Anda di halaman 1dari 5

Analisis Sintesis Tindakan

Pemberian Makan Melalui NGT


Inisial Pasien (Usia) : Ny. N (56 Tahun)
Diagnosa Medis : Post Op External Ventrikel Drainage
Tanggal Masuk : 15/10/2021
Tanggal Dilakukan Tindakan : 21/10/2021
1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran
DS:
- Keluarga klien mengatakan klien tidak sadarkan diri
- Keluarga klien mengatakan terdapat sariawan pada mulut klien
DO:
- Klien tampak lemah.
- Klien terpasang NGT
Diagnosa keperawatan :
Risiko ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan gangguan menelan.
2. Dasar pemikiran :
Klien masuk ke RS tanggal 15 Oktober 2021 dengan keluhan tidak
sadarkan diri dan muntah-muntah tidak berhenti. Klien tampak lemah
keadaan. Pasien mengalami gangguan menelan akibat inflamasi faring
sehingga asupan nutrisi dan cairan oral tidak adekuat. Pemberian nutrisi
dapat dibantu dengan menggunakan nasogastric tube (NGT) untuk
menyalurkan nutrisi dan cairan langsung ke lambung tanpa melalui
tenggorokan.
3. Tindakan keperawatan yang dilakukan
a. Pengertian Pemberian Nutrisi Melalui NGT
Menurut Ellet (2004) memberikan nutrisi melalui Nasogastric
Tube (NGT) adalah “ Memberikan makan dalam bentuk cair dan minum
melalui selang atau pipa NGT kepada klien yang tidak mampu makan
secara normal”.
b. Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui NGT
Memberikan nutrisi melalui NGT bertujuan untuk memenuhi,
memperbaiki, dan mempertahankan kebutuhan nutrisi klien yang tidak
mampu makan dan minum secara normal. Sedangkan manfaatnya adalah
untuk mempertahankan metabolisme tubuh dan mempercepat
penyembuhan.
c. Prinsip Pemberian Nutrisi Melalui NGT
- Bersih
- Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair dan makanan
yang berlendir halus.
- Sebelum dan seduh makan dianjurkan untuk memberi air hangat
terlebih dahulu.
- Pastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam selang saat
memberikan makanan dan minuman.
- Pastikan selang dalam keadaan tertutup selama tidak diberi makan
d. Indikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT: Pasien yang mengalami
gangguan pencernaan tepatnya pada gangguan reflek menelan.
e. Kontra Indikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT: Pasien yang
memungkinkan untuk diberi nutrisi secara peroral.
4. Prinsip Tindakan Keperawatan
a) Prinsip tindakan: Bersih
b) Prosedur pelaksanaan
A. FASE PRA INTERAKSI
1 Verifikasi Data
2 Persiapan Alat :
a. Air matang
b. Makanan Cair/ obat
c. Corong
d. Spuit / 10 cc
e. Perlak atau pengalas
f. Bengkok
g. Sarung tangan bersih
h. Servet makan
B. FASE ORIENTASI
1 Memberi salam/menyapa klien
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan tindakan
4 Menjelaskan langkah prosedur
5 Menanyakan kesiapan pasien

C FASE KERJA
1 Petugas mencuci tangan
2 Menutup pintu dan tirai
3 Mengatur posisi pasien semifowler/ fowler jika tidak ada kontra indikasi
4 Memakai sarung tangan
5 Memasang pengalas diatas dada
6 Memastikan letak NGT dengan cara aspirsi isi lambung
7 Melepas tutup pia / klem sambil pipa dijepit dengan jari sehingga udara
tidak masuk melalui pipa ( tinggi ujung pipa dengan hidung pasien
kurang lebih 30cm )
8 Memasang corong pada pipa sambil pipa sambil pipa tetap dijepit Atau

menghubungkan ujung selang makanan cair dengan ujung selang NGT


9 Memasukan makanan cair, membuka jepitan meninggikan 30 cm , jepit
kembali sebelum cairan habs atau menggantungkan makann cair pada
infus dan mengatur keceptanny hingga dapat habis sekitar ½ jam
10 Memasukan air matang, membuka jepitan,tinggikan 30cm ,jepit kembali
sebeum cairan habis
11 Menutup ujung NGT dengan spuit atau klem
12 Melepas sarung tangan

D FASE TERMINASI
1 merapikan pasien
2 Melakukan evaluasi
3 Menyampaikan rencana tindak lanjut
4 Berpamitan
5 Membereskan alat
6 Mencuci tangan

E PENAMPILAN
1 Ketenangan
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan
3 Ketelitian
4 Menjaga keamanan pasien
5 Menjaga keamanan petugas/perawat

5. Analisa Tindakan
Klien dengan masalah kesadaran menurun akan mengalami gangguan
menelan. Untuk itu pemberian makan melalui NGT dapat membantu
memenuhi kebutuhan nutrisi klien sehingga dapat terpenuhi. Tindakan ini
dilakukan agar nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dapat langsung masuk ke
dalam lambung dan diolah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien..
6. Bahaya Dilakukannya Tindakan
Tindakan ini harus dilakukan secara hati-hati agar pasien tidak
mengalami aspirasi saat makanan dimasukkan melalui selang NGT.
Selain itu tetap memperhatikan alat-alat yang digunakan agar tetap
terjaga kebersihannya sehingga menghindarkan klien mengalami
gangguan lain yang disebabkan oleh kuman dan bakteri yang masuk
ke dalam tubuh klien. Dan juga yang paling penting tetap terapkan
komunikasi terapeutik untuk membina hubungan saling percaya antara
perawat, klien dan keluarga klien.
7. Hasil yang didapat dan maknanya
S: Keluarga klien mengatakan klien masih tampak lemah
O: KU: Lemah
A: Risiko ketidakseimbangan nutrisi belum menurun
P: Lanjutkan Intervensi
8. Evaluasi Diri
Perlu lebih memperhatikan kesesuaian tindakan dengan kondisi klien dan
lebih mengutamakan komunikasi terapeutik. Tindakan yang dilakukan
dengan tidak hati-hati dapat menimbulkan masalah baru pada klien. Selain
itu, perlengkapan alat proteksi diri pun harus diperhatikan untuk melindungi
diri sendiri dari penularan atau penyebaran mikroorganisme yang pathogen.
9. Daftar Pustaka
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2005. Buku Saku Praktikum : Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
Buku Keterampilan Keperawatan Stikes St. Elisabeth Semarang
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai