulang,


maka terhadap penetapan pemenang tidak dapat dilakukan
sanggahan dan sanggahan banding lagi.

36.8 Dalam hal sanggahan banding dinyatakan benar, jaminan


sanggahan banding dikembalikan kepada penyanggah.

G. Penunjukan Pemenang Pengadaan

37. Penunjukan 37.1 Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan
Penyedia (BAHP) ke dalam apalikasi SPSE dan menginformasikan
Barang/Jasa kepada PPK (ditembuskan kepada Kepala ULP) sebagai
dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ).

37.2 PPK menerbitkan SPPBJ apabila pernyataan peserta pada


formulir isian kualifikasi masih berlaku, dengan ketentuan:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti tidak
benar; atau
c. masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.

37.3 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut,


dengan ketentuan :
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan alasan yang dapat
diterima secara obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam LDP;

b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa


penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak
dapat diterima secara obyektif oleh Pokja ULP, maka
Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana tercantum dalam LDP serta
dimasukkan dalam Daftar Hitam; atau

c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena


masa penawarannya sudah tidak berlaku, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan tidak boleh dicairkan.

37.4 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka


penunjukan pemenang dapat dilakukan kepada pemenang
cadangan sesuai dengan urutan peringkat, selama masa surat
penawaran dan Jaminan Penawaran pemenang cadangan
masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.

37.5 Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri,


maka pelelangan dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah
mendapat laporan dari PPK.

37.6 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 4 (empat) hari


kerja setelah pengumuman penetapan pemenang, apabila
tidak ada sanggahan.

37.7 SPPBJ diterbitkan paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah


sanggahan dijawab apabila tidak ada sanggahan banding.

37.8 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja


setelah semua sanggahan dan sanggahan banding dijawab.

37.9 Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan


Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak.

37.10 Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena


tidak sependapat atas penetapan pemenang, maka
diberitahukan kepada PA/KPA untuk diputuskan dengan
ketentuan :
a. apabila PA/KPA sependapat dengan PPK, dilakukan
evaluasi ulang atau pelelangan dinyatakan gagal; atau

b. apabila PA/KPA sependapat dengan Pokja ULP,


PA/KPA memutuskan penetapan pemenang oleh Pokja
ULP bersifat final dan PA/KPA memerintahkan PPK
untuk menerbitkan SPPBJ.

37.11 Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari


kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.

37.12 PPK menginputkan data kontrak dan mengunggah hasil


pemindaian dokumen kontrak yang telah ditandatangani pada
aplikasi SPSE.

38. Kerahasiaan 38.1 Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat rahasia dan
Proses dilaksanakan oleh pokja ULP secara independen.

38.2 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil


Pelelangan (BAHP) oleh Pokja ULP bersifat rahasia sampai
dengan saat pengumuman pemenang.
38.3 Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi,
klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon pemenang tidak
boleh diberitahukan kepada siapapun yang tidak
berkepentingan sampai keputusan pemenang diumumkan.

38.4 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP segala hal terkait


proses pemilihan penyedia/barang jasa secara elektronik yang
tidak dapat diakomodir atau difasilitasi aplikasi SPSE

38.5 Jika diperlukan, file BAHP dapat diunggah secara berulang,


diganti atau ditimpa sampai dengan kontrak ditandatangani

38.6 Setiap usaha peserta lelang mencampuri proses evaluasi


dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan
mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan.

H. Pelelangan Gagal

39. Pelelangan 39.1 Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila:


Gagal a. jumlah peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran
(file penawaran administrasi dan teknis yang dapat dibuka)
kurang dari 3 (tiga) peserta;
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;
c. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi
persaingan tidak sehat;
d. harga penawaran terendah terkoreksi lebih tinggi dari
HPS;
e. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan pelelangan yang
tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya
dan Dokumen Pengadaan ternyata benar;
f. sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi Dokumen
Pengadaan ternyata benar; atau
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2,
setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak hadir
dalam klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi.

39.2 KPA sebagaimana tercantum dalam LDP menyatakan pelelangan


gagal, apabila:
a. KPA sebagaimana tercantum dalam LDP sependapat
dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ
karena proses Pelelangan tidak sesuai dengan Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang
melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Pelelangan dinyatakan benar oleh pihak
berwenang;
d. sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas kesalahan
prosedur yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari
Dokumen Pengadaan; atau
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
mengundurkan diri.

39.3 Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi


selaku PA menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya
pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan pelelangan yang
melibatkan KPA, PPK dan/atau Pokja ULP, ternyata
benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang
melibatkan KPA, ternyata benar.

39.4 PA/KPA/PPK/Panitia Pengadaan/Pokja ULP dilarang memberikan


ganti rugi kepada peserta pelelangan bila penawarannya
ditolak atau pelelangan dinyatakan gagal.

39.5 Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja ULP


memberitahukan secara elektronik kepada seluruh peserta
melalui aplikasi SPSE.

39.6 Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, maka Pokja ULP


atau Pokja ULP lainnya yang ditugaskan meneliti dan
menganalisis penyebab terjadinya pelelangan gagal,
menentukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan:
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.

39.7 Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya pelelangan gagal,


mengharuskan adanya perubahan Dokumen Pengadaan, maka
dilakukan pelelangan ulang dengan terlebih dahulu
memperbaiki Dokumen Pengadaan.

I. Surat Jaminan Pelaksanaan

40. Surat Jaminan 40.1 Jaminan pelaksanaan diberikan penyedia setelah


Pelaksanaan diterbitkannya SPPBJ dan sebelum penandatanganan kontrak.
40.2 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah:
a. penyerahan seluruh pekerjaan;
b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak; atau
c. pembayaran termin terakhir/bulanterakhir/sekaligus telah
dikurangi uang retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari
nilai Kontrak (apabila diperlukan).

40.3 Surat Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai


berikut :
a. diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk bank
perkreditan rakyat), perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship) sebagaimana yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan;
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan serah terima
pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak (PHO)
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama penyedia sama dengan nama yang tercantum dalam
surat Jaminan Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai
jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam
angka dan huruf;
f. nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama
dengan nama PPK yang menandatangani kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai jaminan dalam jangka waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat
pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit
Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan/KSO harus
ditulis atas nama Kemitraan/KSO; dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak penjamin.

40.4 PPK mengkonfirmasi dan mengklarifikasi secara tertulis


substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Pelaksanaan
kepada penerbit jaminan.

40.5 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan Surat


Jaminan Pelaksanaan dipersamakan dengan menolak untuk
menandatangani Kontrak atau tidak menerima keputusan
penunjukan sebagai penyedia barang/jasa.

40.6 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Surat Jaminan


Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.
J. Penandatanganan Kontrak
41. Penanda- 41.1 Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib memeriksa
tanganan apakah pernyataan dalam Dokumen Isian Kualifikasi masih
Kontrak berlaku. Apabila salah satu pernyataan tersebut sudah tidak
dipenuhi, maka penandatanganan kontrak tidak dapat
dilakukan.

41.2 Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat


belas) hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ dan setelah
penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan
ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran
terkoreksi diatas 80% (delapan puluh perseratus) nilai total
HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari penawaran
terkoreksi; atau

b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk penawaran terkoreksi


dibawah 80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS
adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS;
dan

c. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal


penandatanganan Kontrak sampai serah terima pertama
Pekerjaan Konstruksi.

41.3 PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi


Dokumen Pengadaan sampai dengan penandatanganan
Kontrak, kecuali mempersingkat waktu pelaksanaan
pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
ditetapkan sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran.

41.4 Dalam hal kontrak tahun tunggal perubahan waktu


pelaksanaan pekerjaan melewati batas tahun anggaran, maka
penandatanganan kontrak dilakukan setelah mendapat
persetujuan kontrak tahun jamak.

41.5 PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi


substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta
membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.

41.6 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak


dalam Surat Perjanjian, dengan maksud apabila terjadi
pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan bagian
yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ,
BAHP, BAPP.

41.7 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:


a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada
bagian yang ditandatangani oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai
pada bagian yang ditandatangani oleh PPK;
b. rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan) tanpa
dibubuhi materai.

41.8 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama


penyedia adalah Direksi yang disebutkan namanya dalam
Akta Pendirian/ Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

41.9 Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak
disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar
sebagaimana dimaksud pada pasal 41.8, dapat
menandatangani kontrak, sepanjang mendapat kuasa/
pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi atau pihak
yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk
menanda-tangani kontrak.
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. Lingkup 1. a. Pokja ULP : Pokja ULP Kota Samarinda


Pekerjaan
b. Alamat Pokja ULP : Sekretariat ULP Kota Samarinda
Jalan Balaikota Samarinda

2. Website LPSE : http://lpse.samarindakota.go.id

3. a. Nama paket pekerjaan : Peningkatan Jalan dan Drainase


Lingkungan Jalan Kertak Hanyar Kelurahan Loa Bakung.

b. Uraian singkat pekerjaan : Rigid Pavement K-350.

4. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 90 (sembilan puluh) hari


kalender.
B. Sumber Dana 1. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Kota
Samarinda Tahun Anggaran 2014.

C. Metode Pemilihan penyedia ini dilaksanakan dengan metode Pemilihan


Pemilihan Langsung Pascakualifikasi.

D. Peserta Yang Pemilihan ini terbuka dan diikuti oleh penyedia dalam negeri
Dapat yang berbentuk Badan Usaha atau Kemitraan.
Mengikuti
Pemilihan
E. Pemberian lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE : :
Penjelasan http://lpse.samarindakota.go.id/
Dokumen
Pengadaan
F. Dokumen 1. Daftar Personil Inti yang diperlukan untuk pelaksanaan
Penawaran pekerjaan:

a. Site Manager 1 (satu) orang dengan pengalaman sekurang –


kurangnya 7 tahun pada jabatan yang sama dengan
profesi/keahlian Pelaksana Jalan, memiliki sertifikat Ahli
Madya Pelaksana Jalan dan Ahli Madya Manajemen Proyek
dengan pendidikan minimal S1 (Strata 1) Teknik Sipil.
b. Site Engineer Struktur 1 (satu) orang dengan pengalaman
sekurang – kurangnya 5 tahun pada jabatan yang sama
dengan profesi Pelaksana, memiliki sertifikat Ahli Muda
Pelaksana Jalan dengan pendidikan minimal S1 (Strata 1)
Teknik Sipil.
c. Juru Gambar 1 (satu) orang dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 5 tahun untuk Pendidikan STM atau 3 tahun untuk
Pendidikan D3 Sipil pada jabatan yang sama dengan profesi

41
juru gambar dan memiliki sertifikat juru gambar/draftman
sipil.

d. Tukang Cor Beton 1 (satu) orang dengan pengalaman


sekurang-kurangnya 5 tahun untuk Pendidikan STM atau 3
tahun untuk Pendidikan D3 Sipil pada jabatan yang sama
dengan profesi Tukang Cor Beton dan memiliki sertifikat
Tukang Cor Beton/Concretor/Concrete.
e. Pelaksana Jalan 1 (satu) orang dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 5 tahun untuk Pendidikan STM atau 3 tahun untuk
Pendidikan D3 Sipil pada jabatan yang sama dengan profesi
pelaksana jalan dan memiliki sertifikat Pelaksana Jalan.
f. Administrasi dan Keuangan 1 (satu) orang dengan
pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun pada jabatan yang
sama dengan pendidikan minimal SMA.

Dengan melampirkan KTP, Ijasah, SKA/SKT dan Surat


Pernyataan sebagai Personil Tetap.

Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk


2. pelaksanaan pekerjaan :

NO. NAMA ALAT KAPASITAS JUMLAH


1. Generator Set 125 KVA 1 Unit
2. Dump Truck 6 Ton 6 Unit
3. Vibrator Roller 8 Ton 1 Unit
4. Water Tanker 5000 Ltr 1 Unit
5. Concrete Truck Mixer 5 M3 6 Unit
6. Concrete Vibrator 2 Unit
7. Concrete Cutter 1 Unit
8. Batching Plant 60 m3/Jam 1 Unit
9. Compressor 1 Unit

Dengan melampirkan Dukungan/Surat Perjanjian Sewa Peralatan


Asli, yang isinya menyatakan kesanggupan untuk memberikan
suplai peralatan untuk penyelesaian pekerjaan tepat waktu
sebelum akhir Kontrak (dilampiri dengan Dokumen Kepemilikan
Peralatan dimaksud).

Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan : Tidak Ada.

3. Uji mutu/teknis/fungsi diperlukan untuk:


a. Kesiapan untuk uji visual dan spesifikasi material pada saat
4. klarifikasi untuk material-material pada pekerjaan struktur.
Khusus untuk pekerjaan beton, ULP dapat meminta
spesifikasi mutu beton dari peserta dan atau supplier-nya
pada saat Klarifikasi.

b. Uji Visual dan Teknis pada peralatan yang digunakan untuk


mata pekerjaan utama dimana alat harus dalam kondisi

42
minimal 80% baik dan berfungsi normal menurut Pokja ULP
pada saat Klarifikasi, serta posisi alat yang dinilai adalah
yang berada di Kota Samarinda.

Identifikasi Bahaya dan Tingkat Resiko K3 :


NO. JENIS PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA SASARAN

5. 1. Beton K-350 - Bahaya dari Alat Berat. Nihil


- Terpeleset/Jatuh. Kecelakaan
- Bising. Fatal
- Getaran.
- Debu (biologis).
- Beban Kerja (fisiologis).

2. Pekerjaan Perkerasan - Bahaya dari Alat Berat. Nihil


- Terpeleset/Jatuh. Kecelakaan
- Bising. Fatal
- Getaran.
- Debu (biologis).
- Beban Kerja (fisiologis).

Dukungan/Surat Perjanjian untuk ketersedian material/bahan,


yang isinya menyatakan kesanggupan untuk memberikan suplai
bahan/Material untuk penyelesaian pekerjaan tepat waktu
6. sebelum akhir Kontrak.

Metode pelaksanaan pekerjaan harus sesuai tahapan/urutan


pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis besar dan
uraian/cara kerja dari masing-masing jenis pekerjaan utama dan
7. pekerjaan penunjang/sementara yang ikut menentukan
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan utama yang dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis dan diyakini
menggambarkan penguasaan peserta dalam penyelesaian
pekerjaan.

Jadwal Pelaksanaan (time schedulle) yang mencerminkan


penerapan (kesesuaian) terhadap metode pelaksanaan yang
diajukan dan tidak melampaui jangka waktu pelaksanaan yang
8. telah ditentukan.

G. Mata Uang 1. Mata uang yang digunakan : Rupiah


Penawaran dan
Cara 2. Pembayaran dilakukan dengan cara : Sertifikat Bulanan
Pembayaran (Monthly Certificate).

H. Masa Masa berlaku penawaran selama 30 (tiga puluh) hari kalender


Berlakunya sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.
Penawaran
I. Jaminan 1. Besarnya Jaminan Penawaran adalah : Rp. 26.838.420,00 (dua
Penawaran puluh enam juta delapan ratus tiga puluh delapan ribu empat
ratus dua puluh rupiah).
2. Masa berlakunya jaminan penawaran 58 (lima puluh delapan)

43
hari kalender sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.
Dalam hal Jaminan Penawaran dicairkan, maka disetorkan pada
Kas Daerah.
3. Untuk Jaminan Penawaran ditujukan kepada :
Pokja Unit Layanan Pengadaan Kota Samarinda
4. Alamat : Sekretariat ULP Kota Samarinda Jalan Balaikota
Samarinda.
5. Jaminan Asli akan diminta pada tahapan pembuktian kualifikasi.

J. Penyampaian Sesuai Jadwal pada Aplikasi SPSE


Dokumen
Penawaran

K. Batas Akhir Sesuai Jadwal pada Aplikasi SPSE


Waktu
Pemasukan
Penawaran
L. Pembukaan Sesuai Jadwal pada Aplikasi SPSE
Penawaran

M. Evaluasi 1. Metoda evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem gugur.


Penawaran 2. Ambang batas : Tidak digunakan.

N. Sanggahan, 1. Sanggahan ditujukan kepada : Pokja Unit Layanan Pengadaan


Dan Sanggahan Kota Samarinda.
Banding
2. a. Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE paling lambat
3 (tiga) hari kalender setelah Pengumuman Pemenang
Pelelangan.
b. Sanggahan yang disampaikan tidak melalui aplikasi SPSE
atau tidak ditujukan kepada pokja ULP atau diserahkan
setelah masa sanggahan berakhir akan ditindaklanjuti sebagai
bentuk pengaduan dari peserta lelang oleh pihak terkait dan
tidak menghentikan proses pelelangan.

3. Tembusan sanggahan ditujukan kepada:


a. PPK Pekerjaan Peningkatan Jalan dan Drainase Lingkungan
Jalan Kertak Hanyar Kelurahan Loa Bakung;
b. KPA Kepala Bidang Perumahan Permukiman Dinas Cipta
Karya dan Tata Kota; dan
c. APIP Inspektorat Kota Samarinda.

4. Sanggahan Banding disampaikan secara tertulis dan ditujukan


kepada Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda
disertai jaminan sanggahan banding paling lambat 3 (tiga) hari
kalender setelah menerima jawaban sanggahan.

5. Tembusan sanggahan banding ditujukan kepada:

44
a. PPK Pekerjaan Peningkatan Jalan dan Drainase Lingkungan
Jalan Kertak Hanyar Kelurahan Loa Bakung;
b. Pokja Unit Layanan Pengadaan Kota Samarinda; dan
d. APIP Inspektorat Kota Samarinda.

O. Jaminan 1. Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada : Pokja Unit


Sanggahan Layanan Pengadaan Kota Samarinda.
Banding 2. Besarnya jaminan sanggahan banding sebesar :
Rp. 8.946.140,00 (delapan juta sembilan ratus empat puluh enam
ribu seratus empat puluh rupiah).

3. Masa berlaku Jaminan Sanggahan Banding minimal 15 (lima


belas) hari kalender sejak tanggal pengajuan sanggahan banding
dengan menggunakan surat jaminan yang dikeluarkan oleh Bank
Umum, bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional), serta diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa
kepada Kelompok Kerja ULP.
4. Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan pada Kas
Daerah apabila sanggahan banding dinyatakan tidak benar.

P. Jaminan 1. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 104 (seratus empat)


Pelaksanaan hari kalender.
2. Jaminan pelaksanaan ditujukan kepada PPK Pekerjaan
Peningkatan Jalan dan Drainase Lingkungan Jalan Kertak
Hanyar Kelurahan Loa Bakung.
3. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada kas daerah
apabila terjadi wanprestasi sebagaimana yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja beserta seluruh dokumen pendukungnya.

45
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

A. Lingkup Nama Pokja ULP : Pokja Unit Layanan Pengadaan Kota Samarinda
Kualifikasi Alamat Pokja ULP : Sekretariat ULP Kota Samarinda
Jalan Balaikota Samarinda
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan dan Drainase Lingkungan
Jalan Kertak Hanyar Kelurahan Loa Bakung.

B. Persyaratan a) Peserta Kualifikasi badan usaha harus memiliki surat ijin usaha
Kualifikasi surat izin usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan surat izin SBUJK
Bidang Sipil Sub bidang Jalan Raya, Jalan Lingkungan,
termasuk perawatanya (22001)/Jasa Pelaksana untuk Konstruksi
Jalan Raya (kecuali jalan layang), jalan, rel kereta api, dan
landas pacu bandara (SI003), Golongan Usaha Kecil;
b) perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya atau peserta
perorangan, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut
dan tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya;
c) salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau
peserta perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam;
d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun 2012 (SPT tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh
Pasal 21,PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal
29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga)
bulan terakhir yaitu Mei, Juni dan Juli tahun 2014. Peserta dapat
mengganti persyaratan ini dengan menyampaikan Surat
Keterangan Fiskal (SKF);
e) peserta berbentuk badan usaha harus memperoleh paling sedikit
1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi penyedia
yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
f) memiliki kemampuan pada bidang sipil subbidang Konstruksi
Jalan Raya (kecuali jalan layang), jalan, rel kereta api, dan
landas pacu bandara;
g) memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang sejenis
dan kompleksitas yang setara dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam penjelasan evaluasi kualifikasi;
h) dalam hal peserta berbentuk badan usaha akan melakukan
kemitraan:
a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama
Operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan
perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; dan
b. untuk perusahaan yang melakukan kemitraan, evaluasi
46
persyaratan pada huruf (a) sampai dengan huruf (g)
dilakukan untuk setiap perusahaan yang melakukan
kemitraan.
i) memiliki Tenaga Ahli dengan kualifikasi keahlian:
1) Site Manager 1 (satu) orang dengan pengalaman sekurang –
kurangnya 7 tahun pada jabatan yang sama dengan
profesi/keahlian Pelaksana Jalan, memiliki sertifikat Ahli
Madya Pelaksana Jalan dan Ahli Madya Manajemen Proyek
dengan pendidikan minimal S1 (Strata 1) Teknik Sipil.
2) Site Engineer Struktur 1 (satu) orang dengan pengalaman
sekurang – kurangnya 5 tahun pada jabatan yang sama dengan
profesi Pelaksana, memiliki sertifikat Ahli Muda Pelaksana
Jalan dengan pendidikan minimal S1 (Strata 1) Teknik Sipil.

j) memiliki Tenaga Teknis dengan kualifikasi kemampuan:


1) Juru Gambar 1 (satu) orang dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 5 tahun untuk Pendidikan STM atau 3 tahun untuk
Pendidikan D3 Sipil pada jabatan yang sama dengan profesi
juru gambar dan memiliki sertifikat juru gambar/draftman
sipil.
2) Tukang Cor Beton 1 (satu) orang dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 5 tahun untuk Pendidikan STM atau 3
tahun untuk Pendidikan D3 Sipil pada jabatan yang sama
dengan profesi Tukang Cor Beton dan memiliki sertifikat
Tukang Cor Beton/Concretor/Concrete.
3) Pelaksana Jalan 1 (satu) orang dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 5 tahun untuk Pendidikan STM atau 3 tahun untuk
Pendidikan D3 Sipil pada jabatan yang sama dengan profesi
pelaksana jalan dan memiliki sertifikat Pelaksana Jalan.
4) Administrasi dan Keuangan 1 (satu) orang dengan
pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun pada jabatan yang
sama dengan pendidikan minimal SMA

k) memiliki kemampuan untuk menyediakan


fasilitas /peralatan/perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi ini, yaitu:

NO. NAMA ALAT KAPASITAS JUMLAH


1. Generator Set 125 KVA 1 Unit
2. Dump Truck 6 Ton 6 Unit
3. Vibrator Roller 8 Ton 1 Unit
4. Water Tanker 5000 Ltr 1 Unit
5. Concrete Truck Mixer 5 M3 6 Unit
6. Concrete Vibrator 2 Unit
7. Concrete Cutter 1 Unit
47
8. Batching Plant 60 m3/Jam 1 Unit
9. Compressor 1 Unit

l) memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank


pemerintah/swasta sebesar paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai total HPS.

48
BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN


(KSO)

CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]

Nomor : ................, .................. 20....


Lampiran :

Kepada Yth.:
Pokja Unit Layanan Pengadaan Kota Samarinda
di
Samarinda

Perihal : Penawaran Pekerjaan Peningkatan Jalan dan Drainase Lingkungan Jalan Kertak
Hanyar Kelurahan Loa Bakung

Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan


nomor : ................................... tanggal ...................... (diisikan nomor Dokumen Pengadaan)
dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian
Penjelasan [serta adendum Dokumen Pengadaan, apabila ada] , dengan ini kami mengajukan
penawaran untuk pekerjaan Peningkatan Jalan dan Drainase Lingkungan Jalan Kertak Hanyar
Kelurahan Loa Bakung sebesar Rp.................. (...............dalam huruf.....................) termasuk
PPN.

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Penawaran ini berlaku selama .............. ( .................. ) [diisi sesuai LDP] hari kalender
sejak batas akhir pemasukan dokumen penawaran.

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:


1. Scan Jaminan Penawaran;
2. Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga;
3. Daftar Kuantitas dan Harga;
4. [Surat Kuasa, apabila ada];
5. [Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila ada];
6. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Utama beserta uraian analisa teknisnya;
c. Jadwal Waktu Pelaksanaan;
d. Daftar Personil Inti;
49
e. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang dibutuhkan;
f. Spesifikasi teknis [apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda dari yang ditetapkan];
g. Program Pra RK3K.
7. Dokumen isian kualifikasi (diisikan pada SPSE);

8. Dokumen lain yang dipersyaratkan seperti :


a. Dukungan/Surat Perjanjian Sewa Peralatan dan dukungan untuk ketersedian material,
yang isinya menyatakan kesanggupan untuk memberikan suplai bahan/Material dan
peralatan untuk penyelesaian pekerjaan tepat waktu sebelum akhir Kontrak.

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan serta Pokja
ULP tidak terikat untuk menetapkan penawaran terendah sebagai pemenang. Apabila dana
dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam
DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan dan kami tidak
akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) .........................


[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan

50
B. BENTUK SURAT KUASA

CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA
Nomor : ..................

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : .................. ..................
Alamat Perusahaan : .................. ..................
Jabatan : ..................................... [Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan] ..................
[nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. ........ [No. Akta
Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta] Notaris .................. [nama Notaris penerbit
Akta] untuk pendirian beserta perubahannya (apabila ada), yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi
Kuasa,

memberi kuasa kepada :


Nama : ....................................*)
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:


1. ............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan Banding.]
6. ............. [Dst. sesuai keperluan]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................., .................. 20.....

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
*) Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum
dalam akta pendirian atau perubahannya.

51
CONTOH-2
[Kop Surat Badan Usaha KSO]

SURAT KUASA
Nomor : ..................

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan : .................................... [Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan/Kepala
Cabang/wakil kemitraan (KSO)] .................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [perusahaan/kemitraan (KSO)] berdasarkan [Akta Notaris
No. ...... [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta] Notaris .................. [nama
Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya (apabila ada) atau Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO) No ......... tanggal ..................], yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada:


Nama : ....................................
Alamat : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:


1. .............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,] *)
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan Banding.]
6. ............. [Dst. sesuai keperluan]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................., .................. 20....

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

.................................... ...................................
(nama) (nama dan jabatan)

*) untuk penandatanganan surat perjanjian, surat kuasa ini dapat diberlakukan apabila perjanjian KSO sudah
disahkan oleh notaris.

52
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)

CONTOH
[Kertas Segel]

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/


KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan pengumuman pelelangan pekerjaan .................................. yang pembukaan


penawarannya akan dilakukan di .................................. pada tanggal .................... 20....., maka kami:
.................................................................... [nama peserta 1]
.................................................................... [nama peserta 2]
.................................................................... [nama peserta 3]
.................................................................... [dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam bentuk
kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).

Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:


1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah ..................................
b. Menunjuk .................................. [nama peserta 1] sebagai perusahaan utama (leading firm)
untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara
bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah:


............................... [nama peserta 1] sebesar ……...% (…………….. persen)
............................... [nama peserta 2] sebesar …….. % (…………….. persen)
............................... [nama peserta 3] sebesar ……...% (…………….. persen)
............................... [dan seterusnya] sebesar ……...% (…………….. persen)

3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing tersebut
pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari kemitraan/KSO.

4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran
maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama secara tertulis dari masing-masing anggota
kemitraan/KSO.

5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota kemitraan/KSO akan
melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak
untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja,
perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.

6. Wewenang menandatangani penawaran untuk dan atas nama kemitraan/KSO diberikan kepada
.................................. [nama wakil peserta] dalam kedudukannya sebagai direktur utama/direktur
pelaksana .................................. [nama peserta 1] berdasarkan persetujuan tertulis (surat kuasa
untuk menandatangani penawaran) dari seluruh anggota kemitraan/KSO.

7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.


53
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap …… (…………) yang masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda tangan di


…………….. pada hari …………….. tanggal …………….. bulan …………….., tahun ……………..

[Peserta 1] [Peserta 2]

(………………....) (………………....)

[Peserta 3] [dst]

(………………....) (………………....)

Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas segel

54
CONTOH

[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA *)
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : .................. ..................
Alamat Perusahaan : .................. ..................
Jabatan : ..................................... [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan] .................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. ........
[No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta] Notaris .................. [nama Notaris
penerbit Akta] untuk pendirian beserta perubahannya (apabila ada), yang selanjutnya disebut
sebagai Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada :


Nama : ....................................
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk menandatangani Surat Penawaran atas nama
kemitraan………….. untuk pekerjaan……………

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................., .................. 20.....

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)

*) Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan kepada yang
mewakili kemitraan.

55
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat dicantumkan
dalam lembar tersendiri/tambahan]

1. metoda pelaksanaan pekerjaan [diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian


pekerjaan, tahapan dan cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal
sampai dengan akhir dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis];
2. analisa harga satuan pekerjaan utama beserta uraian analisa teknisnya [analisa komponen
biaya upah, bahan dan peralatan pada pekerjaan utama yang diyakini dapat dilaksanakan dengan
harga yang ditawarkan dimana harga penawaran kompetitif terhadap harga pasar dan dapat
dibuktikan, yang diperkirakan akan mempengaruhi lingkup, kualitas, hasil/ kinerja untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan/ ketentuan tanpa menyebabkan kerugian]
3. jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan [tidak melampaui batas waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP];
4. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal [sebagaimana tercantum dalam LDP
dan atau Addendum Dokumen Pengadaan apabila ada, untuk penyelesaian pekerjaan yang
dilelangkan];
5. spesifikasi teknis [apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda dari yang ditetapkan]; 
6. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [untuk penyelesaian pekerjaan yang
dilelangkan sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP dan atau Addendum
Dokumen Pengadaan apabila ada, serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan];
7. program RK3K [diyakini menggambarkan penguasaan dalam menganalisa resiko sebagaimana
yang disyaratkan dalam LDP dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis].

56
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT
KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

NIlai Gabungan Barang dan Jasa


TKDN
(Rp)
Uraian Pekerjaan
Barang/
KDN KLN Total Gabungan
Jasa

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Barang*)

I. Material langsung (1A) (1B) (1C) (1D)


(Bahan Baku)
II. Peralatan (Barang (2A) (2B) (2C) (2D)
Jadi)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D)

Jasa**)

III. Manajemen
(4A) (4B) (4C) (4D)
Proyek dan
Perekayasaan
IV. Alat
(5A) (5B) (5C) (5D)
Kerja/Fasilitas
Kerja
V. Konstruksi dan (6A) (6B) (6C) (6D)
Fabrikasi
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D)

B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D)

C. Total Biasa (A+B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E)

Catatan:
*)
diambil dari daftar inventarisasi barang yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.
**)
dilakukan perhitungan sendiri (self assessment)

1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung (Bahan
Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan Perekayasaan, Alat
Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa lainnya dari dalam negeri.
2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung (Bahan Baku),
Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas
Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa lainnya dari luar negeri.
3. Formulasi perhitungan:
57
Biaya Gabungan (9C) – Biaya Gabungan LN (9B)
% TKDN Gabungan
= X 100%
Barang & Jasa (9E)
Biaya Gabungan (9C)

F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR*)

CONTOH

N NAMA SPESIFIK SATUAN JUMLAH HARGA


O ASI

TOTAL HARGA
*)
diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor

58
G. CONTOH BENTUK PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)

I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K)

[KOP PERUSAHAAN]

DAFTAR ISI

A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program K3,
dan Biaya K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya.
C. Pengendalian Operasional K3

A) KEBIJAKANK3
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara konsisten]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan
konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.

B) PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan penyedia
jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran berdasarkan
identifikasi awal tersebut.
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3,
Program K3, Dan Biaya.

59
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko
K3, Program K3, dan Biaya K3 sesuai dengan format pada Tabel 1.

60
TABEL1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN RISIKO K3, PROGRAM K3,
DAN BIAYA
[digunakan untuk usulan penawaran]
NamaPerusahaan :..................
Kegiatan :..................
halaman:…../…..

NO URAIAN IDENTIFIKASI BAHAYA SASARAN K3 PENGENDALIAN RISIKO PROGRAM SUMBER BIAYA

(1) PEKERJA (3) PROYEK K3 (5) DAYA (6) (Rp)


1 Pekerjaan galian pada Tertimbun Nihil kecelakaan fatal 1.1 Penggunaan turap 1. Bahan(Turap, peralatan kerja, Diisi dengan biaya untuk
Basement banguna ngedung dll) Pengadaan bahan dan
dengan kondisi tanah labil 2. SDM (diisi dengan jumlah Rekruitmen SDM
SDM yang diperlukan dan
kualifikasi sesuai dengan yang
dibutuhkan)

1.2 Menyusun instruksi kerja 1. SDM menyusun instruksi kerja Diisi dengan biaya untuk
2. Sosialisasi instruksi kerja (..... Penyusunan instruksi
kali) kerja, pencetakan bahan,
dan sosialisasi dokumen
1.3 Menggunakan rambu Pengadaanrambudanbarikade Diisidengankebutuhanbia
peringatan dan barikade yauntukpengadaan
1.4 Melakukan pelatihan kepada 1. Instruktur Diisi dengan biaya untuk
pekerja 2. Materi/modul instruktur dan pencetakan
materi/modul serta
penyelenggaraan
pelatihan
Ketentuan Pengisian Tabel 1 :
1. Kolom (1), (2) dan (3)diisi oleh PPK didalam dokumen pengadaan;
2. Kolom (4) sampai dengan (7)diisi oleh Penyedia Jasa pada saat penawaran;

62
B.2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang
PU antara lain sebagai berikut:
1. UU No.18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan
SMK3;
3. .............[diisi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 lainnya
yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi
Bidang PU].

PT/CV/Firma/Kemitraan(KSO) .........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan

63
63
II. BENTUK RK3K PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dibuat oleh penyedia jasa pada saat pelaksanaan kontrak, dibahas dan ditetapkan oleh PPK
pada saat rapat persiapan pelaksanaan.

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K)

[KOP PERUSAHAAN]

DAFTAR ISI

A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3,
Penanggung Jawab.
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya.
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3

1) KEBIJAKAN K3
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang dilaksanakan
secara konsisten dan harus ditandatangani oleh manajer proyek/kepala proyek]
1.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan
konstruksi yang dilaksanakan.
1.2. Kepala proyek/project manager harus mengesahkan Kebijakan K3.
1.3. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a) Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
b) Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain yang terkait dengan K3;
c) Sebagai kerangka untukmenyusun sasaran K3.

64
64
2) ORGANISASI K3
Contoh:

Penanggung Jawab K3

Emergency/ P3K
kedaruratan Kebakaran

3) PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala
Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk diserahkan,
dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak/PreConstruction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
3.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, dan Penanggung Jawab Penyusunan Identifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan
Penanggung Jawab sesuai dengan format pada Tabel 1.

65
65
TABEL1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, SKALA PRIORITAS, PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN PENANGGUNG JAWAB

NamaPerusahaan : ..................
Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggaldibuat : .................. Halaman : …../…..

PENILAIAN RISIKO
PENANGGUN
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI SKALA PENGENDALI
TINGKA G JAWAB
BAHAYA KEKERAPA KEPARAHAN PRIORIT AN RISIKO
TRISIK (Nama Petugas)
N AS K3
O
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Pekerjaan galian pada Tertimbun 3 3 9 1 1.1. Penggunaan
basement bangunan gedung (Tinggi) turap Pengawas
dengan kondisi tanah labil 1.2. Menggunakan lapangan/
metode quality engineer
pemancangan
1.3. Menyusun
instruksi kerja
pekerjaan galian
1.4. Menggunakan
rambu peringatan
dan barikade
1.5. Melakukan
pelatihan kepada
pekerja
1.6 Pengunaan APD
Yang sesuai

Dst.

66
Ketentuan Pengisian Tabel 1 :
Kolom(1) : Nomor urut uraian pekerjaan.
Kolom(2) : Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3 yang tertuang didalam
dokumen pelelangan.
Kolom(3) : Diisi dengan identifikasi bahaya yang akan timbul dari seluruh item pekerjaan
yang mempunyai risiko K3.
Kolom(4) : Diisi dengan nilai (angka) kekerapan terjadinya kecelakaan.
Kolom(5) : Diisi dengannilai(angka)keparahan.
Kolom(6) : Perhitungan tingkat risiko K3 adalah nilai kekerapan x keparahan.
Kolom(7) : Penetapan skala prioritas ditetapkan berdasarkan item pekerjaan yang
mempunyai tingkat risiko K3 tinggi, sedang dan kecil, dengan penjelasan :
prioritas 1 (risiko tinggi), prioritas 2 (risiko sedang), dan prioritas 3 (risiko
kecil). Apabila tingkat risiko dinyatakan tinggi, maka item pekerjaan tersebut
menjadi prioritas utama (peringkat 1) dalam upaya pengendalian.
Kolom(8) : Diisi bentuk pengendalian risiko K3. Bentuk pengendalian risiko menggunakan
hirarki pengendalian risiko (Eliminasi, Substitusi, Rekayasa, Administrasi,
APD), diisi oleh Penyedia Jasa pada saat penawaran (belum memperhitungkan
penilaian risiko dan skala prioritas.
Keterangan :
1. Eliminasi adalah mendesain ulang pekerjaan atau mengganti material/bahan
sehingga bahaya dapat dihilangkan atau dieliminasi.
Contoh : seorang pekerja harus menghindari bekerja diketinggian namun
pekerjaan tetap dilakukan dengan menggunakan alat bantu.
2. Substitusi adalah mengganti dengan metode yang lebih aman dan/atau
material yang tingkat bahayanya lebih rendah.
Contoh : penggunaan tangga diganti dengan alat angkat mekanik kecil
untuk bekerja diketinggian.
3. Rekayasa teknik adalah melakukan modifikasi teknologi atau peralatan
guna menghindari terjadinya kecelakaan.
Contoh : menggunakan perlengkapan kerja atau peralatan lainnya untuk
menghindari terjatuh pada saat bekerja diketinggian.
4. Administrasi adalah pengendalian melalui pelaksanaan prosedur untuk
bekerja secara aman.
Contoh : pengaturan waktu kerja (rotasi tempat kerja) untuk mengurangi
terpaparnya/tereksposnya pekerja terhadap sumber bahaya, larangan
menggunakan telepon seluler ditempat tertentu, pemasangan rambu-rambu
keselamatan.
5. APD adalah alat pelindung diri yang memenuhi standard dan harus dipakai
oleh pekerja pada semua pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Contoh : Pemakaian kacamata las dan sarung tangan kulit pada pekerjaan
pengelasan.
Kolom(9) : Diisi penanggung jawab (nama petugas) pengendali risiko K3.

3.2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya

67
67
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain
sebagai berikut :
1. UU No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan
SMK3;
3. .............[diisi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 lainnya
yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi
Bidang PU].
3.3. Sasaran dan Program K3
3.3.1. Sasaran
1) SasaranUmum :
Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal (Zero Fatal Accidents) pada
pekerjaan konstruksi.
2) SasaranKhusus :
Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian
risiko yang disusun guna tercapainya Sasaran Umum, contoh
sebagaimana Tabel 2. Penyusunan Sasaran dan Program K3.
3.3.2. Program K3
Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu, indikator
pencapaian, monitoring, dan penanggung jawab, contoh
sebagaimana Tabel 2. Penyusunan Sasaran dan Program K3.

68
68
TABEL 2. TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
Nama Perusahaan : ..................
Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : ..................

SASARAN KHUSUS PROGRAM


PENGENDALI SUMBE JANGK
NO URAIAN URAIAN TOLOK UKUR INDIKATO MONITORIN PENANGGUN BIAYA
AN R A
PEKERJAAN R G G JAWAB (Rp)
RISIKO DAYA WAKT
PENCAPAIA
U
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) N (8) (9) (10) (
1 Pekerjaan galian pada 1.1. Penggunaan Seluruh Penggunaan - Bahan Sebelum Turap Checklist Pengawas 1
basement bangunan turap pekerjaan turap memenuhi (Turap, Bekerja harus terpasang / petugas
gedung dengan galian spesifikasi…… peralatan sudah lengkap sesuai gambar terkait
kondisi tanah labil dipastikan (ditetapkan kerja, dll yang dan spesifikasi
memenuhi quality terkait)
prinsip enginering) - SDM sesuai
keselamatan Dengan
kebutuhan

1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Quality
metode metode metode yang (manual pelaksanaan melaksanakan Enginering
pemancangan telah ditetapkan instruction/ sesuai metode
petunjuk kerja

1.2. Menyusun Tersedianyain Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Quality
instruksi struksikerja instruksi kerja petunjuk kerja pelaksanaan melaksanakan Enginering
kerja petunjuk kerja
pekerjaan
galian

69
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALI SUMBE JANGK
NO URAIAN URAIAN TOLOK UKUR INDIKATO MONITORIN PENANGGUNG BIAYA(Rp
ANRISIKO RDAY AWAK
PEKERJAAN RPENCAPAI G JAWAB )
A TU
AN
(1) ( (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
2 1.4. Menggunakan Seluruh lokasi Rambu dan - Rambu dan Sebelum 100% sesuai Checklist Petugas K3
rambu peringatan galian diberikan barikade barikade bekerjaharussuda standar
dan barikade rambu dan standar (Dicari - SDM sesuai hlengkap
barikade contor dari jasa dengan
standar marga, NFPA) kebutuhan

1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum 100% lulus Evaluasi hasil Petugas K3, unit
pelatihan kepada terkait telah paham program, bekerjaharussuda dan paham penyuluhan/ pelatihan/HRD
pekerja mengikuti mengenai materi/modul hterlatih pelatihan
pelatihan dan sistem , tes
penyuluhan keselamatan pemahaman,
galian dan peserta.
Inspektor
K3/petugas
1.6 Pengunaan Sebelum 100% sesuai Disediakan pengawas
Seluruh pekerja - SNI helm, Masker,
APD yang sesuai Bekerja harus standar petugas yang pelaksanaan
menggunakan masker & sepatu
sudah lengkap melakukan pekerjaan
APD standar sepatu (Dicari) keselamatan, pengawasan
- Jumlah pelindung selama
pekerja kepala pekerjaan
galian
berlangsung

70
Ketentuan Pengisian Tabel 2. :
Kolom(1) : Nomor urut kegiatan.
Kolom(2) : Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3 yang tertuang didalam
dokumen pelelangan.
Kolom(3) : Diisi pengendalian risiko merujuk pada Tabel 1. Kolom (8).
Kolom(4) : Diisi uraian dari sasaran khusus yang ingin dicapai terhadap pengendalian risiko pada
kolom(3).
Kolom(5) : Tolok ukur merupakan ukuran yang bersifat kualitatif ataupun kuantitatif terhadap
pencapaian sasaran pada kolom (4).
Kolom(6) : Diisi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan program kerja atas sasaran
yang hendak dicapai dari kolom (5).
Kolom(7) : Diisi jangka waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan program kerja atas sasaran
khusus yang hendak dicapai.
Kolom(8) : Indikator pencapaian adalah ukuran keberhasilan pelaksanaan program.
Kolom(9) : Diisi bentuk-bentuk monitoring yang dilaksanakan dalam rangka memastikan bahwa
pencapaian sasaran dipenuhi sepanjang waktu pelaksanaan.
Kolom(10): Penanggungjawab pelaksana program.
Kolom(11): Diisi biaya kebutuhan pelaksanaan program.

4. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 2., diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam
Struktur Organisasi K3 beserta Uraian Tugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh
Tabel 2.;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada
contoh Tabel 2.;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang
tertera pada contoh Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala
Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab.

5. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3


Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada
kegiatan yang dilaksanakan pada bagian D. (Pengendalian Operasional)
berdasarkan upaya pengendalian pada bagian C (Perencanaan K3) sesuai
dengan uraian Tabel 2. (sasaran dan program K3).
F. Tinjauan Ulang K3

71
71
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E.
diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur
sebagaimana ditetapkan pada tabel 2. Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja
dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.

Dibuat oleh :

PT./CV. ..............................,

[Penanggung Jawab Lapangan/Team


Leader]

(……………NAMA……………)

72
72
H. BENTUK ANALISA TEKNIS SATUAN PEKERJAAN

CONTOH

Jenis pekerjaan : ....................


Satuan/Unit : ....................
Nomor Pembayaran

No
Uraian Satuan Kuantitas/koefisien
.
(1) (2) (3) (4)
I Upah/Tenaga Kerja
-
-
II Bahan/Material
-
-
III Peralatan
-
-
catatan:
isian kolom (2), (3), dan (4) disamakan dengan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.

73
I. BENTUK ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

CONTOH

Jenis pekerjaan : ....................


Satuan/Unit : ....................
Nomor Pembayaran

Harga
Kuantitas/ Satuan Harga
No. Uraian Satuan
Koefisien Dasar (Rp)
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I Upah/Tenaga Kerja
-
-
Sub jumlah I .........
II Bahan/Material
-
-
Sub jumlah II .........
III Peralatan
-
-
Sub jumlah III .........
Sub jumlah (I+II+III) .........
IV Lain-lain
- Biaya umum .....% x Sub jumlah (I+II+III)
- Keuntungan .....% x Sub jumlah (I+II+III)
Sub Jumlah IV .........
Jumlah Harga = I+II+III+IV .........
Harga satuan pekerjaan .......... (dibulatkan)

74
J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK

CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ………………....

Yang bertanda tangan dibawah ini: ………………....………………....……… dalam jabatan


selaku ………………....……………….... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
………………......…....…… [nama bank] berkedudukan di ………………....
………………....……………….... [alamat]
untuk selanjutnya disebut:
PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ………………....……………….... [Pokja ULP]
Alamat : ………………....………………....
selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ………………....………………....


(terbilang ………………....………………....………………....………………....) sebagai
Jaminan Penawaran dalam mengajukan penawaran untuk pelelangan pekerjaan ……..........…
dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ………………....……………….... [peserta pelelangan]
Alamat : ………………....………………....
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
yaitu:
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau sesudah
dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak:
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
75
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama …………… (……………….) hari kalender, dari tanggal
……………….... s.d. ……………….... .
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak
lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
……………….....

Dikeluarkan di : ………………....
Pada tanggal : ………………....

[Bank]

Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan ………………....
untuk mengkonfirmasi [Nama dan Jabatan]
Garansi ini ke ...........
[bank]
K.

76
L. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN

CONTOH

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PENAWARAN

Nomor Jaminan: ………………....……… Nilai: ………………....……

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ………………....……… [nama], ………………....


[alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan ………………....………
[nama penerbit jaminan], ……………….... [alamat], sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada ………………....
[nama Pokja ULP], ………………....………………....………… [alamat] sebagai
Pelaksana Pelelangan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp ……………….... (terbilang ……………….................)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan untuk
pelaksanaan pelelangan pekerjaan ………………....………... yang diselenggarakan oleh
PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku apabila TERJAMIN:


a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau sesudah
dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak:
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

4. Surat Jaminan ini berlaku selama ……. (………………..) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal …………… sampai dengan tanggal ……………

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan


tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi
akibat TERJAMIN cidera janji/wanprestasi.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
77
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………...

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

………………………… …………………………
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini
ke ....[Penerbit Jaminan]

78
M. BENTUK FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI BADAN USAHA

(Formulir Isian Kualifikasi telah disediakan dalam aplikasi SPSE)

79
BAB VII. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI

(Petunjuk Pengisian Formulir Isian Kualifikasi mengikuti Petunjuk Pengoperasian (User


Guide) aplikasi SPSE)

80
BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. memiliki ijin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

2. perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan


pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi
yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan, tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana;

3. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk dalam Daftar
Hitam;

4. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada
transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling
kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan.

Peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan menyampaikan Surat Keterangan


Fiskal (SKF);

5. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak;

6. memiliki kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai;

7. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang


diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

8. menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;

9. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk


mengikuti pengadaan pekerjaan konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai total HPS;

10. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO:


a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang
memuat persentase kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut;
b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 7 dan 9 dilakukan untuk
setiap perusahaan yang melakukan kemitraan/KSO. Khusus untuk angka 8 dan
10 evaluasi persyaratan digabungkan sebagai evaluasi kemitraan/KSO;

11. untuk usaha Non Kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang
sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt

81
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang sesuai
dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang
mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai kontrak dan
status peserta pada saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan sekarang
(present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:

NPs =Nilai pekerjaan sekarang


Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (apabila ada) saat
serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah terima
pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi (apabila belum
ada, dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan indeks bulan-
bulan sebelumnya) 
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan komponen terbesar dari
pekerjaan;

12. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan:


a. SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
untuk usaha non kecil KP = 6 atau KP = 1,2 N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari setiap
perusahaan yang bermitra/KSO;

B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta dalam
Dokumen Isian Kualifikasi dalam hal:
1. kelengkapan Dokumen Isian Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.

Apabila peserta tidak mengisi atau gagal mengirimkan data kualifikasi pada formulir
isian kualifikasi di SPSE, maka dianggap tidak memenuhi persyaratan kualifikasi, sebab
yang dievaluasi adalah data yang tercantum pada Isian Kualifikasi pada menu SPSE
bukan data pada lampiran dokumen lainya (fasilitas lampiran dokumen lainya digunakan
apabila Pokja ULP mensyaratkan dokumen lain diluar yang sudah ada pada menu SPSE).

Formulir Isian Kualifikasi yang bertandatangan diserahkan/akan diminta pada saat


pembuktian kualifikasi dan akan dibandingkan dengan Isian yang terdapat pada SPSE.
Apabila ditemukan ketidaksesuaian data, maka akan diklarifikasi dan jika terbukti peserta
memberikan/mengisi data palsu/tidak sesuai pada Isian Kualifikasi SPSE, maka peserta
tersebut akan dinyatakan tidak lulus saat pembuktian kualifikasi.

82
C. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP dapat
meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi formulir isian kualifikasi termasuk dapat melakukan peninjauan
lapangan pada pihak-pihak/instansi terkait.

D. Evaluasi kualifikasi (pascakualifikasi) sudah merupakan kompetisi, maka data yang


kurang tidak dapat dilengkapi.

83
BAB IX. BENTUK KONTRAK

BENTUK KONTRAK MENGACU PADA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN


UMUM
(PERMEN PU) NOMOR 14 TAHUN 2013

Lampiran 1a

BUKU PK01HS:

STANDAR DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


(PEMILIHAN LANGSUNG / PEMILIHAN LANGSUNG)
PASCAKUALIFIKASI, SATU SAMPUL, SISTEM GUGUR, KONTRAK HARGA
SATUAN

84
BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) MENGACU PADA PERATURAN


MENTERI PEKERJAAN UMUM (PERMEN PU) NOMOR 14 TAHUN 2013

Lampiran 1a

BUKU PK01HS:

STANDAR DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


(PEMILIHAN LANGSUNG / PEMILIHAN LANGSUNG)
PASCAKUALIFIKASI, SATU SAMPUL, SISTEM GUGUR, KONTRAK HARGA
SATUAN

85
BAB XI. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) MENGACU PADA PERATURAN


MENTERI PEKERJAAN UMUM (PERMEN PU) NOMOR 14 TAHUN 2013

Lampiran 1a

BUKU PK01HS:

STANDAR DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


(PEMILIHAN LANGSUNG / PEMILIHAN LANGSUNG)
PASCAKUALIFIKASI, SATU SAMPUL, SISTEM GUGUR, KONTRAK HARGA
SATUAN

86
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Perhatian:
Pokja ULP menguraikan spesifikasi teknis dan gambar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan sebagai bagian dari dokumen pengadaan ini.

A. Uraian Spesifikasi Teknis


Uraian spesifikasi teknis disusun berdasarkan spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai jenis pekerjaan yang akan dilelangkan, dengan
ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional (SNI);
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
7. Mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9. Mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
10. Spesifikasi Teknis Bahan Bangunan Konstruksi:
a. ULP/Panitia Pengadaan harus mengidentifikasi bahaya setiap jenis bahan bangunan
konstruksi yang akan digunakan untuk pekerjaan permanen maupun untuk
pekerjaan sementara atau penunjang, dan menetapkan spesifikasi teknis setiap jenis
bahan yang boleh digunakan;
b. Setiap jenis bahan bangunan konstruksi yang digunakan sedapat mungkin dipilih
yang paling kecil bahaya dan risikonya, dan diberi penjelasan cara penggunaan yang
benar dan selamat;
c. Setiap jenis bahan bangunan konstruksi yang tergolong sebagai bahan berbahaya
dan beracun (B3), seperti cat, thinner, gas acetylene, BBM, BBG, bahan peledak,
dll, harus diberi penjelasan bahayanya, cara pengangkutan, penyimpanan,
penggunaan, pengendalian risiko dan cara pembuangan limbahnya sesuai dengan
prosedur dan/atau peraturan perundangan yang berlaku;
d. Informasi tentang penanganan B3 dapat diperoleh dari Lembar Data Keselamatan
Bahan (Material Safety Data Sheet) yang diterbitkan oleh pabrik pembuatnya, atau
dari sumber-sumber yang berkompeten dan/ atau berwenang.
11. Spesifikasi Teknis Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan:
a. ULP/Panitia Pengadaan harus mengidentifikasi bahaya setiap jenis alat dan
perkakas yang akan digunakan untuk pelaksanaan konstruksi, maupun peralatan
permanen kelengkapan bangunan konstruksi dan menetapkan spesifikasi teknis
setiap jenis alat yang harus digunakan tersebut;

b. Setiap jenis alat dan perkakas yang digunakan sedapat mungkin dipilih yang paling
kecil bahaya dan risikonya serta lebih mudah penggunaan dan perawatannya, dan
diberi penjelasan singkat cara penggunaan dan pemeliharaannya;

87
c. Alat dan perkakas yang digunakan harus dipastikan telah diberi sistem perlindungan
atau kelengkapan pengaman untuk mencegah paparan (expose) bahaya secara
langsung terhadap tubuh pekerja;
d. Informasi tentang jenis, cara penggunaan/ pemeliharaan/ pengamanannya alat dan
perkakas dapat diperoleh dari manual produk dari pabrik pembuatnya, ataupun dari
pedoman/peraturan pihak yang kompeten.
12. Spesifikasi Teknis Proses/Kegiatan:
a. ULP/Panitia Pengadaan dan/atau Ahli K3/Petugas K3 harus mengidentifikasi
bahaya dari setiap jenis proses atau tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, dan
menetapkan spesifikasi proses/kegiatan yang harus dilakukan oleh penyedia;
b. Setiap jenis proses/kegiatan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil bahaya dan
risikonya, dan diberi penjelasan prosedur kerja yang lebih aman dan selamat;
c. Setiap proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem perlindungan
terhadap pekerja, perlengkapan pengaman, dan rambu-rambu peringatan dan
kewajiban pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan
potensi bahaya pada proses tersebut;
d. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang baru, atau pada keadaan yang berbeda,
harus lebih dulu dilakukan analisis bahaya dan risikonya (Job Safety Analysis) dan
harus dilakukan tindakan pengendaliannya;
e. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur ijin kerja lebih dulu
dari penanggung-jawab proses dan Ahli K3 Konstruksi;
f. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja
dan/atau operator yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk
melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan
prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai pada jenis
pekerjaan/tugasnya tersebut.
13. Spesifikasi Teknis Metode Konstruksi/ Metode Pelaksanaan/Metode Kerja
a. Identifikasi bahaya harus dilakukan terhadap setiap metode konstruksi/ metode
pelaksanaan pekerjaan, dan persyaratan teknis untuk mencegah terjadinya kegagalan
konstruksi dan kecelakaan kerja;
b. Metode kerja harus disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan dengan
menggunakan peralatan, perkakas, material dan konstruksi sementara, yang sesuai
dengan kondisi lokasi/tanah/cuaca, dan dapat dikerjakan oleh pekerja dan oprator
yang terlatih;
c. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun dan
menggunakan metoda kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu,
perkakas, material dan konstruksi sementara dengan urutan kerja yang sistematis,
guna mempermudah pekerja dan operator bekerja dan dapat melindungi pekerja,
alat dan material dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja;
d. Setiap metode kerja/konstruksi yang diusulkan penyedia, harus diidentifikasi
bahayanya, diuji efektifitas pelaksanaannya dan efisiensi biayanya. Jika semua
faktor kondisi lokasi/tanah/cuaca, alat, perkakas, material, urutan kerja dan
kompetensi pekerja/operator telah ditinjau dan dianalisis, serta dipastikan dapat
menjamin keselamatan, kesehatan dan keamanan konstruksi dan pekerja/operator,
maka metode kerja dapat disetujui, setelah dilengkapi dengan gambar dan prosedur
kerja yang sistematis dan/atau mudah dipahami oleh pekerja/operator;
e. Setiap tahapan pelaksanaan konstruksi utama yang mempunyai potensi bahaya
harus dilengkapi dengan metode kerja, yang selamat dan aman. Misalnya untuk
pekerjaan di ketinggian, mutlak harus digunakan perancah, lantai kerja (platform),
88
papan tepi, tangga kerja, pagar pelindung tepi, serta alat pelindung diri (APD) yang
sesuai antara lain helm dan sabuk keselamatan agar pekerja terlindung dari bahaya
jatuh. Untuk pekerjaan saluran galian tanah berpasir yang mudah longsor dengan
kedalaman 1,5 meter atau lebih, mutlak harus menggunakan turap dan tangga akses
bagi pekerja untuk naik/turun;
f. Setiap metoda kerja harus melalui analisis dan perhitungan yang diperlukan
berdasarkan data teknis yang dapat dipertanggung-jawabkan, baik dari standar yang
berlaku, atau melalui penyelidikan teknis dan analisis laboratorium maupun
pendapat ahli terkait yang independen.
14. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi
a. Setiap kegiatan/pekerjaan perancangan, perencanaan, perhitungan dan gambar-
gambar konstruksi, penetapan spesifikasi dan prosedur teknis serta metode
pelaksanaan/ konstruksi/kerja harus dilakukan oleh tenaga ahli yang mempunyai
kompetensi yang dipersyaratkan, baik pekerjaan arsitektur, struktur/sipil, mekanikal,
elektrikal, plumbing dan penataan lingkungan maupun interior dan jenis pekerjaan
lain yang terkait;
b. Setiap tenaga ahli tersebut pada butir a. di atas harus mempunyai kemampuan untuk
melakukan proses manajemen risiko (identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
pengendalian risiko) yang terkait dengan disiplin ilmu dan pengalaman
profesionalnya, dan dapat memastikan bahwa semua potensi bahaya dan risiko yang
terkait pada bentuk rancangan, spesifikasi teknis dan metode kerja/konstruksi
tersebut telah diidentifikasi dan telah dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima
sesuai dengan standar teknik dan standar K3 yang berlaku;
c. Setiap kegiatan/pekerjaan pelaksanaan, pemasangan, pembongkaran, pemindahan,
pengangkutan, pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan,
pembongkaran dsb, harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang
berkompeten berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan
standar serta rujukan yang benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang
terkait;
d. Setiap tenaga ahli dan tenaga terampil dibidang K3 di atas harus mempunyai
kemampuan melakukan analisis keselamatan pekerjaan (job safety analysis) setiap
sebelum memulai pekerjaannya, untuk memastikan bahwa potensi bahaya dan risiko
telah diidentifikasi dan diberikan tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja
dan/atau penyakit di tempat kerja;
e. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko, sebelum
diterapkan harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Ahli K3
Konstruksi;
f. Dalam melaksanakan identifikasi bahaya harus dilaksanakan oleh Ahli K3
Konstruksi/berkonsultansi dengan Ahli K3 Konstruksi.

B. Keterangan Gambar
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang

89
4. Potongan melintang
5. Detail-detail

90
BAB XIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Keterangan

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP),
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK),
Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan


aktual yang dimintakan dan dikerjakan sebagaimana diukur oleh Penyedia dan
diverifikasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta dinilai sesuai dengan harga
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga harus diisi lengkap yang telah mencakup
semua biaya pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, pajak,
keuntungan, overhead dan yang diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran. Jika Penyedia lalai untuk
mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah
termasuk dalam harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah
termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada
maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran
yang terkait.

6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan penghitungan dengan
ketentuan sebagai berikut:

a. jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf pada Surat
Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;

b. jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan
maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan sesuai dengan
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah;
dan

c. jika terjadi jenis pekerjaan tidak ditulis dengan lengkap maka akan dilakukan
klarifikasi dan penilaian untuk dilanjutkan atau tidak dilanjutkan pada evaluasi
penawaran.

91
BAB XIV. BENTUK DOKUMEN LAIN

A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen ]

Nomor : .................... ...................., …. .................... 20....


Lampiran : ....................

Kepada Yth.:
....................
di ....................

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan


.................... .................... .................... .................... .................... .................... .............
...

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor ....................


tanggal .................... perihal .................... dengan penawaran terkoreksi sebesar Rp....................
(.........dalam huruf...........) kami nyatakan diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat Perjanjian
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Anda untuk
menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Anda, akan
dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
beserta petunjuk teknisnya.

Satuan Kerja ....................


Pejabat Pembuat Komitmen
....................

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................

Tembusan Yth. :
1. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
2. APIP K/L/D/I
3. Unit Eselon 1
4. Unit Eselon 2………. /Kepala Satuan kerja………..
5. .................... [Pokja ULP]
......... dst

92
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: ....................
Paket Pekerjaan: ....................

Yang bertanda tangan di bawah ini:

........................................ [nama Pejabat Pembuat Komitmen]


........................................ [jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
........................................ [alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian .................... nomor .................... tanggal ...................., bersama


ini memerintahkan:

........................................ [nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]


........................................ [alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh: ....................

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut:

1. Lingkup pekerjaan: ....................;

2. Tanggal mulai kerja: .................... (hari/bulan/tahun);

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;

4. Waktu penyelesaian: selama …… (.........dalam huruf...........) hari kalender dan pekerjaan


harus sudah selesai pada tanggal .................... (hari/bulan/tahun)

93
5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan penyelesaian pekerjaan Penyedia akan
dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau
bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Umum
Kontrak.

...................., …. .................... 20.....

Untuk dan atas nama ....................


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................

Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama ....................

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]


[jabatan]

94
C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN

Jaminan Sanggahan Banding dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini: ........................................................................ dalam jabatan


selaku ....................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama .................................................. [nama bank] berkedudukan
di ....................................................... [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ....................................................... [Pokja ULP]
Alamat: .......................................................

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp .......................................................


(terbilang .........................................................................................................) sebagai Jaminan
Sanggahan Banding dalam mengajukan sanggahan banding hasil pelelangan pekerjaan
……..........… dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ....................................................... [peserta pelelangan]
Alamat: .......................................................

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata Sanggahan Banding yang diajukan tidak benar.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama .................. (........dalam huruf..........) hari kalender, dari
tanggal .................. s.d. .................. (masa laku jaminan sanggahan banding 20 hari kerja
sejak pengajuan sanggahan banding)
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Sanggahan Banding tidak benar dari Penerima Jaminan paling lambat 14
(empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana
tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Sanggahan Banding
tidak benar dari Penerima Jaminan dan pengenaan sanksi akibat Sanggahan Banding yang
diajukan Yang Dijamin tidak benar.

95
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.

5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak
lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan
Negeri ...................

Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................

[Bank]

Materai Rp.6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan
untuk mengkonfirmasi
Garansi ini ke ……….
[bank]

96
Jaminan Sanggahan Banding dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN SANGGAHAN BANDING

Nomor Jaminan: …………………… Nilai: ……………………

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: …………………… [nama], ……………………


[alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan …………………… [nama
penerbit jaminan], …………………… [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
…………………… [nama Pokja ULP], …………………… [alamat] sebagai Pelaksana
Pelelangan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
…………………… (terbilang ……………………)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar berkaitan dengan sanggahan
banding terhadap hasil pelelangan pekerjaan ................. yang diselenggarakan oleh
PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ……. (……dalam huruf………) hari kalender dan efektif
mulai dari tanggal …………………… sampai dengan tanggal ……………………[masa
laku jaminan sanggahan banding 20 hari kerja sejak pengajuan sanggahan banding]
4. Jaminan ini berlaku apabila:
Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN dinyatakan tidak benar.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat Sanggahan
Banding yang diajukan TERJAMIN tidak benar.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di ……………………
pada tanggal ……………………...

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

...................................... ......................................

97
Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini: ................................................................... dalam jabatan


selaku ................................................. dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama ............................................... [nama bank] berkedudukan
di ................................................. [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ................................................. [nama PPK]
Alamat : .................................................

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp .................................................


(terbilang ..............................................dalam huruf..................................................) sebagai
Jaminan Pelaksanaan untuk pekerjaan ............ dalam bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ................................................. [nama penyedia]
Alamat: .................................................

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama ................. (........dalam huruf.........) hari kalender, -
dari tanggal .................................. s.d. ..................................
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.

98
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak
lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan
Negeri .....................

Dikeluarkan di : .....................
Pada tanggal : .....................

[Bank]

Materai Rp.6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ……..[bank]

99
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]


JAMINAN PELAKSANAAN

Nomor Jaminan: ................................... Nilai: ...................................

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ................................... [nama], ...................................


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan ...................................
[nama penerbit jaminan], ................................... [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya
disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat
pada ................................... [nama PPK], ...................................... [alamat] sebagai Pemilik
Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp ................................... (terbilang ...................................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan ................. yang telah dipercayakan
kepadanya atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari
PENERIMA JAMINAN No. .................... ...............
tanggal ...................................
3. Surat Jaminan ini berlaku selama …….. (……dalam huruf………) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal …………… sampai dengan tanggal ……………
4. Jaminan ini berlaku apabila:
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

………………………… …………………………
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini
ke …… [Penerbit Jaminan]

100
101
Jaminan Uang Muka dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini: .......................................................................... dalam


jabatan selaku ........................................................ dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama ........................................ [nama bank] berkedudukan di ........................................ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ........................................ [nama PPK]
Alamat: ........................................

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ................................................................................


(terbilang ................................................................................ ...................................) sebagai
Jaminan Uang Muka untuk pekerjaan ........... dalam bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ........................................ [nama penyedia]
Alamat: ........................................

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali Uang Muka
yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama …………. (…….…dalam huruf……....) hari kalender, -
dari tanggal …………. s.d. ………….
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari
Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan
mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi
kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang

102
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak
lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
…………..

Dikeluarkan di : ………….
Pada tanggal : ………….

[Bank]

Materai Rp.6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan
untuk mengkonfirmasi
Garansi ini ke ……..[bank]

103
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]


JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan: ........................................ Nilai: ..................................

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ........................................ [nama],


........................................ [alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan ........................................ [nama penerbit jaminan], ........................................ [alamat]
sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan
dengan tegas terikat pada ...................................... [nama PPK], ........................................
[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang
sejumlah Rp .................................................................. (terbilang ................................. )
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan .................. yang telah dipercayakan
kepadanya atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari
PENERIMA JAMINAN No. ................... tanggal .................................
3. Surat Jaminan ini berlaku selama …….. (............dalam huruf.................) hari kalender
dan efektif mulai dari tanggal ................... sampai dengan tanggal
........................................
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen
Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN
mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

...................................... ......................................

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
………[Penerbit Jaminan]

104
105
Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini: .......................................................................... dalam


jabatan selaku ................................................. dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama ........................................ [nama bank] berkedudukan di ........................................ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ........................................ [nama PPK]
Alamat: ........................................

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ................................................................................


(terbilang .........................................................................................................) sebagai Jaminan
Pemeliharaan untuk pekerjaan ................ dalam bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ........................................ [nama penyedia]
Alamat: ........................................

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana ditentukan
dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama ….. (……dalam huruf……) hari kalender, dari
tanggal ........................................ s.d. ........................................
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.

106
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak
lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan
Negeri ..................

Dikeluarkan di : ..........................
Pada tanggal : ..........................

[Bank]

Materai Rp.6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan
untuk mengkonfirmasi
Garansi ini ke …….[bank]

107
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan: ........................................ Nilai: ..............................

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ........................................ [nama],


........................................ [alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan ........................................ [nama penerbit jaminan], ........................................ [alamat]
sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan
dengan tegas terikat pada ........................................ [nama PPK], ........................................
[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang
sejumlah Rp ....................................................... (terbilang ........................................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan ....................... yang telah
dipercayakan kepadanya atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ)
dari PENERIMA JAMINAN No. ......................... tanggal .............................
3. Surat Jaminan ini berlaku selama …….. (........dalam huruf.........) hari kalender
dan efektif mulai dari tanggal ......................... sampai dengan tanggal ..........................
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

...................................... ......................................

108
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini
ke …….[Penerbit Jaminan]

109
D. BENTUK SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN DARI BANK

Surat Keterangan Dukungan Keuangan

[Kop Bank Penerbit Dukungan Keuangan]

SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN


No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini: ........................................................................ dalam jabatan


selaku ....................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama .................................................. [nama bank] berkedudukan
di ....................................................... [alamat]

Dalam rangka memenuhi persyaratan kualifikasi pengadaan pekerjaan...................................


pada ......................................
dengan ini menerangkan kesediaan memberikan dukungan keuangan kepada:

Nama Perusahaan : .......................................................


Alamat : .......................................................
Nomor Rekening : .......................................................
Nama Penanggung Jawab : .......................................................

Apabila Perusahaan tersebut diatas dinyatakan lulus dan ditetapkan sebagai Pemenang, maka
Bank .................. bersedia mendukung pelaksanaan pekerjaan dengan dana paling kurang
Rp. .................. (terbilang ..................).

Demikian Surat Keterangan Dukungan Keuangan diberikan untuk pergunakan semestinya.

Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................

[Bank]

Materai Rp.6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Dukungan
Keuangan Dari Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi ke
……….[bank]

110
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM..................................................................................................................2
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP).......................................................6
A. UMUM.........................................................................................................................6
1. LINGKUP PEKERJAAN..............................................................................................6
2. SUMBER DANA........................................................................................................6
3. PESERTA..................................................................................................................6
4. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAHGUNAAN
WEWENANG SERTA PENIPUAN................................................................................7
5. LARANGAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN...........................................................7
6. PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI.......................................................8
7. SATU PENAWARAN TIAP PESERTA..........................................................................9
B. DOKUMEN PENGADAAN.......................................................................................9
8. PENGAMBILAN DOKUMEN PENGADAAN..................................................................9
9. ISI DOKUMEN PENGADAAN.....................................................................................9
10. BAHASA DOKUMEN PENGADAAN..........................................................................10
11. PEMBERIAN PENJELASAN......................................................................................10
12. PERUBAHAN DOKUMEN PENGADAAN...................................................................11
13. PERUBAHAN WAKTU.............................................................................................11
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN DAN KUALIFIKASI.......................11
14. BIAYA DALAM PENYIAPAN PENAWARAN..............................................................11
15. BAHASA PENAWARAN...........................................................................................12
16. DOKUMEN PENAWARAN........................................................................................12
17. HARGA PENAWARAN.............................................................................................12
18. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN..........................................13
19. MASA BERLAKU PENAWARAN DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN.................13
20. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN.........................................................................13
21. PAKTA INTEGRITAS................................................................................................14
22. PENGISIAN DOKUMEN ISIAN KUALIFIKASI............................................................14
23. JAMINAN PENAWARAN..........................................................................................14
D. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN......................................................15
24. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN SAMPUL PENAWARAN.....................................15
25. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN...............................................................16
26. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN...............................................16
27. PENAWARAN TERLAMBAT.....................................................................................16
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN.................................................16
28. PEMBUKAAN PENAWARAN....................................................................................16
29. KLARIFIKASI DAN KONFIRMASI PENAWARAN......................................................17
30. EVALUASI PENAWARAN........................................................................................17
31. EVALUASI KUALIFIKASI........................................................................................27
32. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI...................................................................................27
F. PENETAPAN PEMENANG PELELANGAN........................................................28

i
33. PENETAPAN PEMENANG........................................................................................28
34. PENGUMUMAN PEMENANG....................................................................................29
35. SANGGAHAN..........................................................................................................29
36. SANGGAHAN BANDING..........................................................................................30
G. PENUNJUKAN PEMENANG PENGADAAN.......................................................31
37. PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA................................................................31
38. KERAHASIAAN PROSES..........................................................................................33
H. PELELANGAN GAGAL..........................................................................................33
39. PELELANGAN GAGAL............................................................................................33
I. SURAT JAMINAN PELAKSANAAN.....................................................................35
40. SURAT JAMINAN PELAKSANAAN...........................................................................35
J. PENANDATANGANAN KONTRAK.....................................................................36
41. PENANDA-TANGANAN KONTRAK..........................................................................36
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP).........................................................38
A. LINGKUP PEKERJAAN............................................................................................38
B. SUMBER DANA......................................................................................................38
C. METODE PEMILIHAN..............................................................................................38
D. PESERTA YANG DAPAT MENGIKUTI PEMILIHAN..................................................38
E. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PENGADAAN...............................................38
F. DOKUMEN PENAWARAN........................................................................................38
G. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN..........................................40
H. MASA BERLAKUNYA PENAWARAN.......................................................................40
I. JAMINAN PENAWARAN..........................................................................................40
J. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN...............................................................41
K. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN...............................................41
L. PEMBUKAAN PENAWARAN....................................................................................41
M. EVALUASI PENAWARAN........................................................................................41
N. SANGGAHAN, DAN SANGGAHAN BANDING...........................................................41
O. JAMINAN SANGGAHAN BANDING..........................................................................41
P. JAMINAN PELAKSANAAN.......................................................................................42
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK).......................................................43
A. LINGKUP KUALIFIKASI..........................................................................................43
B. PERSYARATAN KUALIFIKASI.................................................................................43
BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN........................................................46
A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN
(KSO)....................................................................................................................46
B. BENTUK SURAT KUASA..................................................................................48
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)......50
52
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS...............................................53
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT
KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)..........................................................54
F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR*)...........................................55

ii
G. CONTOH BENTUK PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA KONTRAK (PRA-RK3K).......................................................................56
H. BENTUK ANALISA TEKNIS SATUAN PEKERJAAN....................................73
I. BENTUK ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN....................................74
J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK..........................................75
K. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN.....................................................................................................77
L. BENTUK FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI...................................................79
BAB VII. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI..........................80
BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI...............................................81
BAB IX. BENTUK KONTRAK....................................................................................83
BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK).........................................83
BAB XI. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)....................................85
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR....................................................86
A. URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS.................................................................................86
B. KETERANGAN GAMBAR.........................................................................................89
BAB XIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA.....................................................90
BAB XIV. BENTUK DOKUMEN LAIN......................................................................91
A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ).....91
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)..................................92
C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN...............................................................94
D. BENTUK SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN DARI BANK
.............................................................................................................................106

iii

Anda mungkin juga menyukai