Anda di halaman 1dari 30

4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.


4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan
sifat senyawa.
4.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.
4.4 Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
dalam bidang pangan, sandang, papan, seni, dan estetika.

• Mendeskripsikan sifat-sifat istimewa atom karbon dan senyawa hidrokarbon.


• Mendeskripsikan tatanama hidrokarbon dan isomer.
• Mendeskripsikan fraksi-fraksi minyak bumi dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
• Mendeskripsikan pencemaran udara.

Close Next
Daftar Materi Pokok

Atom Karbon Senyawa Hidrokarbon Isomernya


(Halaman 219 – 228) (Halaman 229 – 260)

Minyak Bumi dan Gas Alam Pencemaran Udara


(Halaman 261 – 285) (Halaman 286 – 300)

Back Next
A. Atom Karbon

Atom Karbon
• Dalam tabel periodik, atom karbon
terletak pada golongan IVA dan periode
• 2.
Karbon mempunyai nomor atom Z = 6
dan dapat membentuk isotop.
• Karbon dapat membentuk lebih banyak
senyawa dibandingkan yang dapat
dilakukan oleh beberapa unsur yang lain
kecuali hidrogen.
Mempunyai sifat-sifat
istimewa.
Back Next
Sifat-Sifat Istimewa Atom Karbon

• Atom karbon dapat membentuk 4


ikatan kovalen dengan atom unsur
nonlogam maupun atom unsur
logam.

Contoh: pada kloroform (CH3Cl)

Home Back Next


• Atom-atom karbon yang saling berikatan dapat membentuk rantai
karbon lurus, bercabang, dan melingkar atau siklik (membentuk cincin).

Home Back Next


• Atom-atom karbon yang saling berikatan dapat membentuk rantai
karbon lurus, bercabang, dan melingkar atau siklik (membentuk cincin).

• Atom karbon hanya mempunyai dua kulit, yaitu kulit K dan L, sehingga
ukuran (jari-jari) atom karbon tersebut relatif kecil, sehingga ketika
berikatan dengan atom lain, pasangan elektron ikatannya akan tertarik
lebih kuat ke inti (membentuk ikatan kovalen yang karbon cukup kuat).

Home Back Next


Jenis-Jenis Atom Karbon

Diikat oleh 1 atom C lainnya. Diikat oleh 2 atom C lainnya.

Diikat oleh 3 atom C lainnya. Diikat oleh 4 atom C lainnya.

Home Back Next


B. Senyawa Hidrokarbon dan Isomernya

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa-senyawa kimia


yang hanya terdiri dari atom-atom hidrogen dan atom-
atom karbon.
Klasifikasi Hidrokarbon
Berdasarkan jenis ikatan antaratom karbonnya, senyawa
hidrokarbon dibedakan menjadi senyawa hidrokarbon
jenuh dan hidrokarbon tak jenuh.
• Senyawa hidrokarbon jenuh merupakan senyawa hidrokarbon
yang semua atom C dalam senyawa tersebut berikatan tunggal.
• Senyawa hidrokarbon tak jenuh merupakan senyawa hidrokarbon
yang salah satu atau lebih atom C pada senyawa tersebut
berikatan rangkap dua atau rangkap tiga.
Home Back Next
Hidrokarbon Jenuh

Hidrokarbon
Tak Jenuh

Home Back Next


Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, senyawa hidrokarbon
dibedakan menjadi senyawa hidrokarbon alifatik, alisiklik, dan
aromatik.
• Senyawa hidrokarbon alifatik merupakan senyawa hidrokarbon yang
membentuk rantai karbon terbuka (lurus maupun bercabang).

• Senyawa hidrokarbon alisiklik merupakan senyawa hidrokarbon yang


membentuk rantai karbon melingkar (tertutup) tanpa konjugasi (selang-seling
antara ikatan tunggal dan ikatan rangkap).

• Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang


membentuk rantai karbon melingkar (tertutup) dengan konjugasi (selang-
seling antara ikatan tunggal dan ikatan rangkap).

Home Back Next


Hidrokarbon Alifatik

Hidrokarbon Alisiklik Hidrokarbon Aromatik

Home Back Next


Alkana

Alkana merupakan golongan senyawa hidrokarbon yang


semua ikatan antaratom karbonnya merupakan ikatan
tunggal dan membentuk rantai karbon terbuka.

Rumus Alkana:

Contoh:
CH4 = metana C6H14 = heksana
C2 H 6 = etana C7H16 = heptana
C3 H 8 = propana C8H18 = oktana
C4H10 = butana C9H20 = nonana
C5H12 = pentana C10H22 = dekana
Home Back Next
Alkena

Alkena merupakan kelompok senyawa hidrokarbon yang


mempunyai ikatan rangkap dua dan ikatan antaratom
karbonnya membentuk rantai terbuka.

Rumus Alkena:

Contoh:
C2 H 4 = etena
C3 H 6 = propena

Home Back Next


Alkuna

Alkuna merupakan kelompok senyawa hidrokarbon yang


mempunyai ikatan rangkap tiga, dan ikatan antaratom
karbonnya membentuk rantai terbuka.

Rumus Alkuna:

Contoh:
C2 H 2 = etuna
C3 H 4 = propuna
C6 H 6 = butuna

Home Back Next


Gugus Alkil

Gugus alkil merupakan gugus alkana yang kehilangan satu


atom hidrogen (H).

Rumus Gugus Alkil:

Contoh:
CH3 = metil C6H13 = heksil
C2H5 = etil dst........
C3H7 = propil
C4H9 = butil
C5H11 = amil
Home Back Next
Tatanama Alkana

Nama alkana rantai lurus = nama normal, yang disingkat


dengan “n”.

Contoh:

n - pentana

Home Back Next


Langkah menentukan nama alkana rantai bercabang:
• Menentukan rantai induk (utama), yaitu rantai karbon terpanjang.
Jika terdapat lebih dari satu rantai karbon terpanjang, maka pilihlah
rantai induk yang mempunyai cabang terbanyak, dan rantai utama
diberi nama alkana yang sesuai dengan jumlah atom C pada rantai
induk tersebut.

Rantai Terpanjang
• Atom C pada rantai induk diberi nomor urut yang dimulai dari atom C
yang paling dekat dengan cabang.
Terdapat 3 gugus metil
(pada atom C nomor 2 dan
5 4 3 2 1 4) dan 1 gugus etil (pada
atom C nomor 3),

3 – etil – 2,2,4 – trimetil pentana

• Nama senyawa alkana adalah nomor atom C cabang + nama gugus


alkil (cabang) + nama alkana, dengan aturan: (a) Jika terdapat 2 atau
lebih gugus alkil sejenis dinyatakan dengan awalan di (2), tri (3), tetra
(4), penta (5), dan seterusnya. (b) Jika terdapat gugus alkil yang
berbeda, maka penulisan gugus alkil sesuai urutan abjad. (c) Jika
penomoran atom C dari kedua ujung rantai induk menunjukkan
nomor yang sama (ekivalen) pada 2 gugus alkil tertentu, maka gugus
alkil yang ditulis terlebih dahulu harus mempunyai nomor terkecil.
Tatanama Alkena
Untuk alkena rantai lurus, IUPAC telah menetapkan aturan
penamaannya dengan menuliskan nomor urut atom C yang
mempunyai rangkap dua diikuti dengan nama alkena yang
bergantung pada jumlah atom C. Atom C yang mempunyai
ikatan rangkap dua diberi nomor serendah mungkin.

Contoh:
1 2 3 4

1 - butena

Home Back Next


Langkah menentukan nama alkena rantai bercabang:
• Menentukan rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap dua.
• Atom C pada rantai induk diberi nomor urut dan atom C yang
mempunyai ikatan rangkap dua diberi nomor serendah mungkin.
• Berkaitan dengan gugus alkil pada alkena, berlaku aturan seperti
pada alkana.
• Nama alkena adalah nomor atom C cabang + nama gugus alkil
(cabang) + nomor atom C yang membentuk ikatan rangkap dua +
nama alkena.
4 3 2 1

3 – etil – 1 - butena

Home Back Next


Tatanama Alkuna
Menurut IUPAC, aturan penamaan senyawa alkuna sama
dengan penamaan senyawa alkena. Aturan tersebut juga
berlaku pada alkuna rantai lurus maupun alkuna rantai
bercabang, perbedaannya adalah pada alkuna terdapat
karbon yang membentuk ikatan rangkap tiga dan akhiran “-
ena” diganti dengan “-una”.

1 2 3 4

Home Back Next


Isomer
Senyawa-senyawa hidrokarbon, seperti alkana, alkena, dan
alkuna dapat membentuk isomer, yaitu satu di antara dua
atau lebih molekul yang mempunyai jumlah atom yang sama
tetapi mempunyai perbedaan struktur kimia dan perbedaan
sifat.
Contoh: C5H8

1 – pentuna 3 – metil – 1 – butuna


Home Back Next
C. Minyak Bumi dan Gas Alam

Minyak bumi adalah minyak Lekukan


mentah yang terbentuk secara
alami dalam batuan endapan
dan sebagian besar terdiri dari
hidrokarbon.
Gas Alam
Gas alam adalah campuran
gas-gas yang mudah terbakar
dan sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon.
Minyak Bumi Minyak Bumi

Home Back Next


Pengolahan Minyak Bumi dan Gas Alam

Distilasi Bertingkat = Memisahkan komponen-komponen


minyak bumi berdasarkan titik didihnya.
Home Back Next
Fraksi-Fraksi Minyak Bumi

Jumlah Titik
Fraksi Kegunaan
atom C didih (°C)
 Bahan bakar gas (LPG)
Gas
1–5 < 30  Sumber hidrogen
 Pelarut organik
Petroleum eter
5–7 30 – 90  Binatu kimia
Bensin 5 – 12 40 – 180  Bahan bakar
12 – 16 180 – 250  Bahan bakar
Minyak tanah
 Bahan bensin
15 – 18 250 – 350  Bahan bakar mesin diesel
Solar
Minyak pelumas 16 – 24 > 350  Pelumas
Parafin 21 – 50 –  Bahan pembuat lilin
Aspal > 50 –  Pelapis jalan raya

Home Back Next


Bilangan Oktan

Ukuran Kualitas Bensin

n-heptana (bil. oktan = 0)

Isooktana (bil. oktan = 100)

Home Back Next


D. Pencemaran Udara

Mengapa udara dapat tercemar?

Meningkatnya komponen udara yang melebihi NAB

Gas CO  NAB = 30 ppm Gas CO2  NAB = 330 ppm

Home Back Next


Oksida Nitrogen : NO, NO2

Senyawa Hidrokarbon : metana

Oksida Belerang : SO2 , SO3 Home Back Next


Adanya partikulat di udara.

Zat-zat yang berupa padatan atau cairan yang terdispersi di udara


dinamakan partikulat. Jika jumlah partikulat di udara cukup tinggi
atau merupakan zat yang berbahaya, maka partikulat tersebut
dianggap sebagai zat pencemar udara. Partikulat-partikulat dapat
dihasilkan melalui aktivitas manusia, misalnya proses-proses
industri dan pembakaran mesin-mesin kendaraan bermotor atau
melalui kejadian alam seperti letusan gunung berapi, badai,
kebakaran hutan, dan lain-lain.

Home Back Next


Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca?

Apa yang dimaksud dengan pemanasan global?

Bagaimana hubungan kedua hal di atas dengan


pencemaran udara?

Home Back Next

Anda mungkin juga menyukai