Larutan Dan Kelarutan
Larutan Dan Kelarutan
Oleh:
Muhamad Nurissalam
1327011010
KRISTAL
YANG BAIK PELARUT
MENGHASILKAN VARIASI
BENTUK KRISTAL BIAYA MURAH
Larutan dan Titik lebur
pelarut
Larutan
(gas, cair atau padat
homogen)
Campuran Zat
Homogen terlarut
Pelarut
ru t
an pela
il ih
Pem
Berdasarkan tingkat kepolaranya Campuran beberapa Pelarut
Melarutkan pengotor
rut
s ifat pela Tidak bereaksi dengan kristal
Sifat
Polar Protik
Kelarutan berbagai Pelarut
PEMILIHAN PELARUT
TERJERAT
RACUN KRISTAL
STABIL
TIDAK TERURAI
TIDAK TEROKSIDASI
TIDAK BEREAKSI
DENGAN GASKET
KOMPOSISI LARUTAN
Persentasi
Konsentrasi KOMPOSISI
LARUTAN
10 persen larutan natrium sulfat
Hubungan antara komposisi fraksi dan dinyatakan dalam mol di unit lain diberikan oleh
KORELASI KELARUTAN
MENINGKAT
OLEH NAIKNYA
SUHU
KELARUTAN
ZAT
ADA
PENGECUALIAN
Kurva kelarutan untuk beberapa garam dalam air: (a) kurva
halus, (b) menunjukkan terjadinya perubahan fase
Teori Hasil kristal
Ukuran KRistal
Sulitnya mencari
pelarut yang
sesuai dan
kompetitif
Resiko Efisiensi
menghilangkan penghilangan
pelarut terjerat pelarut
Perhitungan pelarut hilang
Y: Kristal Hasil
Perhitungan pelarut hilang
Hitungalah hasil kristal teori dari kristal murni dari larutan 100Kg dari
Na2SO4 (Mr= 142) dalam 500 Kg air suhu 10oC. Kelarutan pada suhu
tersebut sebesar 9 Kg dari garam anhidratnya per 100 Kg air, dan kristal
anhidrat (Mr= 322). Asumsi 2 persen air hilang karena penguapan pada
proses.
Jawab W.R (C1 – C2 (1-V)
x adalah mol zat terlarut, t adalah suhu larutan (K), tf adalah suhu campuran (titik leleh) zat
terlarut (K), ∆Hf adalah molal enthalpy fusi terlarut ( j mol-1) dan R adalah gas konstan ( 8, 314 j
Aktifitas kekuatan ion
Sifat ion
Sifat Koligatif larutan
µ= µoc RT Ln c
i= 1 i= n i = 1 + (n-1)α
M x Ay xMz+ + yAz-
AgBr
C* = (4,1 . 10-13)1/2
= 6,4 . 10-7mol/L
PbI2
C* = ((7,5 . 10-9)/4 )1/3
= 1,2 . 10-3 mol/L
Al(OH)3
C* = ((1,1 . 10-15)/27)1/4
= 8,0 . 10-5 mol/L\
Terjadi penambahan kelarutan
relatif jika zat terlarut
dilarutkan dalam pelarut yang
mengandung ion. Pada gambar
ini menunjukkan bahwa terjadi
penambahan kelarutan oleh
adalanya ikatan ion pada
larutanya.
Kenaikan relatif dari kelarutan dengan penambahan
ikatan ion. (a) BaSO4 dalam larutan KNO3, (b) AgCl
dalam larutan KNO3
Ukuran Partikel dan Kelarutan
Hubungan kelarutan
dan ukuran partikel
Persyaratan Hemat
Kurang dari 1%
pelarut hilang
Prediksi Kelarutan
Pengukuran berulang
Keakuratan data yang
kali untuk nilai
tinggi
kelarutan
Mencari kelarutan
yang tepat
Persyaratan Hemat
Supersolubility
Pendinginan secara
Supersolubility
pelan pelan
Penjenuhan
tiga zona
• 1. Stabil (zona tersebut tak jenuh) di mana
kristalisasi adalah mustahil.
• 2. The metastable zona, antara kurva kelarutan
dan kejenuhan, di mana kristalisasi spontan adalah
mustahil. Jika kristal benih sedang ditempatkan
sedemikian sebuah larutan metastable, akan
terjadi pada pertumbuhan itu.
• 3. Tidak stabil adalah zona di mana kristalisasi
spontan adalah mungkin, tapi tidak tak terelakkan.
Solubility±supersolubility diagram
Struktur Larutan
Perlunya
memperhatikan
struktur larutan
Penutup