Anda di halaman 1dari 23

BAB 8

Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan Next
Kelarutan dan
BAB 8 Hasil Kali Kelarutan
Standar Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar
4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil
kali kelarutan.

Indikator
1. Menjelaskan pengertian larutan tak jenuh, larutan jenuh, dan larutan lewat jenuh
2. Menjelaskan pengertian kelarutan
3. Menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung hasil kali kelarutan (Ksp)
4. Menjelaskan dan memformulasikan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan
5. Menjelaskan dan memformulasikan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan zat
6. Menjelaskan dan memformulasikan penerapan Ksp dalam meramalkan proses pengendapan.

Close Next
Daftar Materi Pokok

Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali


Pengertian Kelarutan
Kelarutan
(Halaman 347 – 352)
(Halaman 355 – 357)

Pengaruh Ion Sejenis terhadap Kelarutan


Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Zat
(Halaman 352 – 354)
(Halaman 357 – 361)

Hubungan Ksp dengan Pengendapan


(Halaman 361 – 364)

Back Next
A. Pengertian Kelarutan

 Kelarutan:
• Kemampuan suatu
zat untuk melarut dalam
sejumlah pelarut tertentu dari zat
lain pada suhu dan tekanan
standar.
• Jumlah maksimum zat
terlarut yang dapat dilarutkan
dalam larutannya.
 Kelarutan (s) dinyatakan dalam
satuan gram/liter (g/L) atau mol/liter
(mol/L).

Home Back Next


Jenis Larutan Berdasarkan Kelarutan

Larutan

Larutan Larutan Larutan


tak Jenuh Jenuh Lewat Jenuh

Zat terlarut
Zat terlarut Zat terlarut yang tidak
masih maksimum, larut lebih
dapat larut. sudah tidak banyak,
dapat larut terbentuk
lagi. kristal.

Home Back Next


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan
 Pengaruh Jenis Pelarut dan Zat Terlarut terhadap Kelarutan

Zat-zat yang memiliki kepolaran sejenis


dapat saling melarutkan.
Contoh:
Alkohol larut dalam air
(alkohol dan air sama-sama
bersifat polar)

Zat-zat yang memiliki kepolaran berbeda


tidak dapat saling melarutkan.
Contoh:
Minyak tidak larut dalam air
(minyak bersifat nonpolar, air bersifat
Home Back Next
polar)
 Pengaruh Suhu terhadap Kelarutan

Kelarutan sebagian besar zat meningkat dengan meningkatnya


suhu.

Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan

Home Back Next


Kurva kelarutan beberapa senyawa garam dalam air.
Kelarutan (tiap g garam dalam 100 g H2O)

Kelarutan garam ini


menurun dengan
meningkatnya suhu

Suhu (C)

Home Back Next


 Pengaruh Tekanan terhadap Kelarutan

• Untuk zat terlarut padat dan cairan:


perubahan tekanan tidak mempengaruhi kelarutan
• Untuk zat terlarut gas:

Peningkatan tekanan
dapat meningkatkan kelarutan.

Penurunan tekanan
dapat menurunkan kelarutan.
Contoh:
Ketika tutup botol minuman
bersoda dibuka,
zat terlarut gas keluar dari larutan.

Home Back Next


Tinjauan Molekuler tentang Kelarutan

 Ketika suatu zat dilarutkan dalam air, maka zat-zat tersebut akan
terurai menjadi partikel-partikel dasarnya.
• Gula yang dilarutkan dalam air, akan terurai menjadi molekul-
molekul gula.
• Garam NaCl
yang dilarutkan dalam air
akan terurai menjadi ion-ionnya,
yaitu ion natrium (Na+)
dan ion klorida (Cl–).

Home Back Next


 Perubahan suhu berpengaruh terhadap susunan partikel-partikel
zat terlarut dalam larutan.

Dipanaskan

Padat Cair Gas

Didinginkan

Home Back Next


B. Hasil Kali Kelarutan

 Pada suatu larutan jenuh dari senyawa ion PmTn,


zat terlarut berada dalam kesetimbangan antara fasa padat
dengan ion-ionnya.

 Karena reaksinya merupakan reaksi kesetimbangan,


dalam larutan jenuh terdapat tetapan kesetimbangan
yang disebut tetapan hasil kali kelarutan atau Ksp.

 Hasil kali kelarutan untuk PmTn ditentukan dengan persamaan


berikut.

Home Back Next


Penentuan Ksp berdasarkan Jumlah Ion

Hasil Kali
Kelarutan (Ksp)

Jumlah ion (m + n) = 2 Jumlah ion (m + n) = 3 Jumlah ion (m + n) = 4

PT(s)  P+(aq) + T–(aq) PT2(s)  P2+(aq) + 2T–(aq) PT3(s)  P3+(aq) + 3T–(aq)


s s s s s 2s s s 3s

Ksp = [P+] [T–] Ksp = [P2+] [T–]2 Ksp = [P3+] [T–]3


= s × s = s2 = s × (2s)2 = 4s3 = s × (3s)3 = 27s3
Ksp = s2 Ksp = 4s3 Ksp = 27s3

Home Back Next


Contoh Soal

Kelarutan AgCl dalam air adalah 2 × 10–8 mol/L.


Tentukan hasil kali kelarutan AgCl!

Penyelesaian

AgCl(s)  Ag+(aq) + Cl–(aq)


s s s
s = 2 × 10–8 mol/L
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl–]
=s×s
= s2
= (2 ×10–8)2
= 4 ×10–16
Jadi, hasil kali kelarutan AgCl adalah 4 ×10–16
Home Back Next
C. Hubungan Kelarutan
dan Hasil Kali Kelarutan

Hubungan antara kelarutan (s) dengan hasil kali kelarutan (Ksp)


dinyatakan dengan persamaan berikut.

Jumlah ion (m + n) = 2 Jumlah ion (m + n) = 3 Jumlah ion (m + n) = 4

s K K K
sp
s 3
sp
s 4
sp

4 27

Home Back Next


Contoh Soal
Diketahui Ksp CaF2 = 3,2 × 10–11,
tentukan kelarutan CaF2 dalam air!

Penyelesaian
CaF2(s)  Ca2+(aq) + 2F–(aq)
s s 2s
Ksp CaF2 = [Ca2+] [F–]2
= s × (2s)2 = 4s3
Sehingga
K3
sp

s = 4
3,2  10 11

= 3  8  10
3 12
 2  10 4

4
Jadi, kelarutan CaF2 dalam air adalah 2 ×10–4 mol/L.
Home Back Next
D. Pengaruh Ion Sejenis terhadap Kelarutan

Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut.


AgCl(s) Ag+(aq) + Cl–(aq)
Jika ke dalam larutan tersebut ditambahkan AgNO3,
maka akan terbentuk endapan AgCl.

Penambahan ion sejenis (Ag+) menyebabkan


kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga AgCl mengendap
(kelarutan AgCl berkurang).
Home Back Next
 Keberadaan ion sejenis akan memperkecil
kelarutan suatu elektrolit.
 Makin banyak ion sejenis yang ada dalam
larutan, makin kecil kelarutan elektrolit tersebut.

Contoh Soal
Jika diketahui Ksp AgCl = 1,6 × 10–10, tentukan kelarutan AgCl
dalam larutan AgNO3 0,1 M!
Penyelesaian
Reaksi kesetimbangan AgCl:
AgCl(s) Ag +(aq) + Cl–(aq)
s s s
Reaksi ionisasi AgNO3:
AgNO3(s) Ag+(aq) + Cl–(aq)
0,1 M 0,1 M 0,1 M Home Back Next
Dalam sistem terdapat:
[Cl–] = s
[Ag+] = (s + 0,1) M = (s + 0,1) mol/L

Karena [Ag+] yang berasal dari AgCl sangat sedikit dibanding


[Ag+] yang berasal dari AgNO3, maka [Ag+] dari AgCl dapat
diabaikan, sehingga
[Ag+] = 0,1 mol/L

Oleh karena itu,


Ksp AgCl = [Ag+] [Cl–]
1,6 × 10–10 = 0,1 × s
s = 1,6 × 10–9 mol/L

Jadi, kelarutan AgCl dalam AgNO3 0,1 M adalah 1,6 × 10–9 mol/L.

Home Back Next


E. Hubungan Ksp dengan Pengendapan

 Dengan membandingkan harga hasil kali konsentrasi ion (Qsp)


yang terdapat dalam larutan dengan harga hasil kali kelarutan
(Ksp)-nya, dapat diperkirakan terbentuk atau tidaknya endapan
dalam larutan.

 Penentuan hasil kali ion (Qsp)


untuk larutan PmTn
ketika ke dalamnya ditambahkan
larutan yang mengandung
ion Pn+ dan ion Tm–:

Home Back Next


1. Jika Qsp PmTn < Ksp PmTn  belum menghasilkan endapan PmTn
(larutan tak jenuh)
2. Jika Qsp PmTn = Ksp PmTn  mulai menghasilkan endapan PmTn
(larutan tepat jenuh)
3. Jika Qsp PmTn > Ksp PmTn  terbentuk endapan PmTn
(larutan jenuh/larutan lewat jenuh)

Contoh Soal
Jika dalam suatu bejana terdapat campuran
antara 500 mL Pb(NO3)2 10–3 M dan 1 L NaI 10–2 M.
Jika Ksp PbI2 adalah 6 × 10–9,
tentukan apakah dalam campuran tersebut
terbentuk endapan PbI2 atau tidak!

Home Back Next


Penyelesaian

mol Ag(NO3)2 = V Ag(NO3)2 × M Ag(NO3)2


= 500 mL × 10–3 M = 0,5 L × 10–3 M
= 5 × 10–4 mol
mol Pb2+ = mol Ag(NO3)2 = 5 × 10–4 mol

mol NaI= V NaI × M NaI


= 1 L × 10–2 M
= 0,01 mol
mol I– = mol NaI = 0,01 mol

Setelah pencampuran:
mol Pb 2+
5  10 mol
4

M Pb  2+
  3,33  10 M
4

volum total 1,5 L


mol I 
0,01 mol
MI 

  6,67  10 M
3

volum total 1,5 L


Home Back Next
Sehingga

Qsp = [Pb2+] [I–]2


= (M Pb2+) × (M I–)2
= (3,33 × 10–4) × (6,67 × 10–3)2
= 1,48 × 10–8

Karena Qsp > Ksp, maka dalam campuran terbentuk endapan PbI2.

Home Back Next

Anda mungkin juga menyukai