BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4 HE setiap hari
Keterangan :
H = INH (5 mg/kgbb/hari)
R = Rifampisin (10 mg/kgbb/hari)
Z = Pirazinamid(25 mg/kgbb/hari)
S = Streptomycin (15 mg/kgbb/hari)
E = Ethambutol (15 mg/kgbb/hari)
menjalani seri pengobatan secara lengkap dan utuh dinilai sangat baik, dengan full
recovery ataupun komplikasi minimal. Hal ini terutama pada kasus-kasus TB non-
MDR (Multi Drug Resistance) dan non-XDR (eXtensively Drug Resistance).
Sementara pada pasien-pasien dengan MDR ataupun XDR memiliki kemungkinan
sembuh yang lebih kecil. Angka kesembuhan kepada pasien-pasien ini sangat
tergantung kepada jenis obat apa yang resistan dan besarnya kerusakan paru yang
sudah terjadi.
Risiko kematian / komplikasi meningkat berkaitan dengan faktor-faktor
lain seperti umur (ekstrem muda atau ekstrem tua), kebiasaan merokok,
keterlambatan diagnosis dan terapi, imunocompromised dan diabetes.
kelainan fokal mungkin tidak terkandung dan dapat hadir sebagai air
space process. Limfadenopati pada anak-anak hanya jelas ketika
terproyeksi di luar margin jantung dan kurang sering terlihat di
sebelah kiri. Radiografi lateral berguna untuk mendeteksi
limfadenopati posterior dan inferior yang menuju bronkus
intermedius. Kalsifikasi limfadenopati (dan pulmonary focus)
merupakan lesi yang menyembuh tetapi jarang terjadi pada masa
kanak-kanak.
Gambar 2.3 Limfadenopati hilus pada foto thorax seorang anak (A). Pada
foto thorax AP didapatkan multilobulated mass dari kelenjar
limfe yang terproyeksi di batas kanan jantung (panah pendek)
dan didapatkan kompresi dari bronkus internedius (panah
panjang). (B) pada foto torax lateral terdapat massa padat
berbentuk oval yang menunjukkan adanya massa pada
limfadenopati hilus.
Gambar 2.4: Air space disease atau konsolidasi. (A) Foto thorax yang
menunjukkan area konfluen dari densitas perifer pada lobus paru
kiri atas yang didapatkan pada pasien dengan infeksi TB primer.
(B) infeksi primer pada anak-anak menunjukkan adanya opasitas
pada lobus paru kiri atas dan limfadenopati hilus kanan yang
menekan bronkus intermedius kanan. (C) tampak konsolidasi
pada paru kanan dengan bulging inferior margin yang
menyimpan proses eksudatif di dalamnya. Kasus ini disebabkan
karena adanya penekanan bronkus akibat limfadenopati.
3. Tuberkuloma
Kelainan ini menyerupai tumor. Bila terdapat di otak,
tuberkuloma juga besifat suatu lesi yang mengambil tempat (space
occupying lession). Pada hakekatnya tuberkuloma adalah sarang keju
(caseosa) dan biasanya menunjukkan penyakit yang tidak begitu
virulen, bahkan biasanya tuberkuloma bersifat licin, tegas, dan di
dalam atau di pinggirnya ada sarang perkapuran, sesuatu yang dapat
dilihat jelas pada tomogram. Diagnostik diferensialnya dengan suatu
tumor sejati adalah bahwa di dekat tuberkuloma sering ditemukan
sarang-sarang kapur lainnya.
12
4. TB Milier
Tuberkulosis milier ditandai terutama dengan persebaran yang
5. Kavitas
Kavitas dalam foto X-ray thorax adalah bentukan menyerupai
lubang di parenkim paru. Ini merupakan pusat peningkatan densitas
dimana bagian tengahnya telah digantikan (terisi) oleh udara. Dinding
lubang sering tipis berbatas licin, tetapi mungkin juga tebal dan
berbatas tidak licin. Di dalamnya mungkin terlihat cairan yang
biasanya berjumlah sedikit.
Kavitas yang multiple dan bilateral dapat berarti adanya suatu
proses bronkogenik maupun hematogenik. Yang termasuk di
dalamnya antara lain: abses paru, lesi metastatic dan tuberculosis.
Sedangkan kavitas yang tunggal biasanya terdapat pada kanker paru
primer dan post-traumatic lung cyst.
Lokasi dari kavitas juga akan sangat membantu penegakan
diagnosis maupun diagnosis banding. Sebagai contoh abses paru
sering kali berada pada segmen superior dari lobus inferior sementara
tuberculosis berada ada segmen superior dari lobus superior,
walaupun dapat pula muncul di lobus inferior. Selain itu pada
tuberculosis seringkali cavitanya akan dikelilingi oleh infiltrate dan
jaringan fibrotik disekitarnya.
Gambar 2.10: Tampak kavitas bilateral pada kedua lapang paru dengan
konsolidasi di sekelilingnya. Tampak pula gambaran air fluid
level di dalam kavitas.
Gambar 2.11 Tampak gambaran kavitas berbatas tegas dan tebal yang
terdapat di dalam apical tuberculoma (tanda panah).
16
6. Pleural TB
Sebelumnya, pleuritis eksudatif terlihat terutama pada anak-anak
dan remaja. Saat ini juga terlihat pada orang dewasa (di negara-negara
dengan insiden rendah infeksi TB) dan anak-anak muda. Pleuritis
terjadi 3 sampai 6 bulan setelah infeksi primer dan sering unilateral
(dan tanpa gejala). Cairan pleura hanya menghasilkan kultur positif
pada 20% sampai 40% sampel pada pasien dengan TB. Efusi biasanya
disertai dengan adanya parenchymal disease dan keterlibatan pleura
pada TB ini biasanya didapatkan pada TB post primer. Tetapi efusi
hanya menjadi tanda kecil pada radiografi infeksi TB primer. Sudut
costophrenicus yang tumpul pada orang dewasa tidak dianggap
signifikan untuk TB aktif. Teapi jumlah yang lebih besar dari cairan
pleura dapat dipertimbangkan untuk diagnosis TB aktif.
Pleuritis dapat terjadi karena meluasnya infiltrat primer
langsung ke pleura atau melalui penyebaran hematogen, sering
ditemukan pada remaja belasan tahun tetapi jarang pada balita.
Gambar 2.14 Foto thorax PA pada pasien dengan keluhan batuk lama
dengan tes tuberkulin positif. Menggambarkan adanya
konsolidasi pada paru kiri bawah dan efusi pleura pada paru
kiri.
18
BAB 3
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA