Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN KREASI

Pungutan Liar oleh Masyarakat Lampung Tengah untuk Perbaikan Jalan


Singgung Peran Pemerintah Daerah

Nama Tim Peneliti


NEW COMER
Peneliti
Arrayyan Ma’ruf Santana
Nama Tim Pembimbing
MACAN MENGGALA
Pembimbing
1. Heri Rosita, S. Pd., M.Sc.
2. Nurul Ismail, S.Pd.

Bidang KREASI
Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora dan Keagamaan
(ISHK)

MAN 2 BANDAR LAMPUNG


Jl. Gatot Subroto No. 139-145, Pecoh Raya, Kec. Telukbetung Selatan, Kota Bandar
Lampung, Lampung 35226
2023
PUNGUTAN LIAR OLEH MASYARAKAT LAMPUNG TENGAH UNTUK
PERBAIKAN JALAN SINGGUNG PERAN PEMERINTAH DAERAH
A. Latar Belakang
Pembangunan infrastruktur memberikan peranan yang sangat penting untuk memacu
pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah, serta mengurangi
pengganguran, mengentaskan kemiskinan dari tentunya meningkatkan kesejahtraan rakyat.
Jalan raya merupakan salah satu bentuk infrastruktur fisik dan social yang merupakan
kebutuhan pokok manusia sebagai penghubung satu daerah dengan daerah lainnya. Salah satu
fokus penelitian ini adalah masyarakat disekitar jalan raya Pasar Baru Rumbia, Desa Reno
Basuki, Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah. Tingginya tingkat kemiskinan di daerah
tersebut juga memicu maraknya pungutan liar. Selain itu, pungutan liar ini juga dilakukan
karena kurangnya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah daerah.
Pungutan liar adalah kegiatan yang dilarang oleh undang-undang karena kegiatan ini sangat
merugikan masyarakat umum atau publik sebagai pengguna jalan. Berbagai modus dan cara
dilakukan oleh para oknum pungli tersebut hingga pada puncak keekstrimanya akan
menimbulkan tindak kriminalitas yang bisa mengancam nyawa pengguna jalan. Tindak lanjut
pemerintah mengenai rusaknya akses jalan di jalan raya Pasar Baru Rumbia, Desa Reno
Basuki, Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah ini tidak sepenuhnya direalisasikan.
Pungutan liar merupakan salah satu perbuatan melawan hukum yang diatur dalam undang-
undang Junto No 31 Tahun 1999. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi. Pungutan ilegal melibatkan tindakan korupsi dan
merupakan kejahatan luar biasa yang harus diberantas. Tentunya fenomena pungtan liar untuk
perbaikan jalan pada umumnya membutuhkan peranan pemerintah, bukan hanya sekedar
menertibkan, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan publik terutama jalan raya.
Berdasarkan Perpres No. 87 Tahun 2016 tentang gugus tugas pemberantasan sumbangan ilegal
dan menyadari bahwa praktik sumbangan ilegal telah merusak sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka harus dilakukan upaya untuk memberantasnya.
Dalam suatu perusahaan yang terpadu, efektif, efesien dan tepat guna untuk mencapai efek jera
dan upaya penghapusan pungutan liar.
Fenomena pungutan liar untuk perbaikan jalan perlu pemberantasan, sampai saat ini masih
banyak oknum pungutan liar di berbagai kota di Indonesia khususnya masyarakat disekitar
jalan raya Pasar Baru Rumbia, Desa Reno Basuki, Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah.
Keberadaan oknum pungutan liar di Lampung Tengah dapat terlihat di jalan raya Pasar
Rumbia, Desa Reno Basuki, Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah. Berdasarkan data
banyaknya oknum pungutan liar disekitar jalan raya Pasar Rumbia, Deso Reno Basuki,
Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah, dengan demikian penelitian ini mengangkat judul
mengenai “Pungutan Liar oleh Masyarakat Lampung Tengah untuk Perbaikan Jalan Singgung
Peran Pemerintahan Daerah”.

B. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian


Berdasar latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut.
1. Apakah penyebab maraknya pungutan liar oleh masyarakat Lampung Tengah untuk
perbaikan jalan?
2. Bagaimana sikap aparatur negara terhadap adanya masyarakat yang jahil melakukan
pungutan liar?

Berdasar pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui alasan terjadinya fenomena pungutan liar oleh masyarakat Lampung
Tengah untuk perbaikan jalan.
2. Untuk mengetahui tindakan yang akan dilakukan aparatur negara untuk mengatasi
pungutan liar oleh masyarakat Lampung Tengah.

C. Manfaat Penelitian
Penelitian dilakukan agar mampu memberi manfaat yang baik di berbagai bidang yang
berkaitan dengan penelitian ini. Manfaat penelitian Pungutan Liar oleh Masyarakat Lampung
Tengah untuk Perbaikan Jalan Singgung Peran Pemerintahan Daerah meliputi :
1. Masyarakat, mengetahui informasi tentang pungutan liar untuk perbaikan jalan agar
tidak dilakukan karena itu adalah tugas dari pemerintahan daerah.
2. Pemerintah, supaya lebih meningkatkan kualitas pelayanan publik di Lampung Tengah
dan melakukann tindakan langsung untuk pelaku pungutan l
3. Aktualisasi ilmu pengetahuan dan relita di masyarakat sebagai bahan informasi peneliti
selanjutnya.

D. Kajian Teori

1. Pungutan Liar
Pungli ataupun pungutan liar adalah Tindakan yang dilakukan oleh seseorang pegawai
atau pejabat pemerintah dengan meminta pembayaran sejumlah uang yang tak pantas
ataupun tidak berdasarkan kepada persyaratan pembayaran yang ada. Kegiatan pungli
itu sendiri juga sering disamakan dengan pemerasan, penipuan ataupun korupsi.
2. Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama, bekerja sama
untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya.
3. Peningkatan Jalan
Peningkatan jalan adalah kegiatan perbaikan jalan rusak hingga sampai suatu kondisi
pelayanan yang mantap sesuai dengan umur rencana yang ditetapkan. Kegiatan ini
merupakan kegiatan penanganan jalan yang dapat meningkatkan kemampuan
strukturalnya sesuai dengan mur rencana jalan tersebut.
4. Peran Pemerintahan Daerah
Menurut Munir (2010:19) peranan pemerintahan sesuai dengan fungsinya, yaitu :
a) Entrepreneur, artinya pemerintahan daerah bertanggung jawab untuk
melaksanakan usaha dalam mengolah aset-aset daerah sumber daya ekonomi
potensial, sehingga secara ekonomi menguntungkan dan memberi manfaat bagi
masyarakat.
b) Kordinator, sebagai kordinator pemerintah dapat menetapkan
kebijaksanaan atau strategi bagi pembangunan daerah dan merangkul semua
komponen-komponen masyarakat untuk menjadi aktor dalam.
c) Fasilitator, sebagai fasilitator pemerintahan daerah mempercepat pembangunan
melalui perbaikan lingkungan attitudional, yaitu berkaitan dengan perbaikan
prosedur perizinan dan pelayanan serta melakukan penetapan daerah untuk
memantapkan pengaturan dimensi special dalam pembangunan.

E. Tinjauan Pustaka

1. Menurut Penelitian D Qoriah, R Adawiyah, dan M Aiman menunjukkan bahwa penegakan


hukum pungutan liar pada Supir Batu bara Dinas Perhubungan di Desa Rantau Puri
Kabupaten Batanghari belum optimal karena kasus pungutan liar tersebut tidak diteruskan
ke tingkat penyidikan dan penuntutan serta pemeriksaan di sidang pengadilan, melalui
sistem peradilan pidana, sehingga pelaku tidak dijatuhkan sanksi pidana.

2. Menurut penelitian Nyoman Trisna Sari Indra Pratiwi dan Ni Nengah Adiyaryani adalah
Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode penelitian hukum normatif, guna
pembahasan atas dasar pertimbangan Presiden mengeluarkan dan menetapkan kebijakan
Perpres No. 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar, dengan
analisis dan pendekatan Undang-Undang serta konsep hukum. Hasil penelusuran jurnal ini
Perpres No. 87 Tahun 2016 guna memberantas kejahatan atau pelanggaran oleh petugas
negara melalui penyalahgunaan wewenang secara tidak sah dan merugikan masyarakat
serta pihak yang bertugas memberantas pungutan liar tersebut adalah pejabat negara dari
tingkat pusat hingga daerah ditiap instansi sesuai diamanatkan dalam Perpres tersebut.

3. Menurut penelitian Agung Mahendra dapat simpulkan: 1. Penegakan hukum oleh


kepolisian terhadap pelaku pungutan liar di jalan raya Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, apabila terbukti bahwa pelaku
pungutan liar dalam hal ini polisi cepek, yang melakukan pemerasan di jalan serta tidak
dapat menunjukan surat keterangan sebagai masyarakat peduli keamanan lalu lintas, maka
dapat di jerat dengan Pasal 275 ayat (1) (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Upaya hukum tindak pidana ringan terhadap
pungutan liar (pungli) di jalan raya adalah dengan cara melakukan penangkapan langsung
di tempat. Pihak kepolisian mengembangan laporan dari masyarakat tentang adanya pungli
di jalan raya di Lampung Timur lalu membuat tim untuk melakukan penangkapan di
tempat. 2. Kendala-kendala dalam menangani pungutan liar di jalan raya Kabupaten
Lampung Timur adalah tidak adanya undang-undang yang mengatur secara khusus
mengatur pungutan liar, kurang adanya partisipasi dari masyarakat dalam melaporkan
adanya pungutan liar, pembuktian di lapangan yang sangat sulit, sarana dan fasilitas yang
kurang mendukung bagi satgas saber pungli, kurang transparannya penanganan kasus
pungli dan lemahnya pengawasan oleh inspektorat serta tidak adanya sanksi pidana yang
dijatuhkan kepada pelaku.
4. Berdasarkan Penelitian Ramona Vanella, Faishal Yasin, dan Isnaini adalah Metode analisis
data melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor penyebab masyarakat
melakukan pungutan liar adalah: 1. Faktor Otoritas, 2. Faktor Ekonomi, 3. Kontrol Sosial
yang Rendah. Dilihat dengan menggunakan teori struktural fungsional dapat dilihat bahwa
disfungsi keempat skema AGIL baik dalam struktur yang ada di masyarakat, sehingga
tetap menjalankan aksi pungutan liar.

5. Hasil penelitian Dhani Rutdatin adalah realisasi pelayanan publik seperti pelayanan
perijinan, DPM_PTSP Semarang sudah memberikan pelayanan yang cukup baik.
Walaupun dalam realisasi pelayanan perizinan masih belum memenuhi pelayanan yang
telah ditentukan sesuai dengan standar pelayanan publik, yaitu tidak ada masalah pada
kecepatan pelayanan dan kepastian jadwal pelayanan. Standar Operasional Prosedur
(SOP) belum berjalan maksimal sehingga kurang efektif dan efisien dalam menyelesaikan
pekerjaan dan mengakibatkan perilaku menyimpang berupa pungutan liar dan suap kepada
masyarakat petugas pemberi pelayanan.

F. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Kajian utama pada penelitian ini adalah pungutan liar oleh masyarakat Lampung Tengah
untuk perbaikan jalan singgung peran pemerintahan daerah. Menjabarkan hal-hal terkait
dengan kajian pungutan liar tersebut maka penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif. Digunakan kualitatif dengan tujuan dapat mengetahui penyebab pungutan liar
yang berkembang di lapangan dengan ikut berperan serta wawancara mendalam terhadap
fenomena pungutan liar. Sedangkan, untuk kajian peningkatan jalan digunakan pendekatan
kuantitatif berupa angket untuk mengukur seberapa besar dampak peningkatan jalan bagi
kehidupan masyarakat Pasar Baru Rumbia, Desa Reno Basuki, Keacamatan Rumbia,
Lampung Tengah. Sedangkan dalam penyajiannya, data kualitatif akan mendeskripsikan
data kuantitatif sehingga hasilnya akan berupa data kualitatif.

2. Subjek Penelitian (Populasi dan Sampel)

a) Populasi
Berkaitan dengan penelitian ini maka yang menjadi populasi adalah masyarakat Pasar
Baru Rumbia, Desa Roni Basuki, Keacamatan Rumbia, Lampung Tengah berjumlah
3.547 orang.
b) Sampel
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah Masyarakat Pasar Baru Rumbia,
Desa Reno Basuki, Kecamtan Rumbia, Lampung Tengah berjumlah, sampel yang
diambil merupakan bagian dari populasi dalam suatu penelitian dan hasilnya akan
dianggap menjadi gambaran bagi populasi asalnya, tetapi bukan populasi itu sendiri.
Untuk menentukan sampel pada penelitian ini, jumlah sampel yang akan ditentukan
dari jumlah populasi, yaitu : N = 25% X n
Keterangan :
N : Jumlah keseluruhan
n : Jumlah populasi yang ada
Maka untuk menentukan sampel dari jumlah populasi, yaitu 25% X 3.547 = 865 Maka
sampel dari jumlah populasi, yaitu : 25% X 3.457 = 865 orang. Maka sampel dalam
penelitian ini adalah masyarakat Pasar Baru Rumbia, Desa Reno Basuki, Kecamatan
Rumbia, Lampung Tengah, yaitu sebanyak orang dari keseluruhan populasi.

3. Teknik dan Alat Pengumpul Data

Untuk memperoleh data yang valid, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan
beberapa metode, yaitu :
a) Metode Observasi
Metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode pengumpulan data
yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian yang dapat dilaksanakan
secara langsung maupun tidak langsung. Maka dalam penelitian ini penulis
menggunakan pengamatan langsung terhadap masyarakat Pasar Baru Rumbia, Desa
Reno Basuki, Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah.

b) Metode Wawancara
Wawancara merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan informan yang
menjawab pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian. Wawancara yang
digunakan adalah dalam bentuk pertanyaan yang terstuktur.

c) Metode Angket
Pengumpulan data dalam penelitian tentunya harus dilakukan secara ilmiah dan
sistematis. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara menyebar angket yang
berisi pertanyaan secara tertulis sebagai instrumen penelitian. Metode angket
diperlukan untuk memperoleh data mengenai pungutan liar oleh masyarakat Lampung
Tengah untuk perbaikan jalan singgung peran pemerintahan daerah.

4. Rencana Analisis Data


Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan. Dalam teknik analisis data ini, peneliti menggunakan teknik
analisis data deskriptif kualitatif. Analisa deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui
penyebab pungutan liar oleh masyarakat Lampung tengah untuk perbaikan jalan singgung
peran pemerintahan daerah. Jenis teknik analisis data deskriptif kualitatif merupakan
sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan secara
deskriptif. Jenis analisis data deskriptif kualitatif kerap digunakan untuk menganalisis
kejadian, fenomena, atau keadaan secara sosial. Sekaligus merupakan gabungan dari
teknik analisis data deskriptif dan kualitatif.
Jadwal Penelitian

Bulan Kegia
No. Kegiatan MEI JUNI JULI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Pembuatan
Proposal
2. Pembuatan Proposal
3. Bimbingan Proposal
4. Unggah Proposal
5. Presentasi Proposal
6. Bimbingan dan Penelitian
7. Pengumpulan Hasil
Penelitian
8. Presentasi Hasil Penelitian
G. Daftar Pustaka
Agung Mahendra (2022). Penegakkan Hukum Oleh Kepolisian Terhadap Pelaku Pungutan Liar
di Jalan Raya. Skripsi (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Metro.
Pratiwi NTSI, Adiyaryani Ni Nengah (2019). Pemberantasan Pungutan Liar (Pungli) Sebagai
Bentuk Kebijakan Kriminal Di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum 8 (10), 1-15.
Qoriah D, R Adawiyah, dkk (2020). Penegakkan Hukum Terhadap Pelaku Pungutan Liar
Angkutan Batu Bara di Desa Rantau Puri Kabupaten Batanghari. UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Rutdatin, Dhani, Puji Astuti, and Nunik Retno Herawati. "Peran Pemerintah Kota Semarang
dalam Pemberantasan Pungutan Liar Di Pelayanan Publik (Studi Kasus: Pelayanan
Perizinan Izin Mendirikan Bangunan Di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang)." Journal of Politic and Government Studies 6.04
(2017): 281-290
Vanella Ramona, Faishal Yasin, dkk (2017). Pungutan Liar Yang Dilakukan Masyarakat
Terhadap Sopir Truk (studi kasus : Masyarakat Lakuak Kelurahan Batu Gedang
Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang). Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP
PGRI Sumatera Barat.

Catatan
1. Proposal penelitian dituliskan dengan menggunakan template diatas.
2. Panjang Proposal Penelitian adalah 1500 sd 2500 kata diluar daftar pustaka dan
lampiran.
3. Peserta mengirimkan proposal dalam format pdf.

Anda mungkin juga menyukai