Anda di halaman 1dari 2

NASKAH COACHING

Nama : Enik Faridah CGP Angkatan 2 Surabaya

Pembagian peran bersama teman sejawat

Coach : Enik Faridah

Coachee : Lilik Faizah Indah Qonita (rekan sejawat)

Coach : Selamat siang Ibu Faizah

Coachee : Selamat siang Ibu Enik Faridah

Coach : Saya melihat ibu hari ini tampak gelisah, apakah ada masalah?
Coachee : Ya ibu, saya ada masalah tadi pagi. Saya ditegur kepala
sekolah. Saya merasa tidak nyaman.
Coach : Masalah seperti itu memang perlu diselesaikan secepatnya,
karena ada hubungannya antara guru dengan kepala
sekolah.
Jika tidak keberatan, ibu bisa mengungkapkan masalah itu,
dan semoga saya dapat membantu ibu. Monggo ibu, kira-
kira permasalahan apa yang terjadi pada ibu?
Coachee : (bercerita masalah). Mungkin cara penyampaian saya
masih kurang baik, ya
Coach : Oh itu masalahnya, ibu termasuk guru yang inovatif, ada sesuatu yang
berbeda yang ibu tampilkan dalam pembelajaran. Biasanya jika ada hal-
hal baru seperti itu pada tentunya ada masukan atau saran dari pihak
lain. Mungkin jika ibu dapat mengelola saran tersebut dengan baik akan
menghasilkan pembelajaran yang luar biasa tentunya.
Maaf, saya ingin bertanya, apakah dari kejadian yang ibu alami saat ini,
ibu mempertahankan pola pembelajaran yang ibu gunakan dalam
pembelajaran setelah ibu mendapat kritik dari pengawas?
Coachee : Hmm, saya dalam melakukan pembelajaran, saya selalu
berusaha memberikan yang terbaik untuk siswa saya. Saya
berusaha memahami kebutuhan belajar mereka. Termasuk
penggunaan sumber-sumber belajar tersebut. Sepertinya
saya akan tetap menggunakannya.
Coach : Ya ibu, inilah merdeka belajar. Guru juga memiliki
kebebasan dalam menggunakan sumber-sumber belajar.
Tetapi saya pernah membaca ada panduan yang
menyatakan bahwa buku teks itu diwajibkan dalam
pembelajaran, seperti yang tertuang dalam Permendikbud
no.8 Tahun 2016 tentang buku yang digunakan oleh satuan
pendidikan. Di peraturan sebelumnya permendiknas no. 2
tahun 2008 juga dijelaskan .
Mungkin itu yang menjadi dasar bahwa penggunaan buku
teks itu diwajibkan.
Dari sini, mungkin ada yang mau ibu ungkapkan?
Coachee : Oh, seperti itu ya itu, mungkin karena saya kurang tahu
tentang penggunaan buku teks itu diwajibkan, jadi saya
mendapat teguran. Saya pikir itu sebagai pendukung saja.
Selama ini saya merasa saya sudah benar. Mungkin saya
terlalu menggurui juga ya, jadi pengawas bersikap seperti
itu pada saya.
Coach : Setelah kejadian seperti ini, apakah ibu memiliki bayangan
ke depannya, seperti apa desain pembelajaran selanjutnya
yang ibu laksanakan?
Coachee : Pembelajaran selanjutnya sepertinya saya ada perubahan.
Karena buku teks itu wajib, saya akan padukan
penggunaannya dengan sumber-sumber belajar yang lain,
agar pembelajaran sesuai dengan yang saya harapkan dan
sesuai juga dengan aturan yang berlaku.
Coach : Luar biasa, ibu. Ibu sudah menerima dan mengelola kritik
dan saran dari pengawas yang menjadikan ibu bertambah
luar biasa. Ibu juga sudah memiliki strategi awal dengan
memadukan buku teks dengan sumber belajar yang
lainnya.
Nah, saat ini kan masih ada permasalahan antara ibu,
atasan ibu, dan pengawas. Dan itu perlu segera
diselesaikan agar situasi kondusif kembali.
Olah karena itu, langkah selanjutnya bagaimana
mengembalikan situasi agar kondusif kembali?
Coachee : Menurut saya, saya akan menghadap kepala sekolah
terlebih dahulu. Saya akan menyampaikan untuk ke
depannya pembelajaran yang saya lakukan. Saya juga akan
menemui bapak pengawas dan meminta maaf.Dan dalam
pembelajaran, saya akan memadukan buku teks dengan
sumber belajar lainnya. Seperti itu ibu.
Coach : Wah, luar biasa itu. Itu yang kita harapkan, agar suasana
menjadi kondusif kembali.

Anda mungkin juga menyukai